Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP) PELAYANAN KONTRASEPSI

IMPLANT

PROTAP PROSEDUR
Pengertian Implant merupakan alat kontrasepsi yang dipasangkan di bawah kulit
lengan atas yang berbentuk kapsul silastik yang lentur dimana di dalam
setiap kapsul berisi hormon levernorgestril yang dapat mencegah
terjadinya kehamilan.
Indikasi Klien yang boleh menggunakan kontrasepsi implant adalah (BKKBN,
2014):
a. Dalam usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak maupun belum memiliki anak.
c. Menghendaki kontrasepsi yang dimiliki efektivitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
Tujuan KB implan mencegah kehamilan dengan cara melepaskan hormon
progesteron ke aliran darah. Hormon ini kemudian dapat mencegah
kehamilan dengan cara mencegah pelepasan sel telur (ovulasi),
menebalkan lendir di leher rahim, dan menipiskan lapisan rahim untuk
membuat sperma sulit membuahi sel telur.
Pengkajian Pasien KB Implant
Persiapan Tempat :
Tempat, Pasien
Ruangan disiapkan sebaik mungkin dengan mengatur pencahayaan
dan Alat

Persiapan Pasien :
Sebelum melakukan tindakan beritahu pasien tindakan yang akan
dilakukan, atur posisi untuk mempermudah tindakan yang dilakukan,
atur pasien seefisien mungkin.

Persiapan alat dan bahan :


1. Tempat Tidur pasien.
2. Cairan antiseptic
3. Alat/bak steril untuk meletakkan bahan dan peralatan
4. 1 pasang sarung tangan steril
5. Duk steril dan kasa steril
6. Sabun untuk mencuci tangan
7. Spuit dan jarum
8. Trocar, scapel, bisturi
9. Klem lengkung
10. Anastesi lokal
11. Larutan clorin 0,5%
12. Batang implant dalam kantong
13. Plester/ tansoplas
14. Kasa steril, kasa pembalut
Prosedur 1. Daerah tempat pemasangan implant ditutup dengan kain steril yang
Tindakan
berlubang
2. Lakukan injeksi obat anastesi kira-kira 6-10cm diatas lipatan siku
3. Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5cm dengan
scalpel yang tajam
4. Troika dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada
jaringan bawah kulit
5. Kemudian kapsul dimasukkan kedalam troika dan didorong dengan
plunger sampai kapsul terletak dibawah kulit
6. . Kemudian dilakukan secara berturut-turut sampai kapsul kedua
7. Kedua kapsul dibawah kulit diletakkan sedemikian rupa sehingga
susunannya seperti huruf V. setelah kedua kapsul berada dibawah
kulit,troika ditarik pelanpelan keluar
8. Control luka apakah ada perdarahan atau tidak
9. Jika tidak ada perdarahan tutup luka dengan kasa steril, kemudian
diplester, umumnya tidak diperlukan jahitan
10. Nasehati pasien agar luka jangan basah selama lebih kurang 3 hari
dan dating kembali jika ada keluhan-keluhan yang mengganggu
11. Pengangkatan atau ekstraksi
12. Teknik pengeluaran implant umumnya lebih sulit dari pada insersi.
Persoalannya timbul apabila implant dipasang terlalu dalam atau
jika timbul jaringan fibrous sekeliling implant

Anda mungkin juga menyukai