Anda di halaman 1dari 4

PENCABUTAN IMPLANT

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02-01-2016

Halaman : 1/4

UPT PUSKESMAS Santoso


HARAPAN NIP. 19621010 198501 1 003

1. Pengertian -
2. Tujuan Sebagai acuan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Harapan Nomor : 1678 /
PKM.T / TU-01/12.2015 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di
Puskesmas Harapan
4. Indikasi Wanita Pasangan Usia Subur Pengguna KB Impalnt
5. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
 Ilmu Kebidanan, Edisi Ketga, Cetakan Kedelapan, Tahun 2006
 Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Hanafi Hartanto, 2004
 Panduan lengkap pelayanan KB, Dyah Noviawaty, 2009
 Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB, dr.I.G.Manuaba,
EGC,Jakarta
6. Alat dan Bahan Perssiapan alat dan bahan:
1. Meja periksa untuk berbaring klien.
2. Alat penyangga lengan.
3. Kain penutup steril.
4. Sepasang sarung tangan yang sudah steril.
5. Sabun untuk mencuci tangan.
6. Larutan anti septik untuk disinfeksi kulit.
7. Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin).
8. Skalpel 11 atau 15.
9. Kassa pembalut atau plester.
10. Kassa steril dan pembalut.
11. Epinefrin (untuk tindakan emergency).
12. Klem lengkung dan lurus.
13. Bak instrumen.
14. Tiga mangkok steril atau DTT.

7. Prosedur A. Instruksi Kerja


1. Tindakan sebelum pencabutan.
a. Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan
tangan dengan sabun dan air yang mengalir serta
membilasnya, pastikan tidak terdapat sabun.
b. Tutup tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering.
c. Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih
jarang digunakan diletakkan pada lengan penyangga atau
meja samping. Lengan harus disangga dengan baik dan
dapat digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan
posisi yang disukai oleh klinisi untuk memudahkan
pencabutan.
d. Raba kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk
menentukan tempat insisi, raba (tanpa sarung tangan)
ujung kapsul dekat lipatan siku, bila tidak dapat meraba
kapsul, lihat lokasi pemasangan pada rekam medik klien.
e. Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda
pada kedua ujung setiap kapsul dengan menggunakan
spidol.
f. Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa
menyentuh alat-alat didalamnya.
g. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan air bersih.
h. Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan
untuk setiap klien guna menegah kontaminasi silang).
i. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai.
j. Usap tempat pencabutan dengan kasa beranti septik,
gunakan klem steril atau DTT untuk memegang kasa
tersebut (bila memegang kasa berantiseptik hanya dengan
tangan, hati-hati jangan sampai mengkontaminasi sarung
tangan dengan menyentuh kulit yang tidak steril). Mulai
mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah
luar dengan gerakan melingkar sekitar 1-8 cm dan biarkan
kering sebelum memulai tindakan.
k. Bila ada gunakan kain lubang untuk menutupi lengan.
Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan
lokasi kapsul. Dapat juga menutupi lengan dibawah tempat
kapsul dipasang dengan menggunakan kain steril.
l. Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan
lokasinya.
m. Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat
anastesi isi alat suntik dengan 3 ml obat anastesi ( 1%
tanpa epinefrin) masukkan jarum tepat dibawah kulit pada
tempat insisi akan dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk
memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah.
suntikkan sedikit obat anastesi untuk membuat gelembung
kecil bawah kulit. Masukkan jarum secara hati-hati
dibawah ujung kapsul pertama sampai lebih kurang
sepertiga panjang kapsul (1 cm) tarik jarum pelan-pelan
sambil menyuntikkan obat anastesi (kira-kira 0,5 ml) untuk
mengangkat ujung kapsul.
2. Tindakan pencabutan kapsul
a. Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari
ujung bawah semua kapsul kira-kira 5 cm dari ujung
bawah kapsul.
b. Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang
kecil lebih kurang 4 mm dengan mengggunakan skapel.
c. Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari
luar atau yang terdekat tempat insisi.
d. Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan
sampai ujung kapsul tampak pada luka insisi.
e. Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi
kapsul dengan cara menggosok-gosok pakai kasa steril.
f. Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan
klem kedua, lepaskan klem pertama dan cabut pelan.
g. Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah
dicabut, gunakan teknik yang sama untuk mencabut
kapsul berikutnya.

3. Metode Pencabutan teknik U


a. Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara 3 dan 45 mm
dari ujung kapsul dekat siku.
b. Buat insisi keil (4 mm) memanjang sejajar diantara sumbu
panjang kapsul dengan menggunakan skapel.
c. Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara
hati-hati melalui luka insisi.
d. Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi
dengan jari telunjuk sejajar panjang kapsul.
e. Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh
kapsul, buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang
tepat.
f. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya
dengan menggosok-gosok menggunakan kasa steril.
g. Gunakan kelm lengkung untuk menjepit kapsul yang
sudah terpapar, lepaskan klem pemegang norplant dan
cabut kapsul.
h. Pencabutan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling
mudah dicabut, gunakan teknik yang sama untuk
mencabut.

4. Menutup luka insisi


a. Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant
lagi, bersihkan tempat insisi dan sekitarnya.
b. Dekatkan kedua tepi luka insisi dengan band aid (plester
untuk luka ringan) atau kasa steril dan plester.
c. Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat
menimbulkan jaringan parut.
8. Unit Terkait 1. Poli KIA
2. Dokter Puskesmas
3. BKKBD

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai