2019
OLEH:
NURUL AZIZAH
C111 16 556
Dokter Pembimbing :
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DAN STROKE
HEMORAGIK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PERIODE
JANUARI 2018-JUNI 2019
Nurul Azizah
C111 16 556
Dokter Pembimbing :
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
i
ii
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh skripsi ini adalah hasil karya saya.
Apabila ada kutipan atau pemakaian dari hasil karya orang lain baik berupa tulisan,
data, gambar, atau ilustrasi baik yang telah dipublikasi atau belum dipublikasi, telah
menyebabkan sanksi yang berat berupa pembatalan skripsi dan sanksi akademik
yang lain.
Nurul Azizah
C111 16 556
v
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Skripsi, Desember 2019
ABSTRAK
Nurul Azizah (C11116556)
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K)
“Karakteristik Penderita Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik Di Rsup Dr.
Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018-Juni 2019”
vi
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Skripsi, Desember 2019
ABSTRACT
Nurul Azizah (C11116556)
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K)
"Characteristics of Ischemic Stroke and Hemorrhagic Stroke Patiens in RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo Period January 2018-June 2019 "
Background: Stroke is the number one cause of disability, the number two cause
of dementia, and the number three cause of death in the world. At present the
incidence of stroke reaches 9 million and its prevalence reaches 30.7 million in the
world (Fisher, et al., 2011). Stroke is divided into two types, namely ischemic and
hemorrhagic. Both types of this stroke are often preceded by lesions or injuries to
the arteries. Of all the stroke events, two thirds are ischemic and one third are
hemorrhagic. It is called ischemic stroke because of blockage of blood vessels by
thromboembolic which causes the area under the blockage is having a ischemic,
while hemorrhagic stroke occurs due to a broken microaneurism (Sacco et al.,
2013). Some of the factors that can cause a stroke consist of modified factors and
unmodified factors. Unmodifies factors include age and sex, while modified factors
include hypertension, diabetes mellitus, lipid profile, alcohol consumption, and
smoking (Feigin, 2006). Objective: to describe the characteristics of hemorrhagic
stroke disease and ischemic stroke disease in stroke patients that are hospitalized in
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar from January to June 2019. Methods: This
study used a descriptive method that aims to determine the characteristics of
patients with ischemic stroke disease and hemorrhagic stroke disease that are
hospitalized at Dr. RSUP. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sample: The number
of samples was taken based on total sampling of 101 people. Results: The number
of ischemic stroke disease sufferers is larger than hemorrhagic stroke. The most
influential stroke characteristics are age, sex, hypertension, and diabetes mellitus
with the incidence of stroke.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Tiada kata yang paling indah selain puji dan syukur kepada Allah SWT.
Yang telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak ada
setetes embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis
miliki. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pihak lain umumnya. Dalam penyusunan skrispsi ini, penulis
sangat berharga dari pihak mulai dari pelaksaanan hingga laporan skripsi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada orang-orang yang penulis hormati dan cintai yang membantu
secara langsung maupun tidak langsung selama pembuatan skripsi ini. Terutama
kepada keluarga tercinta, Ummiku Dr. Nensilianti Saila, S.Pd, M.Hum. dan Abbaku
Mansyur, SH., yang selalu mendoakan serta memberikan semangat yang luar biasa
menyemangati.
viii
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan juga kepada orang yang penulis
hormati, yaitu Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS (K) selaku Dosen penguji,
Dr. dr. Djoko Widodo, Sp.BS (K) selaku Dosen pembimbing, dan dr. Andi Ihwan,
Sp.BS selaku Dosen penguji yang telah meluangkan waktunya dengan memberikan
bimbingan, arahan, dan masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi
ini. Dalam kesempatan baik ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
Hasanuddin.
2. Dr. dr. Irfan Idrus, M.Kes., selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
3. Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes., Sp.GK., Sp.PD., selaku Wakil Dekan
4. dr. Firdaus Hamid, Ph.D., selaku Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
skripsi ini serta sebagai teman seperjuangan yang selalu ada selama
menjalani semua ujian di kedokteran sejak awal dan insha Allah hingga
kedepannya.
ix
6. Untuk teman seperjuanganku yang begitu luar biasa, Nanang Mulyani
Andi Isna Yunita. When I fall and break down, you raise me up to look for
something right.
10. Untuk kakak-kakak di rekam medik yang telah bersedia direpotkan dan tak
semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak
yang telah turut membantu penulis dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis berharap atas saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tujuan dari pembuatan skripsi ini
Penulis
Nurul Azizah
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
2.1.2 Etiologi stroke .................................................................... 5
xii
5.2 Dsitribusi penderita stroke berdasarkan faktor risiko ................... 21
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.9 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan Umur ....... 29
Tabel 5.10 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan Jenis Kelamin
.......................................................................................................................... 31
Tabel 5.11 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan kebiasaan
merokok ........................................................................................................... 32
Tabel 5.12 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan riwayat
hipertensi .......................................................................................................... 33
Tabel 5.13 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan riwayat
diabetes mellitus ............................................................................................... 34
Tabel 5.14 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan riwayat
dislipidemia ...................................................................................................... 35
Tabel 5.15 Distribusi penderita stroke berdasarkan Tipe stroke dan riwayat
Aneurysma ....................................................................................................... 36
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR DIAGRAM
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung
dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa
dua, dan penyebab kematian nomor tiga di dunia. Saat ini insidensi stroke
mencapai 9 juta dan prevalensinya mencapai 30,7 juta di dunia (Fisher, dkk.,
2011).
(Burhanuddin, dkk., 2012). Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh tenaga
terjadi peningkatan jumlah penderita stroke dari 7% (2013) menjadi 10,9% (2018)
(Kemenkes RI, 2018). Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan yang
merupakan penyebab utama kecacatan pada usia dewasa yang disertai dengan
konsekuensi yang berdampak bagi individu dan keluarga. Perawatan stroke sangat
sering membutuhkan waktu yang lama dan sangat membebankan secara ekonomi,
Stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu iskemik dan hemoragik. Kedua jenis
stroke ini seringkali diawali oleh adanya lesi atau perlukaan pada pembuluh darah
18
sepertiganya adalah hemoragik. Disebut stroke iskemik karena terdapat sumbatan
adanya mikroaneurisme yang pecah (Sacco, dkk., 2013). Faktor yang dapat
menimbulkan stroke terdiri atas faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak
dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi terdiri atas usia dan jenis
kelamin, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi antara lain hipertensi, diabetes
neurologis ini banyak memberi beban pada penderita stroke. Menurut American
pasien stroke adalah kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh yang
disebut hemiplegia. Selain itu, pasien stroke juga seringkali merasa sakit di daerah
tangan dan kaki dan diperparahkan lagi dengan gerakan dan perubahan suhu
terutama pada suhu yang dingin. Stroke juga dapat menyebabkan seseorang itu
penderita stroke mengalami depressi disebabkan oleh batas dalam pergerakan dan
juga akan semakin bertambah. Hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang
efektif dan efisien untuk stroke karena sifatnya yang multikausal. Upaya
pencegahan merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk
mengurangi angka kejadian stroke. Oleh karena itu, perlu kajian khusus terhadap
19
gambaran karakteristik stroke hemoragik untuk meningkatkan pengetahuan
tentang kasus stroke, utamanya pada stroke hemoragik yang memiliki angka
stroke hemoragik dan stroke iskemik pada pasien stroke yang Rawat Inap di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari sampai Juni tahun
2019?” Rumusan masalah ini dijabarkan dalam rumusan masalah secara spesifik
sebagai berikut:
berdasarkan:
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Hipertensi
d. Dislipidemi
e. Diabetes Melitus
f. Aneurysma
g. Arteriovenous malformation
h. Merokok
20
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Hipertensi
d. Dislipidemi
e. Diabetes Melitus
f. Aneurysm
g. Arteriovenous malformation
h. Merokok
Tujuan penelitian ini dikelompokkan atas dua kategori yaitu tujuan umum
penyakit stroke hemoragik dan stroke iskemik pada pasien stroke yang rawat
stroke iskemik pada pasien stroke yang rawat inap di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo berdasarkan:
a. Jenis kelamin
21
b. Usia
c. Hipertensi
d. Dislipidemi
e. Diabetes Melitus
f. Aneurysm
g. Arteriovenous malformation
h. Merokok
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Hipertensi
d. Dislipidemi
e. Diabetes Melitus
f. Aneurysm
g. Arteriovenous malformation
h. Merokok
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak seperti
1.4.1.Bagi Peneliti
22
1.4.2.Bagi Ilmu Pengetahuan
dapat digunakan sebagai data awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
1.4.4.Bagi Masyarakat
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh (global), yang terjadi dengan cepat, berlangsung lebih dari
24 jam, atau berakhir dengan maut tanpa ditemukannya penyebab selain dari
gangguan vaskuler (Aliah dkk, 1996). Stroke atau gangguan aliran darah di otak
disebut juga sebagai serangan otak (brain attack), merupakan penyebab cacat
(Lumbantobing, 2001).
Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 15% sampai 20% dari semua
2005).
24
Sementara itu, penderita stroke iskemik yang mengalami stroke baru atau
serangan berulang. Sekitar 87% dari semua stroke adalah stroke iskemik (Go AS,
dkk., 2014).
arteri, baik intraserebral maupun subaraknoid. Perdarahan dapat terjadi bila arteri
di otak pecah, darah tumpah ke otak, atau rongga antara permukaan luar otak dan
tengkorak.
1) Perdarahan Intraserebral
dinding pembuluh darah kecil sudah rusak atau sobek akibat hipertensi kronik.
2) Perdarahan Subaraknoid
darah yang lemah, baik akibat suatu malformasi arteriovenosa atau pun suatu
25
menimbulkan gejala sakit kepala hebat yang mendadak (Arifputera dkk.,
2016).
suatu penyakit (Fletcher dkk., 1992). Terdapat dua pembagian kelompok yang
menjadi faktor risiko terjadinya stroke yaitu faktor-faktor yang tidak dapat diubah
dan yang dapat diubah (Bustami, 2007). Adapun penjabaran faktor risiko tersebut
sebagai berikut:
1) Faktor risiko yang tidak dapat diubah (Feigin, Valery., 2004) meliputi: usia,
2) Faktor risiko yang dapat diubah (Sacco dkk., 1996) meliputi: merokok,
26
3) Pada stroke iskemik gejala klinis biasanya lebih tenang, jarang terdapat tanda-
tanda peningkatan TIK, kecuali jika terjadi oklusi di arteri besar atau terjadi
akan meningkatkan TIK, sehingga pasien juga dapat mengalami sakit kepala
ini telah ada beberapa model skoring diagnostik stroke seperti: Siriraj Skor,
Junaidi Skor, dan Algoritma Gadjah Mada untuk menggantikan CT-Scan (gold
standart) bila alat ini tidak bisa dilakukan beberapa hal (alat tidak ada, terlalu
cukup rumit sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. (Bahrudin, 2009)
volume lesi otak serta untuk evaluasi, namun kadang keadaan penderita tidak
27
2.1.7. Prognosis
dengan stroke iskemik, lebih berbahaya karena memiliki angka morbiditas lebih
banyak daripada stroke hemoragik, kelainan yang terjadi pada stroke iskemik
dapat lebih berat dan kemungkinan sembuh lebih kecil (Soeharto, 2004).
penelitian yang menunjukkan bahwa prevalensi kejadian stroke lebih banyak pada
laki-laki (Goldstein dkk dalam Sofyan A.M., 2012). Pada kebanyakan kelompok
umur, lebih banyak laki-laki daripada perempuan yang menderita stroke dalam
satuan waktu. Namun hampir sebagian besar kematian pada penderita stroke
terjadi pada perempuan. Penggunaan pil KB dan kehamilan menjadi suatu risiko
Pada tinjauan yang ditulis oleh Timothy, dinyatakan bahwa insiden stroke
2004).
cacat tubuh (disabilitas) yang berlangsung kronis dan dapat terjadi tidak saja pada
28
orang – orang berusia lanjut, tetapi juga pada orang-orang usia pertengahan (40-
50 tahun), yang mana pada usia inilah orang berada dalam keadaan aktif dan
Angka kematian dapat mencapai 36% (Bustan, 2007). Stroke dapat menyerang
semua umur, tetapi lebih sering dijumpai pada populasi usia tua. Setelah berumur
55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu sepuluh tahun (Wiratmoko,
2008). Stroke hemoragik juga menyerang usia di bawah 15 tahun. Hal ini
dikaitkan dengan adanya faktor risiko Malformasi Arteri Vena (AVM) dan
aneurysm yaitu kelainan anatomis bawaan di dalam arteri atau vena di dalam atau
sekitar otak yang cenderung terjadi pada remaja dan dewasa muda (Markam,
1992).
menjadi sebagai berikut, pada kelompok usia 35-44 tahun insidennya ialah 0,2 per
1.000, pada kelompok usia 45-54 tahun 0,7 per 1.000, pada kelompok usia 55-64
tahun 1,8 per 1.000, pada kelompok usia 65-74 tahun 2,7 per 1.000,
padakelompok usia 75-84 tahun 10,4 per 1.000, dan pada usia 85 tahun keatas
29
a. Hipertensi
stroke hemoragik dari pada penderita tanpa hipertensi (Riaz, dkk., 2015).
sehingga saat tekanan darah semakin tinggi maka pembuluh darah akan
b. Dislipidemia
0,005 (Hakim, RAS., 2013). Piyali Das et al juga menyatakan hal serupa
30
bahwa adanya hubungan yang signifikan (p = 0,05) antara dislipidemia
c. Diabetes Mellitus
Pada hasil meta analisis yang dilakukan oleh Namale dkk tahun
dilakukan oleh Riaz dkk tahun 2015 didapatkan bahwa penderita diabetes
melitus memiliki resiko 1,3 kali lebih besar untuk mengalami stroke
2015).
d. Aneurysma
darah yang lemah. Kelemahan ini biasanya sudah ada sejak lahir, akan
tetapi aneurysm baru akan tumbuh di kemudian hari, yang dimana setelah
aneurysm itu pecah akan menimbulkan gejala dan ini bersifat fatal,
Rentang usia puncak untuk suatu aneurysm pecah antara 40 dan 60 tahun,
aneurysm dapat pecah jika adanya tekanan darah yang tidak teratur.
e. Arteriovenous malformation
lahir, tetapi hal ini baru dapat diketahui jika telah menimbulkan gejala,
31
perdarahan akibat malvormasi arteriovenous yang dimana bisa terjadi
sistim kapiler sehingga aliran darah dari arteri masuk langsung ke vena,
karena adanya hubungan antara arteri dan vena tersebut suplai O2 jadi
f. Merokok
11,2% (Namale dkk., 2018). Pada penelitian yang dilakukan oleh Riaz dkk
tahun 2015 didapatkan bahwa perokok memiliki resiko 2,3 kali lebih
32
2.2. Kerangka Teori
Usia
Jenis Kelamin
Aneurysma
Merokok
Faktor Risiko
Arteriovenous Diabetes Melitus
Malformation (AVM)
Dislipidemia
Hipertensi
Disfungsi Endotel
Ruptur Aterosklerosis
Pembuluh
Darah di Otak
Penyumbatan Trombotik atau
Embolik pembuluh darah
Pendarahan di
Otak
Cerebral Blood Flow
Stroke menurun
Vasospasme
Serebral Hemoragik
Stroke
Iskemik
33
2.3. Hipotesis Penelitian
karakteristik pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik berdasarkan jenis
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pada pasien stroke hemoragik yang di rawat inap di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar.
Makassar
3.3.1. Populasi
Populasi target dari penelitian ini adalah seluruh pasien stroke yang
menjalani rawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari sampai
Juni tahun 2019 yang memiliki rekam medik dan memenuhi syarat untuk sampel
penelitian.
3.3.2. Sampel
sampai Juni tahun 2019 yang memiliki rekam medik yang lengkap dan
35
3.3.3. Teknik Sampling
Pasien yang tidak memiliki data rekam medik lengkap yaitu, hasil lab
3.5.1. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik, alat
Sumber data dari penelitian ini adalah dari data sekunder yang diperoleh
36
Data penelitian ini dikelola dengan teknik deskriptif kualitatif melalui
tahapan yaitu identifikasi data, klasifikasi data, analisis data, dan deskripsi hasil
rekam medik. Data kuantitatif ini akan diolah secara sederhana dengan pencatatan
Data yang ada kemudian disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan
37
BAB IV
1 Peralatan Penunjang :
Administrasi Kode Etik FK Unhas Rp. 100.000
Perizinan Penelitian RSUP Dr. Wahidin Rp. 80.000
Sudirohusodo
Pembuatan ID Card Peneliti Rp. 12.000
2 Biaya habis pakai :
Penggandaan Proposal Rp. 100.000
38
4.2 Jadwal Kegiatan
1. Tahap Persiapan:
1. Perizinan
2. Penggandaan lembar
observasi
2. Tahap Pelaksanaan
1. Pengumpulan data
2. Pengelolaan data
3. Tahap Pelaporan
1. Draft Laporan
3. Laporan Akhir
39
BAB 5
HASIL DAN ANALISIS DATA
pada periode Janurari 2018 – Juni 2019 adalah sebanyak 1.274 rekam medik,
didapatkan 101 rekam medik yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sumber
data. Distribusi frekuensi penderita stroke meliputi jenis kelamin, umur, tipe
Diagram 5.1 Distribusi Tipe Stroke pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP
40
Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Tabel 5.1 Distribusi Tipe Stroke pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr.
Jumlah
Jenis Stroke
N %
Tabel 5.1 Menunjukkan bahwa dari 101 pasien yang didiagnosa stroke,
41
5.2. Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Faktor Resiko
Diagram 5.2 Distribusi Umur pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr.
Diagram Umur
9
6
Frekuensi
0
24 3 0 33 39 40 4 2 43 44 46 4 7 4 8 49 50 51 5 2 53 54 55 5 6 57 58 59 6 0 61 62 63 6 4 65 66 67 68 6 9 70 71 72 7 4 75 80 88
Umur (Tahun)
Tabel 5.2 Distribusi Umur pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr. Wahidin
Jumlah
Kelompok Umur
N %
42
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke terbanyak
adalah pada kelompok umur 50-59 tahun, yaitu sebanyak 30 kasus (29,70%),
disusul oleh kelompok umur 60-69 tahun, yaitu sebanyak 29 kasus (28,71%).
Diagram 5.3 Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP
50
40
Frekuensi
30
20
10
0
Laki-laki Perempuan
Jenis Kelamin
Tabel 5.3 Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP
Jumlah
Jenis Kelamin
N %
Laki-laki 54 53,47
Perempuan 47 46,53
43
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 101 pasien penderita stroke , distribusi
Diagram 5.4 Distribusi Kebiasaan Merokok pada Penderita Stroke Rawat Inap
2019
Diagram Merokok
90
80
70
60
Frekuensi
50
40
30
20
10
0
Tidak_Merokok Merokok
Tabel 5.4 Distribusi Kebiasaan Merokok pada Penderita Stroke Rawat Inap di
Jumlah
Kebiasaan Merokok
N %
Merokok 14 13,86
44
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke yang tidak
Diagram 5.5 Distribusi Hipertensi pada Penderita Stroke Rawat Inap di RSUP
Diagram Hipertensi
90
80
70
60
Frekuensi
50
40
30
20
10
0
Tidak_Hipertensi Hipertensi
Tabel 5.5 Distribusi Hipertensi pada Penderita Stroke Rawat Inap di RSUP
Jumlah
Riwayat Hipertensi
N %
45
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke yang
(7,92%).
50
40
Frekuensi
30
20
10
0
Tidak_DM DM
46
Tabel 5.6 Distribusi Riwayat Diabetes Mellitus pada Penderita Stroke Rawat
Juni 2019
Jumlah
Riwayat Diabetes Mellitus
N %
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke yang tidak
53 kasus (52,48%).
Diagram 5.7 Distribusi Riwayat Dislipidemia pada Pasien Stroke Rawat Inap
Juni 2019
47
Diagram Dislipidemia
70
60
50
Frekuensi
40
30
20
10
0
Tidak_Dislipidemia Dislipidemia
Tabel 5.7 Distribusi Riwayat Dislipidemia pada Pasien Stroke Rawat Inap d
2019
Jumlah
Riwayat Dislipidemia
N %
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 101 pasien, penderita stroke yang tidak
(36,63%)
48
g. Distribusi Penderita Stroke berdasarkan Aneurisma
Tabel 5.8 Distribusi Aneurisma pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr.
Diagram Aneurysma
1 00
80
60
Frekuensi
40
20
0
Tidak_Aneurysma Aneurysma
Tabel 5.8 Distribusi Aneurisma pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUP Dr.
Jumlah
Aneurisma
N %
Aneurisma 3 2,97
49
sedangkan penderita stroke yang memiliki aneurisma sebanyak 3 kasus
(2,97%).
50
5.3. Analisis Data
Tabel 5.9 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Umur di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari
2018-Juni 2019
Umur
Total
Tipe Stroke ≤39 Tahun 40-49 Tahun 50-59 Tahun 60-69 Tahun 70-79 Tahun ≥80 Tahun
N % N % N % N % N % N % N %
Stroke
2 1,98 15 14.85 10 9,90 7 6,93 3 2,97 1 0,99 38 37,62
Hemoragik
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 63 pasien dengan stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada kelompok umur 60-69
tahun, yaitu sebanyak 22 kasus (21,78%), sedangkan pasien dengan stroke hemoragik paling banyak ditemukan pada kelompok umur
51
5.2.2. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Jenis Kelamin
Tabel 5.10 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Jenis Kelamin di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Jenis Kelamin
Total
Tipe Stroke Laki-laki Perempuan
N % N % N %
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 63 pasien stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang berjenis
kelamin perempuan, yaitu sebanyak 33 kasus (32,67%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik paling banyak pada
pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 24 kasus (23,76%) dari total 38 kasus.
52
5.2.3. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Kebiasaan Merokok
Tabel 5.11 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Kebiasaan Merokok di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Kebiasaan Merokok
Total
Tipe Stroke Merokok Tidak Merokok
N % N % N %
Tabel 5.11 menunjukkan dari 63 pasien dengan stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang tidak
mempunyai kebiasaan merokok, yaitu sebanyak 54 kasus (53,47%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik paling
banyak pada pasien tanpa kebiasaan merokok, yaitu sebanyak 33 kasus (32,67%) dari total 38 kasus.
53
5.2.4. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Hipertensi
Tabel 5.12 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Hipertensi di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Riwayat Hipertensi
Total
Tipe Stroke Hipertensi Tidak hipertensi
N % N % N %
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa dari 63 pasien dengan stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang
memiliki hipertensi, yaitu sebanyak 58 kasus (57,43%), ditemukan pula pasien dengan pasien stroke hemoragik paling banyak
pada pasien dengan hipertensi, yaitu sebanyak 35 kasus (34,65%) dari total 38 kasus.
54
5.2.5. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Diabetes Mellitus
Tabel 5.13 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Diabetes Mellitus di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
N % N % N %
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 63 pasien dengan stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang
tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, yaitu sebanyak 38 kasus (37,63%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik
paling banyak pada pasien dengan riwayat diabetes mellitus, yaitu sebanyak 21 kasus (22,77%) dari total 38 kasus.
55
5.2.6. Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Dislipidemia
Tabel 5.14 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Riwayat Dislipidemia di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Riwayat Dislipidemia
Total
Tipe Stroke Dislipidemia Tidak Dislipidemia
N % N % N %
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa dari 63 pasien stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien yang tidak
memiliki riwayat dislipidemia, yaitu sebanyak 34 kasus (33,66%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik yang paling
banyak pada pasien tanpa dislipidemia, yaitu sebanyak 31 kasus (30,36%) dari total 38 kasus.
56
5.2.7 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Aneurysma
Tabel 5.15 Distribusi Pasien Stroke berdasarkan Tipe Stroke dan Aneurysma di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Aneurysma
Total
Tipe Stroke Aneurysma Tidak Aneurysma
N % N % N %
Tabel 5.15 menunjukkan bahwa dari 63 pasien stroke iskemik, paling banyak ditemukan pada pasien tanpa aneurysma,
yaitu sebanyak 63 kasus (100%), demikian pula pasien dengan stroke hemoragik yang paling banyak pada pasien tanpa
57
BAB 6
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian data rekam medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
hemoragik sebanyak 38 kasus (37,62%). Hal ini sesuai dengan teori yang
85% dari seluruh stroke di Inggris adah stroke iskemi, dan sisanya adalah
stroke hemoragik.
6.2. Umur
1
bertambahnya umur maka suplai darah ke otak mulai terganggu yang
Stroke dapat menyerang semua umur, tetapi lebih sering dijumpai pada
populasi usia tua. Setelah berumur 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap
umur 40-49 tahun sebanyak 23 kasus (22,77%), kelompok umur 70-79 tahun
(3,96%), dan proporsi terendah pada kelompok 80-89 tahun sebanyak 3 kasus
(2,97%).
Pola penyakit stroke cenderung terjadi pada kelompok umur yang lebih
tua. Hal ini disebabkan oleh karena penyakit yang terjadi akibat gangguan
aliran darah. Pembuluh darah orang yang lebih tua cenderung mengalami
aterosklerosis. Cepat atau lambatnya proses ini yang dapat menjadi proses
tergantung dari gaya hidup sehat serta perilaku dan pola makan seseorang.
Berdasarkan dari hasil tabulasi silang tipe stroke dan umur, didapatkan
bahwa pada penderita stroke iskemik lebih banyak pada kelompok umur 60-
tahun lebih dominan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Bustan
(2007) yang melaporkan bahwa stroke dapat terjadi tidak saja pada orang–
orang berusia lanjut, tetapi juga pada orang-orang usia pertengahan (40-50
2
tahun), yang mana pada usia inilah orang berada dalam keadaan aktif dan
produktif.
Makassar dari Januari 2018 hingga Juni 2019 adalah laki-laki, yaitu sebanyak
kejadian stroke lebih banyak pada laki-laki (Goldstein dkk dalam Sofyan
A.M., 2012).
Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh Nastiti (2012) bahwa kejadian
lebih terlindung dari penyakit jantung dan stroke sampai umur <50 tahun atau
memiliki risiko yang sama dengan laki-laki untuk terkena stroke dan jantung.
stroke hemoragik.
dilaporkan oleh Marlina (2011), Yanis (2004), dan Asril (2011). Marlina
3
dalam penelitiannya melaporkan bahwa subyek perempuan lebih dominan
banyak dengan persentase 59,1%. Namun penelitian yang dilakukan oleh Asril
jumlah pasien stroke iskemik dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak,
lebih banyak pada laki-laki dengan jumlah 24 kasus (23,76%). Dari penelitian
ini didapatkan adanya perbedaan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh tinjauan yang
ditulis oleh Timothy, dinyatakan bahwa insiden stroke lebih banyak pada laki-
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dari Januari 2018 hingga Juni 2019 pada
kelompok yang tidak merokok sebesar 87 kasus (86,14%) dan kelompok yang
merokok sebanyak 14 kasus (13,86%). Hal ini tidak sejalan dengan beberapa
4
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Marjono, M, et al. (1994) tentang
banyak faktor, seperti data yang kurang lengkap pada rekam medis, tidak
ditanyakan riwayat status merokok pada pasien saat anamnesis, pasien yang
didapatkan baik pasien stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak
(53,47%) dan 33 kasus (32,67%). Dari penelitian ini didapatkan tidak ada
kebiasaan merokok.
5
6.5 Riwayat Hipertensi
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah yang
dianggap hipertensif adalah lebih dari 140 mmHg untuk sistolik dan lebih 90
dinding pembuluh darah kecil, peningkatan tekanan darah yang cukup tinggi
didapatkan baik pasien iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak pada
kasus (57,43%) dan 35 kasus (34,65%). Dari penelitian ini didapatkan tidak
hipertensi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marjono,
6
tekanan darah tinggi tidak ada perbedaan yang signifikan antara pasien stroke
disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan dan faktor genetik. Dari berbagai
keluaran stroke. Terdapat perbedaan pola atau jenis stroke pada penderita DM
dengan non DM. Pada penderita DM insiden stroke iskemik lebih banyak
didapatkan baik pasien stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak
didapatkan tidak ada perbedaan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik
7
berdasarkan riwayat diabetes mellitus, yakni keduanya dominan pada pasien
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Riaz dkk
tahun 2015 didapatkan bahwa penderita diabetes melitus memiliki resiko 1,3
kali lebih besar untuk mengalami stroke di bandingkan dengan tanpa diabetes
mellitus.
didapatkan baik pasien stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak
kasus (33,66%) dan 31 kasus (30,69%). Dari penelitian ini didapatkan tidak
8
riwayat dislipidemia, yakni keduanya dominan pada pasien yang tidak
memiliki dislipidemia.
dengan kejadian stroke tidak seberat dari penyebab penyakit jantung. Selain
itu juga disebutkan dalam meta analisis studi kohort yang besar tidak dijumpai
lemah. Kelemahan ini biasanya sudah ada sejak lahir, akan tetapi aneurysm
baru akan tumbuh di kemudian hari, yang dimana setelah aneurysm itu pecah
riwayat aneurysma sebanyak 3 kasus (2,97%). Hal ini menunjukkan Hal ini
didapatkan baik pasien stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak
9
yang tidak memiliki riwayat aneurysma, yakni pada pasien stroke iskemik
Dari penelitian ini didapatkan tidak ada perbedaan antara stroke iskemik dan
10
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
berikut:
hemoragik
b. Pasien stroke iskemik paling banyak pada kelompok umur 60-69 tahun
40-49 tahun.
d. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih sedikit yang memiliki
kebiasaan merokok
riwayat hipertensi
f. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih banyak dengan riwayat
diabetes mellitus
g. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih sedikit dengan riwayat
dislipidemia
11
h. Pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik lebih sedikit dengan riwayat
aneurysma
7.2 Saran
berulang.
data rekam medik menyangkut faktor risiko secara lebih lengkap dan
12
DAFTAR PUSTAKA
Aliah A., Kuswara F.F., Limoa R.A., Wuysang G.1996. gambaran umum tentang
gangguan peredaran darah otak. Dalam: Harsono (ed). Kapita Selekta
Neurologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press, pp: 81,86, 93.
Burhanuddin, Mutmainnah, dkk. 2012. Faktor risiko kejadian stroke pada dewasa
awal (18-40 Tahun) di kota Makassar Tahun 2010-2012. Makassar:
Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin.
Departemen Kesehatan RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen
Kesehatan RI
13
Fisher, Marc, dkk. 2011. The International Agenda for Stroke. 1st Global
Conference on Healthy Lifestyles and Noncommunicable Disease Control.
Moscow: American Heart Association.
Fletcher R.H., Fletcher S.W., Wagner E.H., 1991. Sari Epidemiologi Klinik.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press, pp:127-148. Go AS,
Mozaffarian D, Roger VL, Benjamin EJ, Berry JD, Blaha MJ, et al. Heart
disease and stroke statistics— 2014 update: a report from the American
Heart Association. Circulation. 2014; 128. 4
Goldstein, L.B., Adams, R., Alberts, M. J., Appel, L. J., Brass, L. M., Bushnell, C.
D., Culebras, A. Dalam Sofyan A.M, Sihombing I.Y, Hamran Y. 2012.
Hubungan Umur, Jenis Kelamin, dan Hipertensi dengan Kejadian Stroke.
Kendari: Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Haluoleo, pp: 26
Joon An S, Kim TJ, Yoon BW. Epidemiology, Risk Factors, and Clinical Features
of Intracerebral Hemorrhage: An Update. Journal of Stroke. 2017;19(1):3-
10.
Katherine Salter Phd. 2016. Post Stroke Depression and Mood Disorders.
Heart&Stroke Foundation canadian Partnership for Stoke Recovery.
Accesed 16 Agustus 2019. Diunduh dari:
Marjono, M et al. 1994. Neurologi Klinis Dasar. PT. Dian Rakyat : Jakarta. Hal.
269-291
Marlina, Yuli, 2011, Gambaran Faktor Risiko pada Penderita Stroke Iskemik di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010, Universitas Sumatera Utara,
Medan, (Skripsi).
14
Mesiano T, Harris S, Kurniawan M, Rasyid A, Hidayat R. Buku Ajar
Neurologi:Stroke hemoragik. Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2017:31;514-526.
Missler U.MD, Wiesmann M.MD, Frederic C.MD, Kaps M PhD., 1997: S-100
Protein andNeuron Specific Enolase Concentrations in Blood as Indicators
of Infraction Volume and Prognosis in Acute Ischemic Stroke. Dalam:
Bahruddin. Model Diagnostik Stroke Berdasarkan Gejala Klinis. Malang:
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, pp: 84
Mitchell R.N., Kumar V., Abbas A.K., Fausto N. 2006. Pocket Companion to
Robbins and Cotran Pathologic Basic of Disease. 7th ed. Dalam: Pusparani,
S. 2009. Hubungan antara hipertensi dan stroke hemoragik pada
pemeriksaan CT-Scan kepala di instalasi radiologi RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Surakarta: FK Universitas Sebelas Maret, pp: 21, 22
Nastiti. 2012. Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Pasien Stroke Rawat
Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Jakart: Universitas
Indonesia
Price, S.A., dan Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Prosesproses
Penyakit, Edisi 6, Vol. 2, diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H.,
Wulansari, p., Mahanani, D. A.,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Riaz BK, Chowdhury SH, Karim MN, Feroz S, Selim S, Rahman MR. Risk
factors of hemorrhagic and ischemic stroke among hospitalized patients in
Bangladesh - A case control study. Bangladesh Med Res Counc
Bull;2015: 41: 29-34.
Rifai A.M. 2018. Hubungan Antara Onset Dan Karakteristik Klinis Dengan
Luaran Penderita Stroke Hemoragik Yang Di Rawat Di Rsu Anutapura
Palu Tahun 2018. Palu: Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairat, pp:
11.
15
Tondang, RM., Fazidah., Novita S. 2016. Karakteristik Penderita Stroke
Hemoragik Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elizabeth Tahun 2015-2016.
Medan: Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, pp:7
Sacco, dkk, 2013. An Updated Definition of Stroke for the 21st Century.
American Heart Association/American Stroke Association.
Sacco R.L. and Lipset C.H. 1996. Stroke risk factors: Identification and
modification. Dalam : Fisher M (ed). Stroke Therapy. Newton Butterwoth-
Heinmann, pp 1-3.
Yanis, Hardi, 2004, Pola Kadar Glukosa Darah pada Stroke Akut, Tesis: Program
Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 28 November 2019,
Tersedia di http://www.eprints.undip.ac.id/12330. [28 November 2019].
16
Lampiran 1. Rekomendasi persetujuan etik
Lampiran 2. Data mentah hasil penelitian
19
48 59 0 1 L 2019 1 0 0 0 0 0
49 59 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 0
50 59 0 1 P 2018 1 1 0 0 0 0
51 58 0 1 P 2019 0 0 0 1 0 0
52 58 1 0 P 2019 1 1 0 0 0 0
53 57 1 0 L 2018 1 1 1 0 0 1
54 57 1 0 L 2019 1 0 0 0 0 1
55 57 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 0
56 56 1 0 P 2018 0 1 0 0 0 0
57 55 1 0 L 2018 1 1 1 0 0 1
58 55 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
59 54 1 0 P 2019 1 1 1 0 0 0
60 54 0 1 L 2018 1 1 1 0 0 0
61 54 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
62 54 0 1 L 2019 1 0 0 0 0 0
63 54 0 1 P 2019 1 0 0 0 0 0
64 54 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 1
65 54 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 0
66 54 1 0 P 2018 1 1 0 0 0 0
67 53 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
68 53 1 0 P 2018 0 1 1 0 0 0
69 53 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 0
70 53 0 1 P 2019 1 0 0 0 0 0
71 52 1 0 L 2018 1 1 1 0 0 0
72 52 1 0 L 2019 1 0 0 0 0 0
20
73 51 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
74 50 1 0 L 2018 1 0 1 0 0 0
75 49 1 0 L 2018 0 1 1 0 0 1
76 48 1 0 P 2018 1 1 0 0 0 0
77 47 1 0 P 2018 1 0 1 0 0 0
78 47 1 0 P 2018 1 1 1 0 0 0
79 47 0 1 L 2018 1 1 1 0 0 0
80 47 1 0 P 2018 1 0 0 0 0 0
81 47 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
82 46 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
83 46 0 1 P 2019 1 0 0 0 0 0
84 44 0 1 P 2018 1 0 1 0 0 0
85 44 0 1 L 2018 1 1 1 0 0 0
86 44 0 1 L 2019 1 0 0 0 0 1
87 44 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
88 44 0 1 L 2018 1 1 0 0 0 0
89 44 0 1 L 2018 1 1 0 0 0 0
90 43 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 1
91 43 0 1 P 2018 1 1 0 0 0 0
92 43 1 0 P 2018 0 1 0 0 0 0
93 42 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 1
94 40 1 0 P 2018 1 0 1 0 0 0
95 40 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
96 40 0 1 L 2018 1 0 0 0 0 0
97 40 0 1 P 2018 1 0 0 0 0 0
21
98 39 1 0 L 2018 1 1 0 0 0 0
99 33 1 0 L 2018 1 0 0 0 0 0
100 30 0 1 L 2018 1 0 0 1 0 1
101 24 0 1 L 2019 1 0 1 1 0 0
22
Lampiran 3. Analisis data
Merokok
N Valid 101
Missing 0
Mean ,14
Std. Error of Mean ,035
Median ,00
Mode 0
Std. Deviation ,347
Variance ,121
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 14
Merokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 87 86,1 86,1 86,1
Merokok
Merokok 14 13,9 13,9 100,0
Total 101 100,0 100,0
Aneurisma
N Valid 101
Missing 0
Mean ,03
Std. Error of Mean ,017
Median ,00
Mode 0
Std. Deviation ,171
Variance ,029
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 3
Aneurisma
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 98 97,0 97,0 97,0
Aneurysma
Aneurysma 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
24
Dislipidemia
N Valid 101
Missing 0
Mean ,37
Std. Error of Mean ,048
Median ,00
Mode 0
Std. Deviation ,484
Variance ,234
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 37
Dislipidemia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak 64 63,4 63,4 63,4
Dislipidemia
Dislipidemia 37 36,6 36,6 100,0
Total 101 100,0 100,0
25
Diabetes Mellitus
N Valid 101
Missing 0
Mean ,52
Std. Error of Mean ,050
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,502
Variance ,252
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 53
Diabetes_Mellitus
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Diabetes 48 47,5 47,5 47,5
Mellitus
Diabetes 53 52,5 52,5 100,0
Mellitus
Total 101 100,0 100,0
26
Hipertensi
N Valid 101
Missing 0
Mean ,92
Std. Error of Mean ,027
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,271
Variance ,074
Range 1
Minimum 0
Maximum 1
Sum 93
Hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 8 7,9 7,9 7,9
Hipertensi
Hipertensi 93 92,1 92,1 100,0
Total 101 100,0 100,0
27
Umur
N Valid 101
Missing 0
Mean 56,98
Std. Error of Mean 1,142
Median 58,00
Mode 54
Std. Deviation 11,478
Variance 131,740
Range 64
Minimum 24
Maximum 88
Sum 5755
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 24 1 1,0 1,0 1,0
30 1 1,0 1,0 2,0
33 1 1,0 1,0 3,0
39 1 1,0 1,0 4,0
40 4 4,0 4,0 7,9
42 1 1,0 1,0 8,9
43 3 3,0 3,0 11,9
44 6 5,9 5,9 17,8
46 2 2,0 2,0 19,8
47 5 5,0 5,0 24,8
48 1 1,0 1,0 25,7
49 1 1,0 1,0 26,7
50 1 1,0 1,0 27,7
51 1 1,0 1,0 28,7
52 2 2,0 2,0 30,7
53 4 4,0 4,0 34,7
54 8 7,9 7,9 42,6
55 2 2,0 2,0 44,6
56 1 1,0 1,0 45,5
57 3 3,0 3,0 48,5
28
58 2 2,0 2,0 50,5
59 6 5,9 5,9 56,4
60 4 4,0 4,0 60,4
61 7 6,9 6,9 67,3
62 5 5,0 5,0 72,3
63 2 2,0 2,0 74,3
64 1 1,0 1,0 75,2
65 1 1,0 1,0 76,2
66 1 1,0 1,0 77,2
67 3 3,0 3,0 80,2
68 3 3,0 3,0 83,2
69 2 2,0 2,0 85,1
70 3 3,0 3,0 88,1
71 3 3,0 3,0 91,1
72 2 2,0 2,0 93,1
74 2 2,0 2,0 95,0
75 2 2,0 2,0 97,0
80 2 2,0 2,0 99,0
88 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
29
Jenis Kelamin
N Valid 101
Missing 0
Mean 1,47
Std. Error of Mean ,050
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,501
Variance ,251
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 148
Jenis_Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 54 53,5 53,5 53,5
Perempuan 47 46,5 46,5 100,0
Total 101 100,0 100,0
30
Lampiran 6. Biodata Peneliti
BIODATA PENELITI
Data Pribadi:
Nama Lengkap : Nurul Azizah M.
Nama Panggilan : Azizah
Tempat/Tanggal Lahir : Parepare, 31 Agustus 1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol. Darah : AB
Nama Orang Tua
• Ayah : Mansyur, SH.
• Ibu : Dr. Nensilianti Saila, S.Pd, M.Hum
Pekerjaan Orang Tua
• Ayah : Wiraswasta
• Ibu : Dosen
Anak ke :1
Alamat saat ini : Jl. Punggawa Lr. 1 No.284 RT. 002/RW. 003 Kec.
Barombong, Kab. Gowa
No. Hp : 082292827611
Email : nurulazizah.man9@gmail.com
31
Riwayat Pendidikan Formal
Riwayat Organisasi
32