Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN BIOLOGI

Tentang :

“ KLARISIFIKASI HEWAN VERTEBRATA DAN AVERTEBRATA”

Di Susun Oleh :

Ilham Pratama Putra ( 20129038)

Dosen Pengampu :
Dra. Nelly Astimar

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2021
KLASIFIKASI HEWAN VERTEBRATA

N ORGAN
O TUBUH/CIRI-
PICES AMPHIBI REPTIL AVES MAMALIA KETERANGAN
CIRI

1 ALAT GERAK Sirip Dan Ekor Tungkai Depan Dan Belakang Berupa Kaki Berukuran Sepasang Sayap Dan Tanagn Dan Kaki
. Pendek Dengan Ekor Yang Kaki
Lebih Panjang

Dan Tungkai Depan Dan


Belakang

2 PELINDUNG Sisik Dan Berlindir Kulit Yang Licin,Lunak,Selalu Sisik Dan Lempeng- Berbulu Berrambut
. Basah Dan Tidak Bersisik Lempeng Epidermal

3 PERNAFASAN Berupa Insang Berupa Insang , Paru-Paru Dan Paru-Paru,Lapisan Kulit Di Paru-Paru Dan Alat Paru-Paru
. Kulit Sekitar Kloaka Tambahan Berupa
Pundi-Pundi Udara
Sebagai Tempat
Cadangan Udara Saat
Terbang Jauh

4 PEREDARAN Tertutup Tunggal Dan Tertutp Ganda Dan Berdarah Tertup Ganda Dan Berdarah Tertutup Ganda Dan Tertutup Ganda
. DARAH Berdarah Dingin Dingin Dingin Berdarah Panas Dan Berdarah
Panas

5 PENCERNAAN • Saluran Mulut,Kerongkongan,Lambun Mulut,Kerongkongan,Lamb Rongga Salurannya Dari


. Penecernaan g,Usus,Dan Kloaka ung,Usus,Dan Kloaka Mulut,Kerongkongan,T Mulut,Kongkongan
(Tractus embolok,Lambung,Emp ,Lambung,Usus
Digestivus) edu,Usus Halus,Usus Halus,Usus
Besar,Dan Anus
Terdiri Besar,Rectum,Dan
:Mulut,Rongga Kloaka
Mulut,Farings,Esof
agus,Lambung,Pyl
orus,Usus,Rectum
Dan Anus.
• Kelenjer
Pencernaan
(Glandula
Digestoria)
Terdiri : Lambung
Dan Usus

6 EKSKRESI Insang,Ginjal,Dan Kulit Ginjal Opistonefros Dua Ginjal Kecil Sepasang Ginjal Kulit,Paru-
. Metanefros Paru,Ginjal Dan
Kulit

7 INDRA Kepala,Badan,Ekor Kepala Dan Badan (Katak) Kepala,Leher,Ekor,Dan Kepala,Leher,Ekor,Dan Kepala,Leher,Ekor,


. Atau Kepala,Ekor Badan, Badan Dan Badan
(Salamander)

8 REPRODUKSI Ovipar,Ovovivipar,Dan Ovipar,Ovovivipar,Dan Ovipar,Dan Ovovivipar Ovipar Vivipar ,Ovovipar


. Vivipar Vivipar (Pada
Monotremata)
9 HABITAT Di Dalam Air Di Dalam Hidup Di Darat Dan Air Di Darat Di Darat Dan Di
. Ada Juga Di Air
Air Dan Darat

A. PISCES
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat
sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur
(ovipar). Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
❖ Agnatha (Ikan tanpa rahang): Ordo Agnatha, Contoh species Petromyzon, ikan lamprey, Polistrotema (ikan hag), Contoh species Polistrotema (ikan hag)
❖ Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, Contoh species : Ikan Hiu Berkepala Bison (Heterodontus sp), Ikan hiu martil (Spyrna tudes), Ikan hiu Berkepala anjing (Squalus
acanthias), Ikan Pari (Dasyatis sabina), Ikan cucut macan (Sphyrna blochii)
❖ Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol. Vertebrata pisces
B. AMPHIBIA
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis
katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa
dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang, paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di
luar tubuh (eksternal). Amphibia dibagi menjadi 3 ordo, yaitu :
❖ Ordo Stegoephalia: Contoh Spesiesnya adalah Ichtyopsis
❖ Ordo Caudata: Contoh spesiesnya adalah Cryptobranchus (Salamander sungai), Hynobius (Salamander yang hidup di dataran Asia), Megalobatrachus maximus
(Salamander yang biasa dimakan di Jepang)
❖ Ordo Anura: Contoh Spesiesnya adalah Rana sp. (Katak), Polypedates leucomystax (Katak pohon), Microhyla (Kintel), Bufo Marinus (Katak besar)
C. REPTILIA
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki
oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu
tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang. Reptilia dibagi menjadi 4
Ordo :
❖ Ordo Chelonia
❖ Rhynchocephalia
❖ Squamata
❖ Crocodilia
D. AVES
Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu yang membentuk sayap dan digunakan untuk
terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh. Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang
besar. Hewan ini bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang. Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa. Aves dibagi
menjadi beberapa Ordo :
❖ Ordo Colombiforines
❖ Ordo Coracaiiformes
❖ Ordo Grana Cares
❖ Ordo Nato Tores
❖ Ordo Rapaces

E. MAMMALIA
Ciri khas dari mammalia adalah kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui
karena menyusui anaknya.
Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, sebagai indera peraba antara lain pada
kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia
memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya. Macam-macam ordo hewan mamalia :
❖ Ordo Insectivora
❖ Ordo Phalidata
❖ Ordo Chiroptera
❖ Ordo Marsupialia
❖ Ordo Prosboscidae
❖ Ordo Artidact

KLASIFIKASI MAKLUK HIDUP INVERTEBRATE

No CIRI-CIRI PORIFERA COLENTRA PLATYHELM NEMATODA ANELIDA MOLUSCA ANTROPOD ECHINODER KETER
TA INTHES A MATA ANGAN
1. ALAT GERAK Tidak memiliki Memiliki alat Alat geraknya Alat geraknya Bergerak dengan Alat garak berupa Alat garaknya Alat geraknya
sistem gerak yang gerak berupa berupa berupa otot-otot kontraksi otot kaki,yang berupa kaki berupa tentakel
pasti tentakel silia.hewan ini terbagi menjadi tubunya terdiri merupakan dan sayap
juga bergerak empat dari otot penjuluran bagian
menggunakan kuadran,dua melinkar(sirkuler tubuh yang terdiri
otot tubuhnya kuadran terletak ) dan otot dari otot-otot
yang pada sisi dorsal memanjang
menyerupai dan yang lain (longitudinal )
gelombang pada sisi ventral
2. LAPISAN Diploblastik Diploblastik Triploblastik Triploblastik Triploblastik Triploblastik Triploblastik Triploblastik
EMBRIONAL (ektoderm dan (ektodermen,En
• Epdermis endoderm) doderm,Mesode
rm)
• Mesoglea
(tempat
selkoanosit
• endodermis

