Adoc - Pub V Rumusan Kegiatan Majelis Ta Lim Desa Rambah Hili
Adoc - Pub V Rumusan Kegiatan Majelis Ta Lim Desa Rambah Hili
1. Bagi jamaah:
a. Peserta atau jamaah Majelis Ta’lim, berasal dari latar belakang pendidikan
yang berbeda. Ada yang rendah pengetahuannya tentang agama, ada yang
sederhana.
b. Waktu.
Waktu yang diberikan untuk para ustaz dalam menyampaikan pelajaran
hanya berkisar antara 30-60 menit.waktu yang demikian adalah masa yang
pendek bagi seseorang yang menimba ilmu dari guru, apalagi Majelis
Ta’lim dilakukan hanya satu kali dalam satu minggu.
c. Kecendrungan Jamaah
Diantara Jamaah ada yang menginginkan pengajian tentang ibadah saja,
ada pula yang ingin pelajaran ahlak dan ada pula yang ingin materi tentang
aqidah. Memperhatikan selera jamaah tersebut tentu berakibat sulitnya
membuatkan kurikulum dan materi yang akan diajarkan kepada jamaah.
2. Bagi Ustaz ;
Tata cara belajar di Majelis Ta’lim Desa Rambah Hilir Timur biasanya
sudah ada kesepakatan belajar pada hari-hari jum’at sore pukul 14.00 sampai
pukul 16.00 wib dan kadang-kadang pukul 16.00 sampai 18.00 wib. Dalam setiap
pengajian dimulai dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan bacaan al quran,
setelah itu dilanjutkan penyajian materi pengajian oleh Ustaz. Pengajian yang
disampaikan ustad selain materi biasa, kadang-kadang disesuaikan dengan momen
waktu saat itu, seperti peringatan hari besar islam, Isra’ Miraj, Maulid Nabi,
menyambut Ramadhan, menyambut Tahun Baru Islam serta Halal Bi Halal
setelah Aidul Fitri. Setelah Ustaz menyampaikan materi pengajian,biasanya
diberikan kesempatan kepada jamaah Majelis Ta’lim untuk bertanya berkenaan
dengan materi yang disampaikan ataupun persoalan lain yang belum diketahui
oleh jamaah. Struktur organisasi Majelis Ta’lim dapat dilihat pada Gambar 3.
BADAN
PENGAWAS
SEKRETARIS
Kegiatan Majelis Ta’lim Desa Rambah Hilir Timur pada dasarnya tidak
langsung melaksanakan aktivitas ekonomi lokal karena kegiatan Majelis Ta’lim
lebih banyak bernilai sosial dan agama dengan berusaha memperbaiki moral dan
akhlak anggotanya. Namun aktivitas Majelis Ta’lim tersebut dapat juga
dikategorikan dalam rangka penanggulangan kemiskinan yaitu lebih
mencerdaskan anggotanya melalui pendidikan non formal dan tradisi belajar tanpa
dibatasi oleh usia. Perinsip ajaran islam seperti tersebut dalam surah Alqosos ayat
77 berbunyi :
Dari kandungan ayat tersebut dapat diketahui bahwa tugas hidup seorang
muslim, selain merebut keberuntungan kampung akhirat juga jangan melupakan
kebahagiaan dari duniawi, termasuk memperhatikan ekonomi. Organisasi Majelis
Ta’lim Desa Rambah Hilir Timur hingga saat ini belum memiliki sebuah unit
kegiatan ekonomi produktif yang mampu menghasilkan sebuah produk unggulan
tertentu .
Anggota Majelis Ta’lim setiap kali melaksanakan kegiatan melakukan
pengumpulan infak/dan sedekah berupa iyuran bulanan sebesar Rp1000 perorang/
minggu. Hasil dari infak dan sedekah tersebut digunakan untuk kegiatan sosial
seperti bantuan kepada anggota yang sakit, anggota yang melahirkan, dan bantuan
kematian. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, jamaah Majelis Ta’lim
merasakan biarpun materi ceramah yang mereka terima dalam pengajian
menyangkut soal perbaikan ahlak dan ibadah, namun dalam kehidupan sehari-hari
akan berpengaruh kepada motivasi kerja, kejujuran dalam bekerja, yang akhirnya
akan berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. Jadi kegiatan Majelis Ta’lim
tersebut tidak secara langsung berkaian dengan pengembangan ekonomi
masyarakat, namun dengan pendalaman dan penghayatan ajaran agama islam
45
secara baik akan dapat mendorong anggota Majelis Ta’lim dalam mendorong
kegiatan produktif didalam keluarga, serta terwujudnya keluarga sakinah.
Pengembangan ekonomi melalui kegiatan Majelis Ta’lim pada dasarnya
sangat memungkinkan untuk dikembangkan, jika ditinjau dari jumlah anggotanya,
satu Majelis Ta’lim rata-rata mempunyai anggota sebanyak 50 sampai 70 orang.
Desa Rambah Hilir mempunyai 2 buah Majelis Ta’lim, perkiraan keanggotannya
berkisar antara 100 sampai dengan 140 orang, keanggotaan Majelis Ta’lim
sifatnya tidak tetap dan selalu berubah ubah akan tetapi tingkat kehadirannya rata-
rata sebanyak 50 sampai 70 orang setiap minggunya untuk setiap Majelis Ta’lim.
Seperti diketahui di atas setiap pelaksanaan kegiatannya setiap anggota
mengumpulkan iuran sebesar Rp.1.000,- per minggunya atau Rp.4.000,- per
bulannya. Artinya untuk setiap bulannya di Desa Rambah Hilir Timur dana yang
terkumpul dalam kegiatan Majelis Ta’lim paling sedikit Rp. 400.000,-.
Dengan Kekuatan sosial yang dimilikinya Majelis Ta’lim sebenarnya
mempunyai potensi untuk mengembangkan kegiatan ekonomi anggotanya.
Dengan penguatan kelembagaan Majelis Ta’lim sampai pada aras Kabupaten,
Majelis Ta’lim dapat membentuk lembaga keuangan mikro berbasis syariah yang
mempunyai sumber permodalan yang berasal dari iuran anggotanya. Untuk
melihat kekuatan majelis Taklim pada aras Kabupaten dapat dilihat pada Tabel 9
berikut :
NO KECAMATAN JUMLAH
01 TANDUN 30
02 ROKAN IV KOTO 20
03 RAMBAH HILIR 68
04 BANGUN PURBA 35
05 TAMBUSAI UTARA 92
06 UJUNG BATU 37
07 RAMBAH SAMO 30
08 KABUN 19
09 RAMBAH 41
10 KEPENUHAN 32
11 PAGARAN TAPAH 10
12 KUNTO DARUSSALAM 14
13 TAMBUSAI 65
JUMLAH 493
46
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa di Kabupaten Rokan Hulu terdapat
493 buah Majelis Ta’lim dengan perkiraan jumlah anggotanya sebanyak 25.000
sampai 35.000 orang. Jika dikonversikan pada kemampuan pengumpulan dana
perbulannya, Majelis Ta’lim mampu mengumpulkan dana dari anggotanya
sebanyak Rp. 100.000.000,- sampai Rp.140.000.000,-. Jumlah yang besar ini jika
dikelola dengan benar melalui kegiatan usaha keuangan mikro berbasis syariah
untuk menunjang kegiatan ekonomi produktif anggotanya, maka masalah
kemiskinan di Kabupaten Rokan Hulu dapat ditanggulangi dengan melibatkan
masyarakat secara partisipatif.
Kendala utama pengembangan ekonomi produktif di desa-desa adalah tidak
adanya akses terhadap permodalan, kolateral serta tidak adanya kelembagaan
masyarakat yang mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk membuka akses
permodalan bagi usaha masyarakat desa. Peran kelembagan Majelis Ta’lim di aras
Kabupaten harus berfungsi sebagai organisasi formal yang berfungsi sebagai
lembaga yang mengontrol kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
moral dan akhlak melalui penguatan kegamaan dan sekaligus sebagai lembaga
yang mengatur pengembangan ekonomi ummat melalui penciptaan akses
permodalan usaha produktif, dapat berbentuk Koperasi Simpan Pinjam, Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), yang mana sumber modal utamanya berasal dari
anggota Majelis Ta’lim yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Pengembangan
ekonomi ummah ditujukan untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif, seperti
kegiatan usaha peremajaan karet yang didukung dengan pengembangan usaha
sayuran semusim untuk menggantikan sumber pendapatan utama (perkebunan
karet) sebelum menghasilkan. Nasdian (2008), menyatakan bahwa mekanisme
pemberdayaan masyarakat berdasarkan bentuk kelembagaan dan pola pendekatan
pemberdayaannya dapat dilihat pada Gambar 4.
47
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa organisasi formal yang ada di
Majelis Ta’lim pada aras Kabupaten atau Himpunan Kelompok Majelis Ta’lim
yang ada pada aras Kecamatan dapat mengakses sumber modal yang ada baik
secara kredit bersubsidi maupun kredit komersial. Dengan penguatan modal yang
telah ada melalui sumber modal yang berasal dari iuran anggota serta dikelola
dengan manajemen yang benar maka bukan merukan suatu hal yang mustahil bila
lembaga keuangan lainnya, khususnya lembaga keuangan syariah akan tertarik
untuk bekerjasama dengan kelembagaan Majelis Ta’lim dalam hal penyediaan
pembiayaan bagi usaha produktif anggota Majelis Ta’lim.
Kelembagaan Majelis Taklim juga dapat dikembangkan sampai pada aras
Propinsi, sebagai bahan perbandingan bahwa banyaknya jumlah majelis Ta’lim di
Propinsi Riau menurut data Kanwil Departemen Agama Tahun 2007 adalah 3.206
buah Majelis Ta’lim. Dengan perkiran jumlah anggotanya adalah 192.360 orang
yang tersebar diseluruh kabupaten yang ada di Propinsi Riau. Data tersebut secara
detail dapat dilihat pada lampiran.
48
pengajian yang dilakasanakan pada setiap hari jumat sore, baik dilaksanakan di
Mesjid, maupun dirumah-rumah jamaah, dimana jumlah jamaah yang hadir cukup
mengembirakan, bahkan sampai 45 sampai 50 orang. Kegiatan rutin lainnya yang
sangat nampak adalah shalat berjamaah. Hal ini disebabkan pemahaman jamaah
majelis taklim akan hadist Nabi Muhammad Saw yang artinya :
“Shalat berjamaah itu lebih afdol dari pada shalat sendiri dengan
kelebihan 27 derajat”.
Pada hari kamis malam jumat, yang dikenal dengan sayidul ayyam (
penghulu hari), sehingga jamaah yang datang untuk melaksanakan shalat
berjamaah lebih banyak, demikian juga pada hari senin malam selasa, hal ini
dikarenakan sebahagian jamaah mengikuti tawajuh (zikir tertentu) setelah mereka
melaksanakan shalat isya berjamaah disurau suluk yang terdekat dengan
kediaman mereka.
Kegiatan berzanji ibu-ibu berjalan secara rutin dilaksanakan setiap selasa
malam setelah waktu isya, namun karena hal ini bersifat seni, tidak semua jamah
Majelis Ta’lim yang mengikutinya.
Selain pada jadwal kegiatan latihan, kegiatan berzanji juga dilaksanakan
pada waktu undangan anggota Majelis Ta’lim melaksanakan syukuran aqiqah dan
kegiatan sukuran walimatul urusy ( kenduri pernikahan). Partisipasi yang
dilaksanakan oleh jamaah Majelis Ta’lim terhadap kegiatan yang disebutkan
adalah bersifat sukarela, artinya partisipasi yang muncul karena kesadaran pribadi,
bukan merupakan mobilisasi. Partisipasi yang tumbuh dengan kesadaran pribadi
tersebut sangat bagus, namun partisipasi tersebut secara kuantitas ternyata tidak
konsisten, hal tersebut dapat diketahui sebagaimana pemaparan yang telah
disebutkan.
Sumberdaya yang dimiliki oleh Majelis Ta’lim Desa Rambah Hilir Timur
dialokasikan untuk melaksanakan program-program yang telah direncanakan.
Pengalokasian sumberdaya tersebut secara manajemen dilaksanakan oleh
pengurus. Dengan persetujuan dan aspirasi jamaah Majelis Ta’lim. Pelaksanaan
kegiatan majelis taklim yang dilaksanakan pada setiap sore jumat, bila
54
dilaksanakan dimesjid biaya yang diperlukan hanya untuk bantuan kepada ustad
yang memberikan pengajian yang diambil dari kas Majelis Ta’lim. yang berasal
dari iyuran bulanan anggota, dan bila dilaksanakan dirumah anggota Majelis
Ta’lim biasanya disiapkan jamuan ringan oleh tuan rumah. Berdasarkan program
Majelis Ta’lim Desa Rambah Hilir Timur yang sudah direncanakan, alokasi
sumberdaya lebih banyak ditujukan untuk pembangunan non fisik dan seremonial.
Kegiatan fasilitasi berupa shalat berjamaah secara rutin dimesjid, tartil alquran
dan pembacaan berzanji setiap hari selasa malam.
Hubungan dengan pihak luar yang dilakukan oleh Majelis Ta’lim Desa
Rambah Hilir Timur dalam melaksanakan kegiatannya tetap meminta bimbingan
dari kepala Desa, bahkan kepala Desa setiap tahun tetap memberikan dukungan
dana untuk kegiatan Majelis Taklim, bahkan tahun 2007 pemerintah desa pernah
memberikan bantuan stimulus sebesar Rp 10.000.000 yang dimanfaatkan oleh
Majelis Ta’lim untuk :
Dukungan dari pemerintah desa yang cukup baik merupakan peluang yang
harus dioptimalkan oleh Majelis Ta’lim. Dukungan dari Alim Ulama juga sebuah
peluang yang harus di maksimalkan oleh Majelis Tak’lim.
Dukungan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Rambah Hilir dilakukan
dengan memberikan petunjuk-petunjuk tentang pengelolaan Majelis Ta’lim dalam
era global yang penuh dengan kesibukan ini.
Salah satu kelemahan Majelis Ta’lim di Indonesia adalah karena tidak
mempunyai, Visi dan Misi yang jelas dan bisa dicapai. Bila Visi dan Misinya
kurang/tidak jelas maka sulit diadakan perencanaan yang tepat guna mencapai
tujuan organisasi. Oleh karena itu sebelum Majelis Ta’lim berbuat dan
55
melaksanakan fungsi dan perannya lebih dahulu harus ditentukan Visi dan
Misinya yang jelas dan mungkin dicapai. Visi organisasi adalah pandangan
pengurus organisasi terhadap masa depan, bagai mana keadaaan organisasi yang
diinginkan pada masa depan itu. Sedangkan misi organisasi adalah fungsi, peran
dan tugas organisasi yang harus dilakukan oleh organisasi untuk mewujudkan
visinya (Samad, 2007).
Melalui Majelis Ta’lim dapat di sampaikan pesan-pesan, pembangunan oleh
calon legislatif supaya mendapatkan dukungan dari masyarakat. Bahkan ada
diantara calon legislatif yang memberikan peralatan rebana untuk Majelis Ta’lim
dan pakaian seragam.
Oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu sering dilaksanakan Festival
rebana yang diikuti oleh Majelis Ta’lim dan dalam menyukseskan pembangunan
pemerintah Kabupaten dan kecamatan sering menjadikan majelis taklim sebagai
wadah.
Dalam islam hal demikian pernah dijelaskan oleh Rasulullah Saw: bersabda:
5.10. Ikhtisar
Kegiatan Majelis Ta’lim telah membawa manfaat yang besar bagi pengurus
dan anggotanya. Sebagai media untuk menambah ilmu bagi komunitas Majelis
Ta’lim dan diharapkan dapat ditularkan kepada masyarakat umum. Hal ini bisa
terjadi karena dalam jamaah Majelis Ta’lim tertanam modal sosial. Modal Sosial
tercermin dalam kemampuan anggota Majelis Ta’lim. Untuk mengorganisir
dirinya dan menggalang kerjasama dengan berbagai pihak yang berlandaskan
56