Dalam modul dijelaskan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen, dan terdiri
dari unsur-unsur baik fisik maupun non fisik yang saling melengkapi. Sistem terdiri dari
bagian yang lebih besar yang melingkupi disebut SUPRA SISTEM dan bagian yang lebih kecil
yang ada di dalam sistem disebut SUB SISTEM.
Pada contoh disebutkan bila sistemnya adalah sekolah, maka Suprasistem adalah
PENDIDIKAN, sementara subsistem contohnya siswa.
Saya berikan satu contoh lain, misalnya di sebuah SISTEM PERPAJAKAN, maka sebagai
berikut:
SUPRASISTEM : Sistem Perpajakan Nasional
SUBSISTEM : Seksi audit, Subbagian Umum, Seksi Tata Usaha Perpajakan, Seksi
Pengolahan Data dan Informasi, Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi, Seksi Pajak
Penghasilan Badan, Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan, Seksi Pajak
Pertambahan Nilai, Seksi Penagihan, dll
Kelayakan Teknis:
Kelayakan teknis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu solusi yang ditawarkan oleh
sistem dapat diterapkan dari sisi teknisnya, maka analisis ini berkaitan dengan analisis
kelayakan perangkat keras dan lunak.
Contoh:
Dalam contoh kasus sebuah perpustakaan daerah yang akan membentuk sistem data
terkoordinasi berbasis online maka analisis teknis dapat dilakukan dalam bentuk:
• Menilai kelayakan perangkat Hardware misalnya: komputer yang tersedia masih layak
atau tidak digunakan, sambungan internet sudah memadai atau belum, dan lain-lain.
• Menilai kelayakan software, misalnya: apakah program yang saat ini tersedia di
perpustakaan itu sudah cukup aplikatif dan mensupport untuk sistem online atau harus
dibuat program baru yang lebih aplikatif
Kelayakan Operasional:
Keayakan operasional dilakukan untuk melihat apakah sistem meberikan solusi bagi
penggunanya.
Contoh:
Pada contoh kasus sebuah perpustakaan daerah yang akan membentuk sistem data
terkoordinasi berbasis online maka analisis operasional dapat dilakukan dengan cara:
• Melakukan survey internal kepada para pegawai perpustakaan tentang sistem yang
selama ini dipakai untuk menilai plus-minus sistem dan mempermudah pengembangan
sistem kedepan. Survey ini juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan SDM
dalam mengoperasionalisasikan sistem yang telah ada dan kemungkinan untuk
mengoperasionalisasikan sistem baru ke depannya.
• Survey kepada pengguna perpustakaan selama ini untuk mengetahui kebutuhan sistem
yang diharapkan oleh para pengguna ke depannya.
• Riset sistem perpustakaan lain sebagai pembanding untuk menjadi dasar perancangan
sistem.
Kelayakan Ekonomis:
Kelayakan Ekonomis dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat efektivitas biaya
yang dikeluarkan dengan adanya sistem informasi.
Contoh:
Dalam contoh kasus sebuah perpustakaan daerah yang akan membentuk sistem data
terkoordinasi berbasis online maka analisis ekonomis dapat dilakukan dalam bentuk:
• Menghitung secara rinci biaya yang dibutuhkan untuk operasional sistem perpustakaan
daerah itu selama ini
• Mengukur kemungkinan biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem online
yang baru. Dapat dilakukan dengan basis prediksi riset sistem pembanding di
perpustakaan daerah lain.
• Mengukur prediksi kemanfaatan efisiensi dan kemudahan yang akan diperoleh setelah
sistem online diberlakukan kelak
Catatan:
• Dilarang keras!! mengupload isi file ini ke media online atau media
apapun dalam bentuk langsung maupun saduran karena materi ini
merupakan materi intern pembelajaran di UT dan menjadi hak tulis saya
sebagai tutor.
• Penggunaan file ini hanya sebagai materi pengkayaan pribadi mahasiswa