Oleh:
MIRA WAHNI GINTING
130100056
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
ABSTRAK
Latar Belakang: Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian di indonesia.
Prevalensi stroke di Indonesia terjadi peningkatan dari 8,3 per 1.000 penduduk (tahun
2007) menjadi 12,1 per 1.000 penduduk (tahun 2013). Faktor risiko stroke dapat dibagi dua
yaitu faktor risiko terkendali (hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, obesitas,
hiperkolesterolemia, merokok serta konsumsi alkohol berlebihan) dan tidak terkendali
(usia, jenis kelamin serta ras/etnik).
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan tipe stroke di RSUP H. Adam
Malik medan
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan pada
Oktober – November 2016. Besar sampel pada penelitian ini adalah 30 orang yang
diperoleh dengan cara consecutive sampling. Data dianalisa dengan menggunakan uji fisher
dengan menggunakan program SPSS.
Hasil: Hasil analisis data menunjukkan bahwa stroke iskemik 23 orang dan stroke
hemoragik 7 orang dan terdapat hubungan faktor risiko dengan tipe stroke, yaitu obesitas ( p
= 0.031) dengan jumlah pasien stroke iskemik 22 orang (73.3%) dan stroke hemoragik 4
orang (13.3%), hipertensi (TD sistolik) (p = 0.029) dengan jumlah pasien stroke iskemik 12
orang (40.0%) dan stroke hemoragik 7 orang (23.3%), hipertensi (TD diastolik) (p = 0.024)
dengan jumlah pasien stroke iskemik 11 orang (36%) dan stroke hemoragik 7 orang
(23.3%), kadar glukosa darah sewaktu (p = 0.007) dengan jumlah pasien stroke iskemik 9
orang (30.0%) dan stroke hemoragik 7 orang (23.3%), dan LDL (p = 0.001) dengan jumlah
pasien stroke iskemik 6 orang (20%) dan stroke hemoragik 7 orang (23.3%).
UNIVERSITAS SUMATERA
i
ABSTRACT
Objective: To determine the relationship of risk factors and the type of stroke in RSUP H.
Adam Malik Medan.
Methods: This research is an analytic with cross sectional design. Research held in wards
H. Adam Malik General Hospital, Medan on October- November 2016. The total sample
for this study is 30 people where obtained by consecutive sampling. Data were analyzed
using fisher test using SPSS.
Results: The results of data analysis show that 23 persons of ischemic stroke and 7 persons
of hemorrhagic stroke and there is a relationship of risk factors and the type of stroke,
namely obesity (p= 0.031) with 22 persons (73.3%) of ischemic stroke and 4 persons
(13.3%) of hemorrhagic stroke , hypertension (systolic BP) (p = 0.029) with 12 persons
(40.0%) of ischemic stroke and 7 persons (23.3%) of hemorrhagic stroke, hypertension
(diastolic BP)(p
= 0.024) with 11 persons (36%) of ischemic stroke and 7 persons (23.3%) of hemorrhagic
stroke , diabetes (p = 0.007) with 9 perons (30%) of ischemic stroke and 7 persons (23.3%)
of hemorrhagic stroke, and hypercholesterolemia (p = 0.001) with 6 persons (20%) of
ischemic stroke and 7 persons (23.3%) of hemorrhagic stroke.
Conclusion: There is a relationship of risk factors and the type of stroke (p <0.05).
UNIVERSITAS SUMATERA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya
dan kita selaku umatnya.
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan dan uluran tangan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyatakan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti Pendidikan Kedokteran di Universitas Sumatera Utara.
2. Dr.dr. Kiking Ritarwan, MKT, Sp.S(K) dan Dr.dr.Elmeida Effendy, M.Ked
(KJ),SpKJ(K), selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, mengoreksi dan
mengarahkan penulis mulai penulisan proposal sampai skripsi ini selesai.
3. dr. M.Aron Pase, SpPD dan dr. Andrina Y. M. Rambe, SpTHT-KL selaku dosen
penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Pihak RSUP Haji Adam Malik Medan yang telah memberi izin penelitian kepada
penulis di rumah sakit tersebut.
5. Semua penderita stroke yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
6. Kepada kedua orangtua saya yang sangat saya cintai, Munte Ginting dan Kustaniah
Manik yang selalu mendoakan, memberi dukungan, dan telah membesarkan saya
dengan sepenuh hati dan kasih sayang.
7. Kepada adik-adikku tersayang, Masrini Sri Dayanti Ginting dan Mahmudinta Ginting
yang telah mendoakan dan memotivasi penulis.
UNIVERSITAS SUMATERA
v
8. Kepada Widya Novita Tarigan, selaku teman satu dosen pembimbing saya.
Terimakasih karena selalu bersama saat penelitian dan menjadi teman baik saat
penelitian dan bimbingan.
9. Kepada seluruh keluarga, sahabat dan pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-
persatu, yang telah membantu, memberi dukungan, dan doa dalam menyelesaikan
pendidikan ini, penulis ucapkan terimakasih banyak.
Semoga Allah SWT membalas semua bantuan dan baik budi mereka yang telah membantu
penulis dalam mewujudka cita-cita penulis. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Medan,.............................2016
Peneliti
UNIVERSITAS SUMATERA
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................ii
ABSTRACT................................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................ix
DAFTARSINGKATAN.............................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian..........................................................................3
1.3.1. Tujuan Umum.....................................................................3
1.3.2. Tujuan Khusus....................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian........................................................................3
UNIVERSITAS SUMATERA
v
DAFTAR PUSTAKA................................................................................33
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII....................6
Tabel 2.2. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang
Dewasa Berdasarkan IMT Menurut WHO..........................7
Tabel 2.3. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang
Dewasa Berdasarkan IMT dan Lingkar Perut menurut
Kriteria Asia Pasifik............................................................8
Tabel 2.4.Kadar glukosa dalam Darah untuk Diagnosis Diabetes
Menurut NDIC 2014...........................................................9
Tabel 2.5. Tabel 2.5. Kadar LDL Low-Density Lipoprotein Menurut
NCEP ATP III 2001..........................................................9
Tabel 4.1.Variabel dan Definisi Operasional......................................19
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menurut Jenis Kelamin22
Tabel 5.2. DistribusI Frekuensi Pasien Stroke Menurut Tipe Stroke. 23
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menuurt Umur...........23
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menurut IMT (Indeks
Massa Tubuh).....................................................................23
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menurut Tekanan
Darah Sistolik.....................................................................24
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menurut Tekanan
Darah Diastolik..................................................................24
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menurut Kadar Glukosa
Darah Sewaktu...................................................................24
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menurut LDL (Low-
Density Lipoprotein)..........................................................25
Tabel 5.9. Rekapitulasi Hasil Uji Fisher Hubungan Faktor Risiko
dengan Tipe Stroke.............................................................25
UNIVERSITAS SUMATERA
i
Daftar Gambar
Halaman
UNIVERSITAS SUMATERA
x
DAFTAR SINGKATAN
ER : Emergency Room
UNIVERSITAS SUMATERA
x
DAFTAR LAMPIRAN
Statistik
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB 1
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS SUMATERA
2
UNIVERSITAS SUMATERA
3
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Stroke
2.1.1. Definisi Stroke
suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal
(global) dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.1
UNIVERSITAS SUMATERA
5
2. Trombosis serebri : Terjadinya obstruksi aliran darah akibat adanya trombus pada
proses oklusi pada satu pembuluh darah lokal atau lebih.
3. Emboli serebri : Pembentukan material dari satu pembuluh darah dan tersangkut pada
pembuluh darah yang lebih kecil sehingga menghambat aliran darah.
b. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik adalah disfungsi otak fokal yang berlangsung lebih dari 24 jam atau
lebih yang disebabkan perdarahan dalam jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah. 6
Stroke hemoragik terdiri atas:4
1. Perdarahan intraserebral : Adanya pembuluh darah yang ruptur di dalam serebral atau
otak. Penyebab bisa hipertensif dan non hipertensif. ini merupakan penyebab tersering
stroke hemoragik.
2. Perdarahan subaraknoid : Adanya pembuluh darah yang ruptur di permukaan otak,
tepatnya di lapisan subaraknoid. Penyebab bisa trauma dan spontan.
UNIVERSITAS SUMATERA
6
pada orang Afrika-Karibia. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan. Sebaliknya, insidensi stroke juga lebih tinggi pada etnis grup di Asia. 8
2. Faktor yang dapat dikendalikan
Gaya hidup yang tidak sehat dapat dikendalikan untuk mencegah terjadinya
penyakit- penyakit tertentu yang dapat memicu terjadinya stroke.
a. Hipertensi
Hipertensi menjadi faktor terjadinya gangguan jantung. Hipertensi juga
menyumbang 50% kejadian stroke iskemik. ketika tekanan darah meningkat, pembuluh
darah serebral akan berkontriksi. Derajat konstriksi tergantung pada peningkatan tekanan
darah. Jika tekanan darah meningkat bertahun-tahun akan menyebabkan hialinisasi pada
lapisan otot pembuluh serebral. Akibatnya, diameter lumen pembuluh darah tersebut akan
menjadi tetap dan terjadi aterosklerosis. Hal ini menyebabkan pembuluh serebral tidak
dapat berdilatasi atau konstriksi untuk menyesuaikan dengan fluktuasi dari tekanan darah
sistemik. Bila tekanan darah sistemik terjadi kenaikan maka tekanan perfusi pada dinding
kapiler menjadi tinggi. Akibatnya, terjadi hiperemia, edema dan perdarahan pada otak.
Hipertensi yang menahun dapat merubah rentang autoregulasi hingga tekanan perfusi
menurun sehingga otak lebih mudah terkena gangguan aliran darah atau iskemik.13
b. Penyakit Jantung
Penyakit jantung dapat mengakibatkan iskemia otak. denyut jantung yang tidak
teratur dan tidak efisien dapat menurunkan total curah jantung yang mengakibatkan aliran
darah di otak berkurang. Penderita penyakit jantung mempunyai risiko 3 kali lebih tinggi
dari orang yang tidak mempunyai penyakit jantung.
Penderita gangguan irama jantung dapat menyebabkan stroke. Irama jantung yang
tidak teratur akan cenderung mengalami penggumpalan darah dikarenakan semprotan darah
UNIVERSITAS SUMATERA
7
dari jantung tidak adekuat. Bila gumpalan darah tersebut berhasil diedarkan di vaskular
dapat menyumbat arteri yang sempit yang banyak terdapat di otak.1
c. Obesitas
Obesitas adalah kondisi dimana terjadi kelebihan kandungan lemak di jaringan
adiposa sehingga dapat mengakibatkan peningkatan indeks masa tubuh dan lingkar pinggang.
Untuk standar indonesia, seseorang dikatakan obesitas jika indeks masa tubuhnya melebihi
25kg/m2. Sedangkan obesitas sentral diukur dari lingkar pinggang dengan interpretasi lingkar
pinggang lebih dari 90cm untuk laki-laki dan lingkar pinggang lebih dari 80cm untuk
perempuan. 3,8,21
Asupan kalori yang masuk dari makanan yang tidak seimbang dengan asupan kalori
yang keluar dapat memicu terjadinya obesitas. Obesitas menjadi faktor pemicu terjadinya
diabetes melitus, hipertensi, dan hiperlipidemia sehingga dapat menjadi faktor resiko
stroke.21
Tabel 2.2. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa Berdasarkan IMT
Menurut WHO.21
UNIVERSITAS SUMATERA
8
Tabel 2.3. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT dan Lingkar
Risiko Ko-Morbiditas
Klasifikasi IMT (kg/m2)
Lingkar Perut
<90 cm (laki- ≥90 cm (laki-laki)
laki) >80cm ≥80cm
(perempuan) (perempuan)
Berat <18,5 Rendah (rIsiko Sedang
Badan meningkat pada
Kurang masalah klinis
lain)
Kisaran 18,5-22,9 Sedang Meningkat
Normal
Berat Badan ≥23,0
Lebih
Beresiko 23,0-24,9 Meningkat Moderet
Obesitas I ≥25,0-29,9 Moderat Berat
Obesitas II ≥30,0 Berat Sangat Berat
d. Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah keadaan dimana terjadi gangguan metabolisme yang dapat
berupa kerusakan pankreas sehingga membuat defisiensi insulin ataupun terjadinya
resistensi insulin pada sel-sel tubuh sehingga dampak dari kedua keadaan tersebut adalah
terjadinya peningkatan glukosa darah.8
Pembuluh darah pada penderita diabetes melitus umumnya lebih kaku dan tidak
lentur. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan atau penurunan kadar glukosa darah secara
tiba-tiba sehingga dapat menyebabkan kematian otak.Berdasarkan studi epidemiologi risiko
relatif penderita diabetes pada stroke iskemik sekitar 1,8 sampai 6 kali lipat. 6,8
UNIVERSITAS SUMATERA
9
Tabel 2.4. Kadar Glukosa dalam Darah untuk Diagnosis Diabetes Menurut NDIC 2014. 22
Kategori Glukosa darah Plasma Glukosa darah sewaktu
(mg/dL) (mg/dL)
Diabetes >126 >200
Prediabetes 100 – 125 140 – 199
Normal <99 <139
e. Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana kadar kolesterol dalam darah berlebih.
LDL yang berlebih akan mengakibatkan terbentuknya plak pada pembuluh darah. Kondisi
seperti ini lama-kelamaan dapat mengganggu aliran darah, termasuk aliran darah ke otak. 8
Tabel 2.5. Kadar LDL Low-Density Lipoprotein Menurut NCEP ATP III 200134 Kategori
Low-Density Lipoprotein (mg/dl)
Optimal <100
Mendekati optimal 100-129
Batas optimal tertinggi 130-159
Tinggi 160-189
Sangat tinggi ≥190
f. Merokok
Beberapa penelitian mengatakan bahwa orang-orang yang merokok mempunyai kadar
fibrinogen darah yang lebih tinggi dibanding orang yang tidak merokok. Peningkatan kadar
fibrinogen mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah sehingga menjadi sempit dan
kaku. Pembuluh darah yang sempit dan kaku dapat menyebabkan gangguan aliran darah. 8,11
g. Alkohol
Konsumsi alkohol sering menyebabkan hipertensi, hiperkoagulopati, dan
mengurangi aliran darah ke otak. konsumsi alkohol dapat meningkatkan stroke iskemik dan
sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari satu atau dua kali perhari.10
UNIVERSITAS SUMATERA
1
1. F (face/wajah)
Minta orang tersebut untuk tersenyum. Wajah akan terlihat tidak simetris
(asimetris), sebelah sudut mulut tertarik ke bawah dan lekukan antara hidung ke sudut
mulut tampak mendatar.
UNIVERSITAS SUMATERA
1
sejajar lagi) sedangkan kelumpuhan yang berat, lengan tersebut tidak bisa diangkat lagi dan
tidak dapat digerakkan.
3. S (speech/bicara)
Minta orang tersebut mengulangi kalimat sederhana. Maka akan terlihat gangguan
berbicara (artikulasi terganggu) atau sulit berbicara (gagu) atau bisa bicara tetapi
mengalami gangguan pemahaman atau sulit mengerti.
4. T (time/waktu )
Segera memanggil ambulans atau ke rumah sakit jika menemukan tiga gejala diatas
seperti perubahan wajah, kelumpuhan dan bicara atau disertai gejala seperti : 14
UNIVERSITAS SUMATERA
1
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer dilakukan dengan mengetahui secara dini faktor risiko dan
melakukan gaya hidup yang sehat. Adapun pencegahan primer stroke yaitu:
a. Berhenti merokok
b. Menghindari minuman beralkohol
c. Banyak mengonsumsi sayur dan buah sebagai camilan
d. Mencari protein yang rendah lemak.
e. Mengurangi konsumsi garam
f. Memperbanyak makanan berserat
g. Kurangi lemak
h. Berolahraga
i. Rutin memeriksa tekanan darah
j. Mengelola stres
k. Memantau berat badan
l. Mencari informasi
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan stroke berulang. Adapun pencegahan
sekunder stroke yaitu:
a. Faktor risiko yang telah ada dikendalikan seperti mengontrol berat badan, darah tinggi,
kadar kolesterol, gula darah, asam urat. Ini dapat dikontrol ke dokter.
b. Melakukan gaya hidup yang sehat
c. Meminum obat sesuai anjuran dokter secara teratur.
UNIVERSITAS SUMATERA
1
UNIVERSITAS SUMATERA
1
8. Disposition (Disposisi): Langkah dalam perawatan stroke ini berfokus pada perawatan
berkelanjutan dari pasien stroke. Disarankan bahwa pasien akan dirawat di unit
perawatan intensif atau unit stroke dalam waktu tiga jam dari kedatangan di UGD.
pemantauan terus dari penderita stroke meliputi penilaian sering status neurologis dan
pemantauan kadar glukosa dan tanda-tanda vital, serta pencegahan komplikasi.
Menentukan penyebab stroke juga merupakan bagian dari disposisi.15
UNIVERSITAS SUMATERA
1
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN
HIPOTESIS
Stroke
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB
METODE PENELITIAN
17
UNIVERSITAS SUMATERA
1
n= Zα + Zβ + 3
0,5In [(1+r)/(1-r)]
2
n= 1.96 + 1,036 + 3
0,5In [(1+0,5)/(1-0,5)]
UNIVERSITAS SUMATERA
1
UNIVERSITAS SUMATERA
2
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB 5
Responden dalam penelitian ini adalah pasien stroke iskemik dan stroke
hemoragik sebanyak 30 responden, dengan karakteristik sebagai berikut:
Dari tabel 5.1. dapat diketahui bahwa dari seluruh responden stroke, 63,3%
merupakan pasien laki-laki dengan jumlah 19 orang dan 36,7% merupakan pasien
perempuan dengan jumlah 11 orang.
UNIVERSITAS SUMATERA
22
UNIVERSITAS SUMATERA
2
Dari tabel 5.2. dapat diketahui bahwa dari seluruh responden stroke, 76.7 %
merupakan pasien stroke iskemik dengan jumlah 23 orang dan 23,3% merupakan
pasien stroke hemoragik dengan jumlah 7 orang.
Dari tabel 5.3. dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak menurut
umur adalah responden dengan usia 60-74 tahun (60.0%). Kedua tertinggi adalah
responden dengan umur 45-59 tahun (30%) dan responden dengan umur 36-43 tahun
(10%).
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menurut IMT (Indeks Massa Tubuh)
UNIVERSITAS SUMATERA
2
Dari tabel 5.4. dapat diketahui bahwa dari seluruh responden stroke, 86.7%
merupakan pasien stroke yang obesitas dengan jumlah 26 orang dan 13.3%
merupakan pasien stroke yang non obesitas dengan jumlah 4 orang.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Pasien Stroke Menurut Tekanan Darah Sistolik
Dari tabel 5.5. dapat diketahui bahwa dari seluruh responden stroke, 63.3%
pasien stroke yang hipertensi dengan jumlah 13 orang dan 36.3% pasien stroke yang
non hipertensi dengan jumlah 11 orang.
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Stroke Menurut Kadar Glukosa Darah Sewaktu
UNIVERSITAS SUMATERA
2
Dari tabel 5.7. dapat diketahui bahwa dari seluruh responden stroke, 53.3%
pasien stroke yang diabetes dengan jumlah 16 orang dan 46.7% pasien stroke yang
non diabetes dengan jumlah 14 orang.
Dari tabel 5.8. dapat diketahui bahwa dari seluruh responden stroke, 43.3%
pasien stroke yang hiperkolesterolemia dengan jumlah 13 orang dan 56.7% pasien
stroke yang non hiperkolesterolmia dengan jumlah 17 orang.
Tabel 5.9. Rekapitulasi Hasil Uji Fisher Hubungan Faktor Risiko dengan Tipe Stroke
Tipe Stroke
Stroke Stroke
Faktor p value
Risiko Iskemik Hemoragik Total
n % n % n %
IMT
Non Obesitas 1 3.3 3 10.0 4 13.3
0.031*
Obesitas 22 73.3 4 13.3 26 86.7
Total 23 76.7 7 23.3 30 100
TD Sistolik
Non Hipertensi 11 36.7 0 0 11 36.7
0.029*
Hipertensi 12 40.0 7 23.3 19 63.3
Total 23 76.7 7 23.3 30 100
UNIVERSITAS SUMATERA
2
TD Diastolik
Non Hipertensi 12 40.0 0 0 12 40.0
0.024*
Hipertensi 11 36.7 7 23.3 18 60.0
Total 23 76.7 7 23.3 30 100
KGD Sewaktu
Non Diabetes 14 46.7 0 0 14 46.7
Diabetes 9 30.0 7 23.3 16 53.3 0.007*
Berdasarkan tabel 5.9. di atas, hasil analisis uji Fisher menunjukkan secara
statistik bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan stroke
dengan nilai p value = 0.031 (p <0,05); ada hubungan bermakna antara hipertensi
(tekanan darah sistolik) dengan stroke dengan nilai p value = 0.029 (p <0,05); ada
hubungan antara hipertensi (tekanan darah diastolik) dengan stroke dengan nilai p
value
= 0.024 (p <0.05); ada hubungan antara diabetes dengan stroke dengan nilai p value =
0,07 (p <0.05) dan ada hubungan antara hiperkolesterolemia dengan stroke dengan
nilai p value = 0.001 (p <0.05).
5.2. Pembahasan
Stroke dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih beresiko
terhadap stroke daripada perempuan. Kebiasaan merokok lebih banyak dilakukan oleh
kaum laki-laki yang menjadi salah satu pemicu stroke pada kaum laki-laki. Pola hidup
UNIVERSITAS SUMATERA
2
yang tidak teratur lebih banyak dilakukan kaum laki-laki yang juga menjadi alasan
mengapa stroke pada laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. 12
Pada penelitian ini mendapatkan bahwa stroke lebih banyak pada laki-laki
(63.3%) dibanding perempuan (36.7%). Hasil penelitian Appelros juga menyatakan
bahwa stroke lebih banyak terjadi pada laki-laki yaitu 33% daripada perempuan. 25 Hal
yang sama juga dijumpai pada penelitian Manurung bahwa kejadian stroke lebih
banyak terjadi pada laki-laki (56.1%) dibanding perempuan (32.2 %).25
Stroke terdapat dua tipe yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke
iskemik merupakan jenis stroke terbanyak yaitu sekitar 87%, sedangkan insiden
stroke hemoragik antara 15%-30%.1
Pada penelitian ini stroke iskemik lebih banyak ditemukan dengan jumlah 23
orang (76.7%) daripada stroke hemoragik yang hanya berjumlah 7 orang (23.3%).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nastiti dijumpai stroke iskemik (85%) lebih
banyak terjadi daripada stroke hemoragik (15%). 27 Hal yang sama juga dijumpai pada
penelitian Dinata yang menemukan tipe stroke iskemik (61.46%) lebih banyak
daripada stroke hemoragik (38.54%).27
Semakin meningkatnya umur, semakin tinggi risiko. Pada penelitian ini
mendapatkan bahwa penderita stroke lebih tinggi terjadi pada umur 60-74 tahun
(60.0%). Pada umur 45-59 tahun ditemukan penderita stroke 30% dan pada umur <45
tahun ditemukan 10%.
Pada penelitian Kolominsky-Rabas, et al menemukan bahwa penderita stroke
lebih tinggi pada umur ≥75 tahun (51%).28 Hal yang sama dijumpai pada peneltian
Manurung dimana penderita stroke ditemukan lebih tinggi pada umur diatas 65 tahun
(60.7%). Menurut Manurung bahwa semakin bertambahnya umur seseorang, maka
semakin besar risiko untuk terkena stroke.25
UNIVERSITAS SUMATERA
2
memungkinkan ada hubungannya dengan terjadinya stroke terkait dengan kadar LDL
yang tinggi pada orang obesitas. Kategori obesitas ialah nilai IMT ≥25 kg/m 2 .3
Dalam penelitian ini ada 4 responden (13.3%) yang non obesitas tetapi
menderita stroke. Hal ini mungkin dikarenakan adanya faktor risiko lain yang bisa
menimbulkan stroke, seperti merokok dan alkohol.
UNIVERSITAS SUMATERA
2
= 0.029 (p < 0.05) dan terdapat hubungan antara hipertensi (tekanan darah diastolik)
dimana nilai p value = 0.024 (p < 0.05). Tingkat kepercayaan 95% yang menunjukkan
secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dengan stroke.
UNIVERSITAS SUMATERA
3
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB 6
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil yang diperoleh mengenai hubungan faktor risiko
dengan tipe stroke pada pasien rawat inap di bagian Ilmu Penyakit Saraf di RSUP H.
Adam Malik Medan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis Uji Fisher menunjukkan secara statistik bahwa ada hubungan
bermakna antara obesitas dengan stroke dimana nilai p value = 0.031
(p<0.05). Mayoritas frekuensi responden adalah penderita stroke iskemik
dengan obesitas yaitu 22 orang (73.3%) sedangkan pada penderita stroke
hemoragik dengan obesitas 4 orang (13.3%).
2. Ada hubungan bermakna antara hipertensi (tekanan darah sistolik) dengan
stroke dimana nilai p value = 0.029 (p<0.05). Mayoritas frekuensi responden
adalah responden stroke iskemik dengan hipertensi dengan jumlah 12 orang
(40.0%) dan responden stroke hemoragik dengan hipertensi dengan jumlah 7
orang (23.3%).
3. Ada hubungan bermakna antara hipertensi (tekanan darah diastolik) dengan
stroke dimana p value = 0.024 (p<0.05). Mayoritas frekuensi reponden adalah
responden stroke iskemik dengan hipertensi yaitu 11 orang (36.3%) dan
responden stroke hemoragik dengan hipertensi 7 orang (23.3%).
4. Ada hubungan bermakna antara diabetes melitus dengan stroke dimana nilai
p value = 0.007 (p<0.05). Mayoritas frekuensi responden adalah responden
stroke iskemik dengan diabetes yaitu 9 orang (30.0%) dan pada stroke
hemoragik dengan diabetes 7 orang (23.3%)
31
UNIVERSITAS SUMATERA
32
6.2. Saran
Perlunya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup yang sehat, terutama pada
orang yang mempunyai risiko untuk mengurangi faktor risiko yang masih dapat
dimodifikasi seperti obesitas, hipertensi, diabetes, dan hiperkolesterolemia.
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR PUSTAKA
33
UNIVERSITAS SUMATERA
3
UNIVERSITAS SUMATERA
3
21. Sugondo S. Obesitas in Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta Pusat:
Internal Publishing; 2009. p.1973-1983.
22. National Diabetes Information Clearinghouse. Diagnosis of Dibetes and
Prediabetes. NDIC. 2014.
23. Jelinger PS, Smith DA, Mehta AE, Ganda Om, Handelsman Yehuda,
Rodbard HW, et al. American Association of Clinical Endocrinologists
Guidelines for Management of Dyslipidemia and Prevention of
Atherosclerosis. Endocrine Practice. 2012; 18 (suppl 1) :10.
24. Appelros P, Stemayr B, Teerent A, Sex Differences in Stroke
Epidemiology : a systemic review. AHA Journal. 2009; 40: 1082- 1090.
25. Manurung DR. Hubungan Faktor Predisposisi dan Faktor Pencetus
Terhadap Kejadian Stroke di Poli Neurologi RSUD Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2014. Medan : Poltekes Kemenkes Medan; 2014.
26. Nastiti D. Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Pasien Stroke
Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Jakarta :
FKM UI; 2012.
27. Dinata CA, Safrita Y, Sastri S. Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke
pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten
Solok Selatan Periode 1 Januari 2010 - 31 Juni 2012. Padang: UNAND;
2012.
28. Kolominsky-Rabas P.L, Sarti C, Heruschman PU, Graf C, Siemonsen S,
Neundoerfer B, et al. A Prosepective Community-based Study of Stroke
in Germany – The Erlangen Stroke Project (ESPro): Incidence and Case
Fatality at 1.3 and 12 Months. AHA Journal. 1998; 29: 2501 – 2506.
29. Mitchell AB, Cole JW, McArdle AF, Cheng Y, Ryan KA, Sparks MJ, et
al. Obesity Increase Risk of Ischemic Stroke in Yung Adults. AHA
Journal. 2015; 46: 1690-1692.
30. Ophine L. Hubungan antara Obesitas dengan Stroke pada Pasien Rawat
Inap di Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK USU/ RSUP H. Adam Malik
Medan. Medan : FK USU; 2010.
UNIVERSITAS SUMATERA
3
UNIVERSITAS SUMATERA
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Mira Wahni Ginting
Tempat/Tanggal Lahir : Kutabuluh, 5 Februari 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Jamin Ginting No. 136 Padang Bulan,
Medan
Telepon 081248108409
UNIVERSITAS SUMATERA
Lampiran 2
Assalamualaikum wr.wb.
Salam Sejahtera
Stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami
gangguan (berkurang) yang terjadi secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan
kematian atau kelumpuhan bagian tubuh. Ada dua golongan faktor risiko dari
stroke, faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan dan yang dapat dikendalikan.
Obesitas, hipertensi, diabetes melitus, dan peningkatan LDL merupakan faktor
risiko stroke yang dapat dikendalikan.
UNIVERSITAS SUMATERA
Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan injak,
dimana subyek hanya menggunakan pakaian sehari-hari. Pengukuran tinggi badan
dengan alat pengukur dimana subyek berdiri tegak tanpa alas kaki dengan
punggung, pantat, dan tumit menempel pada dinding dan diukur sampai batas
verteks. Bila pasien tidak dapat berdiri tegak, pengukuran dilakukan pada posisi
berbaring telentang pada alas yang datar, dimana kepala menempel pada
pembatas, lutut lurus, dan diukur sampai ke telapak kaki.
Partisipasi Bapak/Ibu/Sdra/Sdri bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap
data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk
kepentingan penelitian. Untuk penelitian ini, Bapak/Ibu/Sdra/Sdri tidak akan
dikenakan biaya apapun. Bila Bapak/Ibu/Sdra/Sdri membutuhkan penjelasan,
maka dapat menghubungi Saya, dengan nomor Hp. 081248108409.
Medan, 2016
Peneliti,
UNIVERSITAS SUMATERA
Lampiran 3
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/Hp:
Medan, 2016
( )
UNIVERSITAS SUMATERA
UNIVERSITAS SUMATERA
Lampiran 5
UNIVERSITAS SUMATERA
Lampiran 4
LEMBAR CHECKLIST
Data Responden
No Nama JK Usia Diagnosis BB TB IMT TD KGDs LDL
(Kg) (cm) (Kg/m2) (mmHg) (mg/dl)
1 AG L 43 SI 70 161 27,00 100/70 215 78
2 MM P 69 SI 65 155 27,05 130/70 123 195
3 ZS L 53 SI 70 165 25,71 130/80 233 145
4 SO L 52 SH 75 168 26,57 140/110 214 164
5 NS P 62 SI 45 150 20,00 110/80 104 30
6 DR L 65 SH 75 167 26,89 200/100 225 172
7 PS L 74 SI 55 155 22,89 70/40 137 158
8 JS L 57 SI 60 155 24,97 200/110 140 30
9 BH L 67 SI 45 160 17,57 130/70 107 172
10 KG L 61 SI 59 165 21,69 100/70 149 158
11 RD L 36 SI 60 157 24,39 130/80 100 130
12 OK P 62 SI 65 150 28,88 140/100 250 116
13 ST L 52 SI 81 179 28,32 160/120 167 116
14 AS L 71 SI 55 170 19,03 110/80 188 84
15 ME L 67 SI 70 160 25,71 170/110 169 82
16 JN L 61 SH 60 165 22,03 160/120 200 76
17 EH L 41 SH 78 171 26,67 110/80 207 200
18 TM L 56 SH 70 170 24,22 170/110 212 112
19 FA P 50 SI 71 165 26,07 210/120 280 179
20 MN L 72 SI 60 160 23,43 170/100 238 185
21 AB P 52 SI 60 158 24,03 180/140 140 164
22 NB P 57 SI 68 150 30,22 160/89 235 217
23 AH P 62 SI 55 155 22,89 170/100 172 200
24 MA P 55 SI 65 157 26,37 150/90 247 150
25 HH P 68 SI 68 150 30,22 180/110 223 120
26 HA P 62 SI 43 152 18,61 130/80 150 156
27 SB L 60 SH 66 165 24,24 140/90 219 112
28 NA P 67 SH 57 155 23,72 150/100 200 170
29 CP L 64 SI 64 162 24,38 130/85 64 198
30 SN L 61 SI 68 170 23,52 160/100 217 167
UNIVERSITAS SUMATERA
Lampiran
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
UNIVERSITAS SUMATERA
Distribusi Frekuensi
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
UNIVERSITAS SUMATERA
Statistics
imt22
N Valid 30
Missing 0
imt22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
TDS
N Valid 30
Missing 0
TDS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
UNIVERSITAS SUMATERA
Statistics
N Valid 30
Missing 0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
KGDS3
N Valid 30
Missing 0
KGDS3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
UNIVERSITAS SUMATERA
Statistics
LDL4
N Valid 30
Missing 0
LDL4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
UNIVERSITAS SUMATERA
Hubungan Faktor IMT dengan Stroke
Cases
imt22
Diagnosis SI Count 1 22 23
SH Count 3 4 7
Total Count 4 26 30
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,93.
UNIVERSITAS SUMATERA
Case Processing Summary
Cases
TDS
NON
HIPERTENSI HIPERTENSI Total
Diagnosis SI Count 11 12 23
SH Count 0 7 7
Total Count 11 19 30
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,57.
UNIVERSITAS SUMATERA
Case Processing
Cases
NON
HIPERTENSI HIPERTENSI Total
Diagnosis SI Count 12 11 23
SH Count 0 7 7
Total Count 12 18 30
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,80.
UNIVERSITAS SUMATERA
Case Processing
Cases
KGDS3
Diagnosis SI Count 14 9 23
SH Count 0 7 7
Total Count 14 16 30
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,27.
UNIVERSITAS SUMATERA
Case Processing
Cases
LDL4
NON
HIPERKOLEST HIPERKOLEST
E ROLEMIA E ROLEMIA Total
Diagnosis SI Count 17 6 23
SH Count 0 7 7
Total Count 17 13 30
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,03.
UNIVERSITAS SUMATERA