Kelompok 9 ASP
Kelompok 9 ASP
Kelompok
2
20102021
Nazwa Kheira
4
20102055
Latar Belakang
Dalam LHP BPK atas LKPP TA 2015 s.d 2018, Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) tidak mendapat porsi
perhatian yang cukup dari BPK karena pemeriksaan terhadap akun belanja, pendapatan, dan transfer
ke daerah tahun berjalan dianggap sudah mewakili pemeriksaan terhadap LPE. Padahal dalam LPE,
terdapat pos yang tidak terkait transaksi tahun berjalan melainkan terkait transaksi tahun
sebelumnya, yaitu pos Koreksi Ekuitas. Nilai yang disajikan dalam pos Koreksi Ekuitas menunjukkan
bahwa saldo ekuitas akhir, pendapatan, belanja, aset dan utang pada tahun sebelumnya tidak akurat,
yang dalam istilah akuntansi, mengalami salah saji (understated atau overstated). Jika LKPP tahun
lalu memperoleh opini WTP, maka nilai Koreksi Ekuitas yang signifikan tentu saja dapat memberikan
persepsi kontradiktif bagi pengguna LKPP, yaitu bahwa LKPP tahun lalu mungkin tidak layak
memperoleh opini WTP.
Nilai Koreksi Ekuitas disajikan dalam LPE pada pos bernama Koreksi-Koreksi yang Langsung
Menambah/ Mengurangi Ekuitas. Pada LPE LKPP TA 2018, nilai Koreksi Ekuitas mencapai Rp92,24
triliun atau meningkat Rp7,27 triliun dari tahun 2017. Jika dibandingkan dengan nilai ekuitas akhir TA
2017, yaitu sebesar Rp1.540 triliun, diperoleh rasio koreksi sebesar 5,99%. Rasio ini menunjukkan
bahwa nilai ekuitas akhir tahun 2017 kurang akurat sehingga harus dikoreksi pada tahun 2018.
Tujuan Penelitian
Koreksi pembiayaan
kurang atau lebih catat dan Nilai pendapatan dan belanja
tahun lalu sebesar
transaksi yang tidak tahun 2017 yang baru Rp244,3 miliar
dicatat. Aset dalam dicatat tahun 2018