Nama Kelompok : 1. I Dewa Gede Ari Laksana (A1B021300) 2. I Gusti Ayu Anindita Hendryadewi (A1B021301) 3. I Komang Krisnanda (A1B021303) 4. I Putu Dino Danendra (A1B021304) A. Pengertia Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan mengenai penerapan sistemmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja diatur dengan Peraturan Pemerintah. Keselamatan kerja sendiri merupakan aktivitas perlindungan karyawan secara menyeluruh. Artinya perusahaan berusaha untuk menjaga jangan sampai karyawan mendapat suatu kecelakaan pada saat menjalankan aktivitasnya. Sedangkan kesehatan kerja adalah upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat atau sakit.
Untuk menjaga agar keselamatan kerja karyawan terjaga dan terjamin
ada beberapa komponen yang perlu dilakukan yaitu: 1. Tersedianya peralatan kerja yang memadai Perusahaan harus menyediakan peralatan kerja yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan. 2. Perawatan peralatan secara terus menerus Peralatan kerja harus selalu digunakan pada saatnya bekerja atau berada di ruangan tertentu. Peralatan kerja ini harus selalu dipelihara agar dapat digunakan setiap saat. Jangan sampai pada saat hendak digunakan terjadi kemacetan, sehingga membahayakan karyawan. 3. Kepatuhan karyawan Setiap karyawan atau yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan atau di sekitar lokasi kerja wajib mematuhi aturan tentang keselamatan kerja yang telah ditetapkan. 4. Prosedur kerja Karyawan harus mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan. Pelanggaran terhadap prosedur kerja akan berakibat kepada kemungkinan terjadi kecelakaan kerja. 5. Petunjuk kerja di setiap lokasi kerja Perusahaan harus membuat petunjuk atau rambu-rambu kerja disetiap lokasi tertentu. Penepatan petunjuk atau rambu kerja harus ditempat atau lokasi yang strategis, serta mudah dilihat. Sedangkan dalam hal kesehatan kerja, komponen yang perlu dilakukanadalah: 1. Kondisi udara di ruangan Kondisi udara di dalam ruangan haruslah disesuaikan dengan kondisi yang seharusnya. Hal ini penting guna menjaga Kesehatan karyawan, baik suhu badan, hidung, mata ataupun lainnya. Kondisi udara ruangan yang tidak sesuai akan mengakibatkan karyawan jatuh sakit. 2. Ventilasi ruangan Adanya alat untuk menjaga sirkulasi udara dalam suatu ruangan. Ruangan yang tidak memiliki ventilasi udara akan menyebabkan sumpek dan menimbulkan berbagai penyakit. 3. Kebisingan Untuk ruangan tertentu yang menggunakan mesin yang memiliki suara yang keras dan menyebabkan kebisingan maka diperlukan alat peredam suara yang mengatasinya. Kebisingan akan mengakibatkan telinga atau pendengaran karyawan menjadi terganggu. 4. Penerangan atau cahaya Setiap ruangan harus memiliki penerangan yang cukup sehingga tidak mengganggu pekerjaan. Kekurangan penerangan atau cahaya akan mengganggu kesehatan karyawan. 5. Tersedianya pembuangan kotoran limbah Perusahaan harus menyediakan pembuangan baik air, atau udara sehingga tidak mengganggu kesehatan karyawan, termasuk kesehatan warga. Dalam hal ini perusahaan harus menyediakan peralatan pengolahan limbah, terutama limbah yang berbahaya bagi kesehatan.
B. Tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Membuat karyawan merasa nyaman
Dengan dimilikinya prosedur kerja dan adanya peralatan kerja yang memadai maka akan membuat karyawan merasa lebih aman dan nyaman dalam bekerja. Membuat karyawan merasa nyaman akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 2. Memperlancar proses kerja Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja, maka kecelakaan kerja dapat diminimalkan. Kemudian dengan Kesehatan kerja karyawan yang terjamin baik secara fisik maupun mental, maka karyawan dapat beraktivitas secara normal. 3. Agar karyawan berhati-hati dalam bekerja Karyawan dalam hal ini setiap melakukan pekerjaannya sudah dengan paham dan mengerti akan aturan kerja yang telah ditetapkan, sehingga karyawan akan lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya. 4. Mematuhi aturan dan rambu-rambu kerja Perusahaan akan memasang ramubu-rambu kerja yang telah ada dan di pasang di berbagai tempat sebagai tanda dan peringatan. Penempatan rambu-rambu kerja harus mudah dilihat dan jelas tanpa ada hambatan atau halangan. 5. Tidak mengganggu proses kerja Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan tindakan karyawan tidak akan mengganggu aktivitas karyawannya. 6. Menekan biaya Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja, maka kecelakaan kerja dapat diminimalkan. Oleh karena itu, karyawan harus menggunakan peralatan dan keamanan kerja. Imbasnya biaya kecelakaan kerja, menjadi relatif kecil dan dapat diminimalkan, sehingga karyawan mengurangi biaya pengobatan dan kesempatan kerja karyawan yang hilang. 7. Menghindari kecelakaan kerja Kepatuhan karyawan kepada aturan kerja termasuk memerhatikan rambu-rambu kerja yang telah dipasang. Kemudian karyawan harus menggunakan peralatan kerja dengan sebaik-baiknya sesuai aturan yang telah ditetapkan, sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalkan. 8. Menghindari tuntutan pihak-pihak tertentu Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja ini maka tuntutan karyawan akan keselamatan dan kesehatan kerja dapat diminimalkan, karena karyawan sudah menyetujui terhadap aturan yang berlaku di perusahaan tersebut, sehingga sudah tahu resiko yang akan dihadapinya.
C. Faktor- faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja :
1. Kelengkapan peralatan kerja Peralatan keselamatan kerja yang lengkap sangat diperlukan. Artinya makin lengkap peralatan keselamatan kerja yang dimiliki, maka keselamatan kerja makin baik. 2. Kualitas peralatan kerja Di samping lengkap peralatan kerja yang dimiliki juga harusdiperhatikan kualitas dari perlengkapan keselamatan kerja. Kualitasdari peralatan keselamatan kerja akan memengaruhi keselamatan kerjaitu sendiri. Guna meningkatkan kualitas perlengkapan kerja, makadiperlukan pemeliharaan perlengkapan secara terus-menerus. 3. Kedisiplinan karyawan Hal yang berkaitan dengan perilaku karyawan dalam menggunakan peralatan keselamatan kerja. Karyawan yang kurang disiplin dalam menggunakan perlengkapan keselematan kerja, maka keselamatan kerjanya makin tak terjamin. Penggunaan perlengkapan kerja sebaiknya dilakukan pengawasan untuk menghindari, lupa dankelalaian karyawan. 4. Ketegasan pemimpin Dalam hal ini ketegasan pimpinan dalam menerapkan aturan penggunaan peralatan keselamatan kerja. Di mana pimpinan yang tegas akan memengaruhi karyawan untuk menggunakan perlengkapankeselamatan kerja, demikian pula sebaliknya jika pimpinannya tidak tegas, maka karyawan banyak yang bertindak masa bodoh, akibatnya keselamatan kerjanya menjadi tidak terjamin. 5. Semangat kerja Dengan peralatan keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna maka akan memberikan semangat kerja yang tinggi. Demikian pula sebaliknya jika peralatan keselamatan kerja tidak lengkap, tidak baik dan tidak sempurna maka semangat kerja karyawan juga akan turun. 6. Motivasi kerja Motivasi karyawan untuk bekerja juga akan kuat jika peralatan keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna. 7. Pengawasan Setiap karyawan harus diawasi dalam menggunakan peralatan keselamatan kerja. Pengawasan dapat dilakukan oleh pimpinan atau menggunakan peralatan seperti CCTV di tempat-tempat tertentu. 8. Umur alat kerja Umur dari peralatan kerja juga akan memengaruhi keselamatan kerja karyawan. Peralatan kerja yang sudah melewati umur ekonomisnya maka akan membahayakan keselamatan kerja karyawan,demikian pula sebaliknya.
Faktor yang mempengaruhi Kesehatan Kerja :
1. Udara Maksudnya adalah kondisi udara di ruangan tempat bekerja harus membuat karyawan tenang dan nyaman. Misalnya didalam ruangan tertutup tentu perlu diberikan pendingin ruangan yang cukup. Demikian pula di ruangan yang terbuka seperti pabrik juga kualitas udara harus dikelola secara baik. 2. Cahaya Kualitas cahaya di ruangan juga akan sangat memengaruhi kesehatan karyawan. Pada ruangan yang terlalu gelap atau cahayanya kurang tentu akan merusak kesehatan karyawan, terutama kesehatan mata. Demikian pula jika terlalu banyak cahaya (membuat silau) yang membahayakan kesehatan harus segera diatasi. Oleh karena faktor pencahayaan perlu diperhatikan agar kesehatan karyawan juga terjamin,terutama mata. 3. Kebisingan Artinya suara yang ada didalam suatu ruangan atau lokasi bekerja. Ruangan yang terlalu berisik atau bising tentu akan memengaruhi kualitas pendengaran. Untuk itu perlu dibuatkan ruangan yang kedap suara, atau disediakan penutup telinga sehingga pendengaran karyawan tidak terganggu. 4. Aroma berbau Maksudnya untuk ruangan yang memiliki aroma yang kurang sedap maka kesehatan akan sangat terganggu. Aroma yang dikeluarkan dari zat-zat tertentu yang membahayakan, misalnya zat kimia, akan memengaruhi kesehatan karyawan. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan masker agar terhindar dari bau yang kurang sedap atau membahayakan tersebut. 5. Layout ruangan Tata letak ruangan sangat memengaruhi kesehatan karyawan, misalnya tata letak kursi, meja serta peralatan lainnya. Oleh karena itu,agar karyawan tetap sehat faktor layout ruangan perlu diperhatikan, misalnya penempatan tempat pembuangan limbah atau sampah.
D. Cara Mengurangi Kecelakaan Kerja
1. Buat aturan tentang keselamatan Artinya perusahaan harus membuat suatu peraturan tentang keselamatan kerja. Biasanya dalam bentuk buku uang diberi judul pedoman keselamatan kerja, baik kondisi untuk didarat, air, maupun diudara. Pedoman ini disosialisasikan dan dibagikan kepada seluruh karyawan untuk dilaksanakan. 2. Buatkan rambu-rambu yang mudah dibaca Artinya setelah adanya pedoman keselamatan kerja, pihak perusahaan juga harus memasang rambu-rambu disetiap sudut yang dianggap penting. Tujuannya agar karyawan dapat mengetahui, sekaligus mengingatkan mereka akan keselamatan kerja. Letak rambu-rambu tersebut selain strategis juga harus mencolok, sehingga mudah dilihat dan dibaca. 3. Sediakan alat pengaman kerja Artinya dalam bekerja sudah disediakan berbagai alat pengamanan tergantung dimana lokasi bekerja. Misalnya penutup kepala berupa helm, atau masker untuk penutup mulut, penutup telinga, kacamata,sepatu khusus kerja atau baju kerja. Peralatan keselamatan kerja ini harus digunakan pada tempat dimana karyawan bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. 4. Selalu melakukan pemeliharaan alat secara terus-menerus Artinya peralatan keselamatan kerja harus suatu waktu secara terus-menerus harus dijaga dan dipelihara. Tujuan agar fungsi dari peralatan tersebut tetap terjaga kualitasnya. Apabila fungsi alat-alat peralatan kecelakaan kerja sudah dianggap tidak layak, maka sebaliknya jangan digunakan lagi dan digantikan dengan peralatanyang baru. 5. Melakukan pengawasan secara ketat Artinya karyawan yang menggunakan peralatan keselamatan kerja harus diawasi secara ketat. Karena kebanyakan karyawan lupa atau lalai tidak menggunakan peralatan kerja atau tidak menggunakan secara benar. Bahkan terkadang ada unsur kesengajaan untuk tidak menggunakan dengan berbagai alasan, misalnya dengan alasan merepotkan. 6. Memberikan sanksi bagi yang melanggar Artinya ada semacam sanksi atau tindakan bagi mereka yang tidak menggunakan peralatan bekerja selama bekerja. Sanksi ini bertujuan agar yang bersangkutan selalu ingat untuk menggunakan peralatan kerja. Lebih dari itu sanksi juga dapat memberikan efek pelajaran bagi karyawan bila melakukan hal yang sama.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional