Anda di halaman 1dari 8

SESI 5 UTS

Metode Harga Pokok Proses yang dipakai oleh perusahaan yang produknya diolah
melalui lebih dari satu departemen produksi

Berikut ini diberikan contoh penggunaan metode harga pokok proses, dalam perusahaan
yang produknya dioleh melalui beberapa tahap pengolahan. Anggapan lain yang
digunaan dalam contoh ini adalah : (1) tidak terdapat persediaan produk dalam proses
pada wal periode, (2) tidak terdapat produk yang hilang, rusak atau cacat di dalam
proses pengolahan, (3) perusahaan hanya memproduksi satu macam produk.

PT Eliona Sari memproduksi satu macam produk melalui dua departemen


produksi : departemen A dan Departemen B, Menurut laporan produksi dari bagian
produksi, produk yang dihasilkan oleh tiap-tiap departemen tersebut dalam bulan
Januari 1977 adalah sebagai berikut :

Departemen A Departemen B
Produk selesai yang ditransfer ke 700 kg
Departemen B
Produk selesai yang di transfer ke 500kg
gudang …
Produk dalam proses akhir bulan,
dengan tingkat penyelesaian sebagai
berikut :
Bahan baku dan penolong 100%, 300 kg
biaya konversi 60% ………………..
Biaya bahan penolong 40%, biaya 200kg
konversi 70% ………………………
Menurut catatan Bagian Akuntansi, biaya produksi yang telah dikeluarkan selama bulan
januari 1977 adalah sebagai berikut :
Departemen A Departemen B
Biaya bahan baku …………………. Rp. 37.500 Rp.-
Biaya bahan penolong …………….. Rp. 22.500 Rp. 37.700
Biaya tenaga kerja …………….. Rp. 44.000 Rp. 33.600
Biaya overhead pabrik ……………. Rp. 52.800 Rp. 40.000
Jumlah biaya produksi Rp. 156.800 Rp. 111.300

Perhitungan Biaya Secara Rinci


Dengan demikian, harga pokok produk selesai yang di transfer ke Departemen B
dan harga pokok produk yang masih dalam proses di Departemen A pada akhir bulan
Januari dapat dihitung sebagai berikut :

Harga pokok produksi selesai yang di transfer ke

1
departemen B (700 kg @ Rp. 170,-) …………………. Rp. 119.000
Harga pokok produk dalam proses akhir bulan Januari
(300 kg) :
Biaya bahan baku
300 x 100% x Rp. 37,50 Rp. 11.250
Biaya bahan penolong
300 x 100% x Rp. 22.50 Rp. 6.750
Biaya tenaga kerja
300 x 60% x Rp. 50 Rp. 9.000
Biaya overhead pabrik
300 x 60% x Rp. 60 Rp. 10.800
Rp. 37.800
Jumlah biaya produksi departemen A bulan Januari ….. Rp. 156.800

Perhitungan biaya produksi per kg dan harga pokok produk slesai serta produk
dalam proses tersebut di atas dapat disajikan dalam laporan biaya produksi berikut ini :

PT. Eliona Sari


Laporan Biaya Produksi Departemen A
Bulan Januari 1977
Data Produksi
Jumlah produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg
Jumlah produk selesai yang ditransfer ke
Departemen B ……………………………….. 700 kg
Jumlah produk dalam proses akhir bulan
(dengan tingkat penyelesaian; biaya bahan baku
dan penolong 100%; biaya konversi 60%) …. 300kg
1.000 kg
Biaya yang dibebankan Dalam Departemen A
Biaya Total Biaya Per kg
Biaya bahan baku …………………. Rp. 37.500 :1000 Rp. 37.50
Biaya bahan penolong …………….. Rp. 22.500 :1000 Rp. 22.50
Biaya tenaga kerja …………….. Rp. 44.000 : 880 Rp. 50
Biaya overhead pabrik ……………. Rp. 52.800 : 880 Rp. 60 -
Jumlah biaya produksi Rp. 156.800 Rp. 170 -

Unit Equivalent
Jumlah Produk yang
dihasilkan oleh
Departemen A (unit
ekuivalen)
Jenis Biaya (1)
Biaya bahan baku 700kg + 100% x 300kg = 1.000 kg
Biaya bahan penolong 700kg + 100% x 300kg = 1.000 kg
Biaya tenaga kerja 700kg + 60% x 300kg = 880 kg
Biaya overhead pabrik 700kg + 60% x 300kg = 880 kg

2
Perhitungan Biaya

Harga pokok produk selesai yang di transfer


ke Departemen B 700 kg @ Rp. 170 ……… Rp. 119.000
Harga pokok produk dalam proses akhir
bulan Januari (300 kg, 100% BB,BP, 60% BK) :
Biaya bahan baku 300KgX100%X Rp.37,50…………… Rp. 11.250
Biaya bahan penolong 300KgX100%XRp.22,50………. 6.750
Biaya tenaga kerja 300KgX60%XRp.50…………… 9.000
Biaya overhead pabrik 300KgX60%XRP60 ……….. 10.800(+)
37.800+
Jumlah biaya produksi Departemen A
bulan Januari ……………………………. Rp. 156.800

PT. Eliona Sari


Laporan Biaya Produksi Departemen B
Bulan Januari 1977
Data produksi
Jumlah produk yang diterima dari Departemen A …… 700kg
Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang …. 500 kg
Jumlah produk dalam proses akhir bulan (dengan
tingkat penyelesaian; biaya bahan penolong 40%;
biaya konversi 70% ……………………………. 200 kg
700kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen B
Biaya Total Biaya Per kg
Harga pokok produk yang diterima
dari Departemen A (Bahan Baku) Rp. 119.000 Rp. 170

Biaya yang ditambahkan dalam


Departemen B :

Biaya bahan penolong ………………. Rp. 37.700: 580Kg Rp.65


Biaya tenaga kerja …………………… 33.600: 640Kg 52.50
Biaya overhead pabrik ………………. 40.000: 640Kg 62.50

Jumlah biaya yang ditambahkan


dalam Departeen B ………………. Rp. 111.300 Rp. 180

Jumlah biaya produksi komulatif


dalam departemen B ……………….. Rp. 230.300 Rp. 350

3
Unit Equivalen
Jumlah Produk yang dihasilkan
oleh Departemen B dalam
bulan Januari 1977 (Ekuivalen
unit)
Jenis Biaya (1)
Biaya bahan penolong 500kg + 40% x 200kg = 580 kg
Biaya tenaga kerja 500kg + 70% x 200kg = 640 kg
Biaya overhead 500kg + 70% x 200kg = 640 kg

Perhitungan Biaya
Harga pokok produk selesai yang
di transfer ke gudang 500 kg
@ Rp. 350 Rp. 175.000

Harga pokok produk dalam proses


akhir bulan di Departemen B
(200 kg, 40% BP,70%BK)

Harga pokok produk dari


Departemen A :
200 kg x Rp. 170 ………. Rp. 34.000

Harga pokok yang ditambahkan


dalam Departemen B :
Biaya bahan penolong 200Kg X40%XRp 65. ………… Rp. 5.200
Biaya tenaga kerja 200KgX70%XRp.52,50…………. Rp. 7.350
Biaya overhead pabrik 200KgX70%XRp62,50…………. Rp. 8.750
55.300
Jumlah biaya produksi komulatip
dalam Departemen B …………… Rp. 230.300

Penjelasan perhitungan biaya : harga pokok produk selesai yang ditransfer ke


gudang.

Dengan demikian harga pokok produk selesai yang ditransfer dari departemen B ke
gudang dihitung sebagai berikut :
Harga pokok per kg yang dibawa dari
Departemen A ……………………….. Rp. 170
Harga pokok per kg produk yang dihasilkan
Oleh Departemen B ……………………….. Rp. 180
Harga produk per kg produk yang dihasilkan
oleh Departemen B …………………….. Rp. 350
Jumlah proruk selesai yang ditransfer oleh
Departemen B ke gudang ………………… 500 kg
Harga pokok produk seleai yang ditranfer
dari departemen B ke gudang ……………. Rp. 175.000

4
Penjelasan perhitungan biaya : harga pokok produk dalam proses akhir di
departemen B

Harga pokok produk dalam proses yang ada di departemen B pada akhir bulan Januari
1977 dihitung sebagai berikut :

Harga pokok produk dalam proses yang berasal


Dari Departemen A (200kg x Rp. 170) ……… Rp. 34.000

Harga pokok yang ditambahkan oleh Departemen


B pada bulan januari 1977 :

Biaya bahan penolong


200kg x 40% x Rp. 65 Rp. 5.200

Biaya tenaga kerja


200kg x 70% x Rp. 52.50 7.350

Biaya overhead pabrik 8.750 21.300

Harga pokok produk dalam proses akhir


Bulan di Departemen B ………………. Rp. 55.300

Jurnal pencatatan biaya produksi dalam metode dalam metode harga pokok
proses jika dioleh melalui beberapa tahap pengolahan adalah sebagai berikut :

(1) Jurnal pencatatan biaya produksi di Departemen A


Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen A Rp. 37.500
Barang dalam proses – biaya bahan penolong departemen A Rp. 22.500
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja departemen A Rp. 44.000
Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen A Rp. 52.800

Persediaan bahan baku …………………………………….. Rp. 37.500


Persediaan bahan penolong ……………………………….. Rp. 22.500
Gaji dan upah ……………………………………………… Rp. 44.000
Berbagai macam rekening yang dikredit ………………….. Rp. 52.800

(2) Jumlah pencatatan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B
Barang dalam proses – biaya bahan baku Departemen B *) Rp. 119.000
Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen A 700X37,5 Rp. 26.250
Barang dalam proses – biaya bahan penolong departemen A 700X22,5 Rp. 15.750
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja Dept A 700X50 Rp. 35.000
Barang dalam proses – biaya overhead pabrik departemen A 700X60 Rp. 42.000

5
*) Rekening barang dalam proses – biaya bahan baku departemen b digunakan
untuk menampung harga pokok produk yang diterima oleh departemen B dari
departemen A. produk selesai dari departemen A merupakan bahan baku bagi
departemen B.

(3) Jurnal pencatatan harga pokok produk dalam proses akhir bulan di Departemen A
Persediaan produk dalam proses Departemen A … Rp. 37.800
Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen A …. Rp. 11.250
Barang dalam proses – biaya bahan penolong departemen A Rp. 6.750
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja departemen A Rp. 9.000
Barang dalam proses – biaya oberhead pabrik Depart. A Rp. 10.800

(4) Jurnal pencatatan biaya produksi yang ditanbahkan oleh Departemen B


Barang dalam proses – biaya bahan penolong departemen B Rp. 37.700
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja depart B ………. Rp. 33.600
Barang dalam proses – biaya oberhead pabrik depart B …. Rp. 40.000

Persediaan bahan penolong ……………………………….. Rp. 37.700


Gaji dan upah ……………………………………………… Rp. 33.600
Berbagai macam rekening yang dikredit ………………….. Rp. 40.000

(5) Jurnal pencatatan harga pokok produk selesai yang ditansfer oleh Departemen B ke
gudang
Persediaan produk jadi ………………………………. Rp. 175.000
Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen B 500KgX 170 Rp. 85.000
Barang dalam proses – biaya bahan penolong dep B 500KgX 65 Rp. 32.500
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja dept B 500X 52,5 Rp. 26.250
Barang dalam prose – biaya overhead pabrik dept B 500X 62,5 Rp. 31.250

(6) Jurnal pencatatan harga pokok produk dalam proses akhir bulan di Departemen B
Persediaan produk dalam proses Departemen B Rp. 55.300
Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen B ….. Rp. 34.000
Barang dalam proses – biaya bahan penolong depet B …. Rp. 5.200
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja dept B ….. Rp. 7.350
Barang dalam proses – biaya overhead pabrik dept B …. Rp. 8.750

Prosedur pencatatan biaya produksi tersebut di atas dilukiskan dalam gambar berikut ini:

6
Gambar No. 7. 6. Aliran Biaya Produksi Dalam Metode Harga Pokok Proses
Dimana Produk Diolah Melalui Dua Departemen Produksi

7
Soal 1
Firma RAJAWALI mengolah produknya dengan menggunakan metode harga pokok
proses. Berikut ini adalah data produksi dan biaya dari ketiga departemen produksinya
selama bulan Desember 1983.
Departemen I : Produk yang dimasukkan proses 10.000 unit, dimana 8.000 unit selesai
dan dioleh lebih lanjut di dalam departemen II. Produk yang masih
dalam proses akhir bulan 2.000 unit dengan tingkat penyelesaian 100%
biaya bahan dan 80% biaya konversi. Jumlah biaya produksi adalah Rp.
14.560.000 dengan perincian Rp. 4.000.000 – biaya bahan baku Rp.
3.840.000 biaya tenaga kerja dan Rp. 6.720.000 biaya overhead pabrik.
Departemen II : Biaya yang ditambahkan pada departemen II adalah biaya tenaga kerja
Rp. 1.900.000 dan biaya overhead pabrik Rp. 1.900.000 dari proses
departemen II ini dihasilkan 7.000 unit, dimana 5.000 unit dioleh ke
dalam departemen berikutnya, 2.000 unit ditransfer ke gudang dan 1.000
masih merupakan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian
60% biaya konversi.

Departemen III : Produk selesai dan siap dijual sebanyak 4.500 unit, 500 unit masih
dalam proses dengan tingkat penyelesaian 75% untuk biaya konversi.
Tambahan biaya di departemen ini adalah Rp. 9.750.000 biaya tenaga
kerja dan Rp. 1.462.500 biaya overhead pabrik.

Berdasarkan data di atas, diminta :


1. Menyusun laporan Harga Pokok Produksi setiap Departemen Produksi
2. Jurnal-jurnal yang perlu dibuat

Anda mungkin juga menyukai