Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

IBNU KHALDUN

DOSEN PENGAMPU : MARLIAN JAYA, MA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

SUCI RAHMAYANI NPT

NUR ANISA SINAGA

WAHYUNI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH

(STAIA)

TANJUNGBALAI

2022/2023

1
PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI IBNU KHALDUN

Ibnu Khaldun memiliki nama lengkap wali ad-din’ Abd al-Rahman


ibn muhammad ibn al-Hassan ibn al-Jabir ibn Muhammad Ibn Ibrahim ibn
‘Abd al-Rahaman ibn Khaldun. Ia lahir di Tunisia pada tahun 1332 M /
372 H dan meninggal di Mesir tahun 808 H / 1406 M.

Silsilah leluhur Ibnu Khaldun berasal dari seorang sahabat nabi,


bernama Wail bin Hujr yang dekat nabi dan meriwayatkan lebih dari 70
hadist. Bersama Mu’awiyah bin Abu Sofyan, pernah mengajarkan Al-
Qur’an dan Islam kepada penduduk Yaman.Wail memiliki seorang cucu
yaitu Khalid bin Usman yang di kenal Khaldun yang datang ke Andalusia
bersama orang Arab. Ia terkenal sejak kecil memang haus akan ilmu
pengetahuan sehingga memiliki banyak guru yang mengajarinya.Sehingga
namanya sudah populer sejak lahir di tanah Indonesia.Berikut nama-nama
guru beliau di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Said Al-Anshary.


2. Syaikh Abu Abdillah bin Al Araby Al Hashoyiry.
3. Abu Abdillah Muhammad bin Asy Syawas Az Zarzaly.
4. Abu Al Abbas Ahmad bin Qashar.
5. Abu Abdillah Muhammad bin Bahr. Abdillah bin Jabir Sulthan Al
Qaysy.
6. Abu Abdillah Al Jayani.
7. Abu Al Qasim Muhammad bin Al Qashir.
8. Abu Abdillah Muhammad Sulaiman As Sathy.
9. Abu Muhammad Bin Abdul Muhaymin Al Hadramy.1

1
Hal 117-119

2
Proses pembelajaran yang dilalui beliau sampai ia berusia 20 tahun
lamanya. Dan buah dari semua yang di dapat beliau yang sangat
fundamental dan monumental yang berjudul : “ Al Ibrar wa diwan Al
Mubtada Wa Al Khabar fi Ayyam Al Arabi wa Al Ajam wa Al Barbar wa
Man Asrahum min Zawi As Sulthan Al Khabar.”

B. KONSEP DASAR PEMIKIRAN IBNU KHALDUN

Ibnu Khaldun berpendapat bahwa kemampuan berfikir adalah naluri


khusus yang di miliki manusia yang di berikan Tuhan khusus kepadanya
dan tidak kepada makhluk lainnya. Akal adalah faktor penggerak dan
pendorong yang terdapat dalam jiwa. Pemikiran ini ada kalanya berarti
kecakapan kegiatan yang merencanakan kegiatan manusia dan pada saat
yang lain akal berarti kecakapan pengetahuan mengenai segala sesuatu
yang tidak dapat di capai pancaindra. Kemampuan akal ini memiliki 3 tipe
yaitu :
1. Intelligensi Kecerdasan
Manusia memahami segala sesuatu yang di jumpainya dalam
kehidupan masyarakat.
2. Intelligensi Eksperimen
Manusia menerima pandangan dan mengajarnya tentang berbagai
aturan dan perbuatan.
3. Intelligensi Meramal
Memberikan pandangan tentang ide-ide umum mengenai sesuatu
dengan jenis tingkatan penyebab yang sifatnya pokok dan
sekunder.2

2
Hal 120

3
C. PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG PENDIDIKAN ISLAM
Menurut Ibnu Khaldun, kemampuan fikir manusia baru muncul secara
actual, setelah memiliki kemampuan tamyid (kemampuan membedakan).
Potensi akal dan potensi lainnya di anugerahkan Allah sebagai watak
manusia di usahakan untuk menjadi actual sesuai menurut tuntutan
wataknya. Dan akal dapat memperoleh persepsi-persepsi yang di miliki
dengan begitu manusia mencari obyek dan subyek lain untuk
mendapatkannya.
Ibnu Khaldun mengutamakan bahwa pendidikan merupakan upaya
transportasi potensialitas (attaqah al-quawah) manusia. Jadi pendidikan
memegang peranan penting dalam peradapan.
Ibnu Khaldun memiliki prinsip-prinsip proses belajar mengajar,
berikut beberapa hal prinsip-prinsipnya :
1. Adanya Penahapan Dan Pengulangan secara Berproses
Maksudnya disesuaikan dengan kemampuan siswa dan tema-tema
yang diajarkan secara bersamaan.
2. Tidak Membebani Fikiran Siswa
Maksudnya proses pembelajaran di kembangkan dengan
memberikan pemahaman dan penerimaan ilmu secara bertahap.
Dan menjelaskan tujuan dan target yang akan dicapai secara
bertahap. Karena menurut Ibnu Khaldun pemikiran manusia itu
tumbuh dan berkembang secara berproses ( bertahap ).
3. Tidak Pindah dari Satu Materi kemateri lain sebelum siswa
memahaminya secara utuh
Dalam proses pembelajaran seorang siswa merupakan objek
utamanya sehingga tidak di anjurkan berpindah kemateri baru
sebelum siswanya memahami materi yang lama.
4. Lupa merupakan Hal biasa dalam belajar
Solusinya ialah dengan sering mengulang pembelajaran
5. Tidak Bertindak Keras Terhadap Siswa3

3
Hal 123-129

4
Karena tindakan keras dapat memicu kemalasan, dusta, merugikan
dan tipu daya sehingga akan membentuk kebiasaan dan perilaku
tidak baik.

D. HAKEKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN


1. HAKEKAT PENDIDIKAN
Salah satunya tertuju pada seorang pendidik yang hendaknya
memiliki pengetahuan yang memadai tentang perkembangan psikologis
peserta didik. Pengetahuan ini sangat membantu untuk mengenal
individu peserta didik dan mempermudah dalam melaksanakan proses
belajar mengajar. Ibnu Khaldun mengemukakan 6 (enam) prinsip utama
yang perlu diperhatikan pendidik, yaitu :
a. Prinsip pembiasaan
b. Prinsip tadrij (berangsur-angsur)
c. Prinsip pengenalan umum (generalistik)
d. Prinsip kontinuitas
e. Memperhatikan bakat dan kemampuan peserta didik
f. Menghindari kekerasan dalam mengajar
2. TUJUAN PENDIDIKAN
Menurut Ibnu Khaldun tujuan pendidikan ialah sebagai berikut :
a. Memberikan kesempatan kepada pikiran untuk aktif dan bekerja,
karena ini dapat mematangkan individu dan berfaedah bagi
masyarakat.
b. Memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai alat
membantunya, hidup dengan baik dalam masyarakat maju dan
berbudaya.
c. Memperoleh lapangan pekerjaan, yang di gunakan untuk
memperoleh rezeki.4

4
Hal 135-139

5
Dan tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun dalam pemikiran islam
ialah untuk membuat kaum muslimin percaya dan meyakini tuhan melalui
pelajaran Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan keagaman. Ilmu pengetahuan
yang berkenaan dengan keyakinan dan hukum Islam akan membuat kaum
muslimin mengetahui realitas yang di arahkan pada upaya mendapatkan
akhlak dan tingkah laku yang baik. Dengan demikian ilmu pengetahuan
Islam dan tujuan hidupnya akan sejalan dengan ajaran Islam dan akan
menolongnya untuk menjadi muslim yang baik dan anggota masyarakat
yang baik pula.
Beberapa faktor dalam merumuskan tujuan pendidikan, yaitu :
a. Pengaruh filsafat sosiologi yang bisa memisahkan antar
masyarakat, ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
b. Perencanaan ilmu pengetahaun sangat menentukan bagi
perkembangan masyarakat berbudaya.
c. Pendidikan sebagai aktivitas akal insani, merupakan salah satu
industri yang berkembang di dalam masyarakat, karena sangat
urgent dalam kehidupan setiap individu.

6
DAFTAR PUSTAKA

Alavi, zianuddin. Pemikiran pendidikan islam ; pada abad klasik dan


pertengahan, Bandung : Angkasa. Cet.I , 2003.

Ali Al Jumbulati dan Abdul Futuh At Tuwaanisi, Perbandingan Pendidikan


Islam, Jakarta : PT. Rineka Cipta, cet. II, 2002.

Asmani, Jamal Makmur, Tips Menjadi Guru : Inspiratif, Kreatif, dan Inofatif,
Jogjakarta : Diva Press, cet. II, 2009

Farrukh, Umar, Tarikh al-fikhr al- ‘arabi, Bairut : Maktabah al – tijari, 1962

Jum’ah, Lutfi, Tarikh al- falasifah al- Islami fi al- Masyriq wa al maghrib, Mesir :
Ain Syam, t.t.

Khaldun, Ibnu, Muqadimah, t.t : Dar al-Bayan, t.t.

Khudairi, Al, Filsafat Sejarah Ibn Khaldun, alih Bahasa Rafi’I Utsman,
Bandung : Pusaka, 1997

Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta : Amzah, cet.I, 2009.

Walidin AK, Warul, Konstelasi Pemikiran Pedagogik Ibnu Khaldun Perspektif


Pendidikan Modern, Yogyakarta : egas multi, 2003

Anda mungkin juga menyukai