Anda di halaman 1dari 16

Assalamu’alaikum Wr.

Wb
KEMAMPUAN MEMERANKAN ISI
FABEL CICI DAN SERIGALA MELALUI
METODE ROLE PLAYING PADA SISWA
KELAS VII SEMESTER II MTs NEGERI
2 PESAWARAN

Oleh
Diah Agustin Indrawati
ABSTRAK
Pasca-observasi dan wawancara guru bidang studi pada MTs Negeri 2 Pesawaran diperoleh
keterangan bahwa 58% siswa memliki kemampuan rendah dalam memerankan fabel. Hal ini
banyak dipengaruhi karena siswa sering melakukan kesalahan dan mengalami gangguan, seperti:
ketidaktepatan mimik, gugup, dan malu untuk tampil berbicara di depan teman-temannya.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengadakan penelitian tentang kemampuan siswa dalam
memerankan cerita fabel, dengan mengangkat rumusan masalah “Bagaimana tingkat
kemampuan siswa dalam memerankan isi fabel melalui metode Role Palying pada Siswa Kelas
VII MTs Negeri 2 Pesawaran semester genap tahun 2018-2019?” Tujuan penelitian ini secara
umum untuk memperoleh informasi tingkat kemampuan siswa dalam memerankan cerita.
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII terbagi atas 4 kelas dengan jumlah total ada 126
siswa. Penetapan sampel penelitian ini adalah dengan teknik cluster random sampling atau
pengambilan satu kelas secara acak. Sampel yang diambil kelas VII B yang berjumlah 31 siswa.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes
yang diberikan kepada siswa adalah sebuah teks cerita kemudian siswa memerankannya. Aspek-
aspek yang dinilai untuk mengukur kemampuan siswa dalam bermain peran yaitu (1) tokoh, (2)
orientasi, (3) komplikasi (4) resolusi, (5) koda. Pengolahan data dilakukan dengan cara mencari
nilai rata-rata berdasarkan hasil tes siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata
tingkat kemampuan siswa dalam memerankan cerita fabel 67% dari berbagai indikator yaitu
tokoh 69,8%, orientasi 67,7%, komplikasi 70,9%, resolusi 66,6% dan koda 59,1%. Berdasarkan
hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa kemampuan rata-rata siswa
kelas VII MTs Negeri 2 Pesawaran semester genap 2018-2019 dalam memerankan isi fabel
berdasarkan tokoh, orientasi, komplikasi, resolusi, koda, yaitu 67%.
BAB I
PENDAHULUAN
Peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Mutia Kurniawati, M.Pd.
selaku guru bahasa Indonesia di MTs Negeri 2 Pesawaran dengan
Kompetensi Dasar 4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat
yang dibaca dan didengar, masih ditemui banyak siswa kelas VII
semester II yang masih kesulitan dalam mencapai kriteria ketuntasan
yang ditetapkan pada sekolah tersebut pada semester genap yaitu (70).
Banyaknya siswa yang belum mencapai ketuntasan dapat dilihat sebagai
berikut:
Penyebab rendahnya kemampuan siswa dikarnakan banyak
siswa yang melakukan kesalahan dan hambatan saat berbicara.
Saat siswa diminta berbicara di depan teman sekelasnya,
sebagian siswa melakukan kesalahan aspek kebahasaan seperti
ketidaktepatan ucapan, pilihan kata, intonasi, dan
ketidaktepatan mimik, dan gugup sehingga berbicara
mengalami ketidaklancaran. Masalah tersebut terjadi diduga
karena pembinaan aktivitas berbicara kurang diperhatikan.

Maka perlu diupayakan oleh guru dengan menerapkan metode-metode


pendukung lainnya agar siswa dapat mencapai ketuntasan belajar yang
maksimal. Salah satu metode yang dapat diterapkan yaitu metode Role
Playing.
Metode Role Playing merupakan cara yang tepat bagi siswa untuk belajar
berlatih berbicara di kelas, mengungkapkan perasaan melalui gerakan-
gerakan serta ekspresi wajah, sehingga keterampilan berbicara siswa
semakin meningkat.
Masalah dan
Fokus Masalah Tujuan
Penelitian
Bagaimanakah
kemampuan siswa Tujuan penelitian
dalam memerankan isi ini untuk
fabel “Cici dan
Serigala” MTSNegeri 2 mengetahui
Pesawaran kelas VII kemampuan
semester genap tahun siswa dalam
ajaran 2018-2019 dalam
memerankan isi fabel? memerankan isi
fabel pada siswa
kelas VII
Manfaat Penelitian

Bagi Siswa
• Dari penelitian ini diharapkan mampu melatih
siswa untuk bermain peran isi fabel dengan baik
dan benar.

Bagi Guru
• Menjadi bahan masukan dan acuan bagi para Guru
bahasa Indoensia yang mengajar di kelas VII terutama
yang mengajarkan materi memerankan isi fabel dengan
menggunakan metode role playing.

• Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat


Bagi Sekolah digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan
kualitas pengajaran di sekolah khususnya mata
pelajaran Bahasa Indonesia.

