Anda di halaman 1dari 7

RESUME AKUNTANSI BIAYA

Dosen Pengampu :

I Made Endra Lesmana Putra,SE,M.Si,Ak.CA

Disusun Oleh :

Ni Kadek Ayu Candra Wahyuni ( 2102014373/06 )


Ni Putu Tarisa Suryantari ( 2102014374/07 )
Ni Made Lusi Novita Dewi ( 2102014375/08 )
Made Anggitha Mey Natasya ( 2102014376/09 )
Ayu Diah Harisuci ( 2102014378/10 )

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2022
Akuntansi Produk Bersama

Perusahaan yang menghasilkan produk bersama pada umumnya menghadapi masalah


pemasaran berbagai produknya, karena masing-masing produk tentu mempunyai masalah
pemasaran dan harga jual berbeda. Karena hal itu maka diperlukan pengalokasian biaya
bersama ke masing-masing produk bersama sehingga semua produk dapat diidentifikasi
secara rinci untuk menghasilkan total biaya. Pengalokasian biaya bersama bisa dilakukan
dengan metode-metode di bawah ini : 

1. Metode Nilai Jual Relatif 


Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan
perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. Sedangkan biaya
berbeda-beda sehingga yang dijadikan dasar untuk pengalokasian adalah nilai jual relatif
yaitu perbandingan satu produk dari produk yang lain.

Contoh dalam metode ini adalah : 


Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Selaras Maju selama satu periode akuntansi adalah
Rp 750.000, jumlah dan harga jual per satuan produk seperti dalam Tabel 9.1, maka dapat
dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke masing-masing produk dan harga pokok
produk per kg (Tabel 9.1kolom penyelesaian). 

2. Metode Satuan Fisik 


Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa biaya suatu produk tergantung
kepada kuantitas bahan baku yang terdapat dalam masing-masing produk. Satuan fisik yang
digunakan adalah volume, berat atau ukuran yang lain. Apabila terdapat perbedaan satuan,
maka harus diubah dulu ke dalam ukuran bersama atau satuan ekuivalen.

Contoh dalam metode ini adalah : 


Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Tyas Sejati selama satu periode akuntansi untuk
pengolahan minyak bumi adalah sebesar Rp 15.000.000, dan kuantitas produk bersama
seperti dalam Tabel 9.2 maka dapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke
masing-masing produk dan harga pokok produk per kg. (Tabel 9.2 kolom penyelesaian)

3. Metode Rata-Rata Biaya Per Satuan 


Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa semua produk dihasilkan dari proses
yang sama, maka tidak mungkin biaya untuk memproduksi satu satuan produk berbeda satu
sama lain. Metode ini cocok digunakan untuk beberapa macam produk yang sama tapi
mutunya berlainan. 
Rumus :
Contoh dalam metode ini adalah : 
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Milenia Selaras selama satu periode akuntansi
untuk pengolahan suatu bahan adalah sebesar Rp 27.000.000, dan kuantitas produk bersama
adalah seperti dalam Tabel 9.3, maka dapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke
masing-masing produk dan harga pokok produk per kg. (Tabel 9.3 kolom penyelesaian)

4. Metode Rata-Rata Tertimbang 


Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa semua produk dihasilkan dari proses
yang sama, namun jumlah bahan, sulitnya pembuatan, waktu yang dikonsumsi dan
pembedaan jenis tenaga kerja yang dipakai untuk tiap jenis produk yang dihasilkan. Jika yang
dipakai sebagai penimbang adalah harga jual produk maka metode alokasinya disebut metode
nilai jual relatif. 

Contoh dalam metode ini adalah : 


Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Hasta selama satu periode akuntansi untuk
pengolahan suatu bahan adalah sebesar Rp 6.450.000, dan kuantitas produk bersama adalah
seperti dalam Tabel 9.4, makadapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke
masing-masing produk dan harga pokok produk per kg. (tabel 9.4 kolom penyelesaian)

5. Metode Nilai Pasar Hipotesis 


Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan
perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. Hanya karena
terdapatnya biaya pengolahan yang terpisah untuk tiap produk, maka harga jual yang
digunakan adalah harga jual pada titik pemisahan (splitoff point) yang bersifat dugaan.
Karena itu nilai pasar atau nilai jual ini bersifat hipotesis.
Contoh dalam metode ini adalah : 
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Selalu Semangat selama satu periode akuntansi
untuk pengolahan suatu bahan adalah sebesar Rp 4.000.000, (biaya bahan baku; gaji dan
upah; BOP yang dibebankan = Rp 1.500.000; 1.000.000; 1.500.000) dan kuantitas produk
bersama (A=600;B=800) dan yang terjual (A=300; B= 500), harga jual 120 % dari harga
pokok adalah seperti edalam Tabel 9.5, maka dapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya
bersama ke masing-masing produk dan harga pokok produk per kg.(Tabel 9.5 kolom
penyelesaian)

Adapun jurnal akuntansiu biayanya adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai