Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Lingkungan Kerja


1. Pengertian Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting ketika
karyawan melakukan aktivitas bekerja. Lingkungan kerja yang baik atau
menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka
akan membawa pengaruh terhadap kegiatan kegairahan atau semangat karyawan
dalam bekerja (Sunyoto, 2015). Lingkungan kerja maksudnya adalah keseluruhan
alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok
(Sedarmayati, 2011).
2. Jenis-jenis Lingkungan Kerja
Menurut Mangkunegara (2011), menyatakan bahwa ada beberapa jenis lingkungan
kerja:
a. Kondisi lingkungan fisik yang meliputi faktor lingkungan tata ruang, kerjadan
faktor kebersihan dan kerapian kerja.
b. Kondisi lingkungan nonfisik yang meliputi lingkungan sosial, status sosial,
hubungan kerja, dan sistem informasi.
c. Kondisi psikologis lingkungan kerjaya yang meliputi rasa bosan dan keletihan
bekerja.
3. Faktor Lingkungan Kerja
Secara garis besar faktor lingkungan kerja terbagi menjadi 2 (Sedarmayanti dalam
Wulan, 2011):
a. Faktor lingkungan kerja fisik
1) Kebersihan
2) Penerangan
3) Pertukaran udara
4) Keamanan
5) Peralatan dan atau perlengkapan kerja
6) Kebisingan
b. Faktor lingkungan kerja non fisik
Lingkungan kerja non fisik bertujuan untuk membentuk sikap karyawan yang
positif yang dapat mendukung kinerja. Faktor penting dalam pembentukan sikap
dan perilaku karyawan dalam lingkungan kerja non fisik (Wursanto, 2009):
1) Pengawasan yang dilakukan secara kontinyu dengan menggunakan sistem
pengawasan yang ketat.
2) Suasana kerja yang memberikan dorongan dan semangat kerja yang tinggi.
3) Perlakuan yang baik, kesempatan untuk menggembangkan karir semaksimal
mungkin.
4) Ada rasa aman dari para anggota
5) Hubungan berlangsung secara serasi
6) Para anggota mendapat perlakuan secara adil

.B. Konsep Beban Kerja


1. Pengertian Beban Kerja
Beban kerja adalah tuntutan pekerjaan yang dilaksanakan sehari-hari dan
dianggap sebagai beban. Saat menghadapi tugas, seorang perawat diharapkan dapat
menyelesaikan tugas tersebut pada waktu tertentu. Namun pada kenyataannya
beban kerja perawat banyak yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
(Rivai, 2011).
2. Faktor yang mempengaruhi beban kerja
a. Faktor internal
Faktor yang berasal dari dalam tubuhakibat dari reaksi beban kerja eksternal
seperti berupa jenis kelamin, usia, postur tubuh, status kesehatan (faktor
somatis) dan motivasi, kepuasan keinginan atau persepsi (faktor psikis).
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan kerja
Lingkungan yang nyaman akan berpengaruh terhadap karyawan dalam
menyelesaiakan pekerjaannya.
2) Tugas-tugas fisik
Tugas-tugas yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan alat-
alat dan sarana kerja bantu dalam menyelesaikan pekerjaan.
3) Organisasi kerja
Seorang karyawan tentunya membutuhkan jadwal kerja yang teratur
dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga lamanya waktu bekerja, shift
kerja, istirahat dan perencanaan karir.
3. Indikator beban kerja
Indikator kerja untuk mengetahui seberapa besar kerja yang harus diemban oleh
karyawan (Suci R.Mar’ih Koesomowidjojo, 2017). antara lain:
a. Target yang harus dicapai
Semakin sempit waktu yang disediakan untuk melaksanakan kerja tentu akan
tidak seimbang, akan semakin besar beban kerja yang diterima karyawan.
b. Kondisi pekerjaan
Tingkat kemampuan tubuh melaksanakan pekerjaan dan tingkat kelelahan fisik
saat melaksanakan tugas.
c. Kerja standar
Lamanya waktu kerja dalam rutinitas adalah satu bentuk beban kerja, waktu
kerja yang sesuai dengan SOP akan meminimalisir beban kerja.
4. Pengukuran beban kerja
Prosedur pengukuran beban kerja ( Muskamal, 2010):
a. Pengukuran subjektif, pengukuran berdasarkan penilaian dan pelaporan.
b. Pengukuran kinerja, pengukuran yang diperoleh melalui pengamatan perilaku.
c. Pengukuran fisiologis, pengukuran yang dilakukan melalui respon tubuh.
5. Manfaat pengukuran beban kerja
Pengukuran beban kerja dapat memberikan manfaat bagi organisasi (Muskamal,
2010):
a. Penataan penyempurnaan struktur organisasi.
b. Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit.
c. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja.
d. Sarana peningkatan kinerja kelemagaan.
e. Penyusunan standar beban kerja.
f. Penyusunan rencana kebutuhan karyawan.
g. Program mutasi karyawan.
h. Program promosi karyawan.
i. Reward dan funishment.
j. Bahan penyempurnaan program diklat.
k. Bahan penetapan kebijakan.
l. Beban kerja memberikan keuntungan bagi organisasi.

