Nilai nilai
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
Di saat bermain game orang orang hendaknya diajarkan mengenai praktik pengamalan Pancasila,
termasuk Sila ke-5 yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia berikut ini contohnya:
Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara Republik
Indonesia seperti tercantum dalam alenia ke keempat Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan
manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia.
1Memiliki wawasan dan kesadaran kebangsaan dan rasa cinta tanah air sebagai
perwujudan warga negara Indonesia yang bertanggung jawab atas kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber hukum dasar nasional, menjadikan Pancasila sebagai ukuran dalam menilai
hukum yang berlaku di negara Indonesia. Hukum yang dibuat dan berlaku di negara
Indonesia harus mencerminkan kesadaran dan rasa keadilan yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Hukum di Indonesia harus menjamin dan merupakan
perwujudan serta tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan
interpretasinya dalam tubuh UUD 1945 tersebut.
Pancasila dalam posisinya sebagai sumber semua sumber hukum, atau sebagai
sumber hukum dasar nasional, berada di atas konstitusi, artinya Pancasila berada di
atas UUD 1945. Jika UUD 1945 merupakan konstitusi negara, maka Pancasila adalah
Kaidah Pokok Negara yang Fundamental (staats fundamental norm)[1].
Kaidah pokok yang fundamental itu mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap,
kuat dan tidak berubah bagi negara tersebut. Pancasila tidak dapat diubah dan
ditiadakan, karena Ia merupakan kaidah pokok yang fundamental. Bung Karno
menyebut Pancasila itu sebagai philosofische grondslag (fundamen filsafat), pikiran
sedalam-dalamnya, untuk kemudian di atasnya didirikan bangunan “Indonesia
merdeka yang kekal dan abadi”.
4.
B. penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Dasar negara digali dari nilai-
nilai kehidupan masyarakat nusantara dan telah menjadi budaya bermasyarakat
secara turun menurun.
1. Percaya serta Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama serta kepercayaan
masing-masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan para
penganut kepercayaan, walau berbeda-beda.
1. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti
kita di dalam berbagai kondisi.
1.Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat karena
menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.
2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara menjadi
lebih maju.
4. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
4.Penerapan Pancasila: Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat/Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
2. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa pun
orang yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil
pada siapa pun.
3. Tidak mengganggu orang lain dengan apa pun yang kita lakukan dan menegur
siapa pun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.