Anda di halaman 1dari 10

ISSN

Volume 7 Nomor 13,

Jurnal llmiah Pefd:dikan Guru Sekolah Dasar


l
I{ARYA PENELITT{N

Model Pembelajaran Knatif dan Pmduhif untukMeningkatkan Kualihs Pembelajaran Bahasa Indonesia
(PembelajaranAprcsiasi Sastra) di PGSD FKIP Univenitas Benghrlu
Abihrl N,luktadir

Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving melalui Pemrnfaatan Linghmgan mhrk Meningliatkan Hasil Belajar dan
Mengembangkan Karalder h{ahasiswa pada Pertuliahan Konsep Dasar IPS di PGSD FKIP Univenitas Benghlu
Sn Dadi

Pembuatan Gambar dengan Teknik Kolase dan Hubungannya dengan Pemahaman Siswa Tentang Pdnsip 3R di Kelas IV
SD Negeri I Kota Ber,.tgliulu.
Hasnawati

Penerapan Model Quantum Teaching Menggunalian Moving CartonAnimrtion Media Of Exact Education untukMeningkatlqn
Kualitas Pmses, Hasil Belajar dan Karaher Siswa (Pembelajaran IPA Materi "Air dan Alam Sekitat'' Kelas VB SDN I RSBI
Kota Benghln).
Dalifa

Upaya Meninglatkan Kebertasilan BelajarSaim Siswa PAUD melalui Metode ProyekKelompokBl TK SahrAtap SDN 65
T.A.2trlzlztl3
Sul istiati

Penggunaan Media Visual Gambar Dua Dimensi rlapa Meningkatlim Krcativitas Belajar Seni Budaya dan Ketcrampilan
(Siswa Kelas IVB Kota Benghrlu) Tahun Pelejaran}0lll}0l2,
Susni Parveti , ':

Pengembangan Morlel BahanAjarmelalui Penrlekatan Krcatif Prduhif Pembelajaran Geometri rlan Pengukuan
Berbasis Karahen
Ansvori Gunawar

Studi Deskiptif Fembinaan Moral Melalui Pembehjaran PKnrmtukMengembangkan KaralderAn*di SD Negeri 74

Puspa Djuuita r

Hubungan Antara Kebiasaan Illembaca dengar Hasil Belajar Bahasa ldonesia $swa Kelas V
SD Negeri 69 Kota Benghrlu -
. z

Resnarri

Implemcntasi Muatan Lokal Bahasa Rejang dalam Menanamlian Rasa Cinta TanahAir
(Studi Kasus Kehs IV SD Negeri 04 Kecamatan Kedop Bengkulu Utara).
S,vahrill'usuf

Prog Sekolah Dasar


WreUffireffiEW
V-
PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014. 185-193
Universitas Bengkulu

Pengembangan Model Bahan Ajar


Melalui Pendekatan Kreatif Produktif
Pembelajaran Geometri Dan Pengukuran
Berbasis Karakter
Ansyori Gunawan
Program Studi PGSD FKIP Universitas Bengkulu

ABSTRAK

Tujuan utama penelitian ini untuk mengembangkan produk bahan ajar melalui
pendekatan kreatif produktif pembelajaran Geometri dan Pengukuran berbasis karakter.
Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode penelitian pengembangan (research
and development). Penelitian ini dilaksanakan di semester V Program Studi S1 PGSD
FKIP Unib. Hasil penelitian ini: 1) pengembangan bahan ajar pembelajaran geometri dan
pengukuran menggunakan model kreatif produktif dengan langkah-langkah sebagai
berikut: a. Orientasi, kegiatan diawali dengan orientasi dan menyepakati tugas-tugas yang
dilakukan, b. Eksplorasi, kegiatan ini mahasiswa melakukan eksplorasi untuk
menyelesaikan tugas dengan mengkaji bahan kepustakaan dan brosing lewat internet, c.
Interpretasi, yaitu menginterpretasikan hasil ekplorasi, dan d. Re-Kreasi, yaitu
mengahasilkan produk. 2) kemampuan mahasiswa menyusun silabus materi Geometri
dan Pengukuran dari enam kelompok menunjukkan perolehan skor antara 24 – 27 pada
katagori baik. 3) kemampuan mahasiswa menyusun RPP menggunakan model kreatif
produktif dari enam kelompok menunjukkan perolehan skor nilai antara 20 – 22 berada
pada katagori baik. 4) pengembangan bahan ajar pembelajaran Geometri dan Pengukuran
dirancang melalui tiga tahap, yaitu: kajian teori dan penelitian, perencanaan dan produksi,
uji lapangan dan revisi.

Kata Kunci: Bahan ajar, Pendekatan Kreatif produktif, Geometri dan Pengukuran,
Berbasis Karakter.

PENDAHULUAN pengukuran. Standar kompetensi yang ingin


dicapai adalah mahasiswa mampu menguasai
Pembelajaran Geometri dan Pengukuran subtansi kurikulum (Pedagogical Content
wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa S1 Knowledge) bidang matematika yang mencakupi
PGSD FKIP Unib, di semester V dengan bobot 3 pemilihan, penataan, pengemasan dan
SKS, mata kuliah ini diampu secara Team berpresentasi materi bidang ilmu sesuai dengan
Teaching. Deskripsi mata kuliah ini mengkaji kebutuhan peserta didik serta menguasai subtansi
pembelajaran Geometri dan Pengukuran SD, dan metodologi dasar matematika, trampil
pembelajaran bangun dua dimensi, pembelajaran mengajarkan serta trampil menilai proses dan
bangun tiga dimensi, dan pembelajaran hasil belajar matematika SD.

Copyright @ 2014 by PGSD 185


ISSN 1693-8577
Ansyori Gunawan

Dengan diberlakukannya PP No 19 tahun rencana pelaksanaan pembelajaran.


2005 tentang Standar Pendidikan Nasional Pengembangan materi pembelajaran disesuaikan
dibutuhkan LPTK yang mampu menghasilkan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
tenaga pendidik atau guru profesional yang yang ada dalam kurikulum dan disesuaikan
menguasai solf skill maupun hard skill dan dengan kebutuhan.
mampu berperan meningkatkan kualitas Bahan ajar yang digunakan guru dalam
pendidikan nasional. pembelajaran di SD umumnya adalah bahan ajar
Guru sebagai agen pembelajaran profesional yang sudah jadi. Artinya guru tinggal
memiliki empat kompetensi yaitu: 1) mampu menggunakan bahan ajar untuk menyajikan
menguasai bidang studi, 2) mampu materi tanpa melalui proses pengembangan.
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, Ketersediaan bahan ajar di SD mengakibatkan
3) mampu mengenal peserta didik dan, 4) mampu guru kurang kreatif untuk memilih dan
mengembangkan kepribadian dan menentukan bahan ajar yang sesuai dedngan
keprofesionalan (Depdiknas, 2006). Program kebutuhan. Program studi PGSD FKIP Unib
studi PGSD sebagai lembaga pendidikan sebagai salah satu bagian dari LPTK
bertanggungjawab meningkatkan kualitas proses berkewajiban dan bertanggung jawab
perkuliahan yang mampu menghasilkan calon menyiapkan dan menghasilkan calon guru SD
guru SD yang memiliki kompetensi pedagogik, yang berkualitas memiliki kompetensi pedagogik,
keperibadian, profesional dan sosial, sehingga kepribadian, profesional dan sosial sehingga
kapabel dan kredibel sebagai pendidik. Mata kapabel dan kredibel sebagai pendidik. Program
kuliah pembelajaran geometri dan pengukuran PGSD perlu menyempurnakan strategi
yang diberikan kepada mahasiswa program S1 pembelajaran yang mampu mengikuti
PGSD semester V memiliki kontribusi cukup perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tinggi dalam upaya menyiapkan guru SD yang (iptek) serta memenuhi tuntutan masyarakat
profesional. Bertujuan memberi bekal kepada sebagai pengguna.
mahasiswa S1 PGSD berupa pengetahuan dan Model pembelajaran yang mampu
pemahaman kajian konseptual geometri dan meningkatkan kualitas adalah pembelajaran yang
pengukuran serta memberikan bekal kemampuan menantang, bermakna, menyenangkan,
dan ketrampilan membelajarkan materi geometri menggairahkan, mendorong bereksplorasi dan
dan pengukuran di SD dengan menyenangkan, mengembangkan kecakapan berpikir. UNESCO
sehingga pada gilirannya mampu menjalankan merumuskan ada empat pilar utama dalam
tugas sebagai guru matematika yang profesional. pembelajaran yaitu: 1) learning to know (belajar
Proses belajar mengajar pada satuan untuk tahu), 2) learning to do (belajar berbuat),
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, 3) learning to be (belajar memerankan), 4)
inspiratif, menyenangkan, menantang, learning to live together (belajar hidupo bersama,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi berinteraksi, bekerja sama).
aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi Hasil evaluasi terhadap dosen pengampu
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai mata kuliah pendidikan matematika diperoleh
dengan minat, bakat dan perkembangan fisik gambaran bahwa dalam perkuliahan di PGSD
serta psikologis peserta didik (PP no 19 tahun masih banyak terdapat kelemahan, diantranya: 1)
2005 pasal 19). Selanjutnya pasal 20 dalam perkuliahan, dosen cenderung mentransfer
mengisyaratkan bahwa guru dapat materi sesuai dengan refrensi yang tersedia, 2)
mengembangkan materi pembelajaran yang dosen jarang memberikan tugas yang mampu
antara lain mengatur tentang perencanaan proses mengembangkan ide-ide dan kreativitas
pembelajaran yang mensyaratkan bagi guru pada mahasiswa untuk mengembangkan materi
satuan pendidikan untuk mengembangkan perkuliahan, 3) tugas yang diberikan dosen

186 PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014
185-193
Model Bahan Ajar Pendekatan Kreatif Produktif

biasanya secara kelompok, kemudian mahasiswa kelompok maupun individu, dan 4) mendorong
diminta untuk mengkaji topik-topik materi sesuai mahasiswa menjadi kreatif untuk menghasilkan
dengan yang ada di silabus lalu suatu produk sesuai dengan konsep yang dikaji
mempresentasikan, 4) dosen jarang memberikan dari berbagai sumber.
tugas untuk menganalisis materi-materi buku SD Aktivitas perkuliahan merupakan proses
yang dibutuhkan dalam perkuliahan perolehan pengetahuan melalui mengkontruksi
pembelajaran matematika. sendiri konsep yang berorientasi pada
Hasil pengamatan dan penilaian di lapangan keterlibatan mahasiswa secara kreatif
pada saat mahasiswa PGSD melakukan praktik menghasilkan suatu produk akan membangkitkan
mengajar (PPL) ditemukan kelemahan- motivasi belajar lebih tinggi.
kelemahan sebagai berikut: 1) mahasiswa kurang Pembelajaran merupakan upaya untuk
menguasai konsep-konsep dasar matematika, 2) menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
mahasiswa kesulitan menamamkan konsep- kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan
konsep dasar matematika, 3) mahasiswa kesulitan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi
menggunakan alat peraga dalam penanaman optimal antara guru dengan siswa serta antara
konsep, 4) penyajian materi monoton dan siswa dengan siswa (Suyitno, 2004:1). Agar
berorientasi pada satu buku ajar, 5) pembelajaran tujuan pengajaran dapat tercapai, guru harus
kurang menarik, sehingga siswa mudah bosan, 6) mampu mengorganisir semua komponen
pembelajaran tidak menggunakan pendekatan sedemikian rupa sehingga antara komponen yang
pembelajaran sesuai dengan perkembangan satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi
mental siswa, 7) siswa jarang diberi kesempatan secara harmonis (Suhito, 2000:12). Salah satu
untuk mengemukakan ide. komponen dalam pembelajaran adalah
Hasil diskusi tim dosen PGSD pengampu pemanfaatan berbagai strategi dan metode
mata kuliah pendidikan matematika menemukan pembelajaran secara dinamis dan fleksibel sesuai
bahwa salah satu penyebab kurangnya dengan materi, siswa dan konteks pembelajaran
keberhasilan dalam perkuliahan pembelajaran (Depdiknas, 2003:1). Sehingga dituntut
matematika disebabkan dosen hampir tidak kemampuan guru untuk dapat memilih model
pernah memberikan kesempatan kepada pembelajaran serta media yang cocok dengan
mahasiswa untuk berlatih menganalisis bahan materi atau bahan ajaran.
atau refrensi mata kuliah maupun buku-buku Dalam pembelajaran matematika salah satu
matematika di SD, merancang perangkat upaya yang dilakukan oleh guru adalah dengan
pembelajaran berbasis karakter dan melakukan menggunakan model pembelajaran realistik
simulasi mengajar menggunakan pendekatan karena dengan model pembelajaran ini dapat
yang menarik, menantang dan menyenangkan. memberikan siswa kesempatan yang seluas-
Tim dosen pengampu mata kuliah luasnya untuk mengotak-atik benda-benda nyata
pendidikan matematika sepakat dalam dan memecahkan masalah matematika dengan
perkuliahan pembelajaran geometri dan strategi sendiri. Sedangkan penggunaan media
pengukuran diterapkan model pembelajaran dalam pembelajaran matematika sangat
kreatif produktif, dengan pertimbangan sebagai menunjang, karena menggunakan media
berikut: 1) model kreatif produktif mampu pembelajaran siswa lebih mudah memahami
melibatkan mahasiswa aktif secara intelektual konsep matematika yang abstrak.
dan emosional dalam mencari dan menemukan Kurikulum tingkat satuan pendidikan
bahan-bahan perkuliahan sesuai dengan tugas, 2) menyatakan bahwa potensi siswa harus dapat
mendorong mahasiswa melakukan observasi, dikembangkan secara optimal dan di dalam
diskusi dan eksplorasi, 3) memberi ksesmpatan proses belajar matematika siswa ditujukan untuk
bertanggung jawab menyelesaikan tugas secara mampu: 1) melakukan kegiatan penelusuran pola

PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014 187
185-193
Ansyori Gunawan

dan hubungan, 2) mengembangkan kreatifitas audio visual (audiovisuell) yang menyangkut


dengan imajinasi, intuisi dan penemuannya, 3) berbicara dengan gambar, pertunjukan suara dan
melakukan kegiatan pemecahan masalah, dan 4) gambar, film/vidio.
mengkomunikasikan pemikiran matematisnya Permasalahan penelitian ini sebagai berikut:
kepada orang lain. 1) bagaimana penerapan model pembelajaran
Pembelajaran kreatif produktif merupakan kreatif produktif dalam perkuliahan pembelajaran
model pembelajaran yang dikembangkan geometri dan pengukuran yang berbasis karakter?
mengacu kepada berbagai pendekatan 2) materi geometri dan pengukuran apa saja yang
pembelajaran yang diasumsikan mampu dapat dikembangkan melalui model kreatif
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. produktif yang berbasis karakter? 3) bagaimana
Pendekatan tersebut antara lain; belajar aktif, mengembangkan perangkat pembelajaran
kreatif, konstruktif, serta kolaboratif dan geometri dan pengukuran berbasis karakter?
kooperatif (Anonim, 2007:112). Karakteristik Bagaimana mengembangkan bahan ajar
penting dari setiap pendekatan tersebut pembelajaran dan pengukuran berbasis karakter?
diintegrasikan sehingga menghasilkan suatu Selanjutnya tujuan penelitian ini adalah: 1)
model yang memungkinkan siswa menemukan langkah-langkah model
mengembangkan kreativitasnya untuk pembelajaran kreatif produktif berbasis karakter
menghasilkan produk yang bersumber dari dalam perkuliahan pembelajaran geometri dan
pemahaman mereka terhadap konsep yang dikaji. pengukuran, 2) menganalisis kurikulum
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang matematika SD untuk menemukan materi
disusun secara sistematis baik tertulis maupun matematika yang dikembangkan melalui model
tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana kreatif produktif, 4) mengembangkan perangkat
yang memungkinkan siswa untuk belajar (Salam, pembelajaran geometri dan pengukuran
2007:2-3) selanjutnya Diknas (2007) menyatakan menggunakan model kreatif produktif yang
bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi atau mengembangkan karakter.
substansi pelajaran yang disusun sistematis,
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang METODE
akan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat Penelitian ini adalah penelitian
tersebut, maka dapat disimpulkan bahan ajar pengembangan yang dimulai dari kajian pustaka
adalah seperangkat materi pelajaran berdasarkan dan kajian empirik berupa penelitian kualitatif.
standar isi (SI) dan standar kompetensi (SK) yang Jenis penelitian ini adalah penelitian
disusun secara sistematis sehingga tercipta pengembangan (research and development).
lingkungan belajar yang menyenangkan dan Penelitian dan pengembangan dalam pendidikan
memungkinkan siswa untuk belajar. merupakan suatu proses yang digunakan untuk
Pengelompokan bahan ajar adalah: media mengembangkan dan memvalidasi produk bahan
tulis, audio visual, elektronik, dan interaktif ajar. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
terintegrasi yang kemudian disebut sebagai mengembangkan produk bahan ajar pembelajaran
medienverbund (bahasa Jerman yang berati geometri dan pengukuran berbasis karakter.
media terintegrasi) atau mediamix. Sedangkan Adapun perencanaan dalam penelitian
Weidenmann (1994) mengelompokkan menjadi pengembangan ini terdiri dari tiga tahap yaitu: 1)
tiga besar. Pertama, auditiv yang menyangkut tahap kajian teori dan penelitian, meliputi
radio, kaset, piringan hitam. Kedua yaitu visual mengkaji kepustakaan yang berkaitan dengan
(visuell) yang menyangkut flipchart, gambar, flim pengembangan bahan ajar, mengindetifikasi
bisu, vidio bisu, program komputer, bahan kebutuhan, menganalisis bahan ajar yang tersedia
tertulis dengan dan tanpa gambar. Ketiga yaitu dan menyusun prinsip model bahan ajar. 2)

188 PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014
185-193
Model Bahan Ajar Pendekatan Kreatif Produktif

perencanaan dan produksi, meliputi menyusun 1. Orientasi, kegiatan pembelajaran diawali


silabus mata pelajaran geometri dan pengukuran dengan orientasi untuk mengkomunikasikan
di SD (kelas 4, 5, 6), menyusun rencana dan menyepakati tugas dan langkah
pembelajaran dan memproduksi moddel bahan pembelajaran. Dosen mengkomunikasikan
ajar pembelajaran geometri dan pengukuran tujuan, materi, waktu, langkah-langkah
untuk SD kelas tinggi. 3) uji lapangan dan revisi, kegiatan, hasil akhir yang diharapkan dari
meliputi; uji lapangan awal sebagai validasi dan mahasiswa, serta penilaian yang diterapkan.
umpan balik dari pengguna, uji lapangan utama Hasil negosiasi disepakati mahasiswa diberi
untuk melihat kesesuaian model, uji lapangan tugas menganalisis kurikulum, buku
operasional untuk melihat keefektifan produk dan pelajaran SD dan mendesain perangkat
uji keterbacaan. pembelajaran Geometri dan Pengukuran
Teknik pengumpulan data melalui serta menyusun bahan ajar.
observasi, wawancara, tes tertulis dan 2. Eksplorasi, tahap ini mahasiswa melakukan
dokumentasi. Data hasil validasi dianalisis eksplorasi terhadap masalah yang dikaji
menggunakan uji t dan hasil ujicoba akan yaitu menganalisis kurikulum dan bahan ajar
dianalisis validitas dan realiibilitasnya. matematika SD, merancang RPP
menggunakan model kreatif produktif dan
HASIL PENELITIAN menyusun bahan ajar. Ekspkorasi dilakukan
dengan membaca, browsing lewat internet,
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi mengkaji kurikulum matematika SD,
PGSD FKIP Universitas Bengkulu. Subyek mengkaji buku pelajaran matematika SD.
penelitian mahasiswa S1 PGSD semester V yang Kegiatan ini dilakukan secara kelompok
berjumlah 43 orang. Tujuan penelitian ini yang terbagi menjadi enam kelompok.
mengembangkan kemampuan mahasiswa Waktu eksplorasi disesuaikan dengan
menganalisis kurikulum, merancang Rencana luasnya bidang yang harus dieksplorasi yaitu
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyusun dua minggu. Agar eksplorasi menjadi
bahan ajar pembelajaran geometri dan terarah, dosen menyiapkan panduan singkat
pengukuran melalui model kreatif produktif. tentang langkah-langkah kerja. Panduan
Pelaksanaan dalam penelitian ini terdiri tiga memuat tujuan, materi, waktu, cara kerja
tahapan: 1) tahap kajian teori meliputi mengkaji serta hasil akhir.
kepustakaan dan menganalisis kurikulum 3. Interpretasi, tahap ini interpretasi, setiap
matematika SD dari kelas I – VI untuk kelompok menginterpretasikan hasil
menentukan Standar Kompetensi dan eksplorasi melalui kegiatan analisis diskusi.
Kompetensi Dasar yang termasuk dalam rumpun Interpretasi dilakukan pada jam tatap muka,
materi geometri dan pengukuran serta setiap kelompok menyajikan hasil eksplorasi
menganalisis buku pelajaran matematika yang di depan kelas untuk memperoleh tanggapan
dipergunakan di SD. 2) tahap produksi, dari mahasiswa lain. Pada tahap interpretasi
membimbing mahasiswa membuat silabus, diharapkan mahasiswa memahami masalah
rencana pelaksanaan pembelajaran dan atau konsep yang dikaji.
perangkatnya. 3) membuat draf bahan ajar 4. Re-kreasi, tahap ini mahasiswa ditugaskan
pembelajaran geometri dan pengukuran untuk untuk menghasilkan produk berupa analisis
diujicobakan di lapangan. kurikulum, analisis buku pelajaran,
Langkah-langkah pengembangan bahan ajar merancang RPP dan menyusun bahan ajar
pembelajaran Geometri dan Pengukuran menurut kreasinya masing-masing. Hasil re-
menggunakan pendekatan kreatif produktif, kreasi merupakan yang dipresentasikan
dilakukan dengan tahapan berikut: dalam kelompok.

PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014 189
185-193
Ansyori Gunawan

Hasil Analisis Kurikulum Matematika SD trapesium, layang-layang dan lingkaran. KD


Analisis kurikulum matematika SD ini 2 menghitung luaqs persegi panjang,
bertujuan untuk mengelompokkan materi-materi persegi, segitiga, jajaran genjang, belah
Geometri dan Pengukuran yang diajarkan di SD. ketupat, trapesium, layang-layang dan
Hasil analisis kurikulum matematika menentukan lingkaran; KD 3 menghitung luaas
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang permukaan bangun datar; KD 4
termasuk dalam pembelajaran geometri dan memecahkan masalah yang berhubungan
pengukuran. Adapun hasil analisis kurikulum dengan keliling dan luas.
matematika SD adalah sebagai berikut: 6. Standar Kompetensi 6, memahami bangun
1. Standar Kompetensi 1, menggunakan datar dan hubungan antar bagun datar: KD1
pengukuran waktu dalam pemecahan mengenal titik, garis, sudut dan bidang; KD
masalah: KD 1 menentukan waktu pagi, 2 mengenal bangun-bangun datar sederhana;
siang dan sore; KD 2 menggunakan alat KD 3 mengenal unsur-unsur bangun datar
ukur waktu dengan satuan jam; KD 3 sederhana; KD 4 mengindentifikasi sifat-
mengenal hubungan antar satuan waktu; KD sifat dasar bangun sederhana; KD 5
4 menuliskan tanda waktu menggunakan mengindentifikasi sifat-sifat kesebangunan,
notasi 12 jam dan 24 jam; KD 5 Satuan simetri lipat, simetri putar dan pencerminan.
kuantitas; KD 6 memecahkan masalah yang 7. Standar Kompetensi 7, memahami bangun
berhubungan dengan waktu. ruang dan hubungan antar bangun: KD 1
2. Standar Kompetensi 2: menggunakan mengenal bangun-bangu nruang sederhana;
pengukuran panjang dalam pemecahan KD 2 menentukan unsur-unsur bangun
masalah: KD 1 mengenal panjang suatu ruang; KD 3 mengindentifikasi sifat-sifat
benda melalui kalimat sehari-hari; KD 2 bangun ruang; KD 4 jaring-jaring bangun
menggunakan alat ukur panjang tidak baku ruang; KD 5 memecahkan masalah yang
dan baku; KD 3 mengenal hubungan antar berkaitan dengan bangun ruang,
panjang; KD 4 operasi hitung menggunakan 8. Standar Kompetensi 8, menghitung volume
ukuran panjang; KD 5 memecahkan masalah bangun ruang: KD 1 menentukan volume
yang berhubungan dengan satuan panjang. bangun ruang; KD 2 menghitung debit
3. Standar Kompetensi 3, menggunakan ukuran menggunakan satuan volume; KD 3
berat dalam pemecahan masalah: KD 1 memecahkan masalah yang berkaitan
membandingkan berat benda (ringan-berat); dengan volume.
KD 2 menggunakan alat ukur berat; KD 3
mengenal hubungan antar satuan berat; KD Pengembangan Prangkat Pembelajaran
4 satuan kuantitas berat; KD 5 memecahkan Berdasarkan hasil analisis kurikulum
masalah yang berkaitan dengan berat. matematika, selanjutnya mahasiswa secara
4. Standar Kompetensi 4, menggunakan kelompok merancang perangkat pembelajaran
pengukuran sudut dalam pemecahan yang terdiri dari menyusun silabus, rencana
masalah: KD 1 menentukan besar sudut pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
menggunakan satuan tidak baku; KD 2 kreatif produktif dan menyusun bahan ajar.
menggunakan besar sudut menggunakan
satuan baku. Deskripsi Kemampuan Mahasiswa S1 PGSD
5. Standar Kompetensi 5, menggunakan Menyusun Silabus
konsep keliling dan luas bangun datar
sederhana dalam pemecahan masalah: KD 1 Berdasarkan hasil analisis silabus yang
menghitung keliling persegi, persegi, dihasilkan dari enam kelompok terhadap 10
segitiga, jajaran genjang, belah ketupat, aspek diperoleh sekor sebagai berikut: 1)

190 PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014
185-193
Model Bahan Ajar Pendekatan Kreatif Produktif

kelompok I memperoleh skor 24,5 dalam mahasiswa S1 PGSD. Pengembangan bahan ajar
katagori baik, 2) kelompok II memperoleh skor dimulai dari mengkaji dan menganalisis
25 dalam katagori baik, 3) kelompok III kurikulum untuk menentukan standar
memperoleh skor 26 dalam katagori baik, 4) kompetensi, kompetensi dasar dan
kelompok IV memperoleh skor 25 dalam mendeskripsikan ke dalam indikator. Selanjutnya
katagori baik, 5) kelompok V memperoleh skor mahasiswa merancang membuat silabus dan RPP
24,5 dalam katagori baik, 6) kelompok VI serta menyusun bahan ajar. Pelaksanaan
memperoleh skor 27 dalam katagori baik. Atas pengembangan bahan ajar menggunakan kreatif
dasar hasil analisis ini menunjukkan bahwa produktif dengan langkah-langkah sebagai
kemampuan mahasiswa dalam menyusun silabus berikut:
dari kelompok I – VI sudah pada katagori baik. 1. Orientasi, kegiatan pembelajaran diawali
Aspek yang perlu ditingkatkan adalah dengan orientasi untuk mengkomunikasikan
mendeskripsikan indikator: kognitif, afektif, dan menyepakati tugas dan langkah
psikomotor dan menentukan nilai karakter. pembelajaran. Dosen mengkomunikasikan
tujuan, materi, waktu, langkah-langkah
Deskripsi Kemampuan Menyusun Rencana kegiatan, hasil akhir yang diharapkan dari
Pelaksanaan Pembelajaran mahasiswa, serta penilaian yang diterapkan.
Pada pendekatan ini mahasiswa diberi
Hasil analisis RPP yang disusun mahasiswa
kesempatan mengemukakan pendapatnya
S1 PGSD dari enam kelompok terhadap 8 aspek
tentang cara kerja serta hasil akhir penilaian.
yang dinilai dengan skor masimal 24, diperoleh
Hasil negosiasi disepakati mahasiswa diberi
sekor sebagai berikut: 1) kelompok I memperoleh
tugas menganalisis kurikulum, buku pelajaran
skor 20 dalam katagori baik, 2) kelompok II
SD dan mendesain perangkat pembelajaran
memperoleh skor 20,5 dalam katagori baik, 3)
Geometri dan Pengukuran serta menyusun
kelompok III memperoleh skor 20,5 dalam
bahan ajar.
katagori baik, 4) kelompok IV memperoleh skor
2. Eksplorasi, tahap ini mahasiswa melakukan
21,5 dalam katagori baik, 5) kelompok V
eksplorasi terhadap masalah yang dikaji yaitu
memperoleh skor 21,5 dalam katagori baik, 6)
menganalisis kurikulum dan bahan ajar
kelompok VI memperoleh skor 22 dalam
matematika SD, merancang RPP
katagori baik. Atas dasar hasil analisis ini
menggunakan model kreatif produktif dan
menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa
menyusun bahan ajar. Ekspkorasi dilakukan
dalam menyusun RPP dari kelompok I – VI
dengan membaca, browsing lewat internet,
sudah pada katagori baik. Beberapa aspek yang
mengkaji kurikulum matematika SD,
nilainya masih pada katagori cukup yaitu
mengkaji buku pelajaran matematika SD.
kemampuan mahasiswa dalam mendeskripsikan
Kegiatan ini dilakukan secara kelompok yang
rumusan tujuan pembelajaran dan
terbagi menjadi enam kelompok. Waktu
pengorganisasian materi. Untuk itu perlu ada
eksplorasi disesuaikan dengan luasnya bidang
revisi dan perbaikan dalam menyusun RPP.
yang harus dieksplorasi yaitu dua minggu.
Agar eksplorasi menjadi terarah, dosen
PEMBAHASAN menyiapkan panduan singkat tentang langkah-
Pengembangan model bahan ajar langkah kerja. Panduan memuat tujuan,
pembelajaran geometri dan pengukuran ini materi, waktu, cara kerja serta hasil akhir.
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan 3. Interpretasi, tahap ini interpretasi, setiap
ketersediaan bahan ajar perkuliahan kelompok menginterpretasikan hasil
pembelajaran Geometri dan Pengukuran eksplorasi melalui kegiatan analisis diskusi.
Interpretasi dilakukan pada jam tatap muka,

PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014 191
185-193
Ansyori Gunawan

setiap kelompok menyajikan hasil eksplorasi berada pada 24,5 – 27 yaitu pada katagori baik.
di depan kelas untuk memperoleh tanggapan Dan aspek yang perlu direvisi dan diperbaiki
dari mahasiswa lain. Pada tahap interpretasi yaitu kemampuan mahasiswa dalam
diharapkan mahasiswa memahami masalah mendeskripsikan indikator dan pengembangan
atau konsep yang dikaji. karakter. Nilai karakter yang dikembangkan
4. Re-kreasi, tahap ini mahasiswa ditugaskan dalam pembelajaran matematika yaitu pantang
untuk menghasilkan produk berupa analisis menyerah, kerja keras, kreatif, disiplin, rasa ingin
kurikulum, analisis buku pelajaran, tahu, teliti dan jujur.
merancang RPP dan menyusun bahan ajar
menurut kreasinya masing-masing. Hasil re- Hasil Analisis Penilaian RPP
kreasi merupakan yang dipresentasikan dalam
kelompok. Hasil analisis penilaian RPP dari enam
kelompok menunjukkan perolehan skor antara 20
Hasil Analisis Kurikulum Matematika SD – 22 pada katagori baik. Aspek yang perlu
diperbaiki yaitu kemampuan mahasiswa dalam
1. Standar Kompetensi 1, menggunakan merumuskan tujuan pembelajaran dan
pengukuran waktu dalam pemecahan masalah pengorganisasian materi pembelajaran.
terdiri 6 kompetensi dasar. Pengembangan bahan pembelajaran
2. Standar Kompetensi 2: menggunakan geometri dan pengukuran ini merupakan
pengukuran panjang dalam pemecahan seperangkat materi atau substansi pelajaran yang
masalah terdiri dari 5 kompetensi dasar. disusun secara sistematis dan menampilkan sosok
3. Standar Kompetensi 3, menggunakan ukuran utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa
berat dalam pemecahan masalah terdiri dari 5 (Depdiknas, 2007). Penyusunan bahan ajar
kompetensi dasar. pembelajaran geometri dan pengukuran
4. Standar Kompetensi 4, menggunakan dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1)
pengukuran sudut dalam pemecahan masalah menganalisis standar kompetensi, 2) menentukan
terdiri dari 2 kompetensi dasar. kompetensi dasar, 3) mendeskripsikan indikator,
5. Standar Kompetensi 5, menggunakan konsep 4) menyusun kerangka bahan ajar, 5) menyusun
keliling dan luas bangun datar sederhana skenario penulisan dan 6) menulis bahan ajar.
dalam pemecahan masalah terdiri dari 4 Sesuai pendapat Jolly dan Bolitho (1998)
kompetensi dasar. mengemukakan bahwa pengembangan bahan ajar
6. Standar Kompetensi 6, memahami bangun meliputi: 1) indentifikasi kebutuhan guru dan
datar dan hubungan antar bagun datar terdiri siswa, 2) penentuan kegiatan eksplorasi
dari 5 kompetensi dasar. kebutuhan materi, 3) realisasi kontekstual
7. Standar Kompetensi 7, memahami bangun pemilihan teks dan konteks bahan ajar, 4)
ruang dan hubungan antar bangun terdiri dari realisasi pedagogis melalui tugas dan latihan
5 kompetensi dasar. membuat bahan ajar, 5) produksi bahan ajar, 6)
8. Standar Kompetensi 8, menghitung volume penggunaan bahan ajar oleh siswa dan 7) evaluasi
bangun ruang terdiri dari 4 kompetensi dasar. bahan ajar.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
digunakan sebagai landasan penyusunan silabus SIMPULAN
dan RPP.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Hasil Analisis Penilaian Silabus pembahasan, maka kesimpulan dalam penelitian
ini adalah:
Hasil analisis penilaian silabus dari enam
kelompok menunjukkan perolehan skor rata-rata

192 PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014
185-193
Model Bahan Ajar Pendekatan Kreatif Produktif

1. Pengembangan bahan ajar pembelajaran yang sudah untuk dipahami sampai ke yang
geometri dan pengukuran menggunakan abstrak, pengulangan memperkuat
model kreatif produktif dengan langkah- pemahaman, umpan balik memberikan
langkah sebagai berikut: a) orientasi, kegiatan pemahaman kepada siswa, motivasi yang
diawali dengan orientasi dan menyepakati tinggi sebagai penentu hasil belajar.
tugas-tugas yang dilakukan, b) eksplorasi,
kegiatan ini mahasiswa melakukan eksplorasi
untuk menyelesaikan tugas dengan mengkaji DAFTAR PUSTAKA
bahan kepustakaan dan brosing lewat internet,
c) interpretasi, yaitu menginterpretasikan hasil Anonym, 2007, Pembelajaran Inovatif dan
eksplorasi dan d) re-kreasi, yaitu menghasil Partisipatif, Jakarta: Dikrektorat
produk. ketenagaan Dikti.
2. Kemampuan mahasiswa menyusun silabus Depdiknas, 2004, Kurikulum Berbasis
materi geometri dan pengukuran dari enam Kompetensi, Jakarta, Dikti.
kelompok menunjukkan perolehan skor antara Dekdiknas, 2006, Standar Kompetensi Guru
24 – 27 pada katagori baik. SD/MI, Jakarta, Dikti.
3. Kemampuan mahasiswa menyusun RPP Kahami A, 1997, Profil Guru Profesional dan
menggunakan model kreatif produktif dari Implikasi Pada Kurikulum Institusi
enam kelompok menunjukkan prolehan skor Pembina Guru Satuan Kajian Kurikulum
nilai antara 20 – 22 berada pada katagori baik. SD dan SLTP (jurnal), Jakarta, Balitbang.
4. Pengembangan bahan ajar pembelajaran Karso, 1992, Pendidikan Matematika 2, Dikti,
geometri dan pengukuran dirancang melalui Universitas Terbuka.
tiga tahap, yaitu kajian teori dan penelitian, Moedjiono, 1993, Strategi Belajar Mengajar,
perencanaan dan produksi, uji lapangan dan Jakarta, Rineka Cipta.
revisi. Munandar, 1999, Pengembangan Kreativitas
Anak Berbakat, Jakarta, Rineka Cipta.
SARAN Pitajeng, 2006, Pembelajaran matematika yang
menyenangkan, Jakarta, Dikti.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran Ruseffendy, ET, 1994, Strategi Belajar Mengajar
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Matematika, Jakarta, Dikti.
1. Kepada dosen pengampu mata kuliah Ruseffendy, ET, 1996, Dasar-dasar Matematika
disarankan dalam pengembangan bahan ajar Modern dan Komputer, Bandung.
perlu lebih dahulu mengindentifikasi dan Sudjana, 1986, Metode Statistika, Bandung,
analisis kebutuhan, analisis dan pemilihan Transito.
teks dan konteks materi pelajaran, latihan Suherman, Ekman, 1995, Strategi Belajar
menulis bahan ajar dan produksi bahan ajar. Mengajar Matematika, Jakarta, Dikti.
2. Penyusunan bahan ajar matematika perlu
memperhatikan prinsip: mulai dari materi

PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) – 2014 193
185-193

Anda mungkin juga menyukai