Anda di halaman 1dari 5

1.2.1.

Analisis struktur bangunan atas, bawah, dan fondasi


1.2.3.1. Umum
Pada bagian ini membahas tata cara pemodelan dan analisis struktur jembatan.
Terdapat dua metode yang digunakan dalam analisis struktur, yaitu metode
pendekatan dan metode analisis rinci. Metode pendekatan merupakan suatu metode
analisis struktur dengan cara membagi struktur jembatan ke dalam bentuk strip yang
mewakili struktur global untuk perhitungan pengaruh (gaya dalam dan deformasi)
akibat pembebanan pada struktur jembatan. Elemen struktur dimodelkan dan
dianalisis sebagai gelagar 1 dimensi, sedangkan analisis struktur rinci merupakan
metode analisis struktur dengan memodelkan struktur jembatan ke dalam bentuk dua
atau tiga dimensi dengan menggunakan metode elemen hingga.
1.2.3.2. Analisis struktur bangunan atas
1.2.3.2.1. Pelat lantai
Pelat merupakan komponen struktur jembatan yang memikul langsung beban
kendaraan pada sistem struktur jembatan. Beban yang bekerja pada pelat terdiri dari
beban mati dan beban hidup kendaraan. Analisis struktur pelat dilakukan dengan
memodelkan pelat sebagai elemen balok satu dimensi di atas banyak tumpuan pada
arah transversal jembatan. Panjang bentang pelat ditetapkan berdasarkan spasi antar
gelagar dengan tumpuan terletak berada digaris as gelagar.

USULAN TEKNIS PERENCANAAN JEMBATAN ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Gambar 1.2 - Pelat strip untuk analisis struktur beban mati pelat
Pengaruh beban mati yang terdiri dari momen dan geser (MA dan MS) pada pelat
dihitung berdasarkan lebar pelat strip selebar 1000 mm. Beban mati yang bekerja
pada pelat terdiri dari berat sendiri pelat, beban barrier dan lapisan permukaan
jembatan (perkerasan jalan). Beban mati ini diasumsikan sebagai beban merata yang
bekerja pada pelat yang dihitung berdasarkan berat isi material yang digunakan. Nilai
berat isi material dapat dilihat pada Tabel 2 SNI 1725:2016. Pemodelan struktur pelat
untuk perhitungan pengaruh beban mati diperlihatkan pada Gambar 1.2.
Pengaruh beban hidup truk (momen dan geser) pada pelat ditentukan berdasarkan
lebar strip ekivalen. Lebar strip ekivalen pelat bernilai berbeda yang mana nilai lebar
ekivalen tergantung kepada jenis pelat yang digunakan, arah strip utama yang ditinjau
dan lokasi pelat yang ditinjau (kantilever, momen positif dan momen negatif).
Penentuan lebar pelat strip ekivalen untuk perhitungan pengaruh beban hidup
kendaraan pada pelat diperlihatkan pada Tabel 2.1.

USULAN TEKNIS PERENCANAAN JEMBATAN---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB I - 2


Gambar 1.3 - Pemodelan struktur pelat untuk analisis pengaruh beban truk
Untuk kasus dimana jarak antar gelagar lebih besar dari jarak antar diafragma,
sehingga pelat melentur pada arah memanjang jembatan. Untuk kasus seperti ini,
pelat dimodelkan sebagai elemen gelagar di atas banyak tumpuan dengan
tumpuannya adalah diafragma. Lebar efektif pelat yang digunakan berdasarkan lebar
strip seperti yang ditetapkan pada Tabel 2.1. Beban truk yang bekerja pada pelat
adalah beban truk pada arah memanjang jembatan dengan konfigurasi sumbu seperti
yang diatur dalam SNI 1725:2016.

USULAN TEKNIS PERENCANAAN JEMBATAN---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB I - 3


Tabel 1.1 Lebar pelat lantai ekivalen

Pemodelan struktur pelat untuk perhitungan pengaruh beban hidup diperlihatkan


pada Gambar 2.3. Ketentuan-ketentuan pemodelan dan perhitungan pengaruh beban
truk terhadap pelat adalah sebagai berikut:
1) Beban roda terluar ditempatkan sejauh 300 mm dari sisi dalam barrier.
2) Jarak antar roda pada satu kendaraan adalah sebesar 1750 mm.
3) Jarak antar roda pada dua kendaraan yang berdekatan minimal sebesar 1000 mm.
4) Beban roda kendaraan ditempatkan sedemikian rupa pada pelat sehingga
mewakili semua kemungkinan posisi roda yang mungkin bekerja pada pelat, nilai

USULAN TEKNIS PERENCANAAN JEMBATAN---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB I - 4


pengaruh dari beban kendaraan terhadap pelat ditentukan dari nilai envelope
maksimum.
5) Nilai pengaruh akibat beban truk harus dibagi dengan lebar efektif pada lokasi
yang ditinjau (di kantilever, daerah momen positif atau momen negatif) untuk
mendapatkan nilai pengaruh per meter lebar pelat.
6) Nilai pengaruh kendaraan dikalikan dengan faktor pembesaran dinamis (FBD)
sebesar 30% seperti yang ditetapkan dalam SNI 1725:2016 pada Bagian 8.6
untuk semua keadaan batas kecuali fatik. Untuk fatik, faktor FBD diambil sebesar
15%.

USULAN TEKNIS PERENCANAAN JEMBATAN---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB I - 5

Anda mungkin juga menyukai