Anda di halaman 1dari 111

Produksi

Bersih
Andhika Mayasari, S.T., M.Eng.

Fakultas Teknik
Universitas Hasyim Asy’ari
Pengertian Produksi Bersih
 United Nation Environmental Programme (UNEP)
mendefinisikan produksi bersih sebagai penerapan
yang kontinyu dari sebuah strategi pencegahan
lingkungan yang terintegrasi terhadap proses,
produk, dan pelayanan untuk menyempurnakan
eco-efisiensi, dan mengurangi resiko bagi manusia
dan lingkungan.
 The National Productivity Council of India
mendeskripsikan produksi bersih sebagai suatu
cara berfikir yang baru dan kreativ tentang produk
dan proses. Itu dicapai melalui penerapan yang
kontinyu dari stategi untuk mengurangi pembetukan
sampah dan emisi.
Produksi Bersih dari Proses
Produksi
 konservasi bahan baku dan energi,
 Mengurangi bahan baku yang beracun
 mengurangi jumlah dan kadar racun dari
emisi limbah sebelum meninggalkan proses
produksi
Manfaat Penerapan Produksi Bersih
 mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui
upaya minimisasi limbah, daur ulang pengolahan dan pembuangan
limbah yang aman.
 mendukung prinsip pemeliharaan lingkungan dalam rangka
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan;
 dalam jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
melalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku dan
energi secara efisien;
 mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangi
eksploitasi sumberdaya alam melalui penerapan daur ulang limbah di
dalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi
sumberdaya alam untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan.
 mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.
 memperkuat citra produsen di mata konsumen.
Tujuan Produksi Bersih

 Mencapai efisiensi produksi/jasa melalui


upaya penghematan penggunaan materi dan
energi.
 Memperbaiki kualitas lingkungan melalui
upaya minimisasi limbah
Prinsip-prinsip Produksi Bersih
 Dirancang secara komprehensif dan pada tahap
sedini mungkin. Produksi Bersih dipertimbangkan
pada tahap sedini mungkin dalam pengembangan
proyek-proyek baru atau pada saat mengkaji proses
atau aktivitas yang sedang berlangsung.
 Bersifat proaktif, harus diprakarsai oleh industri dan
kepentingan-kepentingan yang terkait.
 Bersifat fleksibel, dapat mengakomodasi berbagai
perubahan, perkembangan di bidang politik, ekonomi,
sosial-budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan
kepentingan berbagai kelompok masyarakat.
 Perbaikan berlanjut.
Elemen Utama Produksi Bersih

 AnalisisDaur Hidup (Product Life Cycle


Assessment)
 Minimisasi limbah
Minimisasi Limbah
 Reduce: Upaya untuk mengurangi pemakaian/penggunaan
bahan baku seefisien mungkin di dalam suatu proses produksi.
Juga meperhatikan agar limbah yang terbuang menjadi sedikit.
 Reuse: Upaya penggunaan limbah untuk digunakan kembali
tanpa mengalami proses pengolahan atau perubahan bentuk.
Reuse dapat dilakukan di dalam atau di luar daerah proses
produksi yang bersangkutan.
 Recycle: Upaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur
ulang melalui pengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan
produk yang sama maupun produk yang berlainan. Daur ulang
dapat dilakukan di dalam atau di luar daerah proses produksi yang
bersangkutan.
 Recovery: Upaya pemanfaatan limbah dengan jalan memproses
untuk memperoleh kembali materi/energi yang terkandung di
dalamnya.
 Manajemen limbah. Reduksi limbah/
Manajemen limbah Pencegahan
polusi
dari yang paling buruk
menuju yang lebih baik
adalah keluaran tidak Daur dan pengg. ulang
limbah scr eksternal
terkontrol,
pembuangan
terkontrol, pengolahan
Pengolahan limbah
limbah, daur ulang dan
penggunaan ulang
limbah secara
eksternal, dan reduksi Pembuangan terkontrol

limbah/pencegahan
polusi (termasuk daur
ulang limbah secara Keluaran tidak terkontrol

internal).
HIRARKI PILIHAN
PENGELOLAAN LIMBAH
Pilihan dalam
Pencegahan Limbah AKTIVITAS

 Pilihan Pencegahan.
Aktivitas: mengurangi konsumsi
material, menukar ke aktivitas
yang rendah polusi. PRODUK

Produk: menukar komposisi,


meningkatkan daya tahan, dll.
Bahan: mengurangi input bahan, BAHAN:
menukar dengan bahan yang
lebih rendah kandungan
racunnya.
Proses: meningkatkan efisiensi, PROSES
kontrol yang lebih baik,
meningkatkan penanganan bahan HIRARKI PILIHAN
PENCEGAHAN LIMBAH
Langkah demi Langkah
Penilaian Produksi Bersih
Arahkan penilaian PB untuk mengidentifikasi:
 DI MANA limbah dan emisi dihasilkan;
 KENAPA limbah dan emisi dihasilkan;
 BAGAIMANA limbah dan emisi dapat diminimalkan di dalam pabrik anda.

Penilaian produksi bersih adalah


sebuah pengulangan proses,
menyelenggarakan enam langkah 1)
secara kantinyu berikut:
1) Lakukan permulaan 6)
2)
2) Menganalisis Langkah Proses
3) Merumuskan Peluang PB 5)
3)
4) Menseleksi Solusi PB
5) Mengimplementasikan PB 4)
6) Memelihara PB
PENERAPAN PRODUKSI
BERSIH PADA INDUSTRI
Pendahuluan
• Penerapan
P produksi
d k i bersih
b ih pada
d iindustri
d t i

• Pengelolaan seluruh aspek kegiatan


perusahaan

• Sejak pemilihan bahan baku sampai


penanganan limbah

Industri yang berbeda


Æppenanganan
g limbah
berbeda
Penerapan
p Produksi Bersih

• Yang harus
h dilakukan
dil k k :

1. Mengidentifikasi secara rinci proses produksi

2. Mengidentifikasi kemungkinan munculnya


limbah p
pada proses
p produksi,
p , pproduk atau
kesalahan manajemen

3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab


kerusakan lingkungan & memberikan alternatif
solusi yang bisa diterapkan untuk kemajuan
industri tersebut
Penerapan
p Produksi Bersih

• Teknologi produksi bersih


– Pengurangan
P li
limbah
b h pada
d sumber
b pencemar
– Teknik daur ulang

• Pilihan p
penerapan
p pproduksi bersih
– Good house keeping
– Perubahan material input
– Perubahan teknologis
– Perubahan
P b h produk d k
– On-site reuse
Penerapan
p Produksi Bersih

Industri yang berpeluang mencemari


g g jjika tidak ditangani
lingkungan g dengan
g baik :
1. Industri Tapioka Dari segi ekonomi :
2. Industri Tahu peluang untuk
3. Industri Gula diefisienkan tinggi
gg
4. Industri Plywood
5
5. Industri CPO

™ Penghematan bahan baku/tambahan


™ Pemanfaatan limbah menjadi produk
yang mempunyai nilai tambah
INDUSTRI TAPIOKA
Industri Tapioka
Industri Tapioka

Banyak tersebar di Indonesia

Menghasilkan limbah
¾Limbah padat
¾Limbah cair
¾Gas

Menimbulkan masalah lingkungan


Proses Produksi Tapioka
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
1 Proses Pengupasan & pencucian ubi kayu
1.
Ubi Kayu
Air 7
Ai 1000 kg Air
m3/hari Pencucian Cucian
Energi
Ubi K
Kayu 700 kkg
Kulit dan kotoran
300 kg

Opsi Produksi Bersih


Identifikasi Munculnya limbah
Pencucian dua tahap dengan
menggunakan air sisa proses
pengendapan pati danair bersih
Limbah padat berupa kulit ubikayu,
Memanfaatkan kulit ubi kayu untuk
tanah, batu-batuan dan kotoran
pupuk
Memanfaatkan air sisa cucian untuk gas
bio
Proses Produksi Tapioka
(limbah & opsi produksi bersih)
2. Proses Pemarutan
Ubi Kayu 700 kg

Air
Pemarutan
Energi
Bubur ubi kayu 692.1 kg
Loss 7
7.9
9 kg

Identifikasi Munculnya limbah Opsi Produksi Bersih

Limbah yang timbulkan akibat loss Mengumpulkan hasil parutan yang


product, dimana hasil pemarutan akan tercecer
tercecer di sekitar mesin pemarut
Proses Produksi Tapioka
(limbah & opsi produksi bersih)
3. Proses Penyaringan
Bubur ubi kayu 692
692.1
1 kg

Air
Penyaringan
e ya ga

Energi
Susu pati 609.8 kg
Ampas 82.3 kg

Identifikasi Munculnya limbah O i Produksi


Opsi P d k i Bersih
B ih

Memanfaatkan ampas untuk


Limbah padat berupa onggok/ampas
kepentingan lain (industri saus/obat
nyamuk bakar
Proses Produksi Tapioka
(limbah & opsi produksi bersih)
4 Proses
4. P P
Pengendapan
d P
Pati
ti
Susu pati 609.8 kg

Air Air + Loss 182.99 kg


Pencucian
Energi
Endapan pati 426.81 kg

Opsi Produksi Bersih


Identifikasi Munculnya limbah
Pemanfaatan kembali air dari bak
penampungan untuk
limbah
li b h cairi yang mengandung
d bahan
b h tahapan proses pencucian
pencucian.
organik Memanfaatkan air sisa cucian untuk
loss akibat pengendapan berupa kepentingan lain
t
tepung ttapioka
i k kkasar seperti pembuatan gas bio.
bio
Mengumpulkan sisa-sisa pati pada
bak pengendapan.
Proses Produksi Tapioka
(limbah & opsi produksi bersih)
5 Proses Penjemuran
5.
Endapan pati
426.81 kg
Air + L
Ai Loss
128.14 kg
Penjemuran
Energi
Tapioka kasar
298.67 kg

Identifikasi Munculnya limbah Opsi Produksi Bersih

limbah yang dihasilkan berupa Mengumpulkan


M lk kkembali
b li tepung
t
tepung tapioka kasar yang banyak tapioka yang berserakan akibat
diterbangkan oleh angin diterbangkan oleh angin
Perhitungan Biaya Alternatif Produksi Bersih
pada Industri Tapioka
Opsi Perhitungan Nilai Satuan
1. Pencucian 2 tahap dan Menggunakan kembali air sisa proses pengendapan pati untuk proses pencucian
Bi
Biaya yang dibutuhkan:
dib t hk
Membeli Paralon 6 meter x Rp 10.000/meter 60.000 Rp/bulan
Air bersih yang dibutuhkan 7 m3/hari x Rp 500/m3 x 26 hari/bulan 91.000 Rp/bulan
pada proses biasa
Air bersih yang dibutuhkan 3,5 m3/hari x 500/m3 x 26 har/bulan 45.500 Rp/bulan
pada opsi !
Penghematan air 45.500 Rp/bulan
Pay back period Rp 60.000 : Rp 45.500 1,319 bulan
2 Memanfaatkan kulit ubi kayu untuk pupuk
2.
Biaya pengangkutan 13 kali/bulan x Rp 50.000 650.000 Rp/bulan
Hasil penjualan 300 kg/hari x Rp 200 x 26 hari 1.560.000 Rp/bulan
Keuntungan 910.000 Rp/bulan
Pay back period -
3 Memanfaatkan limbah cair gas bio
3.
Tidak dilakukan perhitungan karena belum adanya literatur mengenai kelayakan finansial serta angka
konversi limbah tapioka menjadi metan
Perhitungan Biaya Alternatif Produksi Bersih
pada Industri Tapioka
Opsi Perhitungan Nilai Satuan
4. Mengumpulkan hasil parutan yang tercecer
Bi
Biaya tambahan
t b h M b li serokan
Membeli k karet
k t 20 000
20.000 R
Rp
Hasil Penjualan 1,58 kg/hari x Rp 500 x 26 hari 20.540 Rp
Pay back period Rp 20.000 : Rp 20.540 0,974 bulan
5. Memanfaatkan ampas kering/ onggok untuk saus/obat nyamuk bakar
Hasil penjualan 16,46 kg/hari x Rp 500 x 26 hari 213.980 Rp/bulan

Keuntungan 213.980 Rp/bulan


Pay back period -
6 M
6. Mengumpulkan
lk pati
ti yang tertinggal
t ti l pada
d bak
b k pengendapan
d
Biaya tambahan Membeli sapu dan serokan 30.000 Rp

H il Penjualan
Hasil P j l 2 kg/hari
k /h i x Rp
R 1.000
1 000 x 26 h
harii 52 000
52.000 R
Rp
Pay back period Rp 30.000 : Rp 52.000 0,577 bulan
Perhitungan Biaya Alternatif Produksi Bersih
pada Industri Tapioka

Opsi Perhitungan Nilai Satuan

7. Mengumpulkan kembali tepung-tepung kasar tersebut


Biaya tambahan Membeli penghisap debu 2.000.000 Rp
Hasil Penjualan 10 kg/hari x Rp 22.000
000 x 26 hari 520 000 Rp
520.000
Pay back period Rp 2.000.000 : Rp 52.000 3,846 bulan
gg
8. Penggunaan Masker
Asumsi untuk 1 orang
karyawan:
Pembelian masker Rp 5.000 x 5 buah masker 25.000 Rp
Biaya Pengobatan bila Rp 100.000 100.000 Rp
y
karyawan sakit
Pay back period Rp 25.000 : Rp 100.000 0,25 bulan
INDUSTRI TAHU
Industri
dus Tahu
a u
Industri kecil
tersebar di
Masalah yang terjadi Indonesia

• Penggunaan air yang tidak efisien


• Adanya kadar bahan organik yang tinggi
serta bahan yang terikut dalam air pada
proses pengolahan
• Limbah organik yang bau dan berwarna
keruh

Dapat menyebabkan gangguan pada ekologi


lingkungan
Proses Produksi Tahu
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
1 Proses Pencucian
1.
KEDELAI 100 KG

ENERGI Air cucian


PENCUCIAN
1m3/hari
AIR 1
M3/hari
Kedelai basah
100 kg
Identifikasi Munculnya limbah O i Produksi
Opsi P d k i Bersih
B ih

Sisa air cucian masih Untuk


U k menyiasati
i i penggunaan air,
i
mengandung sisa bahan kedelai pencucian tidak dilakukan dengan air
akan tetapi loss yang terjadi yang mengalir, tetapi dengan
dianggap tidak signifikan menggunakan
k wadah d h dengan
d
beberapa tahap pencucian
Proses Produksi Tahu
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
2. Proses Perendaman
KEDELAI BASAH 100 KG
AIR AIR
PERENDAMAN BUANGAN
300 LT RENDAMAN
100 LT
KEDELAI YANG
MENGEMBANG 300 KG

Identifikasi Munculnya limbah Opsi Produksi Bersih

air
i sisa
i rendaman
d dibuang,
dib air
i masih
ih • Melakukan penyaringan kembali saat
mengandung zat –zat organik yang sisa air rendaman di buang
tercampur dengan kotoran, yang jika • Memanfaatkan kembali hasil
dibiarkan akan berbau busuk penyaringan untuk di proses
kembali /untuk makanan ternak
Proses Produksi Tahu
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
3 Proses Penirisan dan Penggilingan
3.
KEDELAI HASIL RENDAMAN
AIR PANAS 300 KG
100 Lt
+ AIR BIASA PENIRISAN DAN
200 Lt PENGGILINGAN

ENERGI
BUBUR KEDELAI 600 KG

Identifikasi Munculnya limbah O i Produksi


Opsi P d k i Bersih
B ih

Pada
P d tahap
h penggilingan
ili ini
i i ada
d Modifikasi mesin penggiling pada
kedelai yang tercecer karena corong bagian corong sehingga dapat
mesin penggiling yang kelebihan meningkatkan rendemen
b b k
beban kedelai.
d l i
Proses Produksi Tahu
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
4 Proses Pemasakan
4.

BUBUR KEDELAI 600


KG
UAP AIR 1,5
AIR 1100 Lt
Lt PEMASAKAN
AIR
ENERGI TERCECER
PANAS 1 Lt
BUBUR KEDELAI
MASAK 1697
1697,5
5 KG

Identifikasi Munculnya limbah

™ Pembakaran kayu dapat menyebabkan terjadinya jelaga pada


langit atau genteng rumah
™ Air yang tercecer pada saat pengadukan
Proses Produksi Tahu
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
Opsi Produksi
Prod ksi Bersih

™ Menghindari
M hi d i air
i yang tumpah
t h saatt pengadukan
d k
dengan pengadukan yang lebih hati-hati serta
bahan yang tidak melebihi kapasitas tanki
pemasakan
k

™ Meletakan tungku
g di dalam ruang gpproduksi
sehingga arah api tidak kesamping

™ Mendesain tungku yang hemat energi yang


mempunyai cerobong asap keatas agar asap yang
dihasilkan tidak mengotori ruang produksi dan
rumah disekitarnya

™ Memanfaatkan batok dan sabut kelapa untuk


pengganti
ti kayu
k bakar
b k d dalam
l pemanasan awall
Proses Produksi Tahu
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
5 Proses Penyaringan dan Pengepresan
5.
BUBUR KEDELAI
MASAK 1697,5 KG

PENYARINGAN DAN
ENERGI PENGEPRESAN AMPAS AMPAS
TAHU 140
KG
SARI (SUSU)
KEDELAI 1557,5 KG
Identifikasi Munculnya limbah
Opsi Produksi Bersih
• Terbentuknya
T b t k ampas tahu
t h yang
apabila dibiarkan akan menimbulkan
bau yang tidak enak serta menjadi Ampas tahu yang terbentuk
limbah semi padat yang mencemari bisa DIJUAL untuk makanan
lingkungan ternak
Proses Produksi Tahu
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
6 Proses Penggumpalan
6.
SARI (SUSU) KEDELAI
1557,5 KG
WHEY TAHU
LARUTAN 1397,5 KG
SOIKO PENGGUMPALAN

ENERGI
PANAS
CURD 160 KG

Identifikasi Munculnya limbah Opsi Produksi Bersih

• Whey bisa dimanfaatkan menjadi


Tebentuknya
T b t k Whey
Wh yang merupakan k Nata de Soya dengan perlakuan
cairan basi bisa menimbulkan penambahan starter bakteri
pencemaran bau dan lahan apabila Acetobacter Xylinum
whey dibiarkan atau dibuang ke sungai • Whey bisa digunakan untuk
sekitarnya pembuatan membran semi
konduktor
Proses Produksi Tahu
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
7. Proses Pencetakan
k dan
d Pengepresan Curd
C d Menjadi
j di
Tahu Disertai Pemotongan

CURD
160 KG

PENCETAKAN DAN
PENGEPRESAN CURD
ENERGI

TAHU 160 KG
Perhitungan Biaya Alternatif
Produksi Bersih pada Industri Tahu

OPSI Perhitungan Jumlah Satuan

1. Pencucian secara bertahap


y yang
Biaya y g dibutuhkan

Membeli ember besar 3 buahx Rp. 8.000/buah Rp. 24.000 Rp/bulan


Air yang digunakan saat
biasa 1 m3/ hari x Rp.500/m3x 30 hari Rp. 15.000 Rp/bulan
Ai yang digunakan
Air di k bila
bil
menerapkan Opsi 1 0,5 m3/ hari x Rp.500/m3x 30 hari Rp. 7.500 Rp/bulan

P
Penghematan
h t air
i R
Rp. 77.500
500 R /b l
Rp/bulan

PBP 3,2bulan
Rp.24.000 : Rp.7.500
Industri Tahu
OPSI Perhitungan Jumlah Satuan
2. Penyaringan kembali sisa air rendaman kedelai dan tahu, pencucian dan sanitasi dengan
instalasi daur ulang air
Investasi yang dibutuhkan :
Pembuatan Bak Penyaringan 1 buah xRp.100.000 Rp. 100.000 Rp
Pembuatan Bak Pengendapan 1 buah xRp.350.000 Rp. 350.000 Rp
Total Aset Rp. 450.000 Rp
1.Bahan penjernih (tawas + batu kapur) (0,2/kgxRp.1500)+(0,2/kgxRp.750) Rp. 162.000 Rp
2.Bahan Penyaring :
Pasir (0,027 m3xRp.55.000)
xRp.55.000)=Rp.1.467
Rp.1.467 Rp
Kerikil (0,020 m3xRp.50.000)=Rp.1.000 Rp
Ijuk (0,040 m3xRp. 2.000)=Rp. 480 Rp
Arang (0 010 m3xRp.
(0,010 xRp 33.000)=Rp.
000)=Rp 180 Rp
Batu bata 10 buahxRp.Rp.200 =Rp. 12.000 Rp
Tota bahan penyaring Rp. 15.127 Rp/bulan
Modal Kerja Operasional Alat Rp.177.127 Rp/bulan
TOTAL INVESTASI Rp.627.127 Rp/bulan
3,1 m3x30
Ai yang di
Air digunakan
k pada
d proses bi
biasa h i R 500/ 3+(Rp.39.500/kWH)
harixRp.500/m (R 39 500/kWH) R 86
Rp. 86.000
000 R /b l
Rp/bulan
Bila Opsi 2 dilaksanakan 2,09 m3x30 harixRp.500/m3 Rp. 31.350 Rp/bulan
Penghematan air Rp. 54.650 Rp/bulan
PBP Rp.627.127:Rp.54.650 11,5 bulan
OPSI Perhitungan Jumlah Satuan
Perhitungan Biaya Alternatif Produksi Bersih
pada
d IIndustri
d t i Tahu
T h

OPSI Perhitungan Jumlah Satuan


3. Pembuatan corong tambahan pada
mesin
i penggilingan
ili
Biaya yang dibutuhkan:
Membeli seng 1 meter xRp.13.500 Rp.13.500 Rp
Penghematan bahan baku 0,005 kg/harixRp.4000/kgx26 hari Rp. 520 Rp/bulan
PBP Rp.13.500:Rp.520 25,9 bulan
4. Pembuatan tungku hemat energi
Investasi tungku Rp. 1.000.000/ alat Rp.1.000.000 Rp
Penghematan kayu bakar+minyak
tanah Rp. 2000/ hari x 26 hari Rp. 52.000 Rp/bulan
PBP Rp.1.000.000 :Rp.52.000 19,2 bulan

5 Substitusi kayu bakar dengan batok kelapa


5.
Biaya tambahan dibanding beli kayu
bakar Rp. 1000/hari x 26 hari Rp.26.000 Rp/bulan
Hasil penjualan arang Rp.5000/kg x 10 kg Rp. 50.000 Rp/bulan
PBP Rp.26.000 :Rp. 50.000 0,52 bulan
Perhitungan Biaya Alternatif
P d k i Bersih
Produksi B ih padad Industri
I d t i Tahu
T h

OPSI Perhitungan Jumlah Satuan


6 Pemakaian kacamata las
6.
Membeli kacamata Rp.40.000x 4 Rp.160.000 Rp/bulan
Asumsi anggaran
kesehatan/bulan Rp.50.000 x 4 Rp. 200.000 Rp/bulan
PBP Rp.160.000 : Rp.200.000 0,8 bulan

7. Pemanfaatan ampas tahu dan kunyit untuk makanan ternak


Biaya tambahan :
membeli karung 10 kg Rp.1000 x 10 buahx26 hari Rp.260.000 Rp/bulan
Hasil penjualan Rp.4000/karung x 10 buah x 26hari Rp.1.040.000 Rp/bulan
PBP p
Rp.10.000 : Rp.40.000
p 0,25
, bulan
Perhitungan Biaya Alternatif
P d k i Bersih
Produksi B ih padad Industri
I d t i Tahu
T h

OPSI Perhitungan Jumlah Satuan


8.Pembuatan nata de soya dari whey tahu (Nasution,2001)
Bi
Biaya yang dib
dibutuhkan
t hk :
Investasi asset Rp.35.663.650 Rp.35.609.256 Rp/bulan
Modal Kerja Operasional Nata de soya Rp.27.673.253 Rp.19.737.250 Rp/bulan
Bahan baku whey 838,5 kgxRp.0 Rp.0
Bahan Penolong :
Bibit cair nata 241,13 liter x Rp.12.000 Rp. 2.893.565
Urea 337,58 kg x Rp.1500 Rp. 506.370
Asam asetat glacial 675,15 liter xRp.8000 Rp. 5.401.200
Gula p
pasir 2.869,39
, kgxRp.3000
g p Rp.
p 8.608.170
Minyak tanah 30 liter x Rp.1000 Rp.30.000
Total biaya Bahan Penolong Rp.17.412.305 Rp/bulan
TOTAL BIAYA OPERASIONAL Rp 19
Rp. 19.737.250
737 250 + Rp
Rp.0+
0+ Rp
Rp.17.412.305
17 412 305 Rp 37 149 555
Rp.37.149.555 Rp/bulan
Hasil penjualan nata de soya 838,5 kg/harixRp.2.065/kg x 26 hari Rp.45.019.065 Rp/bulan
Keuntungan Rp.45.019.065-Rp.37.149.555 Rp.7.869.910
PBP Rp.35.609.256 :Rp.7.869.910 4,63 bulan
Perhitungan Biaya Alternatif
P d k i Bersih
Produksi B ih padad Industri
I d t i Tahu
T h

OPSI Perhitungan Jumlah Satuan


9.Pemanfaatan sisa hasil potongan atau cetakan
Biaya tambahan :
Membeli kantong plastik Rp.200/ kantongx 26 hari Rp. 5.200 Rp/bulan
Hasil penjualan Rp.1000/kg x 26 hari Rp.26.000 Rp/bulan
PBP Rp.5.200 : Rp. 26.000 0,2 bulan
INDUSTRI GULA
Industri Gula

Industri Gula

Manfaat dan Dampak besar bagi


keuntungan besar lingkungan
bagi manusia

Menghasilkan limbah
™Padat
Harus diolah ™Cair
dengan tepat ™Emisi udara
Proses Produksi Gula
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
1 Proses Penebangan
1. Penebangan, Pengangkutan & Penimbangan Tebu

Opsi Produksi Bersih


Identifikasi Munculnya limbah

¾ Pakan ternak
Pucuk tebu, daun tua/kering, tebu ¾ Bahan bakar boiler
yang tercecer, debu & gas buang ¾ Bahan baku pembuatan kompos
pada peralatan produksi ¾ Perawatan
P t mesin
i secara berkala
b k l
¾ Good House-Keeping
Proses Produksi Gula
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
2 Proses Penggilingan (ekstraksi)
2.

Opsi Produksi Bersih


Id tifik i Munculnya
Identifikasi M l limbah
li b h

¾Air cucian diminimisasi : pembersihan


Air bekas pencucian lantai, kering
bagas/ampas tebu, bocoran ¾Bahan bakar boiler
nira/oli ¾Bahan baku kompos
¾Good House-Keeping
Proses Produksi Gula
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
3 Proses Pemurnian (purifikasi)
3.

Opsi Produksi Bersih


Identifikasi Munculnya limbah
¾Pakan ternak
¾Bahan baku kompos
Blotong, air pendingin pompa & ¾Limbah gas diminimisasi :
sisa gas SO2
SO2, CO
CO, CO2 & NO memperkering ampas tebu yang
digunakan sebagai bahan bakar boiler
Proses Produksi Gula
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
4 Proses Penguapan (Evaporasi)
4.

Identifikasi Munculnya limbah


Opsi Produksi Bersih

Air kondensat, air skrapan,


larutan soda bekas, air bekas ¾Air umpan boiler
pencucian evaporator, air jatuhan ¾Ai imbibisi
¾Air i bibi i
kondensor ¾Diolah di IPAL
Proses Produksi Gula
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
5 Proses Kristalisasi & Sentrifugasi
5.

Opsi Produksi Bersih


Identifikasi Munculnya limbah
¾Air umpan boiler
¾Air imbibisi
¾Diminimisasi : Good House-Keeping
Kondensat, bocoran larutan gula, ¾Molase : Digunakan sebagai media
bocoran masakan dari palung produksi berbagai produk bernilai
pendingin, molases tinggi seperti MSG, alkohol, spirtus &
asam organik
Proses Produksi Gula
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
6 Proses Pengemasan
6.
Studi Kelayakan
(A li i Ekonomi
(Analisis Ek i Pemanfaatan
P f t AirAi Imbibisi)
I bibi i)
Penurunan jumlah penambahan air imbibisi dari 30%
menjadi 25%

• Meningkatkan konsentrasi nira dari 7,54%


7 54% menjadi 9,67%
9 67%
polarisasi
• Untuk pabrik gula kapasitas 4000 TTH Æ menurunkan
kebutuhan energi untuk penguapan air dalam nira : 1,8
milyar/tahun
• M
Menurunkan
k kkadar
d air
i ddalam
l ampas dari
d i 51% jadi
j di 50%
• Meningkatkan nilai kalor ampas 56 kkal/kg
• M h
Menghemat t penggunaan IDO ((minyak
i k didiesel)
l) : 23
milyar/tahun
• Menghemat penggunaan air sebesar Rp.
Rp 7.840.000/tahun
7 840 000/tahun
INDUSTRI PLYWOOD
Industri Plywood
I d t i Plywood
Industri Pl d

Hampir setiap proses berkontribusi


menghasilkan limbah

¾Limbah padat
¾Limbah cair
¾Gas
40% Limbah
padat
Proses Produksi Plywood
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
1 Penerimaan log
1. 2 Pemotongan log
2.

Identifikasi Identifikasi
Munculnya limbah Munculnya limbah

Limbah padat : Kebisingan &


log afkir Limbah padat :
sisa potongan log
& serbuk gergaji
Opsi Produksi Bersih
Opsi Produksi
Prod ksi Bersih
¾Dimanfaatkan : bahan pembuatan
block board
¾Limbah padat : bahan pembakaran
¾Diminimisasi : menyortir kayu
boiler
gelondongan (log) & lebih
g : diminimisasi Æ merawat
¾kebisingan
memperhatikan jumlah dan kondisi
mesin & menggunakan peredam
kayu
Proses Produksi Plywood
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
3 Pembersihan kulit log
3. 4 Pengupasan
4.

Identifikasi Identifikasi
Munculnya limbah Munculnya limbah

Debu kayu, kebisingan Limbah padat : inti


& gas buang kayu, potongan tepi
log, sisa kupasan &
sisa potongan log
Opsi Produksi Bersih
Opsi Produksi Bersih
¾debu kayu : bahan bakar boiler
¾ i & bahan
baku partikel board
¾kebisingan : diminimisasi Æ merawat ¾Inti kayu : bahan baku alas
mesin & menggunakan peredam pengemasan & bahan
b h b baku
k block
bl k board
b d
¾gas buang : diminimisasi dengan ¾Potongan tepi log, sisa kupasan & sisa
alat penyaring gas buang seperti potongan log : bahan bakar boiler.
blower & dust collector
Proses Produksi Plywood
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
5 Pengeringan
5. 6 Penyusunan veener & core
6.

Identifikasi Munculnya limbah


Identifikasi
Munculnya limbah Limbah padat : sisa potongan veener,
veener tidak
tid k standar,
t d sisa i potongan
t core
Limbah padat : sisa
& core reject
potongan veener
O i Produksi
Opsi P d k i Bersih
B ih
Opsi Produksi Bersih
Dimanfaatkan sebagai bahan bakar
Dimanfaatkan sebagai bahan boiler,bahan baku black board & bahan
bakar boiler baku alas packing
Proses Produksi Plywood
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
7 Perekatan
7. 8 Pemotongan
8.

Identifikasi Identifikasi
Munculnya limbah Munculnya limbah

Air cucian
c cian glue
gl e sisa potongan sisi
spreader, padatan panel, sebetan,
perekat & ceceran debu kayu dan
perekat kebisingan

Opsi Produksi Bersih


Opsi Produksi Bersih
¾Air ceceran glue spreader : pengganti
air bersih dalam proses pencucian
glue spreader Dimanfaatkan sebagai bahan bakar
¾Padatan perekat : bahan tambahan boiler,bahan baku black board & bahan
pembuatan perekat baku p
partikel board
¾Ceceran perekat : bakar boiler
dengan penambahan sebuk kayu
Proses Produksi Plywood
(li b h & alternatif
(limbah l if produksi
d k i bersih)
b ih)
9 Pendempulan & pengamplasan
9. 10 Pengemasan
10.

Identifikasi Identifikasi
Munculnya limbah Munculnya limbah

serbuk hasil kemasan kertas,


pengamplasan, debu kemasan film
kayu & kebisingan dan polyester
coating
Opsi Produksi Bersih
Opsi Produksi Bersih
¾Limbah padat : bahan tambahan dalam
pembuatan perekat dan bahan pengisi ¾Kemasan kertas : bahan bakar
dalam p
pembuatan dempul,
p , bakar boiler boiler
dan bahan baku pembuatan partikel ¾Polyester coating & kemasan
board film : didaur ulang sebagai
¾Kebisingan : merawat mesin & bahan kerajian
b e j untuk
u u
menggunakan peredam. kemudian dijual.
Perhitungan Penggunaan Limbah Kayu
D S
Dan Solar
l SSebagai
b iB Bahan
h B Bakar
k Boiler.
B il

STEAM PRODUCTION USING DIESEL ( COMPARATIVE STUDY )

Asumsi yang digunakan :


Average caloric value of wood (ACV) : 15.050 Kjoule/Kg
Total Kebutuhan energi
g ppanas ((QS)) : 5.244.730.916,55 Kjoule
j

Rumus Total kebutuhan energi panas


(QS) = ( Boiler Fuels / jumlah limbah kayu basah dari shredder ) X
Total potensi limbah kalori kayu
((QS)) = ( 122.731,91 / 42.661,75 ) X 1.823.074.367,37 Kjoule
j
= 5.244.730.916,55 Kjoule

Rumus Kebutuhan Solar (SS) = QS/AVC


Kebutuhan solar (SS) : 348.487,10 Kg X 1000 = 348.487.100 Liter (LT)
Thermal efficiencyy ((TE)) : 0,95 %
Rumus LT1 = LT/TE : 366.828.526,32 Liter
Perhitungan biaya solar dan biaya
b h bbakar
bahan k kkayu untuk k boiler
b il
PERBANDINGAN BIAYA SOLAR DAN BAHAN BAKU KAYU

Pada biaya solar Rp 4.300 = LT 1 X Harga solar =


366.828.526,32 Liter X Rp 4.300 =
Rp 1.577.362.663.170/tahun =
R 131
Rp 131.446.888.597/bulan
446 888 597/b l

Investasi modifikasi ignition chamber = Rp 120.000.000/unit


Asumsi harga limbah 40% dari harga kayu
( 40% X 160.000 = 40.000 )

Biaya bahan bakar kayu jika kayu dihargai Rp 40.000 =


Boiler Fuels X Rp 40.000
= (122.731,91/12) X Rp 40.000 = 10.228 m3 X Rp 40 000 =
Rp 409.120.000/bulan
Nil i T
Nilai Tambah
b h=R Rp 131
131.446.888.597/bulan
446 888 597/b l – RpR 409
409.120.000/bulan
120 000/b l
= Rp 131.037.768.597/bulan
INDUSTRI CPO
Industri CPO

Konsumsi minyak sawit dunia meningkat

Dampak negatif terhadap lingkungan

Limbah :
-Limbah perkebunan kelapa sawit
-Limbah
Limbah industri kelapa sawit

¾Limbah cair
¾Limbah padat
¾Udara
Proses Produksi CPO
Proses penimbangan dan penerimaan TBS
(Tandan Buah Segar)

Proses perebusan

Proses perontokan buah

Proses pengadukan / digesting

Proses pengepresan

Proses pemurnian
Limbah Industri CPO

Limbah

Limbah
i b h Cair
C i : Udara :
Ud
¾ Lumpur Limbah Padat : ¾ Kebisingan
¾ Air kondensat ¾ Cangkang ¾ Gas boiler
¾ Air cucian ¾ Serat
¾ Tandan kosong
Pengelolaan
g Limbah Industri CPO

Limbah Padat

• C
Cangkang
k :
¾Bahan bakar solid untuk boiler
¾Substitusi gravel pada jalan
• Se
Serat : bahan
b bakar
b solid
so d uuntuk
u bo
boiler
e
• Tandan kosong : mulsa organik pada
pokok kelapa sawit
Pengelolaan
g Limbah Industri CPO

Limbah Cair
• Lumpur & air kondensat : aplikasi lahan pada
perkebunan
• Air cucian : ditangani dalam kolam sedimentasi

Limbah Udara
• Kebisingan : diminimisasi menggunakan peredam
• Gas boiler : menggunakan dust collector untuk
selanjutnya diendapkan pada kolam sedimentasi
Pengelolaan
g Limbah Industri CPO
Salah satu
teknik produksi
Modifikasi Proses bersih

Industri CPO

Modifikasi proses Pada


P d fi
finall effluen
ffl
perebusan terjadi losses di atas
standar

Membuat kolam penampung


air kondensat
Desain Kolam Penampung
Air
i Kondensat
d
Tata Letak Kolam Penampung
Air
i Kondensat
d
Kendala Pengelolaan Limbah
I d t i CPO
Industri

Kendala Æ kendala tata cara operasi yang


b ik pada
baik d industri
i d i CPO

• Alat
Proses rebusan
b Æ contohnya
h alat
l kontrol
k l
ebus yang
rebusan y g tidak
d berfungsi
be u gs dengan
de g baik
b
• Manusia
Hambatan yang paling berpengaruh pada
penerapan produksi bersih
Aplikasi Good House-Keeping
pada
d IIndustri
d i CPO
• Penutupan kebocoran pipa air dan uap
• Penutupan aliran air yang tidak diperlukan
pada stasiun penjernihan
• Penggantian keran dan selang air yang
bocor
• Pembersihan mesin dan lingkungan kerja
• Pada beberapa stasiun proses dilakukan
penambahan SOP kerja berupa
pembersihan lingkungan, mesin dan
penutupan
pe u upa kebocoran
eboco a
Studi
S ud Kelayakan
e aya a

Secara Tata cara operasi yang baik


ekonomis
Meningkatkan produktivitas perusahaan

Dilihat
at dari
da :
¾kualitas produk yang dihasilkan
¾tingginya ekstraksi

0 01 % Æ
Peningkatan ekstraksi 0,01
Keuntungan Rp. 4.469.315/bulan
D
Dengan TBS yang diolah
di l h : 12.537
12 537 ton
t
Studi
S ud Kelayakan
e aya a

Alternatif Penerapan Good House-Keeping

Usaha pengurangan terjadinya ceceran & cemaran


ppada lingkungan
g g kerjaj pabrik
p secara langsung
g g

• Jumlah kebocoran air 2.154 lt/jam


1 th : 30.931 jam = 63.163 m3 air yang terbuang
Biaya bahan kimia untuk mengolah 63.163 m3 air
Rp. 16.832.801,-

• Untukk penerapan Goodd House-Keeping


i :
Biaya pembelian selang, keran & pemasangan
peringatan
i t sebesar
b Rp.
R 275.000,-
275 000
Studi
S ud Kelayakan
e aya a
• TBS yang diolah : 1 mesin = 28 ton
• Dalam setiap jam : 2 mesin = 54 ton

• Kondensat = 7,84 m3/jam


• Kandungan
Kand ngan minyak
min ak = 0,042
0 042 m3

Kapasitas kolam penampung kondensat mininal 8 m3


¾Investasi bangunan : Rp. 30.021.050,-
¾Biaya tetap/tahun : Rp.
Rp 19.500.000,-
19 500 000

Tahun 2005 : Harga CPO US$ 382,50/ton


151.308 ton TBS yang diolah : Keuntungan US$ 15.881/
kandungan minyak 41,52
41 52 ton Rp.
p 144.516.964/th
PBP : 88 hari
INDUSTRI ROTI
Industri Roti

• Industri Pangan Industri Roti

Segmen
g ppasar luas

B k b
Berkembang pesat

Pengaruh terhadap lingkungan

Penerapan
p Produksi Bersih
Proses Produksi Roti
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
1. Penimbangan
g Bahan 2 Proses Pengadukan
2.
Identifikasi
Identifikasi
Munculnya limbah
Munculnya limbah

tepung terigu tercecer


di lantai, putih telur & Air menetes di lantai
cangkang telur dan sisa adonan di
dibuang,g, karungg terigu
g mixer
& kardus bekas susu
Opsi Produksi Bersih
Opsi Produksi Bersih

¾Air menetes di lantai : mendesain pipa


¾Goodhousekeeping air
i
¾Menjual putih telur ke pengusaha kue ¾Sisa adonan di mixer : diolah menjadi
¾Menjual cangkang telur ke peternak pakan ternak
¾Menjual karung dan kardus bekas
Proses Produksi Roti
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
3. Depanning
p g 4 Pengirisan
4.
Identifikasi
Identifikasi
Munculnya limbah
Munculnya limbah

Koran yang tercecer


Kulit
K lit sisa irisan roti
dan produk yang
tidak lolos seleksi

Opsi Produksi Bersih


Opsi Produksi Bersih

¾Mengganti koran dengan sarung


¾Kulit sisa irisan roti dan produk yang
tangan tahan panas
tid k lolos
tidak l l seleksi
l k i dapat
d t diolah
di l h kembali
k b li
menjadi roti kering (roti bagelen) dan
tepung panir
Proses Produksi Roti
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
5 Pasca pemasaran roti
5. 6 Pencucian loyang
6.
Identifikasi
Identifikasi
Munculnya limbah
Munculnya limbah

Roti yang tidak laku


Menggunakan
Mengg nakan air
mengalir

Opsi Produksi Bersih


Opsi Produksi Bersih

¾Diolah menjadi roti bagelen


¾Mendesain pencucian loyang dengan
sistem
it batch
b t h
Perhitungan Biaya Alternatif
Produksi Bersih pada Industri Roti
Pay Back Period Keuntungan Investasi
No. Usulan Alternatif
(Bulan) (Rp./Bulan) (Rp.)
Memproduksi pakan ternak
1
1. 0 07
0,07 15 056 804
15.056.804 1 000 000
1.000.000
dari sisa adonan

Membuat pipa air untuk 26.913


2. 0,91 24.500
mixer (Penghematan)

Menggunakan sarung tangan


3. 1,04 19.200
tahan ppanas
4. Memproduksi Roti Bagelen 2 1.494.000 3.000.000

Pencucian loyang sistem 18.690


5. 10,49 196.000
bacth (Penghematan)
66. Menjual putih telur - 1.276.560
1 276 560 -
7. Menjual cangkang telur - 174.600 -
Menjual minyak goreng
8. - 90.000 -
bekas
9. Menjual karung terigu - 11.520 -
10. Menjual kardus bekas - 8.400 -
INDUSTRI CUKA APEL
Industri Cuka Apel

• Apel Æ waktu penyimpanan relatif singkat

meningkatkan nilai ekonomis

diolah menjadi cuka apel

proses fermentasi

limbah

penerapan produksi bersih


Proses Produksi Cuka Apel

PENYARINGAN PENYARINGAN
FERMENTASI SCREEN
DENGAN KAIN
ALKOHOL 100 MESH
SARING

PENYARINGAN
SCREEN PENYARINGAN FERMENTASI
150 MESH KAIN SARING ASETAT

PEMBOTOLAN PELABELAN
PENGENDAPAN DAN DAN
PASTEURISASI PENGEMASAN
Alternatif Aplikasi Produksi Bersih
pada
d IIndustri
d iC
Cuka
k A Apell
Alternatif Penggunaan
No Jenis Limbah Penanganan Perusahaan
Produksi Bersih
1. Limbah cair sisa pencucian bahan Dibuang langsung Penghematan
penggunaan air
2. Limbah cair sisa penyaringan Ditampung dalam bak Belum dapat
fermentasi alkohol penampungan untuk termanfaatkan
selanjutnya diolah.
3. Limbah cair sisa penyaringan Ditampung dalam bak Belum dapat
fermentasi asetat penampungan untuk termanfaatkan
selanjutnya
l j t diolah.
di l h
4. Limbah cair sisa endapan produk Ditampung dalam bak Di recycle menjadi
akhir penampungan untuk cuka apel dalam
selanjutnya diolah.
diolah bentuk kapsul
5. Padatan dari bahan berupa batang, Diberikan kepada Di olah menjadi pupuk
kulit, hasil pengepresan bubur apel. penduduk sekitar untuk organik
pakan ternak
6. Padatan sisa botol, kerdus dan label Dibuang langsung pada Belum dapat
yang rusak. tempat pembuangan termanfaatkan
akhir.
Perhitungan Biaya Alternatif
P d k i Bersih
Produksi B ih padad Industri
I d t i Cuka
C k Apel
A l

ANALISIS KELAYAKAN
ALTERNATIF FINANSIAL
PRODUKSI
TEKNIS PAY BACK KEUNTUNGAN LINGKUNGAN
BERSIH
PERIODE PER BULAN
PENGHEMATAN MUDAH 1,1 BULAN Rp. 14.950 PENGURANGN
AIR DILAKUKAN,, BOD WALAUPUN
PENCUCIAN TAPI TIDAK TERLALU
MEMERLUKAN BESAR
PERUBAHAN
INSTALASI
PENGOLAHAN TEKNOLOGI 1,0 BULAN Rp. 12.916.250 PENGURANGAN
ENDAPAN CAIR SEDERHANA, BOD
PADA PROSES NAMUN BUTUH SIGNIFIKAN
PENGENDAPAN KETERAMPILAN KARENA
CUKA KHUSUS CAIRANNYA
KENTAL
PENGOLAHAN TEKNOLOGI 1,2 BULAN Rp. 68.750 BUKAN
AMPAS APEL SANGAT TERMASUK
PADA PROSES SEDERHANA LIMBAH
PENYARINGAN DAN TIDAK BERBAHAYA
MERUBAH
PROSES
INDUSTRI NATA DE COCO
Industri Nata de Coco

• Air
Ai kkelapa
l Æ bahan
b h baku
b k nata de
d coco

potensi
t i lahan
l h usaha
h :
- mampu p menyerap
y p tenaga
g kerja
j
- penambahan penghasilan

meningkatkan jumlah industri


nata
t de
d coco

meningkatkan
i k tk limbah
li b h

PRODUKSI BERSIH
Proses Produksi Nata de Coco
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
1. Proses Penyaringan
y g 2 Proses Pencampuran &
2.
Perebusan
Identifikasi
Identifikasi
Munculnya limbah
Munculnya limbah

Kotoran dalam
bentuk padat Kotoran dalam
(serpihan, sabut bentuk padat dan
p , daging
kelapa, g g buah semi padat (banyak
& tempurung) mengandung bahan
organik)
Opsi Produksi Bersih
Opsi Produksi Bersih

¾Dimanfaatkan sebagai bahan dalam


¾Dimanfaatkan
¾Di f k sebagai
b ib
bahan
h d dalam
l
pembuatan pupuk
pembuatan pupuk
Proses Produksi Nata de Coco
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
3. Penempatan
p dalam wadah 4 Fermentasi dan Pemanenan
4.
fermentasi dan penambahan
starter Identifikasi
Munculnya limbah

Terdapat sisa cairan fermentasi


pada baki/loyang, sisa koran
penutup loyang & sisa air
merendam
d nata
t d
de coco

Opsi Produksi Bersih

¾Memanfaatkan sisa cairan yang masih


mengandung kultur pada fermentasi
selanjutnya
¾Menjual sisa koran yang tidak terpakai
¾M
¾Memanfaatkan
f tk k kembali
b li air
i untuk
t k
merandam lembaran nata
Proses Produksi Nata de Coco
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
5. Pembersihan Kulit 6 Pemotongan
6.
Identifikasi
Identifikasi
Munculnya limbah
Munculnya limbah

Kulit nata, yang dapat


menyebabkan bau Sisa potongan
Si
busuk nata

Opsi Produksi Bersih


Opsi Produksi Bersih
¾Memanfaatkan kembali air
pembersihan kulit & pencucian nata ¾Sisa potongan nata : membuat
¾Memanfaatkan kulit nata sebagai minuman
i jelly
j ll drink,
d i k bahan
b h pembuat
b t
bahan membuat pupuk pupuk
Proses Produksi Nata de Coco
(li b h & opsii produksi
(limbah d k i bersih)
b ih)
7. Perebusan ppotongan
g nata 8 Pengemasan
8.
Identifikasi Identifikasi
Munculnya limbah Munculnya limbah

Sisa air rebusan Sisa plastik kemasan

O i Produksi
Opsi P d k i Bersih
B ih
Opsi Produksi Bersih
¾Mendesain
¾M d i ulangl bentuk
b t k
kemasan, sehingga plastik penutup
¾Memanfaatkan kembali sisa air
kemasan akan habis terpakai
rebusan
Perhitungan Biaya Alternatif
Produksi Bersih pada Industri Nata de Coco
No Opsi Perhitungan (per bulan) Nilai
1. Pemanfaatan kotoran hasil penyaringan, perebusan dan pembersihan kulit
untuk pembuatan pupuk.
Total limbah yang diolah 78.0062 kg/ hari = 78.0062 x 26 hari = 2028,1612
kg/bulan
Investasi :
Baskom (4 buah @ Rp. 30000) 4 x Rp. 30000 Rp. 120000 Rp. 150000
Saringan (1 buah @ Rp. 10000) 1 x Rp. 10000 Rp. 10000
Gayung (2 buah @ Rp. 5000) 2 x Rp. 5000 Rp. 10000
Pengaduk (2 buah @ Rp. 5000) 2 x Rp. 5000 Rp. 10000
TOTAL INVESTASI
Penjualan pupuk 2028,1612 kg x Rp. Rp.608448,36
Biaya : 300
- Kapur Tohor (100 kg limbah dibutuhkan ((2028,1612
, : 100)) x
10 kg kapur tohor @ Rp. 1000) 10 x Rp 1000 =
- Biaya Tenaga Kerja (1 orang bekerja Rp. 202816
sehari 3 jam) Rp. 5000 x 26 hari =
Rp 130000
Total Biaya Rp.332816,00
KEUNTUNGAN Rp. 275632,36
PAY BACK PERIOD Rp. 150000 : Rp. 0,5442 bulan =
275632 16,326 hari
Perhitungan Biaya Alternatif
Produksi Bersih pada Industri Nata de Coco
Opsi Perhitungan (per bulan) Nilai
No
2. Pemanfaatan kembali sisa cairan fermentasi
Total limbah yang diolah 7,704 liter/ hari = 7,704 liter/hari x 26 hari = 200,304 liter/bulan = 200304
ml/bulan
Investasi :
- Botol 401 botol x Rp
Rp. 300/botol Rp 120300 Rp.
Rp. Rp 240300
Jumlah botol yang dibutuhkan = 1 x Rp. 70000 Rp. 70000
200304 ml : 500 ml = 400,608 botol ≈ 401 1 x Rp. 50000 Rp. 50000
botol
- Kompor (1 buah @ Rp. 70000)
- Dandang ukuran sedang
(1 buah @ Rp. 50000)
TOTAL INVESTASI
Penjualan starter 400,608 botol x Rp. Rp. 240364,8
Biaya : 600/botol
- Biayakan murni 40,0608 botol x Rp 700
=
Jumlah biakan murni yang dibutuhkan =
Rp. 28042,56
400,608 botol x 60 ml = 24036,48 ml =
40,0608 botol (setiap botol biakan murni berisi Rp. 5000 x 26 hari =
600 ml)
l) Rp 130000
- Biaya Tenaga Kerja (1 orang bekerja sehari
3 jam)
Total Biaya Rp. 158042,56
KEUNTUNGAN Rp. 82321,44
PAY BACK PERIOD Rp. 240300 : Rp. 2,92 bulan
82321,44
Perhitungan Biaya Alternatif
Produksi Bersih pada Industri Nata de Coco
Opsi Perhitungan (per bulan) Nilai
N
No
3. Pemanfaatan kembali air sisa rendaman, air pembersihan kulit dan pencucian, sisa air perendam potongan
nata serta air perebusan potongan nata
Total limbah yang diolah 3480 liter/ hari = 3480 liter/hari x 26 hari = 90480 liter/bulan
Investasi :
- Drum penyaringan air (pemurnian air) (1 buah @ 1 x Rp. 150000 Rp. 150000 Rp.
Rp. 200000) 1 x Rp. 50000 200000
- Drum penampung air yang telah dimurnikan Rp 50000
Rp.
TOTAL INVESTASI

Penghematan 125 watt x 2,011 jam x 60” =


Air yang dimurnikan = 15082,5 watt = 15,0825 Rp. 7239,6 Rp. 7239,6
kwatt
80% x 90480 liter = 72384 liter
15,0825 kwatt x Rp.
Setiap detik, pompa bisa menghasilkan air ± 10 liter
480/kwatt
Waktu yang dihemat =
72384 liter : 10 liter/detik = 7238,4 detik ≈ 120,64
menit ≈ 2,011 jam
Tenaga kerja digunakan tenaga kerja pada masing-
masingg bagian
g yyangg menghasilkan
g limbah cair
tersebut.
PAY BACK PERIOD Rp. 200000 : Rp. 7329,6 27,2866 bln
Perhitungan Biaya Alternatif
Produksi Bersih pada Industri Nata de Coco
Opsi Perhitungan (per bulan) Nilai
No
4. Pemanfaatan sisa potongan nata untuk pembuatan minuman jelly drink
Total limbah yang diolah 167,612 kg/ hari = 167,612 kg/hari x 26 hari = 4357,912 kg/bulan
Investasi :
Blender (2 buah @ Rp
Rp. 300000) 2 x Rp
Rp. 300000 Rp
Rp. 600000 Rp 2275000
Rp.
Sealer (2 buah @ Rp. 750000) 1 x Rp. 750000 Rp. 1500000
Dandang (2 buah @ Rp. 50000) 2 x Rp. 50000 Rp. 100000
p ((1 buah @ Rp.
Kompor p 70000)) p 70000
1 x Rp. p
Rp. 70000
Pengaduk (1 buah @ Rp. 5000) 1 x Rp. 5000 Rp. 5000
TOTAL INVESTASI

Penjualan produk 14526,37 cup x Rp. 500 Rp. 7263185


Jumlah jelly drink yang dihasilkan 14526,37 cup x Rp. 350 =
= 4357,912 kg x 0.8 liter/kg = Rp. 5084229,5
3486,3296 liter ≈ 14526,37 cup 1 x Rp
Rp. 450000 =
Rp. 450000
Biaya :
- Biaya produksi (gula, cup,
merek pewarna,
merek, pewarna flavor,
flavor dus)
- Biaya Tenaga Kerja (1 orang)

Total
T t l Biaya
Bi R 5534229
Rp. 5534229,5
5
KEUNTUNGAN Rp. 1728955,5
PAY BACK PERIOD Rp. 2275000 : Rp. 1,31 bulan
1728955,5
Perhitungan Biaya Alternatif
Produksi Bersih pada Industri Nata de Coco
Opsi Perhitungan (per bulan) Nilai
No
5. Pemanfaatan sisa potongan nata untuk pembuatan pupuk
Total limbah yang diolah 167,612 kg/ hari = 167,612 kg/hari x 26 hari = 4357,912 kg/bulan
Investasi :
Baskom (8 buah @ Rp
Rp. 30000) 8 x Rp
Rp. 30000 Rp 240000
Rp. Rp 280000
Rp.
Saringan (2 buah @ Rp. 10000) 2 x Rp. 10000 Rp. 20000
Gayung (2 buah @ Rp. 5000) 2 x Rp. 5000 Rp. 10000
Pengaduk (2 buah @ Rp. 5000) 2 x Rp. 5000 Rp. 10000
TOTAL INVESTASI
Penjualan pupuk 4357,912 kg x Rp. 300 Rp. 1307373,6
Biaya : (4357,912 : 100) x 10 x Rp
- Kapur Tohor (100 kg limbah dibutuhkan 10 1000 = Rp. 435791,2
kg kapur tohor @ Rp. 1000) Rp. 10000 x 26 hari =
- Biaya Tenaga Kerja (1 orang bekerja Rp. 260000
sehari 5 jam)
Total Biaya Rp. 695791,2
KEUNTUNGAN Rp. 611582,4
PAY BACK PERIOD Rp.
p 280000 : Rp.
p 611582,4 0,4578 bulan
6. Menjual sisa plastik pengemasan
Total limbah plastik yang dijual 0,8 kg/ hari = 0,8 kg/hari x 26 hari = 20,8 kg/bulan
Penjualan plastik 20,8 kg x Rp. 200 Rp. 4160
Biaya pembelian kantong untuk penjualan Rp 700
Rp. Rp 700
Rp.

KEUNTUNGAN Rp. 3460/bulan


INDUSTRI KERUPUK IKAN
Industri Kerupuk
p Ikan

Sentra produksi kerupuk yang terkenal di


Desa Kenanga, Indramayu yaitu sebanyak 53
perusahaan dengan kapasitas produksi
mencapai 6 360 Ton per tahun (Disperindag
p
Kabupaten Indramayu,
y , 2005))

Penanganan Limbah Industri kerupuk yang tidak baik

Pendukung besarnya tingkat pencemaran lingkungan


sekitar pabrik
Proses Produksi Kerupuk
p Ikan
Ikan Segar
1000 Kg

Air = 9 m3
Pencucian dan
Pengeluaran isi
perut, pemisahan Sisa Ikan
Air = 9 m3 kulit dan kepala 250 kg
1000 kg

Tapioka = 2000 kg Penggilingan Daging


Gula = 400 kg 750 kg
Garam = 150 kg
MSG = 2,5 kg
Telur = 50 butir Pembuatan Adonan
3305,63 kg Tepung dan
Adonan
1,7 kg
Tepung Terigu Pencetakan Adonan
50 kg 3355,63 kg

Air = 500 liter Pengukusan


g dengan
g Uap Air
Minyak Tanah = 100 ltr suhu 110OC, 1 jam 50 liter
3853,93 kg

Pengeringan Adonan selama 12 jam Uap Air


3803,93 kg 50 liter

Pemotongan / Pengirisan
3753,93 kg

P
Penjemuran
j Kerupuk
K k selama
l 1h
harii Uap Air
3753,93 kg 400 liter

Kerupuk Kering
3353,93 kg
Alternatif Penerapan Produksi Bersih
pada Industri Kerupuk Ikan
Kegiatan Alternatif Penerapan Produksi Bersih

Persiapan Bahan
Pemakaian air yang berlebihan Daur ulang pemakaian air
Kebersihan ruang pencucian Perbaikan Good house keeping
Sisa Ikan (Kepala dan Isi Perut) Pemanfaatan limbah ikan
Pembuatan Adonan
Ceceran tepung dan adonan Modifikasi Alat, Tata Cara Operasi yang Baik
Pencetakan Adonan
C
Ceceran tepung ddan adonan
d M difik i Alat,
Modifikasi Al Tata
T Cara
C Operasi
O i yang Baik
B ik
Pengukusan
Kebocoran uap dan air Perbaikan Good House Keeping
Kehilangan minyak tanah Perbaikan Good House Keeping
Perhitungan Biaya Alternatif Penerapan Produksi
Bersih
ih pada
d Industri
d i Kerupukk Ikan
k

Perhitungan Penghematan Air PDAM

Tarif PDAM untuk home industry di Kab Indramayu untuk


pemakaian 21 m3 – 30 m3 = Rp. 5 050 per m3
Efisiensi daur
da r ulang
lang air adalah 89
89.95%
95%

• Pemakaian Air PDAM per Bulan = 30 m3


• Biaya yang harus dibayar per bulannya =
30 m3 x Rp. 5 050 x 89.95%= Rp. 136 274.25,-
• Biaya penghematan per tahunnya =
Rp. 136 274.25,- x 12 = Rp. 1 635 291,-
Perhitungan Biaya Alternatif Penerapan Produksi
Bersih
ih pada
d Industri
d i Kerupukk Ikan
k

Perhitungan penghematan air sumur


Total biaya pemakaian listrik untuk pompa air dalam 1 bulan
adalah sebesar (Rp. 38 400,
400,- + Rp. 19 800,
800,- + Rp. 34 000 + Rp.
1 746,- )x 89.95% = Rp. 84 504.425,-.
Dalam
D l 1 tahun
t h penghematan
h t dari
d i daur
d ulang
l air
i sumur adalah
d l h
sebesar Rp. 84 504.427,- x 12 x = Rp. 1 014 053 ,-.

Total penghematan dari daur ulang air adalah sebesar


setelah dikurangi pengeluaran = Rp. 1 588 244,- per
tahun.
Perhitungan Biaya Alternatif Penerapan Produksi
Bersih
ih pada
d Industri
d i Kerupukk Ikan
k
P hit
Perhitungan Fi
Finansial
i lDDaur Ul
Ulang Ai
Air
No Uraian Jumlah (Rp
(Rp.))
A Investasi Aset 2 250 000
B Modal Kerja
1. Operasional alat 633 600
2. Pemeliharaan 225 000
3. Penyusutan 202 500
Sub total 1 061 100
Total 3 311 100
IRR 44%
NPV 4,886,933
, ,
PBP 1.79
B/C 2.50
Desain Instalasi Daur Ulangg Air
130 cm

PENGADUK
130
cm

arang BAK PENAMPUNGAN

200 130
cm cm
BAK PENGENDAPAN
130 cm

200 cm
Perhitungan Biaya Alternatif Penerapan Produksi
Bersih
ih pada
d Industri
d i Kerupukk Ikan
k

Pemanfaatan Limbah Sisa Ikan


• Limbah yang berasal dari industri pengolahan
ikan persentasenya bisa mencapai 30 persen
dari jumlah ikan segar yang dibutuhkan

1000 kg 250 kg Tepung Ikan


Ikan Sisa Ikan
Perhitungan Biaya Alternatif Penerapan Produksi
Bersih
ih pada
d Industri
d i Kerupukk Ikan
k
Perhit ngan Total Nilai Pendapatan
Perhitungan
Hasil :
1. Dari 250 kg sisa ikan akan dihasilkan 70 kg tepung
ikan
2. Harga tepung ikan di pasaran lokal adalah 3 200 per
kg. Diasumsikan mengalami kenaikan 5% per tahun
3. Dengan total produksi sebanyak 16 800 kg per tahun
maka total nilai p
penjualan
j tahun-1 adalah sebesar
Rp. 53 760 000,-.
4. Penerimaan dari alternatif ppembuatan tepung
p g ikan
setelah dikurangi biaya adalah sebesar
Rp. 19 354 500,- per tahun.
Perhitungan Biaya Alternatif Penerapan Produksi
B ih pada
Bersih d Industri
I d t i Kerupuk
K k Ikan
Ik
Perhitungan Finansial Pembuatan Tepung Ikan
No Uraian Jumlah (Rp.)
A Investasi Aset 12 500 000
B Modal Kerja
j
1. Tenaga kerja 14 400 000
2
2. Tidak Tetap 15 480 000
3. Pemeliharaan 1 250 000
4
4. Penyusutan 1 125 000
Sub total 32 255 000
Total 44 755 000
IRR 116%
NPV 74 471 381 20
74,471,381.20
PBP 0.76
B/C 1.56
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai