Anda di halaman 1dari 14

Analisis Fama French 5 Factors Model Dalam Mempengaruhi

Excess Return Saham Pada Lq45

Farhan Nugraha1, Nurmatias2, Wahyudi3


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Jl. RS. Fatmawati Raya, Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Depok, DKI Jakarta 12450
E-mail : nugrahafar@gmail.com, nurmatias2011@gmail.com,
upnvj.wahyudi@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Fama
French 5 Factors Model terhadap Excess Return saham pada indeks LQ45 selama periode
2018-2020. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 45 perusahaan yang terdaftar pada
indeks LQ45. Pemilihan sampel dalam penelitian ini mengunakan metode purposive
sampling dan diperoleh sampel sebanyak 30 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan
yaitu Analisis Regresi Linear Berganda dan terdapat 18 model regresi yaitu terdiri dari
regresi portofolio BH, BM, BL, SH, SM, SL, SR, SMop, SW, BR, BMop, BW, BC,
BMinv BA, SC, SMinv dan SA. Alat bantu yang digunakan yaitu program Eviews-10
dan Misrosoft Excel 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa Fama French Three 5
Factors Model berpengaruh positif signifikan terhadap excess return saham pada semua
portofolio yang terbentuk.
Kata kunci : Fama French Five Factors Model , Excess return saham, Asset
Pricing Model, Asset pricing, FF5F

ABSTRACT

This study aims to test the effectiveness of the Fama French 5 Factors Model in
explaining the Excess Returns on the LQ45 index during the 2018-2020 period. The
population in this study amounted to 45 companies listed on the LQ45 index. This study
used purposive sampling method and obtained a sample of 30 companies. The analytical
technique used is Multiple Linear Regression Analysis and there are 18 regression models
consisting of portfolio regression BH, BM, BL, SH, SM, SL, BR, BMop, BW, SR, SMop,
SW, BC, BMinv BA, SC, SMinv and SA. The tools used in this study are the Eviews-10
program and Microsoft Excel 2016. The results show that Fama-French 5 Factors Model
had a significant positive effect on stock excess return in the entire formed portofolio.
Keyword : Fama French Five Factors Model , Excess return, Asset pricing Model,
FF5F

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 89


1. PENDAHULUAN meneliti tentang pengaruh faktor-faktor
seperti faktor pasar, ukuran, dan book-to-
Investasi merupakan salah satu market equity terhadap return saham,
alternatif yang efektif untuk mendapatkan model ini biasa disebut Fama and French
keuntungan. Produk investasi pun sangat 3 Factor (FF3F) model. Diduga dua factor
beragam meliputi aktiva riil dan aktiva tambahan yaitu ukuran perusahaan dan
finansial. Berinvestasi memberikan book-to-market rasio merupakan proksi
beberapa manfaat yakni sebagai salah satu dari factor risiko yang belum pernah
instrument pembangunan dalam diobservasi pada masa itu. Baru-baru ini,
menyejahterakan masyarakat termasuk Fama & French (2015) memperkenalkan
bangsa Indonesia. Investasi juga dapat model Fama-French 5 Factor (FF5F)
melindungi nilai uang dari inflasi. Prinsip dengan menambah FF3F dengan dua
utama dari investasi yaitu menjaga faktor tambahan yang menjelaskan premi
keutuhan nilai asset, artinya nilai dari pengembalian yang terkait dengan
asset yang diinvestasikan tetap aman dan profitabilitas dan investasi.
dapat memberi imbal hasil di masa yang Penelitian yang dilakukan oleh Cakici
akan datang. pada tahun 2015 menggunakan data
Konsep utama dalam berinvestasi tingkat perusahaan periode Juli 1992
khususnya pada saham adalah sampai dengan Desember 2014
mengestimasi risk & return dari sebuah menemukan bahwa faktor HML (High
emiten dengan mempertimbangkan Minus Low) berpengaruh sangat kuat di
kondisi eksternal seperti tren ekonomi, semua wilayah di dunia, kecuali Amerika
harga sector acuan global, dan kondisi Utara. Faktor profitability hanya
internal seperti laporan keuangan signifikan di Eropa dan pasar global,
perusahaan (Sutrisno, 2016). Semakin tetapi tidak untuk Amerika Utara, Jepang
tinggi risk yang ditanggung maka semakin dan Asia Pasifik. Faktor investment
tinggi pula return yang didapatkan, begitu signifikan pada Global, Eropa, dan
pula hal sebaliknya. Mengestimasi risk & Amerika Utara (sedikit signifikan),
return menjadi tujuan yang menantang namun tidak signifikan di Jepang dan Asia
untuk para pelaku pasar. Investor, Pasifik. Berbeda dengan penelitian yang
regulator, manajer aset, dan analis dilakukan oleh Cakici, penelitian
keuangan kemudian tertarik pada model Liammukda et al. (2020) menyatakan
penilaian aset untuk membuat keputusan bahwa model tradisional Fama French 5
investasi dalam pasar modal (Acaravci & Factors belum bisa memberi pengaruh
Karaomer, 2017). Bagi investor yang apapun pada portofolio Jepang. Sejalan
menginginkan keuntungan yang besar, dengan penelitian yang dilakukan oleh
harus mempersiapkan terjadinya risiko Foye (2018) yang menyatakan bahwa
yang besar pula atau high-risk, high-return Fama French 5 Factors model gagal dalam
(Prinsip Self-Interest Behavior). menjelaskan return pada beberapa pasar
Sehingga, umumnya investor akan Asia.
memperoleh informasi mengenai saham Namun, sebagian besar studi dan
yang hendak di beli dan harus memiliki penelitian empiris tentang model FF5F
ketepatan dalam menghitung return saham dan pengembalian saham telah dilakukan
tersebut (Muliadi, 2016). di pasar negara maju seperti pasar AS,
Perkembangan dalam menghitung beberapa pasar Eropa, dan negara maju
return yang diharapkan dilanjutkan oleh lainnya. Meskipun demikian, karena pasar
Fama dan French pada tahun 1992 yang negara maju memiliki karakteristik yang

90 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


sangat berbeda dengan pasar negara termasuk ke dalam indeks LQ45 dengan
berkembang tidak mungkin untuk periode pengamatan tahun 2018-2020.
menggeneralisasi temuan mereka ke pasar Sumber data dalam penelitian ini
negara berkembang (Cox & Britten, didapatkan dari laporan keuangan
2019). Melihat pentingnya mengestimasi perusahaan yang telah diaudit oleh auditor
return dan ingin membuktikan seberapa independen pada perusahaan-perusahaan
efisien penggunaan Fama-French Five LQ45 pada tahun 2018 sampai dengan
Factor Model dalam menjelaskan excess 2020, yang didapatkan melalui website
return saham berdasarkan pada penelitian- Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
penelitian sebelumnya, pada saham LQ45 www.idx.co.id, www.bi.go.id dan sumber
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lainnya. Untuk memperoleh data yang
periode 2020. Adapun inti dari penelitian dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis
ini adalah untuk menguji hipotesis bahwa menggunakan teknik observasi
Fama French 5 Factors Model dokumentasi dengan melihat laporan
berpengaruh terhadap excess return pada keuangan yang telah dipublikasikan
perusahaan yang terdaftar di Indeks dengan cara mengunduh melalui situs
LQ45. resmi di Bursa Efek Indonesia. Lalu
peneliti melakukan penelitian
2. METODOLOGI kepustakaan yaitu dengan cara
Populasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data atau bahan-bahan
seluruh saham atau perusahaan yang yang berkaitan dengan objek yang akan
masuk ke dalam Indeks LQ45 pada diteliti. Penelitian ini diperoleh dari buku-
periode 2018-2020. Teknik pengambilan buku referensi, jurnal nasional maupun
sampel yang akan digunakan dalam internasional dan jenis tertulis lainnya
penelitian ini adalah metode purposive yang berkaitan dengan objek dari
sampling dengan kriteria-kriteria penelitian.
pengambilan sampel. Saham yang Analisis kuantitatif digunakan
menjadi sampel dalam penelitian ini harus sebagai teknik analisis data untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) penelitian ini. Kemudian data-data terkait
Saham atau perusahaan yang tercatat di penelitian dikumpulkan untuk dianalisis
Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dan diuji hipotesis. Pengujian hipotesis
dalam indeks LQ45 periode 2018-2020. dalam penelitian ini memanfaatkan
(2) Saham yang secara terus-menerus software komputer yaitu Microsoft Excel
terdaftar ke dalam indeks LQ45 selama 2019 dan Eviews 10, serta dalam melihat
periode 2018-2020, (3) Perusahaan yang pengaruh dari premi risiko pasar, SMB,
secara konsisten menertbitkan laporan HML, RMW, dan CMA terhadap Excess
keuangan selama periode 2018-2020. Return saham, maka analisis regresi linear
Berdasarkat kriteria di atas, peneliti telah berganda digunakan dalam penelitian ini.
menetapkan bahwa sebanyak 30 Sebelum melakukan analisis multiple
perusahaan yang termasuk ke dalam regression maka diperlukan pembentukan
indeks LQ45 akan menjadi sampel dalam portofolio dari Fama-French 5 Factors
penelitian ini. model. Berikut adalah konstruksi
Dalam penelitian ini peneliti portofolio bagaimana variabel SMB,
menggunakan data sekunder yaitu data HML, RMW, dan CMA dibangun dengan
yang diperoleh secara tidak langsung atau menghitung rata-rata return perusahaan
melalui media perantara yang umumnya yang termasuk golongan dari keempat
berupa bukti catatan atau laporan historis faktor diatas. Terdapat 3 jenis sort
perusahaan. Data sekunder yang portofolio dari Fama & French, yaitu 2x2,
digunakan dalam penelitian ini adalah 2x3, dan 2x2x2x2. Cara yang digunakan
laporan keuangan perusahaan yang didalam pembentukan konstruksi

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 91


portofolio ini mengikuti aturan dari Fama a. Saham Biasa (Common Stocks)
& French (2015) yang menggunakan Saham biasa adalah saham yang tidak
konstruksi portofolio dengan skema 2x2. memperoleh hak istimewa. Investor
Penelitian ini menggunakan uji
yang memiliki saham biasa memiliki
asumsi klasik sebelum melakukan analisis
regresi untuk menguji kelayakan data hak untuk memeroleh keuntungan
yang digunakan. Uji asumsi klasik berisi 4 berupa dividen selama perusahaan
jenis pengujian antara lain: (1) Uji memeroleh keuntungan. Pemegang
normalitas, (2) Uji Autokorelasi, (3) Uji saham memiliki hak suara pada saat
Multikolinieritas, (4) Uji RUPS (Rapat Umum Pemegang
Heteroskedastisitas. Setelah data yang Saham). Pada saat likuidasi persero,
digunakan dalam penelitian lolos uji
pemegang saham biasa memiliki hak
asumsi klasik maka akan dilakukan uji
statistic untuk menganalisis apakah model untuk memeroleh sebagian kekayaan
yang digunakan baik dalam meneliti setelah semua dilikuidasi.
pengaruh model Fama French Five b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Factors terhadap excess return saham. Saham preferen adalah saham yang
Teknik analisis yang dilakukan pada diberikan atas hak untuk
penelitian ini adalah analisis regresi mendapatkan dividen dan atau bagian
berganda, uji simultan (uji F), dan uji
kekayaan pada saat perusahaan
koefisien determinasi (adjusted R square).
dilikuidasi lebih dulu daripada
3. LANDASAN TEORI pemegang saham biasa.
Saham
Saham merupakan surat berharga Perhatikan penggunaan bahasa.
yang menunjukkan bukti kepemilikan atas Gunakan Bahasa Indonesia yang baku
suatu perusahaan, dan pemegang saham untuk ragam ilmiah. Jika Anda
merupakan individu yang memiliki hak menggunakan istilah asing yang belum
klaim atas keuntungan dan aktiva diserap ke dalam Bahasa Indonesia,
perusahaan (Afzal & Haiying, 2020). tuliskan italic (miring). Jika istilah
Investor yang membeli saham sebuah tersebut sudah terserap ke dalam Bahasa
perusahaan artinya bahwa investor Indonesia atau sudah lazim di dunia
tersebut telah membeli sebagian informatika, seperti monitor, tidak perlu
kepemilikan atas perusahaan tersebut, Anda tulis miring.
sehingga investor tersebut berhak atas
keuntungan yang diperoleh perusahaan Teori Portofolio
dalam bentuk dividen. Kepemilikan Portofolio merupakan kumpulan
saham dinyatakan bahwa jika investor beberapa saham atau asset lain yang
membeli atau memiliki saham sebuah dimiliki oleh pemilik modal perorangan
perusahaan maka investor tersebut atau lembaga (Ibrahim et al., 2017).
memiliki sebagian kepemilikan Menurut (Muliadi, 2015) tujuan
perusahaan tersebut (Fatihudin et al., dibentuknya portofolio ialah untuk
2018). mengurangi risiko dalam melakukan
Dalam pasar modal ada dua jenis investasi dengan cara penganekaragaman
saham yang umum dikenal oleh publik, (diversifikasi) kepemilikan saham atau
yaitu saham biasa (common stocks) dan asset lain. Pembentukan portofolio
saham preferen (preferred stocks). Berikut didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik
ini penjelasan mengenai saham biasa dan modal akan menginvestasikan dananya ke
saham preferen (Alrabadi & Alrabadi, dalam berbagai jenis surat berharga
2018): dengan tujuan mengurangi risiko yang
harus dihadapi dan kemudian bertujuan

92 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


untuk mendapatkan return yang lebih terjadi”. Return realisasian dianggap
tinggi. “Risiko dari portofolio yang penting karena dapat menjadi salah
didiversifikasikan secara baik tergantung satu indicator dalam mengukur
pada risiko pasar dari masing-masing kinerja suatu perusahaan. Return
saham yang di masukkan dalam portofolio realisasian ini digunakan sebagai
tersebut, dengan kata lain jika ingin dasar dalam menentukan return
membentuk portofolio yang memiliki ekspektasian dan risiko dimasa
risiko rendah, maka saham–saham yang datang.
dipilih bukanlah saham-saham yang
b. Return ekspektasian (expected
memiliki covariance dengan portofolio
return) adalah return yang diinginkan
yang rendah, Kalau portofolio tersebut
atau diharapkan oleh investor di
mewakili kesempatan investasi yang ada,
masa yang akan datang. Pengukuran
dengan proporsi sesuai dengan bobot
return realisasian dalam pembahasan
investasi tersebut, maka portofolio
ini adalah return total yang dapat
tersebut disebut sebagai portofolio pasar”
diukur menurut Hartono (2015)
(Ragab et al., 2019).
terdiri dari:
Pada tahun 1950-an Harry M.
Markowitz mengemukakan sebuah teori Return = Capital gain (loss) + Yield
yang kemudian disebut dengan Teori Keterangan:
Portofolio Markowitz. Teori Portofolio
Markowitz menggunakan beberapa Capital gain atau loss = Selisih dari
pengukuran statistik dasar seperti standar harga investasi sekarang relatif dengan
deviasi, korelasi antar return dan expected harga periode yang lalu
return untuk mengembangkan rencana Yield = Presentase penerimaan kas
portofolio. Teori ini mengestimasi tingkat periodik dengan harga investasi periode
pengembalian dan tingkat risiko dalam tertentu.
melakukan investasi, dimana tingkat
(𝑃𝑡 −𝑃𝑡−1 )
risiko dapat diminimalisir dengan cara Return Saham =
𝑃𝑡−1
melakukan diversifikasi serta
mengkombinasikan berbagai instrumen Keterangan:
investasi ke dalam portofolio.
Pt = Closing price pada bulan
t
Excess Return Saham
Return saham didefinisikan sebagai P(t-1) = Closing price pada bulan
perubahan nilai suatu aset (capital gain). t-1
Return saham adalah keuntungan yang c. Excess return merupakan
diterima oleh pemegang saham sebagai pengembalian dari suatu aset setelah
imbal hasil dari investasinya (Fatihudin et di kurangi dengan tingkat bunga
al., 2018). Jika return suatu saham bebas risiko (Wiley, 2018). Excess
semakin besar, maka resiko yang harus di return dapat dihitung dengan
tanggung oleh pemegang saham pun mengurangi return yang diharapkan
semakin besar. Return saham terbagi dengan return aset bebas resiko
menjadi 3 yaitu expected return, realized menggunakan nilai dari SBI atau
return, dan excess return (Mulya, Zaini, & Sertifikat Bank Indonesia (Larasati,
Ramdani, 2019). Irwanto, & Permanasari, 2013).
a. Return realisasian dihitung Excess return saham yang digunakan
menggunakan data masa lalu atau pada penelitian merupakan selisih
data historis. Menurut Hartono return saham dengan tingkat bunga
(2015) “return realisasian (realized bebas risiko. Tingkat bunga bebas
return) adalah return yang sudah resiko diperoleh dari rata-rata repo

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 93


rate pada periode tertentu (Mulya, 𝛽4 : Beta atau koefisien regresi
Zaini, & Ramdani, 2019). RMW
Perhitungan excess return saham RMW : Robust Minus Weak
ialah sebagai berikut: 𝛽5 : Beta atau koefisien regresi
CMA.
Excess Return saham = Ri(t) – Rf(t)
CMA : Conservative Minus Aggressive
Keterangan: μ : Error term
Ri(t) = Return Saham bulanan
Premi Risiko Pasar (Market risk
Rf(t)= Rata-rata tingkat bunga bebas premium)
risiko Faktor premi risiko pasar (market risk
premium) atau beta merupakan faktor
Fama French 5 Factors Model pertama yang dipertimbangkan dalam
Pada 2015, Fama-French Fama-French Five Factor Model. premi
mengembangkan model baru dengan risiko pasar merupakan tambahan
memperkenalkan dua variabel baru yaitu pengembalian dari harga pasar dikurangi
faktor profitabilitas serta faktor investasi dengan tingkat bunga bebas risiko
ke dalam model tiga faktor. (Fama & (Fawziah & Margasari, 2016). Nilai premi
French, 2015) menyatakan bahwa setelah risiko pasar diperoleh dan dihitung
model tiga factor berubah menjadi lima menggunakan data harga pasar. Premi
faktor menunjukkan tingkat keakuratan risiko pasar dalam penelitian ini
yang lebih baik jika dibandingkan dengan diproksikan sebagai excess return pasar.
model tiga faktor. Faktor yang Excess return pasar merupakan selisih
diformulasikan pada model lima faktor dari return pasar bulanan dengan tingkat
antara lain, excess return pasar, ukuran bunga bebas risiko. Excess return pasar
perusahaan atau SMB (Small Minus Big), dapat dihitung sebagai berikut:
book-to-market atau HML (High Minus 𝑅𝑃𝑚 = 𝑅𝑀𝑡 − 𝑅𝐹𝑅𝑡 (5)
Low), serta menambahkan faktor Keterangan:
profitabilitas atau RMW (Robust Minus 𝑅𝑃𝑚 = Excess return pasar
Weak) dan investasi atau CMA 𝑅𝐹𝑅𝑡 = Tingkat bunga bebas resiko
(Conservative Minus Aggressive). Fama- 𝑅𝑀𝑡 = Return Pasar
French 5 Factors model dirumuskan
dalam suatu persamaan sebagai berikut Ukuran Perusahaan (Firm size)
(Fama & French, 2015):
𝑅𝑖 – 𝑅𝑓 = 𝛼 + 𝛽1(𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) + Ukuran perusahaan (firm size)
𝛽2(𝑆𝑀𝐵) + 𝛽3(𝐻𝑀𝐿) + 𝛽4(RMW) + merupakan suatu skala klasifikasi besar
𝛽5(CMA) + μ (4) kecilnya suatu perusahaan menurut
Keterangan: berbagai indicator seperti total aktiva, log
𝑅𝑖 : Return saham size, harga pasar saham, dan lain-lain.
𝑅𝑓 : Risk-free rate Ukuran perusahaan dihitung karena
𝛼 : Intercept perusahaan dengan ukuran kecil
cenderung memiliki risiko yang lebih
𝛽1 : Beta pasar atau koefisien regresi
tinggi jika dibandingkan dengan
premi risiko pasar
perusahaan dengan ukuran yang lebih
Rm : Return pasar
besar. Ukuran perusahaan juga dapat
𝛽2 : Beta atau koefisien regresi
diperoleh dengan menghitung nilai
return SMB
kapitalisasi pasar (Jogiyanto, 2017).
SMB : Small Minus Big
Formula untuk ukuran perusahaan, yaitu:
𝛽3 : Beta atau koefisien regresi HML
HML : High Minus Low Ukuran perusahaan = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎r

94 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


Fama-French 5 Factors Model Keterangan:
menggunakan Small Minus Big (SMB) HMLt = Selisih antara rata-rata return
sebagai proksi dari firm size. Menurut saham pada kelompok perusahaan high
Fama & French (2014), formula untuk dengan rata-rata return saham pada
menghitung SMB, yaitu: kelompok perusahaan low pada periode t
1 𝑆 𝑆 𝑆 1 𝐵 𝐵 𝐵 SH = Rata-rata return saham pada
𝑆𝑀𝐵 = ( + + )− ( + + ) kelompok perusahaan small-high B/M
3 𝐿 𝑀 𝐻 3 𝐿 𝑀 𝐻
(7) pada periode t
BH = Rata-rata return saham pada
Keterangan:
kelompok perusahaan big-high B/M pada
B/H = Portofolio perusahaan ukuran besar periode t
dan rasio book-to-market tinggi SL = Rata-rata return saham pada
kelompok perusahaan small-low B/M
B/M = Portofolio perusahaan ukuran
pada periode t
besar dan rasio book-to-market sedang
BL = Rata-rata return saham pada
B/L = Portofolio perusahaan ukuran besar kelompok perusahaan big-low B/M pada
dan rasio book-to-market rendah periode t.
S/H = Portofolio perusahaan ukuran kecil
dan rasio book-to-market tinggi Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan
S/M = Portofolio perusahaan ukuran kecil perusahaan dalam menghasilkan laba.
dan rasio book-to-market sedang Profitabilitas perusahaan dapat dihitung
S/L = Portofolio perusahaan ukuran kecil dengan cara membandingkan laba yang
dan rasio book-to-market rendah. diperoleh pada periode tertentu dengan
jumlah aktiva atau jumlah modal
Book-to-market Equity perusahaan tersebut (Alrabadi &
Book-to-market ratio adalah Alrabadi, 2018). Dalam pengukurannya
perbandingan nilai buku dengan nilai profitabilitas menggunakan rasio Return
pasar (Justina, 2017). Nilai buku artinya On Equity (ROE), yaitu dengan formula
nilai bisnis berdasarkan laporan keuangan berikut:
perusahaan. Nilai buku diperoleh dari 𝑁𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
selisih antara total perusahaan dengan 𝑅𝑜𝐸 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
total utang (total ekuitas). Nilai pasar Profitability menggunakan proksi
adalah nilai sebuah perusahaan menurut Robust Minus Weak (RMW). RMW
pasar saham. Nilai pasar dihitung dengan didapat dari rata-rata return bulanan
mengalikan jumlah saham beredar dan perusahaan dengan tingkat profitabilitas
close price masing- masing perusahaan tinggi (robust) dikurangi dengan rata-rata
(Syahira, 2015). Rumus book-to-market return perusahaan dengan tingkat
ratio (Justina, 2017), sebagai berikut: profitabilitas rendah (weak) (Fama &
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
Book-to-market ratio = French, 2015). Menurut (Fama & French,
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
Fama-French 5 Factors Model 2015), formula untuk menghitung nilai
menggunakan HML sebagai proksi dari RMW, sebagai berikut:
(𝑆𝑅 + 𝐵𝑅) − (𝑆𝑊 + 𝐵𝑊)
book-to-market. Proksi HML pada Fama 𝑅𝑀𝑊𝑡 =
2
French Five Factors Model menunjukkan Keterangan:
tinggi atau rendahnya nilai book-to- RMWt = Selisih antara rata-rata return
market (B/M) dari perusahaan. Menurut saham pada kelompok perusahaan robust
(Fama & French, 2015), formula untuk dengan rata-rata return saham pada
menghitung nilai HML, sebagai berikut: kelompok perusahaan weak pada periode
(𝑆𝐻 + 𝐵𝐻) − (𝑆𝐿 + 𝐵𝐿)
𝐻𝑀𝐿𝑡 = t
2

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 95


SR = Rata-rata return saham pada SC = Rata-rata return saham pada
kelompok perusahaan small-robust pada kelompok perusahaan small-conservative
periode t pada periode t
BR = Rata-rata return saham pada BC = Rata-rata return saham pada
kelompok perusahaan big-robust pada kelompok perusahaan big-conservative
periode t pada periode t
SW = Rata-rata return saham pada SA = Rata-rata return saham pada
kelompok perusahaan small-weak pada kelompok perusahaan small-aggressive
periode t pada periode t
BW = Rata-rata return saham pada BA = Rata-rata return saham pada
kelompok perusahaan big-weak pada kelompok perusahaan big-aggressive
periode t. pada periode t.
Investasi
Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Investasi dapat diartikan sebagai
Capital Assets Pricing Model
pembelian suatu aset atau barang dengan
(CAPM) CAPM di kemukakan pertama
harapan akan menghasilkan imbal hasil di
kali oleh William Sharpe (1964), John
masa yang akan dating (Tandelilin, 2017).
Lintner dan Jan Mossin pada tahun tahun
Investasi diproksikan dengan asset growth
1964-1966 (Alrabadi & Alrabadi, 2018).
atau pertumbuhan aset. Pertumbuhan aset
Capital Asset Pricing Model (CAPM)
menunjukkan aset yang digunakan dalam
merupakan sebuah model yang
kegiatan operasional perusahaan.
menjelaskan hubungan antara resiko dan
Pertumbuhan aset yang cepat menandakan
expected return pada suatu portofolio.
bahwa perusahaan sedang mengadakan
Model tersebut dapat digunakan untuk
ekspansi. (Paliienko et al., 2020) Formula
menentukan harga aset berisiko.
untuk mengukur investment, yaitu:
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡 − 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡−1 Teori CAPM menyatakan bahwa
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = penting bagi investor untuk
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡−1
Keterangan: memperhitungkan risiko sistematis
Asset t : Total aset perusahaan pada waktu (systematic risk) karena risiko sistematis
t tidak dapat dihilangkan menggunakan
Aset t-1 : Total aset perusahaan pada diversifikasi. Risiko sistematis atau biasa
waktu t-1 diproksikan sebagai beta (β), dapat diukur
berdasarkan sensitivitas aset terhadap
Investment dalam Fama-French Five risiko pasar. Persamaan Capital Asset
Factor Model diproksikan dengan Pricing Model (CAPM) dapat di tuliskan
Conservative Minus Aggressive (CMA). sebagai berikut (Ibrahim et al., 2017):
CMA merupakan selisih dari rata-rata Ri = Rf + β (Rm – Rf)
return saham kelompok perusahaan Keterangan:
conservative dengan rata-rata return Ri = Return saham i
saham kelompok perusahaan dengan Rf = Return bebas risiko / Tingkat bunga
aggressive. (Fama & French, 2015), bebas risiko
formula untuk menghitung nilai CMA, β = Beta saham (indikator risiko
sebagai berikut: sistematis)
(𝑆𝐶 + 𝐵𝐶) − (𝑆𝐴 + 𝐵𝐴) Rm = Return pasar
𝐶𝑀𝐴𝑡 =
2
Keterangan:
Pengaruh Fama French 5 Factors
CMAt = Selisih antara rata-rata return
Model Terhadap Excess Return
saham pada kelompok perusahaan
Penelitian (Acaravci & Karaomer,
conservative dengan rata-rata return
2017) menunjukkan bahwa Fama-French
saham pada kelompok perusahaan
5 Factors Model dapat menjelaskan
aggressive pada periode t
variasi excess return dengan baik pada

96 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


bursa saham Istanbul. Penelitian (Picchio Tabel 2 Hasil Uji F Portofolio SMB
et al., 2020) pun menyimpulkan bahwa dan RMW
Fama-French 5 Factors Model dapat Portofol B/M S/M
B/R B/W S/R S/W
menjelaskan tingkat pengembalian lebih io op op
F- 49.9 13.5 26.6 41.1 89.5 148.
baik dibandingkan dengan model CAPM Statistic 0308 0244 8232 4038 2363 7626
dan model 3 faktor. (Gumilar et al., 2019)) Prob(F- 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Statistic 0000 0001 0000 0000 0000 0000
mendukung hasil penelitian sebelumnya
yang menyatakan bahwa seluruh variabel Tabel 3 Hasil Uji F Portofolio SMB
pada model Fama & French Five-Factors dan CMA
memiliki pengaruh yang signifikan secara Portofol B/M S/Mi
B/C B/A S/C S/A
simultan terhadap excess return dengan io inv nv
F- 33.3 28.5 13.5 64.1 85.8 91.3
tingkat pengaruh sebesar 65.7%. Statistic 0418 55 3825 0348 138 0142
Penelitian (Musawa et al., 2018), Prob(F- 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Statistic 0000 0000 0001 0000 0000 0000
(Rowshandel et al., 2019), dan (Sambas Hasil uji F pada 18 portofolio yang
Putra & Susanti, 2019) mendukung hasil telah dibentuk, nilai F-hitung pada seluruh
penelitian-penelitian sebelumnya. portofolio berada di atas F-tabel dengan
tingkat signifikansi di bawah 0,05 atau
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
5%. Hal ini menunjukkan bahwa Fama-
Uji Hipotesis dan Analisis
French 5 Factors Model secara bersama-
Analisis data pada penelitian ini dilakukan
sama berpengaruh terhadap excess return
dengan pendekatan Ordinary Least
saham, artiya variasi excess return pada
Square dan dengan bantuan program
setiap portofolio dapat dijelaskan dengan
komputer Eviews versi 10.
baik menggunakan model penilaian aset
Setelah dilakukan uji asumsi klasik,
ini.
penelitian ini menunjukkan bahwa 6 dari
18 portofolio menunjukkan data tidak Tabel 4 Hasil Uji Koefisien
terdistribusi normal. Jika uji normalitas Determinasi (Adjusted R Square)
memberikan hasil bahwa data cenderung Portofolio SMB dan HML
tidak berdistribusi normal maka dapat Portofo
B/H B/M B/L S/H S/M S/L
asumsi Central Limit Theorem dapat lio
Adj R 0.64 0.84 0.93 0.90 0.93 0.86
digunakan yaitu apabila jumlah data Square 0731 1699 0379 8089 4759 2481
penelitian cukup banyak (n>30) maka
asumsi normalitas dapat diabaikan (Kwak Tabel 5 Hasil Uji Koefisien
& Kim, 2017). Data yang digunakan pada Determinasi (Adjusted R Square)
penelitian ini menunjukkan hasil yang Portofolio SMB dan RMW
baik pada uji autokorelasi, Portofo
B/R
B/M
B/W S/R
S/M
S/W
lio op op
multikolinieritas, dan heterokedastisitas. Adj R 0.87 0.64 0.78 0.85 0.92 0.95
Maka dapat disimpulkan bahwa data yang Square 4783 1071 5817 1507 672 4769

digunakan pada penelitian ini telah lolos Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi
uji asumsi klasik. (Adjusted R Square) Portofolio SMB
Tabel 1 Hasil Uji F Portofolio SMB dan CMA
dan HML Portofo
B/C
B/M
B/A S/C
S/Mi
S/A
lio inv nv
Portofol Adj R 0.82 0.79 0.64 0.90 0.92 0.92
B/H B/M B/L S/H S/M S/L
io Square 1902 7424 1728 0148 3759 8059
13.4 38.2 94.5 70.1 101.
F-
840 195 438 609 294
44.9 Nilai koefisien determinasi atau
Statistic 022
3 2 3 3 8 Adjusted R Square dari 18 portofolio
Prob(F- 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Statistic 000 000 000 000 000 000 dalam penelitian ini berturut-turut senilai
) 1 0 0 0 0 0 64,07% untuk portofolio B/H, 84,17%
untuk portofolio B/M, 93,04% untuk
portofolio B/L, 90,81% untuk portofolio

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 97


S/H, 93,35% untuk portofolio S/M, kuat karena berada di atas 75%.
86,25% untuk portofolio SL, 87,48% Sedangkan portofolio B/H, B/Mop, B/A
untuk portofolio B/R, 64,11% untuk tergolong ke dalam portofolio dengan
portofolio B/Mop, 78,58% untuk kekuatan prediksi sedang karena berada di
portofolio B/W, 85,15% untuk portofolio antara 50% sampai 75%.
S/R, 92,67% untuk portofolio S/Mop, Berdasarkan hasil analisis uji F pada
95,48% untuk portofolio S/W, 82,19% 18 portofolio yang telah dibentuk, nilai F-
untuk portofolio B/C, 79,74% portofolio hitung pada seluruh portofolio berada di
B/Minv, 64,17% untuk portofolio B/A, atas F-tabel dengan tingkat signifikansi di
90,01% untuk portofolio S/C, 92,38% bawah 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukkan
untuk portofolio S/Minv, 92,81% untuk bahwa Fama-French 5 Factors Model
portofolio S/A. Nilai dari koefisien secara bersama-sama berpengaruh
determinasi mengindikasikan bahwa terhadap excess return saham, artiya
seberapa besar kekuatan Fama French 5 variasi excess return pada setiap
Factors Model dalam memprediksi excess portofolio dapat dijelaskan dengan baik
return saham. menggunakan model penilaian aset ini.
Pembahasan Hasil analisis menunjukkan bahwa
Hasil dari penelitian yang sudah portofolio SW memiliki nilai R2 yang
dilakukan menunjukkan bahwa nilai paling tinggi, hal ini menandakan bahwa
koefisien determinasi atau Adjusted R model FF5F ini sangat baik diaplikasikan
Square dari 18 portofolio dalam penelitian pada saham yang termasuk ke dalam
ini berturut-turut senilai 64,07% untuk kelompok SW yaitu saham dengan ukuran
portofolio B/H, 84,17% untuk portofolio perusahaan kecil dengan profitabilitas
B/M, 93,04% untuk portofolio B/L, yang rendah. Saham-saham yang
90,81% untuk portofolio S/H, 93,35% termasuk ke dalam portofolio SW adalah
untuk portofolio S/M, 86,25% untuk INCO, JSMR, MNCN, PGAS, PTPP,
portofolio SL, 87,48% untuk portofolio WIKA.
B/R, 64,11% untuk portofolio B/Mop, Hasil penelitian ini sejalan dengan
78,58% untuk portofolio B/W, 85,15% penelitian sebelumnya yang dilakukan
untuk portofolio S/R, 92,67% untuk oleh (Fama & French, 2015), (Acaravci &
portofolio S/Mop, 95,48% untuk Karaomer, 2017), (Dhaoui & Bensalah,
portofolio S/W, 82,19% untuk portofolio 2017), dan (Paliienko et al., 2020) yang
B/C, 79,74% portofolio B/Minv, 64,17% meneliti Fama-French 5 Factors Model
untuk portofolio B/A, 90,01% untuk dengan tambahan factor profitabilitas dan
portofolio S/C, 92,38% untuk portofolio investment, hasil penelitian terdahulu
S/Minv, 92,81% untuk portofolio S/A. menunjukkan bahwa model FF5F mampu
Nilai dari koefisien determinasi mengestimasi excess return dengan baik
mengindikasikan bahwa seberapa besar pada seluruh portofolio yang telah
kekuatan Fama French 5 Factors Model dibentuk. Tetapi hasil penelitian ini tidak
dalam memprediksi excess return saham. sejalan dengan penelitian sebelumnya
Nilai Adjusted R Square yang dapat yang dilakukan oleh (Ragab et al., 2019),
diterima terbagi menjadi 3 level yaitu (LIAMMUKDA et al., 2020), dan (Foye,
75%, 50%, dan 0,25% masing-masing 2018) yang menyatakan bahwa model
menggambarkan tingkat akurasi prediksi FF5F tidak dapat sepenuhnya
kuat, sedang, dan lemah (Hair et al., mengestimasi return saham. Penelitian
2014). Berdasarkan nilai R2 tersebut maka sebelumnya yang dilakukan oleh
portofolio B/M, B/L, S/H, S/M, S/L, B/R, (Rowshandel et al., 2019) memberikan
B/W, S/R, S/Mop, S/W, B/C, B/Minv, variabel tambahan berupa cash flow dan
S/C, S/Minv, dan S/A tergolong ke dalam dividen ke dalam penelitian sehingga
portofolio dengan kekuatan prediksi yang dapat disimpulkan bahwa terdapat

98 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


perbedaan variabel pada penelitian ini. CAPM and APT for Risk
Perbedaan hasil penelitian dapat Measuring and Assets Pricing.
disebabkan oleh perbedaan tempat Financial Risk and Management
penelitian, waktu penelitian, objek Reviews, 6(1), 14–21.
penelitian dan variabel penelitian yang https://doi.org/10.18488/journal.
digunakan dalam meneliti model FF5F. 89.2020.61.14.21

5. KESIMPULAN Alrabadi, D. W. H., & Alrabadi, H. W. H.


Berdasarkan hasil analisis pada BAB (2018). The Fama and French
IV mengenai “Analisis Fama French 5 Five Factor Model: Evidence
Factors Model Dalam Mempengaruhi from an Emerging Market. ‫المجلة‬
Excess Return Pada Saham LQ45 Yang 304–295 ,(3)38 ,‫العربیة لإلدارة‬.
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, maka https://doi.org/10.21608/aja.201
dapat disimpulkan bahwa Fama French 5 8.74222
Factors Model berpengaruh signifikan
terhadap excess return saham pada 18 Cox, S., & Britten, J. (2019). The Fama-
portofolio yang sudah terbentuk dengan French five-factor model:
nilai F-hitung > F-tabel dan tingkat Evidence from the Johannesburg
signifikansi di bawah 0,05 atau 5% pada Stock Exchange. Investment
setiap portofolio. Nilai adjusted R Square Analysts Journal, 48(3), 240–
pada seluruh portofolio mayoritas berada 261.
di atas 75% dengan nilai tertinggi pada https://doi.org/10.1080/1029352
penelitian ini berada pada portofolio SW 3.2019.1647982
dengan nilai 95,48% sedangkan adjusted
R Square terendah berada pada portofolio Cruz, A. P. S. (2013). Processing Data
B/H dengan nilai 64,07%. Penelitian Kuantitatif
Maka, jika investor ingin Menggunakan Eviews. Journal
memaksimalkan keuntungannya dalam of Chemical Information and
berinvestasi, Fama French 5 Factors Modeling, 53(9), 1689–1699.
model dapat digunakan sebagai dasar
perhitungan dalam mengambil keputusan Deesomsak, R., Paudyal, K., & Pescetto,
investsasi. Berdasarkan hasil penelitian, G. (2014). Durham Research
investor dapat berinvestasi pada saham Online woodlands. Critical
yang termasuk ke dalam portofolio S/W Studies on Security, 2(2), 210–
yaitu kelompok perusahaan berukuran 222.
kecil dengan tingkat profitabilitas yang
rendah. Saham-saham portofolio S/W Dhaoui, A., & Bensalah, N. (2017). Asset
yaitu INCO, JSMR, MNCN, PGAS, valuation impact of investor
PTPP, WIKA. sentiment: A revised Fama-
French five-factor model.
DAFTAR PUSTAKA Journal of Asset Management,
Acaravci, S. K., & Karaomer, Y. (2017). 18(1), 16–28.
Fama-French Five Factor https://doi.org/10.1057/s41260-
Model: Evidence from Turkey. 016-0027-2
International Journal of
Economics and Financial Issues, District, N. (2015). Capital Flight and
7(6), 130–137. Bitcoin. International Review of
Finance, 201506135009, 1–11.
Afzal, F., & Haiying, P. (2020). https://doi.org/10.1111/ir
Evaluating the Effectiveness of

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 99


Dova, S. (2017). From the CAPM to Hair, J. F., Sarstedt, M., Hopkins, L., &
Fama-French: A Road Paved Kuppelwieser, V. G. (2014).
with Leverage. SSRN Electronic Partial least squares structural
Journal. equation modeling (PLS-SEM):
https://doi.org/10.2139/ssrn.289 An emerging tool in business
1356 research. European Business
Review, 26(2), 106–121.
Fama, Eugene and French, K. (1992). https://doi.org/10.1108/EBR-10-
Fama-French APT three-factor 2013-0128
model JFE93m.pdf (hal. 54).
Ibrahim, M. I., Titaley, J., & Manurung,
Fama, E. F., & French, K. R. (2015). A T. (2017). Analisis Keakuratan
five-factor asset pricing model. Capital Asset Pricing Model
Journal of Financial Economics, (CAPM) dan Arbitrage Pricing
116(1), 1–22. Theory (APT) dalam
https://doi.org/10.1016/j.jfineco. Memprediksi Expected Saham
2014.10.010 pada LQ45. d’CARTESIAN,
6(1), 30.
Fatihudin, D., Jusni, & Mochklas, M. https://doi.org/10.35799/dc.6.1.
(2018). How measuring 2017.15837
financial performance.
International Journal of Civil Kisman, Z., & M, S. R. (2015). The
Engineering and Technology, Validity of Capital Asset Pricing
9(6), 553–557. Model ( CAPM ) and Arbitrage
Pricing Theory ( APT ) in
Fawziah, S. A., & Margasari, N. (2016). Predicting the Return of Stocks
Pengaruh fama french three in Indonesia Stock Exchange
factor model terhadap return 2008-2010. American Journal of
saham. Jurnal Manajemen Bisnis Economics, Finance and
Indonesia, 5(5), 434–442. Management, 1(3), 184–189.

Foye, J. (2018). A comprehensive test of Kwak, S. G., & Kim, J. H. (2017).


the Fama-French five-factor Cornerstone of Modern
model in emerging markets. Statistics. Korean Journal of
Emerging Markets Review, 37, Anesthesiology, 70(2), 144–156.
199–222.
https://doi.org/10.1016/j.emema LIAMMUKDA, A., KHAMKONG, M.,
r.2018.09.002 SAENCHAN, L., &
HONGSAKULVASU, N.
Gumilar, I. P. S., Susanti, N., & Putra, O. (2020). The Time-Varying
E. (2019). Jurnal Bisnis dan Coefficient Fama - French Five
Manajemen PENGUJIAN Factor Model: A Case Study in
FAMA & FRENCH FIVE - the Return of Japan Portfolios.
FACTORS ASSET PRICING Journal of Asian Finance,
MODEL Pendahuluan Jurnal Economics and Business, 7(10),
Bisma. Bisma (Jurnal Bisnis dan 513–521.
Manajemen), 13(3), 148–157. https://doi.org/10.13106/jafeb.2
https://jurnal.unej.ac.id/index.ph 020.vol7.no10.513
p/BISMA

100 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


Muliadi, D. (2015). Universitas Sumatera International Journal of
Utara 7. Pengetahuan Ibu. 7–37. Economics and Finance, 12(1),
52.
Murhadi, W. R., & Andajani, E. (2018). https://doi.org/10.5539/ijef.v12n
15th International Symposium 1p52
on Management ( INSYMA
2018 ) Editors : 186(March). Rowshandel, S., Anvary Rostamy, A. A.,
Noravesh, I., & Darabi, R.
Musawa, N., Kapena, P. S., & Shikaputo, (2019). Developing revised
D. . C. (2018). a Test of the Fama-French Five-Factor
Fama-French Five Factor Model models by including dividend
in Comparison To the Capital rate, cash holdings, and Free
Asset Pricing Model At the cash flow to equity: evidence of
Lusaka Securities Exchange. Tehran stock exchange. Journal
International Journal of Finance of Industrial Engineering and
and Accounting, 3(1), 35. Management Studies, 6(1), 68–
https://doi.org/10.47604/ijfa.684 78.
Paliienko, O., Naumenkova, S., & https://doi.org/10.22116/jiems.2
Mishchenko, S. (2020). An 019.87658
empirical investigation of the
Fama-French five-factor model. Saleh, M. (2020). Empirical Testing of the
Investment Management and Five-Factor Model of Fama and
Financial Innovations, 17(1), French in Indonesia as an
143–155. Emerging Capital Market.
https://doi.org/10.21511/imfi.17 Journal of Economics and
(1).2020.13 Business, 3(1).
https://doi.org/10.31014/aior.19
Picchio, V., Cammisotto, V., Pagano, F., 92.03.01.175
Carnevale, R., & Chimenti, I.
(2020). We are IntechOpen , the Sambas Putra, I. G., & Susanti, N. (2019).
world ’ s leading publisher of Perbandingan 3 Faktor dan 5
Open Access books Built by Faktor Asset Pricing Model.
scientists , for scientists TOP Jurnal Pendidikan Akuntansi &
1 %. Intechopen, Cell Keuangan, 7(1), 1.
Interaction-Regulation of https://doi.org/10.17509/jpak.v7
Immune Responses, Disease i1.15799
Development and Management
Strategies, 1–15. Sundqvist, T. (2017). Tests of a Fama-
https://www.intechopen.com/bo French Five-Factor Asset
oks/advanced-biometric- Pricing Model in the Nordic
technologies/liveness-detection- Stock Markets. 1–82.
in-biometrics
Sutrisno, B. (2016). Fama-French Di
Ragab, N. S., Abdou, R. K., & Sakr, A. M. Indonesia. 20(3), 343–357.
(2019). A Comparative Study
between the Fama and French Wijaya, Sheila, C., Murhadi, W., &
Three-Factor Model and the Utami, M. (2017). Analisis fama
Fama and French Five-Factor french five factor model dan
Model: Evidence from the three factor model dalam
Egyptian Stock Market. menjelaskan return portofolio

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 101


saham. Roundtable for
Indonesian Entrepreneurship
Educators (RIEE)-5, August
2017.

102 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai