Anda di halaman 1dari 24

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023

BAB II
IDENTIFIKASI AWAL

2.1 Inisialisasi
Inisialisasi atau initialization merupakan pemberian nilai awal yang
dilakukan saat deklarasi suatu variabel. Nama perusahaan yang akan didirikan
yaitu PT. Darmas Cengkah Indonesia atau disingkat menjadi DCI. Alasan
pemberian nama pada perusahaan karena perusahaan memiliki filosofi
tersendiri yaitu Darmas yang diambil dari nama pendirinya. Cengkah diambil
dari bahasa sansekerta artinya berbeda, yaitu dengan harapan perusahaan
akan selalu melakukan suatu hal yang berbeda baik itu dari segi produk
ataupun dari segi inovasinya, yang mana dapat membedakan dengan produk
pesaing dan memiliki karakter di setiap produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Indonesia yang berarti perusahaan yang di bangun berada di
Indonesia.
Badan usaha yang digunakan pada perusahaan ini yaitu berbentuk
Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas dalam Pasal 1 UUPT No 40 tahun
2007 merupakan badan usaha berbadan hukum yang berdiri berdasarkan
perjanjian, modal dasarnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam undang undang serta peraturan pelaksanaannya.
Alasan memilih badan usaha Perseroan Terbatas (PT) karena Perseroan
Terbatas memiliki badan hukum yang jelas, mudah memperoleh modal
tambahan serta memiliki tanggung jawab yang terbatas.
PT. Darmas Cengkah Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur yang sanggup memberikan kepuasan kepada customer,
sehingga terwujudnya industri manufacture yang berdaya saing kuat dengan
brand atau produk lokal dengan kualitas yang sama dengan produk
internasional. PT. Darmas Cengkah Indonesia memproduksi produk rak
kosmetik. Drafting merupakan sebuah gambaran yang menunjukkan

II-1
II-2

rancangan suatu produk yang akan diproduksi. Berikut adalah Gambar


2.1 Drafting Produk Rak Kosmetik.

Gambar 2.1 Drafting Produk Rak Kosmetik

Berdasarkan Gambar 2.1 Drafting Produk Rak Kosmetik diatas,


merupakan drafting dari produk rak kosmetik yang dibuat menggunakan
software CATIA V5, dengan skala yang digunakan adalah 1:10 dan
menggunakan etiket. Produk rak kosmetik berfungsi untuk melindungi
kosmetik dari debu. Produk rak kosmetik memiliki ukuran keseluruhan sebesar
29 cm x 22 cm x 39 cm dengan tebal material kayu yang digunakan yaitu 2 cm.
Produk rak kosmetik mempunyai 6 komponen utama yaitu komponen papan
belakang yang berjumlah 1 unit, dengan material kayu jati belanda yang
mempunyai ukuran panjang 30 cm, lebar 23 cm dan tinggi 2 cm. Komponen
yang kedua adalah papan samping yang berjumlah 2 unit, dengan material
kayu jati belanda yang mempunyai ukuran panjang 30 cm, lebar 23 cm dan
tinggi 2 cm. Komponen yang ketiga adalah papan atas dan bawah yang
berjumlah 2 unit, dengan material kayu jati belanda yang mempunyai ukuran
panjang 28 cm, lebar 23 cm dan tinggi 2 cm. Komponen keempat adalah papan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-3

sekat tengah yang berjumlah 1 unit, dengan material kayu jati belanda yang
memliki ukuran panjang 12 cm, lebar 25 cm dan tinggi sebesar 2 cm.
Komponen kelima adalah papan sekat kecil yang berjumlah 1 unit, dengan
material kayu jati belanda yang memliki ukuran panjang 12 cm, lebar 25 cm dan
tinggi sebesar 2 cm. Komponen keenam adalah papan pintu yang berjumlah 1
unit, dengan material kayu jati belanda yang memliki ukuran panjang 30 cm,
lebar 27,33 cm dan tinggi sebesar 2 cm.
Produk rak kosmetik mempunyai 7 komponen tambahan yang pertama
adalah komponen gagang pintu yang berjumlah 1 unit, dengan material besi
yang memliki ukuran kemasan 20 cm x 15 cm x 20 cm dengan isi kemasan 12,
komponen tambahan kedua adalah komponen paku 3 cm sebanyak 32 unit
yang menggunakan tipe bahan besi dengan ukuran kemasan 5 cm x 5 cm x 2
cm dengan isi kemasan 100, komponen tambahan ketiga adalah komponen
engsel sebanyak 1 unit menggunakan tipe bahan besi dengan ukuran kemasan
20 cm x 15 cm x 20 cm isi kemasan sebanyak 12, komponen tambahan keempat
adalah komponen sekrup sebanyak 6 unit menggunakan tipe bahan besi
dengan ukuran kemasan 6 cm x 6 cm x 1 cm isi kemasan 50, komponen
tambahan kelima adalah komponen pernis sebanyak 0,4 liter menggunakan
tipe bahan cair yang memliki ukuran kemasan 22 cm x 66 cm x 13 cm dengan isi
kemasan 12, komponen tambahan keenam adalah komponen kardus sebanyak
1 unit menggunakan tipe bahan single wall dengan ukuran kemasan 30,5 cm x
23,5 cm x 40,5 cm isi kemasan 12, komponen tambahan ketujuh adalah
komponen tape cutter 48 mm sebanyak 1,50 meter menggunakan tipe bahan
polypropylene film dengan ukuran kemasan 29 cm x 15 cm x 8 cm isi kemasan
12. Gambar 3D merupakan gambar yang sudah dirancang dan disatukan dari
drafting yang sudah dibuat pada setiap komponennya yang kemudian menjadi
satu gambar. Berikut merupakan Gambar 2.2 3D Produk Rak Kosmetik.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-4

Gambar 2.2 3D Produk Rak Kosmetik

Berdasarkan Gambar 2.2 3D Produk Rak Kosmetik diatas merupakan


gambar produk rak kosmetik yang sudah di render dari drafting setiap
komponennya dengan ukuran keseluruhan yaitu 29 cm x 22 cm x 39 cm.
Material yang digunakan yaitu kayu jati belanda yang memiliki kelebihan yaitu
sifat bahan yang kuat dan tahan lama. Kekurangan produk rak kosmetik yaitu
perlu perawatan yang lebih dikarenakan material yang terbuat dari kayu jati
belanda membutuhkan perawatan yang cukup ekstra untuk menjaga
keindahan dari rak kosmetik.

2.2 Data Produk


Data produk adalah data yang menjelaskan tentang produk rak
kosmetik. Data produk terdiri dari peta proses operasi (PPO), data komponen
utama, data komponen tambahan dan perhitungan scrap. Peta proses operasi
atau PPO adalah peta yang menggambarkan langkah-langkah yang dialami
oleh benda kerja dimulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi yang
terdiri dari operasi dan pemeriksaan. Berikut adalah Gambar 2.3 Peta Proses
Operasi (PPO) Produk Rak Kosmetik.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-5

Gambar 2.3 Peta Proses Operasi (PPO) Produk Rak Kosmetik

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-6

Berdasarkan Gambar 2.3 Peta Proses Operasi (PPO) Produk Rak


Kosmetik, Peta Proses Operasi (PPO) adalah peta yang menggambarkan
langkah-langkah yang dialami oleh benda kerja dimulai dari bahan baku sampai
menjadi produk jadi yang terdiri dari operasi dan pemeriksaan. Peta proses
operasi (PPO) produk rak kosmetik yang digunakan yaitu dengan warna yang
terdiri dari beberapa proses, yaitu pengukuran, pemotongan, penghalusan,
perakitan, pengecatan dan pengemasan. Pada operasi ke-1 yaitu melakukan
pengukuran pada papan belakang dengan menggunakan alat meja fabrikasi
dengan waktu 0,64 menit dan nilai scrapnya sebesar 0% dikarenakan pada
proses pengukuran tidak terdapat bahan yang dibuang. Lalu pada proses
pemotongan terdapat operasi ke-7 dan pemeriksaan ke-1 dengan
menggunakan alat circular saw dengan waktu 0,59 menit scrapnya sebesar
6,7957%. Kemudian melakukan proses penghalusan terhadap papan belakang
yang dilakukan pada operasi ke-13 dan pemeriksaan ke-7 dengan
menggunakan alat mesin amplas dengan waktu 0,38 menit scrapnya sebesar
0,7946%. Papan samping yang memiliki ukuran diterima 30 cm x 23 cm x 2 cm
memilki 2 unit setelah dilakukan pemotongan ukurannya menjadi 29 cm x 22
cm x 2 cm. Pada operasi ke-2 yaitu melakukan pengukuran pada papan
samping dengan menggunakan alat meja fabrikasi dengan waktu 0,72 menit
dan nilai scrapnya sebesar 0% dikarenakan pada proses pengukuran tidak
terdapat bahan yang dibuang. Lalu pada proses pemotongan terdapat operasi
ke-8 dan pemeriksaan ke-2 dengan menggunakan alat circular saw dengan
waktu 1,15 menit scrapnya sebesar 6,7957%. Kemudian melakukan proses
penghalusan terhadap papan belakang yang dilakukan pada operasi ke-14 dan
pemeriksaan ke-8 dengan menggunakan alat mesin amplas dengan waktu 0,53
menit scrapnya sebesar 0,7946%. Papan atas dan bawah yang memiliki ukuran
diterima 28 cm x 23 cm x 2 cm memilki 2 unit setelah dilakukan pemotongan
ukurannya menjadi 27 cm x 22 cm x 2 cm. Pada operasi ke-3 yaitu melakukan
pengukuran pada papan atas dan bawah dengan menggunakan alat meja

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-7

fabrikasi dengan waktu 0,88 menit dan nilai scrapnya sebesar 0% dikarenakan
pada proses pengukuran tidak terdapat bahan yang dibuang. Lalu pada proses
pemotongan terdapat operasi ke-9 dan pemeriksaan ke-3 dengan
menggunakan alat circular saw dengan waktu 0,82 menit scrapnya sebesar
7,0016%. Kemudian melakukan proses penghalusan terhadap papan belakang
yang dilakukan pada operasi ke-15 dan pemeriksaan ke-9 dengan
menggunakan alat mesin amplas dengan waktu 0,45 menit scrapnya sebesar
0,8198%. Papan sekat tengah yang memiliki ukuran diterima 12 cm x 25 cm x 2
cm memilki 1 unit setelah dilakukan pemotongan ukurannya menjadi 11 cm x 24
cm x 2 cm. Pada operasi ke-4 yaitu melakukan pengukuran pada papan sekat
tengah dengan menggunakan alat meja fabrikasi dengan waktu 0,30 menit
dan nilai scrapnya sebesar 0% dikarenakan pada proses pengukuran tidak
terdapat bahan yang dibuang. Lalu pada proses pemotongan terdapat operasi
ke-10 dan pemeriksaan ke-4 dengan menggunakan alat circular saw dengan
waktu 0,16 menit scrapnya sebesar 10,8300%. Kemudian melakukan proses
penghalusan terhadap papan belakang yang dilakukan pada operasi ke-16 dan
pemeriksaan ke-10 dengan menggunakan alat mesin amplas dengan waktu
0,23 menit scrapnya sebesar 1,3121%. Papan sekat kecil yang memiliki ukuran
diterima 12 cm x 25 cm x 2 cm memilki 2 unit setelah dilakukan pemotongan
ukurannya menjadi 11 cm x 24 cm x 2 cm. Pada operasi ke-5 yaitu melakukan
pengukuran pada papan sekat kecil dengan menggunakan alat meja fabrikasi
dengan waktu 0,60 menit dan nilai scrapnya sebesar 0% dikarenakan pada
proses pengukuran tidak terdapat bahan yang dibuang. Lalu pada proses
pemotongan terdapat operasi ke-11 dan pemeriksaan ke-5 dengan
menggunakan alat circular saw dengan waktu 0,54 menit scrapnya sebesar
10,8300%. Kemudian melakukan proses penghalusan terhadap papan belakang
yang dilakukan pada operasi ke-17 dan pemeriksaan ke-11 dengan
menggunakan alat mesin amplas dengan waktu 0,50 menit scrapnya sebesar
1,31211%. Papan pintu yang memiliki ukuran diterima 30 cm x 27,33 cm x 2 cm

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-8

memilki 2 unit setelah dilakukan pemotongan ukurannya menjadi 29 cm x


26,33 cm x 2 cm. Pada operasi ke-6 yaitu melakukan pengukuran pada papan
pintu dengan menggunakan alat meja fabrikasi dengan waktu 0,68 menit dan
nilai scrapnya sebesar 0% dikarenakan pada proses pengukuran tidak terdapat
bahan yang dibuang. Lalu pada proses pemotongan terdapat operasi ke-12 dan
pemeriksaan ke-6 dengan menggunakan alat circular saw dengan waktu 0,70
menit scrapnya sebesar 6,1943%. Kemudian melakukan proses penghalusan
terhadap papan belakang yang dilakukan pada operasi ke-18 dan pemeriksaan
ke-12 dengan menggunakan alat mesin amplas dengan waktu 0,40 menit
scrapnya sebesar 0,7207%. Kemudian masuk ketahap perakitan papan
belakang dengan papan samping operasi ke-19 dan pemeriksaan ke-13 dengan
menggunakan alat nail gun electric dan menggunakan paku yang berukuran 3
cm sebanyak 8 unit dengan waktu 1,28 menit dan nilai scrapnya sebesar 0%.
Perakitan papan atas dan bawah operasi ke-20 dan pemeriksaan ke-14 dengan
menggunakan alat nail gun electric dan menggunakan paku yang berukuran 3
cm sebanyak 12 unit dengan waktu 1,46 menit dan nilai scrapnya sebesar 0%.
Perakitan papan sekat tengah operasi ke-21 dan pemeriksaan ke-15 dengan
menggunakan alat nail gun electric dan menggunakan paku yang berukuran 3
cm sebanyak 6 unit dengan waktu 1,15 menit dan nilai scrapnya sebesar 0%.
Perakitan sekat kecil operasi ke-22 dan pemeriksaan ke-16 dengan
menggunakan alat nail gun electric dan menggunakan paku yang berukuran 3
cm sebanyak 6 unit dengan waktu 1,15 menit dan nilai scrapnya sebesar 0%.
Kemudian ke proses perakitan papan pintu menggunakan engsel 3 cm
sebanyak 1 unit dan menggunakan sekrup 3 cm sebanyak 4 unit dan gagang
pintu menggunakan sekrup 3 cm sebanyak 4 unit dengan operasi ke-32 dan
pemeriksaan ke-17 dengan menggunakan alat nail gun electric dengan waktu
1,36 menit dan nilai scrapnya sebesar 0%. Kemudian ke proses pengecatan
terdapat operasi ke-24 dan pemeriksaan ke-18 dengan menggunakan alat
spray gun, pernis yang dipakai sebanyak 0,4 liter dengan waktu 1,48 menit dan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-9

nilai scrapnya sebesar 0%. Kemudian ke proses pengemasan dengan


menggunakan alat tape cutter, kardus yang berukuran 30,5 cm x 23,5 cm x
40,5 cm dan opp tape 48 mm dengan ukuran yang dipakai sebanyak 1,50 meter
dengan waktu 1,32 menit dan nilai scrapnya sebesar 0%.
Data komponen utama adalah komponen yang mengalami proses
operasi seperti pengukuran, pemotongan, penghalusan, dan perakitan.
Berikut adalah Tabel 2.1 Data Komponen Utama Produk Rak Kosmetik.
Tabel 2.1 Data Komponen Utama Produk Rak Kosmetik
No. Ukuran Terima Ukuran Pakai Berat/Unit Harga/Unit
Nama Komponen Jumlah Tipe Bahan
Komponen (cm) (pxlxt) (cm) (pxlxt) (Kg) (Rp)

Kayu Jati
001 Papan Belakang 1 30x23x2 29x22x2 0,957 Rp 8.280
Belanda
Kayu Jati
002 Papan Samping 2 30x23x2 29x22x2 0,957 Rp 8.280
Belanda
Kayu Jati
003 Papan Atas dan Bawah 2 38x23x2 27x22x2 0,891 Rp 7.728
Belanda
Kayu Jati
004 Papan Sekat Tengah 1 12x25x2 11x24x2 0,396 Rp 3.600
Belanda
Kayu Jati
005 Papan Sekat Kecil 1 12x25x2 11x24x2 0,396 Rp 3.600
Belanda
Kayu Jati
006 Papan Pintu 1 30x27,33x2 29x26,33x2 1,1454 Rp 9.839
Belanda

Berdasarkan Tabel 2.1 Data Komponen Utama Produk Rak Kosmetik


diatas, produk rak kosmetik memiliki 6 komponen utama yang semua
komponen menggunakan material kayu jati belanda. Komponen utama
produk rak kosmetik yaitu papan belakang, papan samping, papan atas dan
bawah, papan sekat tengah, papan sekat kecil, dan papan pintu. Komponen
utama produk rak kosmetik mencantumkan nama komponen beserta nomor
komponen jumlah unit perkomponen, ukuran terima dan pakai, berat per unit
papan serta harga per unit papan. Pada nomor komponen 001 untuk
komponen papan belakang yang berjumlah 1 unit bermaterial kayu jati
belanda. Ukuran terima atau ukuran papan belakang sebelum di proses adalah
(30x23x2) cm dan ukuran pakai atau ukuran papan belakang setelah diproses
adalah (29x22x2) cm dengan berat per unit papan belakang seberat 0.957 kg
yang didapatkan dengan cara volume ukuran pakai dikalikan massa jenis
bahan lalu dibagi 1000, serta memiliki harga per unit papan sebesar Rp. 8.280

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-10

yang didapatkan dengan cara ukuran terima dibagi dengan ukuran awal bahan
lalu dikalikan dengan harga bahan awal. Pada nomor komponen 002 untuk
komponen papan samping yang berjumlah 2 unit bermaterial kayu jati
belanda. Ukuran terima atau ukuran papan samping sebelum di proses adalah
(30x23x2) cm dan ukuran pakai atau ukuran papan samping setelah diproses
adalah (29x22x2) cm dengan berat per unit papan alas seberat 1,305 kg yang
didapatkan dengan cara volume ukuran pakai dikalikan massa jenis bahan lalu
dibagi 1000, serta memiliki harga per unit papan sebesar Rp. 8.280 yang
didapatkan dengan cara ukuran terima dibagi dengan ukuran awal bahan lalu
dikalikan dengan harga bahan awal.
Komponen tambahan adalah komponen pelengkap atau pendukung
yang terdapat pada komponen utama dan tidak mengalami operasi
pengukuran, pemotongan, penghalusan, dan perakitan. Berikut adalah Tabel
2.2 Data Komponen Tambahan Produk Rak Kosmetik.
Tabel 2.2 Data Komponen Tambahan Produk Rak Kosmetik
Ukuran
No. Berat/Unit Harga/Unit Harga/Kemasan
Nama Komponen Jumlah Isi Kemasan Kemasan (cm)
Komponen (Kg) (Rp) (Rp)
(pxlxt)
007 Gagang Pintu 1 12 20x15x20 0,07 Rp 10.000 Rp120.000
008 Paku 3 cm 32 100 5x5x2 0,005 Rp 10 Rp1.000
009 Engsel 1 12 20x15x20 0,1 Rp 15.000 Rp180.000
010 Sekrup 6 50 6x6x1 0,0005 Rp 100 Rp5.000
011 Pernis 0,4 L 12 22x66x13 0,48 Rp 45.000 Rp540.000
012 Kardus 1 12 30,5x23,5x40,5 0,357 Rp 256 Rp3.072
013 Opp Tape 48mm 1,50 M 12 29x15x8 0,165 Rp 7.200 Rp86.400

Berdasarkan Tabel 2.2 Data Komponen Tambahan Produk Rak


Kosmetik diatas, komponen tambahan produk rak kosmetik terdiri dari
gagang pintu, paku 3 cm, engsel, sekrup, pernis, kardus, dan opp tape.
Berdasarkan tabel diatas, nomor komponen 007 adalah gagang pintu memiliki
jumlah 1 unit dengan isi kemasan sebanyak 12 memiliki ukuran panjang 20cm x
lebar 15cm x tebal 20cm lalu memiliki berat 0,07 kg dengan harga Rp 10.000
per unitnya dan harga Rp 120.000 per kemasan. Nomor komponen 008 adalah
paku 3 cm memiliki jumlah 32 unit dengan isi kemasan sebanyak 100 memiliki
ukuran panjang 5cm x lebar 5cm x tebal 2cm lalu memiliki berat 0,005 kg

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-11

dengan harga Rp 10 per unitnya dan harga Rp 1.000 per kemasan. Nomor
komponen 009 adalah engsel memiliki jumlah 1 unit dengan isi kemasan
sebanyak 12 memiliki ukuran panjang 20cm x lebar 15cm x tebal 2c0m lalu
memiliki berat 0,1 kg dengan harga Rp 15.000 per unitnya dan harga Rp
180.000 per kemasan. Nomor komponen 010 adalah sekrup memiliki jumlah 6
unit dengan isi kemasan sebanyak 50 memiliki ukuran panjang 6cm x lebar
6cm x tebal 1cm lalu memiliki berat 0,0005 kg dengan harga Rp 100 per
unitnya dan harga Rp 5.000 per kemasan. Nomor komponen 011 adalah pernis
memiliki jumlah 0,4 liter dengan isi kemasan sebanyak 12 memiliki ukuran
panjang 22cm x lebar 66cm x tebal 13cm lalu memiliki berat 0,48 kg dengan
harga Rp 45.000 per unitnya dan harga Rp 540.000 per kemasan. Nomor
komponen 012 adalah kardus memiliki jumlah 1 unit dengan isi kemasan
sebanyak 12 memiliki ukuran panjang 30,5cm x lebar 23,5cm x tebal 40,5cm
lalu memiliki berat 0,357 kg dengan harga Rp 256 per unitnya dan harga Rp
3.072 per kemasan. Nomor komponen 013 adalah opp tape 48 mm memiliki
jumlah 1,50 meter dengan isi kemasan sebanyak 12 memiliki ukuran panjang
29cm x lebar 15cm x tebal 8cm lalu memiliki berat 0,165 kg dengan harga Rp
7.200 per unitnya dan harga Rp 86.400 per kemasan.
Scrap adalah bahan tersisa dari proses produksi yang tidak digunakan
kembali. Perhitungan scrap merupakan perhitungan yang digunakan untuk
mengetahui bahwa proses yang dilakukan untuk membuat suatu produk,
komponen-komponen yang digunakan agar tidak terbuang secara berlebihan
dan tidak mengalami kerugian. Berikut adalah Tabel 2.3 Perhitungan Scrap.

Tabel 2.3 Perhitungan Scrap

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-12

Nama Komponen Operasi Sebelum Proses (Ukuran Diterima) Setelah Proses (Ukuran Pakai) Kuantitas % Scrap

Papan Belakang Mengukur 1380 1380 1 0,00%


Memotong 1380 1286,22 6,7957%
Menghaluskan 1286,22 1276 0,7946%
Papan Samping Mengukur 1380 1380 2 0,0000%
Memotong 1380 1286,22 6,7957%
Menghaluskan 1286,22 1276 0,7946%
Papan Atas Bawah Mengukur 1288 1288 2 0,0000%
Memotong 1288 1197,82 7,0016%
Menghaluskan 1197,82 1188 0,8198%
Papan Sekat Tengah Mengukur 600 600 1 0,0000%
Memotong 600 535,02 10,8300%
Menghaluskan 535,02 528 1,3121%
Papan Sekat Kecil Mengukur 600 600 1 0,0000%
Memotong 600 535,02 10,8300%
Menghaluskan 535,02 528 1,3121%
Papan Pintu Mengukur 1639,8 1639,8 1 0,0000%
Memotong 1639,8 1538,226 6,1943%
Menghaluskan 1538,226 1527,14 0,7207%

Berdasarkan Tabel 2.3 Perhitungan Scrap diatas terdapat nama


komponen, operasi, sebelum proses (ukuran diterima), volume, setelah proses
(ukuran pakai), volume, kuantitas, dan %scrap. Pertama yaitu nama komponen
papan belakang, lalu terdapat operasi terdapat mengukur, memotong,
menghaluskan. Ukuran diterima pada mengukur yaitu 1.380, ukuran pakai
pada mengukur yaitu 1.380 dengan kuantitas 1 dan %scrap 0,0000%. Ukuran
diterima pada memotong yaitu 1.380, ukuran pakai pada memotong yaitu
1.286 dengan kuantitas 1 dan %scrap 6,7957%. Ukuran diterima pada
menghaluskan yaitu 1.286, ukuran pakai pada menghaluskan yaitu 1.276
dengan kuantitas 1 dan %scrap 0,7946%. Kedua yaitu nama komponen papan
samping, lalu terdapat operasi terdapat mengukur, memotong,
menghaluskan. Ukuran diterima pada mengukur yaitu 1.380, ukuran pakai
pada mengukur yaitu 1.380 dengan kuantitas 2 dan %scrap 0,0000%. Ukuran
diterima pada memotong yaitu 1.380, ukuran pakai pada memotong yaitu
1.286 dengan kuantitas 2 dan %scrap 6,7957%. Ukuran diterima pada
menghaluskan yaitu 1.286, ukuran pakai pada menghaluskan yaitu 1.276
dengan kuantitas 2 dan %scrap 0,7946%. Ketiga yaitu nama komponen papan
atas bawah, lalu terdapat operasi terdapat mengukur, memotong,

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-13

menghaluskan. Ukuran diterima pada mengukur yaitu 1.288, ukuran pakai


pada mengukur yaitu 1.288 dengan kuantitas 2 dan %scrap 0,0000%. Ukuran
diterima pada memotong yaitu 1.288, ukuran pakai pada memotong yaitu 1.198
dengan kuantitas 2 dan %scrap 7,0016%. Ukuran diterima pada menghaluskan
yaitu 1.198, ukuran pakai pada menghaluskan yaitu 1.188 dengan kuantitas 2
dan %scrap 0,8198%.

2.3 Data Teknis


Data teknis merupakan data yang diperlukan untuk menunjang suatu
kegiatan. Data teknis terdiri dari Jadwal Induk Produksi (JIP) produk dengan
warna dan produk tanpa warna, jumlah produksi/hari produk keseluruhan,
tanpa warna, dengan warna. Selanjutnya tabel mesin yang digunakan, tabel
ukuran kemasan, tabel alat angkut, dan tabel daya listrik. Berikut adalah Tabel
2.4 Jadwal Induk Produksi.
Tabel 2.4 Jadwal Induk Produksi
Jadwal Produksi (Unit)
Periode Dengan Warna Tanpa Warna
1 4041 3737
2 3058 2874
3 4065 3794
4 4004 3790
5 3547 3358
6 4017 3846
7 3985 3842
8 3488 3355
9 3993 3834
10 3993 3824
11 3855 3738
12 3990 3875

Berdasarkan Tabel 2.4 Jadwal Induk Produksi diatas, terdapat periode 1


sampai periode 12, lalu terdapat jadwal induk produksi (unit) dengan warna
dan tanpa warna. Pada periode 1 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 4041 unit untuk item dengan warna dan 3737 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 2 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 3058 unit untuk item dengan warna dan 2874 unit untuk

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-14

item tanpa warna. Pada periode 3 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 4065 unit untuk item dengan warna dan 3794 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 4 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 4004 unit untuk item dengan warna dan 3790 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 5 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 3547 unit untuk item dengan warna dan 3358 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 6 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 4017 unit untuk item dengan warna dan 3846 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 7 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 3985 unit untuk item dengan warna dan 3842 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 8 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 3488 unit untuk item dengan warna dan 3355 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 9 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 3993 unit untuk item dengan warna dan 3834 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 10 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 3993 unit untuk item dengan warna dan 3824 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 11 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 3855 unit untuk item dengan warna dan 3738 unit untuk
item tanpa warna. Pada periode 12 didapatkan jadwal produksi produk rak
kosmetik sebanyak 3990 unit untuk item dengan warna dan 3875 unit untuk
item tanpa warna.
Produksi per hari merupakan jumlah banyaknya produksi dalam satu
hari. Produk yang di produksi yaitu dengan warna, tanpa warna dan
keseluruhan. Berikut adalah Tabel 2.5 Produksi Per Hari.
Tabel 2.5 Produksi Per Hari
Produk Jumlah
Tanpa Warna 145
Dengan Warna 153
Keseluruhan 298

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-15

Berdasarkan Tabel 2.5 Produksi Per Hari diatas, tabel jumlah


produksi/hari terdiri dari produk tanpa warna, dengan warna dan keseluruhan.
Produk tanpa warna memiliki jumlah produksi/hari sebanyak 145 unit, produk
dengan warna memiliki jumlah produksi/hari sebanyak 153 unit, dan
keseluruhan memiliki jumlah produksi/hari sebanyak 298 unit.
Mesin-mesin adalah peralatan yang digunakan untuk membuat produk.
Mesin-mesin yang digunakan berfungsi untuk mempermudah operator dalam
mengerjakan produknya. Berikut adalah Tabel 2.6 Mesin-Mesin yang
Digunakan.
Tabel 2.6 Mesin-Mesin yang Digunakan
Kode Mesin Nama Mesin Proses Ukuran Meja (m)
F1 Meja Fabrikasi Mengukur 2x1
F2 Mesin Pemotongan Memotong 2x1
F3 Mesin Penghalusan Menghaluskan 1,5 x 1
A Meja Perakitan Merakit 2x1
P Meja Pemernisan Memernis 2x2
K Meja Pengemasan Mengemas 2x1
Berdasarkan Tabel 2.6 Mesin-Mesin yang Digunakan diatas, terdapat
kode mesin, nama mesin, proses, dan ukuran meja. Kode mesin F1 yaitu meja
fabrikasi untuk proses mengukur dengan ukuran meja 2 m x 1 m, kode mesin
F2 yaitu mesin pemotongan untuk proses memotong dengan ukuran meja 2 m
x 1 m, kode mesin F3 yaitu mesin penghalusan untuk proses menghaluskan
dengan ukuran meja 1,5 m x 1 m, kode mesin A yaitu meja perakitan untuk
proses merakit dengan ukuran meja 2 m x 1 m, kode mesin P yaitu meja
pemernisan untuk proses memernis dengan ukuran meja 2 m x 2 m, kode
mesin K yaitu meja pengemasan untuk proses mengemas dengan ukuran meja
2 m x 1 m.
Ukuran kemasan merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui
jumlah isi kemasan dari komponen yang digunakan. Berikut adalah Tabel 2.7
Ukuran Kemasan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-16

Tabel 2.7 Ukuran Kemasan


Nama Ukuran Box dan Kemasan (cm)
Isi Kemasan
Komponen P l t
Gagang Pintu 20 15 20 12
Paku 5 5 2 100
Engsel 20 15 20 12
Sekrup 6 6 1 50
Pernis 22 66 13 12
Kardus 30,5 23,5 40,5 12
Opp Tape 29 15 8 12
Berdasarkan Tabel 2.7 Ukuran Kemasan diatas, terdapat ukuran box
dan kemasan setiap komponen dan isi kemasan setiap komponen.
Komponen gagang pintu memiliki ukuran panjang 20 cm, lebar 15 cm, dan
tinggi 20 cm dengan isi kemasan 12, komponen paku memiliki ukuran
panjang 5 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 2 cm dengan isi kemasan 100,
komponen engsel memiliki ukuran panjang 20 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 20
cm dengan isi kemasan 12, komponen sekrup memiliki ukuran panjang 6 cm,
lebar 6 cm, dan tinggi 1 cm dengan isi kemasan 50, komponen pernis memiliki
ukuran panjang 22 cm, lebar 66 cm, dan tinggi 13 cm dengan isi kemasan 12,
komponen kardus memiliki ukuran panjang 30,5 cm, lebar 23,5 cm, dan tinggi
40,5 cm dengan isi kemasan 12, komponen opp tape memiliki ukuran panjang
29 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 8 cm dengan isi kemasan 12.
Tabel koordinat departemen berdasarkan blocplan adalah suatu tabel
yang digunakan untuk menentukan titik-titik koordinat yang ada pada
departemen receiving hingga shipping. Berikut adalah Tabel 2.8 Koordinat
Departemen Berdasarkan Blocplan.
Tabel 2.8 Koordinat Departemen Berdasarkan Blocplan
Koordinat
Departemen
X Y
Receiving 5,84 11,51
Fabrikasi 13,32 11,51
Pemotongan 12,13 6,37
Penghalusan 7,78 6,37
Perakitan 3,03 6,37
Pengecatan 1,34 2,24
Pengemasan 4,03 2,24
Shippping 10,07 2,24

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-17

Berdasarkan Tabel 2.8 Koordinat Departemen Berdasarkan Blocplan


diatas, terdapat kolom departemen mulai dari receiving, fabrikasi,
pemotongan, penghalusan, perakitan, pengecatan, pengemasan, dan
shipping. Departemen receiving memiliki koordinat X yaitu 5,84 dan koordinat
Y yaitu 11,51, departemen fabrikasi memiliki koordinat X yaitu 13,32 dan
koordinat Y yaitu 11,51, departemen pemotongan memiliki koordinat X yaitu
12,13 dan koordinat Y yaitu 6,37, departemen penghalusan memiliki koordinat
X yaitu 7,78 dan koordinat Y yaitu 6,37, departemen perakitan memiliki
koordinat X yaitu 3,03 dan koordinat Y yaitu 6,37, departemen pengecatan
memiliki koordinat X yaitu 1,34 dan koordinat Y yaitu 2,24, departemen
pengemasan memiliki koordinat X yaitu 4,03 dan koordinat Y yaitu 2,24,
departemen shipping memiliki koordinat X yaitu 10,07 dan koordinat Y yaitu
2,24.
Alat angkut adalah alat yang digunakan untuk membawa muatan dari
satu tempat ke tempat lain. Tabel alat angkut adalah tabel untuk mengetahui
jenis alat angkut yang digunakan untuk perpindahan material dari satu
departemen ke departemen yang lain. Berikut adalah Tabel 2.9 Alat Angkut.
Tabel 2.9 Alat Angkut
Maksimum Berat
Alat Angkut Maksimum Volume (cm3) Harga Alat Angkut (Rp)
(Kg)
Trolley 90,000 800.000 < 50
Hand Pallet 695,000 4.000.000 50 - 400
Mini Forklift 3,355,000 80.000.000 >400
Berdasarkan Tabel 2.9 Alat Angkut diatas, data kapasitas alat angkut
terdiri dari alat angkut trolley, hand pallet dan mini forklift. Tabel alat angkut
diatas dapat dilihat bahwa kolom alat angkut menunjukkan jenis alat angkut
yang dapat digunakan, kolom maksimum volume menunjukkan kapasitas
masing-masing alat angkut dalam satuan meter kubik (cm3), kolom harga alat
angkut menunjukkan biaya atau harga yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan dalam mengadakan 1 unit alat angkut dalam satuan rupiah (Rp.),
kolom maksimum berat menunjukkan kapasitas beban yang dapat diangkut

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-18

masing-masing alat angkut dalam satuan kilogram (kg). Khusus untuk alat
angkut manusia tidak memiliki harga alat angkut dikarenakan manusia bukan
mesin. Alat angkut trolley memiliki maksimum volume sebesar 90.000 cm3
dengan harga alat angkut Rp. 800.000 dan maksimum berat kurang dari <50
kg. Alat angkut hand pallet memiliki maksimum volume sebesar 695.000 cm3
dengan harga alat angkut Rp. 4.000.000,- dan maksimum berat dari 50 - 400
kg. Alat angkut mini forklift memiliki maksimum volume sebesar 3.355.000
cm3 dengan harga alat angkut Rp. 80.000.000,- dan maksimum berat lebih
dari >400 kg.
Daya listrik mesin digunakan untuk mengetahui daya listrik yang
dikeluarkan pada mesin tersebut saat proses produksi. Berikut merupakan
Tabel 2.10 Daya Listrik Mesin.
Tabel 2.10 Daya Listrik Mesin

No Nama Mesin Daya (Watt)

1 Circular Saw 900


2 Amplas 200
3 Spray Gun Elektrik 550
5 Nail Gun Elektrik 900
Berdasarkan Tabel 2.10 Daya Listrik Mesin diatas, dapat diketahui daya
listrik yang dikeluarkan oleh mesin-mesin yang digunakan pada saat proses
produksi. Mesin-mesin yang digunakan yaitu mesin circular saw, mesin amplas,
mesin spray gun elektrik, dan mesin nail gun elektrik. Mesin circular saw
memiliki daya 900 watt, mesin amplas memiliki daya 200 watt, mesin spray
gun elektrik memiliki daya 550 watt, dan mesin nail gun elektrik memiliki daya
900 watt.

2.4 Tenaga Kerja


Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2 bahwa tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-19

masyarakat. Tenaga kerja terbagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja langsung
dan tenaga kerja tidak langsung. Berikut merupakan Tabel 2.11 Tenaga Kerja
Langsung.
Tabel 2.11 Tenaga Kerja Langsung
Jumlah
No. Komponen Biaya (Orang) Gaji (Rp) Tunjangan (Rp) Total Gaji (Rp)
Operator Meja
1. Fabrikasi 2 Rp1.839.043 Rp749.562 Rp2.588.605
Operator Mesin
2. Circularsaw 2 Rp1.839.043 Rp749.562 Rp2.588.605
Operator Mesin
3. Amplas 2 Rp1.839.043 Rp749.562 Rp2.588.605
Operator Meja
4. Perakitan 2 Rp1.839.043 Rp749.562 Rp2.588.605
Operator Meja
5. Pengemasan 1 Rp1.839.043 Rp749.562 Rp1.294.302,5
Operator Meja
6. Pemernisan 1 Rp1.839.043 Rp749.562 Rp1.294.302,5
Operator Alat
7. Angkut 1 Rp1.839.043 Rp749.562 Rp1.294.302,5
Total Gaji Tenaga Kerja Langsung Rp14.237.327,5
Total Gaji Tenaga Kerja Langsung selama 12 bulan Rp170.847.930
Berdasarkan Tabel 2.11 Tenaga Kerja Langsung diatas, tenaga kerja
langsung merupakan tenaga kerja yang bekerja pada bagian memproduksi
bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. tenaga kerja ini
merupakan bagian penting seperti sumber daya manusia yang mempengaruhi
proses produksi. Tabel tenaga kerja langsung diatas dapat dilihat bahwa
kolom komponen biaya menunjukkan daftar tenaga kerja langsung
berdasarkan jenis pekerjaannya, kolom jumlah menujukkan kuantitas tenaga
kerja yang dibutuhkan berdasarkan proses kerjanya dalam satuan orang,
kolom gaji menunjukkan gaji minimum atau upah minimum yang harus
dibayarkan kepada pekerja sesuai dengan ketentuan upah minimum kota
(UMK) daerah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah sebesar Rp. 1.839.043,
kolom tunjangan menunjukkan jumlah tunjangan yang diberikan kepada
masing-masing pekerja, tunjangan yang diberikan berupa tunjangan
kesehatan, transportasi, dan konsumsi sebesar Rp. 749.562, kolom total gaji
menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menggaji

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-20

tenaga kerja langsung berdasarkan pekerjaannya, hasil ini didapat dari


penjumlahan gaji dengan tunjangan. Baris total gaji tenaga kerja langsung
menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menggaji
keseluruhan tenaga kerja dalam satu bulan. Baris total gaji tenaga kerja
langsung selama 12 bulan menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menggaji seluruh tenaga kerja langsung dalam satu tahun.
Pada kolom satu terdapat jabatan operator meja fabrikasi dengan jumlah
tenaga kerja 2 orang dan total gaji sebesar Rp. 2.588.605, kolom kedua
terdapat jabatan operator mesin circular saw dengan jumlah tenaga kerja 2
orang dan total gaji sebesar Rp. 2.588.605, kolom ketiga terdapat jabatan
operator mesin amplas dengan jumlah tenaga kerja 2 orang dan total gaji Rp.
2.588.605, kolom keempat terdapat jabatan operator meja perakitan dengan
jumlah tenaga kerja 2 orang dan total gaji sebesar Rp. 2.588.605, kolom kelima
terdapat jabatan operator meja pengemasan dengan jumlah tenaga kerja 1
orang dan total gaji sebesar Rp. 1.294.302,5, kolom keenam terdapat jabatan
operator meja pengecatan dengan jumlah tenaga kerja 1 orang dan total gaji
sebesar Rp. 1.294.302,5, kolom ketujuh terdapat jabatan operator alat angkut
dengan jumlah tenaga kerja 1 orang dan total gaji sebesar Rp. 1.294.302,5.
Pada produk rak kosmetik memiliki total gaji tenaga kerja langsung dalam satu
bulan sebesar Rp. 14.237.327,5 dan total gaji tenaga kerja langsung selama 12
bulan sebesar Rp. 170.847.930.
Tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak dapat
ditelusuri secara langsung kedalam bagian pembuatan produk ataupun
komposisi dari sebuah produk jadi. Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari
tenaga kerja tidak langsung perkantoran dan tenaga kerja tidak langsung non-
perkantoran. Berikut merupakan Tabel 2.12 Tenaga Kerja Tidak Langsung
Perkantoran.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-21

Tabel 2.12 Tenaga Kerja Tidak Langsung Perkantoran


Komponen Jumlah
No Gaji (Rp) Tunjangan (Rp) Total Gaji (Rp)
Biaya (Orang)
1 Direktur 1 Rp 1.839.043 Rp 1.321.562 Rp 3.160.605
2 Sekretaris 1 Rp 1.839.043 Rp 905.562 Rp 2.744.605
3 Manajer HRD 1 Rp 1.839.043 Rp 1.061.562 Rp 2.900.605
Manajer
4 1 Rp 1.839.043 Rp 1.061.562 Rp 2.900.605
Keuangan
Manajer
5 1 Rp 1.839.043 Rp 1.061.562 Rp 2.900.605
Produksi
Manajer
6 1 Rp 1.839.043 Rp 1.061.562 Rp 2.900.605
Personalia
Manajer
7 1 Rp 1.839.043 Rp 1.061.562 Rp 2.900.605
Pemasaran
8 Staff 5 Rp 1.839.043 Rp 822.362 Rp 13.307.024
Total Gaji Tenaga Kerja Tidak Langsung Perkantoran Rp 33.715.257
Total Gaji Tenaga Kerja Tidak Langsung Perkantoran selama 12 Tahun Rp 404.583.080
Berdasarkan Tabel 2.12 Tenaga Kerja Tidak Langsung Perkantoran
diatas, tenaga kerja tidak langsung perkantoran merupakan bagian yang
berada pada bagian dari perkantoran dengan tanggung jawab dengan
jalannya segala kegiatan dari perusahaan meliputi kegiatan perencanaan
produksi dalam pembuatan suatu produk. Tenaga kerja ini hanya terlibat
dalam perkantoran saja. Tabel tenaga kerja tidak langsung perkantoran diatas
dapat dilihat bahwa kolom komponen biaya menunjukkan daftar tenaga kerja
langsung berdasarkan jenis pekerjaannya, kolom jumlah menujukkan kuantitas
tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan proses kerjanya dalam satuan
orang, kolom gaji menunjukkan gaji minimum atau upah minimum yang harus
dibayarkan kepada pekerja sesuai dengan ketentuan upah minimum kota
(UMK) daerah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah sebesar Rp. 1.839.043,
kolom tunjangan menunjukkan jumlah tunjangan yang diberikan kepada
masing-masing pekerja, tunjangan yang diberikan berupa tunjangan
kesehatan, transportasi, dan konsumsi sebesar, kolom total gaji menunjukkan
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menggaji tenaga kerja
langsung berdasarkan pekerjaannya, hasil ini didapat dari penjumlahan gaji
dengan tunjangan. Baris total gaji tenaga kerja langsung menunjukkan biaya
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menggaji keseluruhan tenaga kerja

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-22

dalam satu bulan. Baris total gaji tenaga kerja langsung selama 12 bulan
menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggaji
seluruh tenaga kerja langsung dalam satu tahun. Pada kolom pertama
terdapat jabatan direktur dengan jumlah tenaga kerja 1 orang dengan
tunjangan sebesar Rp. 1.321.562 dan total gaji sebesar Rp. 3.160.605, Pada
kolom kedua terdapat jabatan sekretaris dengan jumlah tenaga kerja 1 orang
dengan tunjangan sebesar Rp. 905.562 dan total gaji sebesar Rp. 2.744.605,
Pada kolom ketiga terdapat jabatan manajer HRD dengan jumlah tenaga kerja
1 orang dengan tunjangan sebesar Rp. 1.061.562 dan total gaji sebesar Rp.
2.900.605, Pada kolom keempat terdapat jabatan manajer keuangan dengan
jumlah tenaga kerja 1 orang dengan tunjangan sebesar Rp. 1.061.562 dan total
gaji sebesar Rp. 2.900.605, Pada kolom kelima terdapat jabatan manajer
produksi dengan jumlah tenaga kerja 1 orang dengan tunjangan sebesar Rp.
1.061.562 dan total gaji sebesar Rp. 2.900.605, Pada kolom keenam terdapat
jabatan manajer personalia dengan jumlah tenaga kerja 1 orang dengan
tunjangan sebesar Rp. 1.061.562 dan total gaji sebesar Rp. 2.900.605, Pada
kolom ketujuh terdapat jabatan manajer pemasaran dengan jumlah tenaga
kerja 1 orang dengan tunjangan sebesar Rp. 1.061.562 dan total gaji sebesar
Rp. 2.900.605, Pada kolom kedelapan terdapat jabatan staff dengan jumlah
tenaga kerja 1 orang dengan tunjangan sebesar Rp. 1.061.562 dan total gaji
sebesar Rp. 2.900.605. Pada produk rak kosmetik memiliki total gaji tenaga
kerja tidak langsung perkantoran dalam satu bulan sebesar Rp. 33.715.257 dan
total gaji tenaga kerja tidak langsung perkantoran selama 12 bulan sebesar Rp.
404.583.080.
Tabel tenaga kerja tidak langsung non perkantoran ini digunakan untuk
mengetahui gaji yang diterima oleh pekerja non perkantoran. Tenaga kerja
tidak langsung non perkantoran ini biasanya melakukan tugasnya yaitu
dengan mengurusi segala fasilitas yang ada atau dapat dikatakan sebagai
penunjang tambahan bagi aktivitas perusahaan. Berikut merupakan Tabel 2.13

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-23

Tenaga Kerja Tidak Langsung Non Perkantoran.


Tabel 2.13 Tenaga Kerja Tidak Langsung Non Perkantoran
Komponen Jumlah
No Gaji (Rp) Tunjangan (Rp) Total Gaji (Rp)
Biaya (Orang)
1 Receptionist 1 Rp 1.839.043 Rp 541.562 Rp 2.380.605
2 Satpam 2 Rp 1.839.043 Rp 458.362 Rp 4.594.809
Cleaning
3 2 Rp 1.839.043 Rp 416.762 Rp 4.511.609
Service
4 Office Boy 2 Rp 1.839.043 Rp 416.762 Rp 4.511.609
5 Supir Logistik 2 Rp 1.839.043 Rp 364.762 Rp 4.407.609
Total Gaji Tenaga Kerja Tidak Langsung Non Perkantoran Rp 20.406.242
Total Gaji Tenaga Kerja Tidak Langsung Non Perkantoran selama 12
Tahun Rp 244.874.910
Berdasarkan Tabel 2.13 Tenaga Kerja Tidak Langsung Non Perkantoran
diatas, tenaga kerja tidak langsung non perkantoran merupakan tenaga kerja
yang terdapat pada bagian tidak berhubungan langsung dengan bagian
produksi dan perkantoran. Tugas yang biasa dijalaninya yaitu mengurus
fasilitas-fasilitas yang ada pada perusahaan dan mampu bertugas sebagai
penunjang tambahan bagi kegiatan perusahaan. Tabel tenaga kerja tidak
langsung non perkantoran diatas dapat dilihat bahwa kolom komponen biaya
menunjukkan daftar tenaga kerja langsung berdasarkan jenis pekerjaannya,
kolom jumlah menujukkan kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan
berdasarkan proses kerjanya dalam satuan orang, kolom gaji menunjukkan gaji
minimum atau upah minimum yang harus dibayarkan kepada pekerja sesuai
dengan ketentuan upah minimum kota (UMK) daerah Kabupaten Wonogiri,
Jawa Tengah sebesar Rp. 1.839.043, kolom tunjangan menunjukkan jumlah
tunjangan yang diberikan kepada masing-masing pekerja, tunjangan yang
diberikan berupa tunjangan kesehatan, transportasi, dan konsumsi sebesar,
kolom total gaji menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
menggaji tenaga kerja langsung berdasarkan pekerjaannya, hasil ini didapat
dari penjumlahan gaji dengan tunjangan. Baris total gaji tenaga kerja langsung
menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menggaji
keseluruhan tenaga kerja dalam satu bulan. Baris total gaji tenaga kerja
langsung selama 12 bulan menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan oleh

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023


II-24

perusahaan untuk menggaji seluruh tenaga kerja langsung dalam satu tahun.
Pada kolom pertama terdapat jabatan receptionist dengan jumlah tenaga kerja
1 orang dengan tunjangan sebesar Rp. 541.562 dan total gaji sebesar Rp.
2.380.605, Pada kolom kedua terdapat jabatan satpam dengan jumlah tenaga
kerja 2 orang dengan tunjangan sebesar Rp. 458.362 dan total gaji sebesar Rp.
4.594.809, Pada kolom ketiga terdapat jabatan cleaning service dengan jumlah
tenaga kerja 2 orang dengan tunjangan sebesar Rp. 416.762 dan total gaji
sebesar Rp. 4.511.609, Pada kolom keempat terdapat jabatan office boy
dengan jumlah tenaga kerja 2 orang dengan tunjangan sebesar Rp. 416.762
dan total gaji sebesar Rp. 4.511.609, Pada kolom kelima terdapat jabatan supir
logistik dengan jumlah tenaga kerja 2 orang dengan tunjangan sebesar Rp.
364.762 dan total gaji sebesar Rp. 4.407.609. Pada produk rak kosmetik
memiliki total gaji tenaga kerja tidak langsung non perkantoran dalam satu
bulan sebesar Rp. 20.406.242 dan total gaji tenaga kerja tidak langsung
perkantoran selama 12 bulan sebesar Rp. 244.874.910.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai