Analisis Proses Bisnis Dan Kebutuhan War
Analisis Proses Bisnis Dan Kebutuhan War
ABSTRAK
Warehouse Management System (WMS) adalah sebuah sistem manajemen pergudangan yang mengacu pada pergerakan
dan penyimpanan material di dalam gudang. Warehouse Management System termasuk bagian dari Manajemen Rantai Pasok
yang menangani pengiriman barang (shipping), penerimaan barang (receiving), penyimpanan (putaway), pergerakan (move) dan
pengambilan material (picking). Center of Technology adalah salah satu unit di Politeknik Pos Indonesia, yang berperan sebagai
inkubator untuk mengoptimalkan bidang Logistik, Manajemen Rantai Pasok dan e-commerce. Center of Technology sebagai
mitra UKM online berusaha membangun sistem informasi tersebut untuk mengatasi manajemen pergudangan dan dapat
diimplementasi oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) online. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Forum
Group Discussion (FGD) dan dibantu dengan Fishbone Diagram, sebagai alat analisa sebab-akibat. Berdasarkan hasil Forum
Group Discussion (FGD) dan identifikasi permasalahan menggunakan Fishbone Diagram, dengan beberapa UKM online
mendapatkan hasil bahwa UKM online tersebut dalam mengelola barang di gudangnya masih dilakukan secara manual tanpa
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Pergudangan yang terintegrasi. Oleh sebab itu, penulis memfokuskan pada proses
bisnis, aliran data dan informasi, serta kebutuhan sistem untuk pengembangan sistem informasi manajemen pergudangan untuk
UKM online.
Kata kunci : Analisis Proses Bisnis dan Kebutuhan, Warehouse Management System, Center of Technology
Instances
Name Type completed
Outbound Process 20
NoneStart Start event 20
NoneEnd End event 20
Proses Penanganan
Gambar 4.6 Proses Bisnis yang akan dibangun Order Task 20
Pengambilan Barang
Instances sesuai Order Task 20
Name Type completed
Analisis Proses Scan Barcode Task 20
Bisnis Process 20 Packing Task 20
NoneStart Start event 20
4.1.4.1 Proses Bisnis Organisasi UKM Online
Mengirim Notifikasi Task 20 Grand Design Proses Bisnis Warehouse UKM Online
Menerima Notifikasi Task 20 PPMC Receiver Inventory Receiver Knock Down Operator Receiver
Pengecekan Mulai
Cetak Packing List
Delivery Order
Cek, Ada
Tidak Report
Packing List?
Kelengkapan Ada
Peramalan
Intermediate Planning)
List Order
Berita Acara Tidak Sesuai?
Pembukaan Case
(Unpacking)
Pindah ke Staging
Proses Pengiriman
Area
Single Case
Mix-part Case
Manifest Putaway
Invoice
Packing List
Putaway material
Informasi ke masing-masing
Instances
Name Type completed
Receiving (Inbound) Process 20
No Deskripsi Keterangan
NoneStart Start event 20
1. Peramalan Perkiraan daftar dan satuan
NoneEnd End event 20 Permintaan barang pasokan untuk produksi
Transportasi Memasuki (Demand UKM
Area Gudang Task 20 Forecast)
2. Perencanaan Penetapan produk, jumlah dan
Produksi kapan memulai produksi. Picking Outbound Not Conform Produksi Pengujian Produk Finishing
NC Tag
PRESS SHOP
Manifest
Putaway ke ULOC
Approval NC
Material?
Mengembalikan
part ke Lokasi Awal
BODY SHOP
General Assembly
5. Informasi - Tidak
Perbaiki (Repair)
Kedatangan Selesai
Phase
7. Cek data sesuai Data barang tersebut diverifikasi
DO berdasarkan dokumen Delivery
Order No Deskripsi Keterangan
8. Berita Acara Apabila data barang tidak sesuai 1. Input barang Proses pengeluaran barang dari
dengan Delivery Order, maka keluar gudang untuk produksi barang.
harus dibuatkan Berita Acara Output dari proses ini adalah
ketidaksesuaian barang dengan dokumen Manifest.
informasi kedatangan barang. 2. Interface WMS Tampilan Antar Muka
9. Melakukan Jika data barang sesuai, maka Warehouse Management
Visual Check akan dilakukan cek fisik/visual System
dengan Delivery Order sebagai 3. Scan Outbound Proses melakukan scan
acuan. outbound
10. Scan Barcode Apabila barang sudah valid 4. Putaway ke Pemindahan barang ke lokasi
pada Case berdasarkan pengecekan, maka ULOC produksi
petugas receiver melakukan scan 5. Ditemukan Part Bila ada kerusakan pada part
barcode. Rusak saat outbound, maka harus
11. Pindah ke Scan barcode selesai. dikeluarkan Not Conform Tag
Staging Area Selanjutnya pemindahan barang (NC Tag)
ke Staging Area beserta dokumen 6. Approval NC -
packing list. Part?
12. Tempel Dokumen Packing List ditempel 7. Mengembalikan Part yang rusak dikembalikan
Packing List di sebagai identitas barang pada part ke lokasi ke lokasi awal untuk
Case case. awal dilakukannya Rework, yaitu
13. Cek, Ada - pengerjaan ulang normal yang
Packing List? dibebankan ke biaya produksi
14. Report Membuat laporan ke Receiver atau Scrap, yaitu bahan sisa
bila tidak ada Packing List. Dan yang dihasilkan dari pembuatan
bila diterbitkan, UKM dapat produk.
melakukan rencana produksi. 8. Menandatangani Proses ini untuk pemberitahuan
15. Rencana Jika tersedia, UKM langsung NC Tag untuk ditindaklanjuti terkait
Produksi dapat melakukan rencana dengan part yang rusak dan
produksi. yang dikembalikan ke lokasi
16. Pembukaan UKM dapat melakukan awal
Case unpacking case 8. PRESS SHOP Bila part tidak ada yang rusak
(Unpacking) ataupun part yang rusak telah
17. Sortasi Setelah UKM melakukan diganti, proses selanjutnya
unpacking, selanjutnya adalah adalah proses manufaktur atas
Sortasi, yaitu penyortiran barang, produk yang akan diproduksi.
Single Case dan Mix-part Case. 9. BODY SHOP Proses produksi membentuk
18. Putaway Proses pemindahan/penempatan kerangka atau komponen
Material barang ke Rak produk.
10. PAINT SHOP Proses perwarnaan komponen-
komponen produk.
11. General Proses pemasangan atau Bagir, M. H., & Putro, B. E. (2018). Analisis Perancangan
Assembly assembly produk dari hasil Sistem Informasi Pergudangan di CV. Karya
Press Shop, Body Shop dan Nugraha. Jurnal Media Teknik & Sistem Industri
Paint Shop. (JMTSI), 20-29.
Bizagi. (n.d.). BPMN - Business Process Modelling
5 PENUTUP Notation.
5.1 Kesimpulan Dharwiyanti, S., & Wahono, R. S. (n.d.). Pengantar Unified
Berikut adalah kesimpulan berdasarkan hasil
Modeling Language (UML). Ilmu Komputer, 1-13.
penelitian dan pembahasan diuraikan pada bab 4 terkait
Fauzi, A. B., & Dwidasmara, I. B. (2012).
dengan faktor yang mempengaruhi kinerja UKM yaitu:
1) Sistem saat ini masih menggunakan cara manual untuk PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
pencatatan dan pengelolaan data. Sistem saat ini juga WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM DI
memiliki banyak masalah seperti melakukan pencarian PT. PERTAMINA DPPU NGURAH RAI. Jurnal
data barang, terjadinya duplikasi data barang, Elektronik Ilmu Komputer Udayana, 1(2), 48-53.
kurangnya efisiensi untuk mengetahui jumlah barang Object Management Group. (2011). Business Process
yang tersedia, data rentan terhadap kerusakan, Model and Notation (BPMN). Retrieved Oktober
kehilangan dan tertukar karena penggunaan media 28, 2018, from
kertas. https://www.omg.org/spec/BPMN/2.0
Berdasarkan faktor dan metode yang digunakan Richards, G. (2011). Warehouse Management - A Complete
maka dapat diketahui permasalahannya yaitu: Guide to Improving Efficiency and Minimizing
1) Loyalitas karyawan rendah. Hal ini terlihat karyawan Costs in the Modern Warehouse. London: Kogan
kurang teliti dalam pencatatan data barang dan
Page.
transaksi pada dokumen yang tersedia. Karyawan juga
memungkinkan dapat memanipulasi data barang. Susanto, W. (n.d.). Analisa dan Perancangan Sistem
2) Tidak adanya hak akses dan otentifikasi sistem. Informasi Penjualan pada Classic. Jakarta Selatan.
3) Tidak adanya prosedur mengenai operasional bisnis Universitas Dian Nuswantoro. (n.d.). ANALISIS PROSES
UKM. BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Berdasarkan kajian tersebut maka didapat beberapa FISHBONE DIAGRAM PADA PT. TIRTA
hasil analisa dalam proses bisnis yang diusulkan: KURNIA JASATAMA SEMARANG. Jawa Tengah:
1) Memastikan pengelolaan data barang masuk, barang Prodi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer.
keluar, barang kiriman dan pembuatan dokumen White, S. A. (n.d.). Introduction to BPMN - IBM. Retrieved
terkelola dengan baik. Oktober 28, 2018, from
2) Dengan adanya proses bisnis tersebut, operasional https://www.ibm.com/developerworks/community
bisnis UKM menjadi jelas dan terstruktur. /files/basic/anonymous/api/library/7624eb5a-
3) Menjaga komunikasi dengan relasi bisnis yang ada
089a-41bf-9b71-
lebih intensif dan komunikatif.
b3c33739e18d/document/e908d328-7b50-40e3-
4.2 Saran 8107-70af4e6bb48f/media
Penulis melakukan pengelolaan hasil kajian terhadap Widodo, P. P. (2011). Menggunakan UML (Unified
analisa pada bab 4 sehingga dapat memberikan saran untuk Modelling Language). Bandung: Informatika.
acuan UKM sebagai berikut:
1) Meningkatkan pemahaman deskripsi pekerjaan kepada
karyawan untuk operasional bisnis UKM tersebut.
2) UKM segera membuat dan mengimplementasikan
Warehousing Management System agar mempermudah
UKM dalam pembuatan dokumen, penjadwalan,
pengelolaan data barang, pengiriman dan sebagai alat
kontrol, yang akan mempermudah UKM dan karyawan
dalam pengelolaan pergudangan.
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y. (2008). FOCUS GROUP DISCUSSION
(DISKUSI KELOMPOK TERFOKUS) SEBAGAI
METODE PENGUMPULAN DATA
PENELITIAN KUALITATIF. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 12(1), 58-62.