IBNU KHALDUN
WAHYUNI
(STAIA)
TANJUNGBALAI
2022/2023
1
PEMBAHASAN
1
Hal 117-119
2
Proses pembelajaran yang dilalui beliau sampai ia berusia 20 tahun
lamanya. Dan buah dari semua yang di dapat beliau yang sangat
fundamental dan monumental yang berjudul : “ Al Ibrar wa diwan Al
Mubtada Wa Al Khabar fi Ayyam Al Arabi wa Al Ajam wa Al Barbar wa
Man Asrahum min Zawi As Sulthan Al Khabar.”
2
Hal 120
3
C. PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG PENDIDIKAN ISLAM
Menurut Ibnu Khaldun, kemampuan fikir manusia baru muncul secara
actual, setelah memiliki kemampuan tamyid (kemampuan membedakan).
Potensi akal dan potensi lainnya di anugerahkan Allah sebagai watak
manusia di usahakan untuk menjadi actual sesuai menurut tuntutan
wataknya. Dan akal dapat memperoleh persepsi-persepsi yang di miliki
dengan begitu manusia mencari obyek dan subyek lain untuk
mendapatkannya.
Ibnu Khaldun mengutamakan bahwa pendidikan merupakan upaya
transportasi potensialitas (attaqah al-quawah) manusia. Jadi pendidikan
memegang peranan penting dalam peradapan.
Ibnu Khaldun memiliki prinsip-prinsip proses belajar mengajar,
berikut beberapa hal prinsip-prinsipnya :
1. Adanya Penahapan Dan Pengulangan secara Berproses
Maksudnya disesuaikan dengan kemampuan siswa dan tema-tema
yang diajarkan secara bersamaan.
2. Tidak Membebani Fikiran Siswa
Maksudnya proses pembelajaran di kembangkan dengan
memberikan pemahaman dan penerimaan ilmu secara bertahap.
Dan menjelaskan tujuan dan target yang akan dicapai secara
bertahap. Karena menurut Ibnu Khaldun pemikiran manusia itu
tumbuh dan berkembang secara berproses ( bertahap ).
3. Tidak Pindah dari Satu Materi kemateri lain sebelum siswa
memahaminya secara utuh
Dalam proses pembelajaran seorang siswa merupakan objek
utamanya sehingga tidak di anjurkan berpindah kemateri baru
sebelum siswanya memahami materi yang lama.
4. Lupa merupakan Hal biasa dalam belajar
Solusinya ialah dengan sering mengulang pembelajaran
5. Tidak Bertindak Keras Terhadap Siswa3
3
Hal 123-129
4
Karena tindakan keras dapat memicu kemalasan, dusta, merugikan
dan tipu daya sehingga akan membentuk kebiasaan dan perilaku
tidak baik.
4
Hal 135-139
5
Dan tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun dalam pemikiran islam
ialah untuk membuat kaum muslimin percaya dan meyakini tuhan melalui
pelajaran Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan keagaman. Ilmu pengetahuan
yang berkenaan dengan keyakinan dan hukum Islam akan membuat kaum
muslimin mengetahui realitas yang di arahkan pada upaya mendapatkan
akhlak dan tingkah laku yang baik. Dengan demikian ilmu pengetahuan
Islam dan tujuan hidupnya akan sejalan dengan ajaran Islam dan akan
menolongnya untuk menjadi muslim yang baik dan anggota masyarakat
yang baik pula.
Beberapa faktor dalam merumuskan tujuan pendidikan, yaitu :
a. Pengaruh filsafat sosiologi yang bisa memisahkan antar
masyarakat, ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
b. Perencanaan ilmu pengetahaun sangat menentukan bagi
perkembangan masyarakat berbudaya.
c. Pendidikan sebagai aktivitas akal insani, merupakan salah satu
industri yang berkembang di dalam masyarakat, karena sangat
urgent dalam kehidupan setiap individu.
6
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Makmur, Tips Menjadi Guru : Inspiratif, Kreatif, dan Inofatif,
Jogjakarta : Diva Press, cet. II, 2009
Farrukh, Umar, Tarikh al-fikhr al- ‘arabi, Bairut : Maktabah al – tijari, 1962
Jum’ah, Lutfi, Tarikh al- falasifah al- Islami fi al- Masyriq wa al maghrib, Mesir :
Ain Syam, t.t.
Khudairi, Al, Filsafat Sejarah Ibn Khaldun, alih Bahasa Rafi’I Utsman,
Bandung : Pusaka, 1997