C. Pengertian Missed Nursing Care


1. Pengertian Missed Nursing Care
Missed nursing care merupakan tindakan perawatan yang diberikan kepada
pasien belum lengkap/ kelalaian (Kalisch , 2009).
Missed nursing care ini menjadi permasalahan besar yang dapat menurunkan
kualitas kepuasan pasien, meningkatkan readmission sampai meningkatkan angka
mortalitas di beberapa rumah sakit (Nilasari., 2020).
2. Faktor terjadinya Missed Nursing Care
Alasan yang paling sering terjadi missed nursing care (Kalisch , 2011):
a. Sumber daya manusia.
b. Sumberdaya material.
c. Komunikasi.
3. Penyebab rendahnya missed nursing care
Rendahnya missed nursing care disebabkan oleh 2 hal ( Attia, 2014):
a. Adanya peran dan tanggung jawab perawat yang dapat memenuhi kualitas
perawatan pasien.
b. Tidak melaporkan sebenarnya karena ingin memberikan hasil yang baik tempat
mereka bekerja.

D. Faktor Faktor dari Lingkungan kerja dan Beban Kerja yang mempengaruhi
Missed Nursing Care
1. Lingkungan:
Beberapa kondisi lingkungan fisik kerja yang mempengaruhi kinerja dan
produktifitas kerja (Priansa dan Garnida, 2013) adalah:
a. Siklus Udara
Komposisi udara sekitar manusia, terdiri dari 21% oksigen 78%, nitrogen 0,03%
karbondioksida dan 0,97% gas lainnya (campuran). Oksigenterutama merupakan
gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Udara sekitar dinyatakan kotor apabila
kadar oksigen dalam udara telah berkurang atau bercampur dengan populasi gas
buang atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, biasanya ditandai
sesak nafas.
b. Pencahayaan
Pencahayaan sangat mempengaruhi manusia untuk melihat obyek secara jelas,
cepat tanpa menimbulkan kesalahan. Pencahayaan yang kurang mengakibatkan
lelahnya mental dan menimbulkan kerusakan mata.
c. Kebisingan
Kemajuan teknologi ternyata membawa masalah seperti polusi. Salah satu bentuk
dari polusi adalah kebisingan dari bunyi bunyian yang dapat menganggu
ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan kesalahan komunikasi.
d. Warna
Warna berkaitan dengan warna tembok ruangan dan interior yang ada di sekitar
tempat kerja. Warna sangat berpengaruh terhadap kemampuan mata melihat
obyek.
2. Beban Kerja
Beban kerja perawat dirumah sakit meliputi beban kerja fisik maupun mental. Beban
kerja fisik seperti mengangkat pasien, memasang infus, melakukan observasi tanda –
tanda vital, memasang oksigen, danlain – lain. Sedangkan beban kerja yang bersifat
mental berupa kompleksitas pekerjaan, mempersiapkan mental dan rohani pasien
dan keluarga terutama yang akan menjalankanoperasi atau dalam keadaan kritis,
bekerja dalam keterampilan khusus dalam merawat pasien, serta harus menjalin
komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga (Yudi, D., Tangka, J. W., &
Wowiling, F. 2019).
E. Kerangka Teori
Kerangka teori ialah suatu visualisasi hubungan antara beberapa variabel untuk
menjelaskan sebuah fenomena (Syapitri, 2021)

Missed Nursing Care Lingkungan Kerja

Beban Kerja

Gambar 1. Kerangka Teori

F. Hipotesis
Hipotesisa dalah pernyataan terhadap rumusan masalah penelitian, suatu
kesimpulan yang sementara berdasarkan jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2020). Hipotesis yang ada dipenelitian ini adalah :
Ha : Ada hubungan antara lingkungan kerja dan beban kerja terhadap missed nursing
care di RS TK. III Dr. R. Soeharsono TPT Banjarmasin
Ho :Tidak ada hubungan antara lingkungan kerja dan beban kerja terhadap missed
nursing care di RS TK. III Dr. R. Soeharsono TPT Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai