MATEMATIKA
LITERATURE MAP
Kelemahan
:
penelitian
Penelitian
:
lanjutan
Banyak Sitasi : 17
LITERATURE MAP
Hasil dan
Pembahasan Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa dalam kesenian
tradisional rebana mengandung unsur-unsur matematika
diantaranya konsep geometri serta teknik membilang
sehingga terbentuk pola nada yang serasi.
Review Jurnal 4
Kesimpulan:
Produk budaya Jawa yang melimpah harus bisa menjadi rekomendasi untuk
dapat diterapkan secara khusus dalam pembelajaran matematika di sekolah
supaya budaya tersebut tetap dipelihara, mengingat budaya yang semakin
ditinggalkan oleh generasi muda. Produk budaya yang ada bisa berupa
artefak, makanan tradisional, permainan tradisional, motif batik, dan lain
sebagainya. Selain itu dengan menerapkan etnomatematika maka
pembelajaran matematika akan lebih bermakna bagi siswa. pendekatan
pengajaran dan pembelajaran matematika dari sudut pandang budaya
memberikan dua tujuan: yaitu membangun jembatan antara pengetahuan
berdasarkan latar belakang siswa, dan pembelajaran matematika formal dan
pembelajaran yang akan dihadapi siswa selama beberapa tahun di dalam
setting sekolah yang khas (Ezeife, 2002).
Inovasi dalam pembelajaran matematika perlu dilakukan supaya tujuan
belajar matematika dapat tercapai secara efektif. Salah satu inovasi yang
Kelemahan
: dapat dilakukan adalah memanfaatkan produk budaya Jawa dalam
penelitian
pembelajaran matematika. Selain dapat belajar matematika dengan baik,
siswa juga dapat mengenal budayanya yang lambat laun mulai terlupakan.
Diharapkan bisa memberikan inspirasi dan motivasi bagi sekolah dimana
Penelitian
: studi etnomatika dapat dikembangkan menjadi kurikulum matematika di
lanjutan
sekolah.
Banyak 20
:
Sitasi
LITERATURE MAP
ETNOMATEMATIKA BUDAYA
JAWA : INOVASI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DISEKOLAH DASAR
Review Jurnal 1
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah respon yang diberikan siswa
Tujuan : adalah positif atau negatif terhadap pembelajaran matematika realistik dengan
konteks budaya Batak Toba.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini, yang
dideskripsikan adalah respon siswa terhadap pembelajaran matematika
realistik dengan menggunakan konteks budaya Batak Toba. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa. Komponen
Metode : angket respon siswa dan guru terdiri dari 4 aspek yaitu senang atau tidak
senang, baru atau tidak baru, berminat atau tidak berminat dan tertarik atau
tidak tertarik. Komponen yang dinilai dalam tiap aspek adalah materi
pelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), cara belajar dan cara guru
mengajar.
Hasil dan : Persentasi siswa yang senang dengan pembelajaran matematika realistik
Kesimpulan dengan konteks budaya Batak Toba sebanyak 97,5%. Dengan demikian,
disimpulkan siswa merasa senang dengan pembelajaran matematika realistik
menggunakan konteks budaya Batak Toba.
Persentasi siswa yang menyatakan pembelajaran matematika realistik dengan
konteks budaya Batak Toba baru bagi siswa tersebut adalah sebanyak
94,38%. Dengan demikian, disimpulkan pembelajaran matematika realistik
dengan konteks budaya Batak Toba adalah baru bagi siswa.
Persentasi siswa yang berminat mengikuti kegiatan belajar selanjutnya
dengan
kegiatan pembelajaran matematika realistik menggunakan konteks budaya
Batak Toba adalah sebanyak 97,5%. Dengan demikian, siswa berminat
mengikuti kegiatan belajar selanjutnya dengan kegiatan pembelajaran
matematika realistik menggunakan konteks budaya Batak Toba.
Persentasi siswa yang tertarik pada bahasa, penampilan tulisan, ilustrasi guru
dan letak gambar yang terdapat pada LKPD adalah sebanyak 100%. Dengan
demikian siswa tertarik pada bahasa, penampilan tulisan, ilustrasi guru dan
letak gambar yang terdapat pada LKPD pembelajaran matematika realistik
menggunakan konteks budaya Batak Toba.
Kesimpulan :
Kesimpulan yang diperoleh dari pembelajaran matematika realistik
menggunakan konteks budaya Batak Toba adalah respon yang positif dari
siswa. Respon yang dihasilkan diukur atas 4 aspek yaitu senang atau tidak
senang, baru atau tidak baru, berminat atau tidak berminat dan tertarik atau
tidak tertarik. Siswa senang dengan Pembelajaran matematika realistik
menggunakan konteks budaya Batak Toba yang dilaksanakan, pembelajaran
matematika pembelajaran matematika realistik dengan konteks budaya Batak
Toba merupakan pembelajaran yang baru bagi siswa, siswa berminat
mengikuti kegiatan belajar selanjutnya dengan kegiatan pembelajaran
matematika realistik menggunakan konteks budaya Batak Toba dan siswa
yang tertarik pada bahasa, penampilan tulisan, ilustrasi guru dan letak gambar
yang terdapat pada LKPD yang digunakan.
Penerapan model pembelajaran matematika realistik yang berkonteks budaya
Kelemahan
: Batak Toba hanya bisa diterapkan kepada sasaran penelitian yang dituju yaitu
penelitian
mayoritas suku Batak Toba.
Saran dari penelitian ini adalah supaya kiranya pembelajaran dilaksanakan
dengan melibatkan segala sesuatu yang nyata bagi siswa. Salah satu
Penelitian
: pembelajaran yang melibatkan dunia nyata dalam pembelajaran adalah
lanjutan
pembelajaran matematika realistik. Salah satu contoh dunia nyata yang
dilibatkan dalam pembelajaran adalah budaya siswa itu sendiri.
Banyak 9
:
Sitasi
LITERATURE MAP
Persentasi siswa yang senang dengan pembelajaran matematika realistik dengan konteks
budaya Batak Toba sebanyak 97,5%. Dengan demikian, disimpulkan siswa merasa senang
Hasil dan dengan pembelajaran matematika realistik menggunakan konteks budaya Batak Toba.
Pembahasan Persentasi siswa yang menyatakan pembelajaran matematika realistik dengan konteks budaya
Batak Toba baru bagi siswa tersebut adalah sebanyak 94,38%. Dengan demikian, disimpulkan
pembelajaran matematika realistik dengan konteks budaya Batak Toba adalah baru bagi siswa.
Persentasi siswa yang berminat mengikuti kegiatan belajar selanjutnya dengan
kegiatan pembelajaran matematika realistik menggunakan konteks budaya Batak Toba adalah
sebanyak 97,5%. Dengan demikian, siswa berminat mengikuti kegiatan belajar selanjutnya
dengan kegiatan pembelajaran matematika realistik menggunakan konteks budaya Batak Toba.
Persentasi siswa yang tertarik pada bahasa, penampilan tulisan, ilustrasi guru dan letak gambar
yang terdapat pada LKPD adalah sebanyak 100%. Dengan demikian siswa tertarik pada bahasa,
penampilan tulisan, ilustrasi guru dan letak gambar yang terdapat pada LKPD pembelajaran
matematika realistik menggunakan konteks budaya Batak Toba.
Kesimpulan :
Kesimpulan yang diperoleh dari pembelajaran matematika realistik menggunakan konteks
budaya Batak Toba adalah respon yang positif dari siswa. Respon yang dihasilkan diukur atas 4
aspek yaitu senang atau tidak senang, baru atau tidak baru, berminat atau tidak berminat dan
tertarik atau tidak tertarik. Siswa senang dengan Pembelajaran matematika realistik
menggunakan konteks budaya Batak Toba yang dilaksanakan, pembelajaran matematika
pembelajaran matematika realistik dengan konteks budaya Batak Toba merupakan
pembelajaran yang baru bagi siswa, siswa berminat mengikuti kegiatan belajar selanjutnya
dengan kegiatan pembelajaran matematika realistik menggunakan konteks budaya Batak Toba
dan siswa yang tertarik pada bahasa, penampilan tulisan, ilustrasi guru dan letak gambar yang
terdapat pada LKPD yang digunakan.
1. Rusnianti mereview jurnal 1 dan 3
2. Dizan Apriadi Rizki mereview jurnal 5
3. Nunung Kurniati mereview jurnal 4
4. Nurdiani Azzahra mereview jurnal 2 dan 3