Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi


Menurut Abdul Kadir (2014: 8) menyatakan sistem adalah “Kumpulan dari
bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau
Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar
objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau
variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung
satu sama lain.
Menurut Abdul Kadir (2014: 8) informasi merupakan data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data
tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang bernilai bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam setiap pengembailan keputusan.
Menurut Abdul Kadir (2014: 9) sistem Informasi adalah sejumlah komponen
(manusia, komputer, teknologi, informasi, dan prosedur kerja) dan dimaksut untuk
mencapai sautu sasaran atau tujuan. sistem informasi juga bisa disebut suatu sistem
yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi
untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengendalikan organisasi. Sistem informasi
menjelaskan sistem informasi sebagai suatu sistem dalam susatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi, dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan.
Sistem Informasi di definisikan dari yang satu dengan yang lain terkadang
berlainan maknanya karena mempunyai penekanan dan versi yang berbeda.
Informasi bisa jadi hanya berupa kesan fikiran seseorang atau mungkin juga berupa
data yang tersusun rapi dan telah terolah. Berikut definisi dari para ahli. Sekumpulan
data yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti
bagi si penerima. Meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data
tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian para ahli maka dapat disimpulkan bahwa

6
7

informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang bernilai bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam setiap pengembailan keputusan. Informasi
merupakan data yang sudah mengalami pemerosesan sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan.

2.2 Guru
Menurut Siti Suprihatin (2015: 74) Guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang
yang melaksanakan pendidikan. Pendidkan yang berhasil akan menciptakan
manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat sehingga menjadi penting
pendidikan untuk mencetak manusia yang memiliki berkualitas dan berdaya saing.
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan peserta
didik dalam proses pembelajaran.
Proses dalam pembelajaran peserta didik tentunya adanya beberapa hal yang
mempengaruhi seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,
kemampuan verbal, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi atau
berinteraksi dengan siswa menjadi faktor penting guru dalam proses pembelajaran.
Dimana dalam proses belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas
mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap.
Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Sehingga guru memiliki
peran penting dalam proses pembelajaran peserta didik dalam berupaya mewujudkan
perubahan sikap dan tingkah laku. kondisi di luar dirinya. Namun demikian, didalam
kenyataan motivasi ekstrinsik inilah yang banyak terjadi, terutama pada anakanak
dan remaja dalam proses belajar.
Menciptakan peserta didik yang berkualitas, guru harus menguasai 4
kompetensi. Keempat kompetensi yang harus dikuasai guru untuk meningkatkan
kualitasnya tersebut adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan
kepribadian.
8

a. Kompetensi Pedagogik
Pasal 28 ayat (3) butir a (dalam Sri Suprihatin 2015: 325) Standar Nasional
Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
b. Kompetensi Profesional.
Menurut Siti Suprihatin (2015: 325) kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan
guru dalam mengikuti perkembangan ilmu terkini karena perkembangan ilmu
selalu dinamis. Kompetensi profesional yang harus terus dikembangkan guru
dengan belajar dan tindakan reflektif. Kompetensi profesional merupakan
kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang meliputi: konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni yang
menaungi/koheren dengan materi ajar, materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah, hubungan konsep antar pelajaran terkait, penerapan konsep-konsep
keilmuan dalam kehidupan sehari-hari, kompetensi secara profesional dalam
konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
c. Kompetensi Sosial
Menurut Siti Suprihatin (2015: 326) kompetensi sosial bisa dilihat apakah
seorang guru bisa bermasyarakat dan bekerja sama dengan peserta didik serta
guru-guru lainnya. Kompetensi sosial yang harus dikuasai guru meliputi:
berkomunikasi lisan dan tulisan menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, bergaul secara santun
dengan masyarakat sekitar, bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional Indonesia, menunjukkan pribadi yang dewasa dan
teladan, etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru.
d. Kompetensi Kepribadian
Menurut Siti Suprihatin (2015: 326) kompetensi ini terkait dengan guru sebagai
teladan, beberapa aspek kompetensi ini misalnya: Dewasa, Stabil, Arif dan
bijaksana, berwibawa, mantap, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta
9

didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri secara


berkelanjutan.

2.3 Metode Graphic Rating Scales


Menurut Hery Setyo (dalam Fariz Sulistyawan 2013: 9) Metode GRS adalah
metode penilaian yang membagi lima kategori penilaian untuk setiap, sistem yang
dijadikan penilaian harus terukur agar penilaian dapat dilakukan secara objektif.
Lima sistem itu adalah: sangat buruk, buruk, sedang, baik, dan sangat baik. Penilaian
dengan metode ini sendiri bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan di Bulan Sabit
Merah Indonesia Cabang Surabaya. Modifikasi tersebut bisa berupa jumlah kriteria,
subkriteria, pertanyaan, bobot nilai kriteria. Perhitungan rumus untuk hasil penilaian
dalam metode GRS adalah sebagai berikut :

NV = ( n )
¿ 1+¿ 2+ … ¿n Bobot Variable
x
100
………………………………….…(2.1)

Keterangan :
NV = Nilai Variabel
NIn = Nilai Indikator ke-n.
n = Jumlah sistem dalam satu variable.

NA =NV 1 + NV 2+ … NV n………………………………………………..(2.2)
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
NVn = Nilai variable ke-n.
GRS merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan
penilaian kinerja karyawan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena
metode ini mudah dikembangkan dan mudah untuk dimodifikasi jika diperlukan
adanya perubahan terhadap kriteria-kriteria yang menjadi bahan penilaian. Skala
penilaian grafik memberikan penilaian yang khas. Disitu didaftarkan ciri-ciri (seperti
mutu dan kehandalan) serta kisaran nilai kinerja (dari yang tidak memuaskan sampai
yang luar biasa memuaskan) untuk masing-masing bawahan dengan melingkari atau
memeriksa skor yang paling baik menggambarkan kinerjanya untuk masing-masing
ciri. Terdapat beberapa alasan mengapa metode ini banyak dipakai secara luas, yaitu:
10

a. Skala penilaian grafik mudah digunakan. Penyedia dapat menilai banyak individu
dalam waktu singkat. Skala-skala ini juga mudah dipahami dan dijelaskan kepada
orang-orang yang dinilai.
b. Metode ini juga mudah dibuat dan dimodifikasi jika dibutuhkan. Skala penilaian
grafik membandingkan kinerja individu terhadap sebuah standar absolut. Penilai
mengevaluasi kinerja berbagai dimensi atau kriteria, seperti kualiatas kerja,
penerimaan kritik, kemauan memikul tanggung jawab dan hal-hal yang serupa
lainnya. Penilai menngunakan skala berupa angka-angka mulai dari rendah
sampai tinggi, dari yang dinilai jelek sampai ke nilai yang baik sekali. Atau dari
kriteria yang tidak memuaskan sampai ke kinerja yang sangat bagus.

2.4 Metode 360 Derajat


Menurut Antonini D (dalam Fariz Sulistyawan 2013: 11) metode 360 derajat
adalah suatu metode penilaian kinerja yang memungkinkan pegawai untuk
memperoleh penilaian dari segala arah, dari atasan, bawahan dan rekan kerjanya.
Cara kerja metode penilaian 360 derajat adalah penilaian seorang pegawai tidak saja
diambil dari penilaian atasan langsung ataupun atasan kedua di atasnya, akan tetapi
juga dimintakan dari rekan sekerja yang satu level maupun dari bawahan langsung
yang bersangkutan kontribusi atau presentase penilaian terbesar tetap berasal dari
atasan langsung dan atasan kedua diatasnya. Manfaat yang akan diperoleh apabila
organisasi di Indonesia menerapkan penilaian 360 derajat adalah semua penilaian
yang diberikan oleh pimpinan, bawahan, rekan sejawat dan diri sendiri dapat
memberikan hasil yang sangat akurat dan obyektif mengenai kinerja pihak yang
dinilai. Semua informasi diperoleh dari berbagai sumber (pimpinan dan rekan
sejawat) dapat menambah keakuratan dan keobyektifan dalam melakukan penilaian
kinerja.
Metode 360 derajat didefinisikan sebagai sebuah metode penilaian kinerja
yang dilakukan oleh berbagai pihak sehingga menghasilkan nilai yang diharapkan
lebih, adil, jujur, dan tepat sasaran dikarenakan semua karyawan yang terlibat dalam
perusahaan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan penilaian bagi setiap
11

individu yang memiliki hubungan kerja di perusahaan tersebut baik itu atasan, rekan
kerja, mitra, anak buah, maupun pelanggan perusahaan tersebut.
Metode 360 derajat ini dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penilaian
dari seluruh karyawan yang terlibat di bagian tersebut dalam perusahaan. Pada proses
penilaian dengan metode Multi-Rater Assessments , hasil penilaian yang diperoleh
berdasarkan survey bersifat rahasia, hasil survey tersebut selanjutnya ditabulasikan
kemudian dibagikan kepada pegawai yang dinilai dan dilakukan oleh manajer
perusahaan.
Tahapan pelaksanaan penilaian kinerja dengan sistem penilaian metode
umpan balik 360 derajat ini adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan kuesioner
Sisem skala dalam Kuesioner yang digunakan untuk sistem penilaian kinerja
360 derajat menggunakan sistem skala 1-4, sedangkan pertanyaan yang akan
diajukan biasanya disesuaikan dengan dimensi yang berhubungan dengan job
performance setiap pekerjaan (contoh: kerjasama dengan kelompok,
kepemimpinan, inisiatif, komunikasi dan lain-lain).
b. Memastikan tingkat kepercayaan dari partisipan
Harus diambil beberapa langkah untuk bisa memastikan kepercayaan
terhadap hasil yang diperoleh dari penggunaan metode 360 derajat tersebut,
misalnya menutupi identitas dari si pemberi jawaban kustioner sehingga hasil
penilaian tidak direkayasa. Hal ini akan memberikan nilai kepercayaan kepeda semua
orang bahwa hasil yang diperoleh apa adanya sesuai dengan yang kinerja seseorang
berdasarkan penilaian responden.
c. Menyediakan pelatihan atau orientasi
Pelatihan dan orientasi untuk proses umpan balik dibutuhkan untuk
kelancaran proses umpan balik tersebut. Dalam pelatihan dan orientasi ini,
karyawan diperkenalkan dengan metode 360 derajat tersebut dan manfaat dari
penggunaan metode 360 derajat tersebut dilaksanakan di organisasi atau
perusahaan.
d. Pengawasan umpan balik dari kuesioner
Mencantumkan instruksi yang jelas sehingga mencegah kesalah pahaman
pada saat proses pengisian kuisioner.
12

e. Analisis data
Analisis data meliputi hasil penilaian rata-rata. Analisis yang dihasilkan
berupa deskripsi dimensi kerja, deskripsi ruang lingkup kerja vs kinerja yang
diharap berupa deskripsi dimensi kerja, deskripsi ruang lingkup kerja vs kinerja
yang diharapkan oleh perusahaan, penilaian kinerja individual dan group atau
divisi kerja dan peringkat organisasi, serta rekomendasi untuk pengembangan di
masa yang akan datang. Analisis data dapat juga meliputi kelebihan serta
kekurangan dari divisi dan organisasi yang nantinya akan mendukung
rekomendasi pelatihan dan pengembangan organisasi.
f. Mengembangkan dan mendistribusikan hasil
Hasil penilaian sebaiknya didiskusikan dengan karyawan terkait dengan
pembahasan kinerja karyawan. Hasil penilaian yang dibahas dengan karyawan
meliputiperbandingan antara, penilaian dari atasan, penilaian diri sendiri dan rata-
rata penilaian dari pihak lain misalnya customers, rekan kerja.

2.5 Flowchart
Menurut Muslim Setyo Rejeki (2013: 451) flowchart merupakan penyajian
yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau
penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari
suatu program. Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir
(flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan
terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Berikut adalah
komponen-komponen dari flowchart:
Tabel 2.1 Komponen-Komponen Flowchart.

NO SIMBOL KETERANGAN

1 Berfungsi sebagai awal dan akhir dari proses flowchart

2 Berfungsi sebagai output dokumen untuk sebuah alur


proses manual atau terkomputerisasi
3 Berfungsi sebagai alur proses input manual

4 Berfungsi sebagai alur proses input terkomputerisasi


13

5 Berfungsi sebagai input yang menggunakan keyboard


6 Berfungsi sebagai penghubung dalam satu halaman
Tabel 2.1 Komponen-Komponen Flowchart (Lanjutan).

NO SIMBOL KETERANGAN

7 Berfungsi sebagai penghubung untuk halaman lain


8 Berfungsi sebagai tanda input dan output

9 Berfungsi sebagai Input atau output dengan disk magentik

10 Berfungsi sebagai Input atau output dengan penyimpanan


akses langsung
11 Berfungsi sebagai alur kerja proses

12 Berfungsi sebagai tanda file atau dokumen yang akan di


arsipkan
13 Berfungsi sebagai input atau output dengan drum magnetik

2.6 Data Flow Diagram (DFD)


Menurut Suroto Adi (2014: 29) DFD merupakan salah satu bentuk
dokumentasi sistem yang menggambarkan proses dalam sistem itu dan komponen-
komponennya, serta arus data atau informasi yang mengalir di antara kompunen-
komponen tersebut. Para analis menggunakan modeling ERD dan DFD untuk
merepresentasikan kebutuhan dan persyaratan sistem secara grafis, namun dalam
penyusunannya tidak secara eksplisit dikaitkan dengan konsep proses bisnis.
Dalam pemodelan DFD, tiga jenis DFD yang biasanya disusun adalah
diagram konteks, diagram nol, dan diagram rinci. Saat penyusunan diagram nol,
proses dekomposisi sistem menjadi sub-sub sistem banyak mendapat kesulitan dan di
antaranya banyak yang tidak mencerminkan kegiatan bisnis yang akan didukungnya.
Berikut adalah tabel dari komponen-komponen Data Flow Diagram:

Tabel 2.2 Komponen-Komponen Data Flow Diagram.

NO SIMBOL KETERANGAN
14

1 Berfungsi sebagai pemrosesan data seperti perhitungan, alur kerja atau


pembuatan sebuah laporan.

Tabel 2.2 Komponen-Komponen Data Flow Diagram (Lanjutan).

NO SIMBOL KETERANGAN

2 Berfungsi sebagai aliran data, dimana aliran data ini mengalir diantara
proses, penyimpanan, dan external entity
3 Berfungsi sebagai penyimpanan data, dapat berupa suatu file atau
database.
4 Berfungsi sebagai, satu kesatuan atau perangkat luar sistem yang bisa
berupa orang atau organisasi

2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)


Menurut Suroto Adi (2014: 29) ERD menggambarkan entity-relationship
model yang merupakan gabungan konsep entitas, atribut,dan hubungan antar entitas,
dan entitas dalam ERD merepresentasikan sesuatu (things) atau benda dalam dunia
nyata. ERD merupakan diagram yang menggambarkan relationship antar entitas
yang relevan dari system interest. Entitas dapat dijelaskan sebagai sesuatu yang
menyebabkan seseorang mengumpulkan data untuk diperoses menjadi informasi
pendukung kegiatan bisnis. Berikut adalah komponen-komponen dari Entity
Relationship Diagram:
Tabel 2.3 Komponen-komponen Entity Relationship Diagram.

NO SIMBOL KETERANGAN

1 Berfungsi sebagai individu atau organisasi mewakili suatu objek


2 Berfungsi sebagai properti yang dimiliki oleh suatu entitas
3 Berfungsi sebagai penghubung antar entitas yang berbeda
4 Berfungsi sebagai penghubung antara relasi dan entitas atau sebaliknya

2.8 Database
Menurut Apriliya Kurniati (2017: 107) database adalah pengumpulan dan
analisa data dengan data sekunder (melalui website yang merujuk pada e-learning
dan ujian online), perancangan database konseptual (perancangan Entitas
15

relationship diagram), perancangan database logikal (perancangan relational


database), perancangan database fisikal (struktur penyimpanan pada file-file
database). Ada beberapa hal yang menjadi tujuan digunakannya database, antara
lain:
a. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar
dalam menyediakan informasi.
b. Menentukan kualitas informasi : data lebih relevan. Informasi dapat dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya.
c. Mengurangi duplikasi data (data redundancy).
d. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability).
e. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar (space).
f. Keamanan data dapat ditingkatkan (security).
g. Mempersingkat waktu pengolahan (tambah, ubah, hapus, dan cari) data (efisien).
h. Data lebih akurat sesuai dengan informasi yang dibutuhkan (accurate).

i. Pembatasan hak akses.

2.9 Hypertext Markup Language (HTML)


Menurut YM Kusuma (dalam Muhamad Tabrani 2017: 31) “HTML atau
Hyper Text Markup Language merupakan suatu Bahasa yang dikenali oleh web
browser untuk menampilkan informasi seperti teks, gambar, animasi bahkan video”.
Untuk dapat membuat website dengan baik maka langkah awal yang harus dilakukan
yaitu mengenal kode-kode dasar HTML yang sering digunakan oleh programmer
web professional. Kode HTML memiliki aturan dan struktur penulisan tersendiri
yang disebut tag HTML. Tag adalah kode yang digunakan untuk memoles (mark-up)
teks menjadi file HTML. Setiap tag diapit dengan tanda kurung runcing. Ada tag
pembuka dan tag penutup, yang membedakan tag penutup ditandai dengan tanda
garis miring (slash) di depan awal tulisannya. Dokumen html merupakan dokumen
yang disajikan dalam web browser dan biasanya hanya untuk menampilkan
informasi maupun interface. Secara umum, dokumen web dibagi menjadi dua bagian,
yaitu head dan body, sehingga setiap dokumen html harus mempunyai pola dasar.
16

2.10 MySQL
Menurut Anhar (dalam Eddy Purwanto 2012: 4) MySQL (MY Structure
Query Language) Adalah salah satu Basis Data Management System ( DBMS ) dari
sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya. MySQL
berfungsi untuk mengolah Basis Data menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat
open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemprograman PHP
juga sangat mendukung dengan Basis Data MySQL.
Sedangkan MySQL merupakan Basis Data yang paling digemari dikalangan
programmer web, dengan alasan bahwa program ini merupakan Basis Data yang
sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data.
Sebagai sebuah Basis Data server yang mampu untuk memenajemen Basis Data
dengan baik, mysql terhitung merupakan Basis Data yang paling digemari dan paling
banyak digunakan dibanding Basis Data lainnya. Selain mysql masih terdapat
beberapa jenis Basis Data server yang juga memiliki kemampuan yang juga tidak
bisa dianggap enteng, Basis Data itu adalah Oracle dan PostgreSQL.

2.11 Hypertext Processor (PHP)


Menurut Anhar (dalam Eddy Purwanto 2012: 4) PHP (Hypertext
preprocessor) yaitu bahasa pemprograman web server-side yang bersifat open
source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada
server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan
untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan
ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini
menyebabkan informasi yang diterima client selalu baru atau up to date. Semua
script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

2.12 XAMPP
Menurut Eddy Purwanto (2012: 5) XAMPP Adalah perangkat lunak bebas,
yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa
program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang
17

terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah
bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP
merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP
dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas.

Anda mungkin juga menyukai