Anda di halaman 1dari 90

Skripsi

2019

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DAN STROKE


HEMORAGIK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PERIODE
JANUARI 2018-JUNI 2019

OLEH:
NURUL AZIZAH
C111 16 556

Dokter Pembimbing :
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DAN STROKE
HEMORAGIK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PERIODE
JANUARI 2018-JUNI 2019

Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran

Nurul Azizah
C111 16 556

Dokter Pembimbing :
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019

i
ii
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh skripsi ini adalah hasil karya saya.

Apabila ada kutipan atau pemakaian dari hasil karya orang lain baik berupa tulisan,

data, gambar, atau ilustrasi baik yang telah dipublikasi atau belum dipublikasi, telah

direferensi sesuai dengan ketentuan akademis.

Saya menyadari plagiarism adalah kejahatan akademik, dan melakukannya akan

menyebabkan sanksi yang berat berupa pembatalan skripsi dan sanksi akademik

yang lain.

Nurul Azizah
C111 16 556

v
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Skripsi, Desember 2019

ABSTRAK
Nurul Azizah (C11116556)
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K)
“Karakteristik Penderita Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik Di Rsup Dr.
Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018-Juni 2019”

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu,


penyebab demensia nomor dua, dan penyebab kematian nomor tiga di dunia.
Saat ini insidensi stroke mencapai 9 juta dan prevalensinya mencapai 30,7
juta di dunia (Fisher, dkk., 2011). Stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu
iskemik dan hemoragik. Kedua jenis stroke ini seringkali diawali oleh adanya
lesi atau perlukaan pada pembuluh darah arteri. Dari seluruh kejadian stroke,
duapertiganya adalah iskemik dan sepertiganya adalah hemoragik. Disebut
stroke iskemik karena terdapat sumbatan pembuluh darah oleh
tromboembolik yang mengakibatkan daerah di bawah sumbatan tersebut
mengalama iskemik, sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat adanya
mikroaneurisme yang pecah (Sacco, dkk., 2013). Faktor yang dapat
menimbulkan stroke terdiri atas faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak
dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi terdiri atas usia dan
jenis kelamin, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi antara lain
hipertensi, diabetes melitus, profil lipid, konsumsi alkohol, dan merokok
(Feigin, 2006). Tujuan: mendeskripsikan karakteristik penyakit stroke
hemoragik dan stroke iskemik pada pasien stroke yang rawat inap di RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari sampai Juni tahun 2019.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui karakteristik penderita stroke iskemik dan stroke hemoragik yang
rawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sampel: Jumlah
sampel diambil berdasarkan total sampling yaitu sebanyak 101 orang. Hasil:
Penderita stroke iskemik lebih banyak dibanding stroke hemoragik.
Karakteristik stroke yang paling berpengaruh yaitu usia, jenis kelamin,
hipertensi, dan diabetes mellitus dengan kejadian stroke.

Kata Kunci: Stroke iskemik, Stroke Hemoragik, Karakteristik, Faktor risiko

vi
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Skripsi, Desember 2019

ABSTRACT
Nurul Azizah (C11116556)
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K)
"Characteristics of Ischemic Stroke and Hemorrhagic Stroke Patiens in RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo Period January 2018-June 2019 "

Background: Stroke is the number one cause of disability, the number two cause
of dementia, and the number three cause of death in the world. At present the
incidence of stroke reaches 9 million and its prevalence reaches 30.7 million in the
world (Fisher, et al., 2011). Stroke is divided into two types, namely ischemic and
hemorrhagic. Both types of this stroke are often preceded by lesions or injuries to
the arteries. Of all the stroke events, two thirds are ischemic and one third are
hemorrhagic. It is called ischemic stroke because of blockage of blood vessels by
thromboembolic which causes the area under the blockage is having a ischemic,
while hemorrhagic stroke occurs due to a broken microaneurism (Sacco et al.,
2013). Some of the factors that can cause a stroke consist of modified factors and
unmodified factors. Unmodifies factors include age and sex, while modified factors
include hypertension, diabetes mellitus, lipid profile, alcohol consumption, and
smoking (Feigin, 2006). Objective: to describe the characteristics of hemorrhagic
stroke disease and ischemic stroke disease in stroke patients that are hospitalized in
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar from January to June 2019. Methods: This
study used a descriptive method that aims to determine the characteristics of
patients with ischemic stroke disease and hemorrhagic stroke disease that are
hospitalized at Dr. RSUP. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sample: The number
of samples was taken based on total sampling of 101 people. Results: The number
of ischemic stroke disease sufferers is larger than hemorrhagic stroke. The most
influential stroke characteristics are age, sex, hypertension, and diabetes mellitus
with the incidence of stroke.

Keywords: Ischemic stroke, hemorrhagic stroke, characteristics, risk factors

vii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Tiada kata yang paling indah selain puji dan syukur kepada Allah SWT.

Yang telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak ada

setetes embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan

ketetapan-Nya. Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan judul “Karakteristik Penderita Stroke

Iskemik Dan Stroke Hemoragik Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode

Januari 2018-Juni 2019”

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis

miliki. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pihak lain umumnya. Dalam penyusunan skrispsi ini, penulis

banyak mendapat pelajaran, dukungan motivasi, bantuan berupa bimbingan yang

sangat berharga dari pihak mulai dari pelaksaanan hingga laporan skripsi.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada orang-orang yang penulis hormati dan cintai yang membantu

secara langsung maupun tidak langsung selama pembuatan skripsi ini. Terutama

kepada keluarga tercinta, Ummiku Dr. Nensilianti Saila, S.Pd, M.Hum. dan Abbaku

Mansyur, SH., yang selalu mendoakan serta memberikan semangat yang luar biasa

dan memberikan dukungan moril maupun materil. Untuk adik-adikku, Muhammad

Fathurrahman dan Mujahidah tulizzah yang selalu memberikan doa dan

menyemangati.

viii
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan juga kepada orang yang penulis

hormati, yaitu Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS (K) selaku Dosen penguji,

Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K) selaku Dosen pembimbing, dan dr. Andi Ihwan,

Sp.BS selaku Dosen penguji yang telah meluangkan waktunya dengan memberikan

bimbingan, arahan, dan masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi

ini. Dalam kesempatan baik ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. dr. Budu, Ph.D.,Sp.M., MMedEd selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin yang telah memberikan kepercayaan kepada

penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin.

2. Dr. dr. Irfan Idrus, M.Kes., selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin

3. Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes., Sp.GK., Sp.PD., selaku Wakil Dekan

II Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

4. dr. Firdaus Hamid, Ph.D., selaku Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin

5. Untuk sahabat sejiwa, seperjuangan, dan sefrekuensiku “Anak Mabok” yang

selalu menyemangati dari awal perkuliahan hingga akhirnya menyusun

skripsi ini serta sebagai teman seperjuangan yang selalu ada selama

menjalani semua ujian di kedokteran sejak awal dan insha Allah hingga

kedepannya.

ix
6. Untuk teman seperjuanganku yang begitu luar biasa, Nanang Mulyani

Ibrahim dan Elizsa Permatasi E. Tango untuk mengurus etik penelitian

hingga penelitian ini selesai.

7. Teman–teman seperjuanganku “1mmuno6lobulin” atas dukungan dan

semangat yang telah diberikan selama ini.

8. teruntuk kakanda Surya Nugraha Syaiful, yang selalu memberi semangat,

memberi masukan, dan nasehat yang membangun.

9. Teruntuk The Half of My Soul and My Support System in every situation,

Andi Isna Yunita. When I fall and break down, you raise me up to look for

something right.

10. Untuk kakak-kakak di rekam medik yang telah bersedia direpotkan dan tak

pernah mengeluh atas permintaanku yang banyak sekali.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna,

semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak

yang telah turut membantu penulis dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis berharap atas saran dan kritik yang bersifat membangun dari

pembaca.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tujuan dari pembuatan skripsi ini

dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Makassar, 11 Desember 2019

Penulis

Nurul Azizah

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

HALAMAN PANITIA SIDANG UJIAN........................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN CETAK .......................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME ...................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv

DAFTAR DIAGRAM...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................ 5

2.1.1 Definisi stroke .................................................................... 5

xi
2.1.2 Etiologi stroke .................................................................... 5

2.1.3 Patofisiologi stroke ............................................................ 6

2.1.4 Faktor risiko stroke ............................................................ 6

2.1.5 Manifestasi klinis stroke .................................................... 6

2.1.6 Diagnosis stroke ................................................................. 7

2.1.7 Prognosis stroke ................................................................. 8

2.1.8 Karakteristik stroke berdasarkan jenis kelamin ................. 8

2.1.9 Karakteristik stroke berdasarkan usia ................................ 8

2.1.10 Karakteristik stroke berdasarkan faktor risiko ................. 9

2.2 Kerangka Teori ........................................................................... 13

2.3 Hipotesis Penelitian .................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian............................................................................ 15

3.2. Waktu dan tempat ...................................................................... 15

3.3. Populasi dan sampel .................................................................... 15

3.3.1 Populasi penelitian ............................................................. 15

3.3.2 Sampel penelitian ............................................................... 15

3.4 Kriteria seleksi sampel ................................................................. 16

3.5. Manajemen Data ......................................................................... 16

BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEDIATAN

4.1 Anggaran Biaya ............................................................................ 18

4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................ 19

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil penelitian ............................................................................. 20

xii
5.2 Dsitribusi penderita stroke berdasarkan faktor risiko ................... 21

5.3 Analisis Data................................................................................. 31

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 38

6.1 Tipe Stroke ................................................................................... 38

6.2 Umur ............................................................................................. 38

6.3 Jenis Kelamin ............................................................................... 40

6.4 Kebiasaan Merokok ...................................................................... 41

6.5 Riwayat Hipertensi ....................................................................... 43

6.6 Riwayat Diabetes Mellitus............................................................ 44

6.7 Riwayat Dislipidemia ................................................................... 45

6.8 Riwayat Aneurysma ..................................................................... 46

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ................................................................................ 48

7.2 Saran .......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian................................................................18

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan................................................................................19

Tabel 5.1 Distribusi Jenis Stroke ..................................................................... 14

Tabel 5.2 Distribusi penderita stroke berdasarkan Umur................................. 21

Tabel 5.3 Distribusi penderita stroke berdasarkan Jenis Kelamin ................... 22

Tabel 5.4 Distribusi penderita stroke berdasarkan kebiasaan merokok ........... 23

Tabel 5.5 Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat hipertensi ............. 24

Tabel 5.6 Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat diabetes mellitus .. 26

Tabel 5.7 Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat dislipidemia ......... 27

Tabel 5.8 Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat Aneurysma .......... 28

Tabel 5.9 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan Umur ....... 29

Tabel 5.10 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan Jenis Kelamin
.......................................................................................................................... 31
Tabel 5.11 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan kebiasaan
merokok ........................................................................................................... 32
Tabel 5.12 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan riwayat
hipertensi .......................................................................................................... 33
Tabel 5.13 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan riwayat
diabetes mellitus ............................................................................................... 34
Tabel 5.14 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan riwayat

dislipidemia ...................................................................................................... 35

Tabel 5.15 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan riwayat

Aneurysma ....................................................................................................... 36

xiv
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Teori ............................................................................... 13

xv
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 5.2 Distribusi penderita stroke berdasarkan Umur ............................ 21

Diagram 5.3 Distribusi penderita stroke berdasarkan Jenis Kelamin .............. 22

Diagram 5.4 Distribusi penderita stroke berdasarkan kebiasaan merokok ...... 23

Diagram 5.5 Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat hipertensi ........ 24

Diagram 5.6 Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat DM.................. 25

Diagram 5.7 Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat dislipidemia .... 26

Diagram 5.8 Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat Aneurysma...... 28

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan etik penelitian

Lampiran 2. Data mentah hasil penelitian

Lampiran 3. Analisis data

Lampiran 4. Biodata peneliti

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), stroke adalah manifestasi

klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung

dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa

ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular (Qurbany, dkk., 2016).

Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu, penyebab demensia nomor

dua, dan penyebab kematian nomor tiga di dunia. Saat ini insidensi stroke

mencapai 9 juta dan prevalensinya mencapai 30,7 juta di dunia (Fisher, dkk.,

2011).

Indonesia merupakan negara dengan penderita stroke tertinggi di Asia

(Burhanuddin, dkk., 2012). Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh tenaga

kesehatan terhadap responden yang pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan,

terjadi peningkatan jumlah penderita stroke dari 7% (2013) menjadi 10,9% (2018)

(Kemenkes RI, 2018). Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan yang

merupakan penyebab utama kecacatan pada usia dewasa yang disertai dengan

konsekuensi yang berdampak bagi individu dan keluarga. Perawatan stroke sangat

sering membutuhkan waktu yang lama dan sangat membebankan secara ekonomi,

kehidupan sosial, dan emosional (Sherlock dalam Mardhiah, 2015).

Stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu iskemik dan hemoragik. Kedua jenis

stroke ini seringkali diawali oleh adanya lesi atau perlukaan pada pembuluh darah

arteri. Dari seluruh kejadian stroke, duapertiganya adalah iskemik dan

18
sepertiganya adalah hemoragik. Disebut stroke iskemik karena terdapat sumbatan

pembuluh darah oleh tromboembolik yang mengakibatkan daerah di bawah

sumbatan tersebut mengalama iskemik, sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat

adanya mikroaneurisme yang pecah (Sacco, dkk., 2013). Faktor yang dapat

menimbulkan stroke terdiri atas faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak

dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi terdiri atas usia dan jenis

kelamin, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi antara lain hipertensi, diabetes

melitus, profil lipid, konsumsi alkohol, dan merokok (Feigin, 2006).

Stroke dapat menyebabkan berlakunya deficit neurologis dan defisit

neurologis ini banyak memberi beban pada penderita stroke. Menurut American

Academy of Neurology (2017), disabilitas umum yang sering didapatkan pada

pasien stroke adalah kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh yang

disebut hemiplegia. Selain itu, pasien stroke juga seringkali merasa sakit di daerah

tangan dan kaki dan diperparahkan lagi dengan gerakan dan perubahan suhu

terutama pada suhu yang dingin. Stroke juga dapat menyebabkan seseorang itu

mengalami masalah pikiran, perhatian, pembelajaran dan memori. Gangguan

deficit neurologis terutamanya pada motorik dapat menyebabkan seseorang

penderita stroke mengalami depressi disebabkan oleh batas dalam pergerakan dan

pekerjaan seharian atau Activity of Daily Life (Salter, 2016).

Berdasarkan tingginya angka kejadian stroke, penelitian mengenai stroke

juga akan semakin bertambah. Hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang

efektif dan efisien untuk stroke karena sifatnya yang multikausal. Upaya

pencegahan merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk

mengurangi angka kejadian stroke. Oleh karena itu, perlu kajian khusus terhadap

19
gambaran karakteristik stroke hemoragik untuk meningkatkan pengetahuan

tentang kasus stroke, utamanya pada stroke hemoragik yang memiliki angka

mortilitas yang tinggi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, secara umum rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah ”bagaimana gambaran karakteristik penyakit

stroke hemoragik dan stroke iskemik pada pasien stroke yang Rawat Inap di

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari sampai Juni tahun

2019?” Rumusan masalah ini dijabarkan dalam rumusan masalah secara spesifik

sebagai berikut:

1) Bagaimana perbedaan karakteristik penderita stroke hemoragik pada pasien

stroke hemoragik rawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

berdasarkan:

a. Jenis kelamin

b. Usia

c. Hipertensi

d. Dislipidemi

e. Diabetes Melitus

f. Aneurysma

g. Arteriovenous malformation

h. Merokok

2) Bagaimana perbedaan karakteristik penderita stroke hemoragik dengan stroke

iskemik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari 2018 –

Juni 2019 berdasarkan:

20
a. Jenis kelamin

b. Usia

c. Hipertensi

d. Dislipidemi

e. Diabetes Melitus

f. Aneurysm

g. Arteriovenous malformation

h. Merokok

1.3. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini dikelompokkan atas dua kategori yaitu tujuan umum

dan tujuan khusus yang diuraikan sebagai berikut.

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik

penyakit stroke hemoragik dan stroke iskemik pada pasien stroke yang rawat

inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari sampai

Juni tahun 2019.

1.3.2. Tujuan Khusus

Berangkat dari tujuan umum penelitian ini, dijabarkan tujuan khusus

penelitian adalah untuk:

1) mendeskripsikan perbedaan karakteristik penderita stroke hemoragik dan

stroke iskemik pada pasien stroke yang rawat inap di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo berdasarkan:

a. Jenis kelamin

21
b. Usia

c. Hipertensi

d. Dislipidemi

e. Diabetes Melitus

f. Aneurysm

g. Arteriovenous malformation

h. Merokok

2) mendeskripsikan perbedaan karakteristik penderita stroke hemoragik dengan

stroke iskemik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari

2018 – Juni 2019 berdasarkan:

a. Jenis kelamin

b. Usia

c. Hipertensi

d. Dislipidemi

e. Diabetes Melitus

f. Aneurysm

g. Arteriovenous malformation

h. Merokok

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak seperti

diuraikan di bawah ini.

1.4.1.Bagi Peneliti

Menjadi pengalaman yang berharga dalam memperluas wawasan dan

pengetahuan khususnya mengenai stroke hemoragik.

22
1.4.2.Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu kedokteran dan

dapat digunakan sebagai data awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.3.Bagi Rumah Sakit

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah informasi dan

memberi masukan bagi rumah sakit sebagai dasar pertimbangan dalam

memutuskan kebijakan-kebijakan dalam memberi pelayanan kesehatan

khususnya pada pencegahan penyakit stroke.

1.4.4.Bagi Masyarakat

Dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat sehingga ikut berperan

dalam penurunan angka kejadian stroke hemoragik.

23
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Definisi Stroke

Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal

maupun menyeluruh (global), yang terjadi dengan cepat, berlangsung lebih dari

24 jam, atau berakhir dengan maut tanpa ditemukannya penyebab selain dari

gangguan vaskuler (Aliah dkk, 1996). Stroke atau gangguan aliran darah di otak

disebut juga sebagai serangan otak (brain attack), merupakan penyebab cacat

(disabilitas, invaliditas), utama pada kelompok usia di atas 45 tahun

(Lumbantobing, 2001).

2.1.2. Etiologi Stroke

Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 15% sampai 20% dari semua

stroke, dapat terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur

sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam

jaringan otak. Beberapa penyebab perdarahan intraserebrum: perdarahan

intraserebrum hipertensif; perdarahan subarakhnoid (PSA) pad ruptur aneurysm

saccular (Berry), ruptur arteriovenous malformation (AVM), trauma

penyalahgunaan kokain, amfetamin; perdaraha akibat tumor otak; infark

hemoragik; penyakit perdarahan sistemik termasuk terapi antikoagulan (Price,

2005).

24
Sementara itu, penderita stroke iskemik yang mengalami stroke baru atau

berulang (stroke iskemik atau hemoragik) sebanyak 795.000 orang, sekitar

610.000 di antaranya merupakan serangan pertama, dan 185.000 merupakan

serangan berulang. Sekitar 87% dari semua stroke adalah stroke iskemik (Go AS,

dkk., 2014).

2.1.3. Patofisiologi Stroke

Menurut Mitchell dkk., (2006), stroke hemoragik disebabkan oleh ruptur

arteri, baik intraserebral maupun subaraknoid. Perdarahan dapat terjadi bila arteri

di otak pecah, darah tumpah ke otak, atau rongga antara permukaan luar otak dan

tengkorak.

1) Perdarahan Intraserebral

Perdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurysm

(Charcot-Bouchard aneurysm) akibat hipertensi maligna (Mitchell dkk.,

2006). Perdarahan intraserebral merupakan penyebab tersering di mana

dinding pembuluh darah kecil sudah rusak atau sobek akibat hipertensi kronik.

Hematoma yang terbentuk akan menyebabkan tekanan intrakranial (TIK).

2) Perdarahan Subaraknoid

Perdarahan subaraknoid biasanya timbul karena pecahnya dinding pembuluh

darah yang lemah, baik akibat suatu malformasi arteriovenosa atau pun suatu

aneurysm (pelebaran setempat pada arteri) (Aliah dkk., 1996). Akibat

malformasi vena atau pecahnya aneurysm menyebabkan masuknya darah ke

rongga subaraknoid sehingga menyebabkan cairan serebrospinal (CSS) terisi

oleh darah. Darah di dalam CSS akan menyebabkan vasospasme sehingga

25
menimbulkan gejala sakit kepala hebat yang mendadak (Arifputera dkk.,

2016).

Sedangkan stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan


jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga
mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di otak (Davenport R, 2000).
Stroke iskemik disebabkan oleh thrombus pembuluh darah otak akibat
aterosklerosis, maupun penyakit pembuluh darah kecil di otak (AHA, 2013).

2.1.4. Faktor Risiko Stroke

Faktor risiko adalah faktor yang meningkatkan risiko untuk terjadinya

suatu penyakit (Fletcher dkk., 1992). Terdapat dua pembagian kelompok yang

menjadi faktor risiko terjadinya stroke yaitu faktor-faktor yang tidak dapat diubah

dan yang dapat diubah (Bustami, 2007). Adapun penjabaran faktor risiko tersebut

sebagai berikut:

1) Faktor risiko yang tidak dapat diubah (Feigin, Valery., 2004) meliputi: usia,

jenis kelamin, riwayat keluarga, ras dan Etnis.

2) Faktor risiko yang dapat diubah (Sacco dkk., 1996) meliputi: merokok,

hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, dan lain-lain.

2.1.5. Manifestasi Klinis

Pembagian tanda-tanda stroke sebagai berikut:

1) Defisit neurologis fokal seperti hemiparesis, hemihipestesia, afasia, disfagia,

gangguan kesadaran, dan sebagainya.

2) Pada stroke hemoragik, didapatkan tanda-tanda peningkatan tekanan

intrakranial (TIK), seperti sakit kepala dan penurunan kesadaran.

26
3) Pada stroke iskemik gejala klinis biasanya lebih tenang, jarang terdapat tanda-

tanda peningkatan TIK, kecuali jika terjadi oklusi di arteri besar atau terjadi

hipoksia yang cukup berat sehingga menyebabkan edema. Adanya edema

akan meningkatkan TIK, sehingga pasien juga dapat mengalami sakit kepala

dan penurunan kesadaran. (Arifputera dkk., 2016).

2.1.6. Diagnosis Stroke

Penegakan diagnosa stroke didasarkan pada anamnesis yang cermat,

pemeriksaan fisik-neurologi, dan pemeriksaan penunjang (Misbach, 1999). Saat

ini telah ada beberapa model skoring diagnostik stroke seperti: Siriraj Skor,

Junaidi Skor, dan Algoritma Gadjah Mada untuk menggantikan CT-Scan (gold

standart) bila alat ini tidak bisa dilakukan beberapa hal (alat tidak ada, terlalu

mahal, kondisi pasien tidak memungkinkan, dll). Akan tetapi, penggunaannya

cukup rumit sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. (Bahrudin, 2009)

Pemeriksaan LDL-Kolesterol termasuk pemeriksaan profil lemak di

laboratorium untuk menunjang diagnosa tingkat risiko stroke (Misbach, 1999).

Sementara itu, untuk pemeriksaan radiologi menggunakan CT-Scan, MRI, dan

elektrofisiologi yang sangat membantu klinisi dalam menentukan lokasi dan

volume lesi otak serta untuk evaluasi, namun kadang keadaan penderita tidak

memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan tersebut sehingga dibutuhkan

pemeriksaan yang dapat dilakukan tanpa memindahkan pasien, tidak mengganggu

stabilitas penderita, dan dapat dilakukan berulang-ulang untuk evaluasi (Missler,

1997). Pada stroke hemoragik akan terlihat adanya gambaran hiperdens,

sedangkan pada stroke iskemik akan terlihat gambaran hipodens.

27
2.1.7. Prognosis

Stroke hemoragik, meskipun angka kejadiannya lebih kecil dibandingkan

dengan stroke iskemik, lebih berbahaya karena memiliki angka morbiditas lebih

tinggi. Meskipun stroke iskemik memiliki kemungkinan untuk selamat lebih

banyak daripada stroke hemoragik, kelainan yang terjadi pada stroke iskemik

dapat lebih berat dan kemungkinan sembuh lebih kecil (Soeharto, 2004).

2.1.8. Karakteristik Stroke berdasarkan Jenis Kelamin

American Heart Association mengungkapkan bahwa serangan stroke lebih

banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dibuktikan dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa prevalensi kejadian stroke lebih banyak pada

laki-laki (Goldstein dkk dalam Sofyan A.M., 2012). Pada kebanyakan kelompok

umur, lebih banyak laki-laki daripada perempuan yang menderita stroke dalam

satuan waktu. Namun hampir sebagian besar kematian pada penderita stroke

terjadi pada perempuan. Penggunaan pil KB dan kehamilan menjadi suatu risiko

tersendiri bagi wanita (AHA, 2015).

Pada tinjauan yang ditulis oleh Timothy, dinyatakan bahwa insiden stroke

lebih banyak pada laki-laki sedangkan prevalensinya lebih banyak pada

perempuan karena terdapat lebih banyak perempuan dalam populasi (Timothy,

2004).

2.1.9. Karakteristik Stroke berdasarkan Usia

Stroke yang merupakan penyakit yang mengenai sistem saraf, memberikan

cacat tubuh (disabilitas) yang berlangsung kronis dan dapat terjadi tidak saja pada

28
orang – orang berusia lanjut, tetapi juga pada orang-orang usia pertengahan (40-

50 tahun), yang mana pada usia inilah orang berada dalam keadaan aktif dan

produktif. Serangan stroke bersifat akut dan menyebabkan kematian mendadak.

Angka kematian dapat mencapai 36% (Bustan, 2007). Stroke dapat menyerang

semua umur, tetapi lebih sering dijumpai pada populasi usia tua. Setelah berumur

55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu sepuluh tahun (Wiratmoko,

2008). Stroke hemoragik juga menyerang usia di bawah 15 tahun. Hal ini

dikaitkan dengan adanya faktor risiko Malformasi Arteri Vena (AVM) dan

aneurysm yaitu kelainan anatomis bawaan di dalam arteri atau vena di dalam atau

sekitar otak yang cenderung terjadi pada remaja dan dewasa muda (Markam,

1992).

Rata-rata angka kejadian (insiden) stroke adalah 200 per 100.000

penduduk, artinya diantara 100.000 penduduk terdapat 200 orang akan

mendapatkan stroke. Apabila dikelompokkan menurut usia maka angka ini

menjadi sebagai berikut, pada kelompok usia 35-44 tahun insidennya ialah 0,2 per

1.000, pada kelompok usia 45-54 tahun 0,7 per 1.000, pada kelompok usia 55-64

tahun 1,8 per 1.000, pada kelompok usia 65-74 tahun 2,7 per 1.000,

padakelompok usia 75-84 tahun 10,4 per 1.000, dan pada usia 85 tahun keatas

ialah 13,9 per 1.000 (Lumbantobing dalam Tondang, 2016).

2.1.10. Karakteristik Stroke berdasarkan Faktor Resiko

Faktor resiko stroke antara lain hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus,

serta kebiasaan merokok (Joon An, dkk., 2017).

29
a. Hipertensi

Riaz dkk pada penelitiannya tahun 2015 menyimpulkan bahwa

penderita hipertensi memiliki resiko 21 kali lebih tinggi untuk mengalami

stroke hemoragik dari pada penderita tanpa hipertensi (Riaz, dkk., 2015).

Hipertensi menyebabkan terjadinya kerusakan dinding pembuluh darah

kecil, peningkatan tekanan darah yang cukup tinggi selama bertahun-tahun

menyebabkan terjadinya proses hialinisasi pada dinding pemburuh darah

sehingga pembuluh darah akan kehilangan elastisitasnya. Hal ini

menyebabkan pembuluh darah kehilangan kemampuan autoregulasi,

sehingga saat tekanan darah semakin tinggi maka pembuluh darah akan

pecah. Hipertensi kronik juga dapat menyebabkan terbentuknya aneurysm

pada pembuluh darah kecil yang disebut dengan mikroaneurysm charcot-

bouchard. Mikroaneurysm ini dapat pecah seketika saat tekanan darah

arteri meningkat mendadak (Mesiani T, dkk., 2017).

b. Dislipidemia

Dislipidemia merupakan salah satu faktor resiko yang terpenting

dari penyakit serebrovaskular dan penyakit kardiovaskular (Hassanein,

dalam Hakim RAS., 2013). Dislipidemia ini menyebabkan suatu

penyumbatan pembuluh darah yang menuju ke otak sehingga dapat

menurunkan suplai darah ke otak dan terjadi stroke. Di dalam penelitian

yang dilakukan oleh Hakim, RAS. menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan antara dislipidemia dengan kejadian stroke dengan nilai p value

0,005 (Hakim, RAS., 2013). Piyali Das et al juga menyatakan hal serupa

30
bahwa adanya hubungan yang signifikan (p = 0,05) antara dislipidemia

dengan kejadian stroke (Piyali Das, 2010).

c. Diabetes Mellitus

Pada hasil meta analisis yang dilakukan oleh Namale dkk tahun

2018 yang mendapatkan proporsi diabetes pada penderita stroke

hemoragik sebanyak 10,6% (Namale, 2018). Pada penelitian yang

dilakukan oleh Riaz dkk tahun 2015 didapatkan bahwa penderita diabetes

melitus memiliki resiko 1,3 kali lebih besar untuk mengalami stroke

hemoragik di bandingkan dengan tanpa diabetes mellitus (Riaz, dkk.,

2015).

d. Aneurysma

Aneurysm dalah kelainan pembuluh darah yang berupa tonjolan

atau balon. Biasanya aneurysm terdapat pada arteri-arteri di basis serebri

pada percabangan-percabangan. Hal ini terdapat pada dinding pembuluh

darah yang lemah. Kelemahan ini biasanya sudah ada sejak lahir, akan

tetapi aneurysm baru akan tumbuh di kemudian hari, yang dimana setelah

aneurysm itu pecah akan menimbulkan gejala dan ini bersifat fatal,

Rentang usia puncak untuk suatu aneurysm pecah antara 40 dan 60 tahun,

aneurysm dapat pecah jika adanya tekanan darah yang tidak teratur.

Aneurysm dapat dikendalikan atau diobati dengan teknik pembedahan

yaitu dengan menempatkan klem dipangkal aneurysm (Rifai, 2018)

e. Arteriovenous malformation

Arteriovenous malformation merupakan kelainan bawaan sejak

lahir, tetapi hal ini baru dapat diketahui jika telah menimbulkan gejala,

31
perdarahan akibat malvormasi arteriovenous yang dimana bisa terjadi

secara tiba-tiba dan menyebabkan dan kematian. Arteriovenous

malformation ini merupakan kelainan anatomis di dalam arteri dan vena

yang berada di dalam atau di sekitar otak, dimana tidak terbentuknya

sistim kapiler sehingga aliran darah dari arteri masuk langsung ke vena,

karena adanya hubungan antara arteri dan vena tersebut suplai O2 jadi

berkurang (Rifai, 2018).

f. Merokok

Faktor resiko merokok pada penelitian yang dilakukan oleh

Namale dkk tahun 2018 yang mendapatkan proporsi merokok sebanyak

11,2% (Namale dkk., 2018). Pada penelitian yang dilakukan oleh Riaz dkk

tahun 2015 didapatkan bahwa perokok memiliki resiko 2,3 kali lebih

tinggi untuk mengalami stroke hemoragik bila dibandingkan bukan

perokok (Riaz, dkk., 2015).

32
2.2. Kerangka Teori

Usia

Jenis Kelamin

Aneurysma
Merokok
Faktor Risiko
Arteriovenous Diabetes Melitus
Malformation (AVM)
Dislipidemia

Hipertensi

Disfungsi Endotel

Ruptur Aterosklerosis
Pembuluh
Darah di Otak
Penyumbatan Trombotik atau
Embolik pembuluh darah
Pendarahan di
Otak
Cerebral Blood Flow
Stroke menurun
Vasospasme
Serebral Hemoragik

Stroke
Iskemik

33
2.3. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan

karakteristik pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik berdasarkan jenis

kelamin, usia, dan faktor resiko (Hipertensi, Dislipidemia, Diabetes Melitus,

Aneurysm, Arteriovenous malformation, dan Merokok.

34
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk

mengetahui gambaran karakteristik penyakit stroke iskemik dan stroke hemoragik

pada pasien stroke hemoragik yang di rawat inap di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

1) Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar

2) Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian ini adalah bulan

September sampai November 2019.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi target dari penelitian ini adalah seluruh pasien stroke yang

menjalani rawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari sampai

Juni tahun 2019 yang memiliki rekam medik dan memenuhi syarat untuk sampel

penelitian.

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien stroke hemoragik yang

menjalani rawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari

sampai Juni tahun 2019 yang memiliki rekam medik yang lengkap dan

memenuhi syarat untuk menjadi sampel penelitian.

35
3.3.3. Teknik Sampling

Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Total

Sampling. Artinya, seluruh populasi dijadikan sampel.

3.4. Kriteria Seleksi Sampel

Kriteria yang digunakan untuk menetapkan sampel meliputi kriteria

insklusi dan kriteria eksklusi.

3.4.1. Kriteria Insklusi

1) Pasien stroke hemoragik yang dirawat inap di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar periode Januari-Juni tahun 2019

2) Memiliki rekam medik yang dapat dievaluasi.

3.4.2. Kriteria Ekslusi

Pasien yang tidak memiliki data rekam medik lengkap yaitu, hasil lab

kadar glukosa darah, hasil pengukuran tekanan darah, hasil pemeriksaan

kolesterol, hasil CT-Scan, dan hasil MRI.

3.5. Manajemen Data

3.5.1. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik, alat

tulis, komputer, dan program komputer untuk mengolah data.

3.5.2. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah dari data sekunder yang diperoleh

dari rekam medik pasien.

3.5.3. Pengolahan Data

36
Data penelitian ini dikelola dengan teknik deskriptif kualitatif melalui

tahapan yaitu identifikasi data, klasifikasi data, analisis data, dan deskripsi hasil

analisis. Untuk melengkapi informasi secara kualitatif, penelitian ini juga

didukung oleh data kuantitatif (angka-angka) yang berkaitan dengan pengolahan

rekam medik. Data kuantitatif ini akan diolah secara sederhana dengan pencatatan

manual dibantu dengan program Microssoft Excel dan SPSS

3.5.4. Penyajian Data

Data yang ada kemudian disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan

penjelasan serta disusun dan dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian.

37
BAB IV

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

NO JENIS PENGELUARAN BIAYA

1 Peralatan Penunjang :
Administrasi Kode Etik FK Unhas Rp. 100.000
Perizinan Penelitian RSUP Dr. Wahidin Rp. 80.000
Sudirohusodo
Pembuatan ID Card Peneliti Rp. 12.000
2 Biaya habis pakai :
Penggandaan Proposal Rp. 100.000

3 Biaya Perjalanan Rp. 600.000

4 Biaya lain-lain Rp. 100.000


TOTAL Rp. 992.000
Tabel 4.1. Anggaran Biaya

38
4.2 Jadwal Kegiatan

September Oktober November


No. Jadwal Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan:

1. Perizinan

2. Penggandaan lembar
observasi
2. Tahap Pelaksanaan

1. Pengumpulan data

2. Pengelolaan data

3. Tahap Pelaporan

1. Draft Laporan

2. Diskusi dengan Pembimbing

3. Laporan Akhir

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan

39
BAB 5
HASIL DAN ANALISIS DATA

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP DR. WAHIDIN

SUDIROHUSODO Kota Makassar pada tanggal 12 November – 20

November 2019. Dari hasil observasi ditemukan jumlah penderita stroke

pada periode Janurari 2018 – Juni 2019 adalah sebanyak 1.274 rekam medik,

didapatkan 101 rekam medik yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sumber

data. Distribusi frekuensi penderita stroke meliputi jenis kelamin, umur, tipe

stroke, riwayat Hipertensi, riwayat Diabetes Melitus, riwayat Dislipidemia,

aneurisma, arteriovenous malformation, dan kebiasaan merokok.

Adapun variabel faktor resiko arteriovenous malformasi tidak dijelaskan

dalam pembahasan dikarenakan tidak didapatkan kasus pada rekam medis.

Diagram 5.1 Distribusi Tipe Stroke pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP

Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

40
Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.1 Distribusi Tipe Stroke pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Jumlah
Jenis Stroke
N %

Stroke Iskemik 63 62,38

Stroke Hemoragik 38 37,62

Jumlah 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.1 Menunjukkan bahwa dari 101 pasien yang didiagnosa stroke,

jenis stroke terbanyak adalah stroke iskemik yaitu 63 kasus (62,38%)

sedangkan pasien stroke hemoragik sebanyak 38 kasus (37,62%)

41
5.2. Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Faktor Resiko

a. Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Umur

Diagram 5.2 Distribusi Umur pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Diagram Umur
9

6
Frekuensi

0
24 3 0 33 39 40 4 2 43 44 46 4 7 4 8 49 50 51 5 2 53 54 55 5 6 57 58 59 6 0 61 62 63 6 4 65 66 67 68 6 9 70 71 72 7 4 75 80 88

Umur (Tahun)

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.2 Distribusi Umur pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Jumlah
Kelompok Umur
N %

Umur ≤39 Tahun 4 3,96

Umur 40-49 Tahun 23 22,77

Umur 50-59 Tahun 30 29,70

Umur 60-69 Tahun 29 28,71

Umur 70-79 Tahun 12 11,88

Umur ≥80 Tahun 3 2,97

Jumlah 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

42
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke terbanyak

adalah pada kelompok umur 50-59 tahun, yaitu sebanyak 30 kasus (29,70%),

disusul oleh kelompok umur 60-69 tahun, yaitu sebanyak 29 kasus (28,71%).

b. Distribusi Penderita Stroke berdasarkan Jenis Kelamin

Diagram 5.3 Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP

Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Diagram Jenis Kelamin


60

50

40
Frekuensi

30

20

10

0
Laki-laki Perempuan
Jenis Kelamin

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.3 Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP

Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Jumlah
Jenis Kelamin
N %

Laki-laki 54 53,47

Perempuan 47 46,53

Jumlah 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Surdirohusodo Makassar

43
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 101 pasien penderita stroke , distribusi

terbanyak penderita stroke adalah pada Laki-laki yaitu 54 kasus (53,47%),

sedangkan pada Perempuan sebanyak 47 kasus (46,53%)

c. Distribusi Penderita Stroke berdasarkan Kebiasaan Merokok

Diagram 5.4 Distribusi Kebiasaan Merokok pada Penderita Stroke Rawat Inap

di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni

2019

Diagram Merokok
90

80

70

60
Frekuensi

50

40

30

20

10

0
Tidak_Merokok Merokok

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.4 Distribusi Kebiasaan Merokok pada Penderita Stroke Rawat Inap di

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Jumlah
Kebiasaan Merokok
N %

Merokok 14 13,86

Tidak Merokok 87 86,14

Jumlah 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

44
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke yang tidak

merokok yaitu sebanyak 87 kasus (86,14%), sedangkan penderita stroke yang

memiliki kebiasaan merokok sebanyak 14 kasus (13,86%).

d. Distribusi Penderita Stroke berdasarkan Riwayat Hipertensi

Diagram 5.5 Distribusi Hipertensi pada Penderita Stroke Rawat Inap di RSUP

Dr. Wahidin Sudriohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Diagram Hipertensi

90

80

70

60
Frekuensi

50

40

30

20

10

0
Tidak_Hipertensi Hipertensi

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.5 Distribusi Hipertensi pada Penderita Stroke Rawat Inap di RSUP

Dr. Wahidin Sudriohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Jumlah
Riwayat Hipertensi
N %

Ada riwayat Hipertensi 93 92,08

Tidak ada riwayat Hipertensi 8 7,92

Jumlah 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

45
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke yang

memiliki riwayat hipertensi yaitu sebanyak 93 kasus (93,08%), sedangkan

penderita stroke yang tidak memiliki riwayat hipertensi sebanyak 8 kasus

(7,92%).

e. Distribusi Penderita Stroke berdasarkan Riwayat Diabetes Mellitus

Diagram 5.6 Distribusi Riwayat Diabetes Mellitus pada Penderita Stroke

Rawat Inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode

Januari 2018 – Juni 2019

Diagram Diabetes Mellitus


60

50

40
Frekuensi

30

20

10

0
Tidak_DM DM

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

46
Tabel 5.6 Distribusi Riwayat Diabetes Mellitus pada Penderita Stroke Rawat

Inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 –

Juni 2019

Jumlah
Riwayat Diabetes Mellitus
N %

Ada riwayat diabetes mellitus 53 52.48

Tidak ada riwayat diabetes mellitus 48 47.52

Jumlah 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudriohusodo Makassar

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke yang tidak

memiliki riwayat diabetes mellitus yaitu sebanyak 48 kasus (47,52%),

sedangkan penderita stroke yang memiliki riwayat diabetes mellitus sebanyak

53 kasus (52,48%).

f. Distribusi Penderita Stroke berdasarkan Riwayat Dislipidemia

Diagram 5.7 Distribusi Riwayat Dislipidemia pada Pasien Stroke Rawat Inap

di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 –

Juni 2019

47
Diagram Dislipidemia
70

60

50
Frekuensi

40

30

20

10

0
Tidak_Dislipidemia Dislipidemia

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.7 Distribusi Riwayat Dislipidemia pada Pasien Stroke Rawat Inap d

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni

2019

Jumlah
Riwayat Dislipidemia
N %

Ada Riwayat Dislipidemia 37 36,63

Tidak ada Riwayat Dislipidemia 64 63,37

Jumlah 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke yang tidak

memiliki riwayat dislipidemia yaitu sebanyak 64 kasus (63,37%) ,sedangkan

penderita stroke yang memiliki riwayat dislipidemia sebanyak 37 kasus

(36,63%)

48
g. Distribusi Penderita Stroke berdasarkan Aneurisma

Tabel 5.8 Distribusi Aneurisma pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Diagram Aneurysma
1 00

80

60
Frekuensi

40

20

0
Tidak_Aneurysma Aneurysma

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.8 Distribusi Aneurisma pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018 – Juni 2019

Jumlah
Aneurisma
N %

Aneurisma 3 2,97

Tidak aneurisma 98 97,03

Jumlah 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke

yang tidak memiliki aneurisma yaitu sebanyak 98 kasus (97,03%),

49
sedangkan penderita stroke yang memiliki aneurisma sebanyak 3 kasus

(2,97%).

50
5.3. Analisis Data

5.2.1. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Umur

Tabel 5.9 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Umur di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari

2018-Juni 2019

Umur
Total
Tipe Stroke ≤39 Tahun 40-49 Tahun 50-59 Tahun 60-69 Tahun 70-79 Tahun ≥80 Tahun

N % N % N % N % N % N % N %

Stroke Iskemik 2 1,98 8 7.92 20 19,80 22 21,78 9 8,91 2 1,98 63 62,38

Stroke
2 1,98 15 14.85 10 9,90 7 6,93 3 2,97 1 0,99 38 37,62
Hemoragik

Total 4 3,96 23 22.7 30 29,70 29 28,71 12 11,88 3 2,97 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Surdirohusodo Makassar

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 63 pasien dengan stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada kelompok umur 60-69

tahun, yaitu sebanyak 22 kasus (21,78%), sedangkan pasien dengan stroke hemoragik paling banyak ditemukan pada kelompok umur

50-59 tahun, yaitu sebanyak 10 kasus (9,90%) dari total 38 kasus.

51
5.2.2. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Jenis Kelamin

Tabel 5.10 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Jenis Kelamin di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Periode Januari 2018-Juni 2019

Jenis Kelamin
Total
Tipe Stroke Laki-laki Perempuan

N % N % N %

Stroke Iskemik 30 29,70 33 32,67 63 62,38

Stroke Hemoragik 24 23,76 14 13,85 38 37,62

Total 54 53,47 47 46,53 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 63 pasien stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang berjenis

kelamin perempuan, yaitu sebanyak 33 kasus (32,67%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik paling banyak pada

pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 24 kasus (23,76%) dari total 38 kasus.

52
5.2.3. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Kebiasaan Merokok

Tabel 5.11 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Kebiasaan Merokok di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar Periode Januari 2018-Juni 2019

Kebiasaan Merokok
Total
Tipe Stroke Merokok Tidak Merokok

N % N % N %

Stroke Iskemik 9 8,91 54 53,47 63 62,38

Stroke Hemoragik 5 4,95 33 32,67 38 37,62

Total 14 13,86 87 86,14 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.11 menunjukkan dari 63 pasien dengan stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang tidak

mempunyai kebiasaan merokok, yaitu sebanyak 54 kasus (53,47%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik paling

banyak pada pasien tanpa kebiasaan merokok, yaitu sebanyak 33 kasus (32,67%) dari total 38 kasus.

53
5.2.4. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Hipertensi

Tabel 5.12 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Hipertensi di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Periode Januari 2018-Juni 2019

Riwayat Hipertensi
Total
Tipe Stroke Hipertensi Tidak hipertensi

N % N % N %

Stroke Iskemik 58 57,43 5 4,95 63 62,38

Stroke Hemoragik 35 34,65 3 37,62 38 37,62

Total 93 92,08 8 39,60 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa dari 63 pasien dengan stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang

memiliki hipertensi, yaitu sebanyak 58 kasus (57,43%), ditemukan pula pasien dengan pasien stroke hemoragik paling banyak

pada pasien dengan hipertensi, yaitu sebanyak 35 kasus (34,65%) dari total 38 kasus.

54
5.2.5. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Diabetes Mellitus

Tabel 5.13 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Diabetes Mellitus di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar Periode Januari 2018-Juni 2019

Riwayat Diabetes Mellitus


Total
Tipe Stroke Diabetes Mellitus Tidak Diabetes Mellitus

N % N % N %

Stroke Iskemik 38 37,63 25 24,75 63 62,38

Stroke Hemoragik 23 22,77 15 14,85 38 37,62

Total 61 60,40 40 39,60 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Dr. Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 63 pasien dengan stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang

tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, yaitu sebanyak 38 kasus (37,63%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik

paling banyak pada pasien dengan riwayat diabetes mellitus, yaitu sebanyak 21 kasus (22,77%) dari total 38 kasus.

55
5.2.6. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Dislipidemia

Tabel 5.14 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Riwayat Dislipidemia di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar Periode Januari 2018-Juni 2019

Riwayat Dislipidemia
Total
Tipe Stroke Dislipidemia Tidak Dislipidemia

N % N % N %

Stroke Iskemik 29 28,71 34 33,66 63 62,38

Stroke Hemoragik 7 6,93 31 30,36 38 37,62

Total 36 35,64 65 64,36 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Dr. Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.14 menunjukkan bahwa dari 63 pasien stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang tidak

memiliki riwayat dislipidemia, yaitu sebanyak 34 kasus (33,66%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik yang paling

banyak pada pasien tanpa dislipidemia, yaitu sebanyak 31 kasus (30,36%) dari total 38 kasus.

56
5.2.7 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Aneurysma

Tabel 5.15 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Aneurysma di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Periode Januari 2018-Juni 2019

Aneurysma
Total
Tipe Stroke Aneurysma Tidak Aneurysma

N % N % N %

Stroke Iskemik 0 0 63 100 63 62,38

Stroke Hemoragik 3 2,97 35 34,65 38 37,62

Total 3 2,97 98 134,65 101 100

Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Dr. Sudirohusodo Makassar

Tabel 5.15 menunjukkan bahwa dari 63 pasien stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien tanpa aneurysma,

yaitu sebanyak 63 kasus (100%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik yang paling banyak pada pasien tanpa

aneurysma, yaitu sebanyak 35 kasus (34,65%) dari total 38 kasus.

57
BAB 6

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian data rekam medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar periode Januari 2018-Juni 2019 tentang Karakteristik penderita

Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar diperoleh sebanyak 143 kasus, namun 42 pasien statusnya tidak

ditemukan di tempat penyimpanan rekam medik sehingga jumlah pasien yang

diambil sebagai sampel adalah 101 pasien.

6.1. Tipe Stroke

Berdasarkan diagnosis stroke, jenis stroke yang paling banyak adalah

Stroke Iskemik yaitu sebanyak 63 kasus (62,38%), sedangkan stroke

hemoragik sebanyak 38 kasus (37,62%). Hal ini sesuai dengan teori yang

mengatakan bahwa dari seluruh kejadian stroke, duapertiganya adalah iskemik

dan sepertiganya adalah hemoragik (Sacco, dkk,. 2013)

Berdasarkan State of The Nation – Stroke Statistic February 2018, sekitar

85% dari seluruh stroke di Inggris adah stroke iskemi, dan sisanya adalah

stroke hemoragik.

6.2. Umur

Peranan umur dalam kaitannya dengan stroke adalah dengan

bertambahnya umur maka insiden stroke juga meningkat. Dengan

1
bertambahnya umur maka suplai darah ke otak mulai terganggu yang

merupakan manifestasi langsung dari timbulnya stroke.

Stroke dapat menyerang semua umur, tetapi lebih sering dijumpai pada

populasi usia tua. Setelah berumur 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap

kurun waktu sepuluh tahun (Wiratmoko, 2008).

Berdasarkan umur, kelompok umur yang terbanyak menderita stroke

adalah kelompok umur 50-59 tahun, yaitu sebanyak 30 kasus (29,70%),

diikuti kelompok umur 60-69 tahun sebanyak 29 kasus (28,71%), kelompok

umur 40-49 tahun sebanyak 23 kasus (22,77%), kelompok umur 70-79 tahun

sebanyak 12 kasus (11,88%), kelompok umur ≤39 tahun sebanyak 4 kasus

(3,96%), dan proporsi terendah pada kelompok 80-89 tahun sebanyak 3 kasus

(2,97%).

Pola penyakit stroke cenderung terjadi pada kelompok umur yang lebih

tua. Hal ini disebabkan oleh karena penyakit yang terjadi akibat gangguan

aliran darah. Pembuluh darah orang yang lebih tua cenderung mengalami

perubahan secara degeneratif dan mulai terlihat hasil dari proses

aterosklerosis. Cepat atau lambatnya proses ini yang dapat menjadi proses

tergantung dari gaya hidup sehat serta perilaku dan pola makan seseorang.

Berdasarkan dari hasil tabulasi silang tipe stroke dan umur, didapatkan

bahwa pada penderita stroke iskemik lebih banyak pada kelompok umur 60-

69 tahun, sedangkan pada penderita stroke hemoragik kelompok umur 40-49

tahun lebih dominan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Bustan

(2007) yang melaporkan bahwa stroke dapat terjadi tidak saja pada orang–

orang berusia lanjut, tetapi juga pada orang-orang usia pertengahan (40-50

2
tahun), yang mana pada usia inilah orang berada dalam keadaan aktif dan

produktif.

6.3 Jenis Kelamin

Sebagian besar penderita stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar dari Januari 2018 hingga Juni 2019 adalah laki-laki, yaitu sebanyak

54 kasus (53,47%), sedangkan perempuan sebanyak 47 kasus (46,53%). Hal

ini sesuai dengan yang diungkapkan American Heart Association bahwa

serangan stroke lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan

dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa prevalensi

kejadian stroke lebih banyak pada laki-laki (Goldstein dkk dalam Sofyan

A.M., 2012).

Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh Nastiti (2012) bahwa kejadian

stroke lebih banyak dialami oleh laki-laki daripada perempuan. Perempuan

lebih terlindung dari penyakit jantung dan stroke sampai umur <50 tahun atau

pertengahan usianya karena adanya hormon esterogen yang dimilikinya. Akan

tetapi, pada saat perempuan berusia ≥ 50 tahun atau setelah menopause

memiliki risiko yang sama dengan laki-laki untuk terkena stroke dan jantung.

Berdasarkan dari penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa laki-laki

lebih berisiko terkena stroke iskemik dibandingkan dengan perempuan terkena

stroke hemoragik.

Namun, berdasarkan penelitian dari beberapa rumah sakit di Indonesia

menunjukkan hasil yang berbeda. Dominasi jenis kelamin perempuan

dilaporkan oleh Marlina (2011), Yanis (2004), dan Asril (2011). Marlina

3
dalam penelitiannya melaporkan bahwa subyek perempuan lebih dominan

dengan persentase 60,5%. Yanis (2004) dengan 66 sampel dalam

penelitiannya juga melaporkan bahwa subyek perempuan ditemukan lebih

banyak dengan persentase 59,1%. Namun penelitian yang dilakukan oleh Asril

(2011) mendapatkan bahwa tidak ada perbedaan antara jenis kelamin

perempuan dan laki-laki.

Berdasarkan tabulasi silang tipe stroke dengan jenis kelamin, didapatkan

jumlah pasien stroke iskemik dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak,

yaitu 33 kasus (32,67%), sedangkan pada pasien stroke hemoragik didapatkan

lebih banyak pada laki-laki dengan jumlah 24 kasus (23,76%). Dari penelitian

ini didapatkan adanya perbedaan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik

berdasarkan jenis kelamin.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh tinjauan yang

ditulis oleh Timothy, dinyatakan bahwa insiden stroke lebih banyak pada laki-

laki sedangkan prevalensinya lebih banyak pada perempuan karena terdapat

lebih banyak perempuan dalam populasi (Timothy, 2004).

6.4 Kebiasaan Merokok

Proporsi faktor risiko kebiasaan merokok pada penderita stroke di RSUP

Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dari Januari 2018 hingga Juni 2019 pada

kelompok yang tidak merokok sebesar 87 kasus (86,14%) dan kelompok yang

merokok sebanyak 14 kasus (13,86%). Hal ini tidak sejalan dengan beberapa

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti mengenai kaitan status

merokok sebagai faktor risiko stroke iskemik.

4
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Marjono, M, et al. (1994) tentang

merokok menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri di seluruh tubuh

(termasuk yang ada di otak dan jantung), sehingga merokok mendorong

terjadinya aterosklerosis, mengurangi aliran darah, dan menyebabkan darah

mudah menggumpal. Peneliti lain di RSUP Haji Adam Malik Medan

mendapatkan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko terkena stroke

sebesar 4 kali (Siregar, F. 2002).

Tingginya persentase pada kelompok penderita stroke yang tidakmerokok

dibandingkan yang merokok bukan berarti menunjukkan merokok tidak

berisiko menyebabkan terjadinya stroke. Hal ini dapat terjadi disebabkan

banyak faktor, seperti data yang kurang lengkap pada rekam medis, tidak

ditanyakan riwayat status merokok pada pasien saat anamnesis, pasien yang

tidak mengakui sebegai perokok, ataupun angka kejadian merokok memang

rendah pada penderita stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

pada Januari 2018 hingga Juni 2019.

Berdasarkan tabulasi silang tipe stroke dengan kebiasaan merokok,

didapatkan baik pasien stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak

pasien yang tidak merokok, yakni masing-masing sebanyak 54 kasus

(53,47%) dan 33 kasus (32,67%). Dari penelitian ini didapatkan tidak ada

perbedaan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik berdasarkan kebiasaan

merokok, yakni keduanya dominan pada pasien yang tidak memiliki

kebiasaan merokok.

5
6.5 Riwayat Hipertensi

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur

paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah yang

dianggap hipertensif adalah lebih dari 140 mmHg untuk sistolik dan lebih 90

mmHg untuk diastolik. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa mayoritas

pasien mengalami hipertensi sebanyak 93 kasus (92,08%), sedangkan pasien

tanpa riwayat hipertensi sebanyak 8 kasus (7,92%).

Hal ini disebabkan karena hipertensi menyebabkan terjadinya kerusakan

dinding pembuluh darah kecil, peningkatan tekanan darah yang cukup tinggi

selama bertahun-tahun menyebabkan terjadinya proses hialinisasi pada

dinding pemburuh darah sehingga pembuluh darah akan kehilangan

elastisitasnya. Hal ini menyebabkan pembuluh darah kehilangan kemampuan

autoregulasi, sehingga saat tekanan darah semakin tinggi maka pembuluh

darah akan pecah.

Berdasarkan tabulasi silang tipe stroke dengan riwayat hipertensi,

didapatkan baik pasien iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak pada

pasien yang memiliki riwayat hipertensi, yakni masing-masing sebanyak 58

kasus (57,43%) dan 35 kasus (34,65%). Dari penelitian ini didapatkan tidak

terdapat perbedaan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik berdasarkan

riwayat hipertensi, yakni keduanya dominan pada pasien dengan riwayat

hipertensi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marjono,

M et al (1994) Sebanyak 70% dari orang yang terserang stroke mempunyai

6
tekanan darah tinggi tidak ada perbedaan yang signifikan antara pasien stroke

iskemik dan stroke hemoragik.

6.6 Riwayat Diabetes Mellitus

Diabetes melitus merupakan faktor risiko untuk stroke, namun tidak

sekuat hipertensi. Diabetes melitus dapat mempercepat terjadinya

aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) yang lebih berat sehingga

berpengaruh terhadap terjadinya stroke (Marjono, M et al. 1994).

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi pasien stroke

dengan riwayat diabetes mellitus sebanyak 61 kasus (60,40%), sedangkan

pasien stroke tanpa riwayat diabetes mellitus sebanyak 40 kasus (39,60%).

Diabetes Mellitus merupakan keadaan hiperglikemia yang kronis,

disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan dan faktor genetik. Dari berbagai

penelitian diteukan bahwa orang dengan diabetes mellitus memiliki faktor

risiko penting untuk stroke. DM juga merupakan prediktor perburukan

keluaran stroke. Terdapat perbedaan pola atau jenis stroke pada penderita DM

dengan non DM. Pada penderita DM insiden stroke iskemik lebih banyak

daripada stroke perdarahan. (Ratna, M. 2015)

Berdasarkan tabulasi silang tipe stroke dengan riwayat diabetes mellitus,

didapatkan baik pasien stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak

pada pasien yang memiliki riwayat diabetes mellitus, yakni masing-masing

sebanyak 38 kasus (37,62%) dan 23 kasus (22,77%). Dari penelitian ini

didapatkan tidak ada perbedaan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik

7
berdasarkan riwayat diabetes mellitus, yakni keduanya dominan pada pasien

yang memiliki diabetes mellitus.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Riaz dkk

tahun 2015 didapatkan bahwa penderita diabetes melitus memiliki resiko 1,3

kali lebih besar untuk mengalami stroke di bandingkan dengan tanpa diabetes

mellitus.

6.7 Riwayat Dislipidemia

Dislipidemia merupakan salah satu faktor resiko yang terpenting dari

penyakit serebrovaskular dan penyakit kardiovaskular (Hassanein, dalam

Hakim RAS., 2013). Dislipidemia ini menyebabkan suatu penyumbatan

pembuluh darah yang menuju ke otak sehingga dapat menurunkan suplai

darah ke otak dan terjadi stroke.

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi pasien stroke

dengan riwayat dislipidemia sebanyak 36 kasus (35,64%), sedangkan pasien

stroke tanpa riwayat dislipidemia sebanyak 65 kasus (39,60%). Hal ini

menunjukkan bahwa proporsi orang yang terkena serangan stroke akibat

riwayat dislipidemia tidak banyak, artinya sebagian besar pasien mendapatkan

serangan stroke bukan arena memiliki riwayat dislipidemia.

Berdasarkan hasil tabulasi silang tipe stroke dengan riwayat dislipidemia,

didapatkan baik pasien stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak

yang tidak memiliki riwayat dislipidemia, yakni masing-masing sebanyak 34

kasus (33,66%) dan 31 kasus (30,69%). Dari penelitian ini didapatkan tidak

ada perbedaan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik berdasarkan

8
riwayat dislipidemia, yakni keduanya dominan pada pasien yang tidak

memiliki dislipidemia.

Hasil penelitian ini sesuai yang diungkapkan Misbach dalam bukunya

yang menyebutkan bahwa hubungan secara langsung antara dislipidemia

dengan kejadian stroke tidak seberat dari penyebab penyakit jantung. Selain

itu juga disebutkan dalam meta analisis studi kohort yang besar tidak dijumpai

kekuatan antara dislipidemia dengan stroke (Misbach, 2011).

6.8 Riwayat Aneurysma

Aneurysm dalah kelainan pembuluh darah yang berupa tonjolan atau

balon. Biasanya aneurysm terdapat pada arteri-arteri di basis serebri pada

percabangan-percabangan. Hal ini terdapat pada dinding pembuluh darah yang

lemah. Kelemahan ini biasanya sudah ada sejak lahir, akan tetapi aneurysm

baru akan tumbuh di kemudian hari, yang dimana setelah aneurysm itu pecah

akan menimbulkan gejala dan ini bersifat fatal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, distribusi pasien stroke

berdasarkan riwayat aneurysma didominasi oleh pasien tanpa riwayat

aneurysma sebanyak 98 kasus (97,03%), sedangkan pasien stroke dengan

riwayat aneurysma sebanyak 3 kasus (2,97%). Hal ini menunjukkan Hal ini

menunjukkan bahwa proporsi orang yang terkena serangan stroke akibat

riwayat anerysma tidak banyak, artinya sebagian besar pasien mendapatkan

serangan stroke bukan karena memiliki riwayat aneurysma.

Berdasarkan hasil tabulasi silang tipe stroke dengan riwayat aneurysma,

didapatkan baik pasien stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak

9
yang tidak memiliki riwayat aneurysma, yakni pada pasien stroke iskemik

tidak didapatkan pasien yang memiliki riwayat aneurysma, sedangkan pada

pasien stroke hemoragik terdapat 3 kasus (2,97%) dari 38 kasus (37,62%).

Dari penelitian ini didapatkan tidak ada perbedaan antara stroke iskemik dan

stroke hemoragik berdasarkan riwayat aneurysma, yakni keduanya dominan

pada pasien yang tidak memiliki aneurysma.

10
BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang karakteristik penderita stroke

iskemik dan stroke hemoragik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

periode Januari 2018-Juni 2019 maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

a. Pasien stroke iskemik lebih banyak dibandingkan dengan stroke

hemoragik

b. Pasien stroke iskemik paling banyak pada kelompok umur 60-69 tahun

sedangkan pasien stroke hemoragik paling banyak pada kelompok umur

40-49 tahun.

c. Pasien stroke iskemik lebih banyak pada jenis kelamin perempuan

sedangkan pada stroke hemoragik lebih banyak pada pasien laki-laki

d. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih sedikit yang memiliki

kebiasaan merokok

e. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih banyak memiliki

riwayat hipertensi

f. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih banyak dengan riwayat

diabetes mellitus

g. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih sedikit dengan riwayat

dislipidemia

11
h. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih sedikit dengan riwayat

aneurysma

7.2 Saran

a. Sebaiknya diadakan penyuluhan tentang stroke, dan faktor-faktor resiko,

seperti umur tua, jenis kelamin, kebiasaan merokok, riwayat hipertensi,

riwayat diabetes mellitus, riwayat dislipidemia, riwayat aneurysma,

sebagai upaya pencegahan stroke primer maupun untuk serangan stroke

berulang.

b. Perlu perbaikan dalam sistem pengisian status pasien agar menyediakan

data rekam medik menyangkut faktor risiko secara lebih lengkap dan

akurat. Hal ini dapat membantu penelitian selanjutnya.

c. Perlu perbaikan dalam sistem penyimpanan data rekam medis ke sistem

komputer agar memudahkan pencarian data pasien

12
DAFTAR PUSTAKA

Aliah A., Kuswara F.F., Limoa R.A., Wuysang G.1996. gambaran umum tentang
gangguan peredaran darah otak. Dalam: Harsono (ed). Kapita Selekta
Neurologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press, pp: 81,86, 93.

American Heart Association (AHA). Heart Disease and Stroke Statistics.


Circulation 2013; (127): e6-e245

American Heart Association. Understanding Stroke Risk. Diunduh dari URL:


http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/Understand
ing-StrokeRisk_UCM_308539_SubHomePage.js p#mainContent/ di
akses: 17 Agustus 2019.

Arifputera A, Tanto C, Anindhita T. 2016. Kapita Selekta Kedokteran ed 4.


Jakarta: Media Aesculapius, pp: 976

Bahrudin M. 2009. Model Diagnostik Stroke berdasarkan Gejala Klinis. Malang:


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, pp: 84

Burhanuddin, Mutmainnah, dkk. 2012. Faktor risiko kejadian stroke pada dewasa
awal (18-40 Tahun) di kota Makassar Tahun 2010-2012. Makassar:
Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin.

Bustami M. 2007. Peduli Faktor Risiko. Dalam: Pusparani. Hubungan antara


hipertensi dan stroke hemoragik pada pemeriksaan CT-Scan kepala di
instalasi radiologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta: FK
Universitas Sebelas Maret, pp: 22-23

Bustan, M.N., 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta:Rineka Cipta.

Davenport R & Dennis M. Neurological Emergencies: Acute Stroke. J Neurol


Neurosurg Psychiatry, 2000.

Departemen Kesehatan RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen
Kesehatan RI

Feigin,Valery. 2009. Stroke. Jakarta : PT huana Ilmu Populer.Goldstein LB :


Guidelines for the Primary Prevention of Stroke. Dalam: Udani. Faktor
Risiko Kejadian Stroke. Lampung: Prodi Keperawatan Poltekes
Tanjungkarang, pp: 49

Feigin, 2006. Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan


Stroke. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.

13
Fisher, Marc, dkk. 2011. The International Agenda for Stroke. 1st Global
Conference on Healthy Lifestyles and Noncommunicable Disease Control.
Moscow: American Heart Association.

Fletcher R.H., Fletcher S.W., Wagner E.H., 1991. Sari Epidemiologi Klinik.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press, pp:127-148. Go AS,
Mozaffarian D, Roger VL, Benjamin EJ, Berry JD, Blaha MJ, et al. Heart
disease and stroke statistics— 2014 update: a report from the American
Heart Association. Circulation. 2014; 128. 4

Goldstein, L.B., Adams, R., Alberts, M. J., Appel, L. J., Brass, L. M., Bushnell, C.
D., Culebras, A. Dalam Sofyan A.M, Sihombing I.Y, Hamran Y. 2012.
Hubungan Umur, Jenis Kelamin, dan Hipertensi dengan Kejadian Stroke.
Kendari: Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Haluoleo, pp: 26

Hassanein, M. Dyslipidemia. dalam Hakim, RAS. 2013. Hubungan Antara


Dislipidemia dengan Kejadian Stroke di Bangsa Rawat Inap Irna B 1
Bagian Neurologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi
Semarang. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang, pp:14.

Joon An S, Kim TJ, Yoon BW. Epidemiology, Risk Factors, and Clinical Features
of Intracerebral Hemorrhage: An Update. Journal of Stroke. 2017;19(1):3-
10.

Katherine Salter Phd. 2016. Post Stroke Depression and Mood Disorders.
Heart&Stroke Foundation canadian Partnership for Stoke Recovery.
Accesed 16 Agustus 2019. Diunduh dari:

Kelompok Studi Serebrovaskuler Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia,


2004. Guidelines Stroke 2004. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia. [cited 30 Agustus 2019].

Lumbantobing, SM., 2001. Neurogeriatri. Balai Penerbit FKUI. Jakarta: Prodi


Pendidikan Kedokteran Universitas Indonesia.

Mardhiah, dkk, 2015. Persepsi Pasien Stroke Tentang Dukungan Pasangan Di


Banda Aceh. Aceh: Program Studi D-IV Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Banda Aceh.

Marjono, M et al. 1994. Neurologi Klinis Dasar. PT. Dian Rakyat : Jakarta. Hal.
269-291

Markam S, 1992. Penuntun Neurologi. Edisi Kedua, Binarupa Aksara, Jakarta.

Marlina, Yuli, 2011, Gambaran Faktor Risiko pada Penderita Stroke Iskemik di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010, Universitas Sumatera Utara,
Medan, (Skripsi).

14
Mesiano T, Harris S, Kurniawan M, Rasyid A, Hidayat R. Buku Ajar
Neurologi:Stroke hemoragik. Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2017:31;514-526.

Misbach J. Stroke: aspek diagnostik, patofisiologi, manajemen. Dalam: Tanto


(ed). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius, pp: 976

Missler U.MD, Wiesmann M.MD, Frederic C.MD, Kaps M PhD., 1997: S-100
Protein andNeuron Specific Enolase Concentrations in Blood as Indicators
of Infraction Volume and Prognosis in Acute Ischemic Stroke. Dalam:
Bahruddin. Model Diagnostik Stroke Berdasarkan Gejala Klinis. Malang:
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, pp: 84

Mitchell R.N., Kumar V., Abbas A.K., Fausto N. 2006. Pocket Companion to
Robbins and Cotran Pathologic Basic of Disease. 7th ed. Dalam: Pusparani,
S. 2009. Hubungan antara hipertensi dan stroke hemoragik pada
pemeriksaan CT-Scan kepala di instalasi radiologi RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Surakarta: FK Universitas Sebelas Maret, pp: 21, 22

Mulawati, R. 2015. Beberapa Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap


Kejadian Stroke Iskemik Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
Univeristas Diponegoro, Semarang. Hal. 33

Nastiti. 2012. Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Pasien Stroke Rawat
Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Jakart: Universitas
Indonesia

Namale G , Kamacooko O, Kinengyere A, Yperzeele L, Cras P, Ddumba E ,


Seeley E, Newton R. Review Article: Risk Factors for Hemorrhagic and
Ischemic Stroke in Sub Saharan Africa. Hindawi; Journal of Tropical
Medicine. 2018; 1-11

Price, S.A., dan Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Prosesproses
Penyakit, Edisi 6, Vol. 2, diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H.,
Wulansari, p., Mahanani, D. A.,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Riaz BK, Chowdhury SH, Karim MN, Feroz S, Selim S, Rahman MR. Risk
factors of hemorrhagic and ischemic stroke among hospitalized patients in
Bangladesh - A case control study. Bangladesh Med Res Counc
Bull;2015: 41: 29-34.

Rifai A.M. 2018. Hubungan Antara Onset Dan Karakteristik Klinis Dengan
Luaran Penderita Stroke Hemoragik Yang Di Rawat Di Rsu Anutapura
Palu Tahun 2018. Palu: Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairat, pp:
11.

Timothy I. Stroke—Incidence, Mortality, Morbidity and Risk. J Insur Med


2004;36:143–152

15
Tondang, RM., Fazidah., Novita S. 2016. Karakteristik Penderita Stroke
Hemoragik Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elizabeth Tahun 2015-2016.
Medan: Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, pp:7

Sacco, dkk, 2013. An Updated Definition of Stroke for the 21st Century.
American Heart Association/American Stroke Association.

Sacco R.L. and Lipset C.H. 1996. Stroke risk factors: Identification and
modification. Dalam : Fisher M (ed). Stroke Therapy. Newton Butterwoth-
Heinmann, pp 1-3.

Wiratmoko, H. 2008. “ Deteksi Dini Serangan dan Penanganan Stroke di Rumah”,


Jurnal Infokes STIKES Insan Unggul, hal. 3744. http://isjd.pdii.lipi.
go.id/admin/jurnal/22103844_20 85-028X.pdf\

World Health Organization. Cerebrovascular disorders: a clinical and research


classification. Di dalam: Qurbany Z.T, Wibowo T (ed).
Stroke Hemoragik e.c Hipertensi Grade II. Lampung: Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung, pp: 114.

Yanis, Hardi, 2004, Pola Kadar Glukosa Darah pada Stroke Akut, Tesis: Program
Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 28 November 2019,
Tersedia di http://www.eprints.undip.ac.id/12330. [28 November 2019].

16
Lampiran 1. Rekomendasi persetujuan etik
Lampiran 2. Data mentah hasil penelitian

No. Jenis Stroke Jenis Diabetes


Umur Masuk Hipertensi Dislipidemia Aneurisma AVM Merokok
RM NHS HS Kelamin Mellitus
1 88 1 0 L 2018 1 0 1 0 0 0
2 80 1 0 P 2018 1 0 0 0 0 0
3 80 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 1
4 75 0 1 L 2018 0 0 1 0 0 0
5 75 1 0 P 2018 1 0 0 0 0 0
6 74 1 0 L 2019 1 1 1 0 0 0
7 74 1 0 L 2018 0 1 0 0 0 0
8 72 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
9 72 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
10 71 1 0 L 2018 1 1 1 0 0 1
11 71 1 0 L 2019 1 0 0 0 0 0
12 71 0 1 L 2019 1 1 0 0 0 0
13 70 1 0 L 2018 1 0 1 0 0 0
14 70 1 0 P 2019 1 1 0 0 0 0
15 70 0 1 P 2019 1 1 0 0 0 0
16 69 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
17 69 1 0 P 2018 1 0 0 0 0 0
18 68 1 0 L 2019 1 0 1 0 0 0
19 68 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
20 68 1 0 P 2018 1 1 0 0 0 0
21 67 1 0 L 2019 1 1 1 0 0 1
22 67 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 0
23 67 1 0 P 2018 1 0 0 0 0 0
24 66 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 0
25 65 0 1 L 2018 0 1 0 0 0 0
26 64 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
27 63 1 0 L 2019 1 1 1 0 0 0
28 63 0 1 P 2019 1 0 0 0 0 0
29 62 1 0 L 2018 1 0 1 0 0 1
30 62 1 0 P 2018 1 0 1 0 0 0
31 62 1 0 L 2018 1 1 1 0 0 0
32 62 1 0 P 2019 1 1 1 0 0 0
33 62 0 1 P 2018 1 1 0 0 0 0
34 61 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
35 61 0 1 L 2018 1 1 1 0 0 1
36 61 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 0
37 61 1 0 L 2019 1 1 0 0 0 0
38 61 1 0 P 2018 1 1 0 0 0 0
39 61 1 0 P 2019 1 1 0 0 0 0
40 61 0 1 P 2019 1 1 0 0 0 0
41 60 1 0 P 2018 1 0 0 0 0 0
42 60 0 1 P 2018 1 0 0 0 0 0
43 60 1 0 P 2018 1 1 0 0 0 0
44 60 0 1 L 2019 1 1 0 0 0 0
45 59 0 1 P 2018 1 1 1 0 0 0
46 59 1 0 P 2018 1 0 0 0 0 0
47 59 1 0 P 2019 1 0 0 0 0 0

19
48 59 0 1 L 2019 1 0 0 0 0 0
49 59 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 0
50 59 0 1 P 2018 1 1 0 0 0 0
51 58 0 1 P 2019 0 0 0 1 0 0
52 58 1 0 P 2019 1 1 0 0 0 0
53 57 1 0 L 2018 1 1 1 0 0 1
54 57 1 0 L 2019 1 0 0 0 0 1
55 57 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 0
56 56 1 0 P 2018 0 1 0 0 0 0
57 55 1 0 L 2018 1 1 1 0 0 1
58 55 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
59 54 1 0 P 2019 1 1 1 0 0 0
60 54 0 1 L 2018 1 1 1 0 0 0
61 54 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
62 54 0 1 L 2019 1 0 0 0 0 0
63 54 0 1 P 2019 1 0 0 0 0 0
64 54 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 1
65 54 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 0
66 54 1 0 P 2018 1 1 0 0 0 0
67 53 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
68 53 1 0 P 2018 0 1 1 0 0 0
69 53 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 0
70 53 0 1 P 2019 1 0 0 0 0 0
71 52 1 0 L 2018 1 1 1 0 0 0
72 52 1 0 L 2019 1 0 0 0 0 0

20
73 51 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
74 50 1 0 L 2018 1 0 1 0 0 0
75 49 1 0 L 2018 0 1 1 0 0 1
76 48 1 0 P 2018 1 1 0 0 0 0
77 47 1 0 P 2018 1 0 1 0 0 0
78 47 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
79 47 0 1 L 2018 1 1 1 0 0 0
80 47 1 0 P 2018 1 0 0 0 0 0
81 47 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
82 46 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
83 46 0 1 P 2019 1 0 0 0 0 0
84 44 0 1 P 2018 1 0 1 0 0 0
85 44 0 1 L 2018 1 1 1 0 0 0
86 44 0 1 L 2019 1 0 0 0 0 1
87 44 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
88 44 0 1 L 2018 1 1 0 0 0 0
89 44 0 1 L 2018 1 1 0 0 0 0
90 43 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 1
91 43 0 1 P 2018 1 1 0 0 0 0
92 43 1 0 P 2018 0 1 0 0 0 0
93 42 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 1
94 40 1 0 P 2018 1 0 1 0 0 0
95 40 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
96 40 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
97 40 0 1 P 2018 1 0 0 0 0 0

21
98 39 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 0
99 33 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 0
100 30 0 1 L 2018 1 0 0 1 0 1
101 24 0 1 L 2019 1 0 1 1 0 0

22
Lampiran 3. Analisis data

Merokok

N Valid 101
Missing 0
Mean ,14
Std. Error of Mean ,035
Median ,00
Mode 0
Std. Deviation ,347
Variance ,121
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 14

Merokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 87 86,1 86,1 86,1
Merokok
Merokok 14 13,9 13,9 100,0
Total 101 100,0 100,0
Aneurisma

N Valid 101
Missing 0
Mean ,03
Std. Error of Mean ,017
Median ,00
Mode 0
Std. Deviation ,171
Variance ,029
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 3

Aneurisma
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 98 97,0 97,0 97,0
Aneurysma
Aneurysma 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

24
Dislipidemia

N Valid 101
Missing 0
Mean ,37
Std. Error of Mean ,048
Median ,00
Mode 0
Std. Deviation ,484
Variance ,234
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 37

Dislipidemia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak 64 63,4 63,4 63,4
Dislipidemia
Dislipidemia 37 36,6 36,6 100,0
Total 101 100,0 100,0

25
Diabetes Mellitus

N Valid 101
Missing 0
Mean ,52
Std. Error of Mean ,050
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,502
Variance ,252
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 53

Diabetes_Mellitus
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Diabetes 48 47,5 47,5 47,5
Mellitus
Diabetes 53 52,5 52,5 100,0
Mellitus
Total 101 100,0 100,0

26
Hipertensi

N Valid 101
Missing 0
Mean ,92
Std. Error of Mean ,027
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,271
Variance ,074
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 93

Hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 8 7,9 7,9 7,9
Hipertensi
Hipertensi 93 92,1 92,1 100,0
Total 101 100,0 100,0

27
Umur

N Valid 101
Missing 0
Mean 56,98
Std. Error of Mean 1,142
Median 58,00
Mode 54
Std. Deviation 11,478
Variance 131,740
Range 64
Minimum 24
Maximum 88
Sum 5755

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 24 1 1,0 1,0 1,0
30 1 1,0 1,0 2,0
33 1 1,0 1,0 3,0
39 1 1,0 1,0 4,0
40 4 4,0 4,0 7,9
42 1 1,0 1,0 8,9
43 3 3,0 3,0 11,9
44 6 5,9 5,9 17,8
46 2 2,0 2,0 19,8
47 5 5,0 5,0 24,8
48 1 1,0 1,0 25,7
49 1 1,0 1,0 26,7
50 1 1,0 1,0 27,7
51 1 1,0 1,0 28,7
52 2 2,0 2,0 30,7
53 4 4,0 4,0 34,7
54 8 7,9 7,9 42,6
55 2 2,0 2,0 44,6
56 1 1,0 1,0 45,5
57 3 3,0 3,0 48,5

28
58 2 2,0 2,0 50,5
59 6 5,9 5,9 56,4
60 4 4,0 4,0 60,4
61 7 6,9 6,9 67,3
62 5 5,0 5,0 72,3
63 2 2,0 2,0 74,3
64 1 1,0 1,0 75,2
65 1 1,0 1,0 76,2
66 1 1,0 1,0 77,2
67 3 3,0 3,0 80,2
68 3 3,0 3,0 83,2
69 2 2,0 2,0 85,1
70 3 3,0 3,0 88,1
71 3 3,0 3,0 91,1
72 2 2,0 2,0 93,1
74 2 2,0 2,0 95,0
75 2 2,0 2,0 97,0
80 2 2,0 2,0 99,0
88 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

29
Jenis Kelamin

N Valid 101
Missing 0
Mean 1,47
Std. Error of Mean ,050
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,501
Variance ,251
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 148

Jenis_Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 54 53,5 53,5 53,5
Perempuan 47 46,5 46,5 100,0
Total 101 100,0 100,0

30
Lampiran 6. Biodata Peneliti
BIODATA PENELITI

Data Pribadi:
Nama Lengkap : Nurul Azizah M.
Nama Panggilan : Azizah
Tempat/Tanggal Lahir : Parepare, 31 Agustus 1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol. Darah : AB
Nama Orang Tua
• Ayah : Mansyur, SH.
• Ibu : Dr. Nensilianti Saila, S.Pd, M.Hum
Pekerjaan Orang Tua
• Ayah : Wiraswasta
• Ibu : Dosen
Anak ke :1
Alamat saat ini : Jl. Punggawa Lr. 1 No.284 RT. 002/RW. 003 Kec.
Barombong, Kab. Gowa
No. Hp : 082292827611
Email : nurulazizah.man9@gmail.com

31
Riwayat Pendidikan Formal

Periode Sekolah / Institusi / Universitas Jurusan


2002 – 2004 TK Aisyiah 1 Parepare -
2004 – 2006 SD Inpres Bertingkat I Mallengkeri -
2007 – 2010 SD Negeri Taeng -
2010 – 2013 SMP Negeri 2 Sungguminasa -
2013 – 2016 SMA Negeri 5 Unggulan Parepare IPA
Fakultas Kedokteran Universitas
2016 - sekarang Pendidikan Dokter
Hasanuddin

Riwayat Organisasi

Periode Organisasi Jabatan

2017 – 2019 AMSA Anggota

2018 - 2019 ROENTGEN Anggota

32

Anda mungkin juga menyukai