Anda di halaman 1dari 36

DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA Lamp. Kep. Ka. RSAU dr. M.

Salamun
RSAU dr. M. SALAMUN Nomor Kep / / / 2021
Tanggal 30 Desember 2021

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun merupakan Pelaksana Teknis
Diskesau yang berkedudukan langsung di bawah Kepala Dinas Kesehatan
Angkatan Udara dan sebagai salah satu Institusi Pelayanan Kesehatan di bawah
Jajaran TNI Angkatan Udara. Saat ini RSAU dr. M. Salamun telah berkembang
menjadi sebuah Rumah Sakit yang mendapatkan penetapan Kelas B berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.05 / I / 523 / 12
tanggal 17 Maret 2011 dan telah lulus Akreditasi Paripurna pada tahun 2013 oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

RSAU dr. M. Salamun memiliki sarana pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan
penunjang medis lainnya. Salah satu sarana pelayanan rawat jalan yang ada yaitu
Unit Instalasi Bedah, dalam perjalanan pelayanannya Unit Instalasi Bedah ini selalu
meningkatkan kualitas pelayanan baik managementnya, sarana prasarananya,
maupun sumber daya manusianya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan
perkembangan ilmu dan teknologi, serta Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi
SNARS Edisi 1 Tahun 2018 sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal
kepada anggota TNI / TNI Angkatan Udara, PNS beserta keluarga dan masyarakat
umum.

Tim di Unit Instalasi Bedah RSAU dr. M. Salamun ini terdiri dari Dokter
Spesialis Bedah yang bersertifikat Bedah, Dokter Anestesi yang bersertifikat
Anestesi, perawat mahir bersertifikat bedah, dan penata anestesi bersertifikat
anestesi. Sebagai saranan pelayanan yang dijadikan sebagai layanan unggulan di
RSAU dr. M. Salamun tentunya masih terdapat hal - hal yang memerlukan
pembenahan dan perbaikan. Untuk itu disusunlah buku Pedoman Pengorganisasian
Unit Instalasi Bedah ini agar nantinya dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pelayanan Instalasi Bedah di RSAU dr. M. Salamun Bandung.

1
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Pedoman Pengorganisasian Unit Instalasi Bedah ini dibuat sebagai pegangan
dan acuan oleh setiap anggota Unit Instalasi Bedah dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan bedah kepada pasien.

b. Tujuan
1) Tujuan Umum
a) Memberikan Standar Pelayanan Instalasi Bedah yang bermutu yang
menjamin keselamatan pasien dan anggota tetap RSAU dr. M. Salamun
b) Menjamin kontinuitas Pelayanan Instalasi Bedah dan meningkatkan
kualitas hidup pasien yang menjalani pembedahan

2) Tujuan Khusus
a) Memberikan Standar Pelayanan Instalasi Bedah dan asuhan
keperawatan bagi pasien yang menjalani pembedahan
b) Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani pembedahan
c) Terciptanya adekuasi pembedahan
d) Memberikan informasi dan edukasi

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut


Pedoman Pengorganisasian Instalasi Bedah ini disusun dengan tata urut
sebagai berikut:
a. BAB I PENDAHULUAN
b. BAB II GAMBARAN UMUM
c. BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
d. BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
e. BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
f. BAB VI URAIAN JABATAN
g. BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
h. BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL
i. BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
j. BAB X PERTEMUAN / RAPAT
k. BAB XI PELAPORAN
l. BAB XII PENUTUP

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

4. Gambaran Umum
Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun merupakan pelaksana teknis
Diskesau yang bertugas melaksanakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam
setiap kegiatan operasi dan latihan TNI AU, baik yang diselenggarakan oleh tingkat
Komando / Markas Besar maupun tingkat Lanud Husein Sastranegara,
melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anggota militer dan PNS beserta keluarga
serta melayani TNI beserta keluarga, dan melaksanakan uji kesehatan periodik bagi
seluruh anggota militer dan PNS Lanud Husein Sastranegara serta uji kesehatan
Non Periodik dalam rangka mengikuti pendidikan / penugasan serta melaksanakan
uji kesehatan dalam rangka seleksi calon Tamtama, Bintara dan Perwira.

5. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit


a. Pendirian
Pengembangan tahap pertama dimulai pada tanggal 19 Agustus 1961
dengan dibentuknya Depot Kesehatan 002 yang berkedudukan di Pangkalan
Udara Husein Sastranegara, dipimpin oleh seorang Komandan yaitu Letnan
Kolonel dr. Malikoel Saleh. Pada tanggal 18 September 1962 dilakukan
pemindahan kegiatan ke Ciumbuleuit dengan personel dan peralatan
kesehatan yang sangat terbatas. Pelayanan rawat mondok, dengan kapasitas
sebanyak 20 buah tempat tidur, kemudian ditingkatkan menjadi 96 buah tempat
tidur, ini dikarenakan beban pelayanan Depot Kesehatan 002 yang semakin
meningkat, antara lain melayani penderita dari Lanud Sulaiman (dahulu
Pangkalan Udara Margahayu), Tasikmalaya, Kalijati, Jatiwangi (Sukani) serta
rujukan awak pesawat dari PAU Halim Perdanakusuma, Iswahyudi dan
Hassanudin.

b. Pengembangan
Sejalan dengan kegiatan yang semakin meningkat, pembangunan tahap
kedua dimulai bulan Mei 1964. Setelah pembangunan tahap kedua selesai,
kegiatan pelayanan kesehatan semakin meningkat ditandai dengan
penambahan kapasitas tempat tidur menjadi 125 buah, demikian juga dengan
personelnya.

3
c. Perubahan Status Depot Kesehatan Menjadi Rumah Sakit
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri / Panglima Angkatan Udara No. 158
/ PERS MKS / 1965 tanggal 31 Desember 1965, maka sejak tanggal 1 Januari
1966 Depot Kesehatan 002 ditetapkan sebagai Rumah Sakit “Wisma Angkasa
Dharma”. Rumah Sakit “Wisma Angkasa Dharma” dipimpin oleh seorang
Direktur, yaitu Letnan Kolonel Udara dokter Malikoel Saleh. Pada tanggal 2 Mei
1966, Rumah Sakit “Wisma Angkasa Dharma” ditetapkan sebagai Rumah
Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU) berdasarkan keputusan Menteri /
Panglima Angkatan Udara Nomor : 45 tahun 1966, Rumah Sakit Pusat
Angkatan Udara (RUSPAU), dipimpin oleh seorang Komandan yaitu Kolonel
Udara dokter Malikoel Saleh.

d. Peningkatan Kegiatan
Setelah menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU), kegiatan
dukungan kesehatan dan pelayanan kesehatan semakin meningkat pula.
RUSPAU menerima penderita rawat jalan dan rawat mondok anggota TNI
Angkatan Udara beserta keluarganya, yang berada di bawah perawatan
Komando Wilayah Udara V (KOWILU V).

Kegiatan dukungan kesehatan meliputi:


1) Operasi Temulawak I. Melaksanakan Operasi Temulawak I dari mulai
bulan Oktober 1967 sampai dengan November 1967.
2) Operasi Temulawak II. Melaksanakan Operasi Temulawak II dan
perencanaan operasi Wijaya Kusuma II dengan sasaran pemeriksaan TBC
pada anak usia 0 - 5 tahun.
3) Operasi Sehat I. Dilakukan mulai bulan Mei 1969 dan selesai bulan
Oktober 1969.

e. Rumah Sakit Integrated Use (Pemakaian Bersama)


Sejak tahun 1971, RUSPAU telah melaksanakan keputusan KASAU
tentang pemakaian bersama. Namun baru tahun 1974 keluar Surat Keputusan
Menhankam / PANGAB No. Skep / 560 /V / 1974 yang menyatakan RUSPAU
berfungsi sebagai Rumah Sakit Integrated Use / Pemakaian Bersama ABRI.

f. Pemberian Nama RUSPAU dokter Mohammad Salamun

4
Mengingat jasa - jasa Marsekal Muda dokter Mohammad Salamun (Alm)
pada bidang Kesehatan Penerbangan, dan beliau pernah bertugas di Lanud
Husein Sastranegara tahun 1951 sampai 1954, dengan berdasarkan Surat
Keputusan Kasau Nomor Skep / 2 / II / 1976, maka terhitung tahun 1976 nama
RUSPAU disempurnakan menjadi Rumah Sakit Pusat TNI AU dokter
Mohammad Salamun.

g. Rumah Sakit ABRI Tingkat II


Berdasarkan Surat Keputusan Menhankam / Pangab nomor Skep / 226 /
II / 1977 tanggal 28 Februari 1977 Ruspau dr. M. Salamun diklasifikasikan
menjadi Rumah Sakit ABRI Tingkat II, dengan demikian Ruspau dr. M.
Salamun diberikan wewenang untuk melayani anggota ABRI meliputi TNI AU,
TNI AD, TNI AL dan POLRI.

h. Reorganisasi
1) Pembinaan Lanud Husein Sastranegara
Berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara No. Kep / 25 / VII
/ 1985 tanggal 11 Maret 1985, status RUSPAU dr. M. Salamun mengalami
perubahan alih kelola dari pembinaan Direktorat Kesehatan beralih
dibawah pembinaan Lanud Husein Sastranegara, sehingga menjadi
Rumah Sakit dr. M. Salamun Lanud Husein Sastranegara.

2) Sanatorium TB – DOTS Pacet


Berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara No. Kep / 24 / XII
/ 1988 tanggal 20 Desember 1988, adanya perubahan status sanatorium
TB-DOTS Pacet dari bagian penyakit TB-DOTS Rumah Sakit dr. M.
Salamun Lanud Husein Sastranegara menjadi pusat pemulihan Kesehatan
Awak Pesawat Udara TNI Angkatan Udara di bawah Lakespra Saryanto
Ditkesau.

3) Badan Pelaksana Teknis Direktorat Kesehatan TNI AU


Sejalan dengan tuntutan organisasi, Rumah Sakit TNI Angkatan Udara
Tingkat. II dr. M. Salamun yang semakin berkembang dan semakin
kompleks dalam permasalahan, maka diperlukan adanya kendali dan
pembinaan oleh Mabes TNI AU sehingga permasalahan Rumah Sakit
dapat teratasi. Berdasarkan Keputusan Kasau Nomor : Kep / 03 / II / 1998
tanggal 3 Februari 1998 tentang Pokok - pokok Organisasi dan Prosedur

5
Eselon Pelaksana Pusat Tingkat Mabesau, status Rumah Sakit TNI AU
Tk. II dr. M. Salamun Lanud Husein Sastranegara kembali dibawah kendali
Pusat sebagai Badan Pelaksana Teknis Diskes TNI AU.
6. Tugas Pokok dan Fungsi RSAU dr. M. Salamun
Berdasarkan Keputusan Kasau Nomor Kep / 4 / III / 2004 tanggal 27 Desember
2004 tentang Pokok - pokok Organisasi dan Prosedur TNI Angkatan Udara dan
Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau / 114 / XII / 2009 tanggal 2
Desember 2009 tentang Penyempurnaan Pokok - pokok Organisasi dan Prosedur
Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara, Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M.
Salamun mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Tugas
Tugas pokok RSAU dr. M. Salamun adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap kegiatan
operasi dan latihan TNI AU, baik yang diselenggarakan oleh tingkat
komando / markas besar maupun tingkat Pangkalan Udara Husein
Sastranegara
2) Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anggota militer dan Pegawai
Negeri Sipil Angkatan Udara beserta keluarga, serta melayani anggota TNI
beserta keluarga
3) Melaksanakan uji kesehatan periodik bagi seluruh anggota militer dalam
jajaran Lanud Husein Sastranegara dan uji kesehatan non periodik dalam
rangka mengikuti pendidikan / penugasan, serta melaksanakan uji
kesehatan dalam rangka seleksi calon tamtama, bintara, dan perwira

b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, RSAU dr. M. Salamun menyelenggarakan
fungsi – fungsi sebagai berikut :
1) Promotif dan preventif yang meliputi kegiatan higienis dan sanitasi
lingkungan, imunisasi, serta pendidikan kesehatan masyarakat
2) Kuratif dan rehabilitatif yang meliputi kegiatan pelayanan gawat darurat dan
pelayanan kesehatan spesialistis, baik rawat jalan maupun rawat mondok
3) Pengungsian medik dan pertolongan pertama pada kecelakaan terbang
4) Penunjangan rumah sakit seperti : farmasi, dapur, gudang, dan penun-
jangan perawatan lainnya
5) Pusat diagnostik dan sebagai rumah sakit rujukan

