ABSTRAK
Kata Kunci :
Latar Belakang
Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi menyebabkan
perubahan pada pola hidup masyarakat. Perubahan tersebut akhirnya akan mempengaruhi
pula pada tuntutan kondisi keberadaan perpustakaan. Hal ini memberikan dampak
terhadap kualitas perpustakaan. Kualitas dan kelangsungan hidup perpustakaan sangat
tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menghadapi perubahan-perubahan
tersebut. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang makin canggih,
perpustakaan mendapatkan sebuah tantangan dan peluang dimana perpustakaan dituntut
untuk mengembangkan layanannya serta meningkatkan daya saing pada pelayanan jasa
informasi.
Di era globalisasi perpustakaan diwajibkan terus mengikuti perkembangan
teknologi informasi saat ini. Banyak perpustakaan yang menerapkan manjemen baru
untuk dapat memaksimalkan kualitas perpustakaan. Untuk menghadapi tantangan dan
peluang tersebut dibutuhkan sebuah konsep manajemen yang dapat merespon terhadap
perubahan yang ada, salah satunya adalah konsep Total Quality Management atau yang
biasa di singkat dengan istilah TQM. Total Quality Management merupakan suatu konsep
manajemen modern yang berusaha untuk merespons secara tepat terhadap setiap
perubahan yang ada. Total Quality Management (TQM) melibatkan dan memberdayakan
seluruh karyawan dalam mengadakan perbaikan kualitas barang dan jasa secara
berkelanjutan, yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Pengguna
merupakan kunci keberlangsungan perpustakaan. Sehingga kepuasan pemustaka menjadi
kunci keberhasilan sebuah perpustakaan.
Seiring dengan berkembangnya era teknologi informasi maka di tuntut pula
perubahan-perubahan terhadap kebijakan dan aturan yang ada di perpustakaan, baik dari
penerapan standar nasional perpustakaan umum maupun dari segi manajemen dan
struktur organisasinya. Maka diperlukannya TQM sebagai manajemen yang hadir
meliputi elemen kepemimpinan dan komitmen, keterlibatan penuh seluruh karyawan,
perencanaan yang baik, strategi pelaksanaan, pengukuran & evaluasi, pengendalian &
perbaikan, serta mencapai, mempertahankan standar kesempurnaan.
Kajian Teori
Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu)
Total Quality Management atau Manajemen Mutu Terpadu adalah sebuah konsep
yang awalnya dikembangkan untuk meningkatkan mutu produksi berupa barang dan jasa
pada sejumlah perusahaan di Jepang. Sekalipun pengembangan konsep TQM mulai
diperkenalkan dalam dunia industri pasca perang dunia ke–II, namun gagasan dasarnya
sudah jauh dikembangkan oleh Frederick Taylor yang dikenal sebagai “Bapak
Manajemen Ilmiah” di tahun 1920-an (Onismus, 2011 : 123).
Pendapat pakar tentang TQM sangat beragam dan diantaranya yaitu; (1) menurut
J.Paul Peter dan James H. Donnelly: TQM merupakan komitmen organisasi untuk
memuaskan pelanggan dengan secara berkelanjutan memperbaiki setiap proses bisnis
yang terkait denagn penyampaian barang atau jasa; (2) menurut S.P. Robbins: TQM
sebagai pencapaian kepuasan pelanggan secara konstan melalui perbaikan secara
berkelanjutan dari semua proses organisasional; (3) Chase, Aquino dan Jacobs
memberikan makna TQM sebagai mengelola keseluruhan organisasi sehingga melampaui
semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi pelanggan( Wibowo, 2013 : 150).
Total Quality Management (TQM) atau dalam bahasa Indonesia nya manajemen
mutu terpadu merupakan manajemen fungsional dengan pendekatan yang secara terus
menerus difokuskan pada peningkatan kualitas, agar produknya sesuai dengan standar
kualitas dari masyarakat yang dilayani dalam pelaksanaan tugas pelayanan umum (public
service) dan pembangunan masyarakat (community development). Total Quality
Management (TQM) merupakan manajemen yang dalam pelaksaannya melalui
pendekatan sistematis, praktis dengan mengutamakan kepuasan pelanggan/costumer
statisfication.
Total Quality Management (TQM) karakteristik yaitu:
a) Mengutamakan kepuasan pelanggan/costumer satisfication
b) Menghargai orang/ respect to people
c) Berbicara dengan fakta/speaks with facts
d) Perbaikan terus menerus/continous improvement
Dengan demikian TOM menerapakan manajemen yang mementingkan kualitas
dari sebuah produk serta layanan yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini sangat baik
untuk perpustakaan, karena TQM merupakan manajemen yang selalu memberikan
layanan dan kualitas produk pada pengguna perpustakaan. TQM juga mengutamakan
perbaikan secara terus-menerus. Hal ini bertujuan agar sebuah perpustakaan dapat
berkembang dan terus memperhatikan segala kebutuhan yang diperlukan pengguna
perpustakaan.
Metodologi Penelitian
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara :
1. Kepustakaan
Pengumpulan data dengan cara melakukan pengkajian terhadap sumber informasi
yang relevan atau data dari referensi yang berkaitan dengan Total Quality
Management (TQM).
2. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan peninjauan dan pengamatan
langsung ke Dinas Perpustakaan Daerah Kota Karawang.
3. Kuisioner
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 10
pengunjung Dinas Perpustakaan Daerah Karawang.
Teknik analisa data yang dilakukan adalah analisa deskriptif melalui pendekatan
kualitatif dengan menggambarkan dan menjelaskan permasalahan dengan teks. Data yang
didapatkan adalah data sekunder dengan metode kepustakaan dan observasi, kemudian
data primer yang didapatkan dari metode kuisioner.
Karawang. Pada masa jabatan Supena Darma Setiawan, SH (1994 – 1998), TPM berubah
status menjadi UPDT (Unit Pelaksana Teknis Dinas) yang secara struktur organisasi
mengalami perubahan pula, yang sebelumnya berada di bawah tanggungjawab dan
pengelolaan Dinas P dan K dan Depdikbud, selanjutnya mengalami perubahan hanya
bertanggung jawab pada Dinas P dan K. Pada tahun 2002 struktur organisasi berubah
kembali dari UPD menjadi UPTD bertanggungjawab kepada Diknas. Segala kebijakan
dan program yang telah dicanangkan lebih diintensifkan pelaksanaannya.
Pada tahun 2005, lokasi UPT Perpustakaan umum pindah ke gedung bekas KONI
yang berada di Komplek Islamic Center, beralamat di Jl. A. Yani No. 10, Karawang.
Sejak Tahun 2008, berdasarkan Peraturan Pemerintah Bupati Nomor 55 Tahun 2008,
Perpustakaan Umum Kabupaten Karawang berubah status lagi menjadi Kantor
Perpustakaan Umum Kabupaten Karawang setingkat dengan eselon III.
3. Kegiatan-kegiatan Layanan
Perpustakaan 4. Kegiatan-kegiatan Promosi
a. Layanan baca di tempat Perpustakaan
b. Layanan baca & bermain a. Menyelenggarakan
anak-anak pameran/workshop,
c. Layanan sirkulasi b. Penyebaran Brosur/Leaflet,
d. Layanan referensi c. Pembuatan Iklan layanan
e. Layanan koleksi terbitan berkala masyarakat,
f. Layanan keanggotaan d. Menyelenggarakan lomba yang
g. Layanan akses internet bertemakan peningkatan minat
h. Layanan bimbingan pemustaka dan budaya
i. Layanan bimbingan teknis baca,
pengelola perpustakaan e. Menyelenggarakan sosialisasi atau
j. Layanan perpustakaan keliling seminar tentang perpustakaan.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan mengenai total
quality manajemen pada perpustakan daerah karawang sebagai berikut.
Rekomendasi
Refferensi