Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan Media Komik… (Ardy Fajar Setyawan) 1

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK AKSARA JAWA DALAM


PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI KELAS V
SD NEGERI BAWANG KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG

ARTIKEL JURNAL

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Ardy Fajar Setyawan
NIM 10108241089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JANUARI 2015
Pengembangan Media Komik… (Ardy Fajar Setyawan) 1
Pengembangan Media Komik… (Ardy Fajar Setyawan) 1

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK AKSARA JAWA DALAM


PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI KELAS V SD NEGERI BAWANG
KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG

DEVELOPMENT OF AKSARA JAWA COMIC MEDIA IN JAVA LANGUAGE LEARNING IN


FIFTH GRADE SD NEGERI BAWANG, PAKIS, MAGELANG

Oleh: ardy fajar setyawan, uny


ardylauliet@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media komik aksara Jawa yang layak untuk digunakan
sebagai media alternatif pembelajaran bahasa Jawa di SD Negeri Bawang Kecamatan Pakis Kabupaten
Magelang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (development research) mengacu pada
model yang dikembangkan oleh Borg dan Gall. Penelitian dilakukan dengan langkah: studi pendahuluan,
perencanaan, pengembangan produk media dan validasi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, uji coba
lapangan, penyempurnaan produk. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan angket.Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil validasi ahli materi
mendapat skor rata-rata 5.Hasil validasi ahli media mendapat skor rata-rata 4,4. Hasil uji coba satu-satu
mendapat skor rata-rata 3,78. Hasil uji coba kelompok kecil mendapat skor rata-rata 3,76. Hasil uji coba
lapangan mendapat skor rata-rata 4,08 menggunakan skala lima. Dari hasil uji coba tersebut media komik aksara
Jawa layak untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Jawa.

Kata kunci: pengembangan media komik, aksara Jawa, pembelajaran bahasa Jawa

Abstract
This research is aimed to produces aksara Jawa comic media that is suitable used as alternative media in Java
language learning in SD Negeri Bawang, Pakis, Magelang. This study used development research that
referenced at Borg and Gall model. Steps of this research: preliminary study, planning, media product
development and validation, one by one test, small group test, field test, and finishing product. Instrument used
to collected data were interview directions, observation directions, and questionnaire. Results showed that the
result of validation matery expert got average score 5. The result of validation media expert got average score
4,4. The result of one by one test got average score 3,78. The result of small group test got average score 3,76.
The result of field test got average score 4,08 with five scale. From the result of that tests aksara Jawa comic
media is suitable used in Java language learning.

Keywords: comic media development, aksara Jawa, Java language learning

PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 lokal.Muatan lokal adalah mata pelajaran
menjelaskan bahwa “Pendidikan nasional tambahan yang diselenggarakan oleh lembaga
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila pendidikan daerah.Pemerintah daerah diberikan
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai- sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, masing.
dan tanggap terhadap tuntutan zaman”. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Pendidikan nilai-nilai budaya bangsa di Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010, mata
Indonesia telah terintegrasi ke dalam mata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa wajib
pelajaran tertentu, misalnya muatan dilaksanakan pada jenjang pendidikan SD/MI,
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke IV Januari 2015

SMP/MTs, dan SMA/MA. Kegiatan mempelajari aksara Jawa. Hal ini dibuktikan
pembelajaran mengacu pada kurikulum dan dengan seluruh siswa yang mengikuti tes saat
kompetensi dasar yang telah disusun oleh tim studi pendahuluan hanya bisa menulis dan
pengembang kurikulum. Kurikulum bahasa membaca aksara Jawa hingga aksara
Jawa memuat empat aspek keterampilan legena.Minat siswa untuk belajar aksara Jawa
berbahasa, yaitu mendengar, berbicara, juga masih kurang, hal ini dibuktikan dengan
membaca, dan menulis.Aspek membaca dan sebagian besar siswa mengeluh ketika guru
menulis, diajarkan dengan menggunakan huruf meminta siswa untuk menulis aksara Jawa.
Latin dan menggunakan aksara Jawa. Menumbuhkan kembali minat siswa
Aksara Jawa memiliki bentuk yang unik, untuk belajar aksara Jawa sangat penting,
danmemiliki bentuk yang berbeda dari huruf karena aksara Jawa merupakan warisan budaya
Latin.Aksara Jawa jarang digunakan dalam yang harus dijaga dan dilestarikan. Salah satu
kehidupan sehari-hari.Hal tersebut sesuai cara untuk menumbuhkan kembali minat siswa
dengan pernyataan Koentjaraningrat (1984: dalam pembelajaran adalah dengan
20), penggunaan aksara Jawa dalam kehidupan menggunakan media pembelajaran yang
sehari-hari dapat dikatakan sangat jarang menarik.
digunakan pada saat ini.Permasalahan inilah Media pembelajaran yang dapat
yang menyebabkan siswa kurang mengenal dijadikan alternatif dalam pembelajaran adalah
aksara Jawa, bahkan minat siswa untuk belajar media komik.Nana Sudjana & Ahmad Rivai
aksara Jawa bisa dikatakan cukup rendah. (2011: 64), mengemukakan bahwa komik
Berdasarkan hasil observasi dan adalah suatu bentuk kartun yang
wawancara dengan Kepala Sekolah dan Wali mengungkapkan karakter dan memerankan
Kelas V SD Negeri Bawang, Kecamatan Pakis, suatu cerita dalam urutan yang erat,
Kabupaten Magelang pada tanggal 6 dan 28 dihubungkan dengan gambar, dan dirancang
Februari 2014, sarana dan prasarana yang untuk memberikan hiburan.
mendukung pembelajaran bahasa Jawa di Media komik memiliki banyak
sekolah masih kurang, khususnya untuk materi keunggulan, yaitu komik mampu
aksara Jawa. Pihak sekolah mengakui bahwa memperlihatkan secara simbolik dan artistik
sekolah hanya memiliki satu jenis buku dan suatu objek atau situasi secara jelas.Media
sebuah poster aksara Jawa berukuran A3 yang komik juga mudah untuk diperbanyak dengan
biasa digunakan dalam harga yang relatif murah.Media komik dicetak
pembelajaran.Kurangnya sarana dan prasarana pada kertas, sehingga mudah dipelajari
akan berakibat pada proses pembelajaran kapanpun dan di manapun. Keunggulan lain
menjadi kurang efektif. dari media komik adalah tidak memerlukan alat
Permasalahan lain yang muncul adalah lain saat digunakan, sehingga media komik
aksara Jawa siswa merasa kesulitan untuk
Pengembangan Media Komik… (Ardy Fajar Setyawan)3

dapat digunakan di sekolah yang memiliki


sarana dan prasarana terbatas.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Prosedur Penelitian
dilaksanakan penelitian pengembangan media Penelitian ini menggunakan 9 langkah
komik aksara Jawa dalam pembelajaran bahasa pengembangan sesuai dengan desain
Jawa kelas V di SD Negeri Bawang. pengembangan Borg dan Gall. Langkah-
Penggunaan media ini belum pernah diterapkan langkah tersebut adalah sebagai berikut. 1)
pada pembelajaran, dan akan dicobakan pada Studi Pendahuluan (Research and Information
kelas V di SD Negeri Bawang, Kecamatan Collecting); 2) Merencanakan Penelitian
Pakis, Kabupaten Magelang. Judul dari (Planning); 3) Pengembangan Desain (Develop
penelitian ini adalah “Pengembangan Media Premilinary of Product); 4) Uji coba satu-satu
Komik Aksara Jawa dalam Pembelajaran (one-to-one evaluation); 5) Revisi I; 6) Uji
Bahasa Jawa Kelas V di SD Negeri Bawang, coba kelompok kecil (Small Group
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang”. Evaluation); 7) Revisi II; 8) Uji coba lapangan
(Field Trial); 9) Revisi Akhir.
METODE PENELITIAN Validasi ahli media dan ahli materi
Jenis Penelitian dilakukan sebelum pelaksanaan uji
Penelitian dan pengembangan (research coba.Validasi media dilakukan untuk menilai
and development) merupakan jenis penelitian kelayakan media komik aksara Jawa yang
yang berorientasi pada produk.Desain dikembangkan agar dapat digunakan dalam
penelitian menggunakan tahap pengembangan pembelajaran Bahasa Jawa.Media divalidasi
Borg dan Gall. oleh ahli media sesuai dengan bidang dan
kompetensinya, yaitu Suyantiningsih, M. Ed.
Waktu dan Tempat Penelitian dosen Teknologi Pendidikan FIP UNY.
Peneltian dilaksanakan pada bulan Validasi materi oleh ahli materi
Oktober 2014 di Kelas V SD Negeri Bawang dilakukan untuk menilai media yang
Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, Jawa dikembangkan dari segi materi, konsep, dan
Tengah. kesesuaian dengan standar kompetensi dan lain
sebagainya.Untuk materi divalidasi ahli materi
Subjek Penelitian sesuai dengan bidang dan kompetensinya, yaitu
Uji coba dilakukan pada kelas V SD N Dra. Hesti Mulyani, M. Hum. dosen Bahasa
Bawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten Jawa FBS UNY.
Magelang.Responden adalah seluruh populasi Setelah media divalidasi oleh ahli
siswa kelas V SD N Bawang.Siswa yang materi dan ahli media, maka media akan
digunakan sebagai subjek penelitian diujicobakan. Uji coba dilakukan adalah (1) Uji
pengembangan ini sebanyak 33 siswa. coba satu-satu (one-to-one evaluation); (2) Uji
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke IV Januari 2015

coba kelompok kecil (Small Group


Evaluation); (3) Uji coba lapangan (Field HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Trial). A. Hasil Penelitian
1. Validasi Materi
Teknik Pengumpulan Data Validasi dilakukan sebanyak 4 kali dan
Data yang dikumpulkan dalam validasi terakhir mendapatkan hasil rata-rata
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan skor 5 dan termasuk dalam kategori sangat
teknik observasi, wawancara, dan angket. baik. Materi yang terdapat dalam media komik
aksara Jawa dalam kategori Sangat Baik layak
Teknik Analisis Data untuk diujicobakan tanpa revisi.
Teknik analisis data kuantitatif dalam
penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. 2. Validasi Media
Skor yang diperoleh, kemudian dikonversikan Validasi media dilakukan sebanyak 4
menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan kali dan validasi terakhir mendapatkan hasil
rumus sebagai berikut (Eko Putro Widoyoko, rata-rata skor 4,4 dan termasuk dalam kategori
2010: 238) sangat baik. Media termasuk dalam kategori
sangat baik layak untuk diujicobakan tanpa
Tabel 1 Konversi Data Kuantitatif revisi.

Rumus Rerata Klasifikasi 3. Uji Coba satu-satu


Skor Setelah dilakukan validasi, maka media
X >Xi + 1,8 x sbi >4,2 Sangat
Baik diujicobakan.Uji coba satu-satu dilaksanakan
Xi + 0,6 x sbi < X ≤ >3,4 – 4,2 Baik pada tanggal 15 Oktober 2014 yang melibatkan
Xi + 1,8 x sbi
Xi - 0,6 x sbi < X ≤ >2,6 – 3,4 Cukup tiga orang siswa.
Xi + 1,8 x sbi Berdasarkan data angket, komik aksara
Xi – 1,8 x sbi < X ≤ >1,8 – 2,6 Kurang
Xi + 0,6 x sbi Jawa ini mendapatkan skor 3,78 termasuk
X ≤ Xi - 1,8 x sbi ≤1,8 Sangat dalam kategori “Baik”. Ketiga siswa tersebut
Kurang
menilai komik aksara Jawa ini dengan kriteria
baik.
Keterangan :
Xi (Rerata ideal) = ½ (skor maksimum ideal +
skor minimum ideal) 4. Revisi I
Pada revisi I dilakukan penambahan
Sbi (Simpangan baku ideal) = 1/6 (skor
pengenalan karakter yang pada cetakan
maksimum ideal – skor minimum ideal)
sebelumnya belum ada. Hal ini dilakukan
X = Skor empiris
karena ada siswa yang masih bertanya tentang
siapa karakter yang ada dalam komik.
Pengembangan Media Komik… (Ardy Fajar Setyawan)5

5. Uji Coba Kelompok Kecil dilakukan karena pengenalan karakter


Setelah dilakukan revisi I, maka media sebelumnya masih kurang rapi.
diujicobakan pada kelompok kecil.Uji coba
kelompok kecil dilaksanakan pada tanggal 16 9. Deskripsi Hasil Pengembangan Produk
Oktober 2014. Pengembangan media komik aksara Jawa
Uji coba kelompok kecil melibatkan melalui beberapa tahap.Tahap yang pertama
sepuluh orang siswa kelas V. Siswa diberi adalah melakukan studi pendahuluan untuk
pengarahan tentang kegiatan yang akan mengetahui kebutuhan media dalam
dilaksanakan sebelum menggunakan media pembelajaran aksara Jawa kelas V di SD
komik aksara Jawa. Uji coba dibuat kelompok Negeri Bawang.Tahap kedua adalah melakukan
kecil dengan anggota lima orang siswa agar perencanaan penelitian, diantaranya adalah
siswa mudah untuk mengubah aksara Jawa merumuskan tujuan pengembangan media
menjadi tulisan Latin. Berdasarkan data angket, komik aksara Jawa, perencanaan media,
media komik aksara Jawa ini mendapatkan skor illustrator.Kemudian tahap yang ketiga adalah
3,76 termasuk dalam kategori “Baik”. melakukan pengembangan produk sesuai
dengan perencanaan.
6. Revisi II Setelah prototipe media sudah siap,
Setelah dilaksanakan uji coba kelompok prototipe media harus melalui uji kelayakan,
kecil, media komik aksara Jawa kemudian maka dilakukan validasi ahli media dan ahli
dilakukan revisi. Pada revisi II dilakukan materi.Validasi media pada tahap pertama
perbaikan pada petunjuk penggunaan media mendapatkan skor rata-rata 2,93 dengan
yaitu ditambahkan kalimat “yaiku kategori “cukup”. Setelah dilakukan revisi
aksaralegena, pasangan, lan sandhangan.” dilakukan validasi media tahap dua dan
mendapatkan skor 3,2 dengan kategori
7. Uji Coba Lapangan “cukup”. Setelah dilakukan revisi kembali
Uji coba lapangan dilaksanakan pada dilakukan validasi media tahap tiga dan
tangga 22 Oktober 2014 dengan menggunakan mendapatkan skor 3,47 dengan kategori
20 orang siswa kelas V. Berdasarkan data “Baik”. Karena masih ada beberapa hal yang
angket, media komik aksara Jawa ini harus diperbaiki, maka dilakukan revisi
mendapatkan skor 4,08 termasuk dalam kemudian dilakukan validasi tahap ke empat
kategori “Baik”. dan diperoleh skor 4,4 dan masuk dalam
kategori “sangat baik”. Setelah validasi media
8. Revisi Akhir tahap keempat media sudah siap untuk diuji
Pada revisi akhir dilakukan perbaikan cobakan tanpa revisi.
pada pengenalan tokoh komik. Hal ini Validasi materi pada tahap satu
memperoleh skor 3,27 dengan kategori
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke IV Januari 2015

“Cukup”. Kemudian setelah dilakukan revisi, kategori “baik”. Dengan berbagai


media kembali divalidasi. Pada validasi materi pertimbangan kemudian dilakukan revisi I pada
tahap dua ini diperoleh skor 3,27 dengan media komik aksara Jawa, yaitu penambahan
kategori “Cukup”. Karena masih ditemukan pengenelan karakter komik.
beberapa kesalahan maka dilakukan revisi, Uji coba selanjutnya adalah uji coba
kemudian dilanjutkan dengan validasi materi kelompok kecil yang dilaksanakan dengan
tahap tiga dan diperoleh skor 4 dengan kategori sepuluh siswa kelas V. Dari uji coba kelompok
“Baik”.Setelah dilakukan revisi, prototipe kecil diperoleh skor rata-rata total 3,76 dengan
kembali divalidasi dan memperoleh skor 5 kategori “baik”. Setelah uji coba kelompok
dengan kategori “Sangat Baik”. kecil selesai maka dilakukan analisis data yang
diperoleh. Dari data tersebut ditemukan
B. Pembahasan permasalahan indikator keempat yaitu
Hasil validasi ahli media tahap I kemudahan memahami materi memperoleh
diperoleh skor 2,93 dengan kategori “cukup”. skor yang cukup rendah yaitu 2,5 termasuk
Hal ini terjadi karena prototipe yang dihasilkan dalam kategori “kurang”. Tujuan utama dari
masih banyak yang harus diperbaiki. Dari saran pembuatan media ini adalah membantu siswa
yang diberikan oleh ahli media diketahui dalam memahami materi yang diajarkan.Hal ini
bahwa konsistensi karakter masih kurang, sesuai dengan pendapat Levie and Lenz
sebagai contoh yaitu pakaian yang dikenakan (Arsyad, 2007: 16) bahwa salah satu fungsi
karakter pada cover berbeda dengan pakaian media adalah fungsi kognitif yaitu untuk
yang dikenakan karakter pada panel cerita. Hal membantu siswa memahami materi yang
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh diajarkan.Untuk mengatasi masalah tersebut
Azhar Arsyad (2013: 103) bahwa terdapat sebelum dilaksanakan uji coba siswa harus
beberapa prinsip yang harus diperhatikan diberi penjelasan mengenai penggunaan aksara
dalam proses desain, salah satunya adalah Jawa. Selain itu pada revisi tahap II kompetensi
keterpaduan. Keterpaduan mengacu pada unsur belajar pada komik diperjelas karena poin ini
visual yang ketika diamati akan berfungsi memperoleh skor 3,3 yaitu masuk kategori
secara bersama-sama. Maka pada saat revisi cukup.
dilakukan perubahan warna dan detail dari Uji coba lapangan dilaksanakan dengan
setiap karakter sehingga lebih konsisten. dua puluh siswa kelas V. dari uji coba lapangan
Setelah dilakukan validasi ahli, media dieperoleh penilaian siswa dengan skor rata-
komik aksara Jawa dinyatakan siap untuk diuji rata 4,08 dengan kategori “baik”. Setelah uji
cobakan.Uji coba satu-satu dilaksanakan coba lapangan, media komik aksara Jawa
dengan tiga orang siswa kelas V SD Bawang. dilakukan revisi akhir pada bagian pengenalan
Dari uji coba satu-satu siswa memberikan karakter.Hal ini dilakukan untuk merapikan
penilaian dengan rata-rata skor 3,78 dengan pengenalan karakter yang sebelumnya belum
Pengembangan Media Komik… (Ardy Fajar Setyawan)7

begitu rapi.dengan selesainya revisi akhir, yang tersedia. Selain itu juga harus
maka media komik aksara Jawa telah selesai memperhatikan langkah pengembangan yang
dikembangkan. harus dilakukan. Penelitian pengembangan ini
Secara keseluruhan proses menggunakan desain pengembangan Borg dan
pengembangan media komik aksara Jawa Gall dengan sepuluh langkah pengembangan
selalu memperhatikan kriteria yang yaitu, studi pendahuluan, perencanaan,
disampaikan oleh Rudi Susilana dan Cepi pengembangan, uji coba satu-satu, revisi tahap
Riyana (2008: 69-72). Beberapa kriteria dalam I, uji coba kelompok kecil, revisi tahap II, uji
pemilihan sebuah media pembelajaran yaitu coba lapangan, revisi tahap III, diseminasi.
kesesuaian dengan tujuan, kesesuaian dengan Dengan mengikuti kesepuluh langkah tersebut
materi pembelajaran, kesesuaian dengan maka media komik aksara Jawa yang
karakteristik pembelajaran atau siswa, dihasilkan menjadi layak untuk digunakan pada
kesesuaian dengan teori, kesesuaian dengan pembelajaran aksara Jawa pada kelas V SD
gaya belajar siswa, kesesuaian dengan kondisi Negeri Bawang kecamatan Pakis, Kabupaten
lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu Magelang.
yang tersedia. Dengan perolehan nilai dari
DAFTAR PUSTAKA
validasi dan uji coba dengan kategori baik dan
sangat baik, maka media komik aksara Jawa Azhar Arsyad. (2013). Media
Pembelajaran.rev.ed. Jakarta: PT
layak untuk digunakan dalam pembelajaran
RajaGrafindo Persada.
Bahasa Jawa di kelas V SD N Bawang,
Eko Putro Widoyoko. (2010). Evaluasi
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Program Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
SIMPULAN Koentjaraningrat.(1984). Kebudayaan Jawa.
Berdasarkan hasil penelitian, maka Jakarta: PN Balai Pustaka.

diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Untuk Nana Sudjana & Ahmad Rifai.(2011). Media
menghasilkan media komik aksara Jawa yang Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
layak digunakan pada kelas V SD Negeri
Rudi Susiliana & Cepi Riyana. (2008). Media
Bawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten
Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Magelang harus diperhatikan berbagai hal, Prima.
yaitu kesesuaian dengan tujuan, kesesuaian Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah
dengan materi pembelajaran, kesesuaian Nomor 4235/5/2010 Tentang Muatan
Lokal.
dengan karakteristik pembelajaran atau siswa,
kesesuaian dengan teori, kesesuaian dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Pendidikan
gaya belajar siswa, kesesuaian dengan kondisi Nasional.
lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu

Anda mungkin juga menyukai