• Hasil penelitian ini dapat mengembangkan wawasan

Bagi Peneliti dan pengalaman bagi peneliti, khususnya pada materi


pelajaran memerankan isi fabel dengan menggunakan
metode role playing.
Kerangka Pikir
KEMAMPUAN MEMERANKAN ISI FABEL “CICI DAN
SERIGALA” MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA
SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs NEGERI 2
PESAWARAN TAHUN AJARAN 2018-2019

Indikator:
•Tokoh dan penokohan
•Orientasi
•Komplikasi
•Resolusi
•Koda
BAB III
METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian Informan Penelitian


Lokasi penelitian ini Peneliti memperoleh informasi
dilakukan di MTs Negeri 2 dari guru bidang studi Bahasa
Pesawaran, yang berlokasi Indonesia yaitu Ibu Mutia
di Jl. H. Subeki Gunung Rejo Kurniawati, M.Pd tentang jumlah
Kecamatan Waylima siswa yang terdapat di MTs Nerger
Kabupaten Pesawaran. 2 Pesawaran kelas VII yang terbagi
Dalam penelitian ini, yang atas empat kelas. Pada kelas VII
menjadi objek penelitian
berjumlah 31 sampai 32 per kelas
adalah siswa kelas VII
sehingga jumlah total keseluruhan
semester II tahun pelajaran
terdapat 126 siswa.
2018-2019.
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi •126 siswa

Sampel •31 siswa

Teknik •cluster random sampling


Sampling
Teknik Pengambilan Data

Observasi Tes
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dengan memperhatikan jumlah skor yang dicapai
maka dapat dihitung kemampuan rata-rata dalam
Memerankan Isi Fabel Cici dan Srigala Melalui
Metode Role Playing Siswa Kelas VII Semester
Genap MTs Negeri 2 Pesawaran , yaitu: P = x 100 %
= 67%. Dengan demikian, skor rata-rata siswa 67%
dapat dipahami bahwa rata rata kemampuan siswa
dalam memerankan isi fabel cici dan srigala melalui
metode Role Playing, berada pada interval 60-74
termasuk dalam kategori cukup.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap 31 siswa, dapat disimpulkan bahwa
terdapat 19 siswa yang memiliki kategori tuntas dan 12 siswa memiliki
kategori tidak tuntas. Dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa yaitu 93
dan nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 0. Berdasarkan hasil
pembahasan dalam penelitian ini dapat peneliti simpulkan bahwa
Kemampuan memerankan isi fabel cici dan srigala melalui metode role
playing diperoleh rata-rata kemampuan siswa kelas VII semester genap MTs
Negeri 2 Pesawaran tahun pelajaran 2018-2019 dalam kategori cukup, yaitu
P = x 100 % = 67%. Dengan demikian, skor rata-rata siswa 67% dapat
dipahami bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam memerankan isi fabel
berada pada interval 60-74 termasuk dalam kategori cukup.
Saran

Bagi Guru
•Penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan masukan bagi guru mata
pelajaran bahasa Indonesia dalam pembelajaran di kelas menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi, salah satunya dengan menggunakan metode Role
Playing, dengan adanya metode ini siswa dapat meningkatkan belajar siswa
agar bisa lebih memahami materi pembelajaran lebih aktif dan berani.

• Sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan


prasarana yang mendukung pembelajaran,
Bagi Sekolah contohnya seperti LCD agar siswa dapat belajar
dan melihat vidio dengan nyaman dan
bersemangat dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.

• Siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran

Bagi Siswa hendaknya memahami materi yang disampaikan


dan lebih menunjukkan penghayatan peran agar
situasi pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan pada saat bermain peran.
Daftar Pustaka
BurhanNurgiyantoro. (2010). SastraAnak.Yogyakarta: GadjahMada University Sri Iswanti. (2017). “Modul Pengayaan Bahasa Indonesia unutuk
Press. SMP/MTs Kelas VII”
   
..................................... (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta : Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan
Universitas Negeri Yogyakarta.
R&D. Bandung: Alfabeta.
 
 
Fairul Zabadi, Sutejo. (2014). Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan.
Jakarta: Pusat kurikulum dan perbukuan, balitbang, kemdikbud. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
  Praktik (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Hartati, Tri, Widiyantoi, Oktarina N. (2012). “Penerapan Model Pembelajaran
Bermain Peran (Role Playing) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Titik Harsiati, Agus Trianto, dan E. Kosasih. (2013). Bahasa
Ekonomi”. Econimic Education Analysis Journal 1 (1). 1-6. Indonesia (edisi revisi). Jakarta: Pusat Kurikulum dan
  Perbukuan, Belitbang, Kemdikbud.
Hasanuddin. (2015). Drama Karya Dalam Dua Dimensi (edisi revisi). Bandung: Windy Wiranty. (2017). “Memerankan Tokoh Dalam Pementasan
CV Angkasa. Drama Dengan Metode Role Playing Dan Media Film”. Jurnal
  Edukasi 15 (1). 143-144.
Jumanta Hambadayana. (2017). Model  
danMetodePembelajaranKreatifdanBerkarakter.Bogor: Ghalia
Yustinah. (2013). Produktif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Indonesia.
   
Riris. (2017). Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Obor Indonesia. ........ (2018). Arti Kata Berperan Makna Pengertian dan Definisi
  Dari Berperan (online). Tersedia: https
://www.apaarti.com/berperan.html
Rudi Adi Nugroho. (2010). “PeningkatanKemampuanMemerankanTokoh
Drama DenganMenggunakanTeknikBermain Drama Rendra”. Tesis.  
Program StudiPendidikanBahasa Indonesia. Surakarta:
UniversitasSebelasMaret.
 
Sha’adhah Z, Hobri, Setiawan T.B. (2013). “Penerapan Metode Role Playing
(Bermain Peran) Untuk Mengurangi Kesalahan dalam Menyelesaikan
Soal Pada Materi Aritmetika Sosial Kelas VII A SMPN Sukowono
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013”. Jurnal Kadikma 4 (2). 27-
38.
Wasalamualaikum
Warahmatullahhi
Wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai