Anda di halaman 1dari 12

CLEANER PRODUCTION ASSESSMENT PADA INDUSTRI MEUBEL

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Produksi Bersih”

Dosen Pengampu:

Andrew Setiawan Rusdianto, S.TP., M.Si.

Oleh :

Triana Oktaviani Nurhardiningsih

191710301051

TIP A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya waktu dan jaman, banyak industry bermunculan.
Berdasarkan UU RI No. 5 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat 2 menyatakan Industri adalah
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setangah jadi,
dan / atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industry.
Industri dapat tergolong industry besar, industry hilir, dan industry kecil. Bidang
yang ditekuni pun berbagai macamnya. Dalam pendirian industry diperlukan
konsep yang matang agar industry terus berjalan hingga masa yang akan datang
dan berkembang. Salah satu dasar yang perlu dipersiapakan yaitu bahan baku yang
akan digunakan. Bahan baku sebagai dasar pendirian industry dan ciri khas dari
sebuah industry. Namun terkadang sebuah industry hanya memikirkan proses atau
produksi pengolahan bahan baku menjadi produk tanpa memikirkan dan
pemahaman terkait limbah yang dihasilkan. Pengolahan limbah dapat menjadi
pemasukan baru bagi sebuah industry jika diperhitungkan. Apabila sebuah industry
menerapakan zero waste maka akan menambah devisa industry.

Pengolaham limbah atau penerapan zero waste bisa dilakukan dengan the
cleaner production assessment metodhology. Metode ini bisa disebut pula dengan
produksi bersih. Produksi bersih dapat mengurangi resiko dan kewajiban
lingkungan serta mengarah pada daya saing yang lebih besar. Selain itu, industry
yang menerapkan metode ini dapat menaikkan citra public dan kepercayaan
konsumen. (Jain,2016)

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari identifikasi penilaian produksi bersih pada Industri
Meubel yang menghasilkan output untuk membantu penggunaan sumber daya
menjadi lebih efisien dan pengelolaan limbah yang baik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Industri
2.2 Cleaner Production Assessment Methodology
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Profil Industri


Terdapat sebuah industry meuble rumahan yang menghasilkan berbagai
jenis lemari, meja, kitchen set dan lain – lainnya sesuai permintaan konsumen.
Industri ini terletak di daerah Sumbersai, Jember, Jawa Timut. Industri meuble
cukup terkenal dikalangan masyarat jemebr hingga keluar jember. Seiring
banyaknya pesanan dari konsumen, maka industry ini menghasilkan limbah padat
yang banyak pula. Limbah yang dihasilkan berbagai jenisnya seperti, limbah
serbuk kayu, limbah kaleng bekas lem perekat, limbah kayu. Limbah yang cukup
memiliki resiko terhadap lingkungan yaitu limbah padat berupa serbuk kayu.
Limbah serbuk kayu biasanya dikumpulkan lalu dibuang dan dibakar. Hasil
pembakaran akan menimbulkan polusi bagi sekitarnya. Salah satu polusinya yaitu
polusi udara. Polusi udara yang dihasilkan berupa gas yang berwarna hitam pekat
serta menimbulkan sesak jika terhirup manusia.

Gambar 1. Alur limbah industri


3.2 Cleaner Production Assessment di Industri Meubel
a. Planning and Organisation
1. Mendapatkan Komitmen Manajemen
Komitmen manajemen merupakan tahapan cukup penting dalam mengawali
proses penilaian Produksi Bersih. CPA hanya merupakan alat manajemen
lingkungan jangka pendek saja dan tidak berkelanjutan jika tanpa danya komitne
manajemen. Industri meuble ini memperkerjakan 3 orang pekerja, paling banyak 5
orang ketika pesanan meuble sangat banyak

2. Membentuk tim untuk CP Project


Pihak yang terlibat dalam penilaian Produksi Bersih adalah seluruh
manajemen meliputi pemilik perusahaan dan pekerja.

3. Membangun Kebijakan, Tujuan, dan Target terhadap Lingkungan


a) Kebijakan
✓ Mengurangi masalah pencemaran yang berdampak buruk pada
lingkungan dan masyarakat setempat
✓ Mengurangi konsumsi sumber daya dan energi yang tinggi
✓ Mengurangi debit polusi udara. Hal ini karena limbah berupa serbuk
gergaji dibersihkan dengan cara pembakaran. Dimana asap yang
dihasilkan cukup mengganggu sekitar.
b) Objectives (Tujuan yang akan dicapai)
✓ Menyesuaikan limbah yang dihasilkan dengan pemnafaat produk baru
agar lebih ramah lingkungan.
c) Targets (sebagai alat ukur pencapaian)
Target yang digunakan yaitu pada proses pengamplasan furniture.
Hal ini ditunjukkan dengan hasil limbah yang dihasilkan ketika proses
pengamplasan. Apabila limbah cukup banyak maka mampu diolah
menjadi produk baru, tetapi jika limbah yang dihasilkan sedikit maka
perlu tahap pengumpulan limbah.
4. Merencanakan Penilaian Produksi Bersih
Sistem Produksi Bersih merupakan proses yang terintegrasi yang terdiri
dari beberapa teknik. Teknik yang dipilih membantu proses pengolahan limbah
agar mendai sistem produksi yang bersih.

a) Raw materials improvement: reduksi dan eliminasi bahan baku yg


berbahaya dalam proses
b) Technology modification: merubah proses dan menambah peralatan atau
mesin yang dapat meningkatkan produktivitas dan meminimasilimbah dab
emisi
c) Product changes: mengubah kualitas/kuantitas/varietas produk akhir
dengan menggunakan standar modifikasi, komposisi produk, daya tahan
produk, dan subtitusi produk secara keseluruhan untuk meningkatkan profit
dan meminimasi limbah
d) Reuse/recycling: mendaur ulang limbah menjadi bahan yg dapat digunakan
kembali menjadi input material atau untuk proses lain sebagai input
material.
b. Pre-Assessment
1. Deskripsi Perusahaan dan Diagram Alir
Industri meuble berjalan cukup lama, kurang lebih 10 tahunan. Industri ini
terletak di daerah Sumbersari, Jawa Timur.Industri ini terfokus pada furniture
seperti kitchen set, meja makan, kursi, etalase, dan lemari. Proses produksi
digamabrkan pada diagram alir berikut ini.
Gambar 2. Diagram alir proses produksi produk

Bahan baku utama berupa triplex yang lembaran yang nantinya akan
diukur dan diolah. Proses pertama berupa pemotongan untuk penyesuaukan
bentuk lalu diikuti dengan pengamplasan agar mendapatkan tekstur yang baik.
Tahap terakhir berupa finishing.

2. Inspeksi Berjalan
Proses inspeksi berjalan yang dilakukan selama proses produksi
berlangsung dari pemotongan bahan baku sampai dengan inspeksi pada
pengamplasan. Namun, lebih difokuskan pada proses atau area yang menghasilkan
limbah dan emisi. Berdasarkan diagram alir, inspeksi berjalan dilakukan pada
proses pengamplasan.

3. Pembentukan Satu Fokus


Idealnya, proses proses penilaian harus dilakukan pada semua proses dan
unit operasi. Dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan sumber daya, maka
penilaian hanya dilakukan pada proses atau area yang paling penting saja.
Penilaian Produksi Bersih yang dilakukan dengan difokusikan pada proses atau
area yang menghasilkan limbah dan emisi dalam jumlah besar.
c. Assessment
1. Neraca Massa
Melalui neraca massa, perusahaan menganalisis proses produksi limbah
yang dihasilkan. Setelah itu, kondisi limbah hasil pembuangan dapat
diidentifikasi. Limbah padat dihasilkan sesuia dengan ukuran furniture yang akan
dibuat. Apabila furniture membutuhkan komponen bahan banyak maka limbah
padat yang dihasilkan akan banyak pula. Begitu sebaliknya.

2. Pencatatan dan Pemilahan Opsi-Opsi

Sebelum dilakuakn produksi bersih, dilakukan pencatatn dan pemilihan opsi


agar tepat dalam pengolahannya. Berikut beberapa opsi dalam pemanfaatan
limbah padat hasil dari industry meuble.

Description Option 1 Option 2 Option 3

Perekat kayu alami


Name Media tanam Briket
denganaditif poliuretan

Ramah lingkungan serta


Effect Ramah lingkungan Ramah lingkungan
lebih ekonomis

Type Non modern Non modern modern

Limbah padat dan


Equipment Limbah padat Etanol, NaOH, air
air

Economic murah murah sedang

Tabel 1. Pengenalan 3 Opsi Produksi Bersih

Opsi 1 merupakan opsi pemanfaatan limbah padat paling simple dan mudah
dilakukan. Proses yang digunakan tergoloang non modern atau tanpa alat khusu.
Bahan yang dibutuhkan hanya limbah padat

Opsi 2 merupakan ccc


Opsi 3 merupakan ccc

d. Feasibility Analysis
1. Evaluasi Awal Opsi Produksi Bersih
Mengidentifikasi secara optimal sistem produksi bersih pada industri
meuble dilakukan penilaian secara menyeluruh dari opsi CP yang diusulkan. Opsi
yang diajukan merupakan salah satu CP yang canggih dan ramah lingkungan, serta
membawa manfaat ekonomi.

2. Evaluasi Aspek Teknis

Opsi 1 merupakan cccc

Opsi 2 merupakan ccc

Opsi 3 merupakan ccc

3. Evaluasi Dampak Lingkungan


Pada opsi 1,

4. Evaluasi Aspek Ekonomi

e. Implementation and continuation


1. Prepare An Implementation Plan
Dalam pemilihan CP ini, terdapat 4 opsi.

2. Implement Selected Option

3. Sustain Cleaner Production Activities


BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Produksi Bersih merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara kontinu pada proses produksi,
produk, dan jasa untuk meningkatkan eko-efisiensi sehingga mengurangi resiko
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Sedangkan penilaian ProduksiBersih
merupakan prosedur yang sistematis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
pilihan Produksi Bersih untuk perusahaan yang meluncurkan proyek Produksi
Bersih. Penilaian Produksi Bersih yang dikaji pada makalah ini terkait pada
penilaian Produksi Bersih di Shouguang Alcohol Factory (SAF),
Dalam upaya meningkatkan pengurangan polusi dan hemat air untuk
industri alkohol di Cina, sebuah sistem terintegrasi yang dikombinasikan dengan
serangkaian teknologi Produksi Bersih perlu diteliti. Berdasarkan survei dan
kuesioner ahli terkait, sejumlah teknologi dikelompokkan dan disaring. Setelah
pertimbangan dampak lingkungan dan efisiensi ekonomi, dipilih empat opsi
Produksi Bersih. Setelah analisis produksi dan perhitungan neraca massa,
kemudian dihitung penggunaan air dan limbah pembuangan selama proses
produksi alkohol. Efek dari empat pilihan kemudian masing-masing dievaluasi
dari aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi. Setelah penilaian, opsi yang diajukan
direkomendasikan untuk diterapkan di pabrik. Melalui praktik 4 tahun, diperoleh
hasil yang signifikan. Produktivitas dan kualitas alkohol ditingkatkan. Sementara
itu, efisiensi pengurangan limbah dan hemat air meningkat tajam. Tujuan untuk
mengangkat manfaat ekonomi dan meningkatkan kualitas lingkungan djuga dapat
dicapai melalui sistem produksi bersih yang terintegrasi.
4.2 Saran
Berdasarkan penelitian tersebut, penilaian Produksi Bersih sangat
diperlukan untuk semua industri sehingga proses produksi yang dilakukan bersih
dari limbah maupun bahan berbahaya. Hasil dari penelitian memberikan dukungan
teoritis dan teknologi yang dapat diandalkan untuk meningkatkan Produksi Bersih
pada industri alkohol di Cina. Namun, perlu lebih banyak studi untuk mengukur
efek dari penerapan sistem terpadu yang diusulkan di pabrik- pabrik alkohol di
China.
DAFTAR PUSTAKA

Jain, Dr. Bharat. 2016. Pusat produksi Gujarat Cleaner. India : Pusat Produksi
Pembersih Gujarat.

Anda mungkin juga menyukai