Anda di halaman 1dari 7

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT

KOMANDO PASUKAN KHUSUS

KAJIAN

Tentang

PENTINGNYA PERAN FASILITAS KESEHATAN TRAUMA CENTER BAGI PRAJURIT


GUNA MENUNJANG PROFESIONALISME SATUAN KOPASSUS

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Komando Pasukan Khusus disingkat Kopassus sebagai Kotama Pembinaan


berkedudukan langsung di bawah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dan
sebagai Komando Utama Operasional Kopassus berkedudukan langsung di bawah
Panglima TNI. Kopassus memiliki tugas pokok membantu Kasad dalam membina
fungsi dan kesiapan operasional Pasukan Khusus serta menyelenggarakan
Operasi Komando, Operasi Sandi Yudha dan Operasi Penanggulangan Teror
sesuai perintah Panglima TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI dengan
salah satu fungsi utama adalah pertempuran, yakni menyelenggarakan segala
usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkenaan dengan perencanaan, penyusunan
dan penyelenggaraan pertempuran darat, dalam bentuk Operasi khusus.

b. Dalam rangka penyiapan dan pengembangan kekuatan untuk menghadapi


tantangan tugas serta potensi ancaman ke depan maka Kopassus melaksanakan
peningkatan kemampuan personel serta modernisasi alat dan perlengkapan
khusus. Dalam peningkatan kemampuan personel tersebut Kopassus memerlukan
Fasilitas Kesehatan TRAUMA CENTER dalam rangka mendukung kesehatan
prajurit yang melakukan tugas, latihan dan pemeliharaan kemampuan secara
optimal.
2
c. Mengingat pentingnya peran Fasilitas Kesehatan TRAUMA CENTER guna
mendukung kesehatan prajurit yang melakukan tugas, latihan dan pemeliharaan
kemampuan maka perlu dilakukan kajian yang mendalam terhadap pengadaan
fasilitas kesehatan TRAUMA CENTER.

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud. Memberikan gambaran kepada pimpinan tentang kebutuhan


Fasilitas Kesehatan TRAUMA CENTER sebagai sarana untuk mendukung
kesehatan prajurit yang melakukan tugas, latihan dan pemeliharaan kemampuan
secara optimal; dan

b. Tujuan. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan


untuk menentukan kebijakan pengadaan fasilitas kesehatan TRAUMA CENTER,
operator dan alat perlengkapan pendukung lainnya di fasilitas kesehatan TNI AD
khususnya Kopassus.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Kajian ini disusun dengan tata urut sebagai
berikut:

a. Pendahuluan;
b. Latar Belakang;
c. Data dan Fakta;
d. Analisa; dan
e. Penutup.

4. Dasar.

a. Peraturan Kasad Nomor 5 Tahun 2021 tanggal 14 Juni 2021 tentang


Rencana Strategis TNI AD TA 2020-2024;

b. Peraturan Danjen Kopassus Nomor 06 Tahun 2020 tanggal 2 Juni 2020


tentang Rencana Strategis Kopassus Tahun 2020-2024; dan

c. Peraturan Danjen Kopassus Nomor 07 Tahun 2021 tanggal 30 Agustus


2021 tentang Revisi Rencana Strategis Kopassus Tahun 2020-2024.
3

BAB II
LATAR BELAKANG

5. Penentuan Fasilitas Trauma Center Set beserta Alkap pendukungnya. Dalam


rangka penyiapan dan pengembangan kekuatan untuk menghadapi tantangan serta
tuntutan melakukan tugas, latihan dan pemeliharaan kemampuan maka Kopassus
melaksanakan peningkatan kemampuan personel melalui pendidikan dan latihan yang
dilaksanakan oleh Pusdiklatpassus maupun satuan operasional Grup 1 Kopassus, Grup 2
Kopassus, Grup 3 Kopassus dan Satuan 81 Kopassus.Trauma Center merupakan satu
kesatuan dari beberapa unit kegiatan yang saling mendukung dalam terlaksananya
pelayanan penanganan terhadap trauma. Trauma Center meliputi unit IGD, Ambulance,
Laboratorium, Radiologi, Kamar Operasi, ICU, Rehabilitasi medik/fisioterapi, Apotek dan
Helipad .Keberadaan Trauma Center menjadi sangat diperlukan untuk mengantisipasi
kecelakaan pada saat latihan maupun penugasan. Pada tahap Recovery suatu latihan
dan penugasan, kondisi tubuh prajurit cenderung mengalami berbagai cedera baik luka
terbuka, kerusakan jaringan dalam tubuh, cedera tulang belakang, ataupun cedera otot
pasca latihan lainnya. Kondisi tubuh yang dialami prajurit tersebut dapat ditangani dengan
fisioterapi sehingga kondisi kesehatan prajurit dapat kembali optimal.Dengan demikian
fasilitas kesehatan Trauma Center merupakan prioritas yang harus dipenuhi.

6. Permasalahan. Kopassus saat ini belum memiliki fasilitas kesehatan Trauma


Center untuk menyiapkan prajurit dalam melaksanakan tugas latihan dan pendidikan
dengan intensitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan satuan TNI AD lainnya. Dalam
pelaksanaanya selama ini, prajurit Kopassus yang mengalami kecelakaan latihan
mendapat penanganan dan rehabiliasi medik di RST terdekat pada tempat latihan,
penanganan dan rehabilitasi pun disamakan dengan pasien lain sehingga penanganan
terkadang tidak skala prioritas. Sehingga diharapkan dengan adanya trauma center di RS
KOPASSUS semua prajurit kopassus mendapat prioritas dalam penanganan cedera
latihan maupun tindakan pasca operasi (Rehabilitasi Medik).
4
BAB III
DATA DAN FAKTA

7. Umum. Dalam menentukan kebutuhan terhadap fasilitas kesehatan Trauma


Center, maka diperlukan data dan fakta meliputi data latihan dan Pendidikan yang
diadakan oleh Kopassus dan data prajurit yang cedera dan cacat pada saat pendidikan
dan latihan

8. Data Prajurit Cedera dan Cacat Tahun 2022 pada saat pendidikan dan latihan.

a. Serka Reinhart Restu NRP 21120171611292 Grup 3 Diagnosis Patah


Tulang Kering Kiri pada saat freefall giat Indo-Defence
b. Kopda I Komang Sukrada NRP 31110520190491 Grup 1 Diagnosis Cedera
tulang belakang dan patah lengan kanan pada saat latihan dakibu.
c. Praka Fery Natal NRP 31140503411294 Grup 1 Diagnosis patah tulang kaki
kanan dan kiri pada saat latihan fast ropping.
d. Sertu Alexander Gultom NRP 21170180990697 Grup 1 Diagnosis amputasi
kaki Kiri pada saat dikpurkota di Pusdiklatpassus
5

BAB IV
ANALISA

11. Umum. Pemilihan fasilitas kesehatan Trauma Center sebagai salah satu
fasilitas kesehatan guna mengantisipasi kecelakaan kegiatan latihan, tugas dan
pemeliharaan kemampuan serta perawatan pasca tindakan operasi. Dengan demikian
maka perlu dilaksanakan analisa terhadap pentingnya kegunaan fasilitas kesehatan
Trauma Center.

12. Tinjauan Trauma Center.


Penanganan terhadap pasien yang terluka telah ditemukan pada praktek
pengobatan sejak dahulu kala, Kata “trauma” berasal dari bahasa Yunani “iatros” yang
berarti “luka pada bagian tubuh”. Trauma center yang pertama digunakan pada
penanganan tentara-tentara dari pasukan Napoleon yang terluka.
Angka kematian dan kecacatan akibat kegawatdaruratan medik ditentukan oleh
tingkat kecepatan, kecermatan dan ketepatan pertolongan. Doktrin pertolongan
kegawatdaruratan yang berkembang adalah “Time Saving is Life Saving and Limb”
dengan indikator proses adalah “Respon Time”.
Trauma Center saat ini didefinisikan sebagai fasilitas RS yang khusus
menyediakan kebutuhan akan adanya dokter spesialis bedah, dokter spesialis anestesi,
perawat dan peralatan “lfe support” secara cepat.
Trauma Center merupakan satu kesatuan dari beberapa unit kegiatan yang saling
mendukung dalam terlaksananya pelayanan penanganan terhadap trauma. Trauma
Center meliputi unit sebagai berikut : IGD, Ambulance, Laboratorium, Radiologi, Kamar
Operasi, ICU, Rehabilitasi medik/fisioterapi, Apotek dan Helipad .
Penanganan penderita kritis dilakukan melalui urutan sebagai berikut :
1. Triage
Pasien yang datang ke IGD dikelompokkan dan dikategorikan dalam 4
kelompok perawatan, yaitu :
a. Warna Hitam : Meninggal Dunia
b. Warna Merah : Penderita Luka Berat, mengancam jiwa
c. Warna Kuning : Penderita Luka Sedang-Berat, tidak mengancam jiwa
d. Warna Hijau : Penderita luka ringan
2. Resusitasi
6
Disediakan bagi penderita dengan gangguan pernafasan. Beberapa tindakan
penyelamatan jiwa misalnya trakeostomi darurat dan chest tube.

3. Ambulance dan Helikopter


a. Ambulance digunakan untuk transportasi darat dengan dilengkapi alat
lengkap ambulance dapat memberikan penanganan pertama dan pada saat
perjalanan menuju rumah sakit
b. Helikopter digunakan untuk transportasi udara dan bisa dengan cepat
membawa pasien dari tempat yang relatif jauh ke Rumah Sakit. Helikopter
pun dapat di lengkapi alat medis agar dapat melaksanakan pengobatan
diudara, serta fasilitas helipad juga harus tersedia di Rumah sakit
7

BAB V
PENUTUP

14. Kesimpulan. Dari berbagai analisa di atas dihubungkan dengan data dan
fakta maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Tinjauan Trauma Center. Bahwa fasilitas kesehatan Trauma Center sangat


menunjang dukungan kesehatan bagi prajurit Kopassus yang melaksanakan tugas,
latihan dan pemeliharaan kemampuan agar ditindak lanjuti dengan cepat dan
cermat sehingga mengurangi resiko lebih lanjut,. Diharapkan dengan adanya
dukungan kesehatan tersebut, maka prajurit Kopassus dapat melaksanakan tugas
yang diberikan dengan baik.

15. Saran. Guna penyiapan kesehatan prajurit Kopassus secara terencana dan
optimal untuk Satuan Kopassus dalam rangka mendukung tugas pokoknya serta atas
pertimbangan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan aspek operasional serta
aspek teknis maka diharapkan RS Kopassus memiliki fasilitas Trauma Center dengan
teknologi yang canggih yang dapat dimanfaatkan oleh Satuan Kopassus dan satuan TNI
AD umumnya.

Anda mungkin juga menyukai