Prak - Perpajakan PT Dwi Ananda
Prak - Perpajakan PT Dwi Ananda
Pendapatan
- Penjualan Rp 8,778,647,000
- Retur Penjualan -Rp 600,000,000
- Potongan Penjualan -Rp 250,000,000
Penjualan Neto
- Beban Pokok Penjualan*
Laba Bruto
Beban Usaha/Operasional :
- Gaji, Bonus dan Honorarium lainnya Rp 1,407,847,000
- Makan dan minum Pegawai Rp 56,000,000
- Beban transportasi dan perjalanan dinas Rp 32,000,000
- Penyusutan aset kantor Rp 84,200,000
- Beban sewa kendaraan dan showroom Rp 8,200,000
- Beban Bunga pinjaman Rp 8,000,000
- kerugian piutang Rp 110,000,000
- Beban promosi dan komisi penjualan Rp 344,000,000
- Perawatan gedung dan mesin Rp 39,000,000
- Premi asuransi Rp 144,000,000
- Hadiah undian & Penghargaan Rp 22,200,000
- Beban Perizinan Rp 90,000,000
- PBB dan BPHTB Rp 35,690,000
- Beban Lain-lain Rp 173,724,000
Total Beban Usaha
Laba Usaha
Pendapatan (beban) diluar usaha :
- Pendapatan Dividen Rp 95,000,000
- Pendapatan Bungan Rp 25,500,000
- Pendapatan Sewa Bangunan Rp 18,800,000
- Pendapatan Sewa Kontainer Rp 28,000,000
- Pendapatan Bunga Deposito Rp 10,000,000
- Keuntungan selisih kurs Valuta Asing Rp 2,000,000
- Beban administrasi Bank -Rp 1,000,000
- Beban Perawatan bangunan yang disewakan -Rp 1,500,000
Total Pendapatan diluar usaha (neto)
Laba Usaha
Pendapatan dari luar negeri :
- Laba usaha dari singapura Rp 100,000,000
- Bunga dari Austrian Bank Rp 50,000,000
Total Pendapatan luar negeri
Laba besih sebelum pajak
Pajak Penghasilan
Laba setelah pajak
Lapo
r 2017 Untuk Tahun
-Rp 2,554,861,000
Rp 1,028,786,000
Rp 176,800,000
Rp 1,205,586,000
Rp 150,000,000
Rp 1,355,586,000
-Rp 219,715,000
Rp 1,135,871,000
PT Dwi Ananda
Laporan Beban Pokok Penjualan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
Rp 509,744,000
Rp 1,720,000,000
Rp 1,670,000,000
Rp 2,254,000,000
-Rp 1,913,000,000
Rp 3,731,000,000
Rp 194,256,000
Rp 600,000,000
Rp 5,035,000,000
-Rp 700,000,000
Rp 4,335,000,000
Rp 240,000,000
-Rp 230,000,000
Rp 4,345,000,000
Sumber Informasi
h
i
o
Penjelasan
Imbalan dalam bentuk seragam pegawai pabrik dan pegawai administratif ( sebesar Rp.
10.000.000 dan Rp. 9.000.000) tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto ( non-
deductible expense) sesuai pasal 9 ayat (1) UU PPh. Oleh karena itu, dalam rekonsiliasi
fiskal, jumlah biaya tersebut harus dikurangkan dari biaya menurut akuntansi, yang berarti
berpengaruh untuk menaikkan laba kena pajak ( koreksi positif).
Biaya yang dikeluarkan untuk perjalan dinas untuk keperluan pemegang saham ( sebesar Rp.
6.000.000)tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai pasal 9 atat 1 UU PPh.
Oleh karena itu, dalam rekonsiliasi fiskal, jumlah biaya tersebut harus dikurangkan dari biaya
menurut akuntansi, yang berarti berpengaruh dalam menaikkan laba kena pajak ( sebagai
koreksi positif)
Penyusutan menurut akuntansi kemungkinan berbeda dengan menurut fiskal karena terdapat
perbedaan dalam metode penyusutan, pengkuan nilai sisa, taksiran masa manfaat/umur
ekonomis. Penghitungan penyusutan tahun 2017 menurut fiskal dapat dilihat pada tabel
beriktunya. tabel ini sekaligus dapat digunakan sebaagai data pengisian lampiran khusus
tenatnag "penyustutan dan amortisasi". Dalam Rekonsiliasi fiskal, biaya
Penyusutan menurut akuntansi harus ditambah dengan Rp. 41.655.000 ( yaitu Rp.
206.375.000 - Rp. 164.720.000 ) ( sebagai koreksi negatif )
Sumbangan yang bolehh dibiayakan sesuai peraturan pemerintah ( sebesar Rp. 24.000.000)
boleh dikurangkan sebagai biaya tahun 2017 ( koreksi negatif ). Tetapi untuk sisanya
( sebesar Rp. 20.000.000) sumbangan yang tidak boleh dibiayakan menurut pemerintah
tidak boleh dikurangkan dari penghasilan brut. biaya sumbangan tersebuut harus
dikuranglkan dari biaya menurut akuntansi, yang berarti berpengaruh untuk menaikkan laba
kena pajak ( koreksi positif).
Biaya yang dikeluarkan untuk premi asuransi untuk kepentingan pribadi pemegang saham
( sebesar Rp. 14.000.000) tidak boleh dikurangkan dari pennghasilan bruto sesuai pasal 9 ayat
1 UU PPh. Oleh karena itu, dalam rekonsiliasi fiskal, jumlah biaya tersebut harus dikurangkan
dari biaya menurut akuntansi, yang berarti berpengaruh dalam menaikkan laba kena pajak
( sebagai koreksi positif )
Biaya Perizinan yang tidak ada daftar nominatifnya ( sebesar Rp. 10.000.000) tidak boleh
dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai dengan peraturan kementrian keuangan, biaya
promosi yang dikeluarkan oleh pihak lain hanya dapat dibiayakan dengan syarat WP
membuat daftar nominatifnya. oleh karena itu dalam rekonsiliasi fiskal, jumlha biaya tersebut
harus dikurangkan dari biaya menurut akuntansi, yang berarti berpengatruh dalam
menaikkan laba kena pajak ( sebagai koreksi positif)
Biaya lain-lain dalam bentuk natura natura ( obat-obatan sebesar Rp. 2.800.000 ) dan sanksi
bunga keterlambatan pembayaran pajak ( sebesar Rp. 1.200.000 ) tidak boleh dikurangkan
dari penghasilan bruto. Oleh karena itu, dalam rekonsiliasi fiskal, biaya tersebut harus
dikurangkan dari biaya menurut akuntansi, yang berarti berpengaruh menaikkan laba kena
pajak ( koreksi positif )
Dividen yang diperoleh atau diterima perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri
bukan merupakan penghasilan kena pajak ( bukan objek pajak), sesuai dengan pasal 4 ayat (3)
UU PPh apabila penyertaannya melebihi 25% dari total modal disetor. dividen yang diterima
PT Sumbing Raya dari PT Dwi Ananda (sebesar Rp. 50.000.000) harus dikurangkan dari
penghasilan dividen menurut akuntansi, yang berarti akan menurunkan laba kkena pajak
( Koreksi Negatif ). sedangkan dividen yang diterima PT Merapi Jaya dari PT Dwi Ananda
( sebesar Rp. 45.000.000 ) merupakan Objek Pajak Karena Penyertaannya kurang dari 25%.
1). Laba Usaha Singapura ( sebesar Rp. 100.000.000) dengan Pajak terutang dengan tarif 20%
( 20% x Rp. 100.000.000 = Rp. 20.000.000 )
2). Bunga Obligasi Australia ( sebesar Rp. 50.000.000 ) dengan pajak terutang dengan tarif
15% ( 15% x Rp. 50.000.000 = Rp. 7.500.000)
Angsuran bulanan selama tahun 2017 nilainya sama untuk setiap bulannya yaitu Rp.
10.000.000
Pendapatan diluar usaha berupa pendapatan sewa kontainer dan keuntungan selisih kurs
valuta asing merupakan penghasilan-penghasilan yang sifatnya tidak teratur
form 1771 yang diisi
1771-I5c
1771-I 5a
1771-I 5b
¨1771-I 5c
1771-I 5i
1771 - I 5 a dan 5h
1771- I 4
Lampiran Khusus 7A
Tabel P
Tabel ini se
(a)
Mebelair Rp 26,000,000
Sepeda Motor Rp 60,000,000
Kelompok 1
Peralatan Kantor Rp 78,000,000
Komputer & Printer Rp 25,000,000
Peralatan Pabrik 1 Rp 39,000,000
Peralatan Pabrik 2 Rp 25,000,000
Mobil Truk Rp 125,000,000
Kelompok 2 Mobil Sedan Daihatsu Rp 90,000,000
Mobil Sedan Toyota Rp 288,000,000
Mobil Sedan Honda Rp 200,000,000
Mesin-Mesin Rp 250,000,000
Aset Berwujud Bangunan Bangunan Kantor Rp 240,000,000
Permanen Bangunan Pabrik Rp 400,000,000
Catatan :
- Akumulasi Penyusutan Mebelair ( Juli 2015 s.d. Desember 2016 )
Akumulasi Penyusutan Sepeda Motor ( Januari 2016 s.d. Desember 2016 )
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor ( Januari 2015 s.d. Desember 201
Akumulasi Penyusutan Komputer & Printer ( Januari 2016 s.d. Desember 2
Akumulasi Peralatan Pabrik 1 ( Juli 2013 s.d. Desember 2016 )
Akumulasi Penyusutan Peralatan Pabrik 2 ( Januari 2017 s.d. Desember 20
Akumulasi Penyusutan Mobil Truk ( Juli 2014 s.d. Desember 2016 )
Akumulasi Penyusutan Mobil Sedan Daihatsu ( Juli 2015 s.d. Desember 20
Akumulasi Penyusutan Mobil Sedan Toyota ( Januari 2016 s.d. Desember 2
Akumulasi Penyusutan Monil Sedan Honda ( Desember 2016 s.d. Desemb
Akumulasi Penyusutan Mesin-Mesin ( Januari 2013 s.d. Desember 2016 )
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kantor ( Juli 2015 s.d. Desember 2016 )
Akumulasi Penyusutan Bangunan Pabrik ( Januari 2015 s.d. Desember 201
Tabel Penyusutan Aset/Harta Berwujud dan Penghitungan Nilai Residu Tahun 2017
Tabel ini sekaligus untuk mengisi Lampiran Khusus 1A SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan
Nilai Residu
Umur Ekonomis Penyusutan Setahun
Komersial Fiskal Komersial Fiskal
(b) (c) (d) ( e ) = (a) - (b) / (c ) (f) = (a) / (d)
Rp 2,000,000 3 4 Rp 8,000,000 Rp 6,500,000
Rp 20,000,000 4 4 Rp 10,000,000 Rp 15,000,000
Rp 18,000,000 3 4 Rp 20,000,000 Rp 19,500,000
Rp 2,000,000 5 4 Rp 4,600,000 Rp 6,250,000
Rp 2,437,500 6 8 Rp 6,093,750 Rp 4,875,000
Rp 1,562,500 6 8 Rp 3,906,250 Rp 3,125,000
Rp 25,000,000 8 8 Rp 12,500,000 Rp 15,625,000
Rp 34,000,000 7 8 Rp 8,000,000 Rp 11,250,000
Rp 179,700,000 8 8 Rp 13,537,500 Rp 36,000,000
Rp 139,500,000 8 8 Rp 7,562,500 Rp 25,000,000
Rp 22,000,000 6 8 Rp 38,000,000 Rp 31,250,000
Rp 40,000,000 16 20 Rp 12,500,000 Rp 12,000,000
Rp 79,680,000 16 20 Rp 20,020,000 Rp 20,000,000
Rp 164,720,000 Rp 206,375,000
Akumulasi
Selisih Nilai Buku s.d.
Penyusutan s.d awal
Penyusutan Awal 2017
2017
Rp 8,778,647,000
-Rp 600,000,000
-Rp 250,000,000
Rp 7,928,647,000
-Rp 4,345,000,000
Rp 3,583,647,000
Rp 1,388,847,000
Rp 56,000,000
Rp 26,000,000
e). 41.655.000 (+) Rp 125,855,000
Rp 8,200,000
Rp 8,000,000
Rp 100,000,000
g). 24.000.000 (-) Rp 300,000,000
Rp 39,000,000
Rp 130,000,000
Rp 22,200,000
Rp 80,000,000
Rp 35,690,000
Rp 169,724,000
-Rp 2,489,516,000
Rp 1,094,131,000
Rp 100,000,000
Rp 50,000,000
Rp 150,000,000
Rp 1,370,931,000
-Rp 219,715,000
Rp 1,151,216,000
PT Perdana
Rekonsiliasi Fiskal Penghitungan Laba
Tahun Pajak 2017
Penghasilan neto ( laba bersih ) komersial
Koreksi fiskal positif :
-
-
-
-
-
-
-
Total Koreksi Positif
Koreksi fiskal negatif :
-
-
-
Total koreksi fiskal negatif
Penghasilan neto fiskal
PT Perdana
Rekonsiliasi Fiskal Penghitungan Laba Rugi
Tahun Pajak 2017
Penghasilan neto ( laba bersih ) komersial
Koreksi fiskal positif :
pembelian seragam pegawai pabrik & administrasi Rp 19,000,000
Pengeluaran untuk perjalanan dinas & kepentingan pemegang Saham Rp 6,000,000
Cadangan dalam biaya kerugian piutang Rp 10,000,000
Sumbangan yang bolehh dibiayakan oleh pemerintah Rp 20,000,000
Premi Asuransi untung kepentingan pribadi pemegang saham Rp 14,000,000
Pengeluaran tidak ada daftar nominatif pada biaya perizinan Rp 10,000,000
Biaya obat dan Sanksi biaya keterlambatan dalam beban lain-lain Rp 4,000,000
Total Koreksi Positif
Koreksi fiskal negatif :
selisih perhitungan depresiasi akuntansi lebih kecil daripada fiskal Rp 41,655,000
Dividen bukan objek pajak Rp 50,000,000
sumbangan yang tidak boleh dibiayakan oleh pemerintah Rp 24,000,000
Total koreksi fiskal negatif
Penghasilan neto fiskal
Rp 1,135,871,000
Rp 83,000,000
-Rp 115,655,000
Rp 1,334,526,000
SPT TAHUNAN TAHUN PAJAK
FORMULIR
1771 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
PERHATIAN : • SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN
2 0 1 7
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM SPT PEMBETULAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI KE-…
NPWP : 0 1 5 1 2 0 0 2 2 5 0 4 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : P T D W I A N A N D A
IDENTITAS
N P W P AKUNTAN PUBLIK :
*) Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO FISKAL
1 -Rp 32,655,000
A. PENGHASILAN
3 -Rp 32,655,000
3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2) ……...…..………………………
4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT)
6
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5) …..………………………………….
7
7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri)
8c Rp 27,500,000
C. KREDIT PAJAK
c. JUMLAH ( 8a + 8b ) ……...……………..….……………………
10b
b. STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak) …….….…..………
10c
c. JUMLAH (10a + 10b) …….……………………...………………
D. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR
12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ………
13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON : TGL BLN THN
F.1.1.32.14
20
Formulir 1771 Halaman 2
RUPIAH
(1) (2) (3)
14c
c. PENGHASILAN KENA PAJAK (14a – 14b) …..………………
14f
f. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI (14d – 14e) ………
14g
g. PPh PASAL 25 : (1/12 X 14f) ………..…….……………………
PENGHASILAN BUKAN
F. PPh FINAL DAN
15 a. PPh FINAL :
OBJEK PAJAK
15a
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian A Kolom 5) …..……..…
16 a. Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimewa dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.
HUBUNGAN ISTIMEWA
TRANSAKSI DALAM
(Wajib melampirkan Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 3A-2 Buku Petunjuk Pengisian SPT )*
G. PERNYATAAN
b. Tidak Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimewa dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven
Country
g. DAFTAR CABANG UTAMA PERUSAHAAN (Lampiran Khusus 5A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
h. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus bagi BUT)
i. PERHITUNGAN PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus BUT) (Lampiran Khusus 6A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
j. x KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (Lampiran Khusus 7A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
k. SURAT KUASA KHUSUS (Bila dikuasakan)
l. RINCIAN JUMLAH PENGHASILAN DAN PEMBAYARAN PPh FINAL PP 46/2013 PER MASA PAJAK DARI MASING-MASING TEMPAT USAHA
m.
n.
* Wajib Pajak dapat langsung mengunduh dari situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://www.pajak.go.id. atau mengambil di KPP/KP2KP
terdekat.
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
NAMA LENGKAP
PENGURUS / KUASA : e. A K B A R P E R D A N A
NPWP : f. 0 1 5 1 2 0 0 2 2 5 0 4 0 0 0
F.1.1.32.14
LAMPIRAN - I
FORMULIR
1771 - I
TAHUN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
2 0 2 0
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO FISKAL
NPWP : 0 1 5 1 2 0 0 2 2 5 0 4 0 0 0
IDENTITAS
NO URAIAN RUPIAH
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL DALAM NEGERI :
1a
a. PEREDARAN USAHA …………..……………………………...…………...………… Ø
1b
b. HARGA POKOK PENJUALAN …………...…………...…………...…………...…… Ø
1c
c. BIAYA USAHA LAINNYA .…………...…………....…………...…………....……… Ø
1d
d. PENGHASILAN NETO DARI USAHA ( 1a - 1b - 1c ) ..…………...………….. Ø
1e
e. PENGHASILAN DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…… Ø
1f
f. BIAYA DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....… Ø
1g
g. PENGHASILAN NETO DARI LUAR USAHA ( 1e - 1f )..…….………….....……… Ø
1h
h. JUMLAH ( 1d + 1g ) : .…………...…………....…………...…………. Ø
2. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL LUAR NEGERI
2
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Kolom 5) .…………...…………....…………...…………. Ø
3
3. JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL (1h + 2) …………………...…………………...…………………...………………….…………...………
Ø
5b Rp 10,000,000
b. PEMBENTUKAN ATAU PEMUPUKAN DANA CADANGAN ..…………...………… Ø
c. PENGGANTIAN ATAU IMBALAN PEKERJAAN ATAU
5c Rp 19,000,000
JASA DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN ..…………...…………..
5e Rp 20,000,000
e. HARTA YANG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN ..…………...… Ø
5f
f. PAJAK PENGHASILAN ..…………...………….....…………...………….....………… Ø
g. GAJI YANG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA
5g
ATAU CV YANG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM ..…………...… Ø
5h Rp 1,200,000
h. SANKSI ADMINISTRASI ..…………...………….....…………...………….....………… Ø
5i
i. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI ATAS PENYUSUTAN FISKAL .. Ø
5j
j. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI ATAS AMORTISASI FISKAL ..……… Ø
5k
k. BIAYA YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..…………...…………..... Ø
5l Rp 10,000,000
l. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF LAINNYA ..…………...………….....………….. Ø
5m Rp 83,000,000
m. JUMLAH 5a s.d. 5l : ..…………...………….....…………...…………............ Ø
6b
b. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI BAWAH AMORTISASI FISKAL ..…… Ø
6c Rp 50,000,000
c. PENGHASILAN YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..……………… Ø
6d Rp 24,000,000
d. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF LAINNYA ..…………...………….....………… Ø
6e Rp 115,655,000
e. JUMLAH 6a s.d. 6d ..…………...………….....…………...………….....… Ø
D.1.1.32.31
LAMPIRAN KHUSUS 1A
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
TAHUN PAJAK 2 0
DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL
………………………..,
( AKBAR PERDANA )
LAMPIRAN KHUSUS 7A
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
TAHUN PAJAK
2 0
KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
CATATAN : ………………….....,
KEMENTRIAN KEUANGAN RI Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN Beri tanda X dalam yang sesuai (Termasuk Lampiran)
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Diisi oleh Petugas
1. Ekspor
A.1
Rp 1,000,000
2. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri 1 Rp 1,501,000,000 Rp 150,100,000
3. Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh Pemungut PPN 2 Rp 0 Rp 0
4. Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut 3 Rp 0 Rp 0
5. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN 4 Rp 0 Rp 0
Jumlah (I.A.1+I.A.2+I.A.3+I.A.4+I.A.5) Rp 1,502,000,000 Rp 150,100,000
B. Tidak Terutang PPN Rp
C. Jumlah Seluruh Penyerahan (I.A + I.B) Rp 1,502,000,000
Oleh : 2.1 PKP Pasal 9 ayat (4b) PPN atau Selain PKP Pasal 9 ayat (4b) PPN
diminta untuk : 3.1 x Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya atau Dikompensasikan ke Masa Pajak -
(mm-yyyy)
3.2 Dikembalikan (Restitusi)
Khusus Restitusi untuk PKP :
atau Pasal 17C KUP dilakukan dengan Prosedur biasa atau Pengembalian Pendahuluan
atau Pasal 17D KUP dilakukan dengan Prosedur biasa atau Pengembalian Pendahuluan
E. PPn BM yang kurang atau (lebih) bayar karena pembetulan (V.C – V.D) Rp 275,200,000
Formulir 1111 AB x Formulir 1111 A2 Formulir 1111 B2 SSP PPN..........lembar Surat Kuasa Khusus