Proposal Skripsi
oleh :
Ardhita Violina Gatra Putri
G2A019069
Proposal Skripsi
Disusun sebagai salah satu syarat melakukan literature review
Oleh:
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH DAUN SELEDRI TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI: LITERATURE REVIEW
Pembimbing 1 Pembimbing 2
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH DAUN SELEDRI TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI: LITERATURE REVIEW
Pada tanggal
Tim Penguji :
Dr. Amin Samiasih, SKp., M. Si. Med :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas
Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya dan Shalawat serta salam senantiasa terlimpah
curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Skripsi yang
berjudul “Pengaruh Daun Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi :Literature Review” tepat pada waktunya.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi
ini tidak terlepas dari campur tangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui
bantuan, do’a, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih dan
penghargaan setinggi – tingginya kepada:
1. Ns. Machmudah, M.Kep.,Sp. Mat., selaku ketua Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan FIKKES UNIMUS yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan pembuatan proposal ini.
2. Ns. Akhmad Mustofa, M.Kep dan Ns. Aric Vranada, S.Kep.,MSN, selaku
dosen pembimbing yang dengan kemurahan hatinya membimbing,
mengarahkan serta dengan sabar menyempatkan waktu memberi saran,
petunjuk, dan dukungan yang luar biasa kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas skripsi ini. Penulis meminta maaf apabila selama
dalam menyusun skripsi ini penulis sempat membuat kesalahan.
Terimakasih atas segala bantuan yang hanya mampu dibalas penulis
dengan ucapan terimakasih sedalam-dalamnya.
3. Dr. Amin Samiasih, SKp., M. Si. Med, selaku dosen penguji yang
senantiasa memberikan masukan saran dan arahan guna terciptanya
proposal penulis yang lebih baik.
4. Bapak dan Ibu saya atas jasa – jasanya, kesabaran, dukungan, nasehat,
do’a, dan tidak pernah lelah dalam mendidik dan memberikan perhatian
cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis semenjak kecil.
5. Keluarga besar saya yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan,
do’a, semangat serta motiviasi yang besar kepada penulis.
6. Dosen-dosen FIKKES UNIMUS yang telah memberikan ilmunya secara
ikhlas dan sabar, sehingga dengan ilmu yang di dapat mampu membantu,
dan sangat bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi penulis.
7. Rekan-rekan Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
& Kesehatan Unimus yang selalu mendukung dan mendoakan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan karakteristik responden pasien hipertensi pada artikel yang
direview
b. Mendiskripsikan pendekatan metode terapi non- farmakologi,. menggunakan
daun seledri pada penderita hipertensi
c. Mendeskripsikan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian terapi daun
seledri pada penderita hipertensi
d. Mendiskripsikan efektifitas pemberian terapi daun seledri terhadap
penurunan tekanan darah pada artikel yang direview
C. Bidang Ilmu
Penulisan literature ini meliputi bidang Ilmu Keperawatan,terkait
Ilmu Keperawatan Medikal Bedah yang menjelaskan tentang pengaruh daun seledri
dalam menurunkan tekanan darah pada artikel yang direview.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang terjadi bila
tekanan sistoliknya ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi
seringkali tidak menimbulkan gejala sehingga merupakan penyebab terbesar dari
ketidakpatuhan melaksanakan pengobatan (Virani, 2020). Hipertensi ditandai
dengan meningkatnya tekanan pada aliran darah yang ada pada tubuh manusia,
sehingga meningkatkan tekanan didalam pembuluh darah. Joint National
Committee VII (2014) menyebutkan bahwa usia lebih dari sama dengan 18 tahun
dengan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg
merupakan kategori seseorang dikatakan hipertensi. Penyakit hipertensi ini dapat
dijumpai pada usia muda dan juga usia lanjut karena proses degeneratif (Kemenkes,
2014). Penyakit ini juga sering disebut sebagai silent killer, karena pada beberapa
kasus tanda dan gejala tidak muncul secara nyata (Rahmawati , 2020).
2) Merokok
Merokok dapat menyebabkan otot jantung mengalami peningkatan.
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan melukai dinding
arteri sekaligus mempercepat proses pengerasan. (Black, JM&Hawks,
JH, 2014).
3) Alkohol dan kafein berlebih
4. Patofisiologi Hipertensi
Penyakit ini sering di alami penderita hipertensi sebagai akibat terjadi nya
pengapuran pada dinding pembuluh darah jantung. Penyempitan lubang
pembuluh darah jantung menyebab kan berkurang nya aliran darah pada
beberapa bagian otot jantung. Hal ini menyebab kan rasa nyeri di dada dan
dapat berakibat gangguan pada otot jantung. Bahkan, dapat menyebab kan
timbul nya serangan jantung.
b. Gagal Jantung
Tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat untuk
memompa darah. Kondisi itu berakibat otot jantung akan menebal dan
merenggang sehingga daya pompa otot menurun. Pada akhir nya dapat
terjadi kegagalan kerja jantung secara umum. Tanda-tanda ada nya
komplikasi yaitu sesak napas, napas putus- putus (pendek), dan terjadi
pembengkakan pada tungkai bawah serta kaki.
c. Kerusakan Pembuluh Darah Otak (Stroke)
Beberapa penelitian di luar negeri mengungkapkan bahwa hipertensi
menjadi penyebab utama pada kerusakan pembuluh darah otak. Ada dua
jenis kerusakan yang di timbulkan yaitu pecahnya pembuluh darah dan
rusaknya dinding pembuluh darah. Dampak akhirnya, seseorang bisa
mengalami stroke dan kematian.
d. Gagal Ginjal
6. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan yang ideal diharapkan mempunyai ciri-ciri seperti dapat
menurunkan tekanan darah secara bertahap dan aman, lalu berkhasiat untuk
semua jenis hipertensi, melindungi organ-organ vital, dapat meminimalkan efek
samping dari obat farmakologi seperti batuk, sakit kepala dan edema , menurut
(Black, JM & Hawks, JH, 2014).
a. Penatalaksanaan Farmakologi
Terapi farmakologi yaiu memberikan terapi obat antihipertensi yag di
anjurkan oleh JNC VII dalam Nuraini (2015) yaitu diuretic, terutama jenis
thiazide (Thiaz) atau aldosteon antagonis, beta blocker, calcium chanetl
bocker atau calciumantagonist, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
(ACEI), Angiotensin II Receptor Blockeratau AT1 receptor antagonis/
blocker (ARB). Adapun contoh obat antihipertensi antara lain yaitu;
1) Beta –blocker (misalnya: Propanolo, antenolol)
2) Penghambat angiotensin converting enzyme (misalnya: captopril,
enalapril)
3) Antagonis angiotensin II (misalnya: candesartan, losartan)
4) Calcium channel blocker (misalnya amlodipine, nifedipin)
5) Alpha-blocker (misalnya doksasozin)
7. Pencegahan Hipertensi
a. Mengatasi Obesitas/ Menurunkan Kelebihan Berat Badan Prevalensi
hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita
hipertensi pada orangorang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
sesorang yang badannya normal (Kemenkes RI, 2014).
b. Mengurangi asupan garam didalam tubuh Batasi asupan garam sampai
dengan kurang dari 5 gram (1 sendok teh) per hari pada saat memasak.
c. Ciptakan Keadaan Rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau
hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akan menurunkan tekanan
darah.
d. Melakukan Olahraga Teratur
Berolahraga seperti senam aerobic atau jalan cepat selama 30-45 menit
sebanyak 3-4 kali dalam seminggu dapat menambah kebugaran dan
memperbaiki metabolisme tubuh yang akhirnya mengontrol tekanan darah
(Kemenkes.RI, 2014).
e. Berhenti merokok Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon
monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah
dapat merusak jaringan endotel pembuluh darah arteri yang mengakibatkan
proses artero sclerosis dan peningkatan tekanan darah.
B. Tekanan Darah
1. Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.
Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi disebut tekanan sistolik,
sedangkan tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat disebut
tekanan diastolik. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan
sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari
100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya
120/80 mmHg (Smetlzer dan Bare, 2011).
Tekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang
berkontraksi seperti pompa, untuk mendorong agar darah terus mengalir ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Tekanan darah ini diperlukan agar darah
tetap mengalir dan mampu melawan gravitasi, serta hambatan dalam dinding
pembuluh darah. Tekanan darah dibagi menjadi dua, yaitu tekanan darah sistolik
dan diastolik. Angka lebih tinggi diperoleh pada saat jantung
berkontraksidisebut tekanan darah sistolik. Angka yang lebih rendah diperoleh
pada saat jantung berelaksasi disebut tekanan darah diastolik. Tekanan darah
ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik (Khasanah,2012).
Tekanan darah sangat penting, leh karena itu terdapat bebebrapa faktor dan
proses fisiologis yang berinteraksi untuk tetap menjaga tekanan darah
dalam batas normal ( Scanlon,sanders 2007)
a. Aliran Balik Darah
Jumlah darah yang kembali menuju jantung melalui vena, Aliran darah penting
karena jantung dapat memompa darah yang diterimanya. Apabila aliran balik
darah jantung menurun serabut otot jantung tidak dapat direnggangkan
sehingga kekuatan sistolik ventrikel akan menurun dan tekanan darah akan
menurun.
b. Frekuensi dan Kekuatan Kontraksi Jantung
Secara umum bila keepatan dan kekuatan kontraksi meningkat, tekanan darah
juga meningkat. Keadaan ini terjadi saat berolahraga. Apabila jantung
berdenyut sangat cepat, ventrikel tidak akan terisi penuh diantara denyutan
tersebut, sehingga curah jantung dan tekanan darah akan menurun.
c. Resistensi Perifer
Arteri dan vena biasanya akan sedikit berkontriksi untuk mempertahankan
tekanan diastolik normal.
d. Elastisitas relaksasi
Ketika ventrikel kiri berkontraksi darah akan masuk ke arteri besar dan
merenggangkan dindingnya. Dinding arteri bersifat elastis dan meredam
tekanan. Ketika ventrikel kiri berelaksasi, dinding arteri kembali ke posisi
semula sehingga membantu mempertahankan tekanan darah dalam batas
normal. Oleh karena itu elastisitas normal akan menurunkan tekanan sistolik
dan meningkatkan tekanan diastolik, dan mempertahankan nadi normal.
e. Viskositas Darah
Viskositas darah normal bergantung pada adanya sel darah merah dan protein
plasma.
f. Kehilangan Darah
Kehilangan darah dalam jumlah kecil dapat menyebabkan tekanan darah
menurun untuk sementara, yang kemudian diikuti kompensasi yang cepat
berupa peningkatan denyut jantung dan vasokontriksi.
g. Hormon
Medula adrenal akan mensekresi norepinefrindan epineprin pada kondisi
strees. Norepinefrin menstimulasi vasokontriksi yang dapat meningkatkan
tekanan darah. Epineprin juga menyebabkan vasokontriksi dan meningkatkan
denyut jantung serta kekuatan kontraksinya shingga akan meningkatkan
tekanan darah.
a. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang diperoleh dengan
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua
pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Sari, 2010).
Sebagian besar ekstrak dibuat dengan mengekstraksi bahan baku obat
secara perkolasi. Seluruh perkolat biasanya dipekatkan dengan cara
destilasi dengan pengurangan tekanan, agar bahan utama obat sesedikit
mungkin terkena panas. Ekstraksi adalah suatu proses yang dilakukan
untuk memperoleh kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan
maupun hewan. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat
dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di
luar pengaruh cahaya matahari langsung, ekstrak kering harus mudah
digerus menjadi serbuk. Cairan penyari yang digunakan air, etanol dan
campuran air etanol (Agoes, 2008).
b. Simplisia
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apapun dan umumnya berbentuk bahan yang
telah dikeringkan.(Nirmalawaty, A 2021)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Literature Review. Tinjauan Pustaka merupakan
suatu pengumpulan data atau sumber (jurnal, buku, teks, dan literatur lainnya)
yang berkaitan dengan suatu topik tertentu. Literature riview adalah sebuah
metode penelitian yang sistematis, eksplisit dan resprodusibel dengan
melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap literature berupa karya-
karya hasil penelitian. Untuk mencari artikel dapat menggunakan google
scholar, garuda dan researchgate.
Pencarian Instrumen menggunakan PICOC
Proses perumusan pertanyaan masalah berdasarkan PICO ataupun PICO(S)
framework yang merupakan akronim dari:
P (Population, Problem) : pasien hipertensi
I (Intervention, Indicator): terapi daun seledri
C (Comparation) : extrak daun sledri, simplisia seledri, bawang putih,
rebusan daun seledri
O (Outcome): hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu:
Penurunan Tekanan Darah
Pada tahap penyaringan ini semua artikel yang telah ditemukan dilakukan
seleksi berdasarkan judul, abstrak, dan tahun publikasi. Selain itu pada
tahap ini juga dilakukan seleksi berdasarkan kriteria inklus dan eksklusi
yang telah ditentukan oleh peneliti. Jika ditemukan terdapat duplikasi
artikel dari database pencarian yang berbeda maka salah satunya akan
dihapus / di eksklusi.
3. Eligibility (Tahap Kelayakan)
Pada tahap kelayakan ini artikel atau artikel penelitian yang telah melalui
proses seleksi sebelumnya kembali dilihat kelayakannya dengan membaca
keseluruhan isi dari artikel tersebut. Proses ini dilakukan untuk memastikan
agar artikel relevan untuk ditinjau dan bisa menjawab pertanyaan
penelitian.
4. Include
Pada tahap akhir artikel atau artikel penelitian yang sudah didapatkan
melalui seleksi berdasarkan kriteria sebelumnya kemudian disaring kembali
dan hasil dari proses tersebut akan dilakukan review yang digunakan
sebagai data dalam penelitian ini.
Penelusuran awal
google Scholar 1890 Penelitian dibawah tahun 2018
Garuda 24 n : 702
researchgate 98
n : 2012
Skema 3. 1 Uraian
Eligbility Google Scholar 116
hasil penelusuran artikel
Garuda 17
researchgate 20
n: 153
Identification
Intervensi outcome tidak sesuai kriteria,
tidak ada assces, artikel tidak lengkap
n : 143
Screening
E. Sintesis Data