Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Infeksi dan Kesehatan Masyarakat 14 (2001) 84–88

Daftar isi tersedia di SainsLangsung

Jurnal Infeksi dan Kesehatan Masyarakat

beranda jurnal: ht tp: //www.el sevier . com/ cari/ j iph

Analisis kuantitatif infeksi kista ovarium berdasarkan data pemeriksaan

computed tomography dan ultrasonografi tipe-B
Yan Tang, Ting Han *
Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Hunan, Jalan Xiangchun No.53, Kota Changsha, Provinsi Hunan, 410008, Tiongkok

artikel info abstrak

Sejarah artikel: Untuk mengetahui keakuratan computed tomography (CT) dan ultrasonografi tipe-B dalam pemeriksaan infeksi
Diterima 22 Mei 2019 kista ovarium, digunakan computed tomography dan ultrasonografi tipe-B untuk pemeriksaan 50 pasien dengan
Diterima dalam bentuk revisi 1 Agustus 2019
infeksi kista ovarium, yang hasilnya dianalisis untuk menentukan akurasi. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Diterima 4 Agustus 2019
tingkat misdiagnosis CT untuk pasien dengan infeksi kista ovarium mencapai 18%, di mana tingkat misdiagnosis
lesi kecil 2.1 × 1.5 × 1,8 cm relatif lebih tinggi; Selain itu, tingkat kesalahan diagnosis ultrasonografi tipe B mencapai
Kata kunci:
26%, di mana tingkat kesalahan diagnosis lesi besar 2,6 × 1.6 × 1,5 cm relatif lebih tinggi; namun, tingkat kesalahan
CT
diagnosis dari pemeriksaan gabungan dari metode ini hanya 2%. Singkatnya, defisiensi CT dan ultrasonografi tipe-B
Ultrasonografi Tipe-B
Lesi
dapat menyebabkan kesalahan diagnosis; Oleh karena itu, dalam praktik klinis, pemeriksaan pasien dengan infeksi
Kista ovarium kista ovarium harus menggabungkan CT dan ultrasonografi tipe-B bersama-sama untuk menghindari kesalahan
diagnosis dan mendapatkan hasil yang paling akurat sebanyak mungkin, yang penting bagi pasien dan
perkembangannya. dari pemeriksaan medis.

© 2019 Penulis. Produksi dan hosting oleh Elsevier BV atas nama Universitas King Saud Bin Abdulaziz untuk
Ilmu Kesehatan. Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC-ND ( http://
creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ ).

pengantar
Infeksi kista ovarium sering terjadi pada ligamen lebar antara ovarium dan
rahim; itu adalah lesi kistik umum dari adneksa uteri, yang menyumbang sekitar
10% -20% dari massa adneksa [ 1 ]; tingkat kejadian anak-anak dan remaja sekitar
7,3%, di mana sebagian besar adalah kista sederhana jinak; namun, penelitian
telah melaporkan bahwa hampir 25% dari infeksi kista ovarium adalah kista
neoplastik, sehingga diagnosis yang benar sebelum operasi sulit diperoleh [ 2 , 3
]; dengan demikian, kista neoplastik mudah salah didiagnosis sebagai lesi kistik
lain pada rongga panggul. Alasan misdiagnosis termasuk kesamaan infeksi kista
ovarium dan lesi kistik lainnya, yang membuat sulit untuk mengidentifikasi infeksi
kista ovarium, dan ketidaktahuan pemeriksa tertentu yang mengetahui apa-apa
tentang diagnosis infeksi kista ovarium. Berdasarkan sumber jaringannya, infeksi
kista ovarium diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu saluran Wolffian, saluran
Mullerian, dan sumber mesothelium. Kista ovarium seringkali merupakan kista
sederhana, yang sebagian besar tidak memiliki gejala, dan sering ditemukan
secara tidak sengaja selama operasi atau pencitraan panggul wanita.
ujian [ 4 , 5 ]. Namun, kista besar dapat menyebabkan gejala kompresi dan
komplikasi yang jarang terjadi, seperti torsi kista, perdarahan rumit, dan
pecahnya kista; Selain itu, komplikasi yang jarang terjadi juga mencakup batas
atau cystadenoma ganas yang terjadi pada infeksi kista ovarium [ 6 ]. Sebagian
besar infeksi kista ovarium adalah lesi kistik jinak, dan tingkat transformasi
keganasan sangat rendah. Dilaporkan dalam literatur bahwa sekitar 2-3% infeksi
kista ovarium berubah dari jinak menjadi ganas, dan situasi ini lebih sering terjadi
pada pasien usia reproduktif yang diameter kistanya melebihi 5 cm.
Pasien yang diameter kistanya melebihi 5 cm harus diobati secara aktif
dengan perawatan bedah; alasannya adalah dengan bertambahnya kista,
berbagai gejala ketidaknyamanan akan terjadi [ 7 ]; terutama, kista berukuran
sedang rentan terhadap torsi pedikel akut, di mana aliran balik vena tersumbat,
tumor sangat padat, dan bahkan pembuluh darah pecah, mengakibatkan
peningkatan tajam dalam tubuh tumor [ 8 ]; akibatnya, perfusi arteri tersumbat,
dan nekrosis tumor menjadi ungu-hitam yang rentan pecah dan infeksi sekunder.
Perawatan bedah adalah laparoskopi dan laparotomi. Saat ini, pengangkatan
kista ovarium secara laparoskopi adalah pengobatan utama untuk penyakit ini [ 9 ,
10 ].

* Penulis yang sesuai.

Alamat email: hanting9027@126.com (Dibandingkan).

https://doi.org/10.1016/j.jiph.2019.08.003
1876-0341/© 2019 Penulis. Produksi dan hosting oleh Elsevier BV atas nama Universitas King Saud Bin Abdulaziz untuk Ilmu Kesehatan. Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC-ND (
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ ).
 Y. Tang, T. Han / Jurnal Infeksi dan Kesehatan Masyarakat 14 (2001) 84–88
Singkatnya, computed tomography raphy dan ultrasonografi tipe-B
digunakan untuk pemeriksaan infeksi kista dari 50 pasien dengan
ovarium, yang hasilnya dianalisis mencegah-
menambang akurasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat misdiagnosis computed tomography untuk pasien dengan infeksi kista
ovarium mencapai 18%, di mana tingkat misdiagnosis lesi kecil 2.1 × 1.5 × 1,8 cm
relatif lebih tinggi; Selain itu, tingkat kesalahan diagnosis tipe-Bultrasonografi
mencapai 26%, di mana tingkat kesalahan diagnosis lesi besar 2,6 × 1.6 × 1,5 cm
relatif lebih tinggi; namun, tingkat kesalahan diagnosis dari pemeriksaan
gabungan dari metode ini hanya 2%. Secara ringkas dijelaskan bahwa hasil
pemeriksaan tunggal baik computed tomography maupun type-
Bultrasonography dapat salah diagnosis; oleh karena itu, pemeriksaan gabungan
dari computed tomography dan ultrasonografi tipe-B dapat menghindari
kesalahan diagnosis dan memperoleh hasil yang paling akurat sebanyak
mungkin, yang penting bagi pasien dan perkembangan pemeriksaan medis.
Metodologi
Objek penelitian
Sebanyak 50 kasus infeksi kista ovarium pada tahun 2005-2015 yang
didiagnosis melalui pembedahan dan seksio patologis dengan data pemeriksaan
lengkap computed tomography (CT) dan ultrasonografi tipe-B diperoleh melalui
Hospital Information System (HIS) dan PictureAchieving and Communication
System ( PACS); pasien dari kasus yang dipilih berusia 18-75 tahun, dengan rata-
rata 45 ± berumur 11 tahun. Di antara semua 50 kasus, 10 kasus dirawat di rumah
sakit karena ketidaknyamanan perut bagian bawah; 16 kasus ditemukan melalui
pemeriksaan fisik atau temuan kebetulan tanpa gejala apapun; 24 kasus
ditemukan secara tidak sengaja karena operasi lesi lain (seperti termasuk mioma
uteri, kistadenoma ovarium, teratoma,
endometriosis, adenofibroma kistik karsinoma dariovarium, dan ovarium
endometrioid).
Kista ovarium
Infeksi kista ovarium adalah tumor yang terjadi pada ovarium yang sering
ditemukan pada pasien yang lebih muda dengan prognosis jinak hingga ganas.
Infeksi kista ovarium memiliki faktor etiologi yang tidak jelas dengan onset laten,
yang harus didiagnosis melalui hasil pemeriksaan pencitraan dan penanda tumor
yang komprehensif, dan diagnosis akhir memerlukan hasil bagian patologis.
Rencana terapi utama untuk infeksi kista ovarium adalah operasi; namun,
perawatan bedah yang tepat harus dilakukan secara individual dengan tindak
lanjut yang ketat. Pada pasien dengan stadium awal dan berkeinginan untuk
mempertahankan fertilitas, jika tidak ditemukan faktor risiko tinggi, dapat
dilakukan adnexectomy atau cystectomy pada sisi lesi. Namun, jangka panjang
tindak lanjut harus dilakukan untuk pasien ini untuk penemuan tepat waktu
kekambuhan dan rencana terapi yang tepat. Pada pasien dengan stadium lanjut
atau tidak perlu untuk mempertahankan kesuburan, operasi radikal harus
dilakukan. Dengan kemajuan kedokteran dan penerapan perawatan invasif
minimal, laparoskopi telah banyak diterapkan sebagai perawatan bedah. Namun,
sistem diagnostik dan terapeutik kista ovarium dengan infeksi belum matang,
yang memerlukan penelitian dan praktik lebih lanjut untuk menstandarisasi dan
meningkatkan rencana terapi infeksi kista ovarium dengan infeksi.
Computed tomography dan ultrasonografi tipe-B
Computed tomography memperoleh gambar anatomi dari penampang tubuh
manusia melalui perspektif sinar-X;
85
ultrasonografi tipe-B memperoleh gambar echogenic melalui gelombang
ultrasonik, yang juga merupakan gambar penampang. Dalam hal efek berbahaya
pada tubuh manusia, sinar-X yang digunakan dalam CT scan akan memiliki efek
samping tertentu pada manusia setelah digunakan secara berlebihan; selain itu,
wanita hamil tidak boleh menjalani CT scan; sebaliknya, ultrasonografi tipe-B
umumnya aman. Dalam hal cakupan aplikasi, CT berlaku untuk setiap bagian dan
situs tubuh manusia; namun, karena ultrasonografi tipe-B menggunakan
gelombang ultrasonik, hal ini tidak dapat diterapkan pada bagian tertentu dari
tubuh manusia, seperti usus dan paru-paru yang penuh dengan udara, dan
kepala yang bertulang, dll.
Prosedur pemeriksaan computed tomography
(1) Data informasi peserta ujian diinput berdasarkan:
Formulir aplikasi pemeriksaan CT, seperti nama, jenis kelamin, usia, pengenal CT,
tempat pemeriksaan, dan penjelasan khusus, dll. Kemudian, parameter seperti
arah dan posisi peserta ujian di tempat tidur pemeriksaan dipilih, seperti pilihan
head-in atau foot-in, posisi terlentang atau tengkurap, posisi lateral kiri atau
kanan, dll.
(2) Pemilihan posisi tubuh CT mengacu pada proses aku-
menempatkan peserta ujian secara cepat dan aman di tempat tidur pemeriksaan
berdasarkan persyaratan formulir permohonan ujian CT. Peserta ujian harus
ditempatkan senyaman mungkin tanpa mempengaruhi pemindaian. Pada saat
yang sama, perlu menggunakan perangkat bantu yang disediakan oleh mesin
secara wajar, seperti gantry kepala. Arah dan posisi peserta ujian di tempat tidur
pemeriksaan harus konsisten dengan orientasi input yang didaftarkan. Ketinggian
ranjang pemeriksaan umumnya diatur di tengah lokasi inspeksi, dan panjang ke
dalam modul pemindaian harus ditentukan sesuai dengan panjang lokasi
pemindaian dan gambar pemosisian.
(3) Gambar pemindaian posisi menentukan posisi positif-
ing gambar atau gambar posisi lateral scan berdasarkan karakteristik dari situs
inspeksi. Panjang gambar pemosisian ditentukan oleh panjang lokasi inspeksi.
Setelah gambar pemosisian dipindai dan ditampilkan, garis awal dan garis akhir
pemindaian, bidang tampilan gambar yang dipindai, dan sudut kemiringan
pemindaian, dll. ditentukan berdasarkan gambar pemosisian.
(4) Pemeriksaan scan dilakukan. Berdasarkan kebutuhan-
ment dokter dan karakteristik masing-masing situs, parameter pemindaian yang
wajar ditentukan, seperti ketebalan irisan, kecepatan pemindaian, jarak tempat
tidur, kV, mA, dll., serta mode pemindaian aksial dan pemindaian heliks. Dalam
hal pemindaian yang ditingkatkan, waktu pemindaian dan fase pemindaian yang
optimal harus dipilih. Setelah semua parameter pemindaian ditentukan, tombol
eksposur ditekan untuk memulai pemindaian. Selama pemindaian, operator
harus hati-hati mengamati tampilan gambar dan kondisi peserta ujian. Setelah
eksposur selesai, jarak bebas dari semua gambar yang dipindai diamati. Jika
ditentukan bahwa tidak ada pemindaian tambahan atau proses lain yang
diperlukan, tombol putus ditekan untuk keluar dari pemindaian.
(5) Di akhir pemeriksaan, tombol kembali ditekan untuk
menurunkan ketinggian tempat tidur pemeriksaan dan peserta ujian harus
meninggalkan ruang pemindaian.
Prosedur pemeriksaan ultrasonografi tipe-B
Kondisi lingkungan kerja yang peraturnya adalah 10–40 suhu lingkungan-
◦ C, kelembaban relatif adalah 30–80%, dan
tekanan atmosfer adalah 700-1060hPa. Kondisi lingkungan catu daya kerja adalah
bahwa rentang tegangan yang diizinkan adalah 200–400V, frekuensinya adalah
50–60Hz, daya input adalah 500mA, daya keluaran soket host adalah ≤ 250mA.
Setelah itu,
86

Gambar 1. Diagram alir ultrasonografi tipe-B.

probe harus dibilas dan didesinfeksi. Probe yang akan digunakan harus diperiksa
kemudian dibilas dan didesinfeksi berdasarkan tujuan penggunaan. Daya yang
diatur diaktifkan; setelah tegangan stabil, instrumen dihidupkan, gambar
dibekukan; setelah pemanasan awal yang tepat, pemindaian dimulai. Daya
instrumen harus dimatikan setelah pemindaian dihentikan, gambar dibekukan,
kaset VCR dan alat perekam lainnya diputar ulang, instrumen

ment dimatikan, dan yang kekuatan yang diatur dimatikan, sebagai

ditampilkan di Gambar 1 .

Pemrosesan dan analisis gambar

Hasil CT dan istilah tipe-B ultrasonografi NS dianalisis di dalam

analisis phology, ketebalan darisitus lesi, dimensi, dinding saluran mor-

daritelur dan septum, sinyal dari Gambar 2. tingkat kesalahan diagnosis ultrasonografi tipe-B.

cairan kistik, peningkatan kinerja, dan hubungan posisional antara lokasi lesi dan
ovarium pada sisi yang sama.
hasil dan Diskusi
Hasil ultrasonografi tipe-B
Semua 50 pasien diajukan ke ultrasonografi Doppler berwarna panggul dan
perut sebelum operasi, di mana pasien dengan pengalaman seksual diajukan ke
ultrasonografi Doppler berwarna panggul dan perut transvaginal, pasien tanpa
pengalaman seksual diajukan ke ultrasonografi Doppler berwarna perut. Dari
semua lesi tersebut terdapat 10 kasus misdiagnosis dengan lesi terbesar sebesar
2,6 . × 1.6 × 1,5 cm; Selain itu, 18 kasus melibatkan ovarium bilateral dan 11 kasus
melibatkan unilateral
ovarium. Selain itu, terdapat 4 kasus lesi kistik, 3 kasus lesi kistik padat, dan hanya
1 kasus lesi padat. Terlihat bahwa komponen tumor terutama padat-kistik, dan
beberapa tumor disertai dengan struktur seperti puting. Dalam hal tumor batas
serosa, kista atrium tunggal dan kista yang mengandung puting susu adalah
mayoritas, dan diameter rata-rata relatif kecil; Dalam hal tumor batas cairan,
sebagian besar kista disertai dengan septum atrium dengan sinyal intracystic
tidak merata, area padat, atau septum atrium padat, dan lebih besar dalam
volume, yang rata-rata diameter lebih besar dari tumor batas serosa. Semua
pasien dengan tumor ovarium ditunjukkan pada gambar ultrasonografi Doppler
berwarna, yang menunjukkan bahwa tingkat kesalahan diagnosis kista ovarium
dengan infeksi ultrasonografi tipe-B adalah 26%, Gambar. 2 dan 3 .

Gambar 3. Gambar ultras tipe-B
Gambar 5. Gambar computed tomography (a: lesi terbesar adalah 2,6 × 1.6 × 1,5 cm; b: lesi terkecil adalah 2.1 × 1.5 × 1,8cm).
Hasil dari computed tomography
Ada 50 kista ovarium dalam 50 kasus; hanya 3 kasus yang didiagnosis secara
akurat sebelum operasi; 23 kasus salah didiagnosis, dan tingkat kesalahan
diagnosis setinggi 46%. Di antara 23 lesi yang salah didiagnosis, lesi terbesar
adalah 2,6 . × 1.6 × 1,5 cm, dan 11 lesi dengan diameter maksimum kurang dari
2,0 cm semuanya hilang; 2 lesi salah didiagnosis karena lesi ovarium atau saluran
telur yang lebih besar ipsilateral atau kontralateral. Selain itu, dari semua 23 lesi
yang salah didiagnosis, lesi terkecil adalah 2,1 . × 1.5 × 1,8 cm; 8 kasus salah
didiagnosis sebagai kista ovarium, 1 kasus salah didiagnosis sebagai
kistaadenoma ovarium, 1 kasus salah didiagnosis sebagai hidrosalping, 1 kasus
salah didiagnosis sebagai teratoma ovarium, dan 1 kasus umumnya salah
didiagnosis sebagai kista adneksa. Melalui retrospeksi
87
M).
analisis citra, ditemukan bahwa CT telah mendeteksi total 27 lesi, di mana 8 kasus
tidak ditampilkan pada gambar CT karena lesi kecil (<0,5mm), 2 kasus tidak jelas
pada gambar CT karena lendir ovarium yang besar cystadenoma dan
hydrosalpinx parah, dan 3 kasus sulit diidentifikasi karena ukuran lesi mirip
dengan kista multipel ovarium ipsilateral dan cystadenoma multi-atrium, dan
ukuran folikel normal; Oleh karena itu, tingkat misdiagnosis infeksi kista ovarium
oleh CT adalah 18%, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 4 dan 5 .
Hasil gabungan dari ultrasonografi tipe-B dan computed tomography
Hal itu terlihat dari Gambar 6 bahwa dalam kasus pemeriksaan bersama
ultrasonografi tipe-B dan computed tomography, diagnosis
88
Gambar 6. tingkat misdiagnosis pemeriksaan bersama ultrasonografi tipe-B dan computed tomography.
tingkat nosis pasien dengan kista ovarium dapat mencapai 98%, yang sangat
mengurangi tingkat kesalahan diagnosis. Disimpulkan dari gambar di atas bahwa
tingkat kesalahan diagnosis CT pada lesi berukuran kecil relatif tinggi, dan
ultrasonografi tipe B pada lesi berukuran besar relatif tinggi; oleh karena itu,
kombinasi keduanya dapat membuat diagnosis penyakit yang lebih akurat.
Manifestasi CT yang disebutkan di atas infeksi kista ovarium diringkas sebagai
benjolan kistik melingkar, oval, atau seperti labu di sebelah rahim di rongga
panggul, dengan dinding kistik tipis dan bahkan kepadatan cairan kistik; kadang-
kadang, septum "seperti garis tipis" terlihat di dalam kista; fitur seperti dinding
kistik yang diperkuat dan cairan kistik dan distribusi septum "seperti garis tipis"
dalam kista tidak terlihat melalui pemindaian yang ditingkatkan. Karena itu,
benjolan kistik dengan manifestasi CT serupa di rongga panggul dapat
menunjukkan diagnosis infeksi kista ovarium; terutama jika ovarium normal dari
sisi lesi secara jelas ditunjukkan melalui rekonstruksi multi-planar dari multi-slice
computed tomography (MSCT), diagnosis kista ovarium dipertimbangkan.
Kesimpulan
Computed tomography dan ultrasonografi tipe-B digunakan
Untuk pemeriksaan 50 pasien dengan dianalisis kista ovarium, yang
hasil untuk menentukan akurasinya. Hasil telah
ditampilkan bahwa angka misdiagnosis computed tomography pasien kista ovarium
mencapai 18%, dimana angka misdiagnosis lesi kecil 2.1 × 1.5 × 1,8 cm relatif lebih
tinggi; Selain itu, tingkat kesalahan diagnosis tipe-Bultrasonografi mencapai 26%,
di mana tingkat kesalahan diagnosis lesi besar2.6 × 1.6 × 1,5 cm relatif lebih
tinggi; namun, tingkat kesalahan diagnosis dari pemeriksaan gabungan dari
metode ini hanya 2%. Singkatnya, defisiensi computed tomography dan tipe-
Bultrasonography dapat menyebabkan kesalahan diagnosis; Oleh karena itu,
dalam praktik klinis, pemeriksaan pasien dengan kista ovarium harus
menggabungkan computed tomography dan type-Bultrasonography bersama-
sama untuk menghindari kesalahan diagnosis dan mendapatkan hasil yang
seakurat mungkin, yang penting bagi pasien dan perkembangan pemeriksaan
medis. Ada beberapa kekurangan dalam kemajuan penelitian; misalnya, kapasitas
sampel yang dikumpulkan tidak besar
cukup dalam percobaan untuk secara akurat mengeksplorasi mekanisme. Oleh
karena itu, perlu dilakukan peningkatan kapasitas sampel untuk melakukan
eksplorasi karakteristik yang lebih detail.
Konflik kepentingan
Tidak ada yang dinyatakan.
Pengakuan
Pekerjaan ini didukung oleh proyek penelitian ilmiah komisi kesehatan Hunan
(C2019027).
Referensi
[1] BasciettoF, LiberatiM,MarroneL, Khalil A, PaganiG, GustapaneS, dkk. Hasil dari kista
ovarium janin yang didiagnosis pada pemeriksaan ultrasonografi prenatal: tinjauan
sistematis dan meta-analisis. USG Obstet Ginjal 2017;50(1):20–31. KimDC, Bennett GL,
[2] SombergM, Campbell N, Gaing B, Recht MP, dkk. Pendekatan multidisiplin untuk
meningkatkan pencitraan tindak lanjut yang tepat dari kista ovarium: inisiatif peningkatan
kualitas. J Am Coll Radiol 2016;13(5):535–41. Ding Y, He P, He N, Li Q, Sun J, Yao J, dkk.
[3] Polimorfisme genetik varian VIP farmakogenomik dalam kebangsaan Li di Cina selatan.
Lingkungan Toksikol Pharmacol 2016;42:237–42.
[4] Bohîlţea RE, Cîrstoiu MM, Turcan N, Ionescu CA. Diagnostik USG laporan kasus kista
paraovarium mesonefrik. J Med Life 2016;9(3):280–3. Gupta A, Gupta P, Manaktala U,
[5] Khurana N. Analisis klinis, radiologis, dan histopatologis dari kista paraovarium. J Midlife
Health 2016;7(2):78–82.
[6] Veitch AM, Vanbiervliet G, Gershlick AH, Boustiere C, Baglin TP, Smith LA, dkk. Endoskopi
pada pasien dengan terapi antiplatelet atau antikoagulan, termasuk antikoagulan oral
langsung: pedoman British Society of Gastroenterology (BSG) dan European Society of
Gastrointestinal Endoscopy (ESGE). Endoskopi 2016;48(04):385–402.
[7] Potts MB, McgrathMH, Chin CT, Garcia RM, Weinstein PR. Fenestrasi bedah mikro dan
kelopak mata otot paraspinal untuk pengobatan simtomatik
kista tarlov sakral. Bedah Saraf Dunia 2016;86(1):233–42.
[8] Riccardi S, Bergling S, Sigoillot F, Beibel M, Werner A, Leighton-Davies J, dkk.
MiR-210 mempromosikan indrawi rambut sel pembentukan di dalamNS organ daricorti. BMC
Genomik 2016;17(1 ) :309.
[9] Hachisuga T, Kawarabayashi T. Analisis histopatologi dari kista endometriotik ovarium yang
diobati secara laparoskopi dengan referensi khusus untuk hilangnya folikel. Hum Reprod
2002;17(2):432–5.
[10] Kedelai S, Baki RB. Nilai diagnostik rasio neutrofil terhadap limfosit dalam diferensiasi kista
ovarium yang pecah dan torsi adneksa. Turk J Obstet Ginjal 2018;15(2):91–4.