Anda di halaman 1dari 25

Filosofi Manajemen

Pendidikan Islam
Berfikir untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia
Table of contents
01 02 03
M. Al-Ghazali Ibn Sina Ibn Khaldun

04 05 06
Kh. Ahmad Dahlan Filosopi MPI Kesimpulan
01

Muhammad
Al-Ghazali
Pemikiran Filosofi Pendidikan Islam
Siapa Muhammad Al-Ghazali?

Al-Ghazali lahir pada tahun 450 H atau 1058 Meskipun mempelajari berbagai bidang seperti Ilmu
M di Provinsi Khurasan, Persia. Dia adalah Kalam, Filsafat, dan Fiqh, dia lebih tertarik pada
seorang ulama yang mencintai ilmu Fiqih dan Tasawuf. Al-Ghazali juga memberikan
pengetahuan dan mengejar kebenaran sejak perhatian besar pada pendidikan, memiliki konsep
kecil. Al-Ghazali mengamalkan ajaran al- pendidikan yang mencakup tujuan, kurikulum,
Qur'an dan as-Sunnah, serta mendalami metode, etika guru, dan etika murid.
tasawuf.
Konsep Pendidikan

Tujuan Kurikulum Metode


Tujuan pendidikan Al- 3 Jenis Kurikulum Ilmu : Dalam pendidikan, keteladanan
Ghazali adalah mencapai - Ilmu Terkutuk guru kepada murid sangat penting.
kesempurnaan insani yang - Ilmu Terpuji (Peribadatan) Al-Ghazali menekankan manusia
mengarah kepada Allah - Ilmu Terpuji (Filsafat) yang memiliki hati mulia adalah
serta kebahagiaan di dunia yang paling mulia. Mengajar adalah
dan akhirat. bentuk pengabdian kepada Allah
dengan membimbing manusia
menuju.
Kriteria Baik Menurut Al-Ghazali

Secara Umum: Secara Khusus:

Guru yang baik adalah yang Guru yang baik adalah yang
dapat diserahi tugas mengajar, dapat diserahi tugas mengajar,
selain cerdas juga sempurna selain cerdas juga sempurna
akalnya, serta baik akhlaknya akalnya, serta baik akhlaknya
dan kuat fisiknya. dan kuat fisiknya.
02

Ibnu Sina
Pemikiran Filosofi Pendidikan Islam
Siapa Ibnu Sina? Kepo ya?

Ibnu Sina, juga dikenal sebagai Avicenna, Karya-karya terkenalnya termasuk "Al-Qanun fi Ath-
lahir di Afshana pada tahun 980 M. Dia Thibb" (sumber medis terkemuka selama lima
adalah intelektual Muslim terkemuka abad), "Asy-Syifa" yang mencakup berbagai ilmu,
dengan julukan Abu Ali dan Asy-Syaikh Ar- dan "An-Najah," ringkasan dari Asy-Syifa yang
Rais. Ibnu Sina memperoleh pendidikan dipersiapkan oleh Ibnu Sina sendiri. Kitab ini
yang luas sejak kecil, mencakup ajaran meliputi logika, fisika, dan metafisika, sementara
religius, filsafat, dan ilmiah. Meskipun bagian matematika disusun oleh Al-Jurjani.
diperkenalkan dengan aliran Sunni melalui
guru fikihnya, dia juga mempelajari logika,
geometri, dan astronomi.
Konsep Pendidikan

Tujuan Kurikulum Metode


Mencapai kesempurnaan melalui Konsep Ibnu Sina mengenai Ibnu Sina menggunakan berbagai metode
perkembangan fisik, intelektual, kurikulum berdasarkan tingkat pengajaran seperti talqin, demonstrasi,
dan budi pekerti. Tujuannya untuk perkembangan usia anak. pembiasaan, teladan, diskusi, magang,
mempersiapkan individu agar dan penugasan. Metode pengajarannya
sukses dalam kehidupan sosial Next Slide… mencerminkan keinginannya untuk
dengan bekerja sesuai keahlian, sukses dalam pendidikan, disesuaikan
bakat, kesiapan, kecenderungan, dengan usia dan bidang studi, menghargai
dan potensi yang dimiliki. bakat dan minat anak, serta mencakup
pembelajaran komprehensif dari masa
anak-anak hingga perguruan tinggi.
Konsep Kurikulum Ibu Sina
Beban Konsep
(1). Pertama, konsep kurikulum
Olahraga, Budi Pekerti,
3-5 tahun Kebersihan, Kesenian.
yang tidak terbatas menyusun pelajaran namun
juga penjelasan tujuan pembelajaran tersebut.

(2). Bersifat pragmatis fungsional, artinya


Al-Qur’an, Pelajaran Agama, menekankan pada manfaat ilmu bagi
6-14 tahun Sya’ir, dan Olehraga masyarakat dan mempersiapkan lulusan untuk
bekerja di berbagai bidang pekerjaan.

(3). Ibnu Sina mempengaruhi konsep kurikulum


Berkaitan dengan keahlian dengan menggabungkan pengalamannya dalam
ilmu pendidikan, filsafat, dan manajemen
15-tak terbatas seseorang yang dapat pendidikan Islam. Tujuannya adalah agar orang
dikembangkan. yang mempelajari ilmu dapat mengikuti
jejaknya.
Konsep Guru Menurut Ibn Sina
Dalam hal ini, Ibnu Sina mengatakan bahwa guru yang baik adalah guru yang berakal
cerdas, beragama, mengetahui cara mendidik akhlak, cakap mendidik anak,
berpenampilan tenang, jauh dari bermain-main di depan muridnya, tidak bermuka
masam, sopan santun, bersih, dan suci murni.

Ibnu Sina menambahkan konsep seorang guru sebaiknya dari kaum pria yang
terhormat, menonjol budi pekertinya, cerdas, teliti, sabar, telaten dalam membimbing
anak, adil, hemat waktu, gemar bergaul dengan anak-anak, tidak keras hati dan
senantiasa menjaga penampilan.
03

Ibnu Khaldun
Pemikiran Filosofi Pendidikan Islam
Siapa Ibnu Khaldun?
Ibn Khaldun lahir di Tunisia pada 27 Mei 1332 Selama masa muda, dia memperdalam
M, memiliki hubungan darah dengan pengetahuannya tentang bahasa, filsafat, manthiq,
sahabat nabi terkemuka, Wail bin Hajar. ilmu pasti, ilmu syar’i, dan hadits. Pada usia 20
Keluarganya berasal dari Hadramaut, tahun, Ibnu Khaldun telah menjadi ilmuwan yang
Yaman, dan dikenal sebagai keluarga dihormati. Salah satu karyanya yang terkenal
berpengetahuan luas serta menduduki adalah Muqaddimah, di mana dia menyatakan
jabatan tinggi kenegaraan. Ibnu Khaldun bahwa ilmu pendidikan adalah hasil dari
memulai pendidikannya di usia dini dengan perkembangan masyarakat dan budaya, bukan
bimbingan ayahnya dan pada usia tujuh hanya pemikiran dan perenungan semata.
tahun, dia belajar membaca al-Qur'an. Menurutnya, ilmu dan pendidikan adalah gejala
sosial yang mencerminkan sifat manusia.
Apa itu Pendidikan?
Di dalam kitab Muqaddimahnya Ibnu Khaldun mengatakan
“Barang siapa tidak terdidik oleh orang tuanya, maka akan
terdidik oleh zaman”
Konsep Pendidikan

Tujuan Materi
Saudara berpikirku! 1). Ilmu-ilmu tradisional (Naqliyah)
1). Untuk mengembangkan intelektulitas peserta didik. 2). Ilmu-ilmu filsafat atau rasional (Aqliyah)
2). untuk mendapatkan pengetahuan sebagai alat untuk
hidup sukses dalam masyarakat maju dan berbudaya. Menurut Ibnu Khaldun ilmu-ilmu filsafat (aqliyah)
ini dibagi menjadi empat macam ilmu yaitu: a.
Ilmu logika, b. Ilmu fisika, c. Ilmu metafisika dan d.
Ilmu matematika.
“Manusia secara esensial
adalah bodoh dan
menjadi berilmu melalui
pencarian
pengetahuan”.
—Ibn Khaldun
04

KH Ahmad
Dahlan
Pemikiran Filosofi Pendidikan Islam
Siapa KH. Ahmad Dahlan?

KH. Ahmad Dahlan, lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868, adalah


seorang Pahlawan Nasional Indonesia, putra keempat dari keluarga
ulama KH Abu Bakar. Ibunya adalah putri dari H Ibrahim, seorang
penghulu kesultanan Yogyakarta. Dahlan mendirikan Muhammadiyah
pada 1912 dengan fokus sosial dan pendidikan, bukan politik, dan
menetapkan prinsip ini sejak awal organisasi tersebut didirikan.
Pemikiran Ahmad Dahlan
Bila diruntut dari sejarah panjang perjuangan Ahmad Dahlan dalam membangun dan
memajukan umat dari keterbelakangan, sangat terasa gigihnya memperjuangkan cita-
cita besarnya.dan menuruti perjuangan itu, akan berhasil manakala ditopang oleh dua
komponen utama yang melandasi, yaitu pendidikan dan dakwah. Disinilah tampak
Ahmad Dahlan begitu bersemangat untuk melakukan terobosan pebaharuan melewati
dua elemen tersebut. Sebab lembaga pendidikan masih dianggap sebagai media yang
paling strategis dalam menyampaikan cita-cita perubahan.
Konsep Pendidikan

Metode
KH Ahmad Dahlan mengajarkan pengetahuan agama Islam dan membaca Al-Qur'an dengan
metode pengajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa. Beberapa siswa merasa waktu
pelajaran agama Islam belum cukup, sehingga Dahlan mulai merintis pembentukan sekolah yang
menggabungkan ilmu agama Islam dan ilmu umum. Dia berbagi ide pendirian sekolah dengan
metode pengajaran yang diadaptasi dari sekolah pemerintah kepada berbagai pihak, termasuk para
santri di Kauman. Namun, sebagian orang menolak ide tersebut karena dianggap melanggar tradisi
Islam.
Filosopi Manajemen Pendidikan Islam
The Philosophy of Islamic Education Management

Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses


pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara islami dengan
cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang
terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif
dan efisien.

Menurut menurut Prof Dr Mujamil Qomar, manajemen


pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga
pendidikan Islam secara islami.
Fungsi Manajemen Pendidikan Islam

Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing)


Perencanaan menjadi pondasi awal Fungsi ini juga meliputi penentuan
dalam menentukan segala langkah. fungsi, hubungan dan struktur.

Pengarahan (Directing) Pengawasan (Controlling)


Proses pembimbingan dengan Pengawasan dalam pendidikan
menggunakan prinsip-prinsip Islam bersifat material & spiritual
religius kepada rekan kerja.
(Manajer & Allah SWT)
Kesimpulan
Tidak bisa disimpulkan….
Kelompok 3

Irwan Nur Aziz Mutiara Anjani


Ahli Filsafat Islam Orang Gak Tau Diri Sebagai wanita sederhana, baik hati
dan tidak sombong😅
Terima Kasih,
Saudara Berpikriku!
Mari berdiskusi dengan akal yang
sehat, dan debat tetap pakai adab!

Anda mungkin juga menyukai