6
6) Sebagai Rumah Sakit rujukan bagi Rumah Sakit TNI AU wilayah Jawa
Barat
7) Sebagai jejaring pelayanan kesehatan Rumah Sakit Hasan Sadikin
8) Sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan dan latihan kesehatan secara
bertingkat dan berlanjut dalam rangka memberikan dukungan kesehatan
pada operasi dan latihan TNI AU serta masyarakat umum

c. Kekuatan personel RSAU dr. M. Salamun berjumlah 714 orang personel yang
terdiri dari, tenaga Medis 83 orang, tenaga Perawat 237 orang, tenaga
Penunjang Medis 98 orang, tenaga Administrasi 296 orang.

d. Sarana dan prasarana yang dimiliki RSAU dr. M. Salamun sebagai berikut :
1) Bangunan dan prasarana (luas bangunan RSAU dr. M. Salamun 39.535 m2),
terdiri dari :
a) Ruang Instalasi Gawat Darurat : 21 TT
b) Ruang Poliklinik spesialis 21 unit, yang terdiri dari :
(1) Poliklinik Geriatri
(2) Poliklinik Urologi
(3) Poliklinik Psikiatri
(4) Poliklinik Saraf
(5) Poliklinik Penyakit Dalam
(6) Poliklinik Bedah Syaraf
(7) Poliklinik Gizi
(8) Poliklinik Kulit Kelamin
(9) Poliklinik Orthopedi
(10) Rehabilitasi Medik
(11) Poliklinik Gigi dan Mulut
(12) Poliklinik Jantung
(13) Poliklinik Mata
(14) Poliklinik Paru
(15) Poliklinik TB Dots
(16) Poliklinik Bedah Plastik
(17) Poliklinik Anak
(18) Poliklinik Obgyn
(19) Poliklinik Bedah Umum
(20) Poliklinik Angkasa

7
c) Ruang rawat inap 9 ruangan, dengan kapasitas tempat tidur sebanyak
200 TT, terdiri dari :
(1) Ruang Firdaus : 40 TT
(2) Ruang Merak : 32 TT
(3) Ruang Nuri : 18 TT
(4) Ruang Merpati : 10 TT
(5) Ruang Rajawali : 24 TT
(6) Ruang Cendrawasih : 14 TT
(7) Ruang Gelatik : 24 TT
(8) Ruang Kutilang : 31 TT
(9) Ruang ICU : 7 TT
d) Ruang Hemodialisa : 16 TT
e) Fasilitas dukungan kesehatan untuk mendukung tugas operasi TNI AU /
TNI (tempat di Lanud Husein Sastranegara)
f) Klinik PPK I Gelatik dan PPK I Dadali

2) Bangunan dan instalasi penunjang :


a) Patologi Klinik / Laboratorium
b) Radiologi
c) Instalasi Farmasi
d) Linen Service, Laundry, dan CSSD
e) Instalasi Gizi
f) Pemeliharaan Alat Kesehatan (Haralkes)
g) Gudang Material Kesehatan dan Umum
h) Kamar Jenazah
i) Instalasi Air Bersih
j) IPAL
k) Kantor pimpinan dan staf
l) Kantor SPI
m) Kantor kelompok ahli
n) Kantor komite medik
o) Kantor komite keperawatan
p) Kantor PPI kantor PMKP
q) Ruang akreditasi
r) Ruang rapat
s) Ruang serbaguna
t) Ruang diklat

8
u) Kantor PIA
v) Toko dan kantor koperasi
w) Masjid As – Salamun
x) Sarana olahraga
y) Area parkir
z) Mesin ATM (BNI dan BRI)
aa) Bank BRI
bb) PCR (Polymerese Chain Reaction)
cc) MCU (Medical Check Up)
dd) Instalasi sentral oksigen
ee) Unit Cathlab
ff) Ruang Kordik

3) Alat canggih :
a) CT Scan
b) Mammography
c) Echocardiography
d) Electromyography
e) Laparascopy
f) X-Ray Panoramic
g) C-Arm
h) USG 4 dimensi
i) Electro Encephalography
j) Trans Urethal Resection
k) Unit Microscope Surgery
l) Electrosurgery
m) Endoscopy internal
n) Densitometri
o) ESWL
p) Phaco emulsifikasi
q) ESWT (Electrical Shock Wave Therapy)
r) Chat Lab (Chateterisasi Jantung)

7. Legalitas RSAU dr. M. Salamun


Legalitas RSAU dr. M. Salamun adalah sebagai berikut :
a. Tahun 2002 memperoleh Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari KARS dengan
predikat Lulus Tingkat Dasar Penuh untuk 5 (lima) Standar Pelayanan

9
b. Tahun 2008, memperoleh Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari KARS Depkes
RI dengan Lulus Bersyarat Tingkat Lanjut untuk 12 Standar Pelayanan
c. Tahun 2011 memperoleh Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit untuk 12 Standar
Pelayanan Kesehatan
d. Tanggal 10 Oktober 2011 mendapat Rekomendasi dari Dinkes Prov. Jabar
Sebagai Rumah Sakit Kelas B
e. Tanggal 8 Mei 2015 memperoleh Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit versi 2012
dengan tingkat Akreditasi Paripurna
f. Tanggal 10 Agustus 2018 memperoleh Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit versi
SNARS 1 dengan tingkat Akreditasi Paripurna

10
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

8. Visi
“ Menjadi Rumah Sakit Rujukan TNI Terbaik di Jawa Barat dan RS Pendidikan
Berkualitas “

9. Misi
a. Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap operasi
dan latihan TNI / TNI AU
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI /TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintegrasi
dengan pendidikan dan penelitian
c. Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

10. Falsafah
“ Jiwa dan Semangat Pengabdian TNI adalah Landasan dalam Melaksanakan
Pelayanan Kesehatan “

11. Landasan Nilai


Landasan nilai yang ingin dicapai oleh RSAU dr. M. Salamun adalah “ HEBRING “,
dimana HEBRING adalah :
H : Handal
E : Efisien
B : Bersih
R : Ramah
I : Ikhlas
N : Nyaman
G : Gemilang

12. Tujuan

11
a. Terselenggaranya dukungan kesehatan terhadap operasi dan latihan TNI / TNI
AU
b. Sebagai pusat rujukan Rumah Sakit TNI se-Jawa Barat
c. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu bagi anggota TNI, PNS,
beserta keluarganya serta masyarakat umum

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

13. Struktur Organisasi Rumah Sakit

12
ESELON PEMBANTU PIMPINAN

KOMITE
PMKP
POKLI
SESRUMKIT
KOMITE
ETIK

KOMITE
SPI KOMDIK KOMWAT KOMTEK TAUD PROGAR KAMED PPI

TIM
PEKAS URMIN UR KAUR KAINFO PONEK
URTU URPERS
BEKKES BMN MINMED MED
S
D TIM
HIV/AIDS

ESELON PELAKSANA TEKNIS


TIM
TB-DOTS

DUKKES KESPREV GADAR BIN KOMPT.YANKES WATUM TIM


PPRA
UNITBIN KOMPETENSI
KAUNIT KAUNITMUN UNIT MEDIS
UNIT
BANKES ADMINGADAR WATLAN TIM
GERIATRI
UNITBIN KOMPETENSI
KEPERAWATAN
KAUNIT UNIT UNIT
KAUNIT TIM K3
UJIBAD LOGGADAR WATNAP
KESLING UNITBIN KOMPETENSI
NON KEPERAWATAN

PAVILIUN TIM
KAJANGKES PUSTAKMED R. GELATIK FIRDAUS FARMASI
MEDMEDIS TERAPI
R. MERPATI R. MERAK
KAUNITHARALKES TIM
R. NURI
PKRS
R. KUTILANG
KAUNIT GUDANG
R.CENDRAWASIH R.GELATIK TIM
REKAM
MEDIS
KAUNIT JANGWAT R. ICU / ICCU

ESELON TINGKAT PELAKSANA

KLIN JANTUNG KLIN MATA KLIN KLIN PAT KLINIK


KLIN OBSGYN KLIN BEDAH GERIATRI
JIWA

KLINIK KLIN PARU KLINIK KLINIK PENY KLINIK ANAK KLIN RAD KLINIK
TB-DOTS VCT-HIV DALAM THT

KLIN UNIT
KLIN SYARAF KLIN KULIT KLIN GIZI KLIN GILUT KLIN UROLOGI INST. BEDAH CATHLAB
ORTOPEDI

KLIN REHAB MED INST. FARMASI UNIT


KLIN BEDAH SYARAF KLIN BEDAH PLASTIK HEMODIALISA

PAKES

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

14. Struktur Organisasi Unit Kerja

13
KA. INSTALASI
BEDAH

KA. SUBAG KA. SUBAG


KA. SUB KA. SUB
PELAYANAN PELAYANAN
PENUNJANGAN ADMINISTRASI
BEDAH ANESTESI

KOORDINATOR KOORDINATOR
PERAWAT PENATA
BEDAH ANESTESI

Perawat
Pelaksana

Keterangan :
= Kotak dengan garis putus – putus adalah Struktur organisasi yang
dilengkapi

BAB VI
URAIAN JABATAN

15. Persyaratan Jabatan

14
Persyaratan jabatan di Instalasi Bedah, yaitu :
a. Kepala Instalasi Bedah
Kualifikasi dokter spesialis bedah bersertifikat bedah, Militer berpangkat
minimal Mayor, Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan IV

b. Ka Subag Pelayanan Bedah


Kualifikasi dokter spesialis bedah bersertifikat bedah, Militer berpangkat
minimal Mayor, Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan IV / III

c. Ka Subag Pelayanan Anestesi


Kualifikasi dokter spesialis anestesi bersertifikat anestesi militer berpangkat
minimal Mayor, Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan IV / III

d. Koordinator Perawat Bedah


Kualifikasi sarjana keperawatan bersetifikat pelatihan bedah Militer berpangkat
minimal berpangkat Letda, Aparatur Sipil Negara golongan III

e. Koordinator Penata Anestesi


Kualifikasi ahli madya anestesi bersertifikat anestesi Militer berpangkat minimal
Letda, Aparatur Sipil Negara golongan III

f. Ka Sub Penunjangan
Kualifikasi sarjana farmasi Militer berpangkat minimal Letda, Aparatur Sipil
Negara golongan IIIa/b

g. Ka Sub Administrasi
Kualifikasi sarjana komputer

16. Uraian Tugas dan Wewenang


a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Bedah
Unit Organisasi : RSAU dr. M. Salamun

Misi Organisasi :
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
operasi dan latihan TNI / TNI AU

15
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI / TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintegrasi
dengan pendidikan dan penelitian
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

Uraian Tugas :
1) Melaksanakan kegiatan pelayanan bedah di Instalasi Bedah
2) Tugas dalam butir 1, meliputi :
a) Merumuskan, merencanakan, dan menyusun perencanaan kegiatan
pelayanan di Instalasi Bedah
b) Menyelenggarakan fungsi pelayanan bedah dan anestesi
c) Menyelenggarakan penunjangan dan pengadministrasian bedah
sentral
d) Melakukan koordinasi dengan unit kerja yang terkait dalam
pelaksanaan tugas
e) Menyelia dan mengevaluasi hasil kerja bawahan setiap saat agar
tercapai tingkat kinerja yang diharapkan
f) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan tugasnya
g) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Ka RSAU sesuai dengan
bidangnya

Dalam melaksanakan tugasnya, Ka Instalasi Bedah dibantu oleh :


1) Ka Subag Pelayanan Bedah, Ka Subag Pelayanan Anestesi, Koordinator
Perawat Bedah, dan Koordinator Penata Anestesi
2) Ka Sub Penunjangan dan Ka Sub Administrasi

Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab kepada Ka Rumah Sakit dr. M. Salamun
2) Bertanggung jawab kepada Komite Medik Rumah Sakit dr. M. Salamun

Wewenang :
1) Memberikan usulan kebutuhan tenaga di lingkungan Unit Instalasi Bedah
2) Melaksanakan pelayanan medis / tindakan medis sesuai dengan
kewenangan medis berdasarkan keahliannya
3) Mengadakan pertemuan Unit Instalasi Bedah
4) Menyusun perencanaan tahunan Unit Instalasi Bedah

16
5) Mengadakan koordinasi vertikal, horizontal, dan diagonal dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan medis

b. Nama Jabatan : Ka. Subag Pelayanan Bedah


Unit Organisasi : RSAU dr. M. Salamun

Misi Organisasi :
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
operasi dan latihan TNI / TNI AU
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI / TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintegrasi
dengan pendidikan dan penelitian
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

Uraian Tugas :
1) Bertugas melaksanakan pelayanan bedah pasien-pasien pembedahan
2) Tugas tersebut diatas, meliputi :
a) Menyiapkan kebutuhan bekal kesehatan dan alat kesehatan untuk
mendukung pelayanan bedah
b) Merencanakan dan menyusun daftar jadwal pelaksanaan di ruang
bedah
c) Melaksanakan kegiatan pelayanan di bagian bedah
d) Membuat laporan kegiatan atas pelaksanaan pelayanan di bagian
bedah
e) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain terkait dalam pelaksanaan
tugas di bagian bedah

Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab kepada Ka Instalasi Bedah
2) Bertanggung jawab kepada Ka Komite Medik Rumah Sakit dr. M. Salamun

Wewenang :
1) Membantu Ka Instalasi Bedah dalam usulan rencana perbaikan dan
pengembangan Instalasi Bedah
2) Membantu Ka Instalasi Bedah dalam penyelenggaraan pertemuan rutin
intern Instalasi Bedah

17
c. Nama Jabatan : Ka. Subag Pelayanan Anestesi
Unit Organisasi : RSAU dr. M. Salamun

Misi Organisasi :
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
operasi dan latihan TNI / TNI AU
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI / TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintgrasi
dengan pendidikan dan penelitian
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

Uraian Tugas :
1) Bertugas melaksanakan pelayanan anestesi pasien pembedahan
2) Tugas tersebut diatas, meliputi :
a) Menyiapkan kebutuhan bekal kesehatan dan alat kesehatan untuk
mendukung pelayanan anestesi
b) Merencanakan dan menyusun daftar jadwal pelayanan anestesi
c) Melaksanakan kegiatan pelayanan di bagian anestesi
d) Membuat laporan kegiatan atas pelaksanaan pelayanan dibagian
anestesi
e) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait dalam
pelaksanaan tugas dibagian anestesi

Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab kepada Ka Instalasi Bedah
2) Bertanggung jawab kepada Ka Komite Medik Rumah Sakit dr. M. Salamun

Wewenang :
1) Membantu Ka Instalasi Bedah dalam usulan rencana perbaikan dan
pengembangan Instalasi Bedah
2) Membantu Ka Instalasi Bedah dalam penyelenggaraan pertemuan rutin
intern Instalasi Bedah

d. Nama Jabatan : Koordinator Perawat Bedah


Unit Organisasi : RSAU dr. M. Salamun

18
Misi Organisasi :
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
operasi dan latihan TNI / TNI AU
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI / TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintegrasi
dengan pendidikan dan penelitian
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

Uraian Tugas :
1) Bertugas melaksanakan pelayanan bedah pasien - pasien pembedahan
2) Tugas tersebut di atas, meliputi :
a) Melaksanakan penerimaan dan pencatatan medis pasien Instalasi
Bedah
b) Melaksanakan pemeriksaan, dan tindakan operatif pasien di Instalasi
Bedah
c) Mangatur, membimbing dan mengawasi anggota dalam melaksanakan
tindakan pre, intra, dan post operatif di Instalasi Bedah
d) Mengatur jadwal dinas perawat bedah
e) Mengatur jadwal pasien Instalasi Bedah
f) Merencanakan dan menginventarisasi alat-alat kesehatan / obat-
obatan Instalasi Bedah
g) Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya

Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab kepada Ka Instalasi Bedah
2) Bertanggung jawab kepada Ka Subag Pelayanan Bedah
3) Bertanggung jawab kepada Ka Komite Medik Rumah Sakit dr. M. Salamun

Wewenang :
1) Membantu Ka Instalasi Bedah dalam usulan rencana perbaikan dan
pengembangan Instalasi Bedah
2) Membantu Ka Subag Pelayanan Bedah dalam penyelenggaraan
pertemuan rutin intern Instalasi Bedah
3) Mengatur jadwal dinas harian dan asuhan keperawatan tindakan operatif
anggota tim perawat pelaksana Instalasi Bedah

19
4) Mengatur jadwal rutin bagi pasien Instalasi Bedah
5) Supervisi bagi perawat pelaksana bedah dalam hal asuhan keperawatan

e. Nama Jabatan : Koordinator Penata Anestesi


Unit Organisasi : RSAU dr. M. Salamun

Misi Organisasi :
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
operasi dan latihan TNI / TNI AU
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI / TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintegrasi
dengan pendidikan dan penelitian
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

Uraian Tugas :
1) Bertugas melaksanakan pelayanan anestesi pasien - pasien Instalasi
Bedah
2) Tugas tersebut di atas, meliputi :
a) Melaksanakan penerimaan dan pencatatan medis pasien Instalasi
Bedah
b) Melaksanakan pemeriksaan dan tindakan anestesi pasien di Instalasi
Bedah
c) Mengatur, membimbing dan mengawasi anggota dalam melaksanakan
tindakan pre, intra, post operatif di Instalasi Bedah
d) Mengatur jadwal dinas penata anestesi
e) Merencanakan dan menginventarisasi alat-alat kesehatan / obat-
obatan anestesi di Instalasi Bedah
f) Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya

Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab kepada Ka Instalasi Bedah
2) Bertanggung jawab kepada Ka Subag Pelayanan Anestesi
3) Bertanggung jawab kepada Ka Komite Keperawatan

Wewenang :

20
1) Membantu Ka. Instalasi Bedah dalam membuat usulan rencana perbaikan
dan pengembangan Instalasi Bedah
2) Membantu Ka. Subag Pelayanan Anestesi dalam penyelenggaraan
pertemuan rutin intern Instalasi Bedah
3) Mengatur jadwal dinas harian dan asuhan keperawatan tindakan anestesi
anggota tim penata anestesi Instalasi Bedah
4) Supervisi bagi penata anestesi lainnya dalam hal tindakan anestesi

f. Nama Jabatan : Ka. Subag Administrasi Instalasi Bedah


Unit Organisasi : RSAU dr. M. Salamun

Misi Organisasi :
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
operasi dan latihan TNI/TNI AU
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI/TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintegrasi
dengan pendidikan dan penelitian
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

Uraian Tugas :
1) Bertugas untuk melaksanakan pelayanan rawat jalan pasien - pasien
Instalasi Bedah
2) Tugas tersebut di atas, meliputi :
a) Menerima pendaftaran pasien Instalasi Bedah
b) Melaksanakan pencatatan pasien harian Instalasi Bedah
c) Melaksanakan pendataan pasien harian Instalasi Bedah
d) Membuat pelaporan ke rekap medik

Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab kepada Ka Instalasi Bedah
2) Bertanggung jawab kepada Ka Subag pelayanan bedah dan anestesi
Instalasi Bedah
3) Bertanggung jawab kepada koordinator perawat bedah dan koordinator
penata anestesi Instalasi Bedah

Wewenang :

21
1) Membantu Kepala Instalasi Bedah dalam usulan rencana perbaikan dan
pengembangan administrasi Instalasi Bedah
2) Membantu Kepala Instalasi Bedah dalam penyelenggaraan pertemuan
rutin intern Instalasi Bedah

g. Nama Jabatan : Ka. Subag Penunjangan Instalasi Bedah


Unit Organisasi : RSAU dr. M. Salamun

Misi Organisasi :
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
operasi dan latihan TNI / TNI AU
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI / TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintegrasi
dengan pendidikan dan penelitian
3) Meningkatkan kesmampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

Uraian Tugas :
1) Bertugas melaksanakan pelayanan rawat jalan pasien - pasien Instalasi
Bedah
2) Tugas tersebut di atas, meliputi :
a) Merumuskan dan menyusun perencanaan kebutuhan penunjangan
dan administrasi Instalasi Bedah
b) Menyusun dan menyiapkan kebutuhan bekal kesehatan, peralatan
kesehatan, surat menyurat, pengelolaan arsip, penyimpanan rekam
medis / dokumen medis penderita dan perlengkapan lainnya dalam
mendukung pelayanan di Instalasi Bedah
c) Mencatat dan menghitung pemakaian obat dan alat kesehatan habis
pakai serta administrasi
d) Mengawasi dan mengendalikan penggunaan obat - obatan dan alat
kesehatan habis pakai serta administrasi
e) Memberikan laporan serta saran sesuai dengan bidang tugasnya
kepada Ka Instalasi Bedah
f) Membuat pelaporan ke rekam medik

Tanggung Jawab :

22
1) Bertanggung jawab kepada Ka Instalasi Bedah
2) Bertanggung jawab kepada Ka Subag Pelayanan Bedah dan Anestesi
Instalasi Bedah
3) Bertanggung jawab kepada koordinator perawat bedah dan koordinator
penata anestesi Instalasi Bedah

Wewenang :
1) Membantu Kepala Instalasi Bedah dalam usulan rencana perbaikan dan
pengembangan administrasi Instalasi Bedah
2) Membantu Kepala Instalasi Bedah dalam penyelenggaraan pertemuan
rutin intern Instalasi Bedah

h. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Instalasi Bedah


Unit Organisasi : RSAU dr. M. Salamun

Misi Organisasi :
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
operasi dan latihan TNI / TNI AU
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota
TNI / TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum yang terintegrasi
dengan pendidikan dan penelitian
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan

Uraian Tugas :
1) Bertugas melaksanakan pelayanan rawat jalan pasien - pasien Instalasi
Bedah
2) Tugas tersebut di atas, meliputi :
a) Melaksanakan penerimaan dan pencatatan medis pasien Instalasi
Bedah
b) Memelihara kesterilan alat
c) Melaksanakan asuhan keperawatan tindakan operatif
d) Melaksanakan pemeriksaan dan tindakan operatif pasien Instalasi
Bedah
e) Merencanakan dan menginventarisasi alat - alat kesehatan / obat -
obatan di Instalasi Bedah
f) Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya

23
Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab kepada Ka Instalasi Bedah
2) Bertanggung jawab kepada Ka Subag Pelayanan Bedah dan Pelayanan
Anestesi
3) Bertanggung jawab kepada Koordinator Perawat Bedah dan Penata
Anestesi

Wewenang :
1) Membantu Ka Instalasi Bedah dalam usulan rencana perbaikan dan
pengembangan Instalasi Bedah
2) Membantu Ka Instalasi Bedah dalam penyelenggaraan pertemuan rutin
intern Instalasi Bedah

BAB VII

24
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam melaksanakan tugasnya Unit Instalasi Bedah berhubungan, berkoordinasi,


dan terkait dengan unit - unit lain di RSAU dr. M. Salamun antara lain Komite Medik,
Instalasi Farmasi, Tim PPI, Tim KMKP Unit - unit, Komite Keperawatan, Rekam Medis,
Haralkes, Rawat Inap, dan unit - unit lainnya di dalam Lingkup RSAU dr. M. Salamun dan
di luar RSAU dr. M. Salamun khususnya dengan Pemefri dan Rumah Sakit Jejaring
dengan RSUP Hasan Sadikin.

Adapun bentuk hubungan Instalasi Bedah adalah sebagai berikut :


17. Hubungan Unit Instalasi Bedah Umum dengan Komite Medik
Kepala Unit Instalasi Bedah bertanggung jawab kepada Komite Medik, disatu
pihak, kepala / direktur Rumah Sakit berkewajiban untuk menyediakan segala
sumber daya agar instalasi bedah dapat berfungsi dengan baik untuk
menyelenggarakan profesionalisme staf medis. Di lain pihak, instalasi bedah
memberikan laporan tahunan dan laporan berkala tentang kegiatan keprofesian
yang dilakukannya kepada komite medik. Dengan demikian lingkup hubungan
antara Instalasi Bedah dengan Komite Medik adalah dalam hal - hal yang
menyangkut profesionalisme staf medis saja. Hal - hal yang terkait dengan
pengelolaan Rumah Sakit dan sumber dayanya dilakukan sepenuhnya oleh
Kepala / Direktur Rumah Sakit.

18. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Unit Rawat Inap


Melaksanakan tindakan bagi pasien rawat inap yang membutuhkan tindakan
pembedahan, serta memfasilitasi pasien yang membutuhkan perawatan di ruang
perawatan.

19. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Unit Rawat Jalan


Melaksanakan tindakan bagi pasien rawat jalan yang membutuhkan tindakan
pembedahan bagi pasien One Day Care Surgery (ODCS).

20. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Rekam Medis


Melaksanakan pengumpulan data mulai dari pendaftaran dan pelaporan pasien
di unit instalasi bedah, termasuk formulir rekam medis.

25
21. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Instalasi Farmasi
Melaksanakan pengumpulan alat kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan
unit instalasi bedah dengan mendapatkan supervisi Kepala IFRS RSAU dr. M.
Salamun.

22. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Unit Haralkes


Melaksanakan kerja sama dalam hal pemeliharaan, perawatan dan perbaikan
alat kesehatan tetap, sedangkan untuk perawatan alat - alat bedah dan perbaikan
mesin anestesi serta bedah (teknik permesinan) serta unit Reserve Osmosis
bekerjasama dengan vendor (pihak ketiga).

23. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Tim Keselamatan Kerja


Melaksanakan hubungan kerjasama dalam melaksanakan identifikasi pasien,
pendataan, dan pelaporan pasien terkait dengan pasien resiko jatuh, terinfeksi, dan
bila aliran listrik padam mendadak, serta kebutuhan APD.

24. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Tim PPI


Melakukan kerjasama dalam indetifikasi, pendataan, pelaporan untuk pasien
yang beresiko infeksi serta tindakan preventif dalam pencegahan Hais di Unit
Instalasi Bedah, meliputi :
a. Pengawasan dan supervisi seperti pemakaian alat pelindung diri
b. Budaya cuci tangan
c. Penyediaan tempat sampah
d. Edukasi

25. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Unit Laboratorium


Pasien yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir
permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas
laboratorium oleh perawat / petugas ruangan. Prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien sesuai dengan SPO.

26. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Unit Radiologi


Pasien yang membutuhkan pemeriksaan radiologi akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke petugas
radiologi oleh perawat ruangan (prosedur permintaan pemeriksaan radiologi pasien
sesuai SPO).

26
27. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Unit Laundry dan CSSD
Kebutuhan linen dan alat bedah steril yang dibutuhkan oleh Instalasi Bedah.

28. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Unit URDAL


Kerusakan alat medis dan non medis akan dilaporkan dan diajukan perbaikan
ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO yang
berlaku.

29. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Unit Penunjangan


Kebutuhan alat – alat rumah tangga dan alat tulis kantor diperoleh dari gudang
material umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

30. Hubungan Unit Instalasi Bedah dengan Rumah Sakit Jejaring RSHS
Rumah Sakit Hasan Sadikin sebagai Rumah Sakit Pusat yang menjadi
konsulan bagi pasien RSAU dr. M. Salamun yang membutuhkan tindakan lebih
lanjut sesuai dengan fungsinya sebagai PPK 1 dan pelaksana diklat pelatihan bagi
staf dokter dan perawat untuk bidang bedah merupakan pusat pelatihan bagi dokter
dan perawat yang akan menjalani pelatihan dan kursus pelatihan bedah.

27
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL

UNIT INSTALASI BEDAH


KUALIFIKASI KET
JUMLAH SDM
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN
STANDAR KONDISI KEBUTUHAN STANDAR KONDISI KEBUTUHAN STANDAR KONDISI KEBUTUHAN
SAAT INI SAAT INI SAAT INI
Ka. Instalasi 1 1 0 Dokter Dokter Dokter Management +
Bedah Spesialis Spesialis Spesialis bangsal
Bedah Bedah Bedah Mutu dan +
Syaraf keselamatan
pasien
ACLS +
PPI +
Penanggulangan +
bencana
Code blue +
Komunikasi +
efektif
Ka. Subag 1 1 0 Dokter Dokter Dokter Management +
Pelayanan Spesialis Spesialis Spesialis bangsal
Bedah Bedah Bedah Bedah Mutu dan +
Umum keselamatan
pasien
ACLS +
PPI +
Penanggulangan +
bencana
Code blue +
Komunikasi +
efektif

28
Ka. Subag 1 1 0 Dokter Dokter Dokter Management +
Pelayanan Spesialis Spesialis Spesialis bangsal
Anestesi Anestesi Anestesi Anestesi Mutu dan +
keselamatan
pasien
ACLS +
PPI +
Penanggulangan +
bencana
Code blue +
Komunikasi +
efektif
Ka. Sub 1 1 0 Sarjana DIII Sarjana
Penunjangan Farmasi Farmasi Farmasi
Mutu dan +
keselamatan
pasien
BTCLS - 1
PPI +
Penanggulangan +
bencana
Code blue +
Komunikasi +
efektif
Ka. Sub 1 1 0 Sarjana Sarjana Sarjana
Administrasi Administrasi Komputer Administrasi
Mutu dan +
keselamatan
pasien
BTCLS - 1
PPI +
Penanggulangan +
bencana

29
Code blue +
Komunikasi +
efektif
Koordinator 1 1 0 Ners DIII Kep Ners Mutu dan +
Perawat keselamatan
Bedah pasien
BTCLS +
PPI +
Penanggulangan +
bencana
Code blue +
Komunikasi +
efektif
Koordinator 1 1 0 D III D III D III Anestesi Mutu dan +
Perawat Anestesi Anestesi keselamatan
Anestesi pasien
BTCLS +
PPI +
Penanggulangan +
bencana
Code blue +
Komunikasi +
efektif
Perawat 18 13 5 S.Kep D III & S.Kep Mutu dan +
Pelaksana S.Kep keselamatan
pasien
BTCLS 8 5
PPI +
Pelatihan bedah 10 3
dasar
Penanggulangan +
bencana
Code blue +

30
Komunikasi +
efektif

31
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

31. Pengertian
Program orientasi karyawan baru merupakan suatu program pengenalan awal
tempat bekerja yang bertujuan untuk memberikan informasi dasar yang diperlukan
pegawai baru, mencakup informasi tentang tempat kerja yang baru dengan unit -
unit terkait lainnya beserta tatalaksana menjalankan tugas masing - masing bagian,
sebagai pedoman bagi pegawai baru dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
kerja yang baru, sehingga yang bersangkutan siap menjalankan tugasnya secara
mandiri. Program orientasi ini meliputi dua proses orientasi yaitu orientasi umum
dan orientasi khusus.

32. Tujuan Kegiatan Orientasi


a. Memberikan pedoman dan arah yang jelas bagi penanggung jawab pelaksana
program orientasi pegawai baru dalam memberikan bimbingan dan arahan
terhadap pegawai baru yang bersangkutan
b. Memberikan gambaran bagi pegawai baru dalam proses pengenalan
lingkungan kerja yang baru, mengetahui unit - unit terkait lainnya dan
bagaimana tatalaksana menjalankan tugas sebagai persiapan awal
menjalankan tugas

33. Kriteria Karyawan Baru


a. Tenaga baru pertama kali bekerja
b. Tenaga pindahan (rotasi) dari bagian lain dalam lingkungan Rumah Sakit

34. Prosedur Orientasi Karyawan Baru


a. Orientasi Umum
Orientasi umum dilaksanakan minggu pertama selama 3 hari dengan
pemberian materi sebagai berikut :
1) Organisasi TNI Angkatan Udara, organisasi RSAU dr. M. Salamun,
Peraturan - peraturan TNI / TNI AU
2) Visi, misi, tujuan, dan falsafah RSAU dr. M. Salamun
3) Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
4) Pencegahan dan pengendalian infeksi
5) Sasaran keselamatan pasien

32
b. Orientasi Khusus
Orientasi khusus di Unit Instalasi Bedah terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1) Tahap perkenalan
a) Pegawai baru diperkenalkan dengan Kepala Unit Instalasi Bedah
beserta seluruh anggota Unit Instalasi Bedah
b) Pegawai baru diperkenalkan dengan seluruh ruangan yang digunakan
dalam pelayanan bedah
c) Pegawai baru dijelaskan tentang struktur organisasi di unit instalasi
bedah, peraturan internal unit, serta SPO yang digunakan di unit
Instalasi Bedah

2) Tahap pengenalan kerja


Kepala Unit Instalasi Bedah memberikan penjelasan tentang :
a) Uraian tugas dan fungsi Unit Instalasi Bedah
b) Prosedur tetap
c) Tata cara pengisian status Unit Instalasi Bedah
d) Pegawai baru dibimbing secara langsung oleh penanggung jawab
pelaksana atau yang mewakilinya, sesuai dengan disiplin ilmu pegawai
yang bersangkutan
e) Pembimbing mengenalkan sarana dan prasarana yang ada di Unit
Instalasi Bedah beserta prosedur pelaksanaannya
f) Pegawai baru dibimbing tentang cara pemberian pelayanan di Unit
Instalasi Bedah sesuai dengan bidang tugasnya selama satu minggu
berturut – turut
g) Pegawai baru melaksanakan tugas dibawah pengawasan pembimbing
untuk minggu kedua
h) Pegawai baru melaksanakan pelayanan secara mandiri pada minggu
keenam
i) Evaluasi kegiatan

3) Tahap penugasan
a) Selesai masa orientasi pegawai baru diberi tugas sesuai dengan bidang
yang dikuasai
b) Mulai melaksanakan tugasnya secara mandiri

33
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

35. Rapat Rutin


a. Unit Instalasi Bedah menyelenggarakan rapat rutin setiap 1 (satu) bulan sekali
dipimpin oleh Kepala Unit Instalasi Bedah, diselenggarakan pada hari Jum’at
minggu ketiga, tempat dibentuk oleh Kepala Unit Instalasi Bedah
b. Rapat rutin dihadiri oleh Kepala Unit Instalasi Bedah, Penanggung Jawab
harian dan seluruh anggota Unit Instalasi Bedah
c. Kepala Unit Instalasi Bedah dapat mengundang pihak lain bila dianggap perlu

36. Rapat Khusus


a. Rapat diselenggarakan sewaktu-waktu apabila terjadi hal yang bersifat segera
atau khusus
b. Rapat khusus atas perintah Kepala RSAU dr. M. Salamun bila memang
diperlukan

34
BAB XI
PELAPORAN

37. Laporan Harian


Laporan yang dibuat oleh penanggung jawab shift dalam bentuk tertulis dan
SIMRS setiap hari.

Adapun hal - hal yang dilaporkan adalah :


a. Serah terima pasien di ruang penerimaan dari ruang rawat inap kepada
petugas penerimaan pasien
b. Intra operatif dilakukan pembacaan Sign In, Time Out, dan Sign Out
c. Observasi pemulihan pasien di ruang recovery
d. Dokumentasi observasi pasien di ruang recovery
e. Transfer pasien di ruang recovery dari penata anestesi kepada perawat
ruangan
f. Mutu pelayanan

38. Laporan Bulanan


Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruangan terdiri dari :
a. Jumlah pasien operasi
b. HAIs (Healthcare Assosiated Infection)
c. Mutu dan keselamatan pasien
d. Mutu dan keselamatan pegawai Instalasi Bedah
e. Inventaris Ruang kamar operasi dan alat instrumen operasi
f. Permintaan keperluan inventaris kantor dan inventaris kamar operasi

39. Laporan Tahunan


Laporan yang dibuat oleh Koordinator perawat bedah dalam bentuk tertulis
setiap tahun.

Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :


a. Kunjungan pasien dan evaluasi dalam 1 (satu) tahun
b. SDM / ketenagaan di unit instalasi bedah dan evaluasi 1 bulan
c. Keadaan fasilitas dan sarana di Unit Instalasi Bedah dan evaluasi dalam 1
(satu) tahun
d. HAIs (Healthcare Assosiated Infection)

35
e. Mutu pelayanan

BAB XII
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasi Instalasi Bedah ini di susun agar dapat digunakan


sebagai pegangan dan acuan oleh setiap personil Instalasi bedah berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

Kepala RSAU dr. M. Salamun

dr. Aplin Ismunanto, Sp. B


Kolonel Kes NRP 514589

36

Anda mungkin juga menyukai