Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Penjelasan Manajemen
Tujuan direncanakan, dikoordinasikan, dimobilisasi, dan dipantau di seluruh aktivitas dan
sumber daya yang dimiliki sebagai bagian dari proses manajemen. Dalam sistem pendidikan
dan pelatihan saat ini, yang digunakan di sekolah, perguruan tinggi, tempat kerja, dan
masyarakat pada umumnya, perpustakaan berfungsi sebagai lembaga yang mengawasi
sumber informasi penting.

Istilah latin manus yang berarti tangan dan setuju berarti melakukan, di sinilah ungkapan
manajemen pertama kali muncul. Manajer kata kerja, yang berarti pegangan, dibuat ketika
kata benda digabungkan. Kata "manajer" diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai
kata kerja "mengelola", kata benda "manajemen", dan tindakan "mengelola". Akhirnya,
manajemen diterjemahkan sebagai manajemen atau manajemen dalam bahasa Indonesia.

Definisi manajemen dalam bahasa Inggris adalah to manage atau to control. Secara
khusus memimpin dan kepemimpinan dalam pekerjaan. Adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mendirikan suatu usaha atau organisasi, dan orang yang memimpin organisasi tersebut
disebut manajer.

Meskipun manajemen dapat digambarkan dari berbagai sudut, pada dasarnya memiliki
tujuan yang sama dengan para profesional berikut:
a. Dengan melakukan tugas-tugas perencanaan, pengambilan keputusan,
mengkoordinasikan semua kegiatan dan sumber daya yang dimiliki, memimpin, dan
mengawasi semua tindakan, manajemen adalah penggunaan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan.

b. Haiman menyatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.

c. Menurut Ricard L. Daft menyatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan


organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian sumberdaya organisasi. Tercapainya tujuan organisasi
tergantung dari bagaimana manajer dalam mengelola sumberdaya organisasi yang ada.

Profitabilitas dan produktivitas dalam pengetahuan dan informasi, orang, keuangan, dan
sumber daya teknologi untuk menganalisis risiko dan meningkatkan kualitas organisasi
melalui peran pemangku kepentingan adalah definisi lain dari manajemen. Manajer perlu
memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi pada bagaimana layanan informasi masuk ke
dunia luar.

B. Kepala perpustakaan dalam meningkatkan mutu pelayanan


Kepemimpinan memegang peranan penting dalam pengembangan perpustakaan sekolah
di SMAN 3 REJANG LEBONG. Kualitas dan sifat pemimpin akademik harus mendukung
pencapaian tujuan perpustakaan. Ramsden berpendapat bahwa kualitas seperti visi,
kreativitas, integritas akademik, motivasi, jaringan, kepercayaan diri, dan kerja tim
diharapkan dari seorang pemimpin atau kepala. Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat juga diperlukan untuk mensukseskan perpustakaan sekolah
SMAN 3 REJANG LEBONG selain faktor-faktor tersebut di atas. Seorang pustakawan
sekolah, di sisi lain, harus visioner, mampu menumbuhkan kerja tim, saling mendukung, dan
berbagi.
Perpustakaan sekolah setidaknya menggunakan metode atau strategi yang secara langsung
dapat mengukur faktor-faktor berikut untuk menentukan secara lebih tepat jenis layanan apa
yang harus ditawarkan kepada pengguna: Pertama, tingkat layanan yang diantisipasi
pengguna. Kedua, tingkat layanan yang diantisipasi pengguna. Ketiga, kesenjangan yang
dialami pengguna antara harapan dan kenyataan.

Karena variabel yang mempengaruhi kepuasan pengguna kadang-kadang dapat berubah,


pengukuran kepuasan pelanggan secara teratur dan berkesinambungan diperlukan.
Perpustakaan sekolah SMAN 3 REJANG LEBONG harus mengupayakan keunggulan
kompetitif untuk dapat mengenali perkembangan tersebut sejak dini. Namun, memberikan
layanan berkualitas tinggi bukanlah segalanya dan akhir segalanya; masih banyak hal yang
harus dikerjakan, salah satunya adalah loyalitas pelanggan.

C. Layanan perpustakaan
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, yang menjadi
fokus pelayanan perpustakaan adalah:

1. Luar biasa dan ramah pengguna


2. Standar untuk perpustakaan nasional harus dipenuhi
3. Dikembangkan dengan memanfaatkan dan mengikuti perkembangan
4. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dibuat untuk melayani kebutuhan
pengguna dengan memanfaatkan perpustakaan atau sumber daya perpustakaan lain.
5. Layanan perpustakaan terintegrasi dengan membina kolaborasi perpustakaan
6. Jaringan telematika digunakan untuk melakukan kerjasama ini.

D. Mutu Pelayanan
a. Mutu
Karena penyelenggaraan pendidikan yang bermutu merupakan suatu kebutuhan yang
tidak dapat ditunda-tunda, bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan menghasilkan
generasi penerus bangsa yang menuntut pendidikan bermutu tinggi dan kreatif, produktif,
serta berdaya saing tinggi. Pendidikan harus menghasilkan lulusan yang memiliki daya
saing dalam konteks globalisasi dan persaingan internasional.

Akibatnya, pendidikan harus dilaksanakan dengan cara yang dapat menunjukkan kualitas
baik proses maupun hasil. Dalam dunia industri, kualitas mengacu pada hasil atau produk
berupa barang atau jasa. Seiring berkembangnya dunia industri, kualitas telah menjadi
komponen penting. Ini menyiratkan bahwa setiap aktivitas atau keluaran harus kaliber
atau kaliber tinggi. Keberlanjutan suatu kegiatan tergantung pada kualitas, dan di dunia
komersial, kualitas mungkin menjadi perbedaan antara kegagalan dan kesuksesan.
Konsep seleksi kualitas jauh melampaui dunia perdagangan dan industri untuk
memasukkan berbagai bidang kegiatan lainnya, termasuk bidang pendidikan.

Kualitas dapat dianggap lebih menyeluruh, tidak hanya dalam hal hasil tetapi juga dalam
hal proses, lingkungan, dan sumber daya manusia. Goetsch & Davis, yang
menggambarkan kualitas sebagai "kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk,
layanan, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melampaui
harapan," telah mengembangkan sudut pandang ini secara rinci. Akibatnya, penilaian
kualitas layanan memiliki berbagai komponen.

b. Pelayanan
Dimungkinkan untuk mendefinisikan layanan pendidikan dengan kata-kata dasar. Dari
memberikan layanan pribadi hingga menyediakan produk, kata "layanan" itu sendiri
memiliki banyak konotasi yang berbeda. Untuk memahami sepenuhnya perdebatan ini,
pertama-tama kita akan membahas definisi layanan menurut banyak ahli sebelum
melanjutkan membahas layanan pendidikan..
Salah satu kegiatan utama setiap perpustakaan adalah layanan perpustakaan. Selain
langsung bermanfaat bagi masyarakat, layanan ini juga menjadi tolok ukur efektivitas
operasional perpustakaan. Oleh karena itu, persepsi perpustakaan akan terbentuk dari
meja layanan, dan semua kegiatan perpustakaan akan diarahkan pada bagaimana
memberikan layanan yang baik yang ditingkatkan oleh komunitas pengguna.
Layanan yang baik adalah layanan yang dapat membuat pengguna merasa senang dan
puas. Layanan perpustakaan asli adalah sebagai berikut:

1) Pelayanan yang diberikan dikehendaki masyarakat pemakai.


2) Berorientasi kepada pemakai. sesuai
3) Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran.
4) Berjalan mudah dan sederhana.
5) Murah dan ekonomis. dengan kebutuhan/yang
6) Menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati.
7) Bervariatif.
8) Mengundang rasa ingin kembali.
9) Ramah tamah.
10) Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifat menggurui.
11) Mengembangkan hal-hal baru/inovatif.
12) Mampu berkompetisi dengan pelayanan di bidang lain.
13) Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakaian dan bersifat mandiri

Sebuah perpustakaan mendasarkan layanannya pada Standar Perpustakaan Nasional


ketika menawarkan layanan kepada pelanggan. Bab III, Pasal 11 tentang Standar
Nasional Perpustakaan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
Tentang Perpustakaan berbunyi sebagai berikut:

1. Standar nasinal perpustakaan terdiri atas:


a. standar koleksi perpustakaan;
b. standar sarana dan prasarana;
c. standar pelayanan perpustakaan;
d. standar tenaga perpustakaan;
e. standar penyelenggaraan;
f. standar pengelolaan
2. Standar nasional perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
sebagai acuan penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai standar nasional perpustakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Rahayuningsih juga memaparkan karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat
dilihat dari segi:

1. Koleksi
a. Kuantitas, berkaitan dengan banyakya jumlah koleksi yang dimiliki oleh
perpustakaan.
b. Kualitas, berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi.
2. Fasilitas
a. Kelengkapan, menyangkut lingkup layanan dan ketersediaan sarana pendukung
serta layanan pelengkap lainnya.
b. Kenyamanan memperoleh layanan, berkitan dengan lokasi, ruangan, petunjuk,
ketersediaan informasi, kebersihan, dan lain-lain.

Pustakawan perlu memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas layanan yang


diberikan oleh perpustakaan karena standar layanan yang tinggi akan menarik lebih
banyak pelanggan, yang kemudian akan mengenali dan menghargai perpustakaan.
Tugas sehari-hari pustakawan dan upaya peningkatan standar pelayanan di
perpustakaan tidak bisa dipisahkan. Ada pilihan lain yang tersedia, seperti:

a. Berhasil atau tidaknya karya akan ditentukan oleh sikap ramah pusat dan
penampilan yang rapi saat memberikan layanan kepada pembaca. Pusat ini dapat
melibatkan sebanyak mungkin pembaca dengan menghadirkan front yang ramah
dan membantu.
b. Tawarkan pamflet yang menguraikan acara perpustakaan. Brosur memiliki
dampak yang signifikan pada seberapa baik layanan perpustakaan disediakan.
c. Mengadakan berbagai kontes di perpustakaan.
d. Ikuti tur studi di perpustakaan sebagai kelompok.
e. Mengundang otoritas lokal atau ahli materi pelajaran untuk memberikan kuliah,
mendiskusikan pengalaman mereka, dll.
f. Membuat program kegiatan rutin, memanfaatkan sumber daya perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai