Anda di halaman 1dari 12

ETNOMATEMATIKA: EKSPLORASI PERMAINAN TRADISIONAL KEKETEK

PADA MASYARAKAT PRINGGABAYA

Dosen Pengampu: Hesikumalasari, M. Si

Oleh :

Rusnianti (190103018)

PRODI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021
A. Judul
ETNOMATEMATIKA: EKSPLORASI PERMAINAN TRADISIONAL
KEKETEK PADA MASYARAKAT PRINGGABAYA
B. Pendahuluan
Istilah Etnomatematika diciptakan oleh D’Ambrosio (1989) untuk
menggambarkan
praktek metematika pada kelompok budaya yang dapat diidentifikasi dan dianggap
sebagai
studi tentang ide-ide matematika yang ditemukan disetiap kebudayaan.
“The prefix ethno is today accepted as a very broad term that refers to the socialcultural
context and therefore includes language, jargon, and codes of behavior, myths, and
symbols. The derivation of mathemais difficult, but tends to mean to explain, to know, to
understand, and to do activities such as ciphering, measuring, classifying, inferring, and
modeling. The suffix tics is derived from techné, and has the same root as technique “.
etnomatematika merupakan suatu cara yang digunakan untuk mempelajari matematika
dengan melibatkan aktivitas atau budaya daerah sekitar sehingga memudahkan seseorang
untuk memahami konsep matematika(Sarwoedi et al. 2018).
Kemajuan teknologi di era modern ini semakin berkembang pesat. Seiring
berkembangnya zaman, diikuti oleh teknologi yang semakin canggih. Utamanya pada
gedget yang berperan sebagai alat komunikasi, menambah relasi, menambah wawasan
dan pengetahuan, selain itu dapat dijadikan sebagai hiburan, seperti game atau
permainan. Dengan canggihnya teknologi, perlahan permainan-permainan tradisional
semakin tergerus, mengakibatkan semakin jarangnya anak-anak saat ini melakukan
permainan tradisonal yang mengasah kemampuan kognitif dan motorik(Febriyanti,
Irawan, and Kencanawaty 2019).
Pelestarian budaya sangat dibutuhkan mengingat banyak hal dari budaya yang
dapat menjadi pembelajaran berharga bagi penerus generasi di masa depan. Salah satu
pembelajaran yang terdapat dalam budaya adalah adanya konsep-konsep matematika
yang terintegrasi dalam budaya, yang dikenal sebagai etnomatematika. Diantara budaya
nusantara yang memuat konsep matematika adalah permainan tradisional. menjadi
perhatian khusus bagi penulis.
Menurut Budisantoso, dkk, permainan tradisional merupakan unsur-unsur
kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan ini memberikan
pengaruh yang tidak kecil terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial
di kemudian hari(Detek 2020). Matematika tidak terlepas dari budaya lokal karena di
dalam suatu budaya tak jarang memuat konsep-konsep matematika, yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari secara turun temurun, baik dalam bidang perdagangan,
pertanian, dan lain-lain (Handayani and Irawan 2021).
Menurut Soedjadi, konsep dalam matematika merupakan ide abstrak yang
digunakan untuk menggolongkan sekumpulan obyek . Konsep-konsep matematika yang
terdapat dalam permainan tradisional menunjukkan bahwa permainan tradisional tersebut
dapat menjadi media penyampaian konsep matematika pada siswa, utamanya siswa yang
masih dalam tahap operasional konkrit (Hariastuti 2016).
Pada masyarakat Pringgabaya Lombok Timur salah satu permainan tradisional
yang sering dimainkan ialah, permainan tradisional keketek. Utamanya pada masyarakat
suku sasak lombok, istilah permainan ini berbeda-beda di setiap daerahnya seperti
sungkit pada masyarakat Lombok Barat. Walaupun terdapat perbedaan nama dari
permainan tradisional patil lele di beberapa daerah, secara umum permainan ini memiliki
aturan permainan yang serupa. Secara umum dapat ditentukan bahwa dalam permainan
keketek dibutuhkan tongkat yang terbuat dari kayu atau bambu dimana tongkat yang
pertama lebih besar dan tongkat yang kedua lebih kecil ukurannya. Pemain juga harus
membuat lubang atau menyusun bata sebanyak 2 atau 3 buah terlebih dahulu untuk
memasang tongkat yang akan dilempar menggunakan tongkat yang lain. Pemain harus
mampu mengungkit sebuah tongkat yang diletakkan agar dapat terlempar jauh.

Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif sebagai jenis
penelitian untuk mengungkap dan memperoleh informasi secara menyeluruh, meluas dan
mendalam. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan prinsip-prinsip dalam
etnografi, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan (field note)
(Pratiwi and Pujiastuti 2020). Artiya dalam penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan
wawancara kepada subjek penelitian. Peneliti melakukan kegiatan observasi bagaimana
anak melakukan permainan keketek yang tanpa mereka sadari terdapat unsur matematika
serta dokumentasi terkait dengan bagaimana permainan ini dilakukan. Selanjutnya
peneliti melakukakan telaah secara mendalam terkait bagaimana permainan keketek ini
memiliki unsur etnomatematika dan untuk lebih lanjut dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran matematika.

C. Permainan Tradisional Keketek


Permainan keketek merupakan salah satu permainan yang ada dikebudayaan
masyarakat Nusa Tenggara Barat. Istilah penamaan permainan ini berbeda-beda disetiap
daerah sasak seperti sungkit, pantok lele.
1) Alat dan Bahan
Permainan menggunakan alat dari kayu atau bambu, kemudian salaah satu
bagian kayu dipotong menggunakan parang dimana kayu lebih panjang berukuran
kira-kira 35 cm sedangkan satu bagian lagi lebih pendek kira-kira 12 cm. Pemain
juga harus membuat lubang atau menyusun bata sebanyak 2 atau 3 buah terlebih
dahulu untuk memasang tongkat yang akan dilempar menggunakan tongkat yang
lain.
2) Aturan bermain
a. Permainan keketek memanfaatkan lapangan atau tanah terbuka.
b. Dapat dimainkan perorang atau secara berkelompok sebagai pemukul dan
penangkap. Pada penelitian menggunakan 2 kelompok yang terdiri dari 3
orang masing-masing kelompok.
c. Dalam satu kali permainan terdapat tiga babak.
d. Setiap babak di mainkan oleh satu pemain di setiap tim.
e. Aturan permainan keketek yakni terdapat si pemukul untuk mengungkit
dan memukul kayu dan harus mengenai tongkat lebih kecil dan terlempar,
sedangkan penangkap harus mampu menangkap bambu kecil tersebut.
f. Apabila penangkap mampu menangkap bambu kecil yang terlempar maka
akan terjadi pertukaran posisi pemain.
g. Sedangkan apabila penangkap tidak mampu menangkap tongkat yang
terlempar pemukul akan di beri skors atau nilai.
h. Satu kali lemparan mendapatkan skros 10.
i. Sejauh mana jarak pukulan keketek pendek juga sebagai tolak ukur apakah
salah satu tim sebagai pemenang.
j. Jarak pukulan keketek pendek saat babak ketiga pemukul medapat skors
10
3) Cara Memainkan Permainan Keketek
Terdapat tiga babak dalam permainan keketek.
Babak pertama adalah menyilangkan keketek pendek di atas bata dan siap
di lempar dengan keketek panjang. Tim penangkap akan menjaga lemparan
keketek pendek, jika berhasil tertangkap maka akan terjadi pertukaran posisi
pemain atau giliran akan berganti. Jika tidak bisa ditangkap, masih ada satu
kesempatan dengan melemparkan keketek pendek kepada pemukul. Bila tim
penangkap mampu menyentuh keketek panjang maka tim penangkap akan
berganti menjadi tim pemukul.
Bila tidak menyentuh keketek panjang, maka permainan akan masuk ke
babak kedua. Pemukul memegang keketek panjang dan pendek dengan satu
tangan kemudian melempar keketek pendek ke atas lalu memukul dengan jarak
sejauh-jauhnnya. Bila penjaga mampu menangkap keketek pendek maka akan
terjadi pertukaran pemain. Bila tidak, tim penjaga melemparkan keketek pendek
dengan menyentuh keketek panjang.
Babak terakhir ialah dengan meletakkan keketek pendek pada posisi
miring di landasan bata. Pukul bagian ujung hingga terlempar ke atas lalu di pukul
lenih keras sejauh mungkin. Tim penangkap akan tetap berusaha untuk
menangkap keketek pendek. Bila tertangkap maka akan terjadi pertukaran tim
pemain. Bila tidak tertangkap maka tim pemukul akan tetap melanjutkan
permainan dengan cara memukul ujung keketek sejauh mungkin. Dalam memukul
ujung keketek pendek satu tim pemukul akan bergiliran memukul. Setelah itu,
maka skors dan jarak antara keketek pendek dengan landasan akan di ukur
menggunakan keketek pendek kemudian hasil atau poin permainan akan ditulis
pada tanah. Jarak yang diukur dengan keketek pendek itu menentukan
kemenangan tim. Tim yang menang akan dihadiahi tim yang kalah dengan cara
digendong sesuai jaraknya.

D. Konsep Matematika pada Permainan Tradisional Keketek


1) Bentuk Alat dan Bahan
Dalam konsep geometri permainan tradisional keketek berbentuk sebagai berikut:
a. Tabung

Tabung atau silinder adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh
dua buah lingkaran identik yang sejajar dan sebuah persegi panjang yang
mengelilingi kedua lingkaran tersebut. Tabung memiliki 3 sisi dan 2 rusuk. Kedua
lingkaran disebut sebagai alas dan tutup tabung serta persegi panjang yang
menyelimutinya disebut sebagai selimut tabung.

Sebuah tabung memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


 Mempunyai 2 rusuk
 Alas dan tutup berbentuk lingkaran
 Mempunyai 3 bidang sisi (bidang alas, bidang selimut, bidang
penutup/atap)

Unsur-unsur pembentuk sebuah tabung adalah:

 Alas dan atap sebuah tabung adalah bagian berbentuk lingkaran yang
berada di bawah (alas) dan atas (atap).
 Selimut tabung adalah sebuah sisi lengkung yang menghubungkan sisi alas
dengan sisi atap.
 Rusuk tabung adalah sisi alas / atap yang berbentuk lingkaran dan
merupakan perpotongan antara alas / atap dengan selimut tabung.

Adapun rumus tabung:

 Rumus Luas Permukaan Tabung

Luas permukaan tabung dapat dihitung dengan menjumlahkan luas ketiga


sisinya, yaitu

Luas Permukaan Tabung = Luas Alas + Luas Atap + Luas Selimut Tabung

Luas alas = luas atap = π × r2

Luas selimut tabung = 2 × π × r × t

Jadi Luas Permukaan tabung adalah

L = π × r2 + π × r2 + 2 × π × r × t

L = 2 × π × r2 + 2 × π × r × t

L = 2 π r (r + t)
Keterangan :

 L = Luas permukaan tabung


 π =phi (22/7 atau 3,14)
 r =jari – jari alas / atap
 t =tinggi tabung

 Rumus Volume Tabung

Volume tabung dapat dihitung dengan rumus berikut:

V = Luas alas × tinggi

V = π × r2 × t

V = π r2 t

Keterangan:

 V = Volume tabung
 π =phi (22/7 atau 3,14)
 r =jari – jari alas / atap
 t =tinggi tabung

Contoh soal:

Sebuah tabung memiliki jari – jari 14 cm dan tinggi 10 cm, hitunglah luas
permukaan dan volume dari tabung tersebut?

Penyelesaian:

L = 2 π r (r + t)

L = 2 × 22/7 × 14cm × (14cm + 10cm)


L = 2 × 22 × 2cm × 24cm

L = 2.112cm2

V = π r2 t

V = 22/7 × (14cm)2 × 10cm

V = 6.160cm3

Jadi luas permukaan dan volume tabung tersebut masing-masing adalah 2.112cm2
dan 6.160cm3.

b. balok

Balok merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang sisi sejajar
yang berbentuk persegi atau persegi panjang dengan setidaknya terdapat satu
pasang sisi sejajar yang memiliki ukuran yang berbeda.

Beberapa informasi mengenai balok yaitu:

 Mempunyai 6 sisi, sisi yang berhadapan memiliki bentuk dan ukuran yang
sama.
 Mempunyai 8 titik sudut.
 Mempunyai 12 rusuk.
Elemen balok yaitu: Panjang adalah rusuk terpanjang dari alas balok.
Lebar adalah rusuk terpendek dari sisi alas balok. Tinggi adalah rusuk yang tegak
lurus terhadap panjang dan lebar balok.
Secara matematis, rumus luas permukaan balok disusun sebagai berikut

Keterangan: L = luas permukaan ( );p= panjang (m); l= lebar (m); t=tinggi (m)

Rumus volume Balok:


V=pxlxt
Keterangan:

 V : volume balok
 p : ukuran panjang balok
 l  : ukuran lebar balok
 t : ukuran tinggi balok

contoh soal:

Terdapat sebuah balok kayu yang akan digunakan dalam proyek


renovasi rumah. Balok ini memiliki ukuran panjang 500 cm, lebar 5 cm,
dan tinggi 10 cm. Jika diketahui 3 ukuran ini, maka berapakah volume
balok tersebut?

V=pxlxt

V = 500 x 5 x 10

V = 25.000 cm3

2) Cara dan Peraturan Permainan Keketek


a. Operasi Hitung Perkalian
Perkalian adalah operasi matematika penskalaan satu bilangan
dengan bilangan lain. Operasi ini adalah salah satu dari empat operasi
dasar di dalam aritmetika dasar (yang lainnya adalah perjumlahan,
pengurangan, dan perbagian). Perkalian sebenarnya juga merupakan
perjumlahan yang diulang-ulang; misalnya, 3 dikali 4 (seringkali dibaca "3
kali 4") dapat dihitung dengan menjumlahkan 3 salinan dari 4 bersama-
sama.
3 x 4 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
Pada peraturan permainan tradisional keketek. Apabila satu kali
lemparan mendapatkan skors 10, sedangkan babak permainan terdapat 3
babak dan jumlah pemain berjumlah 3 orang. Sehingga apabila pemukul
menang maka 10 x 3 = 30. Apabila sampai akhir babak ketiga salah satu
tim pemukul menang makan jarak keketek pendek dengan landasan akan
di hitung sesuai dengan ukuran keketek pendek. Misalkan ukuran keketek
pendek adalah 12 cm dan jaraknya berjumlah 20 x besar keketek pendek
untuk sampai landasan maka 12 cm x 20 = 240 cm.
b. Jarak Titik Ke Garis Dalam Ruang Bidang Datar
jarak titik ke garis adalah ruas garis yang tegak lurus atau
terpendek dari sebuah titik terhadap sebuah garis. Misal A adalah titik dan
g adalah garis. Jarak titik A ke garis g adalah panjang ruas garis AB
dengan B terletak di garis 𝑔, dan AB tegak lurus dengan garis 𝑔.

Prosedur Menghitung Jarak Titik ke Garis

Adapun langkah-langkah untuk menghitung jarak titik A ke garis g


dengan bantuan titik B, C, dan D sebagai berikut.

 Menghubungkan titik A ke titik C dan titik D sehingga terbentuk


segitiga ACD seperti gambar di bawah.

La
nd
as
an
da
n
ke
ket
ek
 Kemudian, Menghitung jarak antar dua titik, yaitu AC, AD, dan CD
untuk menetapkan jenis segitiga.
 Terakhir yakni, menghitung tinggi segitiga ACD, yaitu AB yang
merupakan jarak titik A ke garis g.

Kita misalkan pada permainan tradisional keketek titik A sebagai


landasan dan garis g adalah keketek pendek. ruas garis AB merupakan
ruas garis terpendek yang tegak lurus dan membentuk sudut siku-siku
dengan garis g. Jika diperhatikan antara ruas garis AB dan AC, terlihat
titik ABC membentuk segitiga siku-siku di B. Selain itu, terlihat juga
bahwa ruas garis AC merupakan sisi miring dari bentuk segitiga siku-siku
tersebut. Dalam teori segitiga siku-siku, sisi yang miring merupakan sisi
terpanjang dari sebuah segitiga siku-siku. Hal ini berarti bahwa ruas gari
AB lebih pendek dari ruas garis AC.

Anda mungkin juga menyukai