Anda di halaman 1dari 19

ARYA SETYO PAMBUDI S. 18.A1.

0072
GAMAS FREBIANT NUGROHO 18.A1.0108
GIDION KURNIAWAN 19.A1.0006
FADHILAH PUTRI W. 19.A1.0011
RIVALDI DWANTARA MULYA 19.A1.0019
PENDAHULUAN

Dekonstruksi menjadi aliran baru di dalam


arsitektur dan dapat menggantikan atau
meneruskan gaya Internasional atau
International Style.

Konstruktivisme di dalam arsitektur telah


menjadi suatu hal yang berpengaruh dalam
perkembangan perancangan dari awal
kemunculannya pada tahun 1980an.Manipulasi
permukaan fasad dan struktur, dan
bentuk-bentuk yang tidak seperti garis lurus.
Arsitektur dekonstruksi telah menggariskan prinsip-prinsip mengenai arsitektur:

1. Dalam arsitektur tidak ada yang absolut, sehingga tidak ada kajian literatur
yang dijadikan sebagai penunjang konsep penelitian.
2. Tidak ada penDEWAan tokoh dalam arsitektur, sehingga tidak timbul
kecenderungan pengulangan ciri antara arsitek satu dengan arsitek yang
dianggap dewa di dalam segala hasil karyanya.
3. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus diakhiri,
sehingga perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah pada
keragaman pandangan dan tata nilai.
4. Mengutamakan indera penglihatan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu
karya dalam arsitektur harus diakhiri. Indra lain juga berpotensi untuk
dimanfaatkan pula secara seimbang.
LATAR BELAKANG
Sejarah Coop Himmelblau
Coop Himmelblau didirikan oleh Wolf D. Prix, Helmut Swiczinsky,
dan Michael Holzer di Wina, Austria, pada tahun 1968, dan aktif
dalam arsitektur, perencanaan kota, desain, dan seni.

Diakui sebagai arsitektur masa depan, karya-karya Coop


Himmelblau terus menjadi subjek pameran internasional. Di
antara yang terbesar dan paling banyak dikenal adalah
retrospektif solo Construire le Ciel pada 1992 di Centre Georges
Pompidou di Paris, Prancis, dan pameran berjudul Arsitektur
Konstruktivis yang diadakan pada tahun 1988 di Museum Seni
Modern, New York.
Prinsip Desain
- Asosiasi ekspresionis

Ditinjau dari karya Austria Grup desain yang dipimpin oleh Wolf Dieter Prix, tidak
diragukan lagi bahwa ia merupakan bagian dari kontemporer tren
neo-ekspresionistik sebagai acuan prinsip ekspresionisme. Arsitektur yang
diusulkan adalah konsekuensi dari eksperimen sebelumnya yang dimaksudkan
untuk menafsirkan kembali persepsi ruang kota.
- Motif Disintegrasi

Kenangan kontemporer ekspresionisme dalam arsitektur paling sering


diwujudkan melalui dekonstruksi bentuk yang dapat dimasukkan dalam budaya
konsep poststrukturalisme.

Ini berevolusi dari versi yang sangat endogen. Untuk contohnya seperti
superstruktur Wina yang terkenal dari tahun 1988. Di lain kata-kata, komposisi
arsitektur desentralisasi secara bertahap digantikan oleh bentuk yang dikenali
jelas sebagai vektor ke dalam, atau setidaknya tetap dalam keadaan seimbangan.
Ini juga dapat diilustrasikan dengan menggunakan teori Oskar Hansen, yang
menggunakan konsep “bentuk terbuka dan demokratis” dan “bentuk tertutup
dan berwibawa
- Antara “Bentuk Terbuka” dan “Bentuk Tertutup”

Dari sudut pandang desain, tujuan proyek tidak hanya struktur dan visual
yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi juga proyek yang harus dilihat
sebagai komposisi arsitektur yang dinamis dengan “bentuk tertutup”, serta
komposisi perkotaan yang berfungsi sebagai “bentuk terbuka”.

- Dinamika Bentuk dan Fungsi Ekspresionis

Implementasi membuktikan bahwa objek pembatasan konservasi dapat


menjadi substrat bagi ekspresionisme modern. Tren ini juga menegaskan
bahwa dinamika yang mencakup masalah arsitektur yang disebutkan di
atas, mulai dari perawatan estetika hingga solusi teknologi
merupakansebuah pendukung fungsionalitas.
- Seni dan Arsitektur sebagai Citra Masyarakat Modern

Sejauh ini seni adalah ekspresi suara sosial, Prix menyampaikan kata-kata:
“Langkah demi langkah, arsitektur menjadi salah satu topik paling
kontroversial di zaman kita sekarang, mulai menggantikan seni rupa sebagai
duri dalam daging masyarakat. Diskusi ini mengabaikan hilangnya
masyarakat dari bentuk ekspresi tiga dimensi melalui penolakan
kontemporer arsitektur, yang tidak hanya menghasilkan penghancuran
kreativitas dan energi yang mengerikan, tetapi juga, cepat atau lambat, dalam
keheningan dimensi ketiga ”
TOKOH-TOKOH
Wolf D. Prix
Wolf dPrix lahir pada tahun 1942 di Wina, Austria, dan
menempuh studi arsitektur di Universitas Teknologi Wina,
Asosiasi Arsitektur (AA) di London serta di Institut Arsitektur
California Selatan (SCI-Arc) di Los Angeles.
ada tahun 1968 Wolf dPrix, Helmut Swiczinsky dan Michael
Holzer mendirikan Coop Himmelb(l)au di Wina sebagai alternatif
pemikiran arsitektur linier saat itu.
Sepanjang karirnya, Wolf dPrix tetap aktif dalam pendidikan dan
kehidupan akademik. Dia adalah Profesor tetap di Universitas
Seni Terapan dari 1990 – 2011 (Studio Prix) dan menjabat sebagai
Ketua Institut Arsitektur dan Wakil Rektor dari 2003 – 2012.
Selama ini dia menetapkan standar internasional dalam
pendidikan arsitektur.
Karolin Schmidbaur

Asli dari Würzburg, Jerman, Karolin Schmidbaur dibesarkan dan


dididik di Munich. Dia menerima Diploma Arsitektur di
Universitas Teknik Munich. Sejak tahun 1992 ia telah bekerja
secara internasional dengan Coop Himmelb(l)au di kantor mereka
di Austria, México, dan Amerika Serikat. Dari tahun 1993 ia
berbasis di Coop Himmelb(l)au Los Angeles dan memimpin
kegiatan bisnis praktik dari tahun 2003 hingga 2017 sebagai
Direktur studio. Karolin telah menjadi Mitra dan Kepala Penelitian
di Coop Himmelb(l)au sejak 2009 dan bertanggung jawab bersama
atas portofolio desain.
METODE
Coop Himmelblau termasuk dalam kelompok Dekonstruksi Non-Derridean.
Dalam proses mendesain menggunakan beberapa cara seperti:

Dekonstruksi bentuk arsitektural dengan cara :

● pragmatik atau mekanik : melalui model trial and error, sketsa, eksperimen
lapangan
Dekonstruksi Struktur dengan cara :

● Dekonstruksi konstruksi baja : seperti penggunaan struktur baja yang di


gunakan untuk facade.

pengaplikasian:

The BMW Welt

Dapat dilihat pada facade bangunan ini menggunakan


konstruksi baja dan bahan - bahan dengan material
baja.
Ufa-Palast in Dresden.

Bangunan ini di desain dengan


menampilkan konstruksi baja yang di
tampilkan sebagai facade dengan
tambahan material kaca, dalam
permainan bentuk Ufa-Palast in Dresden
sangat terlihat baik dalam permainan
bidang, garis garis yang terbentuk dari
konstruksi baja yang di ekspose
kemudian massa bangunn yang
berbentuk unik dan atraktif seperti
bentuk massa bangunan yang hampir
rubuh.
The tower of biel and open architecture :

Dalam melakukan proses mendesain Coop


Himmelblau sangat berani dalam dalam
permainan bentuk baik dalam permainan
bidang, garis dan massa kemudian juga adanya
permainan sense indra bukan hanya terpaku
dari segi visual namun juga berperan dalam
peletakan massa dan penggabungan massa
sehingga hasil karya ini tidak terlihat monoton
berbentuk persegi namun terlihat lebih
berirama dan hidup
PENERAPAN DALAM
PERANCANGAN
UFA CINEMA CENTER

Konsep desain UFA Cinema Center dicirikan oleh dua unit


bangunan yang saling berhubungan secara rumit: The
Cinema Block, dengan delapan bioskop dan tempat duduk
untuk 2600, dan Crystal, cangkang kaca yang berfungsi
secara bersamaan sebagai foyer dan alun-alun umum.
Bioskop Blok terbuka ke arah jalan dan permeabel untuk
lalu lintas pejalan kaki. Hal ini dibedakan oleh sistem
sirkulasi bioskop dan oleh pandangan sampai ke jalan. The
Crystal bukan lagi sekadar ruang masuk fungsional ke
bioskop, tetapi juga lorong perkotaan. Kualitas ruang
perkotaan diperkuat oleh sistem sirkulasi tangga dan
jembatan yang memungkinkan pandangan orang melalui
lapisan cahaya dan warna.
MUSEE DES CONFLUENCE

Museum ini meliputi koleksi ilmu alam, antropologi,


dan Ilmu Bumi dari Musée d'histoire naturelle -
Guimet. Untuk membangun museum pengetahuan,
sebuah bentuk baru yang kompleks harus
dikembangkan sebagai gerbang ikonik. Sebuah
bangunan yang benar-benar menonjol hanya dapat
terwujud melalui bentuk-bentuk yang dihasilkan dari
geometri baru. Penting bagi konsep bahwa arus
pengunjung yang datang dari kota ke Pointe du
Confluent tidak boleh terhalang oleh sebuah
bangunan. Oleh karena itu, idenya adalah untuk
mengembangkan bangunan yang dapat dilalui secara
terbuka yang akan mengapung sebagian hanya di atas
penyangga, untuk menciptakan ruang publik di
bawahnya.
KESIMPULAN
Dekonstruksi merupakan suatu pendekatan terhadap perancangan bangunan dengan melihat arsitektur
dari segi Potongan (Fragmentasi), Manipulasi permukaan fasad dan struktur, dan bentuk-bentuk yang
tidak seperti garis lurus.

Ciri dari arsitektur dekonstruktivis disirikan oleh manipulasi tampilan, fragmentasi dan bentuk-bentk
non bujursangkar yang distorsi dan melanggar norma arsitektur konvensional, terutama pada struktur
dan tampilan bangunan.

Dekonstruktivisme menantang hampir semua gaya desain bangunan tradisional. Sehingga terlihat
sebagai serangkaian lonjakan postmodernis dan tidak menjadi gaya desain yang konsisten.
Dalam Arsitektur Dekonstruksi proses mendesain menggunakan beberapa cara seperti:

Dekonstruksi bentuk arsitektural dengan cara : pragmatik atau mekanik dengan melalui model trial and
error, sketsa, eksperimen lapangan

Dekonstruksi Struktur dengan cara : Dekonstruksi konstruksi baja seperti penggunaan struktur baja yang
di gunakan untuk facade
DAFTAR PUSTAKA
1. Hyginus J. Mantiri, Indradjaja Makainas, 2011 . Eksplorasi terhadap arsitektur
dekonstruksi
2. Armelia Dafrina Dafrina, 2015 . Arsitektur Dekonstruksi sebagai Karakteristik Desain
pada Bangunan Modern
3. ashadi,2019,Arsitek Arsitektur Dekontruktivitis,Jakarta Pusat:Arsitektur UMJ Press
4. Galih prakasa, Ashadi, 2020 . Telaah konsep arsitektur dekonstruksi.
5. Izzah,Iva Yulianti Umdatul,2013,Filsafat Sosial,Yogyakarta:Aditya Media Publishing
6. coop-himmelblau.at,Diakses pada 10 Desember 2021,https://coop-himmelblau.at/
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai