Anda di halaman 1dari 6

Lampiran Surat

Nomor : 9891/D.5/11/2017
Tanggal : 03 November 2017

Kerangka Acuan Kegiatan

Pertemuan Nasional Membahas Sistem Pangan dan Gizi

7 November 2017, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta

Latar Belakang

Tujuan dari pembangunan nasional adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara
Indonesia. Salah satu ukuran dari keberhasilan pembangunan adalah tercapainya status gizi masyarakat
yang optimal sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu faktor
yang berperan penting untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing adalah melalui
pembangunan pangan dan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak janin
dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun yang merupakan kesempatan emas untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Pembangunan pangan dan gizi memiliki dimensi yang luas mulai dari aspek produksi pangan, distribusi,
konsumsi yang dapat mempengaruhi status gizi. Selain aspek pangan, status gizi juga dipengaruhi oleh
faktor pola asuh dan kesehatan lingkungan, serta kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,
masalah gizi juga terkait dengan pendidikan, budaya, agama, infrastruktur, air bersih, higiene-sanitasi,
teknologi dan industri, kemiskinan, komunikasi dan informasi, pembangunan desa, pengawasan obat
dan makanan, keluarga berencana, dan perlindungan anak. Oleh karena itu, seluruh sektor yang
berkaitan dengan faktor-faktor tersebut perlu berkoordinasi sehingga tercapai status gizi yang optimal.

Untuk melakukan koordinasi di bidang pangan dan gizi, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan mengamanatkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menyusun rencana aksi
pangan dan gizi. Penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi serta tata cara pelaporan rencana
aksi pangan dan gizi diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan
Strategis Pangan dan Gizi.

Di tingkat pusat disusun Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) yang didasarkan kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Sedangkan di provinsi
dan kabupaten/kota disusun Rencana Aksi Daerah Pangan Dan Gizi (RAD-PG) yang didasarkan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu kepada RAN-PG. Untuk
memudahkan pengorgansasian dari sektor-sektor yang berkontribusi kepada rencana aksi pangan dan
gizi maka diperlukan pengelompokan dalam bentuk pilar yaitu: 1) perbaikan gizi masyarakat;
2)peningkatan aksesbilitas pangan yang beragam; 3) mutu dan keamanan pangan; 4) perilaku hidup
bersih dan sehat; 5) koordinasi pembangunan pangan dan gizi.

Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang UN Decade of Action on Nutrition 2016-2025 telah


diadopsi dan dikaitkan dengan SDGs. Resolusi ini menyerukan untuk mengakhiri semua bentuk masalah
gizi. FAO dan mitra pembangunan lainnya mengembangkan sebuah program kerja untuk resolusi ini,
yang menggambarkan prioritas tindakan dan pelaksanaan yang terkait. Setelah dikeluarkannya resolusi
ini pada April 2016, program kerja menekankan tindakan dan bukan hanya advokasi. Mekanisme kunci
resolusi ini adalah untuk menghasilkan dan menerapkan komitmen negara untuk tindakan nyata untuk
mengakhiri masalah gizi dalam segala bentuknya. Surat bersama FAO dan WHO telah dikirim ke Menteri
Pertanian dan Menteri Kesehatan RI serta mendorong pemerintah dan non-pemerintah (PBB,
masyarakat sipil, sektor swasta, dll) untuk membuat kebijakan, program, dan komitmen keuangan
untuk melaksanakan tindakan, dalam konteks SDGs yang lebih luas. Sebagai salah satu peran FAO dalam
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi adalah mempromosikan sistem pangan yang peka
terhadap gizi, dan memberikan bantuan untuk memfasilitasi proses pembuatan komitmen,
mengembangkan panduan strategis, dan yang terpenting adalah dukungan yang diperlukan untuk
implementasi kebijakan dan program sistem pangan dan gizi. Berkenaan dengan hal tersebut, FAO dan
mitra pembangunan, mengorganisir serangkaian Simposium Regional mengenai sistem pangan
berkelanjutan untuk makanan sehat dan gizi yang lebih baik yang akan membantu mengidentifikasi
tindakan efektif yang harus diambil.

Tujuan Utama Pertemuan

Tujuan umum pertemuan ini adalah untuk memperkuat komitmen dan sinergi kebijakan antarsektor
yang berhubungan dengan sistem pangan dan gizi dalam rangka mempercepat penurunan masalah gizi.

Peserta

Pertemuan ini akan dihadiri oleh Kementerian/Lembaga dan institusi terkait di tingkat nasional dan
daerah, serta perwakilan dari sektor swasta, akademisi, LSM, organisasi masyarakat sipil, serta badan
donor dan badan-badan PBB.
Lampiran Surat
Nomor : 9891/D.5/11/2017
Tanggal : 03 November 2017

DAFTAR UNDANGAN

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian


1. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan


2. Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan
3. Asisten Deputi Urusan Penguatan Ketahanan Gizi dan Kesehatan Lingkungan

Bappenas
4. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan
5. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
6. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
7. Direktur Pangan dan Pertanian

Kementerian Kesehatan
8. Dirjen Kesehatan Masyarakat
9. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
10. Diah Saminarsih – Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Kemitraan dan SDGs
11. Direktur Gizi Masyarakat

Kementerian Pertanian
12. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
13. Dirjen Tanaman Pangan
14. Dirjen Hortikultura
15. Kepala Badan Ketahanan Pangan
16. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


17. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


19. Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi


20. Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
21. Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan

Kementerian Dalam Negeri


22. Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat

Kementeri Kelautan dan Perikanan


23. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
24. Dirjen Perikanan Tangkap
25. Dirjen Perikanan Budidaya
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
26. Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
27. Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
28. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi
29. Dr. Ir. Hj. R. Sabrina, M.Si, Staf Ahli Bidang Pangan

Kementerian Keuangan
30. Dirjen Anggaran
31. Dirjen Perimbangan Keuangan

Kementerian Sosial
32. Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial
33. Dirjen Pemberdayaan Sosial
34. Dirjen Penanganan Fakir Miskin

Badan POM
35. Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

Perwakilan Daerah
36. Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat
37. Bupati Timor Tengah Utara, NTT
38. Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat
39. Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya

Dewan Perwakilan Daerah

Kantor Staf Presiden


40. Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Ekologi, dan Budaya
41. Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis
42. Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi

Sekretariat Wakil Presiden


43. TNP2K

Universitas / Lembaga Penelitian


44. Ketua Departemen Gizi Masyarakat FKM Universitas Indonesia
45. Ketua Departemen Gizi Masyarakat FEMA Institut Pertanian Bogor
46. Direktur SDGs Center Universitas Padjajaran
47. Direktur SEAMEO RECFON

Pakar
48. Dr. Nomindelger Bayasgalanbat (FAO)
49. Dr. Bayu Krisnamurthi (IPB)
50. Dr. Minarto (PERSAGI)
51. Prof. Soekirman
52. Elan Satriawan (TNP2K)
53. Prof. Achmad Suryana
54. Dr. Atmarita
55. Dr. Dini Latif
56. Dr. Kaman Nainggolan
57. Dr. Arum Atmawikarta
Lembaga Kemasyarakatan / NGOs
58. Ketua I Bidang Kesehatan, PP Fatayat Nahdatul Ulama
59. Koordinator Bidang Kesehatan dan Sosial, PP Aisyiyah Muhammadiyah
60. SNV
61. HIVOS
62. OXFAM

Organisasi Dunia Usaha


63. Ketua Bidang Pangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
64. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI)
65. Ketua Asosiasi Profesi CSR Indonesia (APCSRI)
66. Stefanus Indrayana (PT Indofood-SUN Business Network Indonesia)
67. Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA)

UN system dan Donor


68. FAO Representative
69. WHO Representative
70. UNICEF Representative
71. WFP Country Director
72. ILO Country Director
73. IFAD Country Director
74. UNDP Country Director
75. Asian Development Bank
76. World Bank
77. Direktur Kesehatan MCA-I
78. DFAT Australia
79. DFATD Canada
80. GIZ
81. USAID
82. Netherland Embassy

Organisasi Profesi
83. Ketua Umum DPP Persagi
84. Ketua Umum DPP PDGKI
85. Ketua Umum DPP PDGMI
86. Ketua Umum PP Pergizi Pangan
87. Ketua Umum IAKMI
Lampiran Surat
Nomor : 9891/D.5/11/2017
Tanggal : 03 November 2017

Agenda Pertemuan

Pertemuan Nasional Membahas Sistem Pangan dan Gizi

7 November 2017, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta

Waktu Topik Bahasan Pembicara


08.00-09.00 Registrasi
09.00-09.15 Pembukaan -Deputi Bidang Pembangunan Manusia,
Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas
-Kepala Perwakilan FAO Indonesia

09.15-09.30 Prinsip-prinsip Sistem Pangan yang Nomindelger Bayasgalanbat (FAO)


sensitif terhadap gizi dalam
pencapaian SDGs

09.30-09.45 Situasi Terkini Sistem Pangan di Dr. Bayu Krisnamurthi (IPB)


Indonesia – Tantangan dan Peluang
untuk Percepatan Perbaikan Gizi

09.45-10.30 Sesi Panel: Pembicara:

1. Peran Sistem Pangan dan 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan,


Program-programnya serta Kementerian Pertanian
potensinya dalam mengatasi 2. Dirjen Kesehatan Masyarakat,
permasalahan gizi di Indonesia Kementerian Kesehatan
2. Integrasi Pendidikan Pangan dan 3. Dr. Minarto (Persagi)
Gizi ke dalam implementasi
program-program di Sistem Moderator:
Pangan Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat,
3. Peningkatan aksesibilitas dan Bappenas
keterjangkauan terhadap makanan
yang cukup, aman, dan bergizi,
bagi masyarakat miskin dan
daerah tertinggal

10.30-11.30 Sesi Diskusi Moderator:


Direktur Pangan dan Pertanian, Bappenas

11.30-12.00 Kesimpulan dan Tindak Lanjut Deputi Bidang Pembangunan Manusia,


Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas

12.00-selesai Makan Siang

Anda mungkin juga menyukai