Anda di halaman 1dari 16

Arc. Com.

Health • Desember 2021


p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

METODE PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK UNTUK PENURUNAN KADAR


AMONIA: STUDI LITERATUR

Ni Luh Putu Intan Sintya Dewi, Ni Made Utami Dwipayanti


Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar, Bali 80232

ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin merebaknya permukiman akan
berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga. Denpasar
Sewerage Development Project (DSDP) Tahap I dan Tahap II atau pembangunan prasarana air limbah Denpasar
memiliki tujuan untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan dan sanitasi di Denpasar dan sekitarnya.
Pengolahan limbah yang dilakukan oleh DSDP belum efektif terhadap pengolahan amonia. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui alternatif metode pengolahan limbah domestik yang efektif terhadap penurunan
amonia berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama satu dekade terakhir. Desain penelitian ini adalah
Literature Review atau tinjauan pustaka dengan sumber data yang didapatkan dari media internet yang kemudian
data disintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai
dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil dari penelitian ini ditemukan empat jenis metode
pengolahan limbah domestik berdasarkan hasil dari Literature Review yaitu metode pengolahan dengan constructed
wetland, lumpur aktif, biofilter, dan pengolahan dengan metode kimiawi.
Kata kunci: Limbah Domestik, Pencemaran Lingkungan, Sistem Pengolahan Limbah, Efektivitas, Amonia

ABSTRACT
The high number of population growth and increased number of settlements can influences the amount of liquid
waste discharged from household activities. Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) part I and part II or
the infrastructure development programs wich has a purpose to resolve the environmental pollution and sanitation
problems in around Denpasar (Putera, dkk, 2019). Wastewater management that wich conducted by DSDP it is not
effective towards ammonia removal. The aim of this research to find out alternative methods of domestic waste
management that are effective against ammonia reduction based on the results of research that has been conducted
over the past decade. The design of this study is Literature Review, data sources obtained from internet, then the data
is synthesized using a narrative method by grouping data extraction results of the same type in accordance with the
measured results to answer the aims of this research. The results of this study have been found four types of
domestic waste water treatment methods based on the results of the Literature Review, the method is constructed
wetland, activated sludge, biofilter, and chemical treatment methods.
Keywords: Domestic Waste, Environmental Pollution, Sewage Treatment Systems, Effectiveness, Ammonia

PENDAHULUAN et al., 2019). Penelitian Rarasari.,et.al. (2019)


Bali memiliki sarana pengolahan air menunjukkan bahwa kegiatan pengolahaan
limbah di daerah IPAL Suwung, dengan limbah di IPAL Suwung tidak efektif
proyeknya yang dikenal dengan DSDP. terhadap pengurangan amonia
Denpasar Sewerage Development Project dikarenakan hasil pengolahan terhadap
(DSDP) Tahap I dan Tahap II atau amonia masih berkisar 19,50 mg/L, serta DO
pembangunan prasarana air limbah (Dissolve Oxygen) yang tidak memenuhi
Denpasar memiliki tujuan untuk mengatasi baku mutu. Amonia yang tinggi akan
permasalahan pencemaran lingkungan dan berpengaruh terhadap kehidupan
sanitasi di Denpasar dan sekitarnya (Putera ekosistem yang ada di laut. Amonia total

409
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

pada lingkungan memiliki baku mutu amonia berdasarkan hasil penelitian yang
sebesar 10 mg/L, bila melebihi kadar telah dilakukan selama satu dekade
tersebut dapat bersifat toksik bagi beberapa terakhir.
jenis ikan dan biota laut (Sihaloho, 2009).
Konsentrasi NH3 bebas yang tinggi di METODE PENELITIAN
perairan dapat menyebabkan kerusakan 1) Desain penelitian
insang pada ikan, tingginya konsentrasi Desain penelitian ini adalah Literature
NH3 bebas dapat menyebabkan Review atau tinjauan pustaka. Studi
meningkatnya kadar amonia dalam darah literature review adalah cara yang dipakai
dan jaringan tubuh ikan, sehingga dapat untuk mengumpulkan data atau sumber
mengurangi kemampuan darah untuk yang berhubungan dengan sebuah topik
mengangkut oksigen serta mengganggu tertentu yang sumbernya dapat diperoleh
kestabilan membran sel (Suparno, 2016). dari jurnal,buku, internet, dan pustaka lain.
Amonia memiliki senyawa unsur Dalam penelitian ini sumber yang
nitrat di dalamnya bila melebihi baku mutu dipergunakan merupakan jurnal dan
akan meningkatkan terjadinya eutrofikasi artikel yang diunduh melalui internet yang
(pengayaan) perairan dan selanjutnya memiliki jangka waktu sepuluh tahun
menstimulir pertumbuhan alga dan terakhir.
tumbuhan air secara pesat (Hamuna et al., 2) Sumber Data
2018). Semakin tingginya kandungan Sumber data yang dipergunakan dalam
amonia dalam perairan maka akan bersifat penelitian ini adalah artikel penelitian yang
toksik dan korosif dimana akan berdampak didapatkan dari Neliti.com, Google Scholar,
buruk bagi pengguna air (Yasser et al., Research Gate, Portal Garuda,dan
2008). Sebgai langkah awal untuk Academia.edu. Desain penelitian yang
menyelesaikan masalah kandungan amonia diambil dalam penelusuran ilmiah adalah
dalam efluent IPAL suwung adalah penelitian yang menggunakan metode
melakukan kajian pustaka mengenai upaya- penelitian eksperimen, analisis korelasi,
upaya pengurangan amonia pada air analisis komparasi, dan kualitatif studi.
limbah domestik. Dari kajian pustaka Intervensi utama yang ditelaah pada
tersebut diharapkan dapat memberikan penelusuran ilmiah ini adalah metode
masukan mengenai alternative terbaik pengolahan limbah domestik yang
kepada IPAL Suwung dalam bertujuan untuk menurunkan kandungan
menyelesaikan masalah tersebut sehingga amonia. Outcome yang di ukur dalam
dapat meningkatkan efektivitas penurunan penelusuran ilmiah ini adalah metode
amonia pada efluentnya. Tujuan dalam pengolahan limbah domestik yang
penelitian ini adalah untuk mengetahui memiliki efektivitas dan efisiensi diatas
alternatif metode pengolahan limbah atau sama dengan 50% terhadap
domestik yang efektif terhadap penurunan penurunan amonia pada hasil efluentnya.

410
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

3) Kriteria Inklusi jurnal literatur review. Jurnal yang sesuai


Artikel atau jurnal yang sesuai dengan dengan kriteria inklusi dan terdapat tema
kriteria inklusi dan ekslusi diambil untuk pengolahan limbah domestik, pengolahan
selanjutnya dianalisis. Literature Review ini limbah domestik yang yang efektif
menggunakan literatur terbitan tahun 2010 terhadap penurunan amonia, pengolahan
– 2020 yang dapat diakses fulltext dalam limbah domestik dengan biaya yang murah
format pdf. Kriteria jurnal yang di-review kemudian dilakukan review.Kriteria inklusi
adalah artikel jurnal penelitian berbahasa penelitian yang dipergunakan dapat
Indonesia dan berbahasa Inggris dengan dilihat pada tabel 1.
subyek penurunan amonia tidak termasuk

Tabel 1. Kriteria Inklusi Penelitian


Kriteria Inklusi

Jangka Waktu Rentang waktu penerbitan maksimal 10 tahun (2010 – 2020)

Bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Subyek Penurunan amonia

Jenis Jurnal Original artikel penelitian (bukan review penelitian)

Tema isi jurnal Pengolahan limbah domestik yang efektif menurunkan kandungan

amonia.

4) Penilaian Kualitas Artikel jurnal. Terdapat empat pilihan yakni yes,


Penilaian kualitas artikel dilakukan No, Unclear, and Not Applicable. Besaran
dengan menggunakan telaah kritis (Critical Penilaian JBI berdasarkan bobot poin-poin
Appraisal) berdasarkan milik The Joanna adalah sebagai berikut: Kualitas kurang (1-
Briggs Institute (JBI) critical apprasial checklist 3); Kualitas cukup (4-6); Kualitas Baik (7-9).
tool for quasi-experimental studies (non- Penilaian kualitas artikel dapat dilihat
randomized experimental studies) terdapat 9 pada lampiran 1.
poin pertanyaan, karena dalam penelitian
ini tidak menggunakan meta analisis
karena variasinya terlalu besar dan tidak
menjelaskan review mengenai studi
kualitatif yang dilakukan peneliti pada

411
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

HASIL dikelompokkan berdasarkan metode


Karakteristik Umum Artikel yang di- pengolahannya. Berdasarkan penelusuran
review artikel yang telah dilakukan, terdapat lima
Terdapat lima belas Artikel yang sesuai belas artikel yang memenuhi kriteria
dengan kriteria inklusi. Artikel penelitian inklusi. Lima belas artikel yang telah sesuai
yang didapat merupakan artikel yang yang dengan kriteria inklusi didapatkan berbagai
diterbitkan di Indonesia (dominan), Iran, hasil penelitian terkait dengan metode
Australia, dan Polandia. Artikel tersebut pengolahan limbah untuk penurunan
merupakan artikel terbitan tahun 2010 amonia dalam limbah domestik. Metode
sampai dengan tahun 2019. Penelitiannya pengolahan limbah dengan constructed
merupakan penelitian eksperimental terkait wetland diteliti oleh (Lestari, 2012),
dengan metode pengolahan limbah (Romadhony & Sutrisno, 2013), (Asela &
domestik. Metode pengolahan limbah pada Astuti, 2016), (Hidayah et al,. 2018), (Imron
penelitian tersebut kebanyakan et al., 2019), dan (Peng et al., 2013). Metode
menggunakan pengolahan limbah secara pengolahan limbah dengan metode lumpur
biologis dan kimia, seperti fitoremediasi, aktif diteliti oleh (Nourmohammadi et al.,
lumpur aktif, biofilter,penambahan 2013), dan (Smyk & Ignatowicz, 2017).
senyawa kimia berupa klorin polymer Metode pengolahan limbah dengan biofilm
hydrogels. Efisiensi hasil pengolahan (biofilter) diteliti oleh (Sarasdewi et al.,
terhadap penyisihan amonia memiliki 2015), (Hibban et al., 2016), (Ningtias et al.,
efisiensi diatas 50%. Alur prosedur proses 2018), dan (Adisuasono et al., 2014) dan
seleksi artikel dapat dilihat pada Gambar 1. (Faisal, Machdar et al., 2017). Metode
Efisiensi Penyisihan Amonia Berdasarkan pengolahan limbah secara kimia diteliti oleh
Kelompok Pengolahan (Cruz et al., 2018) dan (Maria & Affan,
Adapun hasil penelitian yang 2017). Jumlah artikel berdasarkan kelompok
didapatkan berdasarkan hasil review artikel metode pengolahan dapat dilihat pada
dapat dilihat pada lampiran 2 yang telah gambar 2.

Gambar 1. Alur Prosedur Proses Seleksi Artikel

412
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

7
6

jumlah penelitian
5
4
3
2
1
0
Constructed Lumpur Aktif Biofilter Penambahan
Wetland Senyawa Kimia
Metode Pengolahan

Gambar 2. Jumlah Artikel Penelitian yang Di-review

Pada Gambar 2 menunjukkan pengolahan dengan biofilter, setiap


jumlah artikel penelitian yang didapatkan penelitiannya memiliki hasil efisiensi yang
berdasarkan hasil review sebanyak enam berbeda-beda.
artikel yang melakukan penelitian dengan Konsentrasi Inlet, Outlet, dan Loading
metode Constructed wetland, dua penelitian Rate Amonia
yang menggunakan metode lumpur aktif, Konsentrasi inlet pada setiap metode
lima penelitian yang menggunakan metode pengolahan dapat dilihat pada tabel 2.
biofilter, dan dua penelitian yang Tabel 2 menunjukkan rentangan
melakukan penambahan senyawa kimia. konsentrasi inlet pada setiap metode
Efisiensi Setiap Metode Pengolahan pengolahan berdasarkan jumlah artikel
Efisiensi pengolahan limbah terhadap penelitian yang di review. Pada tabel,
penyisihan amonia dapat dilihat pada konsentrasi inlet amonia yang variatif
gambar 3. Gambar 3 menunjukkan terdapat pada penelitian dengan metode
gambaran efisiensi pada setiap metode constructed wetland. Tabel 2 menunjukkan
pengolahan limbah berdasarkan jumlah konsnetrasi inlet minimal terdapat pada
artikel penelitian yang didapatkan. Dapat metode pengolahan constructed wetland
dilihat bahwa efisiensi tertinggi terdapat pada salah satu artikel penelitian yang di-
pada metode pengolahan dengan review yaitu dengan konsentrasi inlet
constructed wetland dengan nilai efisiensi > sebesar 0,45 mg/l dan konsentrasi inlet
95% terdapat didalam hasil penelitian lima amonia tertinggi terdapat dalam metode
buah artikel dari enam artikel yang di- pengolahan dengan biofilter sebesar 98,43
review. Dapat dilihat juga data hasil efisiensi mg/l.
yang variatif terdapat dalam metode

413
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

Jumlah Penelitian
Nilai
4
> 95%
3 90% - 95%
2 80% - 90%

1 70-80%
60-70%
0
Constructed Lumpur Aktif Biofilter Penambahan 50-60%
Wetland Senyawa
Kimia
Metode Pengolahan

Gambar 3. Rentangan Efisiensi pada Setiap Metode Pengolahan

Tabel 2. Konsentrasi Inlet Amonia pada Setiap Metode Pengolahan


Metode Pengolahan Rentangan Konsentrasi Rata-rata konsentrasi inlet amonia
Inlet Amonia (mg/l) (mg/l)
Constructed Wetland 0,45 – 43,83 10,09
Lumpur Aktif 26,8 – 51,1 38,95
Biofilter 18,19 – 98,43 35,93
Pengolahan dengan 22,66 - 50 36,33
senyawa kimiawi

Loading rate yang ditemukan pada pengolahan constructed wetland berdasarkan


hasil review dapat dilihat pada lampiran 8. hasil review dapat dilihat dalam lampiran 3.
Data loading rate pada setiap artikel yang di- Faktor yang mempengaruhi adalah suhu,
review, dapat dilihat bahwa loading rate pH, proses aklimatisasi, mikroorganisme,
yang tertinggi terdapat pada metode HRT, jenis tanaman air, dan media tumbuh.
pengolahan biofilter yaitu sebesar 290 Lumpur Aktif
mg/hari dan loading rate terendah terdapat Faktor yang mempengaruhi pengolahan
dalam metode pengolahan constructed limbah dengan menggunakan sistem
wetland yaitu sebesar 0,23 mg/hari. pengolahan lumpur aktif berdasarkan hasil
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi review dapat dilihat dalam lampiran 4.
Kinerja Pengolahan Limbah Faktor yang mempengaruhi adalah suhu,
Constructed Wetland pH, mikroorganisme, HRT, aerasi, SRT, dan
Faktor yang mempengaruhi pengolahan ratio C/N.
limbah dengan menggunakan sistem

414
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

Biofilter terhadap penyerapan zat pencemar, akar


Faktor yang mempengaruhi pengolahan tanaman ini merupakan tempat
limbah dengan menggunakan sistem menempelnya mikroorganisme pengurai
pengolahan biofilter berdasarkan hasil dan juga memiliki kemampuan sebagai
review dapat dilihat dalam tabel lampiran 5. pemasok oksigen melalui rizofer yang
Faktor yang mempengaruhi adalah suhu, dapat mendukung pertumbuhan bakteri
pH, mikroorganisme, aklimatisasi, HRT, aerob yang mendegradasiamonia dalam
laju aliran, dan media. sistem pengolahan (Romadhony & Sutrisno,
Proses Pengolahan Secara Kimiawi 2013).
Faktor yang mempengaruhi pengolahan Substrat/media berperan sebagai
limbah dengan menggunakan sistem tempat menempelnya mikroorganisme
pengolahan secara kimiawi berdasarkan sehingga memperluah permukaan sistem
hasil review dapat dilihat dalam lampiran 6. rawa buatan. Selain itu substrat juga
Faktor yang mempengaruhi adalah suhu, berperan untuk menyokong tumbuhan air,
pH, dan konsentrasi zat kimia yang membantu proses filtrasi (terutama pada
dipergunakan. rawa buatan beraliran bawah permukaan /
sub surface flow), dan menampung sedimen.
DISKUSI Jenis substrat sangat mempengaruhi waktu
Constructed Wetland detensi, oleh karena itu pemilihan substrat
a) Proses Penyisihan Amonia yang tepat sangat menentukan keberhasilan
Constructed Wetland adalah salah sistem dalam mengolah air limbah (Puspita
satu rekayasa sistem pengolahan limbah et al., 2005).
yang dirancang dan dibangun dengan Bakteri yang dipergunakan dalam
melibatkan tanaman air, tanah atau media proses penyisihan amonia pada sistem
lain, dan kumpulan mikroba terkait (Greg adalah bakteri nitrifikasi. Bakteri nitrifikasi
et al., 1998 dalam Suswati & Wibisono, 2013). memiliki peranan dalam perombakan
Jenis tanaman air yang dipergunakan amonia, hal tersebut dikarenakan bakteri
merupakan tanaman air yang memiliki nitrifikasi mampu merombak amonia
kemampuan untuk menyerap zat pencemar menjadi senyawa nitrit dan nitrat (Hastuti,
yang terdapat dalam air limbah. Selain 2011). Proses nitrifikasi masuk kedalam
berfungsi sebagai penyerapan zat siklus biogeokimia nitrogen yang terdiri
pencemar, tanaman juga berfungsi sebagai dari amonifikasi, nitirifikasi, asimilasi
tempat untuk menempelnya nitrogen, denitrifikasi, dan fiksasi.
mikroorganisme dan sebagai pemasok Nitrifikasi merupakan reaksi oksidasi yaitu
oksigen untuk kelangsungan hidup bakteri. proses pembentukan nitrit atau nitrat dari
Tanaman air yang dominan dipergunakan senyawa amonia, proses ini dapat
padaartikel yang di-review adalah eceng berlangsung secara biologis dengan
gondok. Selain kemampuan eceng gondok bantuan bakteri (Hastuti, 2011).

415
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

Selain mengalami proses nitrifikasi atau amonia yang terbaik terdapat pada laju
perombakan oleh bakteri, penurunan kadar aliran yang paling rendah.
NH3 pada proses pengolahan dapat terjadi Faktor yang juga memiliki pengaruh
karena adanya proses volatilisasi. Proses terhadap efisiensi pengolahan. Penelitian
volatilisasi terjadi karena adanya proses Lestari (2012), Romadhony & Sutrisno
penghilangan kadar amonia yang (2013), Asela et al. (2016), Hidayah et al.
merupakan proses penguraian secara fisika. (2018), Imron et al. (2019), Peng et al. (2013)
Proses penguraian amonia secara fisika melakukan tahapan aklimatisasi secara
dapat terjadi karena adanya perubahan kontinyu dalam reaktor sebelum
wujud dari senyawa amonia yang berada di melakukan proses percobaannya.
dalam air limbah menguap ke atmosfer. Hal Aklimatisasi merupakan proses
tersebut dapat terjadi karena adanya pengadaptasian mikroorganisme terhadap
peningkatan pH pada air limbah, sehingga air limbah yang akan diolah (Said & Utomo,
dapat menimbulkan atau meningkatkan 2018). Selain itu suhu dan pH pengolahan
alkalinitas pada limbah dan dapat juga diperhatikan selama proses
menimbulkan terjadinya pelepasan gas NH 3 pengolahan. Suhu yang dipergunakan rata-
ke udara (Saeed & Sun, 2012). Volatilisasi rata berkisar antara 23oC – 30oC dan pH
amonia pada umumnya tidak terjadi pada yang dipergunakan berkisar antara 6,5 – 7,5.
subsurface flow wetlands (wetland beraliran Pada perairan, persentasi amonia bebas
bawah) bila pH-nya berada pada rentang akan mengalami peningkatan seiring
7,5 – 8,0 (Reddy et al., 1984). dengan peningkatan suhu dan pH. Pada pH
Konsentrasi dan loading rate amonia tinggi, amonia terdapat dalam jumlah yang
yang tinggi berpengaruh terhadap lebih banyak. Sebaliknya jika pH rendah,
kehidupan mikroorganisme yang ada pada nilai amonia akan lebih sedikit. Sedangkan
mikroorganisme dalam reaktor (Liu, Et al pengaruh suhu pada penyisihan amonia
dalam Pertiwi & Handajani, 2012). Hal bila suhu semakin tinggi maka akan
tersebut dikarenakan bakteri belum menimbulkan banyaknya amonia dalam
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. perairan. Hal sebaliknya dapat terjadi bila
Laju aliran atau debit juga mempengaruhi suhu menurun, maka jumlah amonia akan
kinerja reaktor seperti yang dijelaskan Sy et menurun dikarenakan amonia terionisasi
al. (2017) bahwa semakin besar laju aliran menjadi senyawa nitrogen lainnya (Effendi,
pada suatu reaktor semakin rendah efisiensi 2003 dalam Pribadi et al., 2016).
penguraian terhadap senyawa organik. Selain untuk penyisihan amonia,
Teori ini dibuktikan oleh Sarasdewi et al. peranan pH dan suhu juga memiliki peran
(2015) yang mengujikan pengaruh laju terhadap pertumbuhan bakteri pada
aliran air limbah dalam reaktor yang pengolahan biologis. PH yang baik
mendapatkan hasil efisiensi penyisihan terhadap pertumbuhan bakteri
pendagradasi adalah pada pH optimum 7,5

416
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

– 8,5 (Hibban, 2016 dalam Pribadi et al., penyisihan amonia dan kandungan organik
2016). Sedangkan untuk aktivitas lainnya dalam limbah (Lestari, 2012),
mikroorganisme pengurai biasanya terjadi (Romadhony & Sutrisno, 2013), (Asela &
dalam suhu yang hangat atau berada pada Astusi, 2016), (Imron et al., 2019). Hal yang
rentangan suhu optimum yang berkisar serupa juga disebutkan dalam buku Puspita
20oC – 30oC (Effendi, 2003 dalam Pribadi ett et al. (2005) yang menerangkan bahwa
al., 2016). constructed wetland memiliki biaya
Penelitian yang menggunakan pembangunan dan biaya operasionalnya
pengaturan waktu terhadap HRT adalah relatif lebih murah bila dibandingkan
penelitian dari Romadhony & Sutrisno dengan sistem pengolahan air limbah
(2013) dan Hidayah et al. (2018) yang lainnya, sehingga constructed wetland dapat
menguji pengaruh HRT terhadap efisiensi dipergunakan sebagai sistem alternatif
pengolahan limbah dan penyisihan amonia. pengolahan air limbah di negara
Pada penelitian tersebut didapatkan berkembang (Puspita et al., 2005).
efisiensi tertinggi terhadap penyisihan Lumpur Aktif
amonia dan pengloahan limbah terdapat a) Proses Penyisihan Amonia
pada HRT dengan waktu yang paling lama. Proses penyisihan amonia pada
Waktu tinggal limbah dalam reaktor dalam penelitian Nourmohammadi et al. (2013)
waktu yang lama dapat memberikan dan Smyk & Ignatowiczs (2017) melakukan
kesempatan bagi reaktor untuk bekerja penelitian dengan metode pengolahan
lebih optimum (Hibban et al., 2016). dengan sistem lumpur aktif. Pengolahan
Menurut Zafarzadeh et al. (2010) dalam dengan metode lumpur aktif
Ningtias et al. (2018) proses degradasi memanfaatkan mikroorganisme yang
polutan dalam air limbah dengan terlarut atau tersuspensi didalam air
memanfaatkan pertumbuhan limbah, sehingga menggunakan reaktor
mikroorganisme memerlukan waktu suspended Growth untuk pengujiannya.
tinggal sebagai kesempatan untuk kontak Reaktor pertumbuhan tersuspensi
antara mikroorganisme pengurai dengan air (Suspended Growth reactor) merupakan
limbah. Sehingga dengan waktu kontak reaktor yang memanfaatkan
yang lebih lama, mikroorganisme dapat mikroorganisme yang berperan pada proses
bekerja dengan optimum. biologis tumbuh dan berkembangbiak
b) Kelebihan dan Kekurangan Pengolahan dalam keadaan tersuspensi (Titiresmi,
Constructed Wetland 2011).
Kelebihan dari pengolahan limbah Proses penguraian amonia pada
dengan metode Constructed Wetland penelitian Nourmohammadi et al. (2013)
berdasarkan hasil review adalah pengolahan dan Smyk & Ignatowicz (2017 ) dilakukan
jenis ini memiliki biaya yang murah, mudah oleh mikroorganisme atau bakteri yang
dilakukan serta memiliki efisiensi terhadap memiliki kemampuan oleh mikroorganisme

417
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

yang mampu mendegradasi senyawa aerasi. Seperti yang terdapat dalam


amonia dalam air limbah. Proses penelitian Nourmohammadi et al. (2013)
perombakan amonia disebut dengan proses dan Smyk & Ignatowiczs, (2017). Proses
nitrifikasi yang dilakukan oleh bakteri aerasi dimanfaatkan sebagai proses
Nitrosamonas dan Nitrobacter. Bakteri pengadukan antara air limbah dengan
Nitrosamonas dan Nitrobacter merupakan lumpur serta sebagai tambahan oksigen
jenis dari bakteri nitrifikasi dengan untuk kelangsungan hidup bakteri aerob
morfologi yang sama yaitu berbentuk bulat, yang memiliki peranan dalam proses
tepian/tekstur licin, elevasi cembung, akan degradasi senyawa amonia dalam air
tetapi terdapat perbedaan warna limbah. Sperling & Chernicharo (2005)
Nitrosamonas berwarna putih dan menjelaskan bahwa penambahan waktu
Nitrobacter berwarna kuning (Kiding et al., aerasi dapat memperpanjang umur lumpur,
2015). Kedua bakteri tersebut termasuk sehingga bakteri dapat hidup lebih lama
golongan bakteri heterotrof. Bakteri dan maksimal dalam proses penguraian.
heterotrof adalah bakteri yang hidup Solid Retention Time (SRT)
dengan mendapat makanan dari zat merupakan suatu poin kritis yang terdapat
organik dari lingkungan karena tidak dapat didalam sistem pengolahan lumpur aktif
menyusun sendiri zat organik yang yang mempengaruhi kinerja dari sistem
dibutuhkannya (Notowinarto & Agustina, pengolahan. SRT merupakan waktu yang
2015). dihabiskan oleh mikroorganisme dalam
Untuk mendukung proses biologis sistem pengolahan atau dapat juga disebut
dalam pengolahan air limbah Smyk & dengan waktu retensi rata-rata (MCRT)
Ignatowicz (2017) memberikan atau usia lumpur (Smith et al., 2013). Faktor
penambahan molase sebagai tambahan lainnya yang mempengaruhi kinerja reaktor
karbon eksternal sebagai upaya untuk adalah suhu dan pH. Nourmohammadi et
menyeimbangkan ratio C/N dalam air al. (2013) dan Smyk & Ignatowichz (2017)
limbah. Hal ini dijelaskan oleh Sperling & mempertahankan suhu dan pH yang
Chernicharo, (2005) parameter praktis juga optimum untuk pertumbuhan bakteri.
perlu diperhatikan dalam lumpur aktif Sehingga, bakteri atau mikroorganisme
mengingat lumpur aktif menggunakan dapat hidup dengan nyaman dan dapat
bakteri sebagai bahan pengurai. Parameter melakukan proses pengolahan secara
praktis yang dimaksudkan adalah rasio maksimal. Konsentrasi inlet dan loading rate
makanan per mikroorganisme (rasio F/M), yang tinggi berpengaruh terhadap
yang didefinisikan sebagai beban makanan kehidupan mikroorganisme yang ada pada
atau substrat (BOD) yang disediakan per mikroorganisme dalam reaktor (Liu, Et al
hari untuk satu unit biomassa di reaktor. dalam Pertiwi & Handajani, 2012). Laju
Pengolahan limbah dengan metode aliran atau debit juga mempengaruhi
lumpur aktif tidak terlepas dari proses kinerja reaktor seperti yang dijelaskan Sy et

418
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

al. (2017) bahwa semakin besar laju aliran mikroorganismenya tumbuh dan
pada suatu reaktor semakin rendah efisiensi berkembang diatas suatu media (support)
penguraian terhadap senyawa organik. dengan membentuk suatu lapisan lendir
b) Kelebihan dan Kekurangan Proses untuk melekatkan diri diatas permukaan
Lumpur Aktif media tersebut dan membentuk lapisan
Berdasarkan hasil literatur review biofilm (Metcalf & Eddy dalam Titiresmi,
penelitian dari Nourmohammadi et al. 2011).
(2013) dan Smyk & Ignatowichz (2017) Bakteri yang memiliki peranan dalam
memiliki kelebihan yaitu penelitian proses penyisihan amonia adalah bakteri
Nourmohammadi et al. (2013) memiliki (Nitrosomonas sp) dan (Nitrobacter sp) seperti
kelebihan dari efisiensi penyisihan amonia yang tercantum dalam penelitian Sarasdewi
yang tinggi mecapai angka ≥ 90% begitu et al. (2015), Hibban et al. (2016),
juga dengan Smyk & Ignatowichz (2017). Adisuasono et al. (2014). Bakteri
Kekurangan dari proses lumpur aktif Nitrosamonas dan Nitrobacter merupakan
berdasarkan hasil literatur review biaya jenis dari bakteri nitrifikasi. Hidraulic
operasional yang tinggi dikarenakan Retention Time (HRT) terhadap efisiensi
menggunakan energi listrik untuk proses penyisihan amonia ditemukan pada
aerasi, perawatan yang sulit sehingga penelitian Hibban et al. (2016), Ningtias et
diperlukan tenaga ahli, harus sering al. (2015), dan Adisuasono et al. (2014).
melakukan pengurasan lumpur mengingat Variasi terhadap waktu tinggal (HRT)
usia lumpur untuk kelancaran proses dilakukan oleh ketiga penelitian tersebut
dekomposisi. dengan memvariasikan dari waktu yang
Biofilter paling singkat hingga waktu yang paling
a) Proses Penyisihan Amonia lama. Efisiensi tertinggi dari pengaruh HRT
Biofilter atau biofilm merupakan terhadap penyisihan amonia terdapat pada
sistem pengolahan air limbah dengan HRT yang paling lama. Hal tersebut dapat
memanfaatkan mikroorganisme yang terjadi karena HRT atau waktu tinggal
tumbuh dan berkembang terlekat secara limbah dalam reaktor dalam waktu yang
biologi (Sormin, 2018). Penelitian dari lama dapat memberikan kesempatan bagi
Sarasdewi et al. (2015), Hibban et al. (2016), reaktor untuk bekerja lebih optimum
Ningtias et al. (2015), Adisuasono et al. (Hibban et al., 2016).
(2014), Faisal et al. (2017) melakukan Laju aliran limbah atau debit air juga
penelitian dengan menggunakan metode memiliki pengaruh kinerja reaktor seperti
pengolahan secara biofilter yang yang dijelaskan Sy et al. (2017) bahwa
merupakan reaktor dengan pertumbuhan semakin besar laju aliran pada suatu reaktor
bakteri dengan media terlekat. Reaktor semakin rendah efisiensi penguraian
pertumbuhan lekat (attached growth reactor), terhadap senyawa organik. Teori ini
merupakan reaktor yang dibuktikan oleh Sarasdewi et al. (2015) yang

419
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

mengujikan pengaruh laju aliran air limbah DO selama proses pengolahan dalam
dalam reaktor yang mendapatkan hasil reaktor.
efisiensi penyisihan amonia yang terbaik Penambahan Zat Kimia
terdapat pada laju aliran yang paling a) Proses Penyisihan Amonia
rendah. Berdasarkan hasil review, ditemukan
Selain itu beberapa faktor yang telah dua buah artikel yang menggunakan
dijelaskan, berdasarkan hasil review semua penambahan zat kimia sebagai metode
penelitian yang terkait dengan pengolahan penyisihan amonia. Cruz et al. (2018)
biofilter menggunakan suhu optimum pada menggunakan senyawa kimia yang
pertumbuhan bakteri. PH yang baik bernama poly acrylic acid (PAA). PAA
terhadap pertumbuhan bakteri dipilih berdasarkan fungsinya yaitu PAA
pendagradasi adalah pada pH optimum 7,5 yang mengandung asam karboksilat
– 8,5 (Hibban, 2016 dalam Pribadi et al., terbukti memiliki afinitas pengikatan tinggi
2016). Sedangkan untuk aktivitas untuk NH4+ di dalam larutan yang encer.
mikroorganisme pengurai biasanya terjadi Selain memapuan mengikat NH4+ dapat
dalam suhu yang hangat atau berada pada terionisasi dan responsif terhadap pH.
rentangan suhu optimum yang berkisar Dilihat dari karakteristik zat kimia yang
20 C – 30 C (Effendi, 2003 dalam Pribadi et
o o dipergunakan, proses yang dilakukan
al., 2016). dalam penelitian Cruz et al. (2018) adalah
b) Kelebihan dan Kekurangan Proses proses adsorbsi. Adsorbsi adalah suatu
Biofilter proses ketika molekul terlarut (adsorbat)
Berdasarkan hasil review, ditemukan dihilangkan dengan cara menempelkan
kelebihan dari pengolahan dari biofilter. adsorbat pada permukaan adsorben
Kelebihan dari menggunakan sistem (Adany, 2017).
biofilter adalah biaya yang murah Maria & Affan (2017) melakukan
dikarenakan media yang dipergunakan proses penyisihan amonia menggunakan
sebagai media memiliki harga yang kaporit yang tujuan penelitiannya untuk
terjangkau dipasaran, dan mudah melihat pengaruh konsentrasi kaporit
ditemukan. Kekurangan dari proses terhadap penurunan amonia (NH3). Variasi
biofilter adalah perlunya memperhatikan dosis klorin yang diberikan adalah sebesar
waktu kontak air limbah dengan 2,5 ml/l, 5 ml/l, 7,5 ml/l. Dosis klorin yang
mikroorganisme yang melekat pada media, efektif untuk menurunkan kandungan
pengontrolan terhadap konsentrasi pada amonia adalah sebesar 7,5 ml/l.
inlet dan juga loading rate untuk tetap Penambahan klorin pada air limbah disebut
menjaga kestabilan proses pengolahan. dengan khlorinasi. Khlorinasi atau
Penelitian yang di-review kebanyakan penambahan klorin banyak dipergunakan
menggunakan aerasi untuk meningkatkan pada pengolahan dan penyediaan air
domestik, disamping itu sering juga

420
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

digunakan pada air limbah yang telah rentangan loading rate amonia yang masuk
diolah. Zat khlor merupakan zat pada reaktor adalah dari 0,23 – 290 mg/hari.
pengoksidasi, oleh karena itu jumlah khlor Setiap metode pengolahan limbah
yang dibutuhkan tergantung pada memiliki kekurangan dan kelebihan pada
konsentrasi organik dan zat NH3-N dalam setiap pengaplikasiannya. Keberhasilan dari
air yang diolah (Rahardjo, 2002). setiap metode pengolahan tidak terlepas
b) Kelebihan dan Kekurangan dari faktor-faktor yang mempengaruhi
Penambahan Zat Kimia proses pengolahan yang dapat
Berdasarkan hasil literatur review mempengaruhi keberhasilan dari setiap
mengenai penambahan zat kimia kedalam metode pengolahan. Faktor yang
proses penyisihan amonia ditemukan mempengaruhi keberhasilan metode
kelebihan dari proses ini adalah pengolahan dengan constructed wetland
penambahan zat kimia merupakan proses adalah suhu, pH, mikroorganisme, HRT,
yang praktis untuk menurunkan amonia jenis tanaman air, proses aklimatisasi, dan
dengan efisiensi tinggi. Terdapat juga media tumbuh. Faktor yang mempengaruhi
kekurangan dari proses ini adalah keberhasilan metode pengolahan lumpur
penambahan senyawa kimia PAA pada aktif adalah mikroorganisme, aerasi, ratio
penelitian Cruz et al. (2018) belum C/N, HRT, SRT, pH, dan suhu. Berikutnya
diketahui efektifitasnya terhadap faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pengolahan limbah secara konvensional. metode pengolahan biofilter adalah
mikroorganisme, suhu, pH, proses
SIMPULAN aklimatisasi, media, HRT, dan laju aliran.
Berdasarkan hasil studi literatur Pengolahan yang terakhir adalah
atau literature review ditemukan empat jenis pengolahan dengan metode pengolahan
metode pengolahan limbah yang dapat secara kimiawi, adapun faktor keberhasilan
diterapkan sebagai alternatif pengolahan yang mempengaruhi proses pengolahan
pada IPAL Suwung terhadap penyisihan adalah suhu, pH dan konsentrasi zat.
amonia. Adapun metode pengolahan
tersebut yaitu metode pengolahan dengan SARAN
constructed wetland, lumpur aktif, biofilter,
Berdasarkan hasil literature review
dan pengolahan secara kimiawi dengan
beberapa saran yang dapat penulis
penambahan zat kimia. Rentang rata-rata
sampaikan adalah perlu adanya pengujian
efisiensi penyisihan amonia dari metode
dengan kondisi lapangan terhadap masing-
pengolahan yaitu 50% sampai dengan
masing metode pengolahan limbah dengan
>90%. Dengan rentang konsentrasi inlet
metode constructed wetland, lumpur aktif,
amonia yang masuk ke dalam reaktor
biofilter, dan pengolahan secara kimiawi
adalah dari 0,45 – 98, 43 mg/l dan dengan
sebelum diterapkan dengan skala yang

421
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

sebenarnya. Hal tersebut karena hasil Engineering Research and Development


literature review merupakan hasil penelitian (IJCERD), 51 - 58.
yang dilakukan dengan skala laboratorium, Cruz, h., Luckman, P., Seviour, T.,
sehingga perlu adanya penyesuaian antara Verstraete, W., Laycock, B., &
sistem pengolahan yang dirancang di Pikaar, I. (2018). Rapid removal of
laboratorium dengan yang diterapkan di ammonium from domestic
lapangan. wastewater using polymer
hydrogels. Scientific Reports, 1-6.
UCAPAN TERIMA KASIH Dewi, N. M., Mahendra, M. S., & Suyasa, I.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan B. (2014). Pengembangan
kepada UPT PAL Suwung yang telah Fitoremediasi Untuk Meningkatkan
memberikan kesempatan untuk ikut serta Kualitas Air Limbah Hasil
membantu memberikan solusi terkait Pengolahan Instalasi Pengolahan Air
sistem pengolahan limbah, serta kepada Limbah Suwung. Ecotrophic: Journal
dosen pembimbing yang telah banyak of Environmental Science, 54-61.
membantu selama proses penelitian. Faisal, Machdar, I., Muhammad, S.,
Onodera, T., Syutsubo, K., & Ohashi,
DAFTAR PUSTAKA A. (2017). Unjuk Kerja Down-Flow
Adisuasono, R. T., Wardana, I. W., & Hanging Sponge (DHS) Bioreaktor
Sutrisno, E. (2014). Penurunan Sebagai Secondary Treatment Untuk
Konsentrasi Amoniak Dalam Pengolahan Limbah Domestik.
Limbah Cair Domestikdengan Jurnal Litbang Industri, 11-19.
Teknologikolam (Pond)-Biofilm Hastuti, Y. P. (2011). Nitrifikasi dan
Menggunakan Mediabiofilter Pipa Denitrifikasi di Tambak. Jurnal
Pvc Sarang Tawon Dan Bata Ringan. Akuakultur Indonesia, 89-98.
Teknik Lingkungan, 1-12. Hibban, M., Rezagama, A., & Purwono.
Asela, E., K., H. S., & Astuti, D. (2016). (2016). Studi Penurunan Konsentrasi
Keefektifan Metode Fitoremediasi Amonia Dalam Limbah Cair
Dengan Pemanfaatan Tanaman Domestik Dengan Teknologi
Eceng Gondok Untuk Menurunkan Biofilter Aerobmedia Tubular
Kadar Amoniak Limbah Rumah Plastik Pada Awal Pengolahan.
Sakit PKU Muhammadiyah Jurnal Teknik Lingkungan, 1-9.
Surakarta. Publikasi Ilmiah, 5-14. Hidayah, E. N., Djalalembah, A., Asmar, G.
Ashwin, & Ramakrishaniah, C. (2014). A., & Cahyonugroho, O. H. (2018).
Determination Of Bio-Kinetic Pengaruh Aerasi Dalam Constructed
Parameters For Sequencing Batch Wetland Pada Pengolahan Air
Reactor type Sewage Treatment limbah. Jurnal Ilmu Lingkungan, 155-
Plant. International Journal of Civil 162.

422
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

Imron, Sriyani, N., Dermiyati, Suroso, E., & Peng, L., Hua, Y., Cai, J., Zhao, J., Zhou, W.,
Yuwono, S. B. (2019). Fitoremediasi & Zhu, D. (2013). Effect of Plants
dengan Kombinasi Gulma Air and temperature on nitrogen
Untuk Memperbaiki Kualitas Air removal and microbiology in a pilot-
Limbah Domestik. Jurnal Ilmu scale integrated vertical-flow
Lingkungan, 51-60. wetland treating primary domestic
Kiding, A., Khitimah, S., & Linda, R. (2015). wastewater. Elsevier, 285 - 290.
Karakterisasi dan Kepadatan Bakteri Pertiwi, M. S., & Handajani, M. (2012).
Nitrifikasi pada Tingkat Pengaruh Variasi Substrat dan
Kematangan Tanah Gambut yang Organik Loading rate Pada
Berbeda di Kawasan Hutan Lindung Pembentukan Biogranular Aerob
Gunung Ambawang Kabupaten Dalam Sequencing Batch Reactor.
Kubu Raya. Protobiont, 17-21. Jurnal Teknik Lingkungan, 135-144.
Lestari, d. E. (2012). Efektivitas Pengolahan Pribadi, R. N., Zaman, B., & Purwono.
Limbah Cair Dpmestik dengan (2016). Pengaruh Luas Penutupan
Metode Rawa Buatan (Constructed Kiambang (Salvinia Molesta)
Wetland). Makasar: UIN Alauddin terhadap Penurunan COD, Amonia,
Makassar. Nitrit, dan Nitrat Pada Limbah Cair
Maria, & Affan, A. (2017). Pengaruh Domestik (Grey Water) Dengan
Konsentrasi Klorin terhadap Sistem Kontinyu. Jurnal Teknik
Penurunan Kadar Amoniak (NH3) Lingkungan, 1-10.
Pada Air Limbah Domestik. Jurnal Puspita, L., Ratnawati, E., Suryadiputra, I.
Ilmu Kesehatan Masyarakat, 206-213. N., & Meutia, A. A. (2005). Lahan
Ningtias, B. C., Moersidik, S. S., Priadi, C. Basah Buatan di Indonesia. Bogor:
R., & Said, N. I. (2018). Pengolahan Wetlands International..
Air Domestik Dengan Anoksik- Rahardjo, P. N. (2002). Bagian 1 - B
Aerobik Moving Bed Biofilm Teknologi Pengolahan Limbah Cair
Reactor (Studi Kasus: Penyisihan Dengan Proses Kimia. Teknologi
Amonia dan Karbon dalam Air Pengolahan Limbah Cair Industri, 39 -
Limbah Domestik). Jurnal Air 78.
Indonesia, 177-188. Rarasari, D. G., Restu, I., & Ernawati, N.
Nourmohammadi, et al. (2013). Nitrogen (2019). Efektivitas Pengolahan
Removal in a Full-Scale Domestic Limbah Domestik di Instalasi.
Wastewater Treatment Plant With Journal of Marine and Aquatic Sciences,
Activated Sludge and Trickling 153 - 163.
Filter. Journal of Environmental and Reddy, K. R., Patrick, J., & W, H. (1984).
Public Health, 1-6. Nitrogen Transformations And Loss
In Flooded Soil And Sediments. CRC

423
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id
Arc. Com. Health • Desember 2021
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 Vol. 8 No. 409 - 424

Critical Reviews in Environmental Control 13, Removal In Wastewater Treatment


273. With Activated Sludge. Journal
Romadhony, A., & Sutrisno, j. (2013). Ecological Egineering, 199 – 203.
Kinerja Constructed Wetland Dalam Sumantri, A., & Cordova, M. R. (2011).
Menurunkan Kandungan Phospat Dampak Limbah Domestik
(PO4) dan Ammonia (NH3) Pada Perumahan Skala Kecil Terhadap
Limbah Rumah Sakit. Jurnal Teknik Kualitas Air Ekosistem Penerimanya
Waktu, 22 - 28. dan Dampaknya Terhadap
Saeed, T., & Sun, G. (2012). A Review On Kesehatan Masyarakat. JPSL, 127 -
Nitrogen And Organics Removal 134.
Mechanisms In Subsurface Flow Suparno. (2016). Penentuan Kadar Amonia Di
Constructed Wetlands: Depency On Perairan Teluk Lampung Dengan
Environmental Parameters, Spektrofotometer UV-VIS (Skripsi).
Operating Conditions And Bandar Lampung: Fakultas
Supporting Media. Journal of Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Environmental Management, 429-448. Alam Universitas Lampung.
Said, N. I., & Utomo, K. (2018). Pengolahan Susana, T. (2004). Sumber Polutan Nitrogen
Air Limbah Domestik Dengan Dalam Air Laut. Oseana, 24 - 34.
Proses Lumpur Aktif Yang Diisi Suswati, A. C., & Wibisono, G. (2013).
Dengan Media Bioball. Jurnal Air Pengolahan Limbah Domestik
Indonesia, 160-174. Dengan Teknologi Taman Tanaman
Sarasdewi, et al. (2015). Pengaruh Laju Air (Constructed Wetlands). Indonesia
Aliran Terhadap Penurunan Green Technology Journal, 70 - 78.
Cemaran Instalasi Pengolahan Air Sy, Salmariza., et al. (2017). Pengaruh Laju
Limbah Domestik Dengan Sistem Alir Inlet Reaktor MSL Terhadap
Biofilter. Rekayasa dan Manajemen Reduksi BOD, COD, TSS, dan
Agroindustri, 17-30. Minyak/Lemak Limbah Cair
Shelef, et al. (2013). Role of Plants in a Industri Minyak Goreng. Litbang
Coonstructed Wetland: current and Industri, 41-51.
new perspective. water, 401-409. Tchobanoglous, et al. (2003). Wastewater
Singh, J. (2013). Critical appraisal skills Engineering Treatment and Reuse
programme. Journal of Pharmacology (Fourth Edition). New York: Metcalf
and Pharmacotherapeutics, 76 - 77. & Eddy.Inc.
Smith, R., et al. (2013). Implementation of
Solid Retention Time (SRT) Control
in Wastewater. Xylem, 1-9.
Smyk, J., & Ignatowichz, K. (2017). The
Influence Of Molasses On Nitrogen

424
E-mail korespondensi: utami_dwipayanti@unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai