Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341154541

PENGEMBANGAN LKPD MATERI POLA BILANGAN BERBASIS


ETNOMATEMATIKA SASIRANGAN DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA

Article  in  EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika · May 2020


DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8343

CITATIONS READS

0 2,103

3 authors, including:

Noor Fajriah
Universitas Lambung Mangkurat
24 PUBLICATIONS   45 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

BASIC GEOMETRY SKILLS View project

Matematika Realistik View project

All content following this page was uploaded by Noor Fajriah on 17 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika ISSN: 2338-2759 (print)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/edumat ISSN: 2597-9051 (online)

PENGEMBANGAN LKPD MATERI POLA BILANGAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA


SASIRANGAN DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Fierda Ria Fairuz1, Noor Fajriah2, Agni Danaryanti3

1,2,3PendidikanMatematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat


E-mail: fierdarf@gmail.com, n.fajriah@ulm.ac.id, agnimath@ulm.ac.id

DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8343

Abstrak: Minimnya pengetahuan peserta didik tentang keterkaitan budaya dengan


matematika memerlukan adanya suatu inovasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Beberapa sekolah menggunakan bahan ajar yang hampir tidak ada satupun materi di
dalamnya yang berkaitan dengan budaya Banjar. Peserta didik hanya ditekankan
dalam mengerjakan soal-soal latihan tanpa adanya pemahaman konsep mendalam
tentang penggunaan matematika secara kontekstual khususnya dalam implementasi
etnomatematika berbasis budaya Banjar. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) materi pola bilangan berbasis etnomatematika
sasirangan di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama yang valid, praktis, dan efektif.
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah pengembangan menurut model Plomp
mencakup fase investigasi awal, fase perancangan, fase realisasi/konstruksi, fase tes,
evaluasi, dan revisi. Pada fase tes, evaluasi, dan revisi dilakukan uji validitas oleh
empat validator dan uji coba kelompok kecil dengan subjek penelitian sebanyak enam
orang peserta didik yang dilakukan untuk mengukur kepraktisan dan keefektifan
LKPD. Hasil uji validitas terhadap LKPD yang dikembangkan menunjukkan LKPD
mencapai kriteria valid. Hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan LKPD mencapai
kriteria praktis ditinjau dari angket respon dan kriteria keefektifan dilihat dari hasil
belajar peserta didik. Sehingga, penelitian ini menghasilkan LKPD materi pola
bilangan berbasis etnomatematika sasirangan di kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama yang valid, praktis, dan efektif.

Kata kunci: pengembangan, LKPD, pola bilangan, etnomatematika, sasirangan.

Abstract: The lack of students’ knowledge about the relationship between culture and
mathematics requires an innovation in the learning process in the classroom. Some
schools use teaching materials with almost no material related to Banjar culture.
Learners are only emphasized in working on exercise questions without an in-depth
understanding of the concept about the use of mathematics contextually, especially in
the implementation of ethnomathematics based on Banjar culture. The purpose of this
study is to produce a Student Worksheet (LKPD) about number patterns based on
ethnomathematics sasirangan in grade VIII of junior high school that is valid, practical,
and effective. This study uses the Plomp development model which consists of an
initial investigation phase, a design phase, a realization / construction phase, a test,
evaluation and revision phase. In the test, evaluation, and revision phases the validity
test was carried out by four validators and a small group trial with a total of six research
subjects to measure the practicality and effectiveness of LKPD. The results of the

29
30, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, April 2020, hlm. 29 – 38

validity test against LKPD developed showed that LKPD reached valid criteria. The
results of small group trials showed that LKPD achieve practical criteria in terms of the
questionnaire response and effectiveness criteria viewed from the learning outcomes
of students. Thus, this study produced LKPD about number patterns on
ethnomatemics sasirangan-based in grade VIII of junior high school that is valid,
practical, and effective.

Keywords: development, LKPD, number patterns, ethnomathematics, sasirangan.

PENDAHULUAN matematika secara kontekstual khususnya


Sasirangan merupakan salah satu dalam implementasi etnomatematika berba-
budaya Banjar yang masih terus menerus sis budaya Banjar. Dari hasil ulangan bulanan
dilestarikan oleh masyakarat Kalimantan salah satu kelas VIII terlihat bahwa keba-
Selatan. Terdapat banyak motif yang dapat nyakan peserta didik masih belum mengerti
dibentuk dalam proses pengolahan kain konsep yang diajarkan khususnya Pola
sasirangan. Proses pengolahan kain sasi- Bilangan. Karena itu, salah satu solusi yang
rangan ini tidak terlepas dari teknik perhi- dapat ditawarkan adalah menyediakan bahan
tungan matematika dalam menentukan ajar matematika berbasis budaya masyarakat
jumlah motif sasirangan yang harus dibentuk Banjar berupa Lembar Kerja Peserta Didik
dalam setiap lembaran kain. Hal ini (LKPD) materi pola bilangan. Hal ini salah
merupakan salah satu bentuk implementasi satu implementasi dari Kurikulum 2013 yang
secara langsung keterkaitan pelajaran mengamanatkan bahwa untuk membuat dan
matematika khususnya materi pola bilangan mengembangkan kegiatan pembelajaran
dengan budaya Banjar yang ada. wajib mencapai prinsip-prinsip penyusunan
Melihat masih minimnya pengetahuan dan pengembangan yang selaras dengan
peserta didik tentang keterkaitan budaya kondisi di satuan pendidikan.
dengan matematika yang dikenal dengan LKPD dengan pendekatan realistik
etnomatematika, maka diperlukan adanya dikembangkan oleh (Rupaidah & Danaryanti,
suatu inovasi untuk membantu proses belajar 2013). (Fajriah & Suryaningsih, 2020)
di kelas yang bermanfaat untuk kehidupan mengembangkan dengan pendekatan kons-
sehari-hari. Walaupun hal ini bukanlah suatu trukstivisme. Adapun peneliti mengembang-
hal yang baru dalam kurikulum sekolah tetapi kan LKPD realistik berbasis budaya Banjar
pelaksanaannya di lapangan masih sangat dan peserta didik dibimbing untuk dapat
jarang ditemukan khususnya di sekolah- mengkonstruksi pemahamannya. Adapun
sekolah pinggiran. tujuan penelitian ini adalah menghasilkan
Hasil observasi pendahuluan di LKPD materi pola bilangan berbasis
lapangan diperoleh bahwa bahan ajar yang etnomatematika sasirangan di kelas VIII
digunakan di SMPN 19 Banjarmasin di Sekolah Menengah Pertama yang valid,
semester ganjil tidak ada satupun materi yang praktis, dan efektif. Penelitian tentang
berkaitan dengan budaya Banjar. Peserta pengembangan LKPD atau LKS berbasis
didik hanya ditekankan dalam mengerjakan etnomatematika pada materi pola bilangan
soal-soal latihan tanpa adanya pemahaman juga dilakukan oleh (Disnawati & Nahak,
konsep mendalam tentang penggunaan 2019). Penelitian tersebut berfokus
Fierda Ria Fairuz, Noor Fajriah, Agni Danaryanti, Pengembangan LKPD Materi Pola Bilangan ...... 31

mengembangkan bahan ajar berupa Lembar Sasirangan merupakan batik


Kerja Siswa (LKS) dengan mengintegrasikan warisan budaya Banjar yang proses
etnomatematika tenun Timor sebagai salah pembuatannya dijelujur. Motif-motif sasi-
satu solusi alternatif dalam pembelajaran rangan terus berkembang seiring dengan
matematika bagi siswa sekolah menengah perkembangan zaman. Sasirangan sering
pertama. dijumpai pada baju atasan, kemeja, celana,
Dalam mendukung proses pem- ataupun rok wanita. Tidak jarang, pada
belajaran diperlukan suatu bahan ajar berupa pelajaran muatan lokal di beberapa sekolah
LKPD yang dapat memudahkan materi yang mewajibkan peserta didik untuk membuat
diajarkan mudah dipahami oleh peserta didik. sasirangan.
Menurut Diknas (Prastowo, 2014) lembar
kegiatan peserta didik (student work sheet) METODE PENELITIAN
adalah lembaran yang berisikan tugas yang Penelitian ini menggunakan metode
harus dikerjakan peserta didik. Lembar development research dengan model Plomp
kegiatan ini terdiri dari petunjuk atau langkah- yang terdiri atas lima fase. Fase investigasi
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. awal dilaksanakan untuk menentukan
Dan, tugas tersebut harus jelas kompetensi permasalahan yang diperlukan dalam LKPD
dasar yang ingin dicapai. Pola Bilangan berbasis etnomatematika.
Menurut (Royani & Agustina, Fase perancangan ber-fungsi untuk membuat
2017), etnomatematika merupakan integrasi rancangan awal berupa produk awal (draf I)
matematika dan budaya dengan kearifan berdasarkan informasi juga data-data yang
lokal kelompok setempat melalui suatu didapatkan melalui fase sebelumnya. Fase
aktivitas. LKPD berbasis etnomatematika realisasi dilaksanakan pembuatan LKPD
dalam penelitian ini ialah panduan kegiatan serta instru-men penelitian yang dibutuhkan.
peserta didik untuk membantu peserta didik Hasil LKPD yang dikembangkan dari fase ini
dalam belajar di kelas yang didalamnya disebut dengan draf I. Melalui konsultasi
mencakup aktivitas yang dikembangkan dengan dosen pembimbing didapatkanlah
sesuai dengan aspek etnomatematika yaitu: draf tersebut. Dari dosen pembimbing ini
Cognitive, Conceptual, Educational, Epis- didapat saran juga masukan, draf I kemudian
temological, Historical, and Political. Imple- direvisi sehingga menghasilkan draf II yang
mentasi dalam LKPD berbasis etno- akan diuji kelayakan oleh validator
matematika adalah memasukan aktivitas menggunakan instrument lembar validasi.
belajar yang variatif sesuai dengan tujuan Penilaian dari validasi ini menghasilkan saran
pembelajaran, kondisi dan lingkungan dan masukan yang akan digunakan untuk
budaya peserta didik. Penyusunan LKPD menghasilkan draf III. Dalam fase uji coba
berbasis etnomatematika seperti halnya kelompok kecil (small group) akan digunakan
dalam menyusun LKPD pada umumnya. Oleh draf III. Fase tes, evaluasi, dan revisi
karena itu, dalam menentukan keterkaitan dilakukan uji kelayakan produk yang
budaya Banjar dengan pembelajaran dikembangkan kepada validator dan uji coba
matematika diperlukanlah penelitian lebih produk (Karimah, 2015).
lanjut mengenai budaya Banjar yang ada. Uji coba kelompok kecil (small
Salah satu budaya Banjar yang dapat group) ini menggunakan subjek penelitian
dikaitkan dengan LKPD berbasis etnomate- sebanyak enam orang peserta didik kelas VIII
matika adalah sasirangan. SMPN 19 Banjarmasin yang dipilih secara
32, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, April 2020, hlm. 29 – 38

acak dengan kemampuan tinggi, sedang, dan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
rendah masing-masing dua orang. Enam berikut.
orang peserta didik ini dipilih berdasarkan (a) Rata-rata nilaisetiap indikator:
nilai ulangan bulanan serta saran guru ∑𝑛𝑗=1 𝑉𝑗𝑖
matematika dari subjek uji coba. 𝐼𝑖 =
𝑛
Pengembangan LKPD ini meng- 𝑉𝑗𝑖 = data nilai validator ke-𝑗 terhadap
hasilkan data kuantitatif dan kualitatif. indikator ke-𝑖
Instrumen lembar validasi, angket respon 𝑛 = banyaknya indikator
peserta didik, dan hasil belajar peserta didik (b) Rata-rata nilai setiap aspek:
didapat data kuantitatif. Sedangkah data ∑𝑚𝑗=1 𝐼𝑖𝑗
kualitatif meliputi saran dan masukan pada 𝐴𝑖 =
𝑚
lembar validasi. Data di atas berfungsi untuk 𝐴𝑖 = rerata nilai untuk aspek ke-𝑖
merevisi dan menilai produk pengembangan 𝐼𝑖𝑗 = rerata untuk aspek ke- 𝑖 indikator
berupa LKPD sehingga dihasilkan LKPD ke- 𝑗
yang valid, praktis, dan efektif.
𝑚 = banyaknya indikator dalam
Instrumen pengumpulan data yang
aspek ke- 𝑖
digunakan berupa lembar validasi, lembar
(c) Nilai 𝑉𝑎 atau nilai rata-rata semua
angket respon peserta didik, dan hasil belajar
aspek:
peserta didik.
∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖
𝑉𝑎 =
Analisis Data Hasil Validasi 𝑛
Analisis kelayakan suatu produk 𝑉𝑎 = nilai rerata total semua aspek
dilihat dari analisis data hasil validasi 𝐴𝑖 = rerata nilai untuk aspek ke- 𝑖
terhadap LKPD. Teknik analisis data untuk 𝑛 = banyaknya aspek
lembar validasi LKPD menurut (Hobri, 2010)

Tabel 1 Kategori Validitas


No Rata-Rata Penilaian Para Ahli Kriteria
1 1 ≤ 𝑉𝑎 < 2 Tidak Valid
2 2 ≤ 𝑉𝑎 < 3 Kurang Valid
3 3 ≤ 𝑉𝑎 < 4 Valid
4 𝑉𝑎 = 4 Sangat Valid

LKPD dinyatakan valid oleh para ahli jika nilai ̅̅̅) dengan rumus (Fitriani et al,
rerata total (𝑋𝑖
rata-rata total menunjukkan valid atau sangat 2019):
valid. ̅̅̅
∑𝑛 𝐴𝑖
̅̅̅ = 𝑖
𝑋𝑖
𝑛
Analisis Respon Peserta didik Keterangan:
Analisis respon peserta didik berupa ̅̅̅
𝐴𝑖 = rerata aspek
skala penilaian dari rentang 1-4 terhadap 𝑛 = banyaknya aspek
penggunaan LKPD yang dikembangkan Menentukan kategori tingkat kepraktisan (𝑋𝑖)
selama proses pembelajaran. Untuk mencari dengan kriteria kepraktisan yang telah
ditetapkan.
Fierda Ria Fairuz, Noor Fajriah, Agni Danaryanti, Pengembangan LKPD Materi Pola Bilangan ...... 33

Tabel 2 Kategori Kepraktisan


No Rata-Rata Penilaian Para Ahli Kriteria
1 ̅̅̅
3,5 ≤ 𝑋𝑖 ≤ 4 Sangat Positif
2 ̅̅̅ < 3,5
2,5 ≤ 𝑋𝑖 Positif
3 ̅̅̅ < 2,5
1,5 ≤ 𝑋𝑖 Cukup Positif
4 ̅̅̅
0 ≤ 𝑋𝑖 < 1,5 Tidak Positif

LKPD dikatakan praktis jika respon peserta penelitian ini adalah 73 disesuaikan dengan
didik menyatakan bahwa LKPD yang KKM sekolah tersebut.
dikembangkan termasuk kategori “positif” Perhitungan persentase hasil belajar
atau “sangat positif”. peserta didik terhadap pengem-bangan
LKPD menggunakan rumus yang diadaptasi
Analisis Data Hasil Belajar Peserta Didik dari Sudijono (2015):
Analisis data ini berupa soal uji 𝑃=
𝑓
× 100%
𝑁
pemahaman dalam LKPD yang bertujuan
Keterangan:
untuk mengetahui kriteria efektif LKPD yang
𝑃 = angka persentase
dikembangkan ditinjau dari hasil belajar
𝑓 = frekuensi yang sedang dicari
peserta didik. Untuk memberikan penilaian
persentasenya
hasil belajar peserta didik secara individu
𝑁 = banyaknya individu (jumlah frekuensi)
dapat digunakan rumus
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 HASIL DAN PEMBAHASAN
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 Hasil pengembangan perangkat
pembelajaran ini dihasilkan LKPD berbasis
Hasil belajar peserta didik yang
etnomatematika sasirangan. LKPD ini meng-
diperoleh dari “Uji Pemahaman” pada
gunakan model Plomp dari fase pengkajian
aktivitas 1 dan aktivitas 2 dihitung rata-
awal, fase perancangan, fase realisasi/
ratanya menggunakan rumus dari Sudijono
konstruksi, fase tes, evaluasi, dan revisi, dan
(2015) sebagai berikut:
fase implementasi. LKPD yang dikem-
∑𝑋
𝑀𝑥 = bangkan memiliki kriteria valid, praktis, dan
𝑁
efektif. Kriteria kevalidan ditelaah dari analisis
Keterangan:
hasil penilaian yang diberikan oleh validator,
𝑀𝑥 = mean (rata-rata)
kriteria kepraktisan ditinjau dari hasil analisis
∑ 𝑋 = jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang
respon peserta didik selama menggunakan
ada
LKPD dan kriteria keefektifan berdasarkan
𝑁 = banyaknya skor-skor itu sendiri
pada analisis hasil nilai belajar peserta didik
Nilai rata-rata ini menjadi dasar
yang diukur dari hasil uji coba.
dalam menentukan kriteria efektif LKPD yang
dikembangkan ditinjau dari hasil belajar.
Fase Pengkajian Awal
Menurut Hobri (2010), pengembangan LKPD
Dilaksanakan analisis kurikulum,
dikatakan mencapai kriteria efektif jika 80%
analisis peserta didik, dan analisis materi ajar.
dari jumlah subjek yang diteliti mampu
mencapai nilai acuan patokan ditinjau dari
hasil belajar peserta didik. Nilai acuan
patokan yang telah ditetapkan dalam
34, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, April 2020, hlm. 29 – 38

Analisis Kurikulum Penyusunan Instrumen


Hasil analisis kurikulum diperoleh Lembar validasi, angket respon
dengan mengkaji kurikulum yang digunakan peserta didik, serta soal uji pemahaman pada
di SMPN 19 Banjarmasin. Berdasarkan RPP LKPD adalah instrumen pengumpulan data
yang digunakan di SMPN 19 Banjarmasin, yang akan digunakan.
materi Pola Bilangan diajarkan di kelas VIII di
semester ganjil dengan jumlah pelajaran Lembar Validasi
selama 10 JP dengan jumlah tatap muka Lembar validasi berfungsi sebagai
sebanyak 6 kali. Bahan ajar yang digunakan penilaian dari validator yang terdiri dari (1)
oleh guru dan peserta didik di SMPN 19 aspek format, (2) kelayakan isi, (3) aspek
Banjarmasin adalah LKPD Matematika kelas kelayakan bahasa menurut BSNP, dan (4)
VIII SMP/MTs semester ganjil. aspek kebudayaan. Penilaian ini bermaksud
untuk menentukan tingkat kevalidan LKPD
Analisis Peserta Didik pola bilangan. Lembar validasi ini juga
Peserta didik cenderung hanya digunakan sebagai data penilaian dari
menghapalkan rumus-rumus singkat tanpa validator berupa saran atau masukan
memahami secara mendalam makna rumus mengenai LKPD yang dikembangkan.
yang mereka gunakan. Peserta didik Empat aspek penilaian di atas
memahami jika soal yang diberikan langsung dijadikan sebagai kriteria kevalidan dengan
menanyakan barisan ganjil seperti 1,3,5, dst. rentang penilaian 1-4 dimana nilai 4
tetapi peserta didik akan kesulitan jika merupakan nilai tertinggi. Informasi yang
menebak nomor rumah ke-7 dalam barisan didapat dari hasil analisis tersebut menjadi
bilangan ganjil tersebut. Hal ini mengindikasi acuan dasar perlu tidaknya diadakan revisi
bahwa perkembangan berpikir peserta didik LKPD yang dikembangkan.
agak sedikit terbatas.
Angket Respon Peserta Didik
Analisis Konsep Angket ini diperlukan untuk menarik
Analisis konsep dilakukan dengan kesimpulan mengenai respon peserta didik
menganalisis konsep pola bilangan dengan terhadap penggunaan LKPD selama uji coba
merujuk silabus kurikulum 2013 yang ber- kelompok kecil. Penilaian ini menggunakan
sesuaian dengan kompetensi dasar yang rentang penilaian 1-4..
ingin dicapai.
Soal Uji Pemahaman
Fase Perancangan Soal Uji Pemahaman berfungsi
Pada fase ini dilaksanakan peran- untuk melihat hasil belajar peserta didik
cangan LKPD berbasis etnoma-tematika selama penggunaan LKPD materi pola
serta instrumen-instrumen pendukung dalam bilangan berbasis etnomatematika sasira-
penelitian. Kegiatan dalam fase ini meliputi ngan. Soal uji pemahaman terdapat pada
penyusunan instrumen, pemilihan format, dan setiap bagian akhir aktivitas LKPD, terdapat
perancangan awal. Ketiga fase ini dijelaskan dua aktivitas yang masing-masing aktivitas
sebagai berikut. memuat lima pertanyaan.
(a) Pemilihan Format
Format yang dipakai dalam peran-
cangan LKPD ini menggunakan pendekatan
Fierda Ria Fairuz, Noor Fajriah, Agni Danaryanti, Pengembangan LKPD Materi Pola Bilangan ...... 35

saintifik yaitu 5M. Pokok bahasan pada LKPD pema-haman peserta didik pada konsep yang
ini adalah materi pola bilangan yang telah diperoleh. Pengembangan LKPD ini
dihubungan dengan kebudayaan Kalimantan meng-gunakan model pembelajaran berupa
Selatan yaitu sasirangan. Ke-giatan belajar pembelajaran penemuan dengan pendekatan
dalam LKPD diawali dengan pengenalan saintifik 5M.
macam-macam motif sasira-ngan, kemudian Setelah menghasilkan draf I, dilaku-
dilanjutkan dengan menentukan persamaan kan konsultasi dengan dosen pembimbing
dari suatu barisan bilangan, lalu diakhiri untuk mendapatkan saran/ masukan terha-
dengan menentukan persamaan dari suatu dap LKPD yang dikembangkan. Beberapa
konfigurasi objek. Di setiap kegiatan belajar revisi yang dilakukan untuk draf I adalah
disertakan masalah-masalah dalam sebagai berikut.
kehidupan sehari-hari. (a) Tambahkan pendahuluan untuk menge-
nalkan sasirangan dan macam-macam
(b) Perancangan awal motifnya sebelum aktivitas 1.
LKPD ini menggunakan aplikasi (b) Sampul depan perlu ditambahkan unsur
perangkat lunak yaitu Corel Draw dan budaya Banjar agar terlihat jelas bahwa
Microsoft Word. Hasil dari fase perancangan LKPD yang dikembangkan ber-basis
wal LKPD berupa sampul depan serta desain etnomatematika.
setiap halaman. LKPD dirancang
menggunakan kertas A4, jenis huruf untuk Setelah draf I mendapatkan bebe-
halaman depan menggunakan Square721 BT rapa revisi dari dosen pembimbing maka
(Bold), Lemon/Milk (Bold), DIN (Bold), dan revisi ini didapatlan draf II. Kemudian, draf II
Arial. jenis huruf untuk isi dan penutup ini merupakan LKPD yang selanjutnya
menggunakan News706 BT dan Comic Sans diserahkan kepada validator untuk divalidasi.
MS. Setiap halaman dilengkapi bordir pada
samping kiri dengan motif sasirangan yang Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi
menambah kesan kebudayaan Banjar dalam Dilaksanakan uji kelayakan pe-
LKPD. Berikut desain sampul depan LKPD rangkat pembelajaran kepada validator dan
dan bordir setiap halaman. uji coba kelompok kecil.

Fase realisasi/konstruksi Validasi Perangkat Pembelajaran (Uji


Dibuat LKPD draf I, berupa ran- Kelayakan)
cangan utama dari rancangan awal. Peran- Pada fase ini, dilakukan validasi
cangan LKPD dengan materi pola bilangan LKPD draf I yang telah direvisi oleh dosen
mengacu pada kompetensi dasar materi pola pembimbing menghasilkan draf II yang
bilangan. LKPD ini disusun berdasarkan diserahkan kepada validator untuk men-
kurikulum yaitu Kurikulum 2013 yang berlaku dapatkan data tentang hasil produk LKPD
sesuai dengan jenjang pendidikan SMP/MTs. berbasis etnomatematika sasirangan. Se-
LKPD ini memuat kegiatan yang membimbing telah mendapat saran/masukan, maka draf ini
peserta didik menemukan konsep, memberi- mendapatkan revisi sehingga dihasilkan draf
kan kesempatan pada peserta didik memberi- III. Hasil perbaikan LKPD dari saran/
kan pendapatnya dalam memberikan kesim- masukan dari validator dapat dilihat pada
pulan di setiap akhir kegiatan yang dilakukan, hasil uji kelayakan draf III yang kemudian
dan uji pemahaman untuk memantapkan berfungsi untuk fase uji coba.
36, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, April 2020, hlm. 29 – 38

Uji Coba Perangkat Pembelajaran dengan kategori “sangat valid”. Sehingga


Dalam kegiatan ini, LKPD yang penilaian dari aspek kelayakan isi sudah
diujikan adalah LKPD draf III yang telah sangat baik. Berdasarkan hasil analisis
divalidasi oleh validator dan mendapatkan lembar validasi tersebut didapat skor rata-rata
beberapa revisi berupa saran/masukan. Uji LKPD pola bilangan berbasis etnomatematika
coba ini bermaksud untuk menilai ke- sebesar 3,56 yang masuk dalam kategori
praktisan dan keefektifan LKPD pola bilangan “Valid”. Dari kriteria kevalidan yang telah ada,
dari hasil respon peserta didik dan hasil maka draf awal LKPD telah mencapai kriteria
belajar peserta didik untuk dijadikan sebagai valid.
perbaikan terhadap LKPD berbasis etnoma- Hasil kepraktisan dan keefektifan
tematika sasirangan. LKPD ini ditinjau dari hasil uji coba LKPD pola
Uji coba kelompok kecil (small bilangan berbasis etnomatematika yaitu hasil
group) dilaksanakan di SMPN 19 Banjarma- respon peserta didik dan hasil belajar peserta
sin dengan subjek penelitian enam orang didik. Uji coba dilaksanakan sebanyak tiga
peserta didik di kelas VIII tahun ajaran kali pertemuan yaitu pada tanggal 27
2019/2020. Uji coba dilaksakan selama 6 JP November 2019 selama dua kali pertemuan
selama 3x pertemuan Hasil dari fase uji coba dan tanggal 29 November 2019 selama satu
terbatas ini didapatkan informasi berupa data kali pertemuan.
penelitian dan perangkat pembelajaran Dari penilaian lembar angket respon
berupa LKPD. Kemudian, data penelitian peserta didik didapat penilaian terhadap
yang diperoleh akan dianalisis untuk LKPD berbasis etnomatematika. Berdasar-
mengetahui kepraktisan dari hasil respon kan hasil analisis respon peserta didik
peserta didik setelah menggunakan LKPD diperoleh skor rata-rata seluruh aspek LKPD
yang dinilai dari lembar angket respon berbasis etnomatematika adalah sebesar
peserta didik dan keefektifan LKPD yang 3,44 dengan kategori “positif”. Menurut
dikembangkan ditinjau dari hasil belajar kriteria kepraktisan yang telah ditetapkan,
peserta didik berdasarkan skor rata-rata maka LKPD yang dikembangkan mencapai
peserta didik setelah menjawab soal uji kriteria kepraktisan. Kategori positif ini
pemahaman dalam LKPD. Hasil analisis data menunjukkan adanya motivasi pada siswa.
kepraktisan dan keefektifan LKPD dapat Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
dilihat pada hasil uji coba. Dalam fase ini akan (Rahmawati & Marsigit, 2012) yang menun-
dihasilkan laporan penelitian dan LKPD yang jukkan bahwa penggunaan LKS berbasis
direvisi sehingga menghasilkan draf akhir. etnomatematika dapat meningkatkan moti-
Diperoleh rata-rata skor uji kelaya- vasi belajar siswa SMP. Selain itu, (Richardo,
kan yaitu 3,35 dengan kategori “valid”. 2016) mengungkapkan dalam penelitiannya
Sehingga penilaian dari aspek format sudah bahwa melalui etnomatematika, siswa men-
cukup baik, diperoleh rata-rata skor uji jadi termotivasi untuk menyenangi matema-
kelayakan yaitu 3,5 dengan kategori “valid”. tika dan tidak menganggap matematika
Sehingga penilaian dari aspek kelayakan isi sebagai mata pelajaran yang menakutkan.
sudah baik, diperoleh rata-rata skor uji Berdasarkan telaah hasil belajar
kelayakan yaitu 3,39 dengan kategori “valid”. enam peserta didik didapat lima peserta didik
Sehingga penilaian dari aspek kelayakan yang memperoleh skor lebih dari atau sama
bahasa menurut BSNP sudah cukup baik, dengan 73. Sehingga, berdasarkan kriteria
diperoleh rata-rata skor uji kelayakan yaitu 4 pada ketuntasan klasikal hasil belajar peserta
Fierda Ria Fairuz, Noor Fajriah, Agni Danaryanti, Pengembangan LKPD Materi Pola Bilangan ...... 37

didik sudah mencapai 80% dari jumlah Setelah melakukan penelitian,


peserta didik uji coba yang tuntas. Sehingga, peneliti menyarankan untuk diadakannya
dapat disimpulkan bahwa LKPD pola penelitian lebih lanjut mengenai kondisi dan
bilangan mencapai kriteria keefektifan. karak-teristik peserta didik untuk menyesuai-
Setelah dilakukan analisis dan revisi kan pengembangan LKPD. Kemudian,
berdasarkan lembar validasi dan saran/ hendaknya lebih banyak lagi pengembangan
masukan dari validator, hasil angket respon bahan ajar yang dapat membantu peserta
peserta didik, dan hasil belajar peserta didik didik belajar lebih aktif
terhadap LKPD yang dikembangkan yang
telah mencapai kriteria kevalidan, keprak- DAFTAR RUJUKAN
tisan, dan keefektifan maka dihasilkan LKPD Disnawati, H & Nahak, S. (2019). Pengem-
draf akhir. LKPD draf akhir merupakan produk bangan Lembar Kerja Siswa
akhir pengembangan yang selanjutnya dise- Berbasis Etnomatematika Tenun
Timor pada Materi Pola Bilangan.
but LKPD materi pola bilangan berbasis
Jurnal Elemen, 5(1), 64-79.
etnomatematika sasirangan di kelas VII
Sekolah Menengah Pertama yang valid, Fajriah, N & Suryaningsih, Y. (2020). The
praktis, dan efektif. development of constructivism-
based. J. Phys.: Conf. Ser, 1470
PENUTUP 012011, 1 – 10. doi:10.1088/1742-
6596/1470/1/012011.
Penelitian ini menghasilkan LKPD
materi pola bilangan berbasis etno-mate- Fitriani, Mustami, M. K., & Hamansah. (2019).
matika sasirangan dengan kriteria valid, Pengembangan LKPD Berbasis
praktis, dan efektif melalui proses pengem- Strategi Motivasi Arcs Materi Sistem
bangan. Hasil analisis validasi didapat bebe- Imunitas pada Kelas XI MIA
rapa instrumen kevalidan. Rata-rata ke- Mamadani Alauddin Pao-Pao.
Jurnal Al-Ahya, 1(2), 85-109.
validan dari seluruh aspek yang dinilai
sebesar 3,56 dengan kategori valid, dengan Hobri. (2010). Metodologi Penelitian
demikian LKPD yang dikembangkan men- Pengembangan. Jember: Pena
capai kriteria kevalidan, Kemudian hasil Salsabila.
analisis data dari angket respon peserta didik Karimah, N.I. (2015). Pengembangan
adalah sebesar 3,44 dengan kategori positif, Perangkat Pembelajaran Matema-
dengan demikian LKPD yang dikembangkan tika Model Plomp Materi Segiempat.
mencapai kriteria kepraktisan. Kemudian Euclid, 2(1), 161 – 173.
hasil analisis data dari keefektifan yaitu Prastowo, A. (2014). Panduan Kreatif
ketuntasan belajar peserta didik mencapai Membuat Bahan Ajar Inovatif.
83,33%, dengan demikian dapat disimpulkan Jogjakarta: DIVA Press.
bahwa LKPD yang dikembangkan mencapai
kriteria keefektifan. Sehingga, dapat disim- Rahmawati, D.F, & Marsigit. (2012). Pengem-
Bangan Bahan Ajar Berbasis
pulkan bahwa LKPD yang dikembangkan Etnomatematika untuk Meningkat-
mencapai kriteria valid, praktis, dan efektif. Kan Prestasi dan Motivasi Belajar
Dengan adanya LKPD ini diharapkan peserta Siswa SMP. Jurnal Pendidikan
didik dapat termotivasi untuk belajar Matematika, 6(6).
matematika dan mengenal budaya Banjar,
Richardo, R. (2016). Peran Ethnomatema-
khususnya sasirangan.
tika dalam penerapan pembelajaran
38, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, April 2020, hlm. 29 – 38

matematika pada kurikulum 2013. Rupaidah, A., & Danaryanti, A. (2013).


LITERASI: Jurnal Ilmu Pendidikan, Pengembangan LKS dengan
7(2), 118-125. Pendekatan Realistik pada Materi
Sistem Persamaan Linear Dua
Royani, M., & Agustina, W. (2017). Bentuk- Variabel. EDU-MAT: Jurnal Pendi-
Bentuk Geometris pada Pola dikan Matematika, 1(1), 10 - 17.
Kerajinan Anyaman Sebagai Kea-
rifan Lokal di Kabupaten Barito Sudijono, A. (2015). Pengantar Statistik
Kuala. Math Didactic: Jurnal Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Pendidikan Matematika, 3(2), 105 -
112.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai