Disusun Oleh :
KELOMPOK : VIII
ALDI (118205)
RIZKA LEONY MURTI (11820523657)
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Fiqih Zakat Ternak, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fiqih Zakat yang dibimbing oleh Bapak
Prof. Dr. H. Akbarizan, MA, M.Pd. .
Segala petunjuk, arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang penulis terima
dalam menyusun makalah ini sangatlah besar artinya. Untuk itu, dalam kesempatan ini
kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................1
1. 2 Rumusan Masalah....................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Zakat Ternak...........................................................2
2.2 Dasar Hukum Zakat Ternak....................................................4
2.3. Syarat Wajib Binatang Ternak yang dizakati ..........................5
2.4 Ruang lingkup Zakat Ternak.....................................................6
2.5 Nisab Zakat Ternak...................................................................7
2.6 Zakat produksi Susu dan daging...............................................8
PENDAHULUAN
1
3. untuk mengetahui syarat wajib dari binatang Ternak yang
dizakati
4. untuk mengetahui Ruang lingkup Zakat Ternak
5. untuk mengetahui Nisab dari Binatang Ternak yang dizakati?
6. untuk mengetahui zakat dari produksi susu dan Daging?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Hewan yang dipelihara untuk tujuan memproduksi suatu hasil komoditas
tertentu seperti binatang yang disewakan atau hewan pedaging atau
hewan susu perahan. Binatang semacam ini termasuk jenis
binatang ma’lufat (binatang yang dikandangkan).
4
Dasar hukum diwajibkannya zakat binatang ternak terdapat pada surat An-
Nahl ayat 66
Dari Bahz Ibnu Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Pada setiap 40
ekor unta yang dilepas mencari makan sendiri, zakatnya seekor anak unta
betina yang umurnya memasuki tahun ketiga. Tidak boleh dipisahkan anak
unta itu untuk mengurangi perhitungan zakat. Barangsiapa memberinya
karena mengharap pahala, ia akan mendapat pahala. Barangsiapa menolak
untuk mengeluarkannya, kami akan mengambilnya beserta setengah hartanya
karena ia merupakan perintah keras dari Tuhan kami. Keluarga Muhammad
tidak halal mengambil zakat sedikit pun." Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan
Nasa'i. Hadits shahih menurut Hakim. Syafi'i memberikan komentar atas
ketetapan hadits ini (Hadits No. 626).
5
2. Jumlah binatang ternak itu hendaknya mencapai nisab zakat sebagaimana
yang dijelaskan di dalam sunah.
3. Pemilik binatang ternak itu telah memilikinya selama satu tahun penuh,
terhitung sejak hari pertama dia memilikinya, dan pemilikan itu tetap
tertahan padanya selama masa kepemilikan itu. Jika kepemilikan itu
belum berlangsung satu tahun, dia belum berkewajiban untuk
mengeluarkan zakatnya.
Sebagian besar ahli fikih Islam sepakat bahwa zakat binatang ternak
diwajibkan pada semua jenis binatang ternak baik yang dikenal pada masa
kenabian ataupun tidak. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
yang tidak termasuk dalam kategori binatang ternak adalah:
1. Hewan pedaging atau hewan susu perah (tidak digembalakan dan tidak
dikandangkan sepanjang tahun), jenis ini termasuk dalam kategori aset
wajib zakat musytagillat.
6
- Kegiatan-kegiatan produksi, perang atau untuk memenuhi kebutuhan
primer pemiliknya.
- Hewan sewaan, dalam hal ini tercakup sebagai aset wajib zakat
untuk kategori zakat musytaghillat.
Pertama, Unta: nisabnya 5 ekor, dan tidak wajib zakat bila jumlahnya
dibawah 5 ekor, yaitu sepadan dengan 200 dirham perak pada zaman
Rasulullah SAW.
Ketiga, Sapi dan sejenisnya: nisab 30 ekor, tidak wajib zakat bila jumlahnya
di bawah 30 ekor sapi.
Untuk lebih jelasnya mengenai nisab zakat binatang ternak, bisa kita
lihat penjelasan berikut :
1. Zakat Sapi
30 – 39 : 1 ekor sapi tabi`ah
3 Ibid,Hal.103
7
40 – 59 : 1 ekor sapi musinnah
60 – 69 : 2 ekor sapi tabi` atau tabi`ah
70 – 79 : 2 ekor sapi musinnah dan tabi`
2. Zakat Unta
5 – 9 : 1 ekor unta
10 – 14 : 2 ekor unta
15 – 19 : 3 ekor unta
20 – 24 : 4 ekor unta
25 – 35 : 1 ekor bintu makhad betina ( unta genap 1th – 2th )
36 – 45 : 1 ekor bintu labun ( 2th masuk 3th )
46 – 60 : 1 ekor hoqqoh ( genap 3thmasuk 4th )
61 – 75 : 1 ekor jadzah ( genap 4th masuk 5th )
76 – 90 : 2 ekor bintu labun
91 – 120 : 2 ekor hoqqoh
3. Zakat Kambing
40 – 120 : 1 ekor kambing
121 – 200 : 2 ekor kambing
201 – 300 : 3 ekor kambing
setiap tambah 100 : 1 ekor kambing
4 Abdul Fatah idris, Abu Ahmadi, Fiqih Islam lengkap,(Jakarta: PT Rineka Cipta. 2004), Hal. 108
8
1. Ternak yang dipelihara untuk diperah susunya, tidak wajib atasnya
zakat karena merupakan harta yang dimiliki tidak untuk dijual, tetapi
wajib zakat atas produknya yaitu susu, begitu pula anakanya jika dijual.
2. Produk susu dihargai selama satu haul dengan harga jualnya. Dalam
hal ini ada dua kondisi, yaitu (a) susu tersebut telah dijual; (b) susu
tersebut masih dalam gudang atau masih dalam proses. Keduanya masuk
dalam kategori objek wajib zakat.
4. Harga produksi juga dikurangi hutang dan nafkah hidup jika belum
ada sumber lain untuk pendapatan.
9
- Pemasukan lain dari peternakan tersebut Rp. 10.000.000
- Biaya pakan ternak Rp. 25.000.000
- Upak pekerja Rp. 15.000.000
- Biaya pemasaran Rp. 3.000.000
- Biaya administrasi Rp. 2.000.000
- Pembayaran angsuran pembelian alat pemerah susu Rp. 10.000.000
- Biaya kebutuhan pokok Rp. 15.000.000
- Harga satu gram emas Rp. 500.000
- Aktiva tetap Rp. 500.000.000
- Masa haul menggunakan tahun hijriyyah
- Peternak tidak memiliki sumber penghasilan lain.
Uraian Jumlah (Rp) Total (Rp) Keterangan
Harga produksi setahun: 100.000.000 150.000.00 Dihargai dengan harga
0 penjualan.
- produksi susu 40.000.000
Yang riil sesuai nota
- penjualan anak ternak 10.000.000
dan data.
- pendapatan lain
Total pendapatan
Biaya/pengeluaran: 25.000.000 70.000.000 Yang riil dibayar dalam
setahun
- biaya pakan 15.000.000
10
- nafkah hidup pokok
Total tanggungan:
Objek zakat 80.000.000
Nishab: Andai harga satu
gramnya Rp500.000.
Senilai 85 gram emas X Rp500.000 = Rp42.500.000
11
Harga produksi setahun: 250.000.000 400.000.000 Harga jual
Total pendapatan
Biaya: 180.000.000 300.000.000 Biaya riil dan
pembayaran pembelian
- biaya pembelian anak ternak 50.000.000
kebutuhan kerja
dipotongkan dari harta
- biaya operasional 20.000.000
- utang 20.000.000
Total tanggungan:
Objek zakat 100.000.000
Nishab: Andai harga satu
gramnya Rp500.000.
Senilai 85 gram emas X Rp500.000 = Rp42.500.000
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dasar hukum diwajibkannya zakat binatang ternak terdapat pada surat An-
Nahl ayat 66. Para ulama sepakat tentang wajibnya zakat pada binatang ternak
(Al-An’am) unta, sapi dan kambing; tetapi tidak mengenakan kewajiban zakat
pada kuda, budak keledai, himar dan rusa.Abu Hanifah mewajibkan zakat pada
kuda, dan berbeda pendapat dengan Maliki dan Syafi’i yang keduanya
mengatakan bahwa tidak ada zakat pada kuda sebagaimana yang difatwakan
mereka berdua.Adapun syarat-syarat zakat binatang ternak diantaranya: sampai
nisab, telah dimiliki satu tahun, digembalakan, dan tidak dipekerjakan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14