Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BIOLOGI

SUBSTANSI GENETIKA

NAMA : Agung Dwi Prasetyo


KELAS : XII MIPA 3
ABSEN : 02

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 48 JAKARTA


Jl. Pinang Ranti II TMII No.1 Jakarta Timur 13650 Telp. (021) 8006204
Website : www.sman48-jkt.sch.id, Email : sman_48_jkt@yahoo.com
2022
1. Jelaskan hubungan antara Kromosom, gen dan DNA !
Jawab:
Bagian utama sebuah sel adalah nukleus, di dalam
nukleus terdapat benang-benang halus yang disebut
kromatin. Pada saat sel akan mulai membelah diri,
benang-benang halus tersebut menebal, memendek
dan mudah menyerab warna membentuk
kromosom. Kromosom adalah struktur padat
yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu
DNA dan protein. Secara struktural perubahan
DNA dan protein menjadi kromosom di awali
pada saat profase. Molekul DNA akan berikatan
dengan protein histon dan nonhiston Gambar 1. Hubungan Kromosom, Gen, dan DNA
membentuk sejumlah nukleosom. Unit-unit
nukleosom bergabung memadat membentuk benang yang lebih padat dan terpilin menjadi
lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang-benang
kromatin. Benang-benang kromatin akan tersusun memadat membentuk lengan kromatin.
Selanjutnya kromatin akan mengganda membentuk kromosom.

2. Jumlah Kromosom pada sel antar makhluk hidup berbeda beda,


a. Dua makhluk hidup atau lebih memiliki jumlah kromosom yang sama atau hampir sama,
apakah mereka memiliki kekerabatan yang dekat!
b. Apakah ada pengaruh jumlah kromosom dengan tingkat kecerdasannya!
Jelaskan dari 2 pertanyaan tersebut...!
Jawab:
a. Tidak. Jumlah kromosom pada makhluk hidup
tidak menunjukkan hubungan kekerabatan. Begitu
juga dengan orang utan dan kentang yang sama-
sama memiliki jumlah kromosom 48 namun tidak
memiliki hubungan kekerabatan. Untuk
mengetahui hubungan kekerabatan suatu
makhluk hidup dapat dilihat dari tingkatan
klasifikasinya. Klasifikasi makhluk hidup adalah
suatu cara memilah dan mengelompokkan
makhluk hidup menjadi golongan atau unit
tertentu, dimana golongan-golongan ini disusun
secara runtut sesuai dengan tingkatannya Gambar 2. Prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup
(hierarkinya), yaitu mulai dari tingkat rendah
sampai ke tingkatan yang lebih tinggi. Dasar pengelompokkan makhluk hidup tersebut adalah
adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan
lain sebagainya. Tingkatan klasifikasi makhluk hidup dipelajari dalam ilmu taksonomi.
Susunan takson atau tingkatan klasifikasi dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah
meliputi:
dunia (kingdom) -> divisi/filum -> kelas -> bangsa (ordo) -> suku (famili) -> marga (genus) -
> jenis (spesies).
Sehingga, semakin rendah takson, maka semakin banyak persamaan cirinya. Dengan
demikian, Jumlah kromosom pada makhluk hidup tidak menunjukkan hubungan
kekerabatan. Hubungan kekerabatan dapat diketahui dari tingkat klasifikasinya.

b. Manusia memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi atau paling tinggi dibandingkan dengan hewan
lainnya.
Tingkat kecerdasan manusia ini tidak ada kaitannya dengan jumlah kromosom yang dimiliki di dalam
setiap sel tubuh hewan atau manusia.
Sebagai contoh kita akan coba dengan bandingkan jumlah kromosom manusia dengan hewan, seperti
nampak berikut ini:
• Manusia mempunyai jumlah kromosom sebanyak 46 buah kromosom.
• Gorila mempunyai jumlah kromosom sebanyak 48 buah Kromosom.
Dari data tersebut dapat kita bandingkan bahwa jumlah kromosom tidak mempengaruhi kecerdasan
makhluk hidup, contohnya gorilla tidak lebih cerdas dari manusia padahal jumlah kromosomnya lebih
banyak. Bahkan jika kita membandingkan sesama manusia, dengan jumlah kromosom yang sama
sekalipun, kecerdasan masing masing orang akan berbeda satu dengan yang lainnya.

Pada dasarnya tingkat kecerdasan merupakan gabungan antara faktor genetik atau keturunan dan faktor
lingkungan yang akan memproses faktor genetik atau bakat menjadi kecerdasan nyata.

3. Jelaskan Perbedaan langkah Replikasi DNA secara Leading strand dengan Lagging strand!
Jawab:
Untai pengarah mengacu pada salah satu dari dua untai DNA yang ditemukan di garpu
replikasi, direplikasi terus menerus sementara untaian lagging mengacu pada untai lainnya
yang ditemukan di garpu replikasi, mereplikasi secara tidak kontinyu dalam arah 5 ′ hingga 3
′. Dengan demikian, ini adalah perbedaan utama antara untaian leading dan lagging.
a. Jenis Pertumbuhan selama replikasi DNA
Yang penting, untai utama tumbuh terus menerus sementara untaian lagging tumbuh secara
tidak terputus dengan membentuk fragmen Okazaki.
b. Arah Templat di Garpu Replikasi
Lebih jauh, perbedaan penting lainnya antara untaian leading dan lagging adalah bahwa untai
leading membuka di arah 3 'hingga 5' sementara untai lagging terbuka di arah 5 'hingga 3'.
c. Arah Pertumbuhan Untai
Untai terdepan tumbuh di arah 5 'hingga 3' sedangkan untai tertinggal tumbuh di arah 3
'hingga 5'.
d. Primer
Untai pengarah membutuhkan primer tunggal untuk sintesis sedangkan untai lagging
membutuhkan primer baru untuk memulai setiap fragmen Okazaki. Oleh karena itu, ini
adalah perbedaan lain antara untaian leading dan lagging.
e. Awal Replikasi
Selain itu, titik awal juga berkontribusi pada perbedaan antara untai leading dan lagging.
Untai terkemuka mulai tumbuh pada awal replikasi sedangkan untai lagging mulai
bereplikasi segera setelahnya.
f. Arah dari Replication Fork
Juga, untai terdepan tumbuh menuju garpu replikasi sedangkan fragmen Okazaki dari untai
lagging tumbuh menjauh dari garpu replikasi.
g. Kecepatan Formasi
Selain itu, kecepatan pembentukan adalah perbedaan lain antara untaian leading dan lagging.
Pembentukan untai utama terjadi pada kecepatan tinggi sementara pembentukan untai lagging
terjadi secara lambat.
h. Persyaratan DNA Ligase
Selain itu, untai terdepan tidak membutuhkan DNA ligase sedangkan untai lagging
membutuhkan DNA ligase untuk mengikat ligan fragmen Okazaki bersama-sama.

4. Jelaskan perbedaan sintesis Protein antara Prokaryotik dengan Eukaryotik !


Jawab:
Perbedaan sintesis protein pada prokariota dan eukariota terlihat pada tempat terjadinya.
a. Pada eukariota, tempat sintesis proteinnya berlangsung di dua tempat yaitu di nukleus/inti
sel dan sitoplasma. Di nukleus, terjadi proses transkripsi DNA dimana DNA akan diubah
menjadi mRNA. Setelah mRNA terbentuk, selanjutnya mRNA akan keluar dari pori nukleus
menuju ke sitoplasma untuk melakukan kegiatan sintesis protein. Dalam tahapan sintesis
protein ini meliputi tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi hingga terbentuklah asam-asam
amino/polipeptida yang spesifik.
b. Sementara itu, proses sintesis protein pada prokariotik berlangsung hanya di
sitoplasma/sitosol saja. Di sitoplasma terjadi pemrosesan DNA menjadi mRNA. Kemudian di
tempat yang sama, maka mRNA akan melakukan proses inisiasi, elongasi, dan terminasi
yang dibantu oleh antikodon tRNA yang membawa asam amino spesifik dengan mRNA.
Setelah terminasi selesai maka terbentuklah asam-asam amino/polipeptida yang spesifik
untuk kebutuhan tubuh misalnya produksi enzim, hormon, dan kebutuhan protein struktural
seperti pembentukan massa otot, tulang dan organ tubuh lainnya.
5. Antara Sel otot dengan sel tulang dalam satu individu susunan DNAnya sama, jelaskan
mengapa ekspresi gennya bisa berbeda beda !
Jawab:
Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan
menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Ekspresi Gen juga dapat diartikan
bagaimana sel mengatur untuk memperlihatkan ciri-ciri mahluk hidup tersebut berdasarkan
gen-gen yang di miliki. Ekspresi gen ini berkaitan dengan sintesis protein, yaitu proses
transkripsi dan translasi. DNA akan mengkode informasi genetik sesuai kebutuhannya.Pada
prokariotik, seperti bakteri akan mengekspresi gen secara selektif. Sebagai contoh
terkaitdengan ketersedian bahan makanan di lingkungannya, bakteri akan mengaktifkan
(switch on) dan menonaktifkan (switch off ) gen yang mengkode enzim yang berperan dalam
mencerna makanan.Sedangkan pada eukariotik, mekanisme ekspresi gen dikontrol oleh
sistem yang lebih kompleks.Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu organism oleh
gen. Sifat fenotipemakhluk hidup merupakan sifat hasil ekspresi gen yang terlihat. Contoh
fenotipe adalah berbagaikeaneragaman anjing yang memiliki jenis bulu, ukuran, warna yang
berbeda. Pada bayi anjingyang baru dilahirkan, tampak anjing memiliki ciri-ciri yang sama
antara satu dengan yang lain,tetapi seiring pertumbuhan dan perkembangannya ciri-ciri yang
tampak sudah menunjukkan perbedaannya. Hal inilah yang disebut dengan ekspresi gen.
Anjing-anjing tersebut memilikikemiripan yang besar pada susunan DNAnya, tetapi ciri-ciri
yang tampak berbeda (seiring pertumbuhannya) tersebut disebabkan adanya ekspresi gen
yang mengaktifkan ataumenonaktifkan gen-gen tertentu

RESUME VIDEO REPLIKASI DNA


Replikasi DNA adalah proses penggandaan DNA yang terjadi sebelum sel membelah diri.
Replikasi terjadi di nukleus (inti sel) dan terjadi sebelum sel melakukan pembelahan. DNA
perlu digandakan agar sel baru hasil pembelahan memiliki DNA yang sama dengan sel induk.
Replikasi DNA terjadi secara semi konservatif yaitu rantai ganda DNA akan terpisah dan
masing-masing rantai induk akan menjadi cetakan untuk rantai baru. Sehingga DNA hasil
replikasi masing-masing memiliki rantai induk dan rantai anak.

Gambar 3. Proses Replikasi DNA


Proses replikasi DNA adalah sebagai berikut.
1. Pertama enzim topoisomerase akan mengurangi tegangan pada struktur double helix DNA.
2. Kemudian enzim helikase akan memisahkan rantai ganda menjadi rantai tunggal.
3. Masing-masing rantai tunggal akan diikat oleh protein pengikat rantai tunggal untuk
mencegah bersatunya kembali rantai tunggal menjadi rantai ganda.
4. Ada dua rantai tunggal yang terbentuk yang disebut (1) leading strand dan (2) lagging strand.
5. Enzim primase akan membentuk RNA pendek yang disebut primer.
6. Enzim DNA polimerase akan membentuk rantai DNA baru dengan cara menambahkan
nukleotida baru dengan awalan primer yang sudah terbentuk.
7. Pada leading strand, hanya satu primer yang dibentuk sepanjang rantai baru yang akan
dibentuk.
8. Pada lagging strand terbentuk banyak primer yang kemudian akan diperpanjang oleh DNA
polimerase membentuk DNA pendek yang disebut fragmen okazaki.
9. Terdapat celah-celah pada fragmen DNA di lagging strand yang akan disambung oleh kerja
enzim ligase.

Tempat awal terjadinya disebut dengan istilah Origin Of Replication (ORI). Pada sel
eukariotik, dalam sekali proses replikasi akan terbentuk banyak sekali ORI karena DNA
eukariotik sangat panjang. Contoh sel eukariotik adalah sel-sel alga, tumbuhan, hewan, dan
manusia. Sedangkan pada sel prokariotik, dalam sekali proses replikasi hanya akan terbentuk
1 ORI karena DNA prokariotik ukurannya lebih pendek. Contoh sel prokariotik adalah sel
bakteri dan ganggang hijau biru.
DAFTAR PUSTAKA

https://mipi.ai/forum/thread/Jelaskan-hubungan-antara-struktur-kromosom-DNA-dan-gen-
!b8e87da9-47c1-4b46-9f02-5ef10e8c2514
https://roboguru.ruangguru.com/question/jumlah-kromosom-manusia-46-jumlah-kromosom-
orang-utan-48-dengan-jumlah-kromosom_QU-
PYSVEKWA?action=login&_tracker=question_detail_lock
https://pak.pandani.web.id/2018/09/manusia-memiliki-tingkat-kecerdasan.html
https://id.strephonsays.com/what-is-the-difference-between-leading-and-lagging-strand
https://drive.google.com/file/d/1bogKtzpOAK8RM4luAktWW41-Xf87eQLV/view

Anda mungkin juga menyukai