Anda di halaman 1dari 8

Nama : izhar januar ibrahim

NPM : 213402153
Kelas :D
Mata Kuliah : Manajemen Biaya

LIFE-CYCLECOSTING

6.1 PENDAHULUAN

Siklus hidup produk (product life cycle) harus diperhatikan


dalamdua aspek yaitu: biaya selama siklus hidup produk (cost life cycle)
danpenjualan selama siklus hidup produk (sales life cycle). Cost life
cyclemerupakanurutanaktivitasdalamperusahaanmulaidaririsetdanpengem
bangan,desain,produksi(ataupenyediaanjasa),pemasaran/distribusi,danpel
ayanankepadapelangganditinjaudariperspektifbiayayangtimbulpadasetiap
aktivitas.Saleslifecyclemerupakanurutanataufase-
fasehidupprodukdanjasadipasarmulaidaripengenalan produk atau jasa,
pertumbuhan dalam penjualan danakhirnyakematangan, penurunan dan
penarikan dari pasar. Penjualan, pada saatpertama kecil kemudian
memuncak pada fase kematangan (maturity) dankemudian menurun
(decline). The cost life cycle dan the sales life
cycleprodukditunjukkandalamgambarberikut:

Riset
Thecostlifecycleproduct
Pelaya
produ Pemasa
&Pen desa ran&dis nanpad
in ksi
gem- tribusi apelan
banga ggan
n
Aktivitas Aktivitas
Hulu Hilir
TheSalesLifeCycleProduct
Pengena
Mata
lan
Pertumbu ng
han
Penuru
nan
Isu manajemen biaya strategik muncul dalam setiap aktivitas
costlifecycle.Metodeuntukmelakukananalisiscostlifecycleadalahpenentuan
targetbiaya(targetcosting),teorikendala(theoryofconstraint)dan life cycle
costing. Penentuan biaya target digunakan untukmengelolabiaya,
terutama dalam aktivitas desain. Teori kendala digunakan
untukmengelola biaya produksi. Life-cycle costing digunakan pada
seluruh costlifecycleuntukmeminimumkanbiayasecara keseluruhan.

6.2 MANAJEMENBIAYASELAMACOSTLIFECYCLE

IndustriJepangdanperusahaandiduniasemakinbanyakmenggunakan”
targetcosting”.TheCadillacdivisionGeneralMotorCorporation; Toyota;
Mercedes-Benz; Compaq Computer Inc.; Intel,
Inc;adalahcontohperusahaanyangmenggunakan“targetcosting”.Perusahaa
nsemakinmenyadaribahwamerupakanhalyangsulituntukbersaingsecarasuk
ses dalam hal cost leadership ataudiferensiasi; mereka harus
bersaingbaikdalamhalhargamaupunfungsionalitas.

6.2.1 Targetcostingmerupakancarayangsangatbermanfaatuntukmengelol
a kebutuhan terhadap trade-off antara peningkatan
fungsionlitasdansemakintingginyabiaya.Limatahapuntukimplementasitar
getcostingyaitu:
1. Menentukanhargapasar
2. Menentukanlabayangdiharapkan
3. Menghitungtargetbiaya(targetcost)padahargapasardikurangilabayangd
iharapkan.
4. Menggunakan rekayasa nilai (value) untuk mengidentifikasi cara
yangdapatmenurunkanbiayaproduk.
5. Menggunakankaizencostingdanpengendalianoperasionaluntukterus
menurunkanbiaya.

Uraian ringkas diberikan hanya untuk tahap keempat dan


kelimayaituperanrekayasanilai,pengendalianoperasionaldankaizencosting.
Rekayasa Nilai. Rekayasa nilai ini digunakan dalam target
costinguntuk menunjukkan biaya produk dengan cara menganalisis
“trade-
off”antara(1)jenisdanlevelyangberbedadalamfungsionalitasprodukdan
(2)biayaproduktotal.Tahappertamapentingdalamrekayasanilaiadalahmelak
ukananalisiskonsumenterhadapprodukbaruatauprodukyangtelahdirevisisel
amatahapdesain.Analisiskonsumenmengidentifikasipreferensikonsumeny
angkritis/pentingyangdapat
mendefinisikanfungsionalitasprodukbaruyangdiharapkan.Untukkelompok
produk pertama seperti mobil, software komputer, dan produk-
produkelektronik,sepertikameradanperalatanaudiodanvideo,fungsionalitas
relatif mudah ditambahkan atau dikurangi. Produk-produkini merupakan
produk yang sering berubah model dan sering mengalamiperbaikan,
selain itu perubahan preferensi pada konsumen juga seringmengalami
perubahan. Dampak dari hal tersebut adalah produsen harusselalu
memiliki sesuatu yang baru yang dapat dimasukkan dalam setiapmodel
baru. Untuk mobil, hal ini bisa berarti tampilan yang baru danmodel-
modeldengantambahanfasilitaskeamanan;sedangkandalamperusahaan“Co
mputerSoftware”,halitubisaberartikemampuansoftwaretersebutuntukmela
kukantugasatauanalisisbaru.Sebaliknya,padakelompokprodukkeduaseperti
peralatankhususdanproduk-
produkindustri,sepertiperalatankonstruksi,truk,peralatankedokteran,fungsi
onalitasprodukharusdirancangsebaikmungkin.Kalaudibandingkandengank
elompokprodukyangpertamaadalahpadakelompok produk ini, preferensi
konsumen lebih stabil. Target
costinglebihbermanfaatuntukprodukpadakelompokpertama,karenapadakel
ompokprodukterbacakebijakanperusahaantentangmodeluntukproduk
tersebut. Jenis rekayasa nilai yang digunakan pada perusahaan-
perusahaan ini adalah analisis fungsional,dimana tampilan dan biaya
padasetiapfungsiutamaataumodelprodukdiujisecaracermat.Tujuananalisisi
niadalahkeseimbanganantaratampilandanbiaya.Tampilanyangdiharapkan
untuk setiap fungsi berusaha dicapai sementara biaya
untuksemuafungsidipertahankanlebih rendahdari targetcost.
Benchmarking sering digunakan pada tahap ini untuk
menentukantampilan yang seperti apa yang memberikan keunggulan
kompetitif bagiperusahaan. Dalam peluncuran software yang baru,
contohnya,
setiapversibaruyangdiharapkandireviewtentangbiayadanwaktuyangdibutu
hhkanuntuk mengembangkannya. Tujuannya adalah agar sekelompok
tampilanyangbersifatmenyeluruhdarisoftwaredapatmenyeimbangkanprefe
rensikonsumen dan tetap mempertahankan biaya produk yang rendah.
Dalamcontohlain,produsenmobilharusmemutuskantampilandanmodelkea
manan yang mana yang seharusnya ditambahkan pada model
yangbaru.Keputusaninididasarkanpadaanalisiskonsumendananalisisfungsi
onalterhadapkontribusimodeldanpreferensikonsumendibandingkandengan
biayayangdikeluarkan. Misalnya,
memperbaiki“safetyairbag”dapatditambahkan,tetapiharustetapmemperhat
ikankendala target biaya dan perbaikan dalam “sound system” mobil
mungkinditundasampaimodelyanglebihbarulagi.
Analisis desain merupakan bentuk umum dari rekayasa nilai
untukproduk dalam kelompok kedua, yaitu produk-produk industri dan
produkkhusus.Timdesainmenyiapkanbeberapadesainprodukyangmungkin
,
masing-masing mempunyai keistimewaan yang serupa yang
mempunyaitampilandanbiayayangberbeda.BenchmarkingdanValuechaina
nalysisdipakaiuntukmemandutimdesaindalammenyiapkandesaindenganbia
yaproduk yang rendah dan kempetitif. Tim desain bekerja dengan
personilmanajemenbiayauntukmemilihsatudesainyangterbaik
yangdapatmemenuhipreferensikonsumen dantidakmelebihi targetbiaya.
Pendekatanpenurunanbiayalainnyameliputitabelbiayadanteknologik
elompok.Tabelbiayamerupakandatabaseyangdibuatberdasarkan komputer
yang memasukkan informasi yang
komprehensiftentang“costdriver”tersebutmeliputiukuranproduk,bahanyan
gdigunakan dalam pembuatan produk, dan jumlah model. Perusahaan
yangmemproduksisukucadangdalamukuranyangberbedadengandesainyan
gsama dapat menggunakan ukuran dan bahan yang berbeda.
Teknologikelompok merupakan metode untuk mengidentifikasi,
menyamakan
sukucadanguntukprodukdalamperusahaanmanufaktur,sehinggadapatmenu
runkan biaya produk. Perusahaan manufaktur yang besar dengan
liniproduk yang berbeda-beda, seperti dalamindustri mobil,
menggunakanteknologiini.Pusatperhatiandalampenggunaanteknologikelo
mpokadalah biaya produksi turun, biaya pelayanan dan biaya garansi
mungkinditingkatkan jika suku cadang yang gagal sudah meluas pada
berbagaimodel.
KaizenCostingmerupakanperbaikanterus-
menerusuntukmenurunkanbiayaproduksi.Kaizencostingterjadipadatahapp
engolahanatau proses pemanufakturan, sehingga dampak rekayasa nilai
(value)
dandesainlangsungada.Peranpenurunanbiayapadatahapiniuntukmengemba
ngkanmetodepemanufakturanbarudanteknik-teknikmanajemenbaru.

6.2.2 Teori Kendala (Theory of Constraint). Teori ini berfokus


padaaktivitas produksi atau pemanufakturan. Teori kendala
dikembangkanolehGoldrattandCoxuntukmembantuparamanajermeningkat
kanprofitabilitasperusahaansecarakeseluruhan.Teoriinimemfokuskanperh
atian manajer pada kendala atau pemborosan, yang memperlambatproses
produksi. Gagasan utama adalah perusahaan sukses dengan
caramemaksimumkantingkatoutputproduksisecarakeseluruhan,yangdisebu
t“throughput”perusahaan.Throughputdidefinisikansebagaipenjualandikur
angi biaya bahan langsung, yang meliputi pembelian komponen
danbiayapenangananbahan.
Teorikendalamengarahkanperhatianmanajerpadakecepatanbahan
baku dan komponen yang dibeli diproses menjadi produk akhir
dandiserahkankepadapelanggan.Teorikendalamenekankanperbaikan
“throughput”dengancaramengubahataumenurunkanpemborosandalampro
sesproduksiyangmemperlambattingkatoutputyangdihasilkan.Proses
produksi dan distribusi yang tidak mempengaruhi “throughput”bukan
merupakan kendala yang mengikat sehingga perhatian pada hal-
haltersebut lebih rendah dibandingkan perhatian terhadap pemborosan
ataukendalamengikat.Teorikendalamenggunakanpendekatanjangkapendek
untuk analisis profitabilitas karena hanya memfokuskan pada
komponenbiayabahanbakusaja.

Limatahapdalamanalisisteorikendalayaitu:
1. Mengedentifikasikendalayangmengikat
2. Menentukanpemanfaatanyangpalingefisienuntuksetiapkendalayangme
ngikat
3. Mengelolaaliransepanjangkendalamengikat
4. Menambahkapasitaspadakendalayangmengikat
5. Merancangulangprosespemanufakturankearahfleksibilitasdan“thr
ougput”yangcepat.

Kelimatahaptersebutdiuraikanpadatabelberikut:

Tahap 1: Mengidentifikasi kendala mengikat (binding


constraint)Menggunakandiagramjaringan(networkdiagram).Kendalamen
gikat(the binding constraint) merupakan sumberdaya
yang membatasiproduksisampaidibawahpermintaanpasar.
Tahap 2: Menentukan pemanfaatan kendala mengikat yang
palingefisien
Keputusan komposisi produk: berdasarkan kapasitas yang tersedia
padakendalamengikat;mencarikomposisiprodukyangpalingmenguntungka
n.
Memaksimumkanalirandalamkendala
• Menurunkansetup
• Menurunkanjumlahlot
• Lebihmemfokuskanpada“throughput”daripadaefisiensi
Tahap3:Mengelolaalirandalamkendalamengikat
Menggunakan Drum-Buffer-Rope system: mempertahankan produk
dalamprosesdalamjumlahyangsedikit(buffer)danmemprosesbahanhanyajik
adibutuhkan(drum) olehkendala,berdasarkanlead
time/waktutunggu(rope).
Semuasumberdayadikoordinasikanuntukmempertahankankendalatetap
sibuktanpamembentukprodukdalamproses.
Tahap 4: Meningkatkan kapasitas pada sumber daya yang
terbatasMelakukan investasi untuk menambah kapasitas jika hal tersebut
akanmeningkatan“throughput”dalamtingkatyanglebihbesar
daripadabiayayangdikeluarkanuntukinvestasi.
Tidak melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas sampai
langkah2 dan3selesai.
Maksimumkanproduktivitasprosesmelaluikendlapadakapasitasyang
ada.
Tahap 5: Merancang ulang proses pemanufakturan
untukfleksibilitasdan”throughput” yangsemakincepat
Mempertimbangkanperancanganulangprodukatauprosesproduksi,untukm
encapai“throughput”yanglebihcepat.

Contoh1:
Sebuah perusahaan Industri logam memproduksi suku cadang A,
yangdigunakanpadaperusahaanmobil.Tigajenisprosesyangdilakukanuntuk
memproduksi suku cadang A yaitu: drilling, inserting dan
packaging.Setiapprosesdilakukanpadalokasikerjayangterpisahdanmasing-
masingmempunyaikarakteristikkinerjasebagaiberikut:
• Fungsidrillingdapatmelakukanpengeboransebanyak30.000perjam
• Fungsiinsertingdapatmelakukanaktivitassebesar
3.000sukucadangper5menit
• Fungsipackagingdapatmengemas10.000sukucadangpersetengahjam.
a. Prosesmanayangmerupakankendalamengikat(bindingconstraint)?
b. BerapaunitsukucadangAyangdapatdiproduksidalamsatuminggu?

Penyelesaian:
a. Fungsi packaging merupakan kendala mengikat sebab hanya
20.000suku cadang yang dapat dikemas (packaged) dalam waktu satu
jam.Sedangkan36.000dapatdiinsert30.000dapat didrill.
b. Jikadiasumsikan1minggubekerjamenghabiskanwaktu40jam,makajuml
ahproduksidalamsatuminggusebesar20.000unit/jamx40jam
=800.000sukucadangperminggu.

Contoh2:
PT Aster memproduksi dan menjual tiga macam produk (A,B, dan C)
kenegara-
negaratetangga.Databerikutberkaitandenganketigaproduktersebut :
Keterangan A B C
Permintaandalamunit 120 110 100
Hargajualperunit $ 100 $ 120 $ 105
Biayabahanbakuperunit $ 50 $ 60 $ 60
Tenagakerjalangsungdalammenitperunit 12 17 7

Pertanyaan:
1. Hitunglah kontribusi per menit tenaga langsung untuk masing-
masing produk.
2. Tentukankomposisiprodukterbaik.Anggaplahadalimakaryawan,
ada waktu istirahat, pelatihan dan pertemuan regulerdan menit
yangtersediaperharinyaadalah2.200 menit.

Penyelesaian:
1. Kontribusiperunit: Kontribusi
permenit:Produk A = $ 100 – 50 = $ 5050/12 = $
4.17Produk B =$120–60=$60 60/17 = $
3.53Produk C =$105–60=$45 45/7=$6.43
2. Analisisuntukkeputusankomposisiprodukdengankendalamengik
atyaitujumlahmenityangtersediaperharisebanyak
2.200menitakandidistribusikanuntuktigaprodukdengankomposis
i menit yang dibutuhkansebagaiberikut:
Produk C = 100 x 7 menit =
700menitProdukA=120x12menit
=1.440menit
KelebihanmenituntukProdukB=60menitatau60/17=3unit

Dari analisis tersebut, dapat diketahui komposisi produk


terbaiksebagaiberikut:
ProdukA=
120unitProdu
k B =
3unitProduk
C
=100unit

Anda mungkin juga menyukai