Anda di halaman 1dari 17

Pendapatan dan Beban pada LPD

Pertemuan Minggu Ke-XII

Dosen Pengampu : Dr. Ni Ketut Rasmini, S.E., M.Si., Ak., CA.

Oleh : Kelompok 7

I Putu Ananda Khrisna Tanaya (32)

I Gede Wiweka Nanda (33)

Alinda Chandra Theana (34)

Emilia Tantra (35)

Ni Putu Lilis Febriyanti (36)

I Gusti Ayu Ira Puspitadewi (37)

Program Studi Sarjana Akuntansi

Kelas Akuntansi Perbankan dan LPD B4

2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PETA KONSEP......................................................................................................iii
PEMBAHASAN......................................................................................................1
1.1 Konsep dan Prinsip Pendapatan serta Beban LPD....................................1
A. Metode Kas dan Accrual Basis.................................................................1
B. Prinsip Pendapatan dan Penandingan........................................................1
1.2 Pendapatan LPD........................................................................................2
A. Konsep dan Klasifikasi Pendapatan LPD..................................................2
B. Penilaian Pendapatan.................................................................................4
C. Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan...................................................5
1.3 Beban LPD................................................................................................6
A. Pengertian Beban..........................................................................................6
B. Pengakuan dan Pengukuran Beban...............................................................8
1.4 Contoh Pendapatan dan Beban pada Laporan Keuangan LPD.................9
1.5 Manfaat Pendapatan dan Beban LPD dalam Laporan Laba Rugi...........10
KESIMPULAN......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
LAMPIRAN...........................................................................................................13

ii
PETA KONSEP

iii
PEMBAHASAN

1.1 Konsep dan Prinsip Pendapatan serta Beban LPD

A. Metode Kas dan Accrual Basis


Metode dalam pencatatan pendapatan dan beban terdiri dari dua
metode, yaitu sebagai berikut:
1. Metode cash basis yaitu sebuah metode pencatatan di dalam
akuntansi, yang hanya mencatat transaksi, jika ada penerimaan atau
pengeluaran kas. Jadi, meski ada transaksi yang terjadi, misalnya
hutang atau piutang. Tetapi karena tidak adanya kas kas yang
masuk atau keluar, maka transaksi ini tidak dicatat.
2. Metode accrual basis yaitu sebuah teknik pencatatan akuntansi saat
terjadinya transaksi walaupun kas belum diterima. Didalam basis
akrual sebuah pendapatan akan diakui ketika perusahaan memiliki
hak untuk melakukan penagihan dari hasil transaksi. Pengakuan
biaya di dalam basis akrual ini ketika kewajiban membayar sudah
jatuh tempo dan biaya itu tersebut sudah dapat diakui ketika
kewajiban membayar sudah terjadi, meskipun kas belum
dikeluarkan.
LPD biasanya menggunakan pencatatan dengan accrual basis, yakni
setiap penerimaan dan pengeluaran kas dan bukan pada saat uang diterima.
Dalam penerapannya, ada juga LPD yang menggunakan metode kas basis.
Biasanya dalam hal ini LPD tersebut masih dalam ruang lingkup kecil dan
memiliki pengurus yang sedikit.

B. Prinsip Pendapatan dan Penandingan


1. Prinsip Pendapatan
Prinsip pendapatan mengatur tentang kapan pendapatan dicatat dan jumlah
pendapatan yang dicatat. Prinsip umum yang menjadi pedoman dalam
menentukan kapan pencatatan pendapatan dilakukan, menetapkan bahwa
pendapatan dicatat pada saat diperoleh, bukan sebelumnya.
2. Prinsip Penandingan
1
Prinsip penandingan adalah dasar untuk mencatat beban. Beban seperti
misalnya beban bunga, beban tenaga kerja, dan beban penyusutan adalah
pengorbanan yang diperlukan untuk menjalankan LPD. Beban adalah
bagian dari beban perolehan aset yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan. Prinsip penandingan merupakan pedoman bagi akuntan untuk
(1) menyatakan semua beban yang terjadi selama periode akuntansi, (2)
mengukur besarnya beban, (3) untuk mempertemukan beban tersebut
dengan pendapatan yang diperoleh pada periode yang sama. Prinsip
penandingan artinya beban yang dipertemukan dengan (dikurangkan
terhadap) pendapatan pada suatu periode haruslah beban yang terjadi pada
periode yang sama dengan periode pendapatannya.

1.2 Pendapatan LPD

A. Konsep dan Klasifikasi Pendapatan LPD


Menurut PSAK No. 23 paragraf 6, pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Menurut FASB yang dikutip oleh harahap (1999:58) definisi
pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu
entity atau penyelesaian kewajiban dari entity atau gabungan dari
penyerahan/ produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan
lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan.
Dari definisi di atas, maka pendapatan akan diakui dalam laporan
laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi pada masa depan yang
berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti bahwa pengakuan
pendapatan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau
penurunan kewajiban (misalnya kenaikan bersih aktiva yang timbul dari
penjualan barang atau jasa atau penurunan kewajiban yang timbul dari
pembebasan pinjaman).

2
Ada dua konsep yang sangat erat hubungannya dengan masalah
proses pendapatan yaitu konsep proses pembentukan pendapatan (Earning
Process) dan proses realisasi pendapatan (Realization Process).

1. Proses pembentukan pendapatan (Earnings Process) Proses


pembentukkan pendapatan adalah suatu konsep tentang terjadinya
pendapatan. Konsep ini berdasrkan pada asumsi bahwa semua kegiatan
operasi yang diperlukan dalam rangka mencapai hasil, yang meliputi
semua tahap kegiatan produksi, pemasaran, maupun pengumpulan
piutang, memberikan kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan
berdasarkan perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahaan
tersebut melakukan kegiatan produksi.
2. Proses realisasi pendapatan (realization process) Proses realisasi
pendapatan adalah proses pendapatan yang terhimpun atau terbentuk
sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas kontrak penjualan.
Jadi, pendapatan dimulai dengan tahap terakhir kegiatan produksi,
yaitu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau diserahkan kepada
pelanggan. Jika, kontrak penjualan mendahului produksi barang atau
jasa maka pendapatan belum dapat dikatakan terjadi, karena belum
terjadi proses penghimpunan pendapatan.
Pendapatan dari LPD dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendapatan
operasional dan pendapatan non-operasional.
1. Pendapatan Operasional
Pendapatan operasional merupakan semua pendapatan yang berasal dari
kegiatan utama LPD. Pendapatan operasional terdiri dari pendapatan
bunga, fee base income dan pendapatan operasional lainnya sepanjang
dimungkinkan oleh peraturan.
a. Pendapatan bunga
Pendapatan yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah
pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan LPD kepada
nasabah maupun dari pendapatan penanaman modal LPD kepada
nasabah. LPD memberikan pinjaman dana tersebut menggunakan
3
dana yang telah terhimpun dari para nasabahnya. Pendapatan
bunga bisa didapatkan tiap bulan ketika nasabah membayar
kewajibannya kepada LPD. Selain itu, pendapatan bunga meliputi
antara lain pendapatan bunga kontraktual serta amortisasi provisi,
diskonto, dan biaya transaksi yang terkait dengan aset produktif
dimaksud, serta amortisasi pendapatan bunga tangguhan.
b. Pendapatan operasional lainnya
Pendapatan operasional lainnya berasal dari kegiatan jasa yang
mendukung operasional LPD sesuai dengan ketentuan. Contoh dari
pendapatan operasional lainnya (fee based income) adalah
pendapatan administrasi yang diterima LPD untuk setiap realisasi
pinjaman yang diberikan kepada nasabah. Pendapatan administrasi
untuk setiap realisasi pinjaman ini akan dikenakan satu kali di awal
proses pengambilan kredit dengan memotong langsung dari dana
pinjaman yang dicairkan oleh LPD. Selain itu, pendapatan
operasional lainnya adalah komisi/fee dari transaksi payment point,
jasa pengiriman uang, transaksi ATM (kalau ada), pendapatan
administrasi tabungan, pinalti pencairan deposito lebih awal,
keuntungan akibat penjualan kas dalam valuta asing, denda (kalau
ada dalam perarem) yang dikenakan oleh LPD kepada nasabah,
penerimaan dari kredit yang telah dihapus buku, pemulihan
penyisihan kerugian kredit dan lain-lain.
2. Pendapatan Non-Operasional
Pendapatan non-operasional adalah semua pendapatan yang berasal dari
kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama LPD. Pendapatan yang
termasuk dalam pos ini adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan
asset tetap dan inventaris, agunan yang diambil alih, penyewaan fasilitas
gedung yang dimiliki oleh LPD, sewa kendaraan bermotor yang
dipergunakan pihak lain, dan sebagainya.

B. Penilaian Pendapatan

4
Standar Akuntansi memberikan pedoman dasar penilaian yang dapat
digunakan untuk menentukan berapa rupiah yan diperhitungkan dan
dicatat pertama kali dalam suatu transaksi atau berapa jumlah rupiah yang
harus diletakkan pada suatu akun dalam laporan keuangan. Ada empat
dasar dalam penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut:

a. Biaya Historis (historical cost) Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas


(atau setara kas) yang dibayar ssebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.
b. Biaya Kini (current cost) Aktiva dinilai dalam wujud kas (atau setara
kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara yang
diperoleh sekarang.
c. Nilai realisasi atau penyelesaian (realization/settlement value) Aktiva
dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang sama atau setara
aktiva yang sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal
(orderly disposal).
d. Nilai sekarang (present value) Aktiva dinyatakan sebesar kas masuk
bersih dimasa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos
yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha
normal.

C. Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan


Pengakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Accounting Standard
Board (FASB) ada dua kriteria yaitu sebagai berikut:

 Pendapatan baru diakui jika jumlah pendapatan terealisasi atau cukup pasti
akan segera terealisasi.
 Pendapatan baru dapat diakui jika pendapatan tersebut sudah terbentuk
atau terhimpun

Pengakuan dan pengukuran pendapatan berdasarkan PSAK No. 31 adalah


sebagai berikut:

5
a. Pendapatan bunga untuk aktiva produktif yang digolongkan performing
diakui secara akrual.
b. Pendapatan bunga untuk aktiva produktif yang digolongkan
nonperforming tidak diakui sebagai pendapatan periode berjalan sejak
aktiva tersebut dinyatakan nonperforming dan hanya diakui apabila
pendapatan tersebut telah diterima secara tunai.
c. Pada saat aktiva produktif digolongkan sebagai non performing:
 Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan.
 Pembatalan dilakukan dengan membuat jurnal balik sebesar bunga
yang telah diakui tetapi belum tertagih dan pembatalan tersebut
akan mengurangi pendapatan bunga yang telah diakui.
d. Bunga dari aktiva produktif nonperforming yang tidak diakui sejak aktiva
produktif dinyatakan nonperforming diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan mengenai komitmen dan kontijensi.
e. Penghentian perhitungan bunga aktiva produktif nonperforming
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan perkreditan LPD.
f. Penghapusbukuan aktiva produktif yang tergolong nonperforming (macet)
hanya dapat dilakukan jika LPD mempunyai penyisihan yang cukup.
g. Seluruh penerimaan dari kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu
sebagai pengurang pokok kredit. h. Penerimaan kredit yang telah
dihapusbuku diakui sebagai penyesuaian penyisihan kerugian kredit
sebesar pokok kredit.

1.3 Beban LPD


A. Pengertian Beban
Biaya (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar/berkurangnya
aktiva/terjadinya kewajiban dan tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal. Biaya bunga LPD diakui secara akrual basis dan dinilai
sebesar jumlah yang menjadi kewajiban LPD, termasuk beban lain yang
dikeluarkan dalam rangka penghimpunan dana seperti hadiah. Biaya

6
operasional adalah semua biaya yang berkaitan langsung dengan kegiatan
LPD yang terdiri dari:
a) Biaya bunga
Yang termasuk dalam pos ini adalah biaya bunga atas dana-dana yang
berasal dari bank/BPR lain dan pihak ketiga bukan bank, yang dirinci
sebagai berikut.

a. Kepada bank-bank lain yaitu biaya bunga atas dana-dana yang


berasal dari bank yang dirinci atas:
1) Simpanan berjangka
2) Pinjaman yang diterima
3) Lainnya
b) Kepada pihak ketiga bukan bank:
1) Simpanan berjangka yaitu bunga yang dibayarkan kepada
nasabah untuk bunga deposito.
2) Tabungan, yaitu bunga yang dibayarkan kepada nasabah untuk
bunga tabungan, angka ini dapat diambil dari Nota Bunga
Tabungan.
3) Lainnya diisi bunga lain-lain dan insentif nasabah. Bunga lain-
lain misalnya bunga pinjaman dari bank. Sedangkan insentif
nasabah adalah pembayaran insentif kepada yang dapat
melunasi pinjaman dan hasil bunga tepat pada waktunya.
b. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan sebagai
akibat pemanfaatan tenaga kerja dalam melakukan kegiatan, yang
termasuk didalam biaya tenaga kerja pada kegiatan LPD yaitu gaji
pokok, upah, beserta tunjangan-tunjangan yang dibayar kepada
pengurus LPD baik yang berstatus tetap maupun tidak tetap
sebelum dikurangi dengan pajak pendapatan/upah dan potongan-
potongan lainnya.
c. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan

7
Biaya yang harus dikeluarkan untuk memelihara atau
memperbaiki aktiva tetap yang dimiliki oleh LPD agar tetap dalam
keadaan baik dari waktu ke waktu, sehingga dapat dipakai bila
diperlukan, yang termasuk ke dalamnya adalah biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh LPD atas
gedung/rumah-rumah, mesin, alat-alat pengangkutan milik LPD.
d. Biaya Penyusutan
1) Aktiva tetap dan inventaris yaitu penyusutan yang
diperhitungkan atas benda tersebut.
2) Piutang yaitu penyusutan yang diperhitungkan atas piutang
terhadap debiturnya.
e. Biaya Barang dan Jasa dari Pihak Ketiga
Yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan LPD sehubungan
dengan penerimaan/pemakaian barang-barang/jasa-jasa pihak
ketiga.
f. Biaya Operasional Lainnya
Yaitu biaya operasional yang tidak termasuk salah satu pos
dari pos a sampai dengan pos e di atas.

B. Pengakuan dan Pengukuran Beban

Dalam PSAK 31 paragraf 27 dan paragraf 28 disebutkan bahwa


beban bunga diakui secara akrual. Beban yang dimaksud di sini adalah
beban dalam kegiatan perkreditan, antara lain, terdiri dari beban bunga dan
beban lain yang dikeluarkan dalam rangka penghimpunan dana seperti
hadiah, premi atau diskonto dari kontrak berjangka dalam rangka
pendanaan dan biaya/premi program penjaminan.

8
1.4 Contoh Pendapatan dan Beban pada Laporan Keuangan LPD

9
1.5 Manfaat Pendapatan dan Beban LPD dalam Laporan Laba Rugi

Total keseluruhan pendapatan dan beban akan disajikan dalam laporan


laba rugi. Dengan kata lain, laporan laba rugi adalah laporan keuangan berisi
penilaian kemampuan LPD menghasilkan profit atau tidak sesuai dengan
perhitungan pendapatan dikurangi beban. Selain itu, terdapat beberapa hal terkait
penilaian kondisi keuangan perusahaan seperti di bawah ini.

1. Mengevaluasi pendapatan dan pengeluaran perusahaan


Income statement (Laporan Laba Rugi) dapat menjadi alat bantu
LPD untuk melihat jumlah pengeluaran dan pendapatan Lembaga. Hal ini
tentunya penting untuk mengevaluasi kegiatan dan kebijakan, agar dapat
ditinjau Kembali. Contoh hal yang dapat dievaluasi dapat mengenai
mengapa pengeluaran di kuarter ini jauh lebih tinggi dari pada pendapatan.
2. Mengevaluasi biaya yang dikeluarkan
10
Laporan laba rugi adalah laporan yang dapat menunjukkan biaya
apa yang paling banyak dan paling sedikit menyita keuangan Lembaga.
Selain itu, juga terlihat berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh
Lembaga.
3. Merencanakan investasi ke depannya
Dari laporan ini, perusahaan bisa melihat berapa laba bersih yang
Lembaga dapatkan. Lembaga akhirnya dapat menilai apakah mereka
memiliki uang untuk diinvestasikan kembali ke depannya.
4. Mengambil keputusan bisnis di masa mendatang
Pihak Internal dan Eksternal pasti memeriksa laporan ini untuk
memahami seberapa baik performa lembaga dan apakah sesuai dengan
ekspektasi awal atau tidak. Dari situ, lembaga bisa menggunakan
pemahaman tersebut sebagai pedoman pengambilan keputusan di
kemudian hari.
Misalnya, ketika lembaga ternyata menghasilkan laba negative
/kerugian selama periode berjalan, maka lembaga akan merumuskan
strategi pivot yang lebih baik di periode selanjutnya

KESIMPULAN

Pendapatan adalah arus kas masuk atau penambahan lainnya pada aktiva
suatusatuan usaha atau penyelesaian kewajiban (kombinasi dari keduanya) dari
pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan lain yang bukan
merupakan kegiatan utama. Dalam pengelolaan LPD, pendapatan dapat dibagi
menjadi pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional. Pendapatan
operasional merupakan semua pendapatan yang berasal dari kegiatan utama LPD.
Pendapatan operasional terdiri dari pendapatan bunga, ongkos administrasi, fee
base income dan pendapatan operasional lainnya sepanjang dimungkinkan oleh
peraturan. Pendapatan non-operasional adalah semua pendapatan yang berasal
dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama LPD. Pendapatan yang
termasuk dalam pos ini adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan asset
tetap dan inventaris, agunan yang diambil alih, penyewaan fasilitas gedung yang

11
dimiliki oleh LPD, dan sebagainya. Konsep beban dalam akuntansi selalu
mengarah pada pendapatan, karena hasil pendapatan bersih yang diterima oleh
perusahaan tergantung berapa banya beban yang dikeluarkan. Beban adalah
penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar/berkurangnya aktiva/terjadinya kewajiban dan tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal. Sama dengan konsep pendapatan, beban LPD
juga terdiri dari beban operasional dan non-operasional. Adapun beban
operasional semua biaya yang berkaitan langsung dengan kegiatan LPD yang
terdiri dari biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan perbaikan,
biaya penyusutan, dan sebagainya. Sedangkan beban non-operasional adalah
semua beban yang berasal dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama
LPD. Contohnya adalah kerugian yang timbul sebagai akibat penilaian kembali
kas, dijual/hilangnya aset tetap dan inventaris milik LPD dan denda/sanksi karena
suatu pelanggaran. Dalam hal perlakuan akuntansi terkait pengakuan, pengukuran,
dan penilaian dari beban dan pendapatan LPD menggunakan SAK ETAP dan
menggunakan basis akrual serta prinsip penandingan dalam pencatatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Kelompok 11. “11. Pendapatan dan Beban LPD”. Youtube, diunggah oleh 19 -
Ni Luh Ardi Swari Putri, 1 Januari 2021, (2956) 11. Pendapatan dan
Beban LPD - YouTube

Ridianingsih, C. (2014, Agustus 5). SAP 11 Ak LPD - Pendapatan dan Beban.


Retrieved from scribd.com: https://www.scribd.com/doc/235893091/Sap-
11-Ak-Lpd-Pendapatan-Dan-Beban 

Tsuroyya, M. U. (2015, November 28). Ak LPD (Pendapatan Dan Beban).


Retrieved from scribd.com: https://www.scribd.com/doc/291421816/Ak-
Lpd-Pendapatan-Dan-Beban 

12
Aini, A. (2022). Laporan Laba Rugi: Pengertian, Komponen, Manfaat, dan
Contohnya. [online] Glints Blog. Available at:
https://glints.com/id/lowongan/laporan-laba-rugi/#.Y3qkvHZBzrc
[Accessed 20 Nov. 2022].

LAMPIRAN

No Peraturan Regulasi Dampak

1 Peraturan Daerah Tentang Lembaga Menegaskan:


(PERDA) Provinsi Perkreditan Desa 1. Menegaskan rencana kerja
Bali Nomor 3 Tahun anggaran, pelaporan,
2017 pengawasan, pembubaran
dan pengurusan harta
kekayaan serta pemberian
ketentuan pidana peralihan
mengenai Lembaga
Perkreditan Desa (LPD).

13
2. Mempertegas mengenai dan
perlindungan, penjaminan,
dan penyangga likuiditas
Lembaga Perkreditan Desa
(LPD).
2 Peraturan Gubernur Tentang Peraturan Meningkatkan:
(PERGUB) Bali Pelaksanaan 1. Meningkatkan dan
Nomor 44 Tahun 2017 Peraturan Daerah memberikan landasan
Provinsi Bali Nomor sistem administrasi dan
3 Tahun 2017 bukti dasar administrasi
Tentang Lembaga pembukuan Lembaga
Perkreditan Desa Perkreditan Desa (LPD).
2. Menegaskan mengenai
pemberian kredit dan
pinjaman kepada
masyarakat.

14

Anda mungkin juga menyukai