Anda di halaman 1dari 5

UAS PSIKOLOGI

INDUSTRI & ORGANISASI


13 Jun 2016
 E-Learning
Kasus
Sebuah industri manufaktur yang bergerak di bidang consumer goods ingin menerapkan
sistem manajemen terpadu untuk mendapatkan sertifikasi pada 3 jenis sistem manajemen.
Yaitu manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen keselamatan
kerja. Untuk memudahkan implementasi ke 3 sistem manajemen ini, pihak manajemen
puncak ingin melakukan studi terlebih dahulu untuk mengetahui kesiapan perusahaannya
yang terdiri dari 3 buah pabrik di pinggiran jakarta dan 1 kantor pusat di jakarta. Ternyata,
dari hasil studi pendahuluan, didapatkan hasil sebagai berikut: banyak penurunan mutu
produk, tingkat kinerja karyawan di semua pabrik masih dibawah standar, tingkat penerangan
juga masih dibawah standar, juga tingkat kebisingan juga masih kelewat batas dikarenakan
perangkat safety yang belum memadai. Dan juga banyak kuesioner dari pekerja bahwa
mereka sering meraskan penyakit yang sumbernya dari paparan debu dan gas bahan organik
di tempat mereka bekerja. Belum lagi suhu dan tngkat kelembapan di tempat kerja yang
kurang pemantauan, juga tingginya jumlah kecelakaan kerja akibat luka/cidera karena kontak
anggota tubuh pekerja dengan mesin yang sedang beroperasi. Banyak juga pekerja yang
mengalami cidera otot akibat kesalahan cara memindahkan barang yang berat, atau pegal
pegal ringan tapi sering yang dialami oleh karyawan bagian administrasi sehingga cukup
sering juga menimbulkan absensi karyawan karena pegal-pegal ini banyak meningkat derajat
penyakitnya menjadi cedera ringan. Anehnya, seluruh kecelakaan kerja yang terjadi tidak ada
pelaporannya secara resmi. Pada saat dipertanyakan, maka jawaban para pekerja lapangan
berikut manajernya adalah “tidak apa-apa, tidak pernah ada kecelakaan yang berakibat luka
serius atau kematian”

Soal

1. Menurut anda, apa yang harus dilakukan pertama kali oleh pihak manajemen puncak untuk
memperbaiki temuan-temuan yang ada pada studi pendahuluan sebelum atau pada tahap awal
implementasi sistem manajemen terpadu pada perusahaan tersebut? (20%)
2. Jika anda adalah direktur utama perusahaan utama tersebut, apa yang akan anda lakukan
untuk mengubah ke organisasian tersebut? (20%)
3. Jika anda diminta untuk memberikan bagi peningkatan kinerja karyawan dimulai dari
peningkatan kerja karyawan, bagaimana saran yang anda berikan?(20%)
4. Buatlah program K3 yang mempertimbangkan K3 egronomis, dan tingkat stress kerja
karyawan untuk meningkatkan kualitas K3 perusahaan agar jaminan atas kesejahteraan
psikologis serrta kesehatan dan keselamatan karyawan siap untuk sertifikasi sistem
manajemen terpadu! (25%)
5. Setelah anda melakukan 4 hal diatas, maka sertifikat sistem manajemen terpadu pun
berjalan cukup lancar. Ternyata anda masih harus membantu pihak marketing perusahaan
tersebut untuk membuat perubahan iklan untuk peningkatan penjualan produk mereka.
Buatlah program marketing sederhana untuk pengiklanan tersebut! (15%)

JAWABAN

1. Jikala saya adalah salah satu petinggi perusahaan tersebut, yang saya akan lakukan adalah
membasmi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakan-kecelakaan atau
ketidaknyamanan kerja di lingkungan kerja tersebut, sebagaimana yang dimaksud di dalam
teori faktor-faktor penyabab terjadinya kecelakaan kerja
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Banyak factor yang dapat menyebabkan kecelakaan ditempat kerja, dan yang paling dominan
adalah factor tempat kerja yang dapat berupa kondisi peralatan, jenis industry dan lain-lain,
dan juga ada factor pribadi manusia itu sendiri, seperti kesehatan nya, sifat nya dan lain-lain
Faktor Tempat Kerja
• Jenis Industry
Jenis industry sangat berpengaruh terhadap keselamatan kerja, contoh nya perusahaan listrik
pasti akan memiliki tingkat resiko yang lebih berbahaya dibandingkan dengan perusahaan
akuntan. Dan kebetulan di kasus ini lingkungan kerjanya adalah pabrik consumer goods yang
probabilitas kecelakaannya lebih tinggi. Jadi untuk menanggulanginya ya saya harus
melakukan preventive maintenence, misalnya memberi tutorial tentang bagaimana cara
mengoperasikan mesin dengan aman atau cara mengangkut barang berat
• Jam Kerja
Jam kerja yang terlalu panjang dapat menyebabkan para pekerja kehilangan konsentrasi nya
yang akan dapat berakibat ketidak hati-hatian pekerja tersebut terhadap pekerjaannya.
Pekerjaan yang banyak melibatkan aktifitas fisik disini harus memiliki jam kerja yang
singkat, karena akan berpengaruh terhadap kesehatan dalam jangka panjang
• Lampu Penerangan
Lampu yang terlalu terang maupun terlalu redup dapat membahayakan mata para pekerja
selain itu akan membuat para pekerja sulit untuk berkonstrasi ,oleh karena itu lampu
penerangan di tempat kerja harus lah cukup terang, tidak boleh terlalu terang maupun terlalu
redup
• Suhu
Suhu di tempat kerja juga harus disesuaikan agar pekerja menjadi nyaman, suhu tersebut
tidak boleh terlalu dingin maupun terlalu panas, jika suhu terlalu dingin atau panas maka
pekerja tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan maksimal
• Desain Peralatan
Tata letak peralatan juga dapat berpengaruh terhadap keamanan di tempat kerja jika
• Alat Pengaman
Alat pengaman adalah hal yang wajib untuk dimiliki setiap industry apalagi industry yang
memiliki tingkat resiko tinggi, seperti kontraktor yang wajib menyediakan helm pelindung
dan alat keamanan lainnya, jadi tidak ada alat keamanan tersebut pasti akan membahayakan
pekerja nya
• Tekanan Kerja
Tekanan kerja juga dapat membayakan bagi kesehatan para pekerja nya, seperti lingkungan
kerja yang tidak kondusif untuk bekerja, beban kerja yang menumpuk yang akan membuat
stress si pekerja

Factor Pribadi
• Alcohol Dan Penggunaan Narkoba
Pekerja yang mengkonsumsi alcohol dan narkoba dapat menyebabkan diri sendiri celaka dan
dapat menyebabkan orang lain menjadi celaka
• Kemampuan Kognitif
Pekerja yang tidak memiliki kemampuan kognitif yang baik dapat membahayakan dirinya
sendiri, contohnya bila terjadi gempa bumi di tempat kerja pekerja tersebut masih
menggunakan lift untuk turun dan tidak menggunakan tangga darurat, hal tersebut dapat
membahayakan dirinya
• Bidang Kesehatan
Para pekerja harus mengetahui kondisi dirinya sendiri, jika ia merasa sedang sakit sebaiknya
tidak perlu memaksakan diri untuk berkerja karena hal tersebut akan membahayakan diri nya
sendiri
• Kelelahan
Jam kerja yang panjang tentu akan membuat pekerja kelelahan oleh karena itu pekerja tidak
boleh memaksakan diri untuk bekerja terus-terusan, lebih baik istirahat sejenak apabila sudah
merasa lelah
• Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja juga dapat menentukan keselamatan kerja, contoh nya jika pekerja baru
yang belum handal dalam mengoperasikan mesin-mesin yang berbahaya maka akan dapat
membahayakan diri nya
• Usia
Usia pekerja juga menentukan keselamatan kerja. Contoh nya pekerja usia lanjut tidak
mungkin kita berikan perkerjaan yang memerlukan kekuatan fisik untuk pekerjaan nya
• Karakteristik Kepribadian
Kepribadian pekerja juga akan mempengaruhi keselamatan kerja, contoh nya saja jika ia
cepat emosi maka konsentrasi nya akan terganggu dan akan mempengaruhi tindakan-tindakan
yang akan dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi.

2. Jika saya adalah direktur utama organisasi tersebut, saya akan men-struktur ulang seluruh
organisasi tersebut mulai dari manajemen kinerja di pabrik dan di kantor pusat. Contohnya
menerapkan aturan dan standar baru. Sebagaimana yang dimaksud di dalam teori
pembentukan budaya organisasi.

“pempin organisasi adalah arsitek dalam terbentuknya budaya organisasi, maksudnya arsitek
disni adalah.. pemimpin yang menetapkan aturan-aturan, kebudayaan, dan standar organisasi.
Intinya arah organisasi seperti apa dan arahnya kemana itu tergantung pemimpinnya”

Juga, dalam teori pembentukan kebudayaan baru:


– Unfreezing: merupakan pencairan aturan aturan atau kebudayaan lama. Bisa juga
merupakan perombakan total aturan & kebudayaan lama
– Cognitive restructuring: setelah di hancurkannya aturan lama, yang dilakukan disini adalah
membuat aturan dan kebudayaan yang baru
– Re freezing: setelah aturan dan kebudayaan baru telah terbentuk, yang dilakukan disini
adalah menetapkannya dan mulai menggunakannya untuk era organisasi yang baru

3. Sebagai direktur utama perusahaan, untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan, saya
bukan hanya memberi saran, tetapi juga akan melakukan action atau memberikan karyawan
benefit-benefit agar kualitas kerja meningkat, sebagaimana dimaksudkan di dalam teori
Manajemen Sumber Daya Manusia mengenai employee benefits and their relation to job
performance:
– Memberikan Training: Training bisa di lakukan untuk penyegaran kinerja dan semangat
karyawan yang selama ini telah bekerja begitu penatnya, sehingga perlu adanya suasana yang
membuat mereka bergaerah kembali dalam bekerja. Training juga bisa di gunakan dalam
mengupgrade pengetahuan dan ketrampilan karyawan sesuai dengan tujuan perusahaan.
– Pemberian Penghargaan dan hukuman kepada karyawan: Hal ini bisa juga di lakukan untuk
meningkatkan kinerja karyawan, tapi hati-hati cara melakukannnya karena bisa saja ketika
reward tidak bisa di jaga akan cepat sekali mendemotivasi karyawan, karena karyawan yang
biasa dengan reward akan bisa merubah motif dalam bekerja. Makannya dari itu sistem
hukuman atau punishment harus diterapkan agar karyawan tidak keenakan dengan reward
– Memberikan tempat kerja yang nyaman: sebagaimana disebutkan di jawaban no 1,
kenyamanan tempat kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jika tempat kerja
tidak nyaman, maka akan banyak terjadi mogok kerja, kecelakaan, dan begitu pula sebaliknya
– Berikan fasilitas pada karyawan: berikan fasilitas pada karyawan agar mereka lebih
berkreasi dan mau meningkatkan ketrampilannya seperti kenaikan gaji, tunjangan dan
fasilitas lainnya.

4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut Sistem
Manajemen K3 merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif. Dan benefit program 3K adalah:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
b. Menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kebakaran,peledakan dankerusakan pada
akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta membuattempat kerja yang sehat.
c. Menciptakan efesiensi danproduktivitas kerja karena menurunnya biaya kompensasi akibat
sakit atau kecelakaan.
Berikut ini adalah tahapan program K3 terkait kasus ini
– Tempat Kerja: pabrik consumer goods yang isinya adalah mesin produksi dan barang
barang berat yang harus diangkut
– Kecelakaan Kerja: cedera karena interaksi anggota tubuh dengan mesin produksi, dan
cedera otot karena berurusan dengan barang berat yang mesti diangkat
– Penerapan program K3 yang terkait dengan masing masing kecelakaan kerja:
• Cedera karena interaksi dengan mesin produksi: memberikan training tentang cara
mengoperasikan mesin produksi secara aman
• Cedera otot: memberikan tutorial tentang caranya mengangkat barang berat. Misalnya
ketika mengangkat barang berat, posisi badan harus dalam keadaan jongkok. Kalau dalam
keadaan berdiri maka akan merusak tulang belakang
• Penyakit karena menghirup gas dan debu hasil produksi: memberikan safety gear yang
memadai, misalnya masker.
• Kebersihan lingkungan kerja: lebih ketat dalam kontrol kebersihan dan memberikan
program pembersihan secara berkala
• Tempat kerja yang bising: mengurangi tingkat kebisingan atau memberikan pekerja earmuff
agar pendengarannya tidak rusak
– Terwujudnya tempat kerja yang nyaman dan aman: setelah program k3 berhasil dilakukan
maka terwujudlah perusahaan yang nyaman, dan aman. Dan siap untuk mendapatkan
sertifikasi terkait manajemen terpadu
5. Yang akan saya lakukan untuk mempromosikan produk agar lebih laku adalah melakukan
program STP agar tidak asal menjual produk produk yang akan berujung membuat waste
(Teori manajemen pemasaran):
– Segmenting: memperjelas produk-produk yang dibuat itu untuk kalangan yang mana. Atau
membagi pasar ke dalam kelompok yang lebih kecil. Di kasus ini misalnya membuat susu
bayi ya berarti segmennya hanya anak balita
– Targeting: bagaimana caranya agar segmen yang dituju mau membeli produk yang kita
buat. Misalnya membuat iklan di TV, atau billboard dijalan
– Positioning: memberikan persepsi terhadap target market dan segmen yang dituju mengenai
product value yang diberikan sehingga membedakannya dengan kompetitor lain

Anda mungkin juga menyukai