ORGAN PERNAFASAN
Disusun oleh :
HADID MAULANA
Kelas : 8B
No Abs :16
SMP N 2 WANGON
Tahun 2017/2018
Organ Pernapasan dan Fungsinya
Halo RG Squad! Tahukah kamu bahwa kita rata-rata bernapas 12-18 kali setiap
menitnya? Itu artinya, dalam satu hari, kita akan bernapas sebanyak 17.280 kali! Wah,
ternyata banyak juga ya! Meskipun kelihatannya banyak dan mudah, proses pernapasan
yang ada di dalam tubuh kita prosesnya tidak mudah lho. Ada banyak organ yang
berperan dan membantu proses pernapasan. Apa aja ya? Yuk, kita bahas satu persatu!
1. Hidung dan Rongga Hidung
Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara untuk
bernapas. Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur
keluarnya karbon dioksida (CO2). Organ ini terletak di tulang tengkorak dan
tersusun dari tulang rawan, tulang, otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga
hidung yang berperan penting dalam proses pernapasan. Rongga hidung berfungsi
untuk melembabkan, menghangatkan, dan menyaring (filter) udara yang masuk
ke tubuh.
2. Tenggorokan (Faring)
Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita menghirup
udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan pangkal
tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.
3. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk faring dan
trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang memisahkan
saluranmakanan dengan saluran udara.
4. Trakea
Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara dari
leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara
untuk masuk dan keluar dari paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan
dan terdapat di depan kerongkongan.
5. Bronkus
Udara Pernapasan
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan.
Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml. Dari 500 ml udara yang dihirup,
hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan.
Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.
Kapasitas Paru-paru
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Suhu Tubuh
4. Posisi Tubuh
5. Aktivitas
Usia
Jenis kelamin.
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin
cepat. di Lingkungan yang panas tubuh mengalami peningkatan metabolisme
untuk mempertahankan suhu agar tetap stabil.
Untuk itu tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat agar menurunkan
suhu tubuh.
Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi
dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih
banyak untuk meningkatkan frekwensi
Posisi tubuh
Jadi
1. Emosi seseorang
2. Perasaan seseorang
3. Kejiwaan seseorang.
4. Energi dan Aura seseorang
5. Latihan dan kebatinan seseorang
6. Dll
PEMERIKSAAN FREKWENSI PERNAPASAN
mengempis
Paru-paru mengembang
Persiapan alat
Cara pemeriksaan
Intensitas bunyi adalah jumlah energi yang ditransfer oleh gelombang per satuan waktu
dibanding bidang luasan rambat. Satuan Intensitas bunyi adalah Watt/meter2 ( ).
Persamaan intensitas bunyi dinotasikan dengan:
Dimana,
P = daya sumber bunyi (Watt)
A = luasan area (m2)
Telinga kamu hanya dapat mendengar suara tidak lebih rendah dari dan
tidak lebih tinggi dari .
Satuan taraf intensitas bunyi adalah decibell (dB), 10 dB = 1 bel. Persamaan taraf
intensitas bunyi dinotasikan dengan:
Dimana,
TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = Intensitas bunyi ( )
I0= intensitas ambang pendengaran ( )
Intensitas ambang pendengaran manusia sebesar .
Cepat rambat bunyi berbeda-beda tergantung jenis material media rambatnya. Besar
cepat rambat bunyi juga dipengaruhi oleh temperatur, khususnya jika media rambatnya
adalah gas. Contohnya, cepat rambat bunyi di udara pada suhu normal
sebesar , namun cepat rambat bunyi di udara pada suhu 00C hanya sebesar
.
Karena cepat rambat bunyi di berbagai media rambatnya berbeda, maka notasi atau
persamaan untuk mencari cepat rambat bunyi juga berbeda. Berikut notasi cepat rambat
bunyi pada ketiga media rambat:
Padat
Dimana,
= modulus elastisitas material (N/m2
= massa jenis material (kg/m3)
Gas
Dimana,
= takanan gas (N/m2)
= konstanta Laplace (kg/m3)
Cair
Dimana,
B = modulus Bulk (N/m2)
Sumber-sumber bunyi berasal dari setiap benda yang bergetar. Getaran menghasilkan
gelombang. Kita dapat mengetahui kecepatan gelombang tersebut. Persamaan
kecepatan gelombang dinotasikan dengan:
Dimana,
= Panjang gelombang (m)
= frekuensi gelombang (Hz)
Selain itu, persamaan kecepatan gelombang senar/dawai dan pipa dinotasikan dengan:
Dimana,
F = Tegangan tali senar/dawai (N)
L = panjang tali senar/dawai (m)
m = massa senar/dawai (kg)
Senar/ Dawai
Efek Doppler
Efek Dopler adalah peristiwa naik atau turunnya frekuensi gelombang bunyi yang
terdengar penerima bunyi ketika sumber bunyi bergerak mendekat atau menjauh.
Contoh efek Dopler dapat dilihat pada gambar dibawah. Pada saat sumber suara diam,
kedua penerima mendengar besar frekuensi yang sama. Saat sumber suara bergerak,
salah satu penerima mendengar frekuensi yang lebih besar dari sebelumnya dan
penerima lain mendengar frekuensi yang lebih kecil dari sebelumnya.
Sonar:
Sonar menembakkan gelombang suara ultrasonik pada frekuensi 20 kHz hingga 100
kHz. Penggunaan sonar banyak dipakai untuk mengukur kedalaman air.
Ultrasonografi (USG):
Frekuensi yang digunakan berkisar 1 MHz hingga 10 MHz (1 MHz = 106 Hz). USG
digunakan untuk melihat fase-fase pertumbuhan bayi pada kandungan ataupun untuk
melihat tumor pada bagian tubuh.
Jarak antar dua tempat dengan bunyi pantul dapat dinotasikan dengan:
Dimana,
= waktu tempuh gelombang bunyi sejak ditembakkan hingga diterima (s)
Taraf intensitas suara sebuah mesin jet yang diukur dari jarak 30 m adalah 140 dB.
Berapa taraf intensitas suara jika diukur dari jarak 300 m?
SOLUSI:
Pada jarak 300 m, sama dengan 10 kali lipat dibanding jarak sebelumnya.
Jadi, pada jarak 300 m taraf intensitas suaranya sebesar 120 dB.
Besar tekanan udara dapat diukur dengan percobaan Torricelli yang dilakukan oleh
Evangelista Torricelli (1608-1647). Percobaan itu berhasil menciptakan barometer,
yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara dan menetapkan bahwa:
Tekanan udara 1 atm = 76 cmHg “Setiap kenaikan 100 m dari permukaan laut, tekanan
udara berkurang 1cmHg”
keterangan:
Hukum Boyle
“Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap/konstan bila suhu
gas tidak berubah”
Keterangan:
a. Manometer Raksa
Manometer raksa terbuka adalah sebuah tabung U yang kedua ujungnya terbuka. Salah
satu kaki dibiarkan terbuka berhubungan dengan udara luar sedangkan kaki lainnya
dihubungkan ke ruang yang akan diukur tekanan gasnya. Besar tekanan gas dapat
dihitung dengan rumus: Pgas = Pbar + h
Manometer raksa tertutup adalah sebuah tabung U yang salah satu ujungnya tertutup.
b. Manometer Logam
Seperti pada tekanan zat padat dan zat cair, berikut diberikan beberapa contoh
kejadian yang berkaitan dengan tekanan udara.
a. Angin
b. Prakiraan Cuaca
Para ahli meteorologi mencatat perubahan tekanan udara di suatu tempat, kemudian
data hasil pengamatan tersebut dianalisis dan diinterpretasi. Misalkan, jika pada suatu
tempat tekanan udara rendah, udara dari tempat yang bertekanan lebih tinggi akan
bergerak ke daerah tersebut. Angin tersebut membawa uap air. Karena tekanan
udaranya rendah, uap air tersebut akan jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan. Begitu pun
sebaliknya, di suatu daerah cuacanya akan cerah jika tekanan di daerah tersebut tinggi
yang berarti udara dari tempat tersebut akan bergerak ke daerah lain yang tekanan
udaranya lebih rendah. Alat untuk mencatat perubahan tekanan udara secara terus
menerus disebut barograf.
enjelasan Materi Tekanan Zat Cair, Padat, Hukum Pascal, Bejana, Hukum
Archimedes, Tekanan Udara,dan Hukum Boyle IPA SMP
Hallo bertemu lagi dengan saya di blog ini yang tentunya selalu membahas materi-
materi pelajaran sekolah, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang
Penjelasan Materi Tekanan Zat Cair, Padat, Hukum Pascal, Bejana, Hukum
Archimedes, Tekanan Udara,dan Hukum Boyle IPA SMP, semoga dengan adanya
artikel ini dapat menambah wawasan sobat dan mempermudah sobat dalam belajar,
selamat membaca.
- Tekanan merupakan besarnya gaya yang bekerja per satuan luas tempat gaya itu
bekerja, berikut rumus persamaan tekanan:
Keterangan :
F = gaya (N)
A = luas bidang (m2)
P = tekanan (Pa
- Faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat adalah gaya tekan dan luas bidang
tekan.
Itulah penjelasan tentang tekanan pada zat padat, mari kita berlanjut ker tekanan pada
zat cair.
ada cukup banyak yang kita akan pelajari pada tekanan pada zat cair, antara lain adalah
tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum bejana berhubungan, hukum archimede,
terapung, melayang dan tenggelam. Mari kita mulai dari tekanan hidrodtatis.
Tekanan Hidrostatis.
- Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh zat cairdalam keadaan diam
pada kedalaman tertentu dan disebabkan berat zat cair itu sendiri. Persamaan tekanan
hidrostatis seperti berikut.
Keterangan :
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2)
= massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
Hukum Pascal
- Hukum pascal berbunyi sebagai berikut : tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
suatu ruang (wadah) tertutup diteruskan kesegala ara dengan sama besar (sama kuat).
Berikut gambarannya..
P1 = P2
Keterangan :
F1 = gaya permukaan 1 (N)
F2 = gaya permukaan 2 (N)
A1 = luas penambang 1 (m2)
A2 = luas penambang 2 (m2)
Keterangan :
= massa jenis zat cair 1
= masa jenis zat cair 2
h1 dan h2 = ketinggian masing-masing zat cair.
- Alat yang digunakan dalam keseharian sesuai konsep bejana berhubungan adalah teko
dan menara penampung air.
Hukum Archimedes
- Hukum archimedes berbunyi seperti berikut : jika suatu benda tercelum sebagian atau
seluruhnya kedalam zat cair, benda itu akan mengalami gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat zat yang dipindahkan benda tersebut. Berikut persamaan arhimedes.
Keterangan :
FA = gaya keatas (N)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Vb = volume benda (m2)
- Alat yang menggunakan perinsip hukum archimedes dalam keseharian adalah
jembatan apung, kapal laut, dan balon udara.
Terapung, Melayang, dan Tenggelam
- pada pristiwa terapung, massa jenis benda lebih kecil dari pada massa jenis zat.
- Pada peristiwa melayang, massa jenis benda sama dengan masa jenis zat cair.
- Pada peristiwa tenggelam, massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat.
C. Tekanan Udara
Dalam tekanan udara kita akan mempelajari satuan, alat ukur tekanan udara dan hukum
boyle. Mari kita pelajari dari satuan dan alat ukur tekanan udara.
Satuan dan Alat Ukur Tekanan Udara
- Alut untuk mengukur tekanan udara pada ruangan terbuka (tekanan udara luar atau
tekanan atmosfer) adalah barometer. sedangakan alat ukur tekanan udara pada ruangan
tertutup disebut manometer.
- Tekanan atmosfer di permukaan laut adalah sebesar 1 atm.
1 atm = 76 cmHg
- Hubungan antara atm dan pascal (satuan SI) adalah.
1 atm = 101.300 Pa
- Dalam meteorologi, satuan tekanan yang sering digunakan adalah bar, yaitu tekanan
sebesar 100.000 Pa sehingga:
1 bar = 100.000 Pa
- satuan lain yang sering digunakan adalah milibar (ditulis mbar), yang nilainya sama
dengan seperseibu bar.
Hukum Boyle
- Hukum boyle adalah hasil kali tekanan da volume gas dalam ruang tertutup adalah
tetap, Berikut persamaan hukum boyle.
P.V = C
P1.V1 = P2.V2
- Alat yang digunakan berdasarkan hukum boyle dalam sehari-hari antara lain, pompa
air, pompa sepeda, dan alat suntik.
Demikianlah artikel tentang materi Penjelasan Materi Tekanan Zat Cair, Padat,
Hukum Pascal, Bejana, Hukum Archimedes, Tekanan Udara,dan Hukum Boyle
IPA SMP, jika sobat sudah membaca materi diatas, silakan sobat coba mengerjakan
soal-soal yang saya berikan di contoh soal menu diatas. terimakasih sudah berkunjung
sampai bertemu di kesempatan selanjutnya.