Oleh:
Ahmad Munfarid
Luluinaita Br Pelawi
Dikumpulkan kepada
Glen B Vebriyanto
TK2017
Ganjil 2021
Pembuatan metil Ester
Abstrak
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan metil ester,
untuk menghitung %FFA, serta untuk menghitung yield metil ester. Metil ester
merupakan ester yang dapat dibuat melalui reaksi esterifikasi ataupun
transesterifikasi antara senyawa trigliserida dan senyawa alkohol dengan
menggunakan katalis asam atau basa. Metode yang sering di gunakan untuk
pembuatan metil ester adalah transesterifikasi yang merupakan reaksi antara
trigliserida(lemak atau minyak) dengan alkohol(metanol atau etanol) untuk
menghasilkam produk berupa metil ester dan gliserol dengan menggunakan katalis.
Pada praktikum kali ini dilakukan dua percobaan yaitu percobaan pertama
pengujian asam lemak bebas (%FFA) dimana pada percobaan tersebut
didapatkanmassa minyak 5,25 gram, volume titran 4,3 ml, kadar %FFA sebanyak
1,638 % dan didapatkan massa NaOH 2 gram. Pada percobaan pertama terjadi
perubahan warna pada larutan setelah ditetea]si 3 tetes indicator PP dan di titrasi
mengggunakan NaOHmenjadi warna merah muda. Karena %FFA yang didapat
<2% maka pembuatan metil ester dilakukan dengan metode transesterifikasi. Pada
percobaan kedua yaitu, pembuatan metil ester. Pada percobaan tersebut dilakukan
pemanasan 50 ml minyak goreng dengan methanol yang dicampur NaOH 1% yang
kemudian dipindahan ke corong pisah dan didiamkan selama 30 menit, setelah itu
dilakukan pencucian sebanyak 2 kali sehingga menghasilakan metil ester. Hasil
kunatitatif dari percobaan ini adalah massa massa NaOH sebanyak 1 gram, %FFA
sebanyak 1,638 %, massa NaOH 1% sebanyak 0,46 gram,volume methanol
sebanyak 150ml, volume akuades yang dipakai sebanyak 70 ml dan % yield
esternya didapatkan 80%. Kesimpulan yang didapatkan Pembuatan metil ester
digunakan metode transesterifikasi dengan mereaksikan trigliserida dengan 3
methanol menggunakan katalis basa menghasilkan gliserol dan 3 metil ester. Nilai
% FFA yang didapatkan 1,638% maka dari itu metode yang digunakan adalah
metode transesterifikasi karena FFA < 2%
i
Daftar Isi
Abstrak ..................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
Daftar Gambar ........................................................................................................ iii
Daftar Tabel ........................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 2
III. METODE ..................................................................................................... 4
3.1. Alat ........................................................................................................... 4
3.2. Bahan ........................................................................................................ 4
3.3. Diagram Alir ............................................................................................. 5
3.4. Metode Percobaan .................................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 7
5.1 Hasil............................................................................................................... 7
5.2 Pembahasan ................................................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................................ 9
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
5.2 Rekomendasi ................................................................................................. 9
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 10
Lampiran A ........................................................................................................... 11
Lampiran B............................................................................................................ 13
Lampiran C ........................................................................................................ 14
ii
Daftar Gambar
gambar 1. 1reaksi transesterifikasi trigliserida dengan metanol ............................. 3
gambar 1. 2Tiga Tahap Reaksi Transesterifikasi .................................................... 3
gambar 1. 3 senyawa metanol dan NaOH ............................................................. 14
gambar 1. 4 akuades-metil ester-gliserol .............................................................. 14
gambar 1. 5 referensi ............................................................................................. 15
gambar 1. 6 referensi ............................................................................................. 15
gambar 1. 7 referensi ............................................................................................. 15
Daftar Tabel
Tabel 4.1. 1 Perhitungan Asam Lemak Bebas ........................................................ 7
Tabel 4. 1. 2 Pengamatan Visual ............................................................................. 7
iii
Pembuatan Metil Ester
I. PENDAHULUAN
pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan metil ester, untuk
menghitung %FFA, serta untuk menghitung yield metil ester. Adapun parameter yag di
gunakan pada percobaan kali ini diantaranya suhu sebesar 55℃ dan tekanan normal 1 atm.
Manfaat dari praktikum ini diharapkan praktikan dapat mengetahui apa itu metil ester sehingga
dapat memicu kesadaran akan pentingnya energi alternatif yang dapat diperbarui untuk
mengurangi ataupun menghilangkan ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil.
Pada zaman sekarang banyak sekai olahan olahan yang berasal dari bahan alam yang
banyak kita temui seperti minyak sawit, minyak kelapa, minyak kedelai, dan masih banyak lagi
yang bisa di olah menjadi bahan bakar terbarukan dan juga sebagai bahan baku dalam parik
sabun, kosmetik dan farmasi. dalam pemanfaatanya minyak- minyak tersebut atau di sebut juga
trigliserida jika di reaksikan dengan alkohol akan menghasilkan gliserol dan metil ester. Dalam
proses nya terdapat beberapa metode yang di gunakan pencampuran dan penggunaan langsung,
mikroemulsi, pirolisis, dan transesterifkasi.
Transesterifikasi merupakan metode yang sering di gunakan dalam pembuatan metil ester,
yang mana transesterifikasi adalah reaksi organik dimana suatu senyawa ester diubah menjadi
senyawa ester lainnya melalui penukaran gugua alkohol. Terdapat tiga metode yang di lakukan
dalam menganalisis kadar dari metil ester, yang pertama yaitu kromotografi gas, yang ke dua
kromotografi cair kinerja tingi, dan yang terakhir yaitu kromotografi lapis tipis.
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
Metil ester termasuk bahan oleokimia dasar, turunan dari trigliseroida (minyak atau
lemak) yang dapat dihasilkan melalui proses esterifikasi dan transesterifikasi. Bahan baku
pembuatan metil ester antara lain minyak sawit, minyak kelapa, minyak jarak, minyak
kedelai dan lainnya. (Sulastri, 2010)
Metil ester merupakan ester yang dapat dibuat melalui reaksi esterifikasi ataupun
transesterifikasi antara senyawa trigliserida dan senyawa alkohol dengan menggunakan
katalis asam atau basa. Metode yang sering di gunakan untuk pembuatan metil ester adalah
transesterifikasi yang merupakan reaksi antara trigliserida(lemak atau minyak) dengan
alkohol(metanol atau etanol) untuk menghasilkam produk berupa metil ester dan gliserol
dengan menggunakan katalis.
Metil ester atau etil ester adalah senyawa yang relatif stabil dan berupa cairan pada suhu
ruang, tidak korosif, dan titik didih rendah. Metil ester lebih banyak digunakan dibanding
etil ester hal tersebut dikareanakan faktor ekonomi dan juga karena metil ester lebih stabil
dalam proses distilassi fraksional. (Sontag, 1982)
Metil ester termasuk penggolongan zat-zat anti foaming berdasarkan tipe-tipe kimianya
dalam golongan asam lemak dan asam lemak ester yang dimana variasi kelarutan asam
lemak dalam air dan ester berpengaruh terhadap terjadinya inhibisi pada busa.
Proses esterifikasi dan transesterifikasi memiliki tujuan yang sama, yaitu mengubah
asam lemak bebas dan trigliserol dalam minyak menjadi metil ester dan gliserol. Perbedaan
mendasar antar aesterifikasi dengan transesterifikasi terletak pada penggunaan katalis pada
reaksinya. Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi, dimana pada reaksi
transesterifikasi menggunakan katalis basa.
2
1. Waktu reaksi
2. Pengadukan katalis
3. Katalisator
4. Suhu reaksi
Dalam reaksi transesterifikasi terdapat tiga tahapan yang ada pada proses reaksi
tersebut tarahapan tersebut adalah trigliserida menjadi digliserida, digliserida
menjadi monogliserida, dan proses terakhir yaitu monogliserida menjadi gliserol.
3
III. METODE
Pada praktikum ini kita akan melakukan praktikum pembuatan metil ester.
Adapun pada praktikum kali ini kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan
metil ester serta berapa banyak kadar asam lemak bebas(%FFA) yang di butuhkan.
Pada praktikum ini parameter yang di gunakan yaitu suhu (oC) dan tekanan normal
sebesar 1 atm.
3.1.Alat
Alat yang di gunakan pada praktikum kali ini meliputi timbangan digital,
erlenmeyer 100mL, statif, klem buret, klem boshead, buret, termometer, gelas
ukur100mL,10mL; gelas beaker 500mL, 250mL, 100mL; corong, corong pisah,
spatula, pipet tetes, hot plate, dan magnetic starrer.
3.2.Bahan
Bahan yang di gunakan pada praktikum kali ini meliputi NaOH, Metanol,
akuades, Indikator PP, Minyak goreng.
4
3.3.Diagram Alir
Hitung %FFA
Catat hasil
selesai
5
1.1.2. Pembuatan metil ester
mulai
Selesai
3.4.Metode Percobaan
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
analisis perubahan
Massa Minyak Volume Titran Kadar %FFA
warna
Terjadi perubahan
warna menjadi
merah muda
setelah ditambah 3
5,25gr 4,3gr 1,638%
tetes indikator PP
dan di titrasi
menggunakan
NaOH
Perlakuan Pengamatan
Ditambahkan 3 tetes indikator PP
terjadi perubahan warna menjadi
kedalam larutan minyak-metanol lalu
merah muda
di titrasi menggunakan NaOH
Memanaskan minyak goreng hingga
suhu 55oC lalu di tambahkan
terdapat gelembung pada larutan
metanol yang sudah dicampur NaOH
minyak-metanol-NaOH
lalu panaskan selama 60 menit di
suhu 55oC
larutan dipindahkan kecorong pisah terbentuk dua lapisan, yaitu metil
lalu didiamkan selama 30 menit. ester dan gliserol
Dilakukan pencucian pada larutan
sebanyak 2 kali menggunakan larutan menjadi homogen
akuades
5.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini ada dua percobaan yang pertama pengujian lemak bebas atau
derajat FFA dan yang kedua yaitu pembuatan metil Ester di percobaan pertama yaitu pada
pengujian asam lemak bebas bahan yang digunakan adalah minyak metanol indikator pp serta
NaOH setelah dilakukan proses titrasi dengan menggunakan 3 tetes indikator pp larutan akan
7
berubah warna menjadi merah muda percobaan ini sendiri dilakukan untuk mengetahui kadar
asam lemak serta kuantitas Ester sebelum diproses Adapun rumus yang digunakan untuk
mengetahui kadar FFA yaitu :
𝑁 𝑥 𝑉 𝑥 200
Kadar FFA = x 100 %
𝑊 𝑥 1000
Dan untuk percobaan kedua yaitu pembuatan metil Ester disini pertama-tama kita
akan memanaskan minyak sebanyak 50 mili yang Kemudian ditambahkan larutan metanol
NaOH ke dalam minyak tersebut hingga suhunya mencapai kurang lebih 55 derajat Celsius
setelah itu pindahkan larutan ke dalam corong pisah lalu Diamkan selama 30 menit agar
terbentuk dua lapisan berbeda yaitu lapisan atas berupa metil Ester dan larutan yang bawah
berupa gliserol.
Lalu lakukan proses titrasi agar metil Ester dan glikol dapat dipisahkan larutan metil
Ester berwarna kuning sedikit bening dan larutan glikol larutannya agak keruh setelah
dilakukan pencucian metil Ester menggunakan aquades Hal ini dikarenakan takutnya masih
ada sisa-sisa gliserol dari tahap pencampuran sebelumnya lakukan pengecekan larutan hingga
larutan menjadi homogen setelah dilakukan pengecekan diamkan dulu selama 10 menit dan
pisahkan metil Ester dari gliserol. ketika metil Ester terpisah dari gliserol hitung volumenya
hingga yield metil Ester nya dapat dihitung.yield metil Ester sendiri dapat dihitung dengan
rumus :
8
VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi
Pada praktikum kali ini diharapkan pada saat penampilan hasil, videonya dijeda
agar praktikan dpat mengamati perubahan yang terjadi pada larutan tersebut.
9
Daftar Pustaka
Oifia, S. & fatina, F., 2017. Pembuatan Metil Ester Menggunakan Metode Esterifikasi dan
Transesterifikasi sebagai anti foam geat. Tugas Akhir Teknik Kimia, pp. 6-8.
Sontag, 1982. Fatsplitting Esterification, and Transesterification didalam Baitly industrial Oil and Fat
Product. Fatsplitting Esterification, and Transesterification didalam Baitly industrial Oil and Fat
Product, 2(4), p. 66.
Sulastri, Y., 2010. Sintesis Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA) Dars Crude Palm Oil (CPO) menggunakan
Singel Tube Falling Film reactor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
10
Lampiran A
(Perhitunga)
1. Dik: N NaOH = 0,1 N
V NaOH = 250 mL
Mr NaOH = 40 gr/mol
q=1
Dit: massa NaOH(gr)
Jawab:
𝑔𝑟 × 1000
N= 𝑀𝑟 × 𝑉
N ×Mr× V
g𝑟 =
1000× q
𝑔𝑟
0,1𝑁 × 40 × 250 𝑚𝐿
𝑚𝑜𝑙
gr= 1000×1
1000
gr= 1000
gr=1gr
4. Dik: minyak:methanol = 1: 3
V minyak = 50mL
Dit: Volume Metanol
Jawab
Vmetanol =3 x Vminyak
=3 x 50mL
= 150mL
11
5. Dik: 50% V metil ester
V metil ester sebelum pencucian = 140mL
Dit: Vakuades
Jawab
V akuades = 50% x 140mL
= 70%
12
Lampiran B
(Pertanyaan Modul)
13
Lampiran C
14
.gambar 1. 5 referensi
gambar 1. 6 referensi
gambar 1. 7 referensi
15