3. PERNAFASAN Tidak punya alat Tidak punya Tidak punya Tidak punya Dengan seluruh Sepasang Insang,trakea,p Bernafas dengan
pernafasan di alat sistem sistem permukaan insang,ada yang aru-paru insang dan kulit
tukarkan langsung pernafasan,pert pernafasan,pertu pernafasan,pertu tubuh,ada yang paru-paru atau permukaan
oleh sel leher yang ukaran gas karan zat secara karan zat secara dengan insang keduanya buku
bersentuhan dilakukan DIFUSI DIFUSI
dengan air dengan
DIFUSI

4. PEREDARAN Tidak punya sel Tidak memiliki Tidak memiliki Tidak punya Sistem peredaran Sistem peredaran Peredaran Terdiri dari
DARAH amobeboid peredaran sistem peredaran sistem peredaran darah tertutup darah terbuka darah terbuka pembuluh yang
mengdarkan darah khusus darah darah (jantung arteri mengelilingi
makanan pendek mulut,lalu di
menggantikan dansinus) hubungkan ke 5
fungsi darah lengan.
5. PENCERNAA Intraseluler oleh sel Makanan System Lengkap mulai Lengkap mulai Lengkap mulai Lengkap mulai Lengkap mulai
N koanosit masuk dengan gastrovaskuler mulut,faring,eso dari mulut dari mulut dari mulut dari mulut
bantuan peredaran phagus,usus,anu ,faring,esofagus,t ,esofagus,lambun ,esofagus,lamb ,esofagus,lambu
tentakel lalu s embolok g,usus,anus ung,usus,anus ng,usus,anus
masuk dalam makanan ,empedal,usus
gastrovaskuler melalui usus halus,anus
dengan bantuan
enzim tripsin
makanan di
edarkan dengan
cara difusi
6. EKSRESI Secara difusi Sisa Alat ekskresi Punya alat Punya alat eksresi Sepasang Alat eksresi – Sisa
metabolisme sederhana masih ekskresi berupa berupa protonefridum tubulus metabolisme
dibuang secara berupa saluran sel renet metanefridia malpighi diangkat oleh sel
difusi bercarcabang amoeboid
yang berakhir
pada sel api
7. INDRA Belum memiliki
siste indra,karena
struktur tubuhnya
masih primitif
8. REPRODUKSI Aseksual,membent Aseksual Aseksual Seksual gamet Aseksual Seksual Seksual dengan Aseksual
uk tunas dan membentuk fragmentasi dan ovum fragmentasi peleburan kopulasi.ada pembelahan fisi
gembulle. tunas. dihasilkan ovum dan hermafrodit
Seksual Seksual ada yang Seksual
individu berbeda sperma ada dan gonokoris
Seksual peleburan Seksual membentuk sel Gonokoris ( vertilisasi
(fertilisasi yang
sel sperma dan membentuk sel gamet jantan dan ovum dan sperma internal
internal) hermafrodit
ovum (hermafrodit gamet jantan betina dihasilkan
dan gonokoris
-1 individu dapat dan betina (hermafrodit) individu berbeda)
menghasilakan 2 (hermafrodit)
sel gamet
9. HABITAT Air laut,dan air Air laut dan air Di air tawar,air Sebagian besar Umumnya berada Air laut,air Air laut,air Air laut
tawar tawar laut atau tempat Nematoda hidup di dasar laut dan tawar,dan darat tawar,dan darat
yang lembab bebas,ada di perairan
laut,di tanah tawar,dan juga
lembab,sebagian ada sebagian
bersifat parasit hidupdi tanah
pada atau tempat
manusia,tumbuh lembab.
an dan hewan

A. KLASIFIKASI PORIFERA
Klasifikasi porifera didasarkan dari bahan pembentuk kerangka tubuhnya serta spikula yang ada pada tubuh hewan sederhana ini. Sehingga para ahli dapat
mengklasifikasikan filum porifera ke dalam 3 kelas dan 12 ordo.
1. Kelas Calcarea
Kelas ini biasanya hidup di laut (pantai dangkal), mereka dicirikan oleh spikula yang terbuat dari kalsium karbonat dalam bentuk kalsit atau aragonit. Sebagian besar
anggota kelas ini memiliki 3 spikula, walaupun ada beberapa yang memiliki 2 atau tiga. Ciri lain dari calcarea adalah koanositnya berukuran besar. Kelas ini terdiri atas 2 ordo
yaitu
❖ Ordo AsconosaTerdiri dari individu sederhana yang memiliki tipe saluran air ascon yang kemudian dapat berubah menjadi tipe rhagon. Contoh dari ordo Asconosa
adalah Leucosolenia.
❖ Ordo Syconosa Ciri dari ordo ini adalah memiliki tipe saluran air sikon, tetapi kemudian berubah menjadi tipe rhagon. Contoh ordo Syconosa adalah Scypha.
2. Kelas Hexactinellida
Para ahli membuat klasifikasi porifera ini didasarkan adanya kelompok porifera yang memiliki spikula berduri 6 (Heksason), Selain itu ciri lain dari Kelas ini adalah
hidup di laut dalam, kerangka tubuhnya tersusun atas bahan kersik / silikat (H2S13O7) dan memiliki saluran air sederhana. Kelas ini juga terdiri dari 2 ordo, yaitu :
❖ Ordo Hexasterophora Ordo ini kebanyakan spikulanya berbentuk bintang / astrose. Contoh spesies ordo ini adalah Euplectella.
❖ Ordo Amphidiscophora Ciri dari ordo ini adalah spikula berbentuk amfidiskus. Contohnya Hyalonema.
3. Kelas Demospongia
Merupakan kelas terbesar dari porifera. Umumnya hidup di laut, beberapa spesies hidup di air tawar. Pada umumnya tidak mempunyai rangka dan kalau ada rangka
terbuat dari kersik, spongin atau campuran keduanya. Kelas Demospongia ini terdiri dari 8 Ordo, yaitu :

❖ Ordo Carnosa Kelompok ini rangka tubuhnya tersusun atas bahan organik yang berbentuk bubur atau koloidal, adang kadang pada tubuhnya ditemukan spikula kecil
tetapi kebanyakan tidak memiliki spikula. Contoh ordo Carnosa adalah Chondrosia.
❖ Ordo Choristida Ordo ini ciri utamanya adalah rangka tersusun atas spikula spikula yang berjajar empat, mencuat ari suatu titik sentrat. Contohnya adalah Geodia.
❖ Ordo Epipolasida Ciri dari ordo ini adalah bentuknya sperikal, spikula monakson serta mencuat menjadi dari daerah sentral tubuh. Contohnya adalah Tethya.
❖ Ordo Hadromerina. Kelompok porifera ini spikulanya berbentuk seperti pines, contohnya adalah Cliona.
❖ Ordo Halichondrina Spikula dari ordo ini berujung dua atau berbentuk seperti bulu. Contoh spesiesnya Halichondria.
❖ Ordo Poeciloclerina Ciri dari Peociloclerina ini adalah rangka tubuhnya tersusun atas berbagai bentuk spikula dan kadang kadang spongin. Contoh spesiesnya Microciona.
❖ Ordo Haplosclerina Kelompok ini memiliki kerangka yang terbuat dari fibrosa, contoh spesies Haliclona.
❖ Ordo Keratosa Ciri cirinya adalah tidak memiliki spikula dan kerangka spongin. Contoh spesiesnya adalah Spongia, yang sering kita gunakan sebagai alat penggosok
pada waktu mandi.

B. KLASIFIKASI DAN CONTOH COELENTERATA

Seperti yang telah saya tuliskan diatas Klasifikasi filum Coelenterata terdiri dari tiga kelas. Kelas Hydrozoa terdiri dari 4 ordo, Kelas Scyphozoa terdiri dari 3 ordo dan
Kelas Kelas Anthozoa terdiri dari 2 subkelas dan 9 ordo.

1. Kelas hydrozoa

Hydrozoa memiliki ciri tidak memiliki stomodeum, enteron tidak bersepta dan tidak bernematokist, mesogle non seluler, medusa biasanya kecil dengan velum, habitatnya
air laut atau air tawar, hidup soliter atau berkoloni dan terdiri atas 3700 spesies.
❖ Ordo Hydroidea

Ciri dari ordo ini adalah polip berkembang dengan baik, soliter atau koloni, memiliki kuncup yang akan dilepaskan sebagai medusa baru, medusa memiliki oseslli
dan statokist ektodermal. Di dalam sistem klasifikasi terbaru terdiri dari 2 Sub Ordo, yaitu :

• Sub Ordo Anthomedusae Anggota Anthomedusae hidrant tidakmemiliki hidrotkea, gonophor telanjang, gonad terletak pada manubrium, medusa tinggi dan tidak
berstatokist. Contoh coelenterata sub ordo ini adalah Hydra peimatohydra (hidup di air tawar, soliter dan tidak memiliki fase medusa).
• Sub Ordo Leptomeduae Anggota sub ordo ini memiliki hidroteka, gonoporus terdapat dalam gonoteka, gonad terletak dalam saluran radial, medusa pipih dan
berstatokist. Contoh spesiesnya adalah Obelia sertularia.

❖ Ordo Hydrocorallina
Berbeda dengan Ordo Hydroidea yang polipnya berkembang dengan baik, Hydrocorallina hanya memiliki polip kecil dan memiliki dua bentuk, yaitu gastrozoid
dan daktilozoid. Polip dari anggota Hydrocorallina ini menonjol ke luar dari suatu lubang skeleton kapur yang masif. Hydrocorallina dibagi lagi menjadi dua ordo, yaitu
:
• Sub Ordo Hillepotina, cirinya ada pada daktilozoidnya berongga dan memiliki tentakel. Contoh spesies dari Hillepotina adalah Millepora yang merupakan koral
dengan alat jelatang dengan nematkist yang ampuh. Ia biasanya hidup sepanjang pantai tropis dan sub tropis.
• Sub Ordo Stylasterina, berbeda dengan Hillepotina, pada sub ordo ini daktilozoidnya tidak berongga dan tidak memiliki tentakel. Contohnya Stylantheca.
2. Ordo Tracchylina
Ciri dari Tracchylina ini ialah polip tereduksi, medusa dalam berbagai ukuran, memiliki vellum di bagian bawah tepi genita dan tentakel melekat di bagian atas tepi.
Contoh dari Ordo ini adalah Liriope, Gonionemus, Aglantha, Cunima, Aegina dan Tetraplatia.
❖ Ordo Siphonophora
Hidupnya berkoloni, terdiri atas berbagai polip, tidak memiliki tentakel oral, bagian atas koloni biasanya disokong oleh suatu bagian yang melayang, memiliki
banyak nematokist yang besar dan tangguh, medusa tidak sempurna dan biasanya melekat dengan bagian batag atau cakram, jarang hidup bebas biasanya ia mengapung
di laut yang hangat. Contoh ordo Coelenterata ini adalah Physalia pelagica.
3. Kelas Scyphozoa
Semua anggota kelas ini hidup di laut dan terdapat 200 spesies di dalamnya. Kelas ini dibagi lagi menjadi 3 ordo, yaitu :
❖ Ordo Strauromedusae
Berbentuk piala, pada tepi tubuh tidak memiliki indera peraba atau bentuk modifikasi tentakel, hidup sesil (melekat pada suatu tempat), habitat dari ordo ini adalah
pada teluk atau pantai yang airnya dingin. Contoh spesiesnya adalah Heliclystus lucernaria.
❖ Ordo Cubomedusae
Berbentuk genta dengan bagian tepi melekuk ke dalam, memiliki tentakel atau 4 kelompok tentakel, habitat laut tropis atau subtropis dan disana ia memakan ikan
ikan kecil. Contoh spesiesnya Tamoya yang terdapat di laut Atlantik.
❖ Ordo Decomedusae
Ciri dari ordo ini adalah adanya sudut sudut mulut diperanjang dengan empat lekukan oral, terdapat terutama di perairan pantai, sebagian besar ubur ubur masuk ke dalam
ordo ini. Decomedusae dibagi lagi menjadi 2 subordo, yaitu :
➢ Sub Ordo Simaestomae Ciri sub ordo ini ialah sudut mulut diperluas dengan empat jumbai, memiliki tentakel. Contoh spesiesnya Aurela (merupakan ubur ubur
yang terdapat dimana mana), Cynea (berdiameter 140 cm, terdapat di laut Amerika Utara) dan Pelagia (terdapat di perairan terbuka, tidak memiliki fase skipistoma
yang tetap).
➢ Sub Ordo Rhizostomae Ciri sub ordo ini ialah pada lengan oralnya menyatu dan masing masing berganda (semua 8), tidak memiliki mulut pusat. Tetapi memiliki
mulut kecil pada bagian oral, tidak bertentakel. Contoh spesiesnya Cassipeia (angannya bercabang)
4. Kelas Scyphozoa
❖ Ordo Strauromedusae
Berbentuk piala, pada tepi tubuh tidak memiliki indera peraba atau bentuk modifikasi tentakel, hidup sesil (melekat pada suatu tempat), habitat dari ordo ini adalah
pada teluk atau pantai yang airnya dingin. Contoh spesiesnya adalah Heliclystus lucernaria.
❖ Ordo Cubomedusae
Berbentuk genta dengan bagian tepi melekuk ke dalam, memiliki tentakel atau 4 kelompok tentakel, habitat laut tropis atau subtropis dan disana ia memakan ikan
ikan kecil. Contoh spesiesnya Tamoya yang terdapat di laut Atlantik.
❖ Ordo Decomedusae
• Ciri dari ordo ini adalah adanya sudut sudut mulut diperanjang dengan empat lekukan oral, terdapat terutama di perairan pantai, sebagian besar ubur ubur
masuk ke dalam ordo ini. Decomedusae dibagi lagi menjadi 2 subordo, yaitu :Sub Ordo Simaestomae
Ciri sub ordo ini ialah sudut mulut diperluas dengan empat jumbai, memiliki tentakel. Contoh spesiesnya Aurela (merupakan ubur ubur yang terdapat dimana
mana), Cynea (berdia meter 140 cm, terdapat di laut Amerika Utara) dan Pelagia (terd apat di perairan terbuka, tidak memiliki fase skipistoma yang tetap).
• Sub Ordo RhizostomaeCiri sub ordo ini ialah pada lengan oralnya menyatu dan masing masing berganda (semua 8), tidak memiliki mulut pusat. Tetapi
memiliki mulut kecil pada bagian oral, tidak bertentakel. Contoh spesiesnya Cassipeia (angannya bercabang)
5. Kelas Anthozoa
Anthozoa merupakan kelas dari Coelenterata yang paling bervariasi, terdiri atas 6.100 spesies dan dibagi menjadi 2 subkelas dengan 9 ordo didalamnya.

6. Sub Kelas Alcyonaria

Ciri dari Sub Kelas Alcyonaria ialah memiliki 8 tentakel bercabang yang berduri dan memiliki 8 septa tunggal yang sempurna, memiliki siponoglip ventral, memiliki endoskeleton
dan hidup berkoloni. Terdiri dari 6 ordo yaitu :

• Ordo Stolonifera

Anggota Stolonifera ini polipnya dapat muncul terpisah dari stolon umum, skletonnya terdiri atas spikula yang terpisah pisang dan kadang kadang menyatu membentuk
pipa. Contoh spesiesnya Clauvularia yang terdapatdi sepanjang Pantai Barat Amerika dan Tubipora musica ( karang pipa yang terdapat dalam air hangat).

• Ordo Telestacea

Koloninya berbentuk batang, tiap sumbu polip memiliki anak polip lateral yang berlandaskan pada bagian yang langsing. Contoh spesiesnya adalah Telesto.

• Ordo Alcynacea

Merupakan karang lunak, memiliki polip dengan bagian yang pendek menyatu dalam bentuk massa yang lunak. Hanya pada akhir oral tampak bagian bagian yang
mencuat. Skeleton berupa spikula lunak terpisah satu sama lainnya, habitatnya ada pada perairan hangat. Contoh spesiesnya Xenia alcynium.

• Ordo Coenothecalia
Ciri dari Coenothecalia ialah skeletonnya padat berupa kristal kapur berserabut. Contoh spesiesnya Heliopora yang merupakan karang biru dan banyak terdapat di lautan
Indo Pasifik.

• Ordo Gorgonacea

Merupakan karang tandung yang hidup berkoloni. Bentuknya menyerupai tumbuhan dengan sumbu skeleton berupa spikula kapur, polip berukuran pendek dan memiliki
100 speseis yang diantaranya Corallium (Karang merah, banyak dipakai sebagai mata perhiasan) dan Gorgonia (kipas laut).

• Ordo Pennatulacea

Anggota Pennatulacea ini hidup berkoloni, berdaging, memiliki sumbu polip yang panjang, memiliki polip dimorfi sepanjang tepi sumbu, skeleton berupa spikula yang
agak lunak dan terdapat 300 spesies yang diantaranya Pennatula (pena laut)

7. Sub Kelas Zoantharia

Anggota zoantharia bertentakel sedikit (tidak mencapai 8) dan terkadang tentakel tersebut bercabang, siponoglip 2, 1 atau tidak ada dan skeletonnya kuat bila ada. Terdiri dari 3
ordo, yaitu :

• Ordo Actinaria

Ciri ciri anggota ordo ini ialah tidak memiliki skeleton, polip dengan berbagai ukuran, berbentuk koloi dengan dinding tubuh yang berotot dan biasanya memiliki
cakram kaki, stomodeum memiliki siponoglip, terdapat septa yang berpasang pasangan yang jumlahya kelipatan 6, habitatnya diatas karang, pasir, melekat pada
invertebrata laut lainnya, sesil tapi tidak tetap, umumnya hidup soliter tetapi ada juga yang hidup berkoloni. Ordo ini memliki 1.000 spesies anggota dan dibagi lagi
menjadi 3 sub ordo, yaitu :

➢ Sub ordo actinaria


Anggotanya memiliki filamen dengan daerah yang bersilia. Contoh spesies anggota Actinaria ialah Metridium, Gonactinia, Anthopleura (banyak terdapat di
samudera pasifik), Adamsia dan Actinia (sering melekat pada kulit ketam laut).
➢ Sub ordo ptychodactiaria
Anggotanya tidak mempunya bagian yang bersilia pada filamen dan tidak memiliki tentakel penangkap. Contoh Coelenterata anggota sub ordo ini
ialah Dactylanthus yang banyak ditemukan di daerah Artik dan Antartik.
➢ Sub ordo corallimorpharia
Anggotanya tidak memiliki daerah bersilia pada filamen dan memiliki tentakel penangkap yang biasanya di dalam sel radial. Contoh spesiesnya ialah Corynactis.

❖ Ordo Madreporaria

Ciri ordo ini ialah berbentuk batu karang, eksoskeleton kompak berbadan batu kapur, polip kecil, terdapat bagian yang disebut piala skeleton, tentakel biasanya 6,
tidak memiliki siponoglip, otot lemah, berkoloni, terdapat dalam air laut hangat, terdapat sejak jaman pre cambrium sampai sekarang dan yang masih tersisa saat ini ada
sekitar 2.500 spesies dengan 5.000 spesies lain telah punah. Contoh anggota ordo ini ialah Astrangi danae (terdapat di pantai pasifik), Orbicella (terdapat di laut Amerika
Tengah) dan Meandra (terdapat di laut yang terbentang antara Amerika, Ausralia dan Afrika).

❖ Ordo Antipatharia

Berbentuk karang hitam dengan skeleton yang bentuknya seperti tanaman dengan cabang cabang, tersusun atas zat tanduk dengan polip kecil yang bertentakel
enak, terdapat di laut tropis, di Indonesia ordo ini dikenal dengan sebutan akar bahar dan sering dijadikan hiasan. Contoh spesiesnya ialah Anthipathes.

C. PLATYHELMINTES

Platyhelmintes ( cacing pipih ) dibedakan menjadi 3 kelas antara lain sebagai berikut :

• Turbellaria (Cacing Rambut Getar)

Turbellaria adalah Platyhelminthes yang memiliki silia (rambut getar) pada permukaan tubuhnya yang berfungsi sebagai alat gerak. Pada lapisan epidermis terdapat
banyak sel kelenjar yang disebut rhabdoid yang berfungsi untuk melekat, membungkus mangsa, dan sebagai jejak lendir pada waktu merayap. Dibawah epidermis terdapat
serabut-serabut otot melingkar, longitudinal, diagonal, dan dorsoventral sehingga Turbelaria mudah memutar dan meliuk-liuk.
Hewan dari kelas Turbellaria memiliki tubuh bentuk tongkat atau bentuk rabdit (Yunani : rabdit = tongkat). Hewan ini biasanya hidup di air tawar yang jernih, air laut
atau tempat lembab dan jarang sebagai parasit. Tubuh memiliki dua mata dan tanpa alat hisap. Hewan ini mempunyai kemampuan yang besar untuk beregenerasi dengan cara
memotong tubuhnya. Keberadaannya sekitar 4000+ spesies di seluruh dunia; hidup di batu dan permukaan sedimen di air, di tanah basah, dan di bawah batang kayu.

Hampir semua Turbellaria hidup bebas (bukan parasit) dan sebagian besar adalah hewan laut. Kebanyakan turbellaria berwarna bening, hitam, atau abu-abu. Namun,
beberapa spesies laut, khususnya di terumbu karang, memiliki corak warna lebih cerah. Panjang mulai kurang dari 1 mm hingga 50 cm. Contoh Turbellaria antara lain Planaria
dengan ukuran tubuh kira-kira 0,5 – 1,0 cm dan Bipalium yang mempunyai panjang tubuh sampai 60 cm dan hanya keluar di malam hari.

• Trematoda (Cacing Isap)

Keberadaan trematoda berjumlah sekitar 12000 spesies di seluruh dunia; hidup di dalam atau pada tubuh hewan lain. Semua cacing hisap adalah parasit, berbentuk silinder
atau seperti daun. Panjang berkisar 1 cm hingga 6 cm. Cacing ini memiliki penghisap untuk menempelkan diri ke organ internal atau permukaan luar inangnya, dan semacam
kulit keras yang membantu melindungi parasit itu. Organ reproduksinya mengisi hampir keseluruhan bagian interior cacing hisap.

Sebagai suatu kelompok, cacing trematoda memparasiti banyak sekali jenis inang, dan sebagian besar spesies memiliki siklus hidup yang kompleks dengan adanya
pergiliran tahap seksual dan aseksual. Banyak trematoda memerlukan suatu inang perantara atau intermediet tempat larva akan berkembang sebelum menginfeksi inang
terakhirnya (umumnya vertebrata), tempat cacing dewasa hidup. Sebagai contoh, trematoda yang memparasati manusia menghabiskan sebagian dari sejarah hidupnya di dalam
bekicot.

Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata. Trematoda berlindung di dalam tubuh inangnya dengan
melapisi permukaan tubuhnya dengan kutikula dan permukaan tubuhnya tidak memiliki silia.Trematoda tidak mempunyai rongga badan dan semua organ berada di dalam
jaringan parenkim.

Tubuh biasanya pipih dorsoventral, dan biasanya tidak bersegmen dan seperti daun. Mereka mempunyai dua alat penghisap, satu mengelilingi mulut dan yang lain berada
di dekat pertengahan tubuh atau pada ujung posterior. Alat penghisap yang kedua disebut asetabulum karena bentuknya mirip dengan mangkuk cuka.

Dinding luar atau tegumen trematoda adalah kutikula yang kadang-kadang mengandung duri atau sisik. Sistem pencernaan makanan sangat sederhana. Terdapat mulut
pada ujung anterior, yang dikelilingi oleh sebuah alat penghisap. Makanan dari mulut melalui farings yang berotot ke esofagus dan kemudian ke usus, yang terbagi menjadi dua
sekum yang buntu. Sekum ini kadang-kadang bercabang, dan percabangan ini kadang-kadang sedikit rumit.
Kebanyakan trematoda tidak mempunyai anus, dengan demikian sisa bahan makanan harus diregurgitasikan. Sistem saraf adalah sederhana. Cincin dari serabut saraf dan ganglia
mengelilingi esofagus, dan dari sini saraf berjalan ke depan dan belakang. Biasanya, sebatang saraf berjalan kebelakang pada setiap sisi, dan saraf-saraf bertolak dari sini menuju
ke berbagai organ.

Trematoda tidak mempunyai sistem peredaran darah. Sistem ekskresi tersusun dari sebuah kandung kemih posterior. Sebuah sistem percabangan dari tabung
pengumpul yang masuk ke dalam kandung kemih, dan sebuah sistem sel-sel ekskresi yang terbuka ke dalam saluran pengumpul tersebut. Tidak terdapat organ ekskresi yang
terlepas, sel-sel ekskresi ditempatkan secara strategis di seluruh tubuh.

Sel ekskresi terdiri dari sebuah sitoplasma basal yang berisi inti dan sebuah vakuola berisi seberkas silia ynag terbuka secara tetap ke dalam saluran pengumpul. Sistem
reproduksinya kompleks. Sebagian besar dari trematoda adalah hermafrodit, mempunyai organ jantan dan betina. Tetapi pembuahan silang merupakan hal yang biasa, dan
pembuahan sendiri tidak umum. Pembuahan biasanya uterus, sperma melewati sirus dari satu cacing ke uterus cacing lain.

• Cestoda (Cacing Pita)

Keberadaannya berjumlah sekitar 3500 spesies di seluruh dunia; hidup sebagai parasit dalam tubuh hewan. Cacing pita (Cestoda) memiliki tubuh bentuk pipih, panjang
antara 2 – 3m dan terdiri dari bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). Kepala (skoleks) dilengkapi dengan lebih dari dua alat pengisap. Sedangkan setiap segmen yang
menyusun strobila mengandung alat perkembangbiakan. Tubuhnya satu strobila tertutup oleh cuticula yang tebal; tidak berpigmen; tidak mempunyai tractus digestivus atau alat
indera dalam bentuk dewasanya. Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid) merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit

Contoh cacing pita adalah Taenia solium dan Taenia saginata yang parasit pada orang. Taenia terdiri dari sebuah kepala bulat yang disebut scolex, sejumlah ruas, yang
sama disebut disebut proglotid. Pada kepala terdapat alat hisap dan jenis Taenia solium mempunyai kait (rostellum) yang sangat tajam yang mengunci cacing itu ke lapisan
intestinal inang. Di belakang scolex terdapat leher kecil yang selalu tumbuh yang akan menghasilkan proglotid baru yang mula-mula kecil tumbuh menjadi besar. Panjang tubuh
cacing pita mencapai 2 m.
Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium).Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri. Proglotid yang dibuahi
terdapat di bagian posterior tubuh cacing. Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama bersama dengan tinja dengan membawa ribuan telur.
Jika termakan hewan lain, telur akan berkembang dan memulai siklus hidup barunya. Cacing pita tidak memiliki saluran pencernaan. Cacing pita menyerap makanan yang telah
dicerna terlebih dahulu oleh inang.

Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya. Sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak
memiliki mulut dan pencernaan (usus). Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak tidak sempurna. Inang perantara Cestoda adalah sapi pada
Taenia saginata dan babi pada taenia solium. Cacing pita tidak mempunyai saluran pencernaan dan sitem peredaran darah. Makanan langsung melalui dinding tubuh. Sistem
ekskresi yaitu berupa sel api.

Sistem saraf tersusun dari beberapa ganglion pada skoleks, dengan komisura melintang diantaranya. Dan tiga batang saraf longitudinal setiap sisi tubuh (sebuah batang besar
disebelah lateral dan yang kecil disebelah ventral), satu ganglion kecil disetiap segmen pada masing-masing dari enam batang tersebut, dan komisura pada setiap segmen
menghubungkan ganglion-ganglion ini. Cestoda adalah hermafrodit, yang mempunyai organ jantan dan betina. Organ jantan terdiri dari testis (menghasilkan spermatozoa), vas
deferen, seminal vesicle, penis, dan lubang kelamin. Sedangkan organ bertina terdiri dari ovarium, oviduk, seminal uterus, vagina, dan lubang kelamin.

D. KLASIFIKASI FILUM NEMATODA


Klasifikasi filum Nematoda masih mengalami perdebatan dan masih terus diteliti. Perdebatan hubungan filogenetik dan sistematik dari filum ini terjadi karena pengetahuan
yang minim dari banyak jenis anggota filum Nematoda. Secara tradisional (1998) Nematoda terbagi menjadi dua kelas: [7]

• Kelas Adenophorea
• Kelas Secernentea

Akan tetapi penelitian tahun 2002, menyatakan setidaknya ada empat kelas, yaitu: [3]

• Kelas Chromadorea
• Kelas Enoplea
• Kelas Secernentea
• Kelas Dorylaimea
*Secernentea adalah kelas utama dari Nematoda.

E. KLASIFIKASI ANNELIDA

a) PolyChaeta

PolyChaeta adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga
PolyChaeta ialah kelas dengan rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta mempunyai bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata, dan sensor
palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air.

PolyChaeta memiliki tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini disebut Parapodia (tunggal =parapodium).
Berfungsi sebagai alat gerak. Sebagian besar dari PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh darah halus. Di
setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang biasanya disebut seta, rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran tubuh
PolyChaeta adalah 5-10 cm.

Contoh Jenis PolyChaeta

❖ Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
❖ Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
❖ Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).
❖ Arenicola sp,

b) OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang
mempunya sedikit rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab, tetapi ada juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit
rambut seta dan tidak mempunyai parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak memiliki bintik mata. Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf
dengan fungsi untuk menerima rangsangan.

OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif dengan perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi. Terdapat Kitellum
(Selzadel) yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang berfungsi sebagai penampung sel-sel spermatozoa.

Contoh Jenis OligoChaeta

❖ Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra)


❖ Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran air.
❖ Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi tanah sehingga menyuburkan tanah
❖ Perichaeta musica (C.Hutan)

c) Hirudenia

Hirudenia adalah kelas filum Annelida yang tidak mempunyaii seta (rambut) dan tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan
serta di bagian belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan
kontraksi serta relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea adalah ekstoparasit yang sering didapati di permukaan luar inangnya.
Ukuran Hirudinea beragam dari 1-30 cm.

Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga bisa menghisap
darahnya, sedangkan sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang bisa melubangi kulit, dan bila itu terjadi maka waktunya mensekresikan zat anti pembeku darah,
kebanyakan tidak terasa saat kelas ini menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang bisa menghilangkan rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan sebutan
lintah.

Contoh Jenis Hirudenia

❖ Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan menempel pada daun
❖ Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa).
❖ Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India)
❖ Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar.

F. KLASIFIKASI MOLLUSCA

Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, cangkang, mantel, dan sistem syarafnya, Filum Mollusa terbagi menjadi beberpa kelas diantaranya sebagai berikut :

1. Kelas Gastropoda Prosabranchia


Memiliki dua buah insang yang terletak di anterior, sistem syaraf terpilin membentuk angka delapan, tentakel berjumlah dua buah. Cangkang umumnya tertutup
oleh operkulum. Contohnya: Trochus sp.
Sub kelas ini dibagi lagi ke dalam tiga ordo yaitu :
❖ Archaeogastropoda , Contoh: Acmaea sp
❖ Ordo Mesogastropoda, Contoh: Pleurocera sp
❖ Ordo Neogastropoda , Contoh: Urosalpinx sp

2. Ophistobranchia
Kelompok gastropoda ini memiliki dua buah insang yang terletak di posterior, nefridia berjumlah satu buah, jantung satu ruang dan organ reproduksi berumah
satu. Kebanyakan hidup di laut. Contohnya: Aplysia sp
Subkelas ini dibagi kedalam delapan ordo yaitu:
❖ Cephalaspidea , Contoh: Bulla sp.
❖ Anaspidea, Contoh: Aplysia Sp.
❖ Thecosomata, Contoh: Cavolinia sp.
❖ Gymnosomata, Contoh: Clione sp.
❖ Nataspidea, Contoh: Umbraculum sp.
❖ Acochilidiacea, Contoh: Microhedyle sp.
❖ Sacoglossa, Contoh: Berthelinia sp.
❖ Nudibranchia, Contoh: Glossodoris sp.
3. Pulmonata
Bernapas dengan paru-paru, cangkang berbentuk spiral, kepala dilengkapi dengan satu atau dua pasang tentakel, sepasang diantaranya mempunyai mata, rongga
mentel terletak di interior, organ reproduksi hermaprodit atau berumah satu. Contohnya: Achatina. Morfologi Cephalopoda
Sub kelas ini dibagi menjadi dua ordo yaitu:
❖ Stylomatophora, Contoh: Achatina sp.
❖ Basomatophora, Contoh: Physa sp.

4. Gastropoda
Gastropoda adalah kelas Mollusca yang terbesar dan ada sekitar 60.000 spesies. Dalam bahasa Yunani, Gaster artinya perut dan Podos artinya kaki. Gastropoda
merupakan hewan bertubuh lunak yang bejalan dengan menggunakan perut sebagai kaki. Banyaknya jenis Gastropoda, hewan ini mudah ditemukan. Hewan ini dapat
ditemukan pada air laut, tawar, dan darat. Kelas Gastropoda bersifat Hermafrodit, yaitu tidak terjadi pembuahan secara sendiri.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkang (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral) dan ada pula Gastropoda yang tidak mempunyai cangkang
disebut siput telanjang (vaginula). Bentuk tubuhnya menyesuaikan dengan bentuk cangkang. Gastropoda dapat bergerak disebabkan karena adanya kontraksi otot seperti
gelomban yang menjalar dari belakang ke depan. Pada saat bergerak kaki depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi mempermudah untuk
berjalan.

G. KLASIFIKASI & CONTOH ARTHROPODA

Berdasarkan karakteristiknya, Arthropoda dibagi dalam empat kelas, yaitu:

1 . Kelas Arachnoidea
Tubuh Arachnoidea terbagi menjadi dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala yang bersatu dengan dada) dan abdomen. Pada sefalotoraks terdapat empat pasang kaki, sepasang
alat sengat yang beracun (kalisera), dan sepasang alat capit (pedicalpus). Pada Arachnoidea tidak terdapat antena. Arachnoida menggunakan paru-paru buku, trakea atau
keduanya sebagai alat pernapasannya.

Arachnoidea memiliki 3 ordo, yaitu Scorpionidae (kalajengking), Arachnida (laba-laba), dan Acarina (kutu, tungau, caplak). Arachnoidea merupakan sumber makanan
bagi predatornya, namun beberapa Arachnoidea merupakan hama bagi tumbuhan dan parasit pada hewan ternak sehingga bersifat merugikan. Contoh spesies dari kelas
Arachnoidea, yaitu Thelyphonus caudatus (kalajengking), Heterometrus cyaneus (kalajengking biru), Nephila (laba-laba), dan Boophilus annulatus (parasit pada sapi).

2. Kelas Crustacea

Crustacea adalah hewan bercangkang. Cangkang merupakan rangka luar yang keras terbuat dari zat kitin dan kapur. Tubuh Crustacea terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu sefalotoraks dan abdomen. Terdapat karapas yang befungsi untuk melindungi sefalotoraks. Pada bagian sefalotoraks terdapat
dua pasang antena yang dilengkapi bintik mata sebagai alat indra dan statolith sebagai alat keseimbangan tubuh. Pada tiap ruas abdomen terdapat satu
atau beberapa pasang kaki.

Crustacea memiliki dua ordo, yaitu entomostraca dan malacostraca. Crustacea banyak diolah sebagai makanan oleh manusia karena memiliki
protein yang tinggi seperti udang dan lobster. Namun, beberapa Crustacea seperti ketam dan yuyu merupakan hama bagi tanaman tertentu. Contoh
spesies dari kelas Crustacea yaitu Penaeus (udang windu), Macrobium resenbergi (udang galah), Cambarus virilis (udang air tawar), Parathelpusa
tredenlata (ketam), Portunus sexdentalus (kepiting), dan Neptunus pelagicus (rajungan).

3. Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki pada tiap ruas tubuh nya. Myriapoda tidak memiliki dada sehingga bagian tubuh Myriapoda hanya
terbagi menjadi kepala dan abdomen. Terdapat sepasang antena dan mulut bertaring pada bagian kepala Myriapoda. Tubuh Myriapoda panjang dan bersegmen dan pada
tiap segmen tubuh terdapat satu hingga dua pasang kaki.
Kelas Myriopoda memiliki dua ordo, yaitu Diplopoda dan Chipolopoda. Diplopoda merupakan hewan yang memiliki dua pasang kaki di setiap ruas abdomen,
seperti Julus teristris (keluwing) dan Lulus sp. (kaki seribu). Sedangkan pada Chipolopoda hanya terdapat sepasang kaki pada tiap ruas abdomennya, seperti Scolopendra
subspinipes (lipan) dan kelabang (Scutigera sp.). Myriapoda berperan sebagai hewan pendaur ulang atau pemakan sisa-sisa sampah (detritivor).

4. Kelas Insekta

Insekta atau serangga medominasi jumlah hewan yang banyak ditemukan di alam. Tubuh insekta terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan abdomen. Pada kepala
terdapat mulut, reseptor kimia dan mekanik berupa antena, mata tunggal, dan mata majemuk. Bagian tubuh insekta dilindungi oleh eksoskeleton. Pada umumnya Insekta memiliki
sayap dan bernafas menggunakan trakea.

Insekta memiliki empat tipe mulut, yaitu tipe dipteran (penjilat dan pengisap), tipe lepidopteran (penghisap), tipe hemipteran (penusuk dan pengisap), dan tipe orthopteran
(penggigit). Insekta merupakan hewan yang mengalami metamorphosis. Metamorphosis merupakan perubahan bentuk dari telur hingga menjadi hewan dewasa yang terjadi selama
proses pertumbuhan. Terdapat dua macam Metamorfosis pada Insekta, yaitu:

❖ Metamorfosis sempurna
Proses:
Telur larva (ulat) pupa (kepompong) imago (hewan dewasa).
Contoh: lebah dan kupu-kupu.

❖ Metamorfosisi tidak sempurna


Proses:
Telur hewan muda (nimfa) imago (hewan dewasa).
Contoh: belalang dan jangkrik.

Berdasarkan keberadaan sayapnya, kelas Insekta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
❖ Pterygota, merupakan kelompok serangga bersayap sayap. Pterygota memiliki 10 ordo, yaitu: Odonata (capung); Homoptera (kutu); Coleoptera (kepik, kumbang):
Orthoptera (belalang sembah); Hemiptera (walang sangit); Isoptera (laron); Lepidoptera (kupu-kupu); Diptera (nyamuk); Siphonoptera (kutu anjing); dan Hymenoptera
(lebah).
❖ Apterygota, merupakan kelompok serangga tanpa sayap, seperti kutu buku (Lepisma).

Insekta bereperan dalam membantu penyerbukan pada tanaman, penghasil madu (lebah), sutra (ulat sutra), predator hama, dan membantu menguraikan sampah. Namun, beberapa
Insekta juga bersifat hama (wereng padi), parasit, dan dapat menjadi vektor penyakit (Trypanosoma sp. vektor malaria.)

H. LASIFIKASI ECHINODERMATA

Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata dikelompokkan ke dalam lima kelas, yakni sebagai berikut :

1. Kelas Archoidea

Ciri-ciri Archinoidea :

❖ Tubuh berbentuk bola, seperti mangkuk, oval atau bentuk jantun, tubuh tertutup oleh cangkang endoskeleton dari lempeng-lempeng kalkareus yang sebelah luar, dibedakan
ke dalam 5 daerah ambulakral berseling dengan 5 daerah inter-ambulakral.
❖ Podia atau kaki tabung keluar dari lubang-lubang dari lempeng-lempeng ambulakral dan berfungsi untuk pergerakan.
❖ Mulut terletak pada pusat permukaan oral yang dikelilingi oleh peristomium yang bersifat membrane.
❖ Anus terletak di kutub aboral dan dikelilingi oleh periproct bersifat membrane.
❖ Lekuk-lekuk ambulakral tidak ada.
❖ Pedicellaria bertangkai dan mempunyai 3 jepit.
❖ Echinoidea biasanya hidup di daerah pantai, atas batu karang, dasar laut, dalam lumpur, sumur-sumuran daerah pantai, dan muara sungai.
❖ Seks terpisah, kelenjar kelamin pentamerous.
❖ Perkembangbiakan meliputi larva-larva echino-pluteus yang berenang bebas.
2. Kelas Holothuroidea

Ciri-ciri Holothuroidea :

❖ Tubuhnya simetri bilateral


❖ Biasanya memanjang atau dengan mulut terletak pada satu ujung dan anus terletak pada ujung yang lain.
❖ Permukaan tubuh kesat, tidak ada spina atau duri.
❖ Endoskeleton tereduksi berupa spikula berukuran mikroskopis atau lempeng-lempeng tertanam di dalam dinding tubuh.
❖ Mulut dikelilingi oleh sekumpulan tentakel.
❖ Podia atau kaki tabung biasanya ada dan berfungsi untuk pergerakan

a. Ordo Aspidochirota

• Memiliki podia atau kaki tabung.


• Mulut dikelilingi oleh 10-30 tentakel, kebanyakan 20 tentakel mulut yang bercabang-cabang.
• Otot-otot retraktor dari pharynx tidak ada.
• sepasang pohon resporasi yang berkembang dengan baik.

b. Ordo Elasipoda

• Memiliki banyak podia atau kaki tabung.


• Mulut berada di ventral dan dikelilingi oleh 10-20 tentakel yang bercabang-cabang.
• Contoh: Deima, Benthodytes.

c. Ordo Dendrochirota

• Memiliki kaki tabung atau podia yang banyak.


• Tentakel pada oral dendritic atau bercabang-cabang seperti cabang-cabang pohon.
• Terdapat retractor oral.
• Memiliki pohon respirasi.
• Contoh: Thyone, Phyllophorus, Cucumaria.

d. Ordo Molpadonia

• Tidak memiliki podia atau kaki tabung, kecuali sebagai papilla anal.
• Tentakel oral berbentuk jari.
• Tidak memiliki retraktor
• Memiliki pohon respirasi.
• Daerah posterior biasanya berbentuk lonjong sampai ke bagian caudal.
• Contoh: Molpadia, Paracaudina.
e. Orrdo Apoda

• Tubuh berbetuk cacing dan mempunyai permukaan halus atau berkutil.


• Podia atau kaki tabung tidak ada.
• Tentakel oral 10-20 buah, sederhana, bertipe digtate atau pinnate
• Mempunyai retraktor pharyngeal
• Tidak memiliki pohon-pohon respirase
• Pada sistem pembuluh airnya tereduksi.
• Contoh: Synapta, Chiridota.

3. Kelas Asteria

Bintang Laut (Asteropecten irregularis) tergolong dalam Echinodermata. Bintang laut biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m.
Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban cenderung berifat Bentos kecuali Crinoidea Golongan Asteroidea (Bintang Laut) ini tidak ada yang parasit.

Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit. Bintang laut sebagai kelompok
Echinodermata juga bisa merugikan, karena hewan laut ini sebagai pemakan tiram/kerang mutiara juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang
sehingga banyak yang mati.

Ciri-ciri Asteria

• Tubuh berbentuk bintang, terdiri atas satu diskus sentralis dan lima radii.
• Memiliki dataran oral dan dataran aboral
• Skeleton terdiri atas lamina (ossikula) yang tersusun rapat.
• Lamina terletak di antara 2 lapisan jaringan pengikat di dalam dinding tubuh.
• Di antara ossikula terdapat srabut serabut otot, dan pori-pori yang disebut pori dermal.
• Pada bagian aboral, pada ossikula berpangkal spina, di antara spina ada yang dapat digerakkan.

4. Kelas Crinoidea
Crinoidea berasal dari kata Crinon yang artinya lili dan eidas yang artinya bentuk. Hewan ini mirip tumbuhan, karena bentuknya menyerupai bunga lili, tempat hidupnya
mulai dari daerah di bawah pasang surut sampai ke laut dalam di atas 12.000 kaki.Hewan yang paling umum dipelajari adalah Antedon tenella.Kulitnya tersusun dari zat
kitin. Biasanya melekat pada dasar perairan. Jika lingkungan tidak memungkinkan, misalnya makanan habis atau keselamatannya terancam, ia akan pindah ke tempat lain
yang sesuai dan aman.

Kelompok hewan ini juga sering disebut bintang bulu. Juga dikenal sebagai lili laut atau lilia laut yaitu hewan yang mempunyai lengan bercabang serta anus dan mulut
berada di permukaan oral, kaki tabungnya tidak mempunyai saluran penghisap dan alur ambulakranya terbuka,tidak memiliki madreporit, duri ataupun pedicillariaeTumbuh
pada pangkalnya dengan bantuan permukaan aboral, tubuhnya kecil seperti mangkuk disebut dengan calyx yang melekat pada dasar laut dengan bantuan akar (cirri). Dari
calyx itu akan tersembul 5 lengan yang lentur, yang mempunyai bagian tentakel yang pendek, masing-masing mempunyai pinnulae yang banyak sekali sehingga seperti bulu
burung yang terurai.

Beberapa jenis lili laut memiliki stalk atau tangkai yang berasal dari daerah aboral dari calyx. Alat ini (tangkai) sebagai alat melekat pada dasar laut, seolah-olah sebagai
batang dengan akar. Sebagian besar dari mereka hidup di laut yang sedang jeluknya, beberapa jenis berupa hewan laut jeluk dan beberapa jenis lagi mendiami laut dangkal,
antaranya di terumbu karang.

Ciri-ciri Crinoidea

• Bentuk tubuh seperti tumbuhan tapi ada yang bertangkai dan ada yang tidak bertangkai.
• Crinoidea yang bertangkai adalah individu yang tidak dapat bergerak dan mulutnya terarah keatas.
• Crinoidea yang tak bertangkai merupakan individu yang dapat bergerak bebas didalam laut.
• Tubuhnya menyerupai bunga lili atau bunga bakung dan bentuk seperti bulu burung.
• Tidak mempunyai duri
• Kaki tabungnya kurang mempunyai suber (alat hisap)
• Sistem syaraf berbentuk cincin yang selanjutnya bercabang-cabang pada tiap lengan
• Kulitnya tersusun dari zat kitin. Contoh spesies dari Crinoidea adalah Antedon sp, Anemon sp, Holopus, dan Metacrinus (lilia laut).
• Ukurannya tidak lebih dari 40 cm panjangnya dan berwarna mencolok.
• Tubuhnya terdiri dari cakram sentral dengan lima lengan bermula dari cakram ini setiap lengan bercabang dua atau lebih.
• Setiap cabang mempunyai ranting-ranting melintang yang disebut pinul (pinnulae). Cabang-cabang ini membuat hewan berbulu-bulu.
• Cakram sentral bentuknya seperti mangkuk dengan mulut terletak di dasar (di bawah).
Ordo pada Crinoidea

1. Ordo Phanerozonia

• Lengan-lengan dilengkapi dengan dua baris lempeng-lempeng marginal yang mencolok.


• Lempeng oral adalah inframarginal dan lempeng aboral adalah supramarginal
• Pedikelaria bertipe gelembung atau sessile.
• Podia atau kaki tabung tersusun dalam dua baris
• Kerangka mulut berkembang baik dan bertipe ad-ambulakral
• Contoh : Luidia, Astropecten, Archaster, dan Pentaceros.

2. Ordo Spinulosa

• Lengan-lengan umumnya tanpa lempeng


• Skeleton aboral adalah imbricated/reticulated dengan duri tunggal/kelompok duri.
• Pedikelaria jarang ada
• Podia terdapat dalam dua baris dilengkapi dengan pengisap
• Kerangka mulut bertipe ad-ambulakral
• Ampula tunggal/bercabang dua
• Contoh : Aesterina, Echinaster, Hymenaster, Solaster

3. Ordo Forcipulata
• Lempeng marginal tidak mencolok
• Skeleton aboral kebanyakan reticulated dengan duri-duri mencolok
• Pedikelaria bertipe pedunkulata dengan sebuah keeping basal
• Podia tersusun dalam empat baris dan dilengkapi dengan penghisap
• Contoh : Brisingaster, Heliaster, Zoraster, dan Asterias

Anda mungkin juga menyukai