KHAHMAD DAHLAN
Disusun Oleh:
Robiyatul A
Sofyan Hadi
Semester 3A
Email: staicool4you@gmail.com
Rasa syukur kami haturkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini kami beri judul “Pemikiran Pendidikan dari ibnu Khaldun
dan Kyai Haji Ahmad Dahlan”.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Yuliany,M.Ag. selaku Guru mata pelajaran Filsafat Pendidikan Islam.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan kami, agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya
sebagai penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...….ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………
1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan……………………………………………………………………..2
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………..3
A. Simpulan…………………………………………………………………..7
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………...9
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah pendidikan merupakan masalah yang berhubungan langsung
dengan kehidupan manusia. Pendidikan sendiri memiliki makna yaitu
usaha manusia dewasa yang sadar akan kemanusiaannya, dalam
membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar
pandangan hidup kepada generasi selanjutnya, agar menjadi manusia yang
bertanggung jawab akan tugasnya sesuai dengan sifat dan hakikat
kemanusiaanya. Lebih luas masalah pendidikan adalah masalah yang
menyangkut seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia. Bahkan
pendidikan bisa juga akan menghadapi persoalan yang tidak mungkin
dijawab dengan menguakkan analisa ilmiah semata-mata, tetapi
memerlukan analisa dan pemikiran yang mendalam, yaitu analisa filsafat.
Sebuah pendidikan tidak hanya sekedar menempatkan manusia dengan
tanggung jawabnya. Namun, manusia mempunyai pandangan yaitu
sebagai dasar atau sumber daya yang paling utuh. Pendidikan sendiri tidak
diperbolehkan untuk terjebak atau tetap dalam teori-teori yang neoklasik
yang dimaksud yaitu, suatu teori dimana manusia itu ditempatkan sebagai
sumber atau alat yang digunakan untuk memproduksi dimana manusia
menjadi penguasa terhadap ilmu pengetahuan serta teknologi dan juga
memiliki tujuan untuk menopang kekuasaan dan kepentingan kapitalis.
Ada sebuah prinsip dari psikologi pendidikan yaitu dimana seorang guru
tidak boleh dengan mudahnya memberikan wawasannya kepada siswa,
akan tetapi sang siswa yang harus mencari tahu dan bertanya agar suasana
kelas bisa aktif, serta siswa bisa tanggap dalam usaha membangun
pengetahuan mereka sendiri.
Pengetahuan hanya bisa didapat dengan cara manusia itu sendiri
bagaimana upaya mencarinya, bukan hanya untuk diambil dan dingat. Tapi
juga harus difahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari
penggambaran tersebut, bahwasannya perlu adanya pembahasan lebih
1
lanjut mengenai eksistensialisme yang disertai subjektivitas pengalaman
yang telah terjadi dalam pendidikan
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Pemikiran Pendidikan Menurut Ibnu Khaldun?
b. Bagaimana Pemikiran Kyai H.Ahmad Dahlan?
C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui pemikiran pendidikan menurut Ibnu Khaldun.
b. Untuk mengetahui pemikiran pendidkan Menurut Kyai H.Ahmad
Dahlan
2
BAB II PEMBAHASAN
3
dapat memperkirakan berbaga kemungkinan secara rasional dan
spekulatif .
Pesan yang dapat diambil dari Ibnu Khaldun adalah sebaga berikut:
4
ulama dan khitob terkemuka dimasjid besar kesultanan Yogyakarta pda masa itu.
ibunya adalah Putri H.Ibrahim yang juga pengjabat penghulu Kesultanan
Yogyakarta pada masa itu.
Nama kecil K.H Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Ia
merupakan anak ke4 dari tujuh orang bersudara yang keseluruhan
saudaranya perempuan,kecuali adik bungsunya. Dalam selisihnya ia
termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim,seorang
wali besar dan seorang terkemuka diantara wali songo yang lainnya.
Gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan oleh Ahmad
Dahlan dengan mengadakan Tabligh ke berbagai kota,disamping juga
melalui relasi-relasi dagang yang dimilikinya. Gagasan ini ternyata
mendapatkan sambutan yang besar dari masyarakat di berbagai kota di
Indonesia. Ulama-ulama dari berbagai daerah lain berdatangan kepadanya
untuk menyatakan dukungan terhadap Muhamaadiyah. Muhammadiyah
makin lama makin berkembang hampir keseluruh Indonesia. Oleh karena
itu pada tanggal 07 mei 1921, Dahlan mengajukan permohonan kepada
Pemerintahan Hindia Belanda untuk mendirikan cabang-cabang
Muhammadiyah diseluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh
Pemerintahan HIndia Belanda pada tanggal 2 September 1921. Sebagai
seorang demokratis dalam melaksanakan aktivis gerakan dakwah
Muhammadiyah, Ahmad Dahlan juga memfasilitasi para anggota
Muhammadiyah untuk proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin
dalam Muhammadiyah . selama hidupnya dalam aktivis gerakan
muhammadiyah , telah diselenggarakan dua belas kali pertemuan
anggota(sekali dalam setahun), yang saat itu dipakai istilah Aldemeene
Vergadering(persidangan umum).
Atas jasa-jasa K.H Ahmad Dahlan dalam membangkitkan
kesadaran ini melalui pembaharuan islam dan pendidikan,pemerintah
Republik Indonesia menetapkan sebagai pahlawan Nasional dengan surat
keputusan Presiden No.657 Tahun 1961. Dasar-dasar penetapan itu ialah
sebaga berikut:
5
1. K.H Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan umat islam untuk
menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar
dan berbuat.
2. Organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak
memberikan ajaran islam yang murni kepada bangsanya.
3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha
social dan pendidikan yang amat diperluakan bagi kebangkitan dan
kemajuan bangsa,dengan jiwa ajaran islam.
4. Dengan organisasinya,Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah
mempelopori kebangkitan wanita Indonesia telah mengecap
pendidikan dan berfungsi social, setingkat dengan kaum pria.
BAB III
6
PENUTUP
KESIMPULAN
7
5. Mendidik dan mengasuh anak-anak dan pemuda supaya menjadi islam
yang berate
6. Berusaha dengan segala kebijaksanaan supaya kehendak dan prilaku islam
berlaku
7. Berusaha kearah perbaikan penghidupan dan kehidupan yang sesuai
dengna ajaran islam
DAFTAR PUSTAKA
8
Drs Hasan Basri.filsafat pendidkan islam.Bandung:2020.