Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pengembangan Asesmen berdasarkan Indikator Kognitif dan Psikomotorik

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Problematika
Pendidikan

DOSEN PENGAMPUH:

Dr. Taslim D. Nur, S.Pd, M.Pd

Dr. Drs Said Hasan, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 13 :

Srimaya Maswara (03102011010)

Megawati Panigfat (03102011023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2021
KATA PENGANTAR

Puji sukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas rahmat dan karuniaNya yang
diberikan kepada kami sehingga Makalah Problematika Pendidikan ini dapat terselesaikan
dengan baik. Tak lupa, kami ucapkan terimakasih atas dukungan rekan rekan semua, makalah
ini disusun untuk membantu didalam mengetahui Problematika Pendidkan yang secara
khusus menjelaskan tentang “Pengembangan Asesmen berdasarkan Indikator Kognitif dan
Psikomotorik” Setelah mempelajari Makalah ini, kita semua akan mengetahui apa yang di
maksud dengan ekosistem.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada para pembaca yang senantiasa mendukung
dan memberikan kritik dan sarannya sehingga kami bisa memperbaiki makalah ini menjadi
lebih baik.

1 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

Bab I : Pendahuluan ............................................................................................................ 4

Bab II : Pembahasan ........................................................................................................... 5

1. Asesmen / Penilaian ................................................................................................ 5


2. Ranah Kognitif ........................................................................................................ 6
3. Ranah Afektif .......................................................................................................... 7
4. Ranah Psikomotorik ................................................................................................ 8

Bab III : Penutupan ............................................................................................................. 15

Kesimpulan ......................................................................................................................... 15

Saran ................................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Hasanah, et.al. dalam Nurhayati, et.al. (2019, hlm. 132) mengemukakan
bahwa asesmen merupakan sebuah kegiatan untuk mengukur pencapaian peserta didik
dari kegiatan hasil belajar.
Sucahyanti, et.al. (2018, hlm. 114) menjelaskan bahwa asesmen merupakan
proses pengumpulan bukti data yang sistematik, berkelanjutan, dan memiliki tujuan.
Adanya asesmen akan memudahkan pendidik dalam menilai atau dalam membuat
keputusan dalam pembelajaran, karena asesmen tidak lepas dari pembelajaran.
Nurgiantoro dalam Audina dan Hariyatmi (2019, hlm. 545) menyatakan bahwa
penilaian merupakan suatu proses yang sistematis dan terstruktur mengenai penafsiran
dan pengumpulan informasi untuk mengetahui seberapa jauh suatu tujuan tercapai

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Asesmen?
2. Apa yang dimaksud dengan indikator kognitif?
3. Apa yang dimaksud dengan indikator psikomotorik?
4. Bagaimana cara untuk mengukur penilaian siswa?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Asesmen
2. Untuk mengetahui indikator kognitif
3. Untuk mengetahui indikator psikomotorik
4. Untuk mengetahui hubungan antara asesmen dengan penilaian pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Assessment (Penilaian)
Menurut Ridwan Abdullah Sani (2014:201) assessment merupakan pengolahan
dan pengumpulan data untuk pengambilan kebijakan suatu program pendidikan.
Assessment menjadi salah satu perangkat pembelajaran sebagai untuk mengukur
keberhasilan proses pembelajaran. Assessment dilakukan dengan menghimpun fakta-
fakta dan dokumen belajar peserta didik untuk melakukan perbaikan program
pembelajaran. Menurut Sarwiji (2011:27) penilaian dapat dijadikan sebagai tolok ukur
keberhasilan program kegiatan dengan melihat tujuan atau kriteria yang ditetapkan.
Aspek-aspek dalam penilaian yaitu penentuan tujuan penilaian, pengumpulan
informasi, penginterpretasian informasi, pengambilan dan keputusan.
Ketercapaian proses penilaian yang dilakukan oleh guru dapat dilihat dari tujuan
penilaian. Menurut Abdul Majid (2014:42) tujuan penilaian antara lain (1)
mengetahui ketercapaian kompetensi peserta didik (2) memantau perkembangan
belajar dan secara langsung dapat mendiagnosa kesulitan belajar siswa (4) sebagai
perbaikan metode, pendekatan dan sumber belajar yang digunakan. Dengan sistem
assessment berbasis media audio visual ini tujuan penilaian dapat segera diketahui
tanpa menunggu satu semester dan memudahkan guru untuk menilai tiga aspek dalam
satu kurun waktu singkat karena hasil dapat diketahui secara langsung.
Assessment dapat dikatakan layak apabila memenuhi prinsip-prinsip
assessment. Validitas dan reliabilitas merupakan prinsip dalam sistem Assessment
(Abdul Majid,2014), validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi sedangkan reliabilitas
berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajek)
memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik berdasarkan Pemendikbud No.104 Tahun 2014 adalah proses
pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah
proses pembelajaran.
Penilaian yang digunakan harus mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Kurikulum 2013 menekankan pada penilaian keseimbangan tiga ranah.
Penilaian yang dilakukan perlu memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor) secara
seimbang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian ini
antara lain: (a) penilaian aspek kognitif dilakukan setelah peserta didik mempelajari
suatu kompetensi dasar dengan indikator yang harus dicapai pada tiap semester dan
pada jenjang satuan pendidikan tertentu (b) penilaian terhadap aspek afektif yang
dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar baik didalam kelas
maupun diluar kelas, dan (c) penilaian terhadap aspek psikomotor dilakukan selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung.

1. Ranah Kognitif (cognitive domain)


Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak. Artinya, segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk ke dalam ranah kognitif. Dapat
dikatakan bahwa ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan akademis peserta didik
yaitu mencakup kegiatan otak (Sudaryono,2012). Taksonomi Bloom ranah kognitif
yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl (Abdul Majid,2014) yakni mengingat
(remember), memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis
(analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create).
a) Mengingat (Remember)
Mengingat adalah usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari ingatan
masa lampau yang dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai masalah
yang kompleks dan konkret.

b) Memahami/mengerti (Understand)
Memahami/mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan
(classification) dan membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan
muncul ketika seorang peserta didik berusaha mengenali pengetahuan yang
merupakan anggota dari kategori pengetahuan tertentu.

c) Menerapkan (Apply)
Menerapkan pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan
suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan
permasalahan. Mengimplementasikan apabila siswa memilih dan
menggunakan prosedur yang belum diketahui.

d) Menganalisis (Analysis)
Menganalisis merupakan memecahkan masalah suatu permasalahan dan
mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari
keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dapat menimbulkan permasalahan.

e) Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian
berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang
biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan
konsistensi. Evaluasi berupa mengecek dan mengkritisi kegagalan
suatu produk.

f) Menciptakan (Creat)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara
bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan
siswa menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa
unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dengan yang sebelumnya.

2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah penilaian yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif menilai sikap peserta didik dengan harapan penguasaan sikap semakin baik
apabila baik dalam penguasaan aspek kognitif. Seperti halnya dalam Biologi bahwa
siswa juga dituntut memiliki sikap baik berupa rasa syukur dengan penciptaan alam
semesta dan sikap baik terhadap manusia (Sudaryono,2012). Taksonomi Bloom
(Sudaryono,2012:46) aspek afektif meliputi:
• Penerimaan
Penerimaan berupa sikap kepekaan terhadap kejadian yang ada di
lingkungan sekitar sehingga dengan sendirinya seseorang memperhatikan
kejadian tersebut.
• Partisipasi
Memberikan reaksi berupa tindakan aktif terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung, sebagai contoh seorang peserta didik yang aktif dalam
mengikuti kegiatan diskusi, selalu memberikan pendapat.
• Penilaian/penentuan sikap
Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu yang
memposisikan diri sesuai dengan penilaian tersebut.
• Organisasi
Kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan
pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam pengembangan suatu
perangkat nilai.
• Pembentukan Pola hidup
Kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan yang dapat diterapkan
dalam kehidupan yang dijalaninya.

3. Ranah Psikomotor
Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu
(Sudaryono,2012). Ranah psikomotor dapat dilihat dari pada saat melakukan diskusi
maupun percobaan atau praktikum. Taksonomi Bloom (Sudaryono,2012:46) aspek
psikomotor meliputi:
• Persepsi
Kemampuan mengenali dan membedakan dua hal yang berbeda dengan
ciri-ciri fisik yang khas. Sebagai contoh, peserta didik dapat mengenali
percobaan apa yang harus dilakukan.
• Kesiapan
Kesiapan dapat dilihat dari keterampilan memulai pembelajaran yang
bersifat jasmani dan rohani. Sebagai contoh dalam percobaan Biologi
peserta didik memiliki keterampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan
yang digunakan.
• Gerakan terbimbing
Kemampuan untuk melakukan suatu gerak-gerik, yang dinyatakan dengan
menggerakkan anggota tubuh. Hal ini biasa dilakukan saat memulai
percobaan. Langkah kerja yang dilakukan masih terbimbing oleh teman
sebaya atau guru.
• Gerakan yang terbiasa
Kemampuan untuk melakukan suatu gerak-gerik dengan lancar, tanpa
memperhatikan lagi contoh yang diberikan.
• Gerakan yang kompleks
Kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri dari
beberapa komponen, dengan lancar, tepat, efisien, yang dinyatakan dengan
suatu rangkaian perbuatan yang yang berurutan serta menggabungkan
beberapa sub keterampilan menjadi suatu keseluruhan gerakan yang teratur.
• Penyesuaian pola gerakan
Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-
gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf
keterampilan yang telah mencapai kemahiran.
• Kreativitas
Kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak gerik yang baru, yang
dilakukan atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Ridwan Abdulloh Sani (2014)
pelaksanaan penilaian diikuti dengan teknik penilaian yang tepat. teknik
penilaian yang harus dilakukan diSekolah yaitu:

1. Penilaian Kompetensi Sikap


Teknik yang digunakan dalam penilaian antara lain:
a. Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
b. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian untuk menilai keadaan
diri sendiri dengan jujur. Peserta didik harus mengetahui
kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Teknik
penilaian ini menggunakan instrumen penilaian berupa lembar
observasi.

c. Penilaian antar peserta didik


Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan
cara saling menilai antara peserta satu peserta didik dengan
peserta didik yang lain. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian antar peserta didik.
d. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas
yang berisi informasi hasil pengamatan tentang peserta didik
berkaian dengan sikap dan perilaku.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
b. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian kompetensi keterampilan didasarkan pada kinerja peserta
didik dalam melakukan pekerjaan seperti melakukan praktikum dengan
urutan yang benar. Kompetensi ini dapat dinilai dengan tes praktik,
projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yag digunakan berupa daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respons berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
b. Proyek meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan
seperti diskusi atau presentasi hasil percobaan baik secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi dari
proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja siswa, kelas,
atau mata pelajaran dibandingkan terhadap tujuan/kriteria/capaian pembelajaran
tertentu.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Pemendikbud No.104 Tahun
2014 adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.
Kurikulum 2013 menekankan pada penilaian keseimbangan tiga ranah.
Penilaian yang dilakukan perlu memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor) secara
seimbang.

B. Saran
Penulis menyarankan agar pembaca mampu mengaplikasikan ilmu yang terdapat
dalam makalah ini dalam kehidupan sehari-hari agar bukan hanya sekedar menjadi
pengetahuan namun juga dapat berguna dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id › ...PDF
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Assessment (Penilaian) Menurut ...

http://repository.unpas.ac.id/50153/7/07%20BAB%20II%20ASESMEN.pdf

https://pdfcoffee.com/asesmen-kognitifafektifpsikomotor-pdf-free.html

http://meldasyahputri.blogspot.com/2015/11/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan.html

https://id.scribd.com/document/482697110/PDF-Asesmen-Kognitif-Afektif-
Psikomotor

Anda mungkin juga menyukai