Anda di halaman 1dari 9

FORMULASI DAN UJI STABILITAS PENYIMPANAN MASKER GEL BUAH APEL

( PYRUS MALUS)
3
Rizka Lutfiyah1 Anggy Rima Putri2 Akhmad Aniq Barlian
Email : Rizkarizka523@gmail.com
Program Studi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Jln. Mataram No.09 Tegal
Telp/Fax (0283) 352000
1
Politeknik Harapan Bersama, Jalan Mataram No.09 Kota 52142 Tegal, Indonesia
Telp/Fax (0283) 352000

Abstrak

Buah Apel Malang (Pyrus Malus) merupakan salah satu buah yang mengandung zat antioksidan untuk
penyakit kulit. Buah Apel mengandung flavanoid senyawa antioksidan merupakan zat yang digunakan untuk
menghambat radikal bebas. Gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil
senyawa organik atau mikromolekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan terserap oleh cairan.

Penelitian dilakukan terhadap masker gel infusa buah apel dengan perlakuan perbedaan pada gelling
agent yang akan dilihat pengaruhnya terhadap sifat fisik dan stabilitas masker gel. Masker gel dari infusa buahs apel
dibuat dengan tiga formula yang berbeda yang terletak pada gelling agentnya yaitu formula I 2%, formula II 2,5%
dan formula III 3%. Masker gel diuji fisiknya meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji ph, uji daya sebar, uji
daya lekat, uji proteksi, uji bobot jenis dan uji bola jatuh. Data yang diperoleh dibandingkan dengan persyaratan
dalam Farmakope Indonesia dan parameter pustaka lainnya serta dianalisa dengan menggunakan One-Way Anova.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mempunyai pengaruh fisik paling baik yaitu pada konsentrasi
kombinasi basis 3% karena terlihat dari uji daya lekat, uji daya proteksi dan uji bola jatuh yang sudah sesuai dengan
parameter masker gel yang baik. Dari hasil One Way Anova diperoleh F Hitung > F Tabel sehingga Ho ditolak dan
Ha diterima, menunjukkan bahwa ada pengaruh konsentrasi gelling agent yang berbeda terhadap sifat fisik masker
gel. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masing-masing konsentrasi gelling agent yang paling berpengaruh pada
Formula III dengan konsentrasi gelling agent tertinggi.

Kata kunci : Buah Apel Malang, Infusa, Na Cmc, Masker, Gel, Sifat fisik

I. PENDAHULUAN kanker. Seharusnya kita lebih waspada


akan produk-produk masker yang banyak
Memiliki kulit wajah yang halus, beredar di pasaran serta lebih cermat
lembut dan sehat tentunya menjadi dalam memilh masker yang berkualitas
dambaan bagi setiap orang, khususnya baik. Salah satu cara untuk meminimalisir
kaum wanita. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya iritasi akibat masker yang
banyaknya produk-produk kecantikan mengandung zat-zat kimia berbahaya
dipasaran salah satunya adalah masker adalah dengan menggunakan masker yang
wajah. Produk masker yang beredar di mengandung bahan-bahan alami.
pasaran tidak semuanya aman digunakan. Masker adalah sediaan kosmetik
Terkadang di dalam masker tersebut untuk perawatan kulit wajah yang
terkandung bahan-bahan atau zat-zat digunakan untuk mengencangkan kulit,
kimia berbahaya yang justru tidak aman mengangkat sel-sel tanduk menghaluskan
untuk kulit wajah. dan mencerahkan kulit (Irawati dan
Dampak yang paling berbahaya bagi Sulandjari, 2013). Penggunaan masker gel
penggunaan masker yang mengandung banyak dipilih karena kepraktisannya
zat-zat kimia berbahaya adalah timbulnya dalam penggunaannya dan selain itu juga
mudah ditemui. Akhir-akhir ini banyak kabupaten Tegal dan CMC Na
produk masker gel yang bahan utamanya sebagai gelling agent didapat dari
menggunakan buah-buahan. laboratorium farmasi Politeknik
Buah apel malang (Pyrus Malus) Harapan Bersama Tegal
merupakan salah satu buah di Indonesia 3. Bahan dan alat yang digunakan
yang sering digunakan dalam pembuatan a. Bahan
masker gel dan dikenal sebagai rajanya Bahan yang digunakan buah
buah-buahan. Bahkan, sebuah catatan apel malang, CMC-Na, PVA,
Departemen pertanian Amerika propilenglikol, metil paraben,
menulisan, buah apel malang (Pyrus propil paraben, aquadest dan
Malus) tumbuh di seluruh dunia ada etanol. KOH 0,1N, indicator PP
sekitar 7000 jenis, baik hasil silangan 10% dan Paraffin padat.
maupun jenis yang masih liar dihutan. b. Alat
Dari sekian banyak varietasnya hanya Alat-alat yang dibutuhkan
beberapa yang menguasai pasaran lokal pada penelitian ini adalah gelas
diindonesia (Irlansyah, 2007: 23). ukur 10ml, 25ml, dan 100ml,
Kandungan kimia buah apel malang beaker glass 250ml, pH meter,
(Pyrus malus) selain mempunyai kertas pH, alat daya lekat,kertas
kandungan senyawa petin juga saring, tabung reaksi, batang
mengandung zat gizi. Buah Apel malang pengaduk, spatel, stopwatch,
mengandung senyawa polifenol antara objek glass, deck glass, kaca
lain flavanoid, asam fenolat dan tannin arloji, mortir dan stemper,
(Arisandi,2009:14). corong, penjepit kayu, neraca
Stabilitas diartikan sebagai analitik, kaki tiga, kassa asbes,
kemampuan suatu produk obat bertahan lampu spirtus, piknometer 25ml,
dalam spesifikasi yang diterapkan mistar, lampu.
sepanjang periode penyimpanan dan 4. Penyiapan Simplisia
penggunaan untuk menjamin identitas, Buah apel malang (pyrus malus)
kekuatan, kualitas dan kemurnian produk. tersebut cuci dengan air kran
Sediaan obat dapat dikatakan stabil sampai bersih, merajangi buah apel
apabila suatu sediaan yang masih berada tersebut tipis – tipis dan
dalam batas yang dapat diterima selama dikeringkan
periode waktu penyimpanan dan
penggunaan, dimana sifat dan 5. Metode Infusa
karakteristiknya sama dengan yang Menimbang simplisia buah apel,
dimilikinya pada saat proses pembuatan. memasukkan aquadest kedalam
II. METODE PENELITIAN penangas I, memasukkan simplisia
1. Objek penelitian dan aquadest kedalam penangas II,
Objek penelitian ini,objek yang memasukkan penangas II kedalam
akan diteliti adalah formulasi dan penangas I (panaskan hingga suhu
evaluasi sifat fisik dan stabilitas 900C), mengaduk selama 15menit
penyimpanan masker gel infusa terhitung pada suhu 900C, lalu
buah apel malang (Pyrus malus). serkai dengan kertas saring dan
2. Sampel dan teknik sampling masukkan kedalam wadah.
Sampel yang digunakan adalah
masker gel yang dibuat dengan 6. Identifikasi Senyawa Flavonoid
konsentrasi CMC Na yang berbeda- Memasukkan 1ml kedalam
beda dimana zat aktifnya tabung reaksi kemudian
menggunakan buah apel yang .menambahkan 2 ml Naoh 10%
didapat dari pasar banjaran desa (mengamati) kemudian
Banjaran kecamatan Adiwerna
menambahkan 2ml H2SO4 P b. Prosedur pembuatan
(mengamati) Cara membuat masker gel Buah
7. Pembuatan sediaan masker gel Apel malang (Pyrus malus)
buah Apel malang (pyrus malus) Pembuatan gel dimulai dengan
a. Rancangan formula menimbang semua bahan yang
Dalam penelitian ini diperlukan. Kemudian membuat
rancangan formula untuk masker mucilago CMC-Na dengan cara
gel dibuat seperti yang tertera menaburkan CMC-Na ke dalam
pada tabel dibawah ini. aquadest panas dan diamkan selama
15 menit, gerus ad menjadi
Tabel 1. Formula sediaan masker gel buah mucilago kemudian Tambahkan
Apel malang (Pyrus malus) propilenglikol aduk ad homogen (
campuran I), membuat mucilago
Formula (0/0 b/v) PVA dengan cara menaburkan PVA
Bahan F1 F2 F3 Stand Literatur ke dalam aquadest panas dan
ar e diamkan selama 15 menit gerus ad
menjadi mucilago, memasukkan
Infusa 2 2 2 - Dalam kedalam campuran I gerus ad
buah jurnal homogen. Mencampurkan nipasol
apel penelitia dan nipagin kedalam infusa Buah
n Apel malang ( Pyrus malus) , aduk
ad homogen (Campuran II).
Propilen 10 10 10 10%- Rowe
glikol 30% dkk,2009 Kemudian Campuran II
:592 dimasukkan ke dalam campuran I
aduk ad homogen, kemudian
Metil 0,1 0,1 0,1 0,02 Rowe menge-add kan dengan aquadest.
paraben %- dkk,2009 Setelah homogen, masukkan ke
(nipagin) 0,3% :442 dalam wadah.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Propil 0,0 0,0 0,05 0,01 Rowe
1. Uji Organoleptis
paraben 5 5 %- dkk,2009
(nipasol) 0,2% :442
Uji organoleptis masker gel
CMC - 3 3,5 4 2%- Sulaiman buah apel malang dilakukan
Na 10% dan berdasarkan pengamatan alat indera
kuswahy manusia, meliputi bentuk, warna
uni,2008: dan bau. Dari penelitian ini hasil
93 yang diperoleh selama 1 bulan pada
Suhu ruang (300C) dan Suhu dingin
PVA 10 10 10 10%- Lestari (100C) dapat dilihat dari tabel
16% dkk., berikut
2013
Tabel 2. Hasil uji organoleptis formula I &
Aquades Ad Ad Ad
t 100 100 100 formula II suhu ruang (300C)
Parameter Suhu ruang (300C)
Keterangan : setiap formula dibua 50gram
Formula I : gelling agent yaitu CMC Na Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
dibuat 3% ke-0 ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
Bentuk Agak Agak Agak Agak Agak
Formula II : gelling agenr yaitu CMC Na kental kental kental kental kental
dibuat 3,5% Warna Putih, Putih, Putih, Putih, Putih,
Formula III : gelling agent yaitu CMC Na jernih jernih jernih jernih jernih
dibuat 4%
Bau Bau Bau khas Bau khas Bau khas Bau gel telah tercampur rata. Hal
khas buah buah buah apel khas
buah apel apel malang buah tersebut untuk menjamin bahwa zat
apel malang malang apel aktif yang terkandung didalamnya
malang malang telah terdistribusi merata (Depkes
RI, 1979:33). Hasil yang diperoleh
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3. Hasil uji organoleptis formula I &
formula II suhu dingin (100C) Tabel 6. Hasil uji homogenitas suhu ruang
Parameter Suhu dingin (100C) (300C)

Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Form Suhu ruang (300C)
1 2 3 4 ula
Bentuk kental kental kental kental Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-0 ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
Warna Putih, Putih, Putih, Putih,
jernih jernih jernih jernih I Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
, tidak , tidak , tidak , tidak , tidak
Bau Bau khas Bau khas Bau khas Bau khas ada ada ada ada ada
buah apel buah apel buah apel buah apel partikel partikel partikel partikel partikel
malang malang malang malang
II Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
, tidak , tidak , tidak , tidak , tidak
ada ada ada ada ada
partikel partikel partikel partikel partikel
Tabel 4. Hasil uji organoleptis formula III
suhu ruang (300C) III Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
, tidak , tidak , tidak , tidak , tidak
Parameter Suhu ruang (300C) ada ada ada ada ada
partikel partikel partikel partikel partikel
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-0 ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
Bentuk kental kental kental kental kental 3. Uji pengukuran pH
Warna Putih, Putih, Putih, Putih, Putih, Uji pengukuran pH dilakukan
jernih jernih jernih jernih jernih untuk mengetahui Ph masker gel
Bau Bau khas Bau khas Bau khas Bau khas Bau khas sesuai dengan pH kulit yaitu antara
buah apel buah apel buah apel buah apel buah apel 4,5-6,5. Ukuran pH berhubungan
malang malang malang malang malang
dengan stabilitas zat aktif, efektifitas
pengawet dan keadaan kulit. Oleh
karena itu dilakukan Uji pengukuran
Tabel 5. Hasil uji organoleptis formula III pH dalam penelitian ini bertujuan
suhu dingin (100C) untuk mengetahui apakah masker gel
bersifat asam, basa atau netral.
Parameter Suhu dingin (100C)
Pengamatan pH dilakukan dengan
Minggu Minggu Minggu Minggu menggunakan pH meter. Untuk hasil
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
Bentuk Sangat Sangat Sangat Sangat dari ketiga formula tersebut diperoleh
kental kental kental kental data sebagai berikut.
Warna Putih, Putih, Putih, Putih,
jernih jernih jernih jernih
Tabel 7. Hasil uji ph minggu ke-0 sampai
Bau Bau khas Bau khas Bau khas Bau khas
buah apel buah apel buah apel buah apel
minggu ke-4 suhu ruang (300C) dan suhu
malang malang malang malang dingin (100C)
Formula I Formula II Formula III
Rata –
2. Uji Homogenitas rata suhu Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu
tiap dingin ruang dingin ruang dingin ruang
Uji homogenitas dilakukan minggu
untuk mengetahui apakah Mingg 6 6 6 6 6 6
u ke-0
pencampuran masing -masing
komponen dalam pembuatan masker
Mingg 6 6 6 6 6 6 b. Suhu dingin (100C)
u ke-1
Tabel 9. Hasil uji daya sebar minggu ke-0
Mingg 6 6 6 6 6 6
u ke-2
sampai minggu ke-4 suhu dingin (100C)
Mingg 6 6 6 6 6 6
u ke-3 Rata- Formula I Formula II Formula III
Mingg 6 6 6 6 6 6 rata tiap (Menit) (Menit) (Menit)
u ke-4 minggu
Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu
4. Uji Daya Sebar dingin ruang dingin ruang dingin ruang
Uji daya sebar dilakukan untuk
mengetahui kualitas gel yang dapat Minggu 3,05 3,05 3,12 3,12 3,28 3,28
menyebar kulit dan dengan cepat ke-0
pula memberikan efek terapi dengan Minggu 3,07 3,15 3,12 3,19 3,16 3,23
ke-1
asumsi bahwa semakin luas daya
Minggu 3,17 3,20 3,21 3,25 3,24 3,28
sebar suatu formula maka akan ke-2
dengan cepat melepaskan efek terapi Minggu 3,31 3,34 3,36 3,39 3,39 3,44
yang diinginkan kulit. Kriteria gel ke-3
yang baik memiliki kekentalan yang Minggu 3,36 3,42 3,39 3,48 3,46 3,53
baik sehingga mudah dioleskan dan ke-4

tidak terlalu encer. Sediaan gel yang


nyaman digunakan memiliki daya 5. Uji Daya Lekat
sebar dengan diameter 5-7 cm ( Uji daya lekat dengan
Arista, dkk., 2013:20) mengetahui daya lekat gel terhadap
Data yang diperoleh peneliti kulit. Uji daya lekat penting untuk
dapat dilihat pada tabel berikut. mengevaluasi gel dengan
kelengketan dapat diketahui sejauh
mana gel dapat menempel pada kulit
a. Suhu ruang (300C) sehingga zat aktifnya dapat
Tabel 8. Hasil uji daya sebar minggu ke-0 diabsorbsi secara merata. Menurut
sampai minggu ke-4 suhu ruang (300C) Zats dam Gregory 1996, daya lekat
untuk sediaan gel yang baik yaitu
Rata- rata Formula I Formula II Formula III lebih dari 1 detik
tiap minggu (cm2) (cm2) (cm2) ( Nugraha, 2012:26).
50 gr 100 gr 50 gr 100 50 gr 100
gr gr
Tabel 10. Hasil uji daya lekat minggu
ke-0 sampai minggu ke-4
Minggu ke-1 9,34 13,42 9,63 13,42 9,45 13,75 suhu ruang (300C) dan suhu dingin (100C)
Minggu ke-2 9,30 13,88 9,37 13,88 9,46 14,02 Rata- rata Formula I Formula II Formula III
tiap (Menit) (Menit) (Menit)
Minggu ke-3 9,28 13,97 9,52 14 9,59 14,17 minggu
Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu
Minggu ke-4 9,23 14,80 9,57 14,80 9,68 14,30 dingin ruang dingin ruang dingin ruang

Minggu 3,05 3,05 3,12 3,12 3,28 3,28


ke-0
Minggu 3,07 3,15 3,12 3,19 3,16 3,23
ke-1
Minggu 3,17 3,20 3,21 3,25 3,24 3,28
ke-2
Minggu 3,31 3,34 3,36 3,39 3,39 3,44
ke-3
Minggu 3,36 3,42 3,39 3,48 3,46 3,53
ke-4
Mengurangkan berat piknometer
6. Uji Daya Proteksi kosong dengan berat piknometer
Uji daya proteksi dilakukan yang telah diisi zat uji. Berat jenis air
untuk mengetahui sejauh mana gel dianggap 1 g/ml. hasil diperoleh
dapat memberikan efek proteksi penelitian dapat dilihat dari tabel
terhadap iritasi mekanik, panas dan berikut.
kimia. Uji daya proteksi dilihat dari
pengamatan ada tidaknya noda pada Tabel 12. Hasil uji bobot jenis minggu
waktu > 5 menit. Jika tidak ada noda ke-0 sampai minggu ke-4 suhu ruang (300C)
menunjukkan bahwa sediaan dan suhu dingin (100C)
memberikan proteksi ( Rahmawati,
dkk., 2010: 58). Hasil yang diperoleh Rata- Formula I Formula II Formula III
dari penelitian dapat dilihat dari table rata tiap (g/ml) (g/ml) (g/ml)
berikut. minggu
Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu
dingin ruang dingin ruang dingin ruang

Minggu 2,1489 2,1489 2,1538 2,153 2,1550 2,1550


Tabel 11. Hasil uji daya proteksi minggu ke-0 ke-0 8
sampai minggu ke-4 Minggu 2,1464 2,1498 2,1472 2,153 2,1034 2,1568
suhu ruang (300C) dan suhu dingin (100C) ke-1 0
Minggu 2,1461 2,1485 2,1473 2,153 2,1481 2,1545
ke-2 0
Minggu 2,148 2,1485 2,1526 2,153 2,1538 2,1545
Rata- Formula I Formula II Formula III
ke-3 0
rata tiap
Minggu 2,1533 2,1485 2,1537 2,153 2,1552 2,1542
minggu
Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu ke-4 0
dingin ruang dingin ruang dingin ruang

Minggu 07,82 07,82 07,50 07,50 07,87 07,87


ke-0 IV. KESIMPULAN
Minggu 07,85 07,72 07,83 07,84 07,91 07,92
ke-1
4.1 Kesimpulan
Minggu 07,71 07,71 07,75 07,76 07,82 07,84
ke-2
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa
Minggu 07,69 07,74 07,76 07,79 07,81 07,83 formula masker gel buah apel malang
ke-3 dengan konsentrasi gelling agent berbeda
Minggu 07,64 07,71 07,75 07,76 07,80 07,79 dapat disimpulkan bahwa:
ke-4 1. Ada pengaruh perbedaan gelling
agent pada sediaan masker gel buah
7. Uji Bobot Jenis apel malang baik suhu dingin
Uji bobot jenis dilakukan maupun suhu ruang.
dengan menggunakan piknometer. 2. Dari perbedaan konsentrasi gelling
Uji ini dilakukan untuk mengetahui agent pada masker gel formulasi
berat jenis suatu sediaan dengan berat yang berpengaruh yaitu pada
jenis cairan pembanding yaitu air. Uji formula III dengan hasil paling
berat jenis dilakukan dengan baik. Dilihat dari uji daya lekat, uji
menggunakan piknometer kosong. daya proteksi , uji daya sebar dan
Bersih,kering dan telah dikalibrasi uji viskositas.
dengan menetapkan berat piknometer
dan menimbangnya. Memasukkan
zat uji ke dalam piknometer,
kemudian membuang kelebihan zat
uji serta menimbangnya.
V. DAFTAR PUSTAKA

Anief, M.,2005. Ilmu Meracik Obat. Gadjah


Mada University Press: Yogyakarta

Departemen Kesehatan RI. 1979.Farmakope


Indonesia. Edisi III. Jakarta : Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 1995.Farmakope
Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 1986. Sediaan
Galenik, Jakarta : Depkes RI

Lestari, P.M., Sutyasningsih, R. B. and


Ruhimat. 2013. The Influence of
Increase Konsentrasi Polivinil Alcohol
(PVA) sebagai Gelling Agent pada sifat
fisik masker gel buah nanas (Ananas
comosus L.). Asian Societies of
Cosmetic Scientists Conference. P. 127
Rowe, R. C., Dkk. 2009. Handbook Of
Pharmaceutical Excipients Sixth Edition.
Chicago, London: Pharmaceutical Press.
Rahmawati, D. Anita Sukmawati dan peni
Indrayudha.2010. Formulasi Krim Minyak
Atsiri Rimpang Temu Giring (Curcuma
heyneanaval & Zijp) Uji Sifat Fisik dan
Daya Antijamur terhadap Candida
albicans Secara In Vitro. Fakultas
Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Tranggono Dan Latifah. 2007. Buku Pegangan
Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Editor:
Jhosita Djadjadisastra. Jakarta: Penerbit
Pustaka Utama.
Sulaiman, T., Kuswahyuning, R. 2008.Teknologi
dan Formulasi Sediaan Semi
Padat.Yogyakarta : Pustaka Laboratorium
Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Gajah Mada

Anda mungkin juga menyukai