1
INJEKSI VIAL
ANTISCORBUT
PRAKTIKUM TEKNOLOGI
FARMASI SEDIAAN
STERIL
Anggota
Kelompok:
1. Arum Dwi Kusumarani [2020210221]
2. Elsa Aprilianti [2020210223]
3. Najmi Fawwaz ‘Arifah [2020210224]
4. William Anthony Tama [2020210225]
5. M. Daffa Arkananta [2020210226]
6. Delliana Marsya [2020210227]
7. Shafa Nur Hamidah [2020210228]
I. Judul Percobaan
“Injeksi Vial Antiscorbut”
II. Pendahuluan
Sediaan parenteral adalah sediaan yang ditujukan untuk penyuntikan melewati kulit
atau batas jaringan eksternal lain, dimana zat aktif yang diberikan dengan adanya
gravitasi atau kekuatan, mengalir langsung ke pembuluh darah, organ, atau jaringan.
Injeksi asam askorbat adalah larutan steril asam askorbat dalam air untuk injeksi
yang dibuat dengan penambahan natrium hidroksida, natrium karbonat, atau natrium
bikarbonat, mengandung asam askorbat C6H8O6, tidak kurang dari 90,0 % dan tidak
lebih dari 110,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket. (Farmakope Indonesia Ed.V hal.
143) Stabilitas vitamin C dalam bentuk larutan dipengaruhi oleh beberapa faktor
contohnya seperti panas, cahaya, udara dan ion-ion logam terutama tembaga dan besi.
Upaya untuk menstabilkan vitamin C dalam sediaan injeksi dapat dibuat dengan
menambahkan stabilisator yang sesuai yaitu menambahkan antioksidan dan pengkhelat.
III. Data Preformulasi
A. Zat Aktif
Nama Zat Aktif Sifat Fisika Kimia Dosis dan Khasiat Cara Sterilisasi
Penyimpanan:
Larutan natrium bikarbonat
disimpan dalam wadah
tertutup rapat
(Handbook of
Pharmaceutical Excipient
Ed. VIII, Hal. 847)
Benzalkonium Klorida Pemerian: Dosis: 0,01% Otoklaf 121ºC Selama 15
Gel kental atau potongan (Handbook Of Excipient Menit, tekanan 1 atm
seperti gelatin, putih atau Edisi 6,Th. 2009, Hal (Handbook Of Excipient
kekuningan 56) Edisi 6, Th. 2009, Hal 56)
Stabilitas:
Higroskopis dan dapat
dipengaruhi oleh cahaya
udara dan logam
(Handbook Of Excipient
Edisi 6, Th. 2009, Hal 56)
Sodium Metabisulfit Pemerian: Kristal putih Dosis: 0,01-1,0% Otoklaf 121ºC Selama 15
atau bubuk padat dengan (Handbook Of Excipient Menit (Handbook Of
sedikit bau belerang Edisi 6, Th. 2009, Hal Excipient Edisi 6, Th.
(National Library of 654) 2009, Hal 654)
Medicine, 2022;
Handbook Of Excipient Kegunaan:
Edisi 8, 2017, Hal 873) Sebagai antioksidan pada
sediaan parenteral
Kelarutan: Mudah larut (Handbook Of Excipient
dalam air dan dalam Edisi 8, 2009, Hal 873)
gliserin. Sukar larut
dalam etanol (Farmakope
Indonesia edisi VI, Th.
2020, Hal. 1233)
pH: 6-7
(Handbook of
Pharmaceutical
Excipients 6th, hal
766-769)
IV. Formulasi
C. Alasan Pemilihan Bahan
V. Perhitungan
A. Perhitungan
Dibuat 5 vial @ 10 mL Farmakope Indonesia Edisi V, hal 1570
V = 10 ml Rumus = {( n x v ) + ( 30% x n x v )} ml
N = jumlah vial yang akan dibuat
V = volume injeksi tiap vial (ml)
Volume injeksi = 10 ml + 0,5 ml = 10,5 ml
Volume total = {( n x v ) + ( 30% x n x v )} ml
= {( 5 x 10,5 ml)} + ( 30% x 5 x 10,5 ml )}
= 52,5 ml + 15,75 ml = 68,25 ml
1. Asam askorbat
2. Sodium metabisulfit
3. Sodium bikarbonat
4. Dinatrium edeta
5. Benzalkonium klorida
6. Aqua pro injeksi
Cara Sterilisasi
Cara Sterilisasi
VII. Cara Pembuatan
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat-alat dicuci terlebih dahulu
Pindahkan secara aseptic seluruh isi tidak kurang dari 10 wadah melalui tiap
penyaring dari 2 rakitan penyaring, lewatkan segera tiap specimen melalui
penyaring dengan bantuan pompa vakum atau tekanan
Secara aseptic, pindahkan membrane dari alat pemegang, potong menjadi setengah
bagian ( jika hanya menggunakan satu). Celupkan membrane atau setengah bagian
membrane kedalam 100 mL media inkubasi selama tidak kurang dari 7 hari
1. Kemasan Primer
2. Kemasan Sekunder
3. Brosur
IX. Rancangan Kemasan
4. Etiket