Diajukan Oleh:
IRA MAGHFIRAH
NIM. 180702097
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Teknik Lingkungan
Puji dan syukur kepada Allah SWT Berkat rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini
dengan judul “Optimasi Kuat Arus dan Luas Penampang Lempeng Elektroda
Aluminium (Al) pada Elektrokoagulasi Limbah Cair Rumah Tangga”.
Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik (S.T) pada program studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan selesai bila tidak ada
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sangat tulus dan ikhlas kepada :
1. Kedua orang tua Ayahanda Marzuki dan ibunda Aisyah yang telah memberi
semangat, dukungan dan doa bagi penulis.
2. Dr. Azhar Amsal, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Sains dan teknologi.
3. Dr. Eng. Nur Aida, M.Si, selaku Ketua Program Studi Teknik Lingkungan.
4. Husnawati Yahya, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Teknik Lingkungan.
5. M. Faisi Ikhwali, M.Eng. Selaku Pembimbing Akademik.
6. Dr. Abdullah Mujahid Hamdan, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan untuk mengarah dan membimbing penulis serta memberikan ilmu,
saran dan solusi pada setiap permasalahan penulisan proposal tugas akhir ini.
7. Bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada di Program Studi Teknik Lingkungan UIN
Ar-Raniry yang telah berkenan memberikan informasi dan pengetahuan selama
masa perkuliahan saya.
8. Para seluruh karyawan/staff di fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry
yang telah memberi bantuan selama masa perkuliahan.
Penulis berharap tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang.
Penulis menyadari bahwa tugas air ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
Oleh sebab itu saran dan kritikan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan tugas
akhir ini. Sekian dan akhir kata saya ucapkan terima kasih.
i
Banda Aceh,15 Februari 2021
Penulis,
Ira Maghfirah
NIM.180702097
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………...4
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………… 4
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………….. 4
1.5 Batasan Penelitian...........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
2.1 Limbah Cair Domestik……………………………………………………... 6
2.2 Karakteristik Air Limbah Rumah Tangga …………………………………..7
2.3 Standar Baku Mutu Air Limbah …………………………………………….9
2.4 Elektrokoagulasi …………………………………………………………….9
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elektrokoagulasi……………………..11
2.6 Hasil Telaah Pustaka Penelitian……………………………………………12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................14
3.1 Tahapan Umum ……………………………………………………………14
3.2 Pengambilan Sampel ………………………………………………………16
3.2.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Penelitian Sampel..........................16
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel………………………………………...17
3.2.3 Hasil Uji Pendahuluan pada Limbah Cair Rumah Tang…………….17
3.3 Ekperimen …………………………………………………………………17
3.3.1 Bahan dan Alat Eksperimen................................................................17
3.3.2 Desain Reaktor....................................................................................18
3.3.4 Prosedur Eksperimen..........................................................................20
iii
3.4 Pengukuran Parameter Air Limbah Rumah Tangga……………………….21
3.4.1 Bahan Pengukuran..............................................................................21
3.4.2 Prosedur Pengukuran Parameter Limbah Cair....................................22
3.5 Analisis Data……………………………………………………………….23
3.6 Waktu Penelitian…………………………………………………………...24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dapat digunakan untuk mengolah air limbah yang mempunyai sifat elektrolit
cukup tinggi dikarenakan akan terjadi hubungan singkat antar elektroda. Di lain
sisi, reduksi logam berat dalam air limbah dipengaruhi oleh besar kecilnya arus
listrik searah pada elektroda, luas sempitnya bidang kontak elektroda dan jarak
antar elektroda, sehingga penggunaan listrik yang akan kemungkinan mahal dan
batang anoda yang mudah mengalami korosi sehingga harus selalu diganti
(Hernaningsih, 2016).
Metode elektrokoagulasi sudah digunakan untuk melakukan penurunan
parameter TSS, COD, BOD, pH, TDS, kekeruhan, Cr, fosfat, minyak, surfaktan,
dan lemak. Berbagai jenis limbah yang telah diolah dengan metode ini adalah
pengolahan air payau menjadi air bersih, pengolahan air limbah industri batik dan
sarung, tekstil, kelapa sawit, rumah potong hewan, pangan, penyamakan kulit,
laundry, pulp dan paper, air limbah industri tahu dan limbah cair rumah tangga
(Hernaningsih, 2016; Yuliyani dan Widayanto, 2020 dan Masrullita dkk., 2021).
Namun, sejauh pengetahuan penulis, belum ada yang menguji kemampuan kuat
arus dan luas plat penampang elektroda pada limbah cair rumah tangga.
Berdasarkan investigasi-investigasi sebelumnya (Hernaningsih, 2016;
Yuliyani dan Widayanto, 2020 dan Masrullita dkk., 2021), kuat arus dan waktu
elektrokoagulasi sangat berpengaruh pada efektifitas penurunan parameter
pencemar. Berdasarkan hasil investigasi Hernaningsih (2016), penurunan kadar
COD dan TSS yang efisien terjadi pada kuat arus 2,5 A dengan waktu 180 menit,
Sementara itu, berdasarkan penelitian Yuliyani dan Widayanto (2020), penurunan
kadar BOD, COD dan TSS yang efisien terjadi pada kuat arus 30A dengan waktu
75 menit. Namun, Masrullita dkk. (2021), menemukan bahwa pada pengolahan air
payau menjadi air bersih, penurunan kadar TDS yang efisien pada kuat arus 2,2
dengan waktu 110 menit, penurunan kadar kesadahan pada kuat arus 1,6 A
dengan waktu 110 menit, dengan menurunkan sebanyak 480 mg/l. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Masrullita dkk., (2021) penggunaan lempeng
aluminium (Al) sebagai elektroda di dalam proses elektrokoagulasi akan lebih
mudah tereduksi di dalam air dan akan membentuk ion Al 3+ yang berkaitan
dengan ion OH- yang akan mengikat kontaminan atau partikel tersuspensi yang
4
terdapat dari air limbah. Oleh karena itu, diperlukan investigasi terkait optimasi
kuat arus dan luas penampang lempeng elektroda pada elektrokoagulasi limbah
cair rumah tangga di Gampong Surien, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.
Air limbah di Gampong Surien memiliki warna yang kehitaman dan berbau
dan menurut BPS Kota Banda Aceh Gampong Surien merupakan salah satu
gampong di Kota Banda Aceh yang memiliki penduduk terpadat. Oleh karena itu,
limbah cair yang terdapat di Gampong Surien, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda
Aceh mengalami peningkatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Karakteristik Kimia
Karakteristik kimia terdiri dari beberapa parameter, diantaranya:
a. COD (Chemical Oxygen Demand)
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah oksigen yang dibutuhkan untuk
penguraian bahan organik di dalam air (Guida dkk., 2007).
b. BOD (Biological Oxygen Demand)
BOD (Biological Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen terlarut yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk penguraian bahan organik secara aerobik
(Manson dan O’Sullivan, 2006; Sitorus dan Mardina, 2020).
c. pH (Derajat keasaman)
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman dan kebasaan dalam suatu larutan (Filiziati, 2013).
3. Karakteristik Biologi
Mikroorganisme ditemukan dalam berbagai bentuk yang sangat luas di
hampir semua bentuk dalam air limbah. Kehadiran bakteri di unit pengolahan air
limbah adalah kunci efisiensi proses biologis. Bakteri juga memainkan peran
penting dalam mengevaluasi kualitas air. (Mubin dkk., 2016; Indrayani dan
Rahmah, 2018).
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Standar Baku Mutu Air Limbah Domestik
Parameter Satuan Kadar Maksimum
Ph - 6˗9
BOD mg/L 30
TSS mg/L 30
Amoniak mg/L 10
2.4 Elektrokoagulasi
Elektrokoagulasi merupakan salah satu proses elektrokimia yang sederhana
(Mureth dkk., 2021) untuk mendegradasikan polutan-polutan yang terkandung di
dalam air limbah (Nurdandi dan Afriani, 2018). Elektrokoagulasi juga diartikan
sebagai destabilisasi koloid, padatan halus tersuspensi, emulsi, atau kontaminan
terlarut dalam media berair dengan produksi elektro kimia dari koagulan dan
agen flokulan (seperti spesies aluminium atau besi) dan gelembung gas (Merma
dkk., 2020). Proses pada elektrokoagulasi mencakup pembuatan Koagulan in-
situ melalui proses pelarutan elektron dari anoda karbon biasanya terdiri dari besi
atau aluminium (Adamovic dkk., 2016 dan El-Taweel dkk., 2015). Elektroda
karbon yang terdapat pada elektrokoagulasi berfungsi untuk mengacaukan
suspensi partikel yang terdapat dalam air.
11
14
15
Observasi Awal
Mulai Studi Literatur
Selesai
3.3 Ekperimen
Anoda
Katoda
2. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi perubahan untuk
menentukan antara fenomena yang diamati. Variabel bebas pada penelitian ini
terdiri dari waktu, kuat arus dan luas penampang elektroda aluminium (Al).
20
Semakin lama waktu yang digunakan pada proses elektrokoagulasi, maka akan
terjadi interaksi antar partikel sehingga ukuran semakin meningkat dan kualitas air
yang diolah semakin baik. Kuat arus merupakan faktor yang mempengaruhi pada
saat proses elektrokoagulasi, dikarenakan semakin besar kuat arus yang dialirkan
maka semakin besar penurunan parameter yang diturunkan. Waktu kontak yang di
variasikan yaitu 45, 65, dan 95 menit, kuat arus divariasikan yaitu 3, 3,5 dan 4 A.
Sedangkan luas penampang elektroda juga mempengaruhi pada saat proses
elektrokoagulasi, dikarenakan semakin luas plat elektroda yang digunakan pada
proses elektrokoagulasi maka semakin bagus pada saat pengolahan air limbah
dikarenakan luas luas plat elektroda dapat mereduksi keseluruhan air limbah. Luas
penampang elektroda divariasikan yaitu 324, 400 dan 484 cm2
324 cm2
2A 400 cm2
484 cm2
324 cm2
484 cm2
324 cm2
4A 400 cm2
484 cm2
324 cm2
3A 400 cm2
484 cm2
484 cm2
324 cm2
4A 400 cm2
484 cm2
324 cm2
3A 400 cm2
484 cm2
324 cm2
324 cm2
4A 400 cm2
484 cm2
Adamovic, S., Prica, M., Dalmacija, B., Rapajic, S., Novakovic, D., Pavlovic, Z.,
dan Maletic, S. (2016). Feasibility of electrocoagulation/flotation treatment
of waste offset printing developer based on the response surface analysis.
Arabian Journal of Chemistry, 9(1), 152–162.
Akyol, A., O.T. Can, E. Demirbs dan M. Kobya. (2013). A Comparative Study Of
Electrokoagulation and Elektro-Fenton for Treatment of Wastewater from
Liquid Organic Fertilizer Plant, Separation and Purifaction Technology
Journal, 112: 11-29
Al Kholif, M. (2018). Penurunan Beban Pencemar Pada Limbah Domestik
Dengan Menggunakan Moving Bed Biofilter Reaktor (Mbbr). Al-Ard: Jurnal
Teknik Lingkungan, 4(1), 1–8.
Andika, B., Wahyuningsih, P., dan Fajri, R. (2020). Penentuan Nilai BOD dan
COD Sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah di
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Jurnal Kimia Sains dan
Terapan, 2(1), 14-22
Azizah, R., dan Rahmawati, A. (2005). Perbedaan Kadar Bod, Cod, Tss, dan Mpn
Coliform pada Air Limbah, Sebelum dan Sesudah Pengolahan di RSUD
Nganjuk. Jurnal Kesehatan Lingkungan Unair, 2(1), 3953.
BPS Kota Banda Aceh. (2020). Profil Kota Banda Aceh. Profil Kota Banda
Aceh, 144.
Budiany, R., Yayok, S., dan Mohamad, M. (2014). Proses Elektrokoagulasi
Pengolahan Limbah Laundry. Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan,
6(1), 15–22.
El-Taweel, Y. A., Nassef, E. M., Elkheriany, I., dan Sayed, D. (2015). Removal of
Cr(VI) ions from waste water by electrocoagulation using iron electrodes.
Egyptian Journal of Petroleum, 24(2), 183–192.
26
27
Jiyah, J., Sudarsono, B., dan Sukmono, A. (2017). Studi Distribusi Total
Suspended Solid (TSS) Di Perairan Pantai Kabupaten Demak Menggunakan
Citra Landsat. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 41–47.
Khatib, W. A., Ayari, A., Yasir, A. T., Talhami, M., Das, P., Quadir, M. A., dan
Hawari, A. H. (2021). Enhancing the electrocoagulation process for
harvesting marine microalgae (Tetraselmis sp.) using interdigitated
electrodes. Journal of Environmental Management, 292(April), 112761.
Kholif, M. Al, dan Sugito, S. (2020). Penyisihan Kadar Amoniak Pada Limbah
Cair Domestik Dengan Menggunakan Sistem Constructed Wetland Bio-
Rack. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 6(1), 25–33
Lee, W., An, S., dan Choi, Y. (2021). Ammonia harvesting via membrane gas
extraction at moderately alkaline pH: A step toward net-profitable nitrogen
recovery from domestic wastewater. Chemical Engineering Journal,
Lutfi, M. (2014). Analisis Pengaruh Waktu Pretreatment dan Konsentrasi NaOH
terhadap Kandungan Selulosa , Lignin dan Hemiselulosa Eceng Gondok
Pada Proses Pretreatment Pembuatan Bioetanol Analysis of Pretreatment
Time and NaOH Concentration Effect on Cellulose , Lignin and. Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 2(2), 110–116.
Mamais, D., Jenkins, D., dan Prrr, P. (1993). A rapid physical-chemical method
for the determination of readily biodegradable soluble COD in
municipalwastewater. Water Research, 27(1), 195–197.
Manson, S. M., dan O’Sullivan, D. (2006). Kajian Karakteristik Kimia Air, Fisika
Air Dan Debit Sungai Pada Kawasan DAS Padang Akibat Pembuangan
Limbah Tapioka. Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(2252), 58–66.
Merma, A. G., Santos, B. F., Rego, A. S. C., Hacha, R. R., dan Torem, M. L.
(2020). Treatment of oily wastewater from the mining industry using
electrocoagulation: Fundamentals and process optimization. Journal of
Materials Research and Technology, 9(6), 15164–15176.
Mulyani. I. M. (2017). Proses Elektrokoagulasi Untuk Menurunkan Kadar
Thorium dalam Limbah Hasil Pengolahan Logam Tanah Jarang. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
29
Mureth, R., Machunda, R., Njau, K. N., dan Dodoo-Arhin, D. (2021). Assessment
of fluoride removal in a batch electrocoagulation process: A case study in the
Mount Meru Enclave. Scientific African, 12, e00737.
Patel, S. R., dan Parikh, S. P. (2020). Statistical optimizing of the
electrocoagulation process for the removal of Cr(VI) using response surface
methodology and kinetic study. Arabian Journal of Chemistry, 13(9), 7032–
7044.
Sa’diyah, K., Syarwani, M., dan Udjiana, S. S. (2018). Pengolahan Air Limbah
Domestik Menggunakan Kombinasi Settlement Tank dan Fixed-Bed Column
Up-Flow. Jurnal Teknik Kimia Dan Lingkungan, 2(2), 84.
Said, N. I. (2000). Teknologi Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Biofilm
Tercelup. Jurnal Teknologi Lingkungan, 1(2), 101–113.
Sa’diyah, K., Syarwani, M., dan Udjiana, S. S. (2018). Pengolahan Air Limbah
Domestik Menggunakan Kombinasi Settlement Tank dan Fixed-Bed Column
Up-Flow. Jurnal Teknik Kimia Dan Lingkungan, 2(2), 84.
Shabahaini, A.D., dan Tamjidillah, M. (2019). Pengaruh Jarak Antar Elektroda
Plat Besi Terhadap Produktivitas dan Efisiensi Generator HHO
Menggunakan Metode Elektrolisis Air Laut dengan Katalis KOH. , 4(1), 95-
107.
Susanthi, D., Purwanto, M. Y., & Suprihatin, S. (2018). Evaluasi Pengolahan Air
Limbah Domestik dengan IPAL Komunal di Kota Bogor. Jurnal Teknologi
Lingkungan, 19(2), 229.
Tuhu Agung R, A. Z. (2018). Kinerja Elektrokoagulasi Sebagai Pengolahan
Alternatif Limbah Cair Tinja. Jurnal Envirotek, 10(2).
Wahyulis, N. C., Ulfin, I., Kunci, K., Fe, E., Kulit, I. P., dan Pendahuluan, I.
(2014). Optimasi Tegangan pada Proses Elektrokoagulasi Penurunan
Kadar Kromium dari Filtrat Hasil Hidrolisis Limbah Padat Penyamakan
Kulit.3(2),